Anda di halaman 1dari 29

BUSINESS PLAN

SUSU PASTEURISASI DAN SUSU STRELISASI

Dosen Pengampu Mata Kuliah Industri Pengolahan Susu


Dr. Herly Evanuarini, S.Pt, MP

Oleh:

Inasabrilla Hendar Dahayu 175050100111049


Avida Fradiana 175050100111054
Urania Noor Alina Megananda 175050100111062
Billy Fairuz Azhar 175050100111077

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan business plan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Industri
Pengolahan Susu.

Business plan ini kami susun dengan maksimal dengan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan business plan ini. Kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan business plan ini
dengan sebaik-baiknya. Sehingga business plan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sangat mengapresaiasi saran dan kritik
dari pembaca demi kebaikan business plan ini. Akhir kata kami berharap semoga business plan
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Malang, 3 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Usaha..........................................................................................
1.2 Ringkasan Eksekutif.............................................................................................
BAB II ANALISIS USAHA
2.1 Analisis Pasar dan Pemasaran..............................................................................
2.2 Analisis Produksi..................................................................................................
2.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)...............................................................
2.4 Analisis Keuangan................................................................................................
BAB III ROAD MAP KELANJUTAN USAHA
3.1 Risiko Usaha........................................................................................................
3.2 Rancangan Pengembangan Usaha........................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................
4.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha


Susu merupakan salah satu pangan yang tinggi kandungan gizinya, bila ditinjau dari
kandungan protein, lemak, mineral dan beberapa vitamin. Dalam memenuhi kebutuhan protein,
terutama pada kasus penderita gizi buruk, susu merupakan pilihan pertama. Sehingga
ketersediaan susu perlu diperhatikan untuk memenuhi angka kecukupan gizi yang dianjurkan.
Akan tetapi, susu juga merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Usaha memenuhi ketersediaan susu harus disertai dengan
usaha meningkatkan kualitas dan keamanan produk susu, karena seberapa pun tinggi nilai gizi
suatu pangan tidak akan ada artinya apabila pangan tersebut berbahaya bagi kesehatan.
Pasteurisasi ialah salah satu usaha memperpanjang daya tahan susu, mencari bentuk lain dari
susu segar, dan dapat juga ditambah dengan aroma tertentu serta dikemas dalam kemasan yang
menarik.

Sumber: Resnawati, 2020

Pasteurisasi merupakan salah satu cara pengolahan susu dengan cara pemanasan untuk
mempertahankan mutu dan keamanan susu. Susu pasteurisasi siap minum merupakan salah satu
produk susu yang telah banyak diminati oleh konsumen. Susu pasteurisasi merupakan bentuk
lain dari susu segar dan merupakan salah satu cara untuk memperpanjang daya tahan susu segar.
Jaminan kualitas dan keamanan pada susu pasteurisasi diharapkan akan dapat meningkatkan
konsumsi susu secara umum, dan secara tak langsung akan mendorong upaya peningkatan
produksi susu. Peningkatan konsumsi susu yang diharapkan adalah peningkatan konsumsi susu
segar atau susu murni, bukan susu bubuk dalam kaleng.

Industri Pengolahan Susu (IPS) memiliki peranan yang penting dalam upaya penyediaan
dan pencukupan gizi masyarakat. Potensi bahan baku susu dalam negeri selama ini masih belum
mencukupi kebutuhan industri pengolahannya baru tersedia sekitar 25-30 persen meliputi (skim
milk powder, butter milk powder dll) sehingga sebagian besar kekurangannya (70-75 persen)
masih diimpor.
Di Indonesia, tingkat konsumsi susu rata rata masih rendah, mendasarkan pada tingkat konsumsi
susu segar saat di Indonesia, yaitu sekitar 6 KG per kapita per tahun, angka ini merupakan yang
terendah di antara negara anggota Asean, bahkan bila dibandingkan dengan angka konsumsi susu
segar di negara maju, seperti di Eropa Barat, USA dan Jepang yang mencapai sekitar 200 KG per
kapita per tahun maka prospek adanya peningkatan konsumsi susu segar di Indonesia masih
sangat optimistik (Nugroho, 2010). Hal ini membuktikan bahwa tingkat konsumsi susu di
Indonesia termasuk paling rendah di Asia, namun demikian tingkat konsumsi susu di Indonesia
terus meningkat setiap tahunnya.

Peningkatan konsumsi susu setiap tahun didukung oleh kesadaran gizi masyarakat yang
semakin membaik. Kemudian tingginya tingkat pendidikan masyarakat juga memberikan
dampak positif terhadap pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi, termasuk diantaranya
mengkonsumsi susu. Dengan demikian, terbuka peluang besar untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi susu guna mencukupi kebutuhan gizi melalui pengembangan industri pengolahan susu.
Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan konsumsi susu yakni dengan mengembangkan Industry
pengolahan susu melalui PT. Milk-Mow Industry. Perusahaan yang bergerak di bidang industri
pengolahan susu pasteurisasi ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi susu segar
(fresh milk) di wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Adapun produk unggulan yang
dihasilkan ialah susu hasil pengolahan pasteurisasi.

1.1.1 Tujuan
Dengan memantapkan posisi susu pasteurisasi sebagai pioner dalam pemenuh
kebutuhan gizi masyarakat yang murah dan mudah diperoleh. Tujuan umum kami ialah
mampu memenuhi kebutuhan konsumsi susu masyarakat Indonesia.

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan


 Visi : Menjadi perusahaan minuman kesehatan yang berkualitas tinggi dengan
mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan utama masyarakat Indonesia.
 Misi :
1) Menciptakan produk unik yang terus dikembangkan dengan inovasi.
2) Menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyratakat sekitar sehingga bisa
mengurangi pengangguran dan memajukan sektor riil.

1.1.3 Gambaran Umum Usaha


 Identitas Perusahaan
a. Nama Perusahaan : PT. Milk-Mow Industry
b. Nama Brand : “Tsubasa”
c. Lokasi Perusahaan : Jalan Kertosentono No. 109
d. Pemilik Perusahaan : Inasabrilla Hendar Dahayu, Avida Fradiana, Urania
Noor Alina Megananda, dan Billy Fairuz Azhar
 Identifikasi Produk
a. Produk : Susu Pasteurisasi dan Susu Sterilisasi
b. Bentuk Produk : Dikemas dalam botol plastik (500 ml)
c. Manfaat Produk :
Di dalam susu segar setiap 100 gram susu terkandung kalori sebesar 70.5
kkal, protein 3.4 gram, lemak 3.7 gram, dan kalsium 125 miligram, sementara
prosentase penyerapan dalam tubuh sebesar 98% – 100%.
Susu mengandung vitamin B2, vitamin A, dan protein yang terdapat macam-
macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh. Sekarang, susu sapi
dijuluki sebagai bahan makanan dengan kandungan vitamin lengkap, juga sebagai
“darah putih” yang membantu kesehatan tubuh manusia.
Dengan mengkonsumsi minimal segelas setiap hari, maka konsumen akan
mendapatkan banyak manfaat bagi tubuh, seperti:
 Kandungan potassiumnya dapat menggerakan dinding pembuluh darah
sehingga mampu menjaganya agar tetap stabil. Sehingga Anda jauh dari
penyakit darah tinggi serta penyakit jantung.
 Kandungan yodium, seng dan leticin-nya dapat meningkatkan secara drastis
keefisiensian kerja otak besar.
 Zat besi, tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap
kecantikan, yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar.
 Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan dan
membuat tidur seseorang menjadi lebih nyenyak.
 Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang menuyusut
dan patah tulang.
 Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem syaraf
tahan terhadap kelelahan.
 Kandungan seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat.

1.2 Ringkasan Eksekutif


Susu merupakan salah satu pangan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan
lengkap, baik kandungan protein, lemak, mineral maupun vitamin. Oleh karenanya, susu saat ini
sudah menjadi kebutuhan pokok oleh sebagian besar masyarakat di dunia untuk menunjang
kesehatan dan pemenuhan gizi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ketersediaan susu perlu
diperhatikan. Industri Pengolahan Susu (IPS) memiliki peranan yang penting dalam upaya
penyediaan dan pencukupan gizi masyarakat.
Dilihat dari segi kuantitas kandungan gizinya, susu pasteurisasi memiliki keunggulan
daripada susu olahan lainnya. Bahkan hasil penelitian banyak menyarankan untuk
mengkonsumsi susu segar (pasteurisasi) karena kandungan gizinya paling baik diantara susu
hasil olahan seperti susu bubuk, susu kental dan produk olahan susu lainnya.
Industri susu ini akan memproduksi susu pasteurisasi, yakni susu hasil pengolahan
melalui proses pemanasan untuk mempertahankan mutu dan keamanan susu. Sehingga
Produk susu kami terjamin kualitasnya. Konsep kami dalam menjual susu pasteurisasi ini
seperti halnya susu UHT yang dikemas secara praktis dan ekonomis dengan kemasan siap
minum. Hal ini kami lakukan karena gaya hidup masyarakat Indonesia yang cenderung
berperilaku instan dan praktis (tidak repot).
Membaiknya kesadaran gizi masyarakat saat ini, mendorong tingginya permintaan susu
terutama susu pasteurisasi sebagai salah satu pemenuh asupan gizi. Sasaran utama penjualan
susu pasteurisasi kami ialah anak-anak dan pelajar yang cenderung mengkonsumsi makanan
yang kurang baik untuk kesehatan. Harga produk susu pasteurisasi yang kami tetapkan
mampu dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga member nilai positif terhadap
daya beli masyarakat.
Susu merupakan salah satu pangan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan
lengkap, baik kandungan protein, lemak, mineral maupun vitamin. Oleh karenanya, susu saat ini
sudah menjadi kebutuhan pokok oleh sebagian besar masyarakat di dunia untuk menunjang
kesehatan dan pemenuhan gizi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ketersediaan susu perlu
diperhatikan. Industri Pengolahan Susu (IPS) memiliki peranan yang penting dalam upaya
penyediaan dan pencukupan gizi masyarakat. Dilihat dari segi kuantitas kandungan gizinya, susu
pasteurisasi memiliki keunggulan daripada susu olahan lainnya. Bahkan hasil penelitian banyak
menyarankan untuk mengkonsumsi susu segar (pasteurisasi) karena kandungan gizinya paling
baik diantara susu hasil olahan seperti susu bubuk, susu kental dan produk olahan susu lainnya.
Industri susu ini akan memproduksi susu pasteurisasi, yakni susu hasil pengolahan melalui
proses pemanasan untuk mempertahankan mutu dan keamanan susu. Sehingga Produk susu kami
terjamin kualitasnya. Konsep kami dalam menjual susu pasteurisasi ini seperti halnya susu UHT
yang dikemas secara praktis dan ekonomis dengan kemasan siap minum. Hal ini kami lakukan
karena gaya hidup masyarakat Indonesia yang cenderung berperilaku instan dan praktis (tidak
repot). Membaiknya kesadaran gizi masyarakat saat ini, mendorong tingginya permintaan susu
terutama susu pasteurisasi sebagai salah satu pemenuh asupan gizi. Sasaran utama penjualan
susu pasteurisasi kami ialah anak-anak dan pelajar yang cenderung mengkonsumsi makanan
yang kurang baik untuk kesehatan. Harga produk susu pasteurisasi yang kami tetapkan mampu
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga member nilai positif terhadap daya beli
masyarakat.
BAB II

ANALISIS USAHA

2.1 Analisis Pasar dan Pemasaran


A. Pasar Potensial
Selain Malang, kota lain seperti Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, dan sekitarnya merupakan
wilayah potensial untuk jangkauan pemasaran yang lebih luas. Dalam memasarkan produk
susu pasteurisasi akan melibatkan beberapa stakeholder terpilih sebagai pihak penjual langsung
dan membuat outlet-outlet penjualan di beberapa lokasi strategis di wilayah tersebut.

B. Permintaan dan Penawaran


Penawaran akan susu pasteurisasi belum ada data resmi yang bisa digunakan sebagai
acuan, namun dari koperasi susu terbesar di Kabupaten Malang tiap hari bisa menerima susu
segar sebanyak 1500 liter dengan harga Rp. 3.000,-/liter. Dari keseluruhan jumlah produksi
susu yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Malang, sebanyak 2000 liter/hari diolah oleh PT.
Milk-Mow Industry dalam bentuk susu pasteurisasi.

C. Kebutuhan Pasar
Berdasarkan hasil observasi di Koperasi Susu SAE (Pujom) sebagai salah satu penyuplai
susu pasteurisasi di Kabupaten Malang, KOPSAE hanya memproduksi susu pasteurisasi 2000
liter/bulan untuk wilayah Kabupaten Malang. Melihat kondisi tersebut, ketersediaan susu
pasteurisasi masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Malang dan
sekitarnya. Peningkatan kebutuhan susu setiap hari merupakan sebuah peluang besar yang
harus ditindak lanjuti dan merupakan cabang usaha yang menjanjikan.

D. Sategi Pemasaran
Berbicara rencana pemasaran tidak terlepas dari 4 unsur marketing mix yang biasa
disebut sebagi 4P, yaitu Produk, Price, Placement dan Promotion.
a. Produk
Produk yang dijual PT. Milk-Mow Industry ialah “Tsubasa” yang merupakan
susu hasil pengolahan secara pasteurisasi dan dikemas dalam botol plastik berisi 500
ml.
b. Price
Dalam menentukan harga ada beberapa faktor yang berpengaruh, seperti biaya
variabel, biaya tetap, jumlah pesaing, dll. Adapun harga yang ditetapkan oleh PT. Milk-
Mow Industry adalah 18.000/botol yang diharapkan mampu bersaing dengan
perusahaan lain dengan harga jual yang terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat.
c. Placement
Target pemasaran produk PT. Milk-Mow Industry adalah memenuhi kebutuhan
susu untuk seluruh wilayah Jawa Timur dan sekitarnya khususnya Kabupaten Malang
dan sekitarnya.
d. Promotion
Promotion yang dilakukan PT. Milk-Mow Industry diantaranya adalah dengan
pemasangan iklan baik melalui media elektronik maupun media cetak. Untuk
menjalankan 4P sangat dibutuhkan tim marketing yang sangat solid. Tim marketing akan
sangat aktif melakukan promotion sehingga buat kedepan bisa membangun sistem
jaringan marketing yang bisa menspport penjualan produk PT. Milk-Mow Industry
diatas. Salah satu strategi yang akan dijalankan dengan memperdayakan masyarakat
untuk meningkatkan ekonomi mereka, diantaranya dengan membangun dan mendorong
masyarakat yang ada dilingkungan sekitar untuk menjadi mitra. Bentuk kerjasama yaitu,
perusahaan menarik warga sekitar sebagai karyawan dan buruh di PT. Milk-Mow
Industry.

2.2 Analisis Produksi


a) Lokasi dan Lahan
Lokasi usaha akan direncanakan di wilayah Kota Malang, tepatnya di kawasan
Ketawanggede. Kota Malang merupakan daerah yang memiliki iklim investasi yang
cukup baik dengan kemudahan izin pendirian usaha yang mudah. Akses transportasi yang
tidak sulit didukung dengan ketersediaan lahan industri yang masih banyak memudahkan
pendirian tempat usaha di wilayah Kota Malang. Selain itu, letak wilayah strategis dan
memiliki prospek pasar yang cukup baik serta didukung dengan cukup tersedianya bahan
baku (susu) dari banyak peternak sapi perah di Kota Malang dan sekitarnya.

b) Skala Produksi
Usaha susu pasteurisasi ini berskala industri dengan total produksi susu
pasteurisasi mencapai 600.000 liter/tahun. Adapun bahan baku yang digunakan yakni
susu segar yang berasal dari peternak sapi perah lokal yang berada di wilayah Malang.

c) Teknologi, Mesin dan Peralatan


Susu pasteurisasi adalah susu yang telah mengalami proses pasteurisasi atau
pemanasan, yakni proses yang dilakukan melalui pemanasan setiap komponen
(partikel) dalam susu pada suhu 62oC selama 30 menit, atau pemanasan pada suhu 72 oC
selama 15 detik, yang segera diikuti dengan proses pendinginan. Adapun penerapan
teknologi pada Industry susu pasteursasi ialah pada mempersingkat proses pemanasan
susu pada suhu tertentu sehingga tidak membunuh atau merusak nutrient susu.
Peralatan yang cukup canggih dapat membantu proses pasteurisasi susu seperti
penggunaan mesin pasteurisasi yang mampu memperkecil kemungkinan kontaminasi
bakteri selama proses produksi susu pasteurisasi.
Susu yang telah di pasteurisasi kemudian diberi inovasi rasa melalui berbagai
varian rasa seperti coklat, vanilla, dan strawberry. Produk Fresh milk ini dikemas dalam
botol plastik yang siap konsumsi yang tersedia dalam ukuran 500 ml. Proses
pengemasan dilakukan dengan higienis serta ramah lingkungan. Dengan aplikasi
inovasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan konsumsi susu cair segar dalam hal
ini susu pasteurisasi di masyarakat.

d) Teknis Tahapan Produksi


Proses pembuatan susu pada setiap industri sangat bervariasi tergantung dari jenis produk
yang dihasilkan. Secara garis besar proses produksi pengolahan susu terdiri dari kegiatan
penerimaan dan penyimpanan bahan baku, penyiapan bahan baku, proses produksi,
pengemasan dan penyimpanan. Untuk menjamin kualitas produk dari pengaruh zat-zat
pengotor, proses pengolahan susu dilakukan dengan sistem tertutup (close system) yang
dikontrol/dioperasikan dari ruangan khusus.

Tahapan produksi susu sebagai berikut:


a. Pengujian mutu
Uji mutu adalah kegiatan pertama yang dilakukan sebelum susu diproses. Pengujian
bertujuan untuk memeriksa kualitas bahan baku meliputi rasa, kandungan bakteri dan
komposisi protein dan lemak. Setelah susu dinyatakan memenuhi kualitas yang disyaratkan,
proses selanjutnya adalah penyaringan.
b. Penyaringan (penjernihan)
Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan benda-benda pengotor susu yang
terbawa saat proses pemerahan. Penyaringan juga bertujuan untuk menghilangkan sebagian
leukosit dan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan susu selama penyimpanan.
c. Pasteurisasi
Dari tangki penampungan, susu dipasteurisasi dengan cara dipanaskan untuk membunuh
bakteri pathogen. Teknis pasteurisasi dapat dilakukan dengan cara High Temperature Short
Time (HTST).
d. Evaporasi
Evaporasi dilakukan untuk mengurangi kandungan air dengan failing film yang terdapat
pada alat evaporasi, sehingga penguapan dapat dilakukan dengan tepat dan waktu kontak
dengan media pemanas singkat. Alat pemanas yang digunakan adalah steam yang bekerja
pada tekanan vakum, agar penguapan air dalam susu dapat berlangsung pada temperatur yang
tidak terlalu tinggi sehingga tidak merusak susu.
e. Pencampuran
Dari tangki penyimpanan susu dipanaskan sebelum dialirkan ke tangki pencampur yang
berisi bahan-bahan tambahan seperti perasa, gula, dan lain-lain. Tujuan pemanasan adalah
menurunkan viskositas susu sehingga mempermudah proses pencampuran.
f. Homogenisasi
Homogenisasi adalah perlakuan mekanik (mechanical treatment) pada butiran lemak
dalam susu dengan tekanan tinggi melalui sebuah lubang kecil. Homogenisasi bertujuan
untuk menyeragamkan ukuran globula-globula lemak susu menjadi rata-rata 2 mikron,
menggunakan sistem High Presure Pump (HPP) yang melewati sebuah lubang kecil dengan
alat homogenizer.
g. Finishing dan Pengemasan
Pada proses ini susu pasteurisasi dikemas dalam cup/gelas siap minum sesuai ukuran
yang ditetapkan emnggunakan mesin packaging.

2.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)


 Struktur Organisasi

HEAD MANAGER

HRD

(spv)
Administration Acounting
(staff) (staff)

Operational
(staff)

Security

Marketing Production Quality Control


(spv) (spv) (spv)

Promotion Coorporation Distribution Supply Chain Engineering Storage Laborat


(staff) (staff) (staff) (staff) (staff) (opr) (staff)

sales direct Pasteurisasi Panelis


(outshorse) (opr) (staff)

Outlet Purchasing
(outshorse) (opr)

 Kebutuhan Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang akan diperkerjakan oleh PT. Milk-Mow Industry sebanyak 50
orang tenaga kerja yang terlatih dan handal. Jumlah tenaga kerja terdiri atas 1 orang
manager, 4 orang supervisor, dan 16 orang staff yang akan menangani proses produksi
susu pasteurisasi. Sedangkan untuk bagian pemasaran atau marketing akan
memperkerjakan 26 orang, kemudian didukung tenaga operator produksi 3 orang dan
security sebanyak 4 orang.
 Sumber Tenaga Kerja
Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhan oleh perusahaan diharapkan mampu
menyerap tenaga professional yang handal, enerjik dan penuh dedikasi. Adapun sumber
tenaga kerja akan diprioritaskan berasal dari putra/putri unggulan di wilayah Banyumas
dan sekitarnya. Kebutuhan tenaga kerja diupayakan diserap dari tenaga ahli atau lulusan
fakultas peternakan dan beberapa jurusan di universitas jenderal soedirman serta sekolah
tinggi teknik di Kota Malang. Selain itu, perusahaan juga memberikan kesempatan kerja
untuk umum sebagai tenaga sales dan outlet yang akan ditempatkan di wilayah kerja PT.
Milk-Mow Industry.

 Balas Jasa Tenaga Kerja


Bentuk apresiasi dan balas kerja atas kinerja yang dilakukan oleh seluruh
staff/karyawan di PT. Milk-Mow Industry berupa gaji pokok, asuransi dan insentif yang
proporsional. Adapun rincian gaji pokok yang dikeluarkan PT. Milk-Mow Industry ialah
sebagai berikut.
Manager : Rp. 3.700.000,00
Supervisor : Rp. 2.300.000,00
Staff : Rp. 1.800.000,00
Operator : Rp. 1.000.000,00
Security : Rp. 1.000.000,00
Tenaga Lepas : Rp. 500.000,00

 Job Discription
Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur organisasi PT. Milk-
Mow Industry, maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai berikut:
1. Nama Jabatan : Head Manager
Ringkasan Pekerjaan : Head Manager memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan
yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional .
Tugas :
1. Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut operasional
perusahaan.
2. Menyusun anggaran perusahaan dan program kerja.
3. Menjamin operasional PT. Milk-Mow Industry.
4. Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasion PT. Milk-Mow Industry.
5. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau berkaitan
dengan masalah regulasi dan finansial.
.
2. Nama Jabatan : SPV Pemasaran (Marketing)
Ringkasan Pekerjaan : Supervisor pemasaran berwenang mengelola pemasaran
perusahaan secara menyeluruh.
Tugas :
1. Menyusun perencanaan, strategi pemasaran yang jitu, penjualan, harga, promosi,
yang menyangkut kepentingan perusahaan.
2. Mengembangkan strstegi pemasaran secara rinci.
3. Menjamin kelangsungan pemasaran selama kegiatan usaha perusahaan berjalan.
4. Mengawasi kelangsungan secara keseluruhan pemasaran PT. Milk-Mow Industry.
5. Melakukan yang dapat memaksimalkan perolehan / keuntungan dalam lingkup
pemasaran.
6. Menjalankan tugas yang diberikan oleh Manajer untuk melakukan kegiatan
keuangan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
7. Dapat melihat suatu peluang yang ada di pasar yang dapat digunakan untuk
memajukan pemasaran Susu Pasteurisasi.

3. Nama Jabatan : SPV Produksi (Production)


Ringkasan Pekerjaan : Supervisor Produksi berwenang mengelola produk dan proses
produksinya dari awal hingga akhir secara menyeluruh.
Tugas :
1. Pengatur strategi produksi. Melakukan rencana strategi produk dan inovasi baru,
melibatkan makanan dan karyawan.
2. Mengatur pengadaan inventory produk
3. Pemapar strategi bisnis bagi PT. Milk-Mow Industry serta memberi
dukungan pada manajemen dan berjalan sinergi dengan bagian keuangan dan
marketing
4. Melakukan pengembangan produk disertai analisis pasar.

4. Nama Jabatan : Accounting


Ringkasan Pekerjaan :Accounting atau bagian keuangan berwenang mengelola
keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Tugas :
1. Melaporkan secara berkala mengenai penggunaan dan pemasukan dana perusahaan.

13
2. Mencatat pengadaan dana secara utuh dan tetap pada waktunya.

14
4. Mengatur A/R dan A/P perusahaan serta pembayaran pajak
5. Menjalankan tugas yang diberikan oleh Manajer untuk melakukan kegiatan
keuangan dalam pencapaian tujuan perusahaan
6. Mengelola dana anggaran perusahaan untuk disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan
7. Mengkaji biaya produksi yang tinggi
8. Menghitung gaji bulanan karyawan
9. Membayar pembelian persediaan barang, perlengkapan dan peralatan kantor
10. Membuat laporan tahunan

5. Nama Jabatan : Quality Control


Ringkasan Pekerjaan : Mengawasi dan melakukan control terhadap kualitas dan
kuantitas mulai dari pemilihan bahan baku hingga produk yang siap dipasarkan.
 Sumber Tenaga Kerja
Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhan oleh perusahaan diharapkan mampu
menyerap tenaga professional yang handal, enerjik dan penuh dedikasi. Adapun sumber
tenaga kerja akan diprioritaskan berasal dari putra/putri unggulan di wilayah Banyumas
dan sekitarnya. Kebutuhan tenaga kerja diupayakan diserap dari tenaga ahli atau
lulusan fakultas peternakan dan beberapa jurusan di universitas jenderal soedirman
serta sekolah tinggi teknik di Kabupaten Banyumas. Selain itu, perusahaan juga
memberikan kesempatan kerja untuk umum sebagai tenaga sales dan outlet yang akan
ditempatkan di wilayah kerja PT. Milk-Mow Industry di wilayah Malang.
 Balas Jasa Tenaga Kerja
Bentuk apresiasi dan balas kerja atas kinerja yang dilakukan oleh seluruh
staff/karyawan di PT. Milk-Mow Industry berupa gaji pokok, asuransi dan insentif yang
proporsional. Adapun rincian gaji pokok yang dikeluarkan PT. Milk-Mow Industry
ialah sebagai berikut.
Manager : Rp. 3.700.000,00
Supervisor : Rp. 2.300.000,00
Staff : Rp. 1.800.000,00
Operator : Rp. 1.000.000,00
Security : Rp. 1.000.000,00
Tenaga Lepas : Rp. 500.000,00

13
2.4 Analisis Keuangan

A. Investasi
Estimasi investasi yang dikeluarkan PT MY MILK INDUSTRY tersaji dalam tabel
estimasi proyeksi investasi sebagai berikut.
No Ite Jumlah Nil Jumlah TOT
m ai AL
INVESTASI
1 Pendirian Bangunan
a Pabrik 500.00 m2 1,500,000.00 750,000,000.0
0
b Kantor (2 lantai) 300.00 m2 3,000,000.00 900,000,000.0
0
c Quality Control 270.00 m2 1,500,000.00 405,000,000.0
0
2,055,000,000.00
2 Peralatan
a Mesin Pasteurisasi 1.00 unit 400,000,000.0 400,000,000.0
0 0
b Mesin Packaging 1.00 unit 300,000,000.0 300,000,000.0
0 0
c Mesin Cooling 2.00 unit 200,000,000.0 400,000,000.0
0 0
d Peralatan Kantor 200,000,000.0
0
1,300,000,000.00
3 Kendaraan
a Tangki Susu 1.00 unit 125,000,000.0 125,000,000.0
0 0
B Truk 4.00 Uni 150,000,000.0 600,000,000.0
t 0 0
b Pick UP 8.00 unit 110,000,000.0 880,000,000.0
0 0
c Mobil 1.00 unit 120,000,000.0 120,000,000.0
0 0
d Sepeda Motor 2.00 unit 12,000,000.00 24,000,000.00
1,749,000,000.00
TOTAL

5,104,000,000.00
B. Estimasi Penjualan

Penjualan susu pasteurisasi dijual sesuai dengan segmentasi dan kebutuhan pasar. Berdasarkan

pengamatan pasar, konsumsi rata-rata susu pasteurisasi untuk segmentasi anak sebanyak 100 ml

sampai 175 ml sedangkan segmentasi orang dewasa sebanyak 200 ml hingga 300 ml. Melihat

kebutuhan tersebut, PT MY MILK INDUSTRY memformulasikan kemasan susu pasteurisasi

menjadi dua macam yakni MINI CUP 150 ml dan Medium CUP 250 ml. Adapun asumsi dan

estimasi penjualan sebagai berikut.

Estimasi harga jual dan profit penjualan susu pasteurisasi tersaji pada tabel berikut ini.

C.Estimasi Biaya Produksi

Estimasi biaya produksi dihitung berdasarkan biaya operasional dalam memperoduksi susu

pasteurisasi. Besarnya estimasi biaya produksi sebesar Rp 2.561.928.600., adapun rincian

estimasi biaya produksi ditampilkan pada table berikut


D. Proyeksi Neraca Untung-Rugi

Proyeksi untung-rugi berdasarkan estimasi penjualan susu pasteurisasi dan estimasi biaya

produksi ialah sebagai berikut.

E. Kriteria Investasi (NPV, IRR, B/C rasio, PBP)

Kriteria investasi disesuaikan dengan nilai NPV (Net Provit Value), IRR (Rentabilitas), B/C ratio

(Benevit per Cost ratio) dan PBP (Payback Period) sebagai pertimbangan fnansial perusahaan.

Hasil analisis financial disajikan pada data table berikut.


Berdasarkan hasil analisis, nilai Net Present Value (NPV) cukup tinggi. NPV adalah nilai

sekarang dari arus kas usaha pada masa yang akan datang yang didiskontokan dengan biaya

modal rata-rata yang digunakan kemudian dikurangai dengan nilai investasi yang telah

dikeluarkan. Penghitungan analisis PT MY MILK INDUSTRY dilakukan pada nilai bunga

6.32% merupakan rata-rata bunga pinjaman yang berlaku sekarang ini. Penghitungan yang

dilakukan menunjukan bahwa nilai NPV sebesar Rp. 509,765,302.32. Hal ini bernilai positif

oleh karena itu maka dari sisi NPV dapat dipastikan bahwa usaha ini layak. IRR atau rentabilitas

merupakan salah satu indicator aspek kelayakan usaha. Penghitungan IRR menggunaan batasan

bunga sebesar 15% sebagai batas NPV positif dan 50% sebagai batas NPV negatif. IRR pada

tabel menunjukkan nilai 8.16%. Hasil tersebut menunjukan bahwa PT MY MILK INDUSTRY

memenuhi aspek kelayakan jika dibandingkan dengan suku bunga bank saat ini yakni 6.32%.

Artinya, lebih baik menginvestasikan modal untuk PT MY MILK INDUSTRY dari pada

diinvestasikan di bank karena profit investasi lebih besar dari suku bunga bank.

Payback period menunjukkan lama waktu pengembalian modal awal yang dikeluarkan

perusahaan. Payback period pada industry pengolahan susu PT MY MILK INDUSTRY yakni

dalam jangka waktu 7 tahun 10 bulan. Hasil analsis B/C rasio PT MY MILK INDUSTRY

menghasilkan nilai 1.16. Hasil tersebut bernilai positif maka dapat disimpulkan bahwa usaha

layak. Hal ini sesuai dengan criteria kelayakan dimana Usaha yang layak memiliki nilai B/C

rasio sebesar sama dengan 1 atau lebih dari 1. Dengan demikian usaha industry susu pasteurisasi

ini menguntungkan jika dijalankan dan mampu bersaing di tengah maraknya industry

pengolahan susu.
BAB III

ROAD MAP KELANJUTAN USAHA

3.1 Risiko Usaha

Strengths (Kekuatan) a. Proses pembuatannya mudah dan sederhana.


b. Kualitas rasa dan tekstur produk yang khas (beda dengan
yang lain).
c. Harga jual murah meriah.
d. Tempat penjualan dan konsumen telah tersedia (secara
offline).
e. Menggunakan social media seperti instagram dan grab
food untuk mempromosikan produk via online.
f. Tempat produksi ada di wilayah perumahan yang rata-rata
kost mahasiswa.
g. Kemasan menarik dan berlabel.
h. Kualitas produk terjamin.
Weaknesses a. Harga bahan baku (susu segar) relatif tidak menentu
(Kelemahan) (stabil) karena tergantung dari KUD.
b. Manejemen perusahaan masih sederhana.
c. Tidak tahan lama jika diletakkan di ruangan terbuka.
d. Terdapat endapan susu.
e. Kurangnya modal karena masih merintis usaha kecil-
kecilan.
f. Proses produksi bentrok dengan jadwal kuliah
g. Ketidak tahuan masyarakat terhadap kandungan gizi yang
dimiliki susu segar.
Opportunities (Peluang) a. Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat.
b. Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang
menjanjikan.
c. Belum ada pesaing khususnya untuk pemasaran di
kampus.
d. Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru ke
depannya untuk membuat kemajuan besar dibidang
produksi khususnya.
e. Cuaca Malang yang tidak stabil membuat orang ingin
mengkonsumsi minuman yang segar.
Threats (Ancaman) a. Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pembelian produk.
b. Susu kedelai tidak bisa disimpan lama dan akan
merugikan jika tidak laku dalam sehari.
c. Munculnya pesaing baru.
d. Banyaknya variasi minuman ringan.
Analisis resiko usaha merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
mengurangi tingkat kerugian suatu perusahaan. Analisis resiko yang dilakukan yakni dengan
mengamati indicator vital dalam proses produksi. Indikator yang diamati meliputi :
a. Kenaikan harga bahan baku
b. Kenaikan upah tenaga kerja
c. Penurunan penjualan
d. Kerusakan alat-alat produksi
Berdasarkan asumsi indicator tersebut, PT. Milk-Mow Industry memiliki langkah antisipasi
dalam mengatasi kemungkinan terbutuk atau resiko usaha. Adapun antisipasi resiko usaha
tersebut sebagi berikut.
C. Pembelian stock bahan bahan baku dan bahan penolong
Perusahaan akan membeli stok bahan baku melalui kontrak kerjasama dengan perusahaan
rekanan membuat MoU yang saling menguntungkan. Untuk menghindari kenaikan harga
secara tiba-tiba, kontrak kerjasama pemenuhan kebutuhan bahan baku selama satu tahun.
Khusus bahan baku susu, perusahaan juga memberlakukan kerjasama saling
menguntungkan dengan peternak.
D. Membuat kontrak dengan tenaga kerja
Kontrak dengan tenaga kerja dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan upah tenaga kerja.
E. Memperluas saluran distribusi pemasaran
F. Membuat inovasi baru dan promosi produk
Salah satu indicator penurunan daya beli masyarakat yakni titik jenuh masyarakat dalam
mengkonsumsi produk yang sama tanpa ada inovasi. Sebagai bentuk antisipasi penurunan
daya beli masyarakat, PT. Milk-Mow Industry membuat inovasi produk dengan
menghimpun permintaan konsumen sehingga perusahaan mampu memberikan produk
unggulan yang sesuai dengan keinginan konsumen.
G. Melakukan maintenance secara berkala
Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan alat-alat produksi.
Maintenance yang dilakukan secara berkala akan membantu perusahaan dalam
mengoptimalkan kinerja alat produksi sehingga dapat memperpanjang usia produksi.
3.2 Rancangan Pengembangan Usaha
 Membuka kedai dan menyewa tempat
Dengan membuka kedai atau menyewa tempat diharapkan jangkauan dari PT. Milk-Mow
Industry sendiri akan lebih luas sehingga akan dikunjungi oleh banyak kalangan.
 Memperbanyak varian rasa dan produk olahan
Penambahan varian rasa bertujuan untuk menciptakan cita rasa yang baru sehingga
pengunjung tidak mudah bosan karena PT. Milk-Mow Industry selalu berinovasi untuk
keberlangsungan usahanya.
 Membuka open reseller
PT. Milk-Mow Industry membuka peluang bagi siapa saja yang ingin usaha dengan cara
mengambil susu segar dari pabrik kami kemudian mengolahnya sendiri dengan cara
berinovasi sedemikian rupa sehingga secara tidak langsung PT. Milk-Mow Industry dapat
mempunyai relasi yang sangat solid.
 Memperluas jangkauan hingga se-Malang raya
Cara seperti ini yang akan membuat PT. Milk-Mow Industry dikenal banyak orang secara
tidak langsung. Salah satunya dengan cara melakukan promosi pada saat CFD (Car Free
Day)
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Industry susu sangat berpotensi untuk memulai usaha. Segi perekonomian, pembukaan
industry My Milk kami ini dapat membantu peningkatan minat masyarakat terhadap susu
pasteurisasi. Sehingga jika permintaan masyarakat terhadap susu pasteurisasi meningkat,
maka meningkat pula devisa negara. Selain itu, mampu mendorong perkembangan
agrobisnis peternakan di Indonesia. Susu merupakan salah satu pangan yang memiliki
kandungan gizi yang tinggi dan lengkap, baik kandungan protein, lemak, mineral maupun
vitamin. Oleh karenanya, susu saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok oleh sebagian
besar masyarakat di dunia untuk menunjang kesehatan dan pemenuhan gizi.

4.2 Saran

Sebaiknya pemateri lebih memahami dan mendalami rencana usaha, serta mengkaji lebih
dalam lagi agar menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

Resnawati, Heti. 2020. Kualitas Susu Pada Berbagai Pengolahan dan Penyimpanan. Semiloka
Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas. Vol 8(2):497-
502
Nugroho, Bambang Ali. 2010. Pasar Susu Dunia dan Posisi Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan. Vol 1 (3): 65-76

Anda mungkin juga menyukai