Anda di halaman 1dari 30

EFEKTIFITAS TEH DAUN KATUK TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU

MENYUSUI

PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS (PKK) DI DESA SENAWAR JAYA KEC.


BAYUNG LENCIR

DI SUSUN OLEH :
MARWIYAH : 22.10.15201.07
RATNA JUITA : 22.10.15201.013
ZAKIYAH DRAJAT : 22.10.15201.018
DESY AMELIA RASYID : 22.10.15201.019
DESSY INDA YANI : 22.10.15201.020
OLIVIA LARASATI : 22.10.15201.021
DIAH PARAMITA : 22.10.15201.026

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


STIKES KELUARGA BUNDA JAMBI
TAHUN AKADEMK 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya kepada kami. Dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan tugas PKL yang
berjudul “Efektifitas Teh Daun Katuk Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Menyusui”.
Kami harap agar mahasiswa dapat memahami materi pembelajaran yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi. Laporan ini membahas materi secara singkat dan jelas sangat tepat
untuk digunakan untuk teman-teman yang dibidang kesehatan terutama jurusan kebidanan.
Kami menyadari bahwa kesehatan reproduksi sangat penting untuk dikuasai oleh
tenaga kesehatan lainnya karena materi ini merupakan dasar untuk dapat memahami
perempuan secara menyeluruh dalam konteks kesehatan reproduksi. Kami mengucapkan
terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun
laporan ini dan berterima kasih kepada para pembaca yang telah memberikan sarannya
sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan teman-teman.
Kami menyadari laporan ini tidak luput dari segala kekurangan, baik dari segi isi
maupun penyajian. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik dari
pembaca.

Jambi, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................................. 3

C. Manfaat ............................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep ASI ......................................................................................................... 4

B. Definisi Katuk ..................................................................................................... 14

BAB III METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat ............................................................................................ 17

B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 17

C. Cara pembuatan ................................................................................................. 18

BAB IV

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 20

B. Saran .................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 22

LAMPIRAN KEGIATAN ............................................................................................. 23

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyusui adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan oleh

seorang ibu pada bayinya. Menurut World Health Organization (WHO)

menganjurkan agar wanita hamil dan ibu yang baru melahirkan diberi tahu tentang

manfaat dan keunggulan Air Susu Ibu (ASI), terutama karena ASI memberikan gizi

terbaik untuk bayi serta perlindungan terhadap penyakit. ASI adalah suatu emulsi

lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan

oleh kelenjar mammae ibu dan berguna sebagai makanan bayi (Maryunani, 2012).

Menyusui dalam jangka panjang dapat memperpanjang jarak kelahiran karena

masa amenorhoe lebih panjang. United Children’s Fund (UNICEF) dan World

Health Organization (WHO) membuat rekomendasi pada ibu untuk menyusui

eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya. Sesudah umur 6 bulan, bayi baru dapat

diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ibu tetap memberikan ASI sampai

anak berumur minimal 2 tahun. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan

juga merekomendasikan para ibu untuk menyusui eksklusif selama 6 bulan kepada

bayinya (Kemenkes , 2014).

Dampak tidak diberikan ASI eksklusif terhadap bayi adalah bertambahnya

kerentanan terhadap penyakit baik ibu dan bayi. Dengan menyusui dapat mencegah

1/3 kejadian infeksi saluran pernapasan atas, kejadian diare dapat turun 50% dan

penyakit usus parah pada bayi premetur dapat berkurang kejadiaanya sebanyak 58%.

Pada ibu, risiko kanker payudara juga dapat menurun 6-10% (IDAI, 2015).

1
Dalam Riskesdas 2013 dikumpulkan data tentang pola pemberian ASI dan pola

pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak umur 0-23 bulan yang

meliputi: proses mulai menyusu, inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian kolostrum,

pemberian makanan prelakteal, menyusu eksklusif, dan pemberian MP-ASI.

Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya.

Bagi bayi, menyusui mempunyai peran penting untuk menunjang pertumbuhan,

kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya dengan zat gizi dan

antibodi. Sedangkan bagi ibu, menyusui dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas

karena proses menyusui akan merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi

perdarahan pasca melahirkan (postpartum)( Riskesdas, 2013).

Berbagai alasan ibu memiliki produksi ASI yang tidak adekuat adalah stimulasi

payudara tidak adekuat, jarang menyusui, aktifitas berat, stress, diet ( Maryunani,

2012).

Menurut Soraya Rahmanisa, untuk mempelancar produksi ASI dapat dilakukan

dengan mengkonsumsi daun katuk berupa rebusan maupun ekstrak daun katuk karena

mengandung alkaloid dan sterol yang dapat meningkatkan kelancaran ASI. Selain itu

daun katuk mengandung vitamin A,B1,C, tanin, saponin alkaloid papaverin

( Rahmanisa, 2015)

Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini dengan judul “PEMBERIAN TEH

DAUN KATUK TERHADAP PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI” selain sebagai

tugas juga dapat dijadikan referensi bagi pembaca.

B. Tujuan

1. Membuat produk teh daun katuk yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi
ASI pada ibu menyusui
2. Menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

2
3. Mengenalkan kepada masyarakat bahwa dari daun katuk, dapat digunakan
menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual.
4. Inisiatif wirausaha sebagi pemilik usaha dalam membuka usaha.
5. Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
6. Dapat membuka lapangan kerja baru

C. Manfaat

1. Dapat mengetahui manfaat daun katuk terhadap produksi ASI pada ibu menyusui.
2. Sebagai informasi bagi instansi terkait dan juga masyarakat pada umumnya.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap daun katuk.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep ASI

1. Pengertian ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan

garamgaram anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mamae ibu dan

berguna sebagai makanan bayi ( Maryunani, 2012).

ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu

melalui proses menyusui. ASI merupakan makanan yang telah disiapkan untuk

calon bayi saat ia mengalami kehamilan. ASI mempunyai nilai gizi paling

tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat oleh manusia ataupun

susu yang berasal dari hewan, seperti susu sapi, kerbau, atau kambing

(Khasanah,2013)

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan

garam organikyang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai

makan utama bagi bayi (Ambarwati, 2015).

2. Macam-Macam ASI

a. Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali keluar, berwarna

kekuningkuningan. Banyak mengandung protein, antibody,

immunoglobulin. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi

dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan

kebutuhan gizi pada hari-hari pertama kelahiran (Maryunani, 2012).

4
Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolostrum ini

disekresi oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari keempat

pasca persalinan. Kolostrum mengandung tinggi protein, mineral, garam,

vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI

matur. Selain itu, kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.

Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobin yang digunakan sebagai

zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan

parasit. Meskipun kolostrum yang kelaur sedikit menurut ukuran

kita,tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati

kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara

150-300 ml/24 jam (Maritalia, 2014).

b. ASI Peralihan

ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai

sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua

minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta

komposisinya. Kadar imunoglobin dan protein menurun, sedangkan lemak

dan laktosa meningkat (Maritalia, 2014).

c. Air Susu Matang (Mature)

ASI Matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan

sterusnya. ASI matur tampak berwarna putih. Kandungan ASI matur

relatif konstan tidak menggumpal bila dipanaskan. Air susu yang mengalir

pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Foremilk

memepunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein,

mineral dan air (Maritalia, 2014).

5
Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan

lemak dan nutrisi sehingga membuat bayi akan membutuhkan keduanya

baik foremilk dan hindmilk. Volume 300-850ml/24 jam (Maryunani,

2012).

3. Kandungan ASI

a. Menurut Soetjiningsih, 1997 ASI sebagai Nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yaxng sangat ideal dengan komposisi

yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.ASI

adalah makan bayi yang paling sempurna, baik kualitas

maupunkuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar. ASI

sebagaimakan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi

normal sampai usia 6 bulan.Mengingat bahwa kecerdasan anak berkaitan

erat dengan otak,maka jelas bahwa ASI merupakan faktor utama yang

mempengaruhi perkembangan kecerdasan pertumbuhan otak. Sementara

itu, faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk pertumbuhan

otak adalahnutrisi yang diberikan.

Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara

optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal, dengan

komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi.ASI juga

mengandung nutriennutrien khusus yang diperlukan otak bayiagar tumbuh

optimal, antara lain :

1) Lemak

Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Kadar lemak

dalam ASI antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI

6
tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam

ASI lebih dulu dipecahkan menjadi asam lemak dan gliserol oleh

enzimlipase yang terdapat dalam ASI. Kadar kolesterol ASI lebih

tinggi dari pada susu tapi sehingga bayi yang mendapat ASI

seharusnya kadar kolesterol darah lebih tinggi, tetapi ternyata

penelitian Osborn membuktikan bahwa bayi yang tidak

mendapatkan ASI lebih banyak menderita jantung koroner pada

usia muda. Diperkirakan bahwa pada masa bayi diperlukan

kolesterol pada kadar tertentu untuk merangsang pembentukan

enzim protektif yang membuat metabolisme kolesterol menjadi

efektif pada masa usia dewasa.

2) Karbohidrat

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktose, yang kadarnya

paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7%). Laktose mudah

dipecah menjadi glukose dan galaktose dengan bantuan enzim

laktase yang sudah ada dalam mukosa saluran pencernaan sejak

lahir. Laktose mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi

absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus

bifidus. Komposisi dalam karbohidrat dalam ASI 7 gr/100ml

(Maryunani, 2012).

3) Protein

Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI

sebesar 0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih

mudah dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain

mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang

7
tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin

diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk

pertumbuhan otak. Selain dari ASI, sebenarnya sistin dan taurin

dapat diperoleh dari penguraian tirosin, tetapi pada bayi baru lahir

penguraian tirosin ini belum ada.

4) Garam dan Mineral

Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih

dengan baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dari

mineral yang rendah. ASI mengandung garam dan mineral lebih

rendah dibanding susu sapi. Bayi yang mendapat susu sapi atau

susu formula yang tidak dimodifikasi dapat menderita tetani karena

hipokalsemia. Kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi

dibanding susu ASI, tetapi kadar fosfornya jauh lebih tinggi,

sehingga menggangu penyerapan kalsium dan juga magnesium.

ASI dan susu sapi mengandung zat besi dalam kadar yang tidak

terlalu tinggi, tetapi zat besi dalam ASI mudah diserap. Dalam

badan bayi terdapat cadangan zat besi, di samping itu ada zat

besiyang berasal dari eritrosit yang dipecah, bila ditambah dengan

za tbesi yang berasal dari ASI maka bayi akan mendapat cukup za

tbesi sampai usia 6 bulan. Seng diperlukan untuk tumbuh kembang,

sistem imunitas dan mencegah penyakit penyakit tertentu

sepertinya akrodermatitis enteropatika (penyakit yang mengenai

kulit dan sistem pencernaan dan dapat berakibat fatal). Bayi yang

mendapatkan ASI cukup mendapatkan seng, sehingga terhindar

dari penyakit ini.

8
5) Vitamin

ASI cukup untuk mengandung vitamin yang diperlukan

bayi.Vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada

prosespembentukan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah

cukup danmudah diserap. Dalam ASI juga terdapat vitamin D dan

E terutama dalam kolostrum.

6) Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya

relatifrendah tetapi bisa mencukupi untuk bayi sampai berumur 6

bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang

sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi

oleh diet ibu (Maryunani,2012).

b. ASI Mengandung Zat Protektif (Soetjiningsih,2012)

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin (zat

kekebalan dalam tubuh) dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat ini

akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada usia bayi 9 -12

bulan tubuh bayi baru dapat membuat zat kekebalan sendiri yang cukup

banyak sehingga mencapai kadar protektif. Sedangkan apabila yang

dibentuk oleh tubuh bayi tersebut belum tercukupi maka akan terjadilah

kesenjangan zat kekebalan pada tubuh bayi tersebut. Kesenjangan ini akan

hilang atau berkurang apabila bayi tersebut diberi ASI, karena ASI

merupakan suatu cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang

berfungsi untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, bakteri,

virus, parasit, dan jamur. Bayi yang mendapat ASI biasanya lebih jarang

menderita suatu penyakit, dikarenakan adanya zat protektif dalam ASI.

9
4. Manfaat ASI

Pemberian ASI secara eksklusif yaitu, tidak dicampur apa pun selama

6 bulan, memberikan banyak manfaat antara lain :

a. Manfaat ASI bagi bayi

1) Kesehatan

Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap paling baik

sepanjang masa. Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI eksklusif

lebih sehat dan lebih kuat dibanding yang tidak mendapat ASI. ASI juga

dapat menghindari anak dari bungsu lapar sebab komponen gizi ASI

paling lengkap, termasuk protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin,

dan zatzat penting lainnya (Maryunani, 2012).

2) Kecerdasan

Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3

untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bayi yang

mendapat ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari

rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar

dari kerusakan sel-sel saraf otak (Ambarwati, 2015).

3) Memberi rasa nyaman dan aman Hubungan fisik ibu dan bayi bak

untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu ke kulit bayi yang

mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih

baik.

4) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik. Bayi yang

mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat yang baik setelah lahir.

Pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi

kemungkinan obesitas.

10
b. Manfaat Memberikan ASI bagi Ibu :

1) Aspek Kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung syaraf sensorik

sehingga post anteriorvhipofise mengeluarkan prolaktin. Proklatin

masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada

ovulasi. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberikan 98%

metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama sesudah

kelahiran bila diberikan hanya ASI saja dan belum terjadi menstruasi.

2) Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin

oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan

mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.Penundaaan haid dan

berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi

anemia defiensi besi.

3) Aspek penurunan berat badan

Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat

kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil. Dengan

menyusui tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak lagi sehingga

timbunan lemak yang berfungsi sebagai cadangan tenaga akan terpakai

4) Mengurangistres dan kegelisahan

Hormon oksitosin akan keluar saat ibu menyusui bayinya, hormon ini

berguna untuk mengurangi stress yang dialami sehingga ibu yang

menyusui akan memiliki perasaan yang positif dan dapat melakukan

lebih banyak hal-hal positif lainnya (Khasanah,2013).

5) Praktis dan tidak merepotkan

11
Bila bayi diberi ASI, ibu tidak perlu repot mempersiapkan alat-alat dan

membuat minuman bayi, serta tidak perlu pergi ke toko untuk membeli

susu formula. ASI selalu tersedia dan ketika bayi ingin menyusui

langsung dapat diberikan tanpa ribet mempersiapkan susu botol.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI

Keberhasilan menyusui tergantung pada beberapa faktor, seperti

ketepatan posisi bayi pada puting ibu ketika menyusu, frekuensi menyusui dan

menyusui yang tidak dijadwal atau menyusui sesuai dengan keinginan bayi.

Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi ASI. Di

antaranya adalah sebagai berikut:

a. Makanan ibu

Makanan ibu Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang menyusui

tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang

dihasilkan. Unsur gizi dalam dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi

yang terdapat dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur.Jadi, diperlukan

energi yang sama dengan jumlah energi yang diberikan 1 piring nasi untuk

membuat 1 liter. Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak

mendapatkan tambahan makanan maka akan terjadi kemunduran dalam

produksi ASI (Khasanah, 2013).

b. Frekuensi Menyusui

Frekuensi menyusui dapat mempengaruhi produksi ASI. Semakin sering

menyusui, akan semakin meningkatkan produksi ASI. Oleh karena itu,

berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi. Berdasarkan hasil

penelitian , produksi ASI akan optimal ketika ibu menyusui bayinya 5

kali atau lebih per hari selama 1 bulan awal menyusui.

12
c. Menyusui sesuai keinginan bayi

Menyusui yang tidak dijadwal atau menyusui sesuai keinginan ternyata

dapat meningkatkan produksi ASI pada 2 minggu pertama. Hal ini

menunjukan bahwa produksi ASI lebih dipengaruhi oleh kebutuhan bayi

dibandingkan kapasitas ibu untuk memproduksi ASI. Artinya, ASI akan

diproduksi sesuai kebutuhan sang bayi. Frekuensi menyusui dapat

mempengaruhi produksi ASI. Semakain sering menyusui akan semakin

meningkatkan produksi ASI. Oleh karena itu berikan ASI sesering

mungkin sesuai keinginan bayi.

d. Umur Kehamilan

Bayi yang lahir prematur atau bayi yang lahir belum cukup bulan kadang

belum dapat menyusu secara efektif. Hal ini disebabkan bayi yang lahir

prematur sangat lemah lemah dan tidak mampu mengisap secara efektif

sehingga produksi ASI lebih rendah dari pada bayi yang lahir tidak

prematur. Lemahnya kemampuan mengisap pada bayi prematur dapat

disebabkan oleh berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi

organ tubuh.

e. Ketentraman jiwa dan pikiran

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Saat menyusui,

seorang seorang ibu memerlukan ketenangan pikiran, dan sebaliknya

jauh dari dari perasaan tertekan karena akan berpengaruh terhadap

produksi ASI dan kenyamanan bayi saat menyusu. Terkadang, ibu

merasa tidak percaya diri karena ASI-nya kurang. Ditambah lagi

pendapat dan saran yang salah dari orang lain menyebabkan ibu cepat

13
berubah pikiran dan menjadi stres. Akibatnya, bisa menekan refleks

sehingga ASI tidak berproduksi dengan baik.

f. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan

progesteron menggunakan kontrasepsi pil yang mengandung hormon

estrogen karena hal ini dapat mengurangi jumlah produksi ASI ,

bahkan menghentikan produksi ASI secara keseluruhan. Oleh karena

itu, alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah IUD sehingga

dapat merangsang uterus ibu dan meningkatkan hormon prolactin

g. Perawatan Payudara

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan

yaitu dengan menurut payudara selama 6 minggu terakhir masa

kehamilan. Pengurutan tersebut diharapkan apabila terdapat

penyumbatan pada saluran dalam payudara dapat dihindarkan

sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar.

B. Defenisi Katuk

1. Pengertian Katuk

Katuk (Sauropus androgynus(L.) Merr)) merupakan tanaman sayuran yang

banyak terdapat di Asia tenggara. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa

dikenali sebagai mani cai (bahasa Cina), cekur manis (bahasa Melayu), di

Indonesia masyarakat Minangkabau menyebut katuk dengan nama simani.

Selain menyebut katuk, masyarakat Jawa juga menyebutnya katukan atau

babing. Sementara itu masyarakat Madura menyebutnya kerakur dan orang

Bali lebih mengenalnya dengan kayu manis. Tanaman katuk sesungguhnya

sudah dikenal nenek moyang kita sejak abad ke-16 (Santoso, 2014). Katuk

termasuk tanaman jenis perdu berumpun dengan ketinggian 1-5 m. Batangnya

14
tumbuh tegak dan berkayu. Jika ujung batang dipangkas, akan tumbuh tunas-

tunas baru yang membentuk percabangan. Daunnya kecil-kecil mirip daun

kelor, berwarna hijau. Katuk termasuk tanaman yang rajin berbunga.

Bunganya kecil-kecil, berwarna merah gelap sampai kekuning-kuningan,

dengan bintik-bintik merah. Bunga tersebut akan menghasilkan buah berwarna

putih yang di dalamya terdapat biji berwarna hitam (Santoso, 2014).

2. Klasifikasi Katuk

Tanaman katuk diklasifikasikan sebagai berikut ( Santoso, 2014) :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malpighiales

Famili : Phyllanthaceae

Genus : Sauropus

Spesies : Sauropus androgynous

3. Komposisi Daun Katuk

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui komposisi yang

terdapat di dalam tanaman katuk. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa

pada tiap 100 g daun katuk mentah mengandung 59 kal., 4,8 g protein, 1 g

lemak, 11 g karbohidrat, 204 mg kalsium, 83 mg fosfor, 2,7 mg besi, 103.705

SI vitamin A, 0,1 mg vitamin D, 239 mg vitamin C dan air 81 g. Kemudaian

pada penapisan fitokimia daun katuk mengandung sterol, alkaloid, flanofoid,

dan tanin (Ferasyi, 2010).

4. Manfaat Katuk

Beberapa manfaat daun katuk antara lain :

15
a. Pelancar Air Susu Ibu (ASI)

Ekstrak daun katuk banyak digunakan sebagai bahan fortifikasi pada

produk makanan yang diperuntukkan bagi ibu menyusui. Konsumsi sayur

katuk oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu menyusui bayi secara

nyata dan untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi dan lama

menyusui. Kandungan yang terdapat dalam daun katuk untuk ibu

menyusui adalah asam amino, saponin, dan tanin dan senyawa lainnya

yang dapat memicu produksi ASI (Santoso, 2014).

b. Mengatasi sembelit

Sembelit biasa terjadi karena banyak hal, diantaranya karena terlalu lama

duduk, kurang minum air, menahan-nahan buang airbesar, kerja hati dan

kantong empedu yang tidak lancar. Untuk mengusir sembelit, siapkan 200

g daun katuk segar yang sudah dicuci bersih. Rebus dengan segelas air

selama 10 menit, lalu saring. Minum air hasil saringan tersebut secara

teratur 2 kali sehari, masing-masing 100 ml (Santoso, 2008)

16
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu : Kamis, 8 Maret 2023

2. Tempat : Rumah Pos Kesehatan desa senawar jaya

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a) Nampan

b) Blender

c) Wadah

d) Kantong teh

e) Gelas dan sendok

2. Bahan

a) Daun Katuk

b) Gula pasir

c) Air Panas

17
3. Cara Pembuatan

a) Menyiapkan alat dan bahan

b) Pisahkan daun katuk pada batangnya

c) Daun katuk segar dicuci bersih pada air keran yang mengalir, lalu ditiriskan

d) Letakkan dan sebarkan daun katuk pada nampan, lalu keringkan dibawah sinar

matahari. Pengeringan dilakukan selama 3-5 hari sehingga daun katuk kering.

Daun katuk dinyatakan kering bila diremas dengan jari tangan akan hancur

18
e) Daun katuk kemudian diblender sehingga menjadi serbuk. Serbuk kemudian

diayak, sehingga menjadi serbuk halus

f) Serbuk kemudian dimasukkan kedalam kantong teh.

g) Jika tidak ada kantong teh bisa menggunakan saringan teh langsung diseduh

dengan air panas. teh daun katuk bisa langsung diminum atau bisa

ditambahkan dengan madu ataupun perasan lemon.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

ASI merupakan makanan yang baik bagi bayi karena banyak

mengandung zat gizi dan bisa memberikan daya imunitas secara alami. Beberapa

ramuan tradisional bisa membantu memperlancar keluarnya ASI. Untuk itu, perlu

makanan seimbang dengan prinsip yang sama dengan makanan ibu hamil, tetapi

jumlahnya lebih banyak dan gizi lebih baik. Jika produksi ASI kurang baik,

makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, banyak obat-obatan tradisional yang

ditawarkan kepada mereka untuk mengurangi keluhan tersebut, salah satunya

adalah ekstrak daun katuk, yang dapat menambah produksi dengan cara

diolah menjadi teh daun katuk.

Kandungan dari alkaloid dan strerol yang terkandung di dalam daun

katuk dapat meningkatkan produksi ASI. Sehingga kebutuhan ASI yang akan

diberikan terhadap bayi pada periode menyusui dapat terpenuhi.

Melalui kegiatan ini ibu rumah tangga di desa senawar jaya dapat

mengetahui manfaat daun katuk untuk memperlancar dan meningkatkan produksi

ASI. Daun katuk juga dapat diolah menjadi teh dengan bahan yang terjangkau

dan mudah didapat selain untuk konsumsi sendiri the daun katuk juga dapat

dijadikan produk yang bernilai jual.

B. SARAN

20
Makalah tentang Pemberian Teh Daun Katuk Terhadap Produksi ASI Pada Ibu

Menyusui ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu diharapkan kepada

dosen pengampu dan para pembaca agar dapat memberi masukan saran ataupun

kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa

mendatang.

21
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Kiki. Suyanti. 2020. “Efektivitas Daun Katuk Terhadap

Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Menyusui Di Bidan Praktek

Mandiri (BPM) BD. HJ. Iin Solihah, S.ST., Kabupaten Majalengka”

file:///C:/Users/user/Downloads/190-Article%20Text-626-3-10-

20210125.pdf diakses pada 06 Maret 2023.

Marlina, Desi. 2021. “Pengaruh Konsumsi Rebusan Daun Katuk TerhaDAP

Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Nifas Di Puskesmas Kebayakan

Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2021”

http://repository.mitrahusada.ac.id/items/show/1228 diakses pada 06

Maret 2023.

Nasution, Annisa Namirah. 2018. “Efektifitas Pemberian Simplisia Daun

Katuk Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum Di Praktik Mandiri

Bidan Afriana, Am. Keb”

http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/785/1/skripsi

%20lux%20mirah.pdf diakses pada 06 Maret 2023.

22
LAMPIRAN KEGIATAN

A. Pembukaan PKL dibalai desa Senawar Jaya

B. Perkenalan kelompok, penyuluhan tentang kanker serviks dan

pemeriksaan ibu hamil di pos kesehatan

23
C. Penyuluhan anemia pada remaja dan pemberian tablet fe di SMP 13
Bayung Lencir

D. Penyuluhan ibu menyusui di pos kesehatan

24
E. Pembuatan teh daun katuk

F. Penyuluhan kepada remaja di balai desa senawar jaya

25
FOTO BERSAMA DOSEN PEMBIMBING

26

Anda mungkin juga menyukai