Anda di halaman 1dari 19

PROGRESS REPORT

PROSPECTIVE ANALYSIS - FORECASTING


PT ULTRAJAYA MILK TBK

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisa Laporan Keuangan

Dosen : Fury Khristianty Fitriyah, SE.,M.Ak.,Ak,


Evita Puspitasari, S.E.,M.Si., Ak.

Disusun oleh :
Syifa Fauziyah 120110150094
Sylviana Tamara 120110150105
Salma Nur Labibah 120110150113

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah dengan judul
“Analisis Laporan Keuangan Prospective Analysisi - Forecasting” PT Ultrajaya Milk Tbk ini
kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Laporan Keungan
yang diampu oleh Ibu Fury Khristianty Fitriyah, SE.,M.Ak.,Ak, dan Ibu Evita Puspitasari,
S.E.,M.Si., Ak.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dengan saran yang
membangun.

Bandung, 03 Mei 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
EXECUTIVE SUMMARY........................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 6
3.1. Tujuan Makalah........................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 7
2.1. Proses Proyeksi ........................................................................................................... 7
2.2. Proyeksi Laporan Laba Rugi ....................................................................................... 7
2.3. Proyeksi Neraca (Posisi keuangan) ............................................................................. 7
2.4. Proyeksi Laporan Arus Kas ........................................................................................ 8
2.5. Analisis Sensitivitas .................................................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 10
3.1. Projected Balance Sheet ............................................................................................ 10
3.2. Projected Income Statement ...................................................................................... 11
3.3. Projected Cash Flow.................................................................................................. 14
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 15
4.1. Kesimpulan................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16

ii
EXECUTIVE SUMMARY

Perilaku konsumtif masyarakat Indonesia dirasakan semakin hari semakin


meningkat, hal ini akan berpengaruh terhadap perusahaan yang bergerak di industri Barang
Konsumsi (Consumer Goods). Barang Konsumsi yang paling lekat dengan konsumsi sehari-
hari adalah Makanan dan Minuman, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut
adalah PT Ultrajaya Milk Tbk.
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan tanggal 2
November 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974. erdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Ultrajaya bergerak dalam bidang
industri makanan dan minuman, dan bidang perdagangan. Di bidang minuman Ultrajaya
memproduksi rupa-rupa jenis minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional
dan minuman kesehatan, yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan
dikemas dalam kemasan karton aseptik. Di bidang makanan Ultrajaya memproduksi susu
kental manis, susu bubuk, dan konsentrat buah-buahan tropis. Ultrajaya memasarkan hasil
produksinya dengan cara penjualan langsung (direct selling), melalui pasar modern (modern
trade).
Menganalisis sebuah laporan keuangan perusahaan merupakan bagian yang
tidakterpisahkan dan penting dari analisis bisnis (business analysis) yang berguna
untukpengambilan keputusan bisnis seperti memilih investasi dalam efek (surat berharga
atausekuritas) atau efek utang, memilih perpanjangan pinjaman dengan utang jangka pendek
atauhutang jangka panjang, menilai perusahaan dalam penawaran saham perdana (initial
publicoffering– IPO), dan mengevaluasi restrukturisasi yang meliputi merger, akuisisi,
dandivestasi. Analisis laporan keuangan akan mengurangi ketergantungan pada firasat,
tebakan,dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi ketidakpastian analisis
bisnis.
Oleh karena itu untuk mengenalkan laporan keuangan dan menjelaskan
bagaimanalaporan tersebut mencerminkan aktivitas bisnis maka dijelaskan beberapa alat dan
teknikanalisis laporan keuangan serta mengaplikasikannya dalam analisis awal. Selain itu
jugaditunjukkan bagaimana analisis bisnis membantu memahami prospek dan peran
lingkuangan bisnis serta strategi dalam analisis laporan keuangan. Perusahaan Ultrajaya
termasuk perusahaan terbesar akan penjualan produk susu danminuman berasa lainnya. Kami

1
ingin mengetahui prospek perusahaan Ultrajaya kedepannya. Dalam makalah ini akan
dijelaskan mengenai analisa prospektif perusahaan UltrajayaIndonesia.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konsumsi susu cair di Indonesia berpotensi terus tumbuh ditopang urbanisasi dan
peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan . Sehingga industri susu
cair di Indonesia memiliki harapan yang positif dalam perkembangannya. Menurut data
Badan Pusat Statistik mengenai kesadaran mengkonsumsi susu dalam dua tahun
terakhir juga mengalami peningkatan dari 8,21 % menjadi 9,11%. Susu merupakan
minuman yang memiliki banyak nutrisi ini sangat dibutuhkan, baik untuk kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan, ataupun sebagai tambahan nutrisi. Susu mengandung
protein, karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D dalam
jumlah memadai dan juga susu merupakan salah satu sumber kalsium. Manfaat susu
merupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang terkandung di dalamnya.
Volume konsumsi masyarakat Indonesia terhadap minuman susu siap minum
mengalami pertumbuhan rata-rata 11,41% per tahun. Hal ini pun membuat daya beli
dan kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang bernutrisi semakin meningkat. PT.
Ultrajaya telah menjadi pioner di industri susu dan merupakan perusahaan produk susu
pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi UHT. Dalam proses produksi, PT.
Ultrajaya menerapkan standar kontrol dan higienitas end to- end yang tinggi untuk
menjamin kualitas dan tingkat keamanan produk. Selain itu, PT. Ultrajaya juga telah
menerapkan ISO 22000 tentang sistem keamanan pangan. Teknologi UHT dan
kemasan aseptik yang digunakan menjamin kualitas rasa dan konsistensi dari rasa
tersebut dan nutrisi alami dari produk itu tetap terjaga. Dimulai dari pabrik susu
rumahan pada tahun 1958 di Bandung - Jawa Barat PT. Ultrajaya berkembang, hingga
selanjutnya di tahun 1971 PT. Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT.
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company. Tak hanya sebagai pelopor, PT. Ultrajaya
pun masih unggul diantara produsen susu segar alami dan minuman ringan untuk
seluruh konsumen Indonesia dengan beberapa varian mereknya, seperti Ultra Milk
untuk produk susu segarnya. Susu Ultra Milk merupakan susu cair UHT dengan susu
segar alami sebagai komponen utamanya. Susu cair alami diperoleh dari peternak lokal
dan Unit Perternakan terpadu milik PT. Ultrajaya di Pangalengan, Jawa Barat dengan

3
kualitas susu cair terbaik. Penggunaan bahan susu cair alami dengan kualitas terjaga
dan rasa alami dari produk. PT. Ultrajaya yang disukai konsumen menjadi salah satu
keunggulan produk susu Ultra Milk dan secara konsisten PT. Ultrajaya
mempertahankan selama 40 tahun terakhir. PT. Ultrajaya memimpin pasar dalam
segmen susu cair segar (UHT) lebih dari 50% market share dengan angka pertumbuhan
yang sangat sehat sekitar 20% per tahun, di atas rata-rata market. Dengan jangkauan
distribusi dari Sumatra sampai Papua yang mencakup lebih dari 50 distributor, 125 ribu
toko ritel di seluruh Indonesia. Penjualan ekspor memberikan kontribusi tidak
signifikan terhadap PT. Ultrajaya. Karena masih lebih fokus untuk mengembangkan
bisnis domestiknya dengan beberapa tujuan ekspor produk PT. Ultrajaya menjangkau
Amerika, Australia dan Afrika. PT. Ultrajaya produsen susu Ultra High Temperature
(UHT) dengan pangsa pasar yang besar sebesar 46% dan menyisihkan sejumlah
kompetitor di industri susu UHT antara lain Frisian Flag yang berada di posisi kedua
dengan pangsa pasar 19%, Indomilk 16%, Real Good 5%, Milo 5%, Clevo 4%,
Diamond 1%, dan produsen lainnya 4% PT. Ultrajaya merupakan market leader di
industri susu UHT siap minum. Konsumsi susu cair di Indonesia mencapai 13,91 liter
per kapita, tergolong rendah dibanding negara-negara ASEAN lain yakni Malaysia
54,11 liter per kapita, Thailand 34,04 liter per kapita, Filipina 14,56 liter per kapita.
Segmen UHT membentuk segmen terbesar susu cair.
Berikut Gambar 1.1 adalah tabel Pangsa Pasar di Indonesia dengan kategori Susu
Cair Dalam Kemasan Siap Minum pada tahun 2013 – 2015.

PT. Ultrajaya mendulang sukses secara terus menerus sebagai hasil konsistensi
dalam menerapkan strategi bisnisnya serta selalu mengembangkan sumber daya dan
teknologi yang dimilikinya. Hal ini tentunya membuat pebisnis atau pengusaha di
bidang produk susu cair lebih meningkatkan kualitas produknya untuk dijual di pasaran
dan dapat untuk menarik hati konsumennya dan siap akan bersaing dengan produk
sejenisnya.

4
Persaingan susu UHT sangat kompetitif, dengan keunggulan posisi perusahaan
sebagai pemimpin pasar PT. Ultrajaya dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar di
Indonesia dibandingkan dengan pesaing terberatnya.
Berikut Tabel 1.3 adalah tabel Top Brand Index di Indonesia dengan kategori
Susu Cair Dalam Kemasan Siap Minum pada tahun 2013 -2017.

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat untuk kategori Susu cair dalam kemasan siap minum
dari tahun 2013-2015 terdiri dari 6 merek yaitu Ultra Milk, Indomilk, Frisian Flag, Bear
Brand, Milo, Milkuat. Susu cair dalam kemasan siap minum untuk kategori 2013-2017
ternyata presentase Top Brand Index dikuasai oleh susu Ultra Milk pada setiap
tahunnya.
Berikut Tabel 1.3 adalah tabel Laporan Kemajuan di PT Ultrajaya tahun 2013 -
2016.

Dapat dilihat dari table 1.4 diatas bahwa penjualan susu Ultra Milk mengalami
kenaikan terus menurus di setiap tahunnya. Penjualan bersih pada tahun 2013 sebesar

5
3.460.231, pada tahun 20134 sebesar 3.916.789, pada tahun 2015 sebesar 4.393.933,
dan pada tahun 2016 sebesar 4.685.988. Dari latar belakang dan persaingan yang
dialami PT. Ultrajaya di atas, apakah untuk kedepannya kualitas produk, brand image,
harga dan promosi dari Susu Ultra Milk ini akan tetap mempengaruhi keputusan
pembelian.

Visi
Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di
Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung
tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan.

Misi
Menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa
berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa
memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan
nilai tambah sebagai wujud pertanggung-jawaban kepada para pemegang saham.

Nilai
Perusahaan memiliki standar tata nilai yang berlaku sebagai aspirasi bagi seluruh
kegiatan dan aktifitas yang dilakukan oleh seluruh organ perusahaan. Nilainilai seperti
kepuasan pelanggan, kualitas produk, dan menjunjung tinggi etika dalam berusaha,
membentuk satu pedoman dasar dan filosofi gotong-royong perusahaan kami.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana projected Balance sheet tahun 2018 pada PT Ultra Jaya Milk Tbk?
2. Bagaimana projected Income Statement tahun 2018 pada PT Ultra Jaya Milk Tbk?
3. Bagaimana projected Cash Flow tahun 2018 pada PT Ultra Jaya Milk Tbk?

3.1. Tujuan Makalah

Dari rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, maka tujuan makalah
ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui projected Balance sheet tahun 2018 pada PT Ultra Jaya Milk Tbk.
2. Mengetahui projected Balance sheet tahun 2018 pada PT Ultra Jaya Milk Tbk.
3. Mengetahui projected Balance sheet tahun 2018 pada PT Ultra Jaya Milk Tbk.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proses Proyeksi

Proyeksi dimulai dari laporan laba rugi, diikuti dengan laporan posisi keuangan
(neraca) dan laporan arus kas.

2.2. Proyeksi Laporan Laba Rugi

Proses proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan,


misalnya dengan menggunakan tren historis untuk memprediksi tingkat penjualan di
masa depan. Analisis lebih rinci juga bisa melibatkan informasi eksternal seperti tingkat
aktivitas ekonomi makro yang diharapkan, peta persaingan, dan bauran toko baru dan
toko lama.
Setelah penjualan diproyeksi, margin laba kotor diproyeksi beradasarkan tren
historis, kekuatan ekonomi dan tingkat kompetisi pasar. Biaya penjualan, umum dan
administrasi biasanya diasumsikan tetap konstan (tiak bergantung dari penjualan),
sedangkan biaya tenaga kerja (gaji) serta biaya iklan memerlukan estimasi lebih lanjut.
Beban penyusutan merupakan pos material dan harus diproyeksi secara
vterpisah. Penyusutan merupakan beban tetap dan merupakan fungsi dari jumlah aset
yang dapat disusutkan. Untuk itu beban penyusutan harus dihitung berdasarkan
persentase penyusutan dikalikan saldo akhir aset di tahun sebelumnya (ditambah
pengeluaran modal untuk membeli aset baru apabila ada). Demikian pula halnya
dengan beban bunga yang dihitung berdasrkan persentase suku bunga dikalikan dengan
utang pada awal periode (saldo akhir utang berbunga pada periode sebelumnya).

2.3. Proyeksi Neraca (Posisi keuangan)

Ramalan terhadap neraca dapat meliputi beberapa langkah berikut:


1) Buatlah proyeksi aset lancar selain kas, dengan menggunakan proyeksi penjualan
atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan.
Contoh, proyeksi piutang usaha dilakukan sebagai berikut :

7
Selanjutnya projected accounts receivables dapat dirumuskan:

2) Buatlah proyeksi kenaikan aset tetap dengan estimasi pengeluaran modal yang
didasarkan pada tren historis atau informasi dalam bagian Management Discussion
and Analysis-MDA di laporan tahunan
3) Buatlah proyeksi kewajiban lancar selain utang dengan menggunakan proyeksi
penjualan atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan
4) Hitunglah bagian lancar hutang jangka panjang (bagian yang jatuh tempo) dari catatan
utang jangka panjang
5) Utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya
kecuali menunjukan tren yang jelas berbeda
6) Saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka panjang
tahun lalu dikurangi dengan bagian yang jatuh tempo.
7) Asumsikan kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun lalu kecuali
menunjukan tren yang jelas berbeda
8) Saham biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu
9) Laba ditahan diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu ditambah (dikurangi) dengan
laba (rugi) bersih dan dikurang dividen yang diperkirakan.
10) Pos ekuitas lainnya diasumsikan sama dengan saldo tahun, kecuali menunjukkan tren
yang jelas berbeda.

Jumlah angka 3) s.d 10) menghasilakn total kewajiban dan ekuitas. Karena total
kewajiban dan ekuitas sama dengan total aset, maka angka Kas diperoleh dari total aset
dikurangi item pada angka 1) dan 2). Pada titik ini kas akan terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Selanjutnya, utang jangka panjang dan saham disesuaikan untuk penerbitan
(pembelian kembali) yang diperlukan untuk mencapai tingkat kas yang diinginkan dan
untuk mempertahankan leverage keuangan historis.

2.4. Proyeksi Laporan Arus Kas

Proyeksi laporan arus kas dihitung dari proyeksi laporan laba rugi dan proyeksi neraca.

8
2.5. Analisis Sensitivitas

Proyeksi laporan keuangan didasarkan pada hubungan yang diharapkan antara pos
laporan laba rugi dengan pos neraca. Dalam analisis sensitivitas analis sering kali
menyiapkan beberapa proyeksi untuk melihat scenario terbaik (terburuk) sebagai
tambahan atas scenario yang paling mungkin (most likely) terjadi.

9
BAB III

PEMBAHASAN

Analisis pada PT Ultrajaya Milk Tbk.

3.1. Projected Balance Sheet

(Dalam jutaan rupiah)

2016 2017 Projected 2018

ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas Rp 1.521.372 Rp 2.120.400 Rp 2.955.290,46
Piutang usaha-bersih Rp 462.423 Rp 504.629 Rp 525.474,44
Piutang lain-lain Rp 41.958 Rp 33.395 Rp 26.579,58
Persediaan Rp 760.534 Rp 682.624 Rp 612.695,19
Uang muka Rp 80.814 Rp 76.785 Rp 72.956,87
Pajak dibayar di muka Rp 349 Rp 16.559 Rp 16.559
Biaya dibayar di muka Rp 7.372 Rp 5.598 Rp 4.250,90
Jumlah Aset Lancar Rp 2.874.822 Rp 3.439.990 Rp 4.213.806,44

Aset Tidak Lancar


Aset keuangan tidak lancar Rp 1.438 Rp 206 Rp 29,51
Penyertaan saham pada
entitas asosiasi dan ventura Rp 192.913 Rp 81.530 Rp 34.456,68
bersama
Hewan ternak produksi -
Rp 75.366 Rp 80.522 Rp 86.030,74
bersih
Aset tetap - bersih Rp 1.042.072 Rp 1.336.398 Rp 1.713.854,33
Aset tak berwujud - bersih Rp 8.551 Rp 8.298 Rp 8.052,49
Aset pajak tangguhan Rp 19.691 Rp 23.496 Rp 28.036,26
Aset tidak lancar Rp 24.347 Rp 216.500 Rp 216.500
Jumlah Aset Tidak Lancar Rp 1.364.378 Rp 1.746.950 Rp 2.086.960

Jumlah Aset Rp 4.239.200,00 Rp 5.186.940,00 Rp 6.300.766,44

LIABILITAS DAN EKUITAS


Liabilitas Lancar
Utang bank Rp 2.703 Rp 2.234 Rp 1.846,38
Utang usaha Rp 398.217 Rp 534.492 Rp 717.402,06
Utang lain-lain Rp 58 Rp 10 Rp 1,72
Utang dividen Rp 59 Rp 34.209 Rp 34.209
Utang pajak Rp 71.224 Rp 38.288 Rp 20.582,54

10
Akrual Rp 98.044 Rp 184.417 Rp 346.881,30
Utang mesin Rp 23.221 Rp 26.520 Rp 30.287,69
Utang sewa pembiayaan Rp - Rp 455 Rp 910,00
Jumlah liabilitas lancar Rp 593.526 Rp 820.625 Rp 1.152.120,69

Liabilitas tidak lancar


Liabilitas pajak pengguhan Rp 38.960 Rp 25.588 Rp 12.216,00
Kewajiban manfaat karyawan Rp 45.495 Rp 73.266 Rp 101.037,00
Utang mesin Rp 71.986 Rp 56.821 Rp 41.656,00
Utang sewa pembiayaan Rp - Rp 1.885 Rp 3.770,00
Jumlah Liabilitas tidak lancar Rp 156.441 Rp 157.560 Rp 158.679,00

Jumlah Liabilitas Rp 749.967 Rp 978.185 Rp 1.310.799,69

Ekuitas
Ekuitas yang didistribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal saham Rp 577.676 Rp 577.676 Rp 577.676,00
Tambahan modal disetor Rp 51.130 Rp 51.251 Rp 51.251,00
(Kerugian) pengukuran
kembali progam imbalan pasti
- bersih Rp (2.440) Rp 19.245 Rp 19.290,44
Saldo laba :
Cadangan khusus Rp 26 Rp 50 Rp 106,34
Telah ditentukan
penggunaannya Rp 135.100 Rp 135.100 Rp 135.100,00
Belum ditentukan
penggunaannya Rp 2.711.991 Rp 3.340.044 Rp 3.974.534,97
Kepentingan non-pengendali Rp 15.750 Rp 123.879 Rp 232.008,00
Jumlah Ekuitas Rp 3.489.233 Rp 4.247.245 Rp 4.989.967

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Rp 4.239.200 Rp 5.225.430 Rp 6.300.766,44

3.2. Projected Income Statement

Target Corporation Projected Income Statement


Income Statement 2018 Estimate
Sales 5.081.126 (a)
Cost of goods sold 4.400.145 (b)
Gross profit 680.980 (c)
Selling, general, and administrative 120.424 (d)
expense
Depreciation and amortization expense 0
Interest expense 0
Income before tax 560.556 (e)
Income tax expense 171.815 (f)

11
Income (loss) form extraordinary items 0
and discontinued operation
Net income 388.741 (g)

(a) 1,04130847 x 4.879.559


(b) 5.081.126 - 680.980
(c) 0,3735743 x 1.822.878
(d) 0,176620 𝑥 681831
(e) 680.980 - 120.424
(f) 0,3065099 x 560.556
(g) 560.556 - 171.815

Rasio-rasio pada PT Ultra Jaya Milk Tbk adalah sebagai berikut :

1. Sales Growth Ratio


𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑦𝑒𝑎𝑟 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ =
𝑝𝑟𝑖𝑜𝑟 𝑦𝑒𝑎𝑟 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Sales Growth Ratio Tahun 2016
4.685.987.917.355
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ =
4.393.932.684.171
= 0,0664578

Sales Growth Ratio Tahun 2017

4.879.559
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ =
4.685.988

= 0,04130847

2. Gross Profit Margin


𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠−𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠
Gross Profit Margin=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Gross Profit Margin 2016
1.633.105
Gross Profit Margin=
4.685.988
= 0,3485081

12
Gross Profit Margin 2017
1.822.878
Gross Profit Margin=
4.879.559
= 0,3735743

3. Selling, general and Administrative Expense / Sales


𝑆𝑒𝑙𝑙𝑖𝑛𝑔, 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑑 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
=
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Selling, general and Administrative Expense / Sales 2016
771.137
=
4.685988
= 0,164562
Selling, general and Administrative Expense / Sales 2017
681831
=
4879559
= 0,176620

4. Depreciation expense/gross prior year ppe


Tidak tercantum depreciation expense di dalam Income Statement

5. Interest expense/ prior year long term debt


Tidak tercantum interest expense di dalam Income Statement

6. Income tax expense/pretax income


𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑥 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
=
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
Income tax expense/pretax income 2016
222.657
=
932.483
= 0,2387786

Income tax expense/pretax income 2017


314550
=
1026231
= 0,3065099

13
3.3. Projected Cash Flow

(dalam milyar rupiah) Estimate 2018


Net income Rp 388.741,00
Items to adjust income to cash flows
Receivables Rp (20.845)
Inventories Rp 69.928,81
Accounts payable Rp 287.661,43
Accruals Rp 162.464,30
Income taxes and other Rp 171.815,00
Accrued expenses Rp 1.347,10
Net cash flow from operations Rp 1.061.112,20
Capital expenditures Rp (377.456)
Proceed from sales of intangible assets Rp 245,51
Reduction investment in Joint Venture Rp 47.073,32
Non current financial asset Rp 176,49
Livestock addition Rp (5.509)
Net cash flow from investing activities Rp (335.470)
Long-term debt Rp 1.119,00
Non controlling interest Rp 108.129,00
Net cash flow from financing activities Rp 109.248,00
Net change in cash Rp 834.890,46
Beginning cash Rp 2.120.400,00
Ending cash Rp 2.955.290,46

14
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

15
DAFTAR PUSTAKA

K.R Subramanyam , John J. Wild. 2013. Financial Statement Analysis. Newyork: The
McGraw-Hill Companies, Inc

Palepu & Healy. 2008. Business Analysis and Valuation Using Financial Statements.
Thomson South-Western.

PT Ultrajaya Milk Tbk. 2014. Annual Report. Jakarta: PT Ultrajaya Milk Tbk.

PT Ultrajaya Milk Tbk. 2015. Annual Report. Jakarta: PT Ultrajaya Milk Tbk.

PT Ultrajaya Milk Tbk. 2016. Annual Report. Jakarta: PT Ultrajaya Milk Tbk.

PT Ultrajaya Milk Tbk. 2017. Annual Report. Jakarta: PT Ultrajaya Milk Tbk.

16

Anda mungkin juga menyukai