Anda di halaman 1dari 43

1

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK, Tbk

Disusun Oleh

MUHAMMAD MASDIJO (160301046)

NAUFAL FAIZ MAHDI (170301114)

KHAIRUNNISA (170301056)

SHCIVO POPY VRISMATIA (170301092)

NADILA FIRERA (170301112)

FAIZAH HARDIYANTI (170301073)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU ( UMRI )

2020
1

ABSTRACT

Sejalan dengan latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahannya adalah bagaimana
tingkat rasio keuangan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk, pada tahun 2015 dan 2016.
Tujuan dari rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami apa yang perlu
dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang berasal dari keuangan yang sifatnya terbatas.
Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan
dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut, manajer dapat membuat
keputusan-keputusan penting di masa yang akan datang. Bagi pihak ekstern, rasio keuangan bertujuan
untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya
mereka dapat memutuskan apakah membeli, menahan atau menjual saham perusahaan tersebut.
2

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Abstrack ……………………………………………………………………………............... i
Daftar Isi …………………………………………………………………………….............. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………..........……………….…….. 1
BAB II PENGUMPULAN DATA ANALISIS
2.1 Data Perusahaan …………………………………………..........……………….…… 2
BAB III BUSINESS CONTEXT PT. ULTRAJAYA MILK, Tbk.
3.1 Analisis Lingkungan …………………………………………..…………….……..….. 7
3.2 Analisis Lingkungan Internal …………………………………..…………….……….. 11
3.3 Analisis Arah Perusahaan …………………………………………..…………..…….. 14
3.4 Analisis Formulasi Strategi …...………..........................................................................17
3.5 Analisis Implementasi Strategi …………...……………………………..…………….. 25
3.6 Analisis Pengendalian Strategi …………..……………………..…………….……….. 24
BAB IV EVALUASI CORPORATE GOVERNANCE
4.1 Evaluasi Corporate Governance (Tata Kelola Prusahaan) …………..………………….. 26
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Rasio …………..……………………..…………….…….......................….. 28
5.2 Analisis Tambahan ….…..……………………..…………….…….......................….. 38
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan …………..…………………….............................…………….……….. 40
6.2 Saran …………..……………………..…………….………...................................... 40
3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Sutrisno (2009:9), “Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi
yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan disusun dengan
maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.
Analisis rasio merupakan salah satu alat ukur dalam menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos
yang satu dengan pos-pos yang lain yang ada di dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui
perubahan dari masing-masing pos tersebut.
4

BAB 2

PENGUMPULAN DATA ANALISIS

2.1 Data Perusahaan

Laporan keuangan PT Ultrajaya

Milk Industry & Trading Company, Tbk, pada tahun 2015 dan 2016
5
6
7
8
9

BAB 3

BUSINESS CONTEXT PT. ULTRAJAYA MILK, Tbk.

3.1. Analisis Lingkungan


1. Analisis Lingkungan Eksternal
Pada dasarnya PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. merupakan perusahaan
dengan model organisasi Industrial (I/O), dimana keunggulan kompetitifnya ditentukan dari
positioning dalam industri, penentu profitabilitasnya dari karakteristik industri sebagai market leader,
penentu tingkat persaingannya yaitu antar bisnis sejenis, dan dalam menentukan pilihan strategik yaitu
memilih industri yang menarik dalam bidang usaha industri makanan dan minuman dengan jenis susu
maupun teh.
Dalam analisis lingkungan eksternal, maka ada dua lingkungan yang harus dikaji yaitu lingkungan
umum dan lingkungan industri. Lingkungan umum merupakan suatu lingkungan yang menyusun faktor-
faktor yang memiliki ruang lingkup luas yang terlepas dari operasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah faktor ekonomi, sosial, teknologi, serta demografi. Sedangkan lingkungan industri
yaitu mengarah pada analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
perusahaan terhadap pesaing.
Pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk., lingkungan umum yang dapat dianalisis
yaitu sebagi berikut:
1)      Faktor Ekonomi
Data dalam laporan tahunan 2013 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
mengungkapkan bahwa tahun buku 2013 adalah tahun yang penuh tantangan bagi semua industri
makanan dan minuman, dan industri susu, khususnya pelemahan nilai tukar Rupiah yang hampir 30%
yang berdampak negatif terhadap margin usaha perseroan.
Maka dalam hal ini perusahaan harus meningkatkan volume penjualan untuk mendapatkan laba atau
dapat mempertahankan kondisi keuangan yang stabil dan baik.
Hal tersebut terbukti, bahwa pada laporan tahunan 2013 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. mampu meningkatkan volume penjualan dari semua segmen produk , yang secara
keseluruhan naik sebesar 18%. Selain itu, dalam tahun buku 2013, perusahaan telah menaikkan harga
jual produk, rata-rata 5% dari harga jual yang berlaku sebelumnya, yang ternyata membawa dampak yang
positif terhadap penjualan bersih. Kenaikan harga produk ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kenaikan
bahan baku yang meningkat sebagai akibat dari depresiasi nilai rupiah terhadap dolar AS khususnya.
2)      Faktor Sosial
10

Dalam mempengaruhi keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup dari
lingkungan dimana perusahaan beroperasi, maka PT Ultrajaya Milk Industri & Trading Company Tbk.
mengadakan program pendidikan bagi masyarakat Indonesia, termasuk bagi para profesional kesehatan
dan para medis lainnya, dan pendidikan kepada murid-murid sekolah dasar yang berada di kota besar di
Indonesia, tentang manfaat dan nutrisi yang lebih baik bagi kesehatan bila mengkonsumsi produk susu
cair. Perusahaan juga lebih intens dalam melakukan promosi dan iklan melalui televisi dan media sosial
lainnya guna menjangkau spektrum pelanggan yang lebih luas.
Dengan demikian dapat disimpulkan; jika pola pikir masyarakat Indonesia terbentuk bahwa
mengkonsumsi susu menjadi sebuah kebutuhan kesehatan yang urgen , maka permintaan untuk berbagai
produk susu pastinya akan meningkat.
3)     Faktor Teknologi
Dalam memproduksi produk-produk makanan dan minuman yang berkualitas tinggi, PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. menerapkan sistem yang modern dan mutakhir untuk
pemrosesan, pengemasan, logistik, dan IT secara rutin dimutakhirkan agar terus berjalan dengan
perubahan dan peningkatan teknologi. Sedangkan pengelolaan persediaan barang jadi dilakukan dengan
suatu sistem yang terotomatisasi dan komputerisasi secara penuh.
Hal yang demikian perlu dilakukan karena pada dasarnya perusahaan tersebut bergerak pada bidang
makanan dan minuman, sehingga teknologi yang digunakan harus benar-benar mutakhir untuk menjamin
kualitas dan kehigienisan produknya. Karena pada dasarnya perkembangan teknologi di sektor pangan
dan kemasan pada saat ini melaju dengan sangat pesat yang apabila tidak diikuti secara cepat, maka
teknologi yang sekarang digunakan oleh perusahaan akan ketinggalan dan dapat melemahkan daya saing
perseroan. Oleh karena itu, setiap perkembangan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan teknik
produksi harus diperhatikan. Dengan demikian, perusahaan dapat memilih dan mengarahkan penggunaan
teknologi yang lebih modern, automasi dan tepat guna, dengan biaya yang kompetitif.
4)     Demografi
Pada laporan tahunan 2013 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. menyatakkan
bahwa jumlah penduduk di Indonesia saat ini sudah lebih dari 250 juta orang dengan laju pertumbuhan 1-
1,5% per tahun. Tingkat konsumsi susu yang rendah di kalangan masyarakat Indonesia, pada tahun 2013
masih berkisar pada 12,5 liter per kapita per tahun. Padahal konsumsi susu perkapita di negara-negara
tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand sudah lebih dari 3-4 kali lipat dari Indonesia.
Dengan demikian, maka distribusi geografi pada produk susu perusahaan tersebut diperlukan agar
menyebar luas. Dengan distribusi geografi secara menyeluruh pada masyarakat Indonesia ditingkatkan,
maka konsumsi susu di kalangan masyarakat Indonesia dapat meningkat dan pasar susu juga dapat
tumbuh lebih baik lagi tidak hanya dalam wilayah domestik namun juga ke luar negeri.
11

Hal tersebut terbukti bahwa PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. telah mampu
melakukan penjualan ke seluruh daerah di Indonesia, sedangkan penjualan ekspor dilakukan ke beberapa
negara di Asia seperti Brunei Darussalam, Singapura, Korea Selatan, Kamboja, China dan beberapa
daerah di semenanjung Arab, serta ke Australia dan Amerika Serikat.
Sedangkan lingkungan industri yang dapat dianalisis dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. yaitu meliputi:
1)   Analisis Kekuatan
Kekuatan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dapat dilihat dari segi pertumbuhan
penjualan, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk yang relatif kompetitif, SDM yang besar
dan terlatih, Brand Image setra inovasi produk.
Dari segi pertumbuhan penjualan, total penjualan bersih PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. pada tahun buku 2013 meningkat 23,1% seniali Rp. 650,3 milyar dibandingkan dengan
total penjualan bersih tahun buku 2012, yaitu dari Rp. 2,8 triliun ditahun 2012 menjadi Rp. 3,5 triliun di
tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan.
Hal tersebut tentunya berkaitan juga dengan keadaan distrbusi dan pangsa pasar. Distribusi hasil
produksi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu sudah ke seluruh pelosok
Indonesia, dan ada 70.000 lebih titik penjualan. Seiring dengan volume penjualan yang meningkat, maka
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. telah menduduki posisi pangsa pasar sebagai
market leader, karena telah menguasai market share sebesar 50%.
Disamping itu, yang menjadikan kekuatan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
yaitu karena SDM yang besar dan terlatih. Sejauh ini tercatat ada kurang lebih 1300 karyawan yang
bekerja di perusahaan tersebut dan hanya ada 107 karyawan yang jenjang pendidikannya SDderajat/se
dan SMP/sederajat. Selebihnya adalah berjenjang pendidikan SMA/sederajat, D-1, D-2, D-3, S-1, S-2,
dan S-3. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, seluruh karyawan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. berpartisipasi dalam suatu skema pensiun dibawah program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Dengan demikian selama ini tidak ada demo-demo yang terjadi di perusahaan ini. Untuk membentuk
sumber daya manusia yang berkualitas, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. secara
konsisten menjalankan program regenerasi dan program pelatihan untuk peningkatan kapabilitas,
kompetensi, technical skill, managerial skill, dan soft skill lainnya dari para manajer, staf, dan karyawan.
Dari segi Brand Image, untuk meningkatkan branding, maka dalam sektor produk susu yaitu
dibentuk Make Your Move dan Brand Education, sedangkan disektor produk teh yaitu Thanks To Nature,
bekerja sama dengan WWF (World Wide Fun). Demikian pula Instore Branding-Gondola di supermarket
dan hypermarket masih secara aktif dan konsisten dijalankan perusahaan.
12

Kemudian dari segi inovasi yaitu selain memproduksi susu cair, PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. juga memproduksi susu bubuk, susu kental manis, teh dan konsentrat.
2)   Analisis Kelemahan
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan dan minuman , PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. memiliki kelemahan dalam penyediaan bahan baku yang kurang baik
dan gangguan pada waktu produksi. Berkaitan dengan ketersediaan bahan baku, perusahaan masih
bergantung pada pemasok lokal untuk pengadaan sebagian besar bahan baku produksi seperti antara lain
susu murni dan teh. Kekurangan pasokan atau penurunan kualitas dari bahan baku tersebut dapat
berdampak kurang baik terhadap produksi dan penjualan perusahaan.
Berhubung bahan baku utama yang digunakan oleh perusahaan merupakan bahan baku yang mudah
rusak, sehingga gangguan karena penyediaan bahan baku yang kurang baik dapat mengakibatkan
gangguan terhadap mutu produk yang dihasilkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perusahaan
harus berusaha untuk selalu mendapatkan bahan baku yang berkualitas, antara lain dengan cara senantiasa
membina hubungan yang baik dengan para peternak, koperasi-koperasi, dan para pemasok lainnya.
Disamping itu,kesalahan dalam proses produksi atau kerusakan mesin dapat mengganggu kelancaran
proses produksi dan mengakibatkan mutu produk dapat terganggu.
Dari dua hal yang menjadi kendala atau kelemahan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. tersebut dapat memungkinkan terjadinya biaya produksi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk
menanggulangi masalah tersebut, maka PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. harus
melakukan pengujian produk mulai dari saat penerimaan bahan baku, saat pengolahan di pabrik, sampai
penyimpanan barang jadi ke gudang. Sedangkan mesin-mesin pengolahan harus selalu dilakukan
pemeriksaan (maintenance) secara berkala agar biaya produksi tidak meningkat.
3)   Analisis Peluang
Pada saat ini PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. masih memegang pangsa pasar
produk minuman UHT yang dikemas dalam kemasan karton aseptik dengan menguasai lebih dari 50%
market share. Dengan demikian maka perusahaan tersebut mendapatkan peluang untuk terus
meningkatkan keuntungan dan meningkatkan volume penjualan , sehingga dapat mempertahankan
posisinya sebagai market leader dan selain itu juga mendapat peluang untuk memperluas pangsa pasar
keseluruhan.
4)   Analisis Ancaman
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. beroperasi dalam suatu lingkungan yang
sangat kompetitif. Perusahaan tersebut bersaing dengan sejumlah produsen dan pemasar produk-produk
susu UHT dan the RTD domestik dan multi nasional, yang beberapa diantaranya berukuran besar dan
memiliki sumber daya yang secara substansial lebih besar dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
13

Company Tbk., termasuk kemampuan untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk iklan dan
pemasaran. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. juga menghadapi persaingan dengan
para pendatang baru yang memiliki fleksibilitas yang lebih dalam menanggapi perubahan dalam kondisi
usaha dan ekonomi.
Persaingan dalam industry yaitu didasarkan pada penetapan harga produk, inovasi produk baru,
pengakuan merk, kegiatan iklan dan promosi, perkenalan produk-produk baru dan kegiatan lainnya.
Kenaikan tingkat persaingan atas dasar parameter di atas tentunya dapat mengarah kepada pendapatan
yang lebih rendah, pengeluaran yang lebih besar untuk pemasaran, promosi, dan pengembangan produk
baru, sehingga dengan demikian dapat mengakibatkan penurunan dalam pertumbuhan atau tingkat
keuntungan perusahaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perusahaan harus dapat menepis segala kemungkinan buruk
yang akan terjadi dengan mempertangguh tim pemasaran dan memperkuat jaringan distribusi dalam
wilayah domestik maupun global.

3.2.      Analisis Lingkungan Internal


Analisis lingkungan internal merupakan usaha perusahaan untuk mencari keunggulan strategis
yang dipakai dalam membedakan diri dari pesaing, dengan menentukan sumber daya, kapabilitas, dan
kompetensi inti.
1)        Sumber daya merupakan input-input dalam proses produksi perusahaan seperti peralatan,
keahlian pegawai , hak paten, keuangan, dan manajer yang berpengalaman. Sumber daya digunakan oleh
perusahaan untuk mengembangkan, menciptakan, dan menjual produk kepada konsumen.
Sumber daya PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yang unik dan membedakan diri
dengan pesaing, yang pertama adalah terletak pada peralatan produksi. Peralatan produksi PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu menggunakan teknologi pengolahan secara UHT (Ultra
High Temperature) dan teknologi pengemasan dengan karton aseptik (Aseptic Packaging Material).
Dengan teknologi pengolahan dan pengemasan seperti ini, minuman disterilkan dengan cara dipanaskan
pada temperature kurang lebih 140 derajat Celcius selama tiga sampai empat detik, kemudian dikemas
dengan kemasan karton-steril dibawah kondisi aseptik (under aseptic condition), sehingga minuman
tersebut dapat tahan lama meskipun tanpa bahan pengawet. Pemanasan pada suhu yang tinggi pada
teknologi UHT ini dapat membunuh seluruh bakteri yang ada, tanpa merusak atau mengurangi secara
berlebihan kandungan nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam produk. Kedua, yaitu mengenai
keahlian pegawai. Dalam meningkatkan keahlian pegawai, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. secara konsisten menjalankan program regenerasi dan program pelatihan untuk
peningkatan kapabilitas, kompetensi, technical skill, managerial skill, soft skill dari para manajer, staff
14

dan karyawan. Ketiga yaitu mengenai kinerja keuangan. Dalam kinerja keuangan PT.Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. menjukkan bahwa pada tahun 2013 menunjukkan bahwa laba bersih
perusahaan sebesar 325,1 milyar. Indikator-indikator keuangan yang penting seperti Current Rasio, Debt
Equity Rasio dan Gearing Rasio, semuanya masih menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang baik
dan stabil. Current Rasio berada di tingkat 247,0%, Debt Equity Rasio 39,5%, dan Gearing Rasio 2,6%.
Keempat adalah hak paten. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. merupakan produsen
susu segar alami dan minuman ringan di Indonesia dengan beberapa varian brandnya yang telah
dipatenkan yaitu Ultra Milk, Ultra Mimi, Susu Sekolah, Susu UKS, Susu Sehat, dan Low Fat Hai Cal
untuk produk susu cair. Dalam susu kental manis yaitu Cap Sapi, Golden Choice, dan Ultra Mik.
Kemudian Teh Kotak dan Teh Bunga untuk minuman teh, ULTRA untuk konsentrat, serta Sari Kacang
Ijo, Coco Pandan Drink dan Sari Asam untuk minuman kesehatan lainnya.
2)        Kapabilitas merupakan suatu kumpulan sumber daya yang menampilkan suatu tugas atau
aktivitas tertentu secara integratif. Untuk menentukan kapabilitas suatu perusahaan biasanya didasarkan
kepada dua pendekatan, yaitu pendekatan fungsional dan pendekatan rantai nilai. Pendekatan fungsional
menentukan kapabilitas perusahaan seperti pemasaran, penjualan dan distribusi, keuangan dan akuntansi,
sumber daya manusia, produksi serta organisasi secara umum. Sedangkan pendekatan rantai nilai
kapabilitas yaitu didasarkan pada serangkaian kegiatan yang berurutan yang merupakan sekumpulan
aktifitas nilai yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirim, dan mendukung
produk perusahaan.
Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan untuk menganalisis kapabilitas PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. yaitu pendekatan rantai nilai yang berkenaan dengan aktivitas utama
dan aktivitas pendukung.
Aktivitas utama PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu meliputi logistik
inbound, operasi, logistic outbound, pemasaran dan penjualan, serta pelayanan/jasa. Sedangkan aktivitas
pendukung yaitu meliputi pengadaan, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia dan
infrastruktur perusahaan.
Dalam menjalankan aktivitas utama, PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu
memprioritaskan kualitas dan keamanan produk. Perusahaan selalu konsisten untuk menyediakan produk-
produk yang berkualitas tinggi. Pada proses produksi perusahaan melakukannya secara terotomatisasi
yang meminimalisir campur tangan manusia. Perusahaan juga menerapkan pengendalian mutu yang
sangat ketat diseluruh tahap produksi, mulai dari penerimaan bahan baku, proses pengolahan, sampai ke
gudang barang jadi. Perusahaan selalu melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kapasitas produksi. Sebagai pengakuan atas tingginya standar pengendalian produk-produk
perusahaan , perusahaan telah menerima sertifikat FSSC 22000:2010 dari SGS United Kingdom Limited
15

untuk keunggulan dalam sistem keamanan makanan, dan sertifikat ISO 14001:2004 dari Bureau Veritas
Certification untuk kepatuhan terhadap standar sistem pengolahan dan pengelolaan produk-produk susu.
Di bidang logistik outbound atau distribusi, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
memiliki jaringan dengan jangkauan yang sangat luas tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga mencakup
pulau-pulau besar dan wilayah lainnya di Indonesia. Dalam pendistribusian produk, PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. melayani para pegecer modern seperti hypermart, supermarket,
minimart, dan toko-toko P&D yang tersebar di seluruh Pulau Jawa, selain itu juga di distribusikan ke
pengecer tradisoanal dan ke luar pulau Jawa.
Dalam bidang pemasaran, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. menyadari bahwa
pengakuan terhadap merek dagang merupakan kunci utuuk mencapai pertumbuhan usaha. Dan untuk itu,
perusahaan terus berusaha untuk membangun pengakuan yang kuat terhadap merek dagang yang
perusahaan miliki seperti Ultra Milk dan Teh Kotak. Di bidang penjualan ke pengecer modern,
PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. memiliki tim penjualan sendiri, sedangkan untuk
penjualan dan distribusi kepada pengecer tradisional yang terbesar di pulau Jawa, perusahaan
menggunakan jaringan distribusi PT Nikos Distribution Indonesia, entitas anak yang 70% sahamnya
dimiliki PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk., yang memiliki akses kepada lebih dari
70.000 pengecer dan pedagang besar diseluruh pulau Jawa. Untuk penjualan di luar pulau Jawa,
perusahaan bekerja sama dengan 50 agen/distributor yang tersebar di seluruh kota-kota besar Indonesia.
Dalam bidang jasa, PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. memberikan pelayanan
untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai produk melaului berbagai program. Salah satunya yaitu
mengadakan program pendidikan bagi masyarakat Indonesia termasuk bagi para profesinal di bidang
kesehatan dan medis lainnya, dan program pendidikan kepada murid-murid sekolah dasar di seluruh
Indonesia, tentang manfaat dan nutrisi yang baik bagi kesehatan bila mengkonsumsi produk susu cair.
Dalam aktivitas utama ini sebuah nilai dapat muncul, nilai yang dimaksud merupakan jumlah yang
bersedia dibayar pembeli untuk sesuatu yang diciptakan oleh perusahaan. Karena dalam hal ini
perusahaan mampu menciptakan produk yang bermanfaat bagi kesehatan, maka pembeli bersedia
membayar sesuai harganya untuk kebutuhan kesehatan pembeli.
Kemudian aktivitas pendukung yaitu sebagai proses menambah nilai. Dalam hal ini, di bidang
pengadaan bahan baku dan pengembangan teknologi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. mengadakan bahan baku dari pemasok yang terjamin kualitasnya. Dengan kualitas yang baik, maka
akan memberikan nilai tambah terhadap produk dan pembelian. Selain itu, dalam pengembangan
teknologi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dalam proses pengolahannya yaitu
menggunakan UHT (Ultra High Temperature) dan pada pengemasannya menggunakan karton aseptik.
Hal ini bertujuan untuk menjaga ke sterilan produk dan menambah nilai akan produk tersebut. Kemudian
16

dari segi sumber daya manusia dan infrastruktur perusahaan terus dikembangkan dengan tujuan untuk
menambah nilai dari perusahaan tersebut.
3)        Kompetensi Inti bersumber dari kapabilitas dan sumber daya perusahaan . Pada dasarnya
kompetensi inti merupakan “apa yang dilakukan perusahaan, yang bernilai stratejik. Dengan demikian,
kompetensi inti adalah nilai utama perusahaan dalam menciptakan keahlian dan kapabilitas yang
disebabkann melalui bermacam garis produksi ataupun bisnis. Kapabilitas menjadi inti apabila memenuhi
kriteria sustainable competitive advantage, yaitu menambah nilai, langka, sukar ditiru, dan mampu
memanfaatkan.
Dalam hal ini maka PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. sudah terbukti mampu
menambah nilai dari produk maupun perusahaannya, yaitu mampu menciptakan produk yang bernutrisi
bagi kesehatan yang pembeli bersedia membayar untuk mendapatkannya sebagai pemenuh kebutuhan
kesehatan. Kemudian, produk dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. sukar ditiru
karena dalam proses produksinya yaitu menggunakan metode yang langka dan terlalu mahal untuk
ditiru , yaitu dengan penggunaan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan dalam segi pengemasan
menggunakan karton aseptik. Dalam produk minuman kesehatan seperti Sari Kacang Hijau dan Sari
Asam, sejauh ini tidak ada produk pengganti atau lebih tepatnya belum ada pesaing yang memproduksi
produk sejenis. Namun dalam produk susu, banyak pesaing yang memproduksi produk sejenis.
Dengan demikian PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dapat menemukan
kompetensi intinya dari analisis rantai nilai dan empat keunggulan yang berdaya tahan seperti yang telah
dijelaskan diatas. Setelah dapat di identifikasi kompetensi intinya, maka langkah selanjutnya adalah
perusahaan dapat menentukan daya saing strategi dan keunggulan kompetitif.

3.3     Analisis Arah Perusahaan


1.      Analisis Visi, Misi, dan Tujuan
Visi, misi dan tujuan dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu sebagai
berikut:
Visi
Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan
senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang
saham dan mitra kerja perusahaan.
Misi
Menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada
pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa memperhatikan lingkungan, yang
17

dilakukan secara optimal agar dapat menekankan nilai tambah sebagai wujud pertanggung-jawaban
kepada para pemegang saham.
Tujuan
Tujuan jangka panjang dari perusahaan adalah untuk lebih memperkuat posisi pasar dari semua
produk-produk perusahaan, dan mempertahankan kualitas produk-produk tersebut agar bisa tetap menjadi
yang terbaik di antara para pesaing.
Dari data tersebut maka dapat dianalisis bahwa:
1)     Visi dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. tentunya terbentuk melalui
sebuah rancangan dimana didalamnya ada dua unsur yang sangat melekat seperti gambar yin dan yang
berikut ini:
 

Ideologi inti dari perusahaan tersebut terdiri dari nilai inti dan tujuan inti. Nilai inti perusahaan
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu mengarahkan ajaran-ajaran dan prinsip untuk
menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan. Dalam hal ini maka
perusahaan harus menerapkan nilai intinya untuk menjadi perusahaan yang benefit dan terpercaya bagi
pemegang saham dan mitra kerja. Sedangkan tujuan inti dari perusahaan tersebut yaitu mengutamakan
kepuasan konsumen. Dalam hal membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen, maka perusahaan
harus berkomitmen untuk menghasilkan produk berkualitas yang dibutuhkan oleh konsumen, serta
menciptakan citra merk yang baik. Kemudian unsur kedua yang membentuk sebuah visi yaitu
membayangkan masa depan. Dalam membentuk gambaran masa depan yang hidup, maka perusahaan
harus mempunyai tujuan (Goals) yang besar (Big), panjang (Hairy), dan kuat (Audacious) atau disingkat
dengan BHAG. Seiring dengan hal tersebut, perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. menggambarkan masa depan perusahaannya agar menjadi perusahaan industri makanan dan
minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia. Gambaran masa depan tersebut tentunya memiliki
tujuan yang besar, panjang kuat, dan dapat dimengerti dengan baik, sehingga menciptakan motivasi akan
keberadaan perusahaan tersebut.
2)        Misi dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. diperlukan sebagai rambu-
rambu untuk merumuskan strategi dan sebagai tahapan-tahapan untuk mencapai sebuah visi. Maka dalam
18

realitasnya, perusahaan tersebut tidak boleh melanggar koridor yang telah dirumuskan. Jika dilihat dari
data perusahaan mengenai visinya, maka perusahaan terebut harus senantiasa mempunyai kepekaan yang
tinggi, dalam menjalankan usaha yang beorientasi pada pasar/konsumen. Hal ini berarti bahwa kepuasan
konsumen dan daya beli konsumen harus ditekankan agar dapat menguasai pangsa pasar. Selain itu,
perusahaan harus peduli terhadap lingkungan agar dapat menekankan nilai tambah sebagai wujud
pertanggung-jawaban kepada para pemegang saham. Pernyataan tersebut tentunya dirumuskan agar
investor puas atau tertarik pada perusahaan. Jika perusahaan dapat merealisasikan misi tersebut tanpa
melanggar koridor yang ada, maka motivasi untuk senantiasa meningkatkan kepercayaan pemegang
saham tentunya dapat tercapai dan visinya pun juga tercapai.
3)        Tujuan jangka panjang dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. adalah
untuk lebih memperkuat posisi pasar dari semua produk-produk perusahaan, dan mempertahankan
kualitas produk-produk tersebut agar bisa tetap menjadi yang terbaik di antara para pesaing. Hal ini
berarti bahwa perusahaan harus mengembangkan tujuan yang berkualitas dengan mengacu pada lima
karakteristik yaitu; mengembangkan tujuan perusahaan secara spesifik, menyusun tujuan perusahaan yang
mampu dicapai, membentuk tujuan perusahaan yang sifatnya fleksibel, membentuk tujuan yang dapat
diukur, dan mengembangkan tujuan perusahaan yang konsisten baik dalam jangka panjang maupun
jangka pendek. Implementasi kelima karakteristik itu dapat diterapkan dalam ruang lingkup utama tujuan
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu pada market standing, inovasi, produktivitas
dan profitabilitas sebagai berikut:
a)      Dalam segi market standing pada tahun 2013, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. mampu mempertahankan posisi sebagai pemegang pangsa pasar tertinggi di bidang penjualan
produk minuman UHT dengan pencapaian penjualan produk lebih dari 50%.
b)      Dalam segi Inovasi produk PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu bukan
hanya dalam industri minuman dan makanan yang berkaitan dengan susu tetapi juga bergerak pada
minuman teh, selain itu juga banyak varian produk dan varian rasa yang ditawarkan perusahaan tersebut.
Setidaknya dalam minuman UHT yaitu memproduksi susu cair, susu kesehatan, teh dan minuman lainya
dengan berbagai macam varian produk dan rasa. Pada produki susu cair, ada 6 varian produk dan 4 varian
rasa. Pada produksi minuman teh, ada 2 varian produk dengan 4 varian rasa. Pada produksi minuman
yang lainnya ada 2 varian produk dengan 2 varian rasa. Sedangkan dalam produksi makanan, PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu memproduksi susu bubuk dan susu kental manis.
Ada 1 varian produk dengan berbagai varian rasa dalam susu bubuk, dan ada 3 varian produk dan 3 varian
rasa dalam susu kental manis. Selain itu, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. juga
memproduksi konsentrat buah-buahan dengan 1 varian produk dan 4 varian rasa.
19

c)      Dalam segi produktivitas, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. mampu
memproduksi berbagai macam minuman UHT dan makanan seperti susu bubuk dan susu kental manis, ke
70.000 lebih titik penjualan.
d)     Dalam segi profitabilitas, laporan keuangan tahun 2013 menunjukkan bahwa PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. mampu memperoleh laba bersih sebesar 325,1 milyar.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tujuan jangka panjang PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. memang berkualitas, sehingga perusahaan ini dapat bertahan selama 40 tahun.

3.4. Analisis Formulasi Strategi


1.      Analisis Strategi Corporate

PERUSAHAAN ASOSIASI DAN ENTITAS ANAK


PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
PT PRAWIRAWIDJAJA PRAKARSA 21,4%
MASYARAKAT & LAINNYA 14,5%
SABANA PRAWIRAWIDJAJA 64,1%
 

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company


Tbk.
 
PT ULTRA SUMATRA DAIRY FARM 30%
PT ULTRA PETERNAKAN BANDUNG SELATAN 70%
PT ITO-EN ULTRAJAYA WHOLESALE 60%
PT NIKOS DISTRIBUTION INDONESIA 45%
PT KRAFT ULTRAJAYA INDONESIA 50%
PT NIKOS INTERTRADE 75%
PT ULTRAJAYA ITO-EN MANUFACTURING 55%

INDIVIDUAL
MONDELEZ INTERNATIONAL 70% 30% 40% 45% 55%
50% 25%
ITO-EN ASIA PACIFIC HOLDING
PT KARYA PUTRAJAYA PERSADA
KOPERASI PETERNAKAN BANDUNG SELATAN 49%
PT TOLL INDONESIA
20

Keterangan: presentase yang tertera pada bagan yaitu presentase kepemilikan saham
Strategi Korporat merupakan strategi perusahaan untuk mengembangkan dan menumbuhkan
perusahaan dengan memfokuskan pada pilihan bisnis, pasar dan aktivitas perusahaan. Dengan data yang
tersedia pada tabel, strategi korporat yang digunakan yaitu dengan memfokuskan bisnis pada pilihan
bisnis yaitu makanan dan minuman. Pada bisnis makanan yaitu ada PT Kraft Ultrajaya Indonesia yang
bergerak pada industri keju. Namun kepemilikan saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. akan PT Kraft Ultrajaya hanya 30% dan 70% dimiliki oleh Mondelez International. Sedangkan pada
bisnis minuman yaitu ada PT Ultrajaya Ito-En Manufacturing yang didirikan untuk memproduksi produk
teh hijau RTD yang dikemas dalam kemasan botol PET.
Maka sejauh ini PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. telah mempunyai tujuh
perusahaan asosiasi dan entitas anak. Perusahaan asosiasi dan entitas anak PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. yaitu seperti yang tertera pada bagan di atas, yang meliputi PT Kraft Ultrajaya
Indonesia (bergerak pada industry keju) , PT Nikos Distribution Indonesia (bergerak di bidang distribusi,
perdagangan angkutan dan jasa), PT Nikos Intertrade (bergerak pada bidang logistik), PT Ito-En
Manufacturing ( bergerak pada produksi teh hijau RTD dalam kemasan PET), PT Ito-En Ultrajaya
Wholesale (bergerak dalam bidang memasarkan, menjual dan mendistribusikan teh hijau RTD), PT Ultra
Peternakan Bandung Selatan (bergerak dalam bidang pertanian, peternakan dan perdagangan), dan PT
Ultra Sumatra Dairy Farm (didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan peternakan sapi perah di
daerah Sumatera). Bisnis tersebut pastinya saling berkaitan dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk.
Misalnya saja PT Nikos Distribution Indonesia yaitu bergerak di bidang distribusi hasil produksi PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
Selain itu, PT Nikos Distribution Indonesia juga berhubungan dengan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. dalam bidang distribusi, perdagangan, dan pengangkutan hasil produksi ke
seluruh wilayah Indonesia. Disisi lain, PT Ultra Peternakan Bandung Selatan dan PT Ultra Sumatra Dairy
Farm didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan peternakan sapi perah untuk dapat menghasilkan
bahan baku yang berkualitas dan efesiensi biaya bahan baku. Sedangkan PT Ito-En Manufacturing dan PT
Ito-En Ultrajaya Wholesale dispesialisasikan untuk pembuatan teh hijau dan pemasaran serta
pendistribusiannya. Dan kaitannya dengan PT Kraft Ultrajaya Indonesia yang memproduksi keju, tentu
erat hubungannya dengan susu. Keju terbuat dari fermentasi susu, jadi pengadaan susu yang berkualitas
tentunya akan berhubungan dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
Jadi kesimpulannya adalah semua bisnis yang dipunyai PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. saling berkaitan .
21

2.      Analisis Strategi Bisnis


Strategi bisnis yaitu strategi untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. Model yang dapat
dipergunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. sebagai alat bantu untuk identifikasi
alternative strategi bisnis yaitu salah satunya adalah konsep “New 7s” yaitu meliputi pokok-pokok dasar
sebagai berikut :
1)      Superior stakeholder satisfaction
Strategi yang digunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu dengan
memberi kepuasan yang istimewa kepada stakeholder  yaitu semua unsur yang memiliki kepentingan
dalam perusahaan dengan tanpa terkecuali seperti pemasok, karyawan, manajer, pemegang saham,
konsumen, pemerintah dan masyarakat sekitarnya.
2)       Strategic soothsaying
Strategi yang digunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. untuk memfokuskan
pada sasaran atau posisi yang tepat bagi produk yang dihasilkan perusahaan, yaitu dengan menempatkan
posisi produk sebagai pemimpin pasar dengan menguasai market share lebih dari 50%.
3)      Positioning for speed
Strategi dalam memposisikan perusahaan secara cepat di pasar. Dengan demikian PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. berusaha segera mengkomunikasikan prodk-produknya ke pasar
supaya segera dikenal konsumen.
4)      Positioning for sureprise
Strategi yang membuat posisi yang mencengangkan melalui barang baru yang lebih unik dan
berbeda serta memberikan nilai tambah baru, sehingga konsumen lebih menyukai barang yang diciptakan
perusahaan. Dalam hal ini PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. membuat gebrakan baru
dengan produk minuman kesehatan Sari Kacang Hijau dan Sari Asam yang belum bisa ditiru oleh
pesaing.
5)      Shifting the role of the game
Dalam hal ini, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. membuat stategi pola-pola
persaingan yang senantiasa berbeda agar pesaing terganggu.
6)       Signaling strategic intent
Strategi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yang mengutamakan pada perasaan.
Kedekatan dengan para karyawan, relasi, dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk
meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.
7)      Simultanous and sequential strategic thrusts
Strategi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yang mengembangkan faktor-faktor
pendorong atau penggerak strategi secara simultan dan berurutan (thrusts) melalui penciptaan barang atau
22

jasa yang selalu memberi kepuasan kepada konsumen. Dalam hal ini PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. memberi kepuasan konsumen dengan layanan beasiswa pendidikan, dan juga
dengan produk yang diproduksi secara berkualitas, sehingga menciptakan produk yang bernutrisi dan
juga menyehatkan.
Disamping menggunakan konsep new 7s, alat yang digunakan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. untuk bersaing yaitu strategi kepemimpinan biaya, strategi deferensiasi dan
strategi fokus. Dalam strategi kepemimpinan biaya, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
yaitu meminimalisasikan biaya di segala kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan rantai nilai
perusahaan. Misalnya saja pada bidang penjualan/distribusi, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. meminimalisasi biaya dengan bekerja sama dengan entitas anak yaitu PT Nikos
Distribution Indonesia untuk mendistribusikan produk ke seluruh wilayah Indonesia.
Kemudian dalam strategi deferensiasi, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
menciptakan sesuatu yang unik dari produknya yaitu dengan teknologi pengolahan secara UHT dan
kemasan aseptik. Selain itu dalam deferensiasi produk, yaitu ada produk minuman UHT susu cair dan teh,
produk makanan (susu bubuk dan susu kental manis), serta konsentrat buah-buahan tropis.
Dalam strategi fokus, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. memfokuskan pada
biaya. Karena pada dasarnya PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. bersaing dengan
pesaing dalam industry untuk menjadi pemimpin pasar pada bidang makanan dan minuman UHT.

3.      Analisis Strategi Fungsional


Dalam analisis strategi fungsional PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk., hal yang
dikaji yaitu meliputi: R&D, SDM, Produksi, Pemasaran, Penjualan dan Keuangan.
1)      R&D (Research and Development). Tugas dari R&D adalah menciptakan inovasi. Dalam hal
inovasi produk, bagian R&D PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. membuat inovasi
dalam bidang minuman kesehatan yang berupa susu cair, teh, sari kacang ijo dan sari asam. Inovasi dalam
bidang makanan yaitu ada susu bubuk, susu kental manis, dan keju. Selain itu ada inovasi pada produk
konsentrat dengan rasa buah-buahan. Dalam inovasi teknologi produksi yaitu menggunakan teknologi
UHT pada pengolahannya dan pada kemasannya menggunakan karton aseptik.
2)      Dalam peningkatan dan pengembangan SDM, strategi yang digunakan PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. yaitu melakukan program pendidikan dan pelatihan secara reguler,
baik yang dilakukan secara internal (in –house training) maupun yang dilakukan di luar lingkungan
perusahaan.
23

3)      Dalam segi keuangan yaitu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. mencatat
kinerja keuangan dalam bentuk laporan keuangan dan akuntansi yang didalamnya meliputi, total aset,
liabilitas, ekuitas, laporan pendapatan usaha, beban-beban, pertumbuhan laba dan lain sebagainya.
4)      Dalam hal produksi, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.mengadakan bahan
baku yang berkualitas dari pemasok atau peternak sapi yang ada dinaungan perusahaan tersebut. Setelah
itu, bahan baku diproses menggunakan teknologi UHT dan dikemas dengan menggunakan karton aseptik.
Kualitas produk adalah perhatian utama PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. untuk
menciptakan kepuasan konsumen.
5)      Dalam hal pemasaran, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. menerapkan
strategi STP dan 4P. STP merupakan segmentasi, positioning, dan targeting. Segmentasi produk PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu dalam pasar dalam negeri dan luar negeri.
Sedangkan positioning dari produk PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. adalah dalam
ruang lingkup market leader atau pemimpin pasar. Dan target dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. adalah penjualan bersih akan produk-produknya mampu mencapai 15% di tahun 2014.
Sedangkan strategi 4P yaitu mengenai Produk, Price (harga), Place (tempat) dan Promosi. Produk
dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. meliputi minuman UHT, makanan, dan
konsentrat. Dalam minuman UHT ada susu cair, susu kesehatan, dan teh. Dalam segi makanan yaaitu ada
susu bubuk, susu kental manis dan keju. Selain itu, pada bidang konsentrat yaitu ada konsentrat dengan
bervariasi rasa buah-buahan. Harga dari produk-produk PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. sangat kompetitif. Lokasi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu di Jalan Raya
Cimareme 131, Padalarang-40552, Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan lokasi tersebut yaitu ada
kaitannya dengan dekat bahan baku dan lahan yang relatif luas. Kemudian yang terakhir yaitu berkenaan
dengan promosi. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. telah melakukan promosi melalui
iklan di media massa seperti televisi. Promosi dilakukan agar ada komunikasi kepada masyarakat bahwa
produk PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. memang berkualitas, sehingga dapat
menciptkan minat beli konsumen, dan menigkatkan volume penjualan.
6)      Dalam hal penjualan, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. melakukan
distribusi kepada pengecer modern seperti hypermarket, supermarket dan lain sebagainya, serta ke
pengecer tradisional. Dalam pendstribusian ke pengecer modern, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. telah membuat tim khusus, dan untuk pendistribusian ke pengecer tradisional yaitu
menggunakan jasa pendistribusian PT Nikos Distribution Indonesia yang merupakan entitas anak dari PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Penjualan tersebut tentunya tidak hanya dilakukan
menyeluruh dalam negeri saja, namun telah merambah ke luar negeri.
24

4.      Analisis Strategi Internasional


Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar domestik
perusahaan. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. juga telah menerapkan strategi
internasional dengan menjual produknya ke luar negeri. Salah satu alasan diterapkannya strategi
internasional pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu bahwa pasar internasional
menghasilkan peluang yang potensial seperti meningkatkan ukuran pasar dan keuntungan yang lebih
besar dari investasi.
Metode go internasional yang digunakan oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
yaitu dengan ekspor dan lisensi. Kegiatan ekspor produk dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. yaitu sudah merambah ke Brunei Darussalam, Arab, Australia, dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kegiatan lisensi, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. telah
bekerjasama dengan Kraft Food Netherland Services B.V. (d/h Kraft Food Biscuits B.V. d/h Kraft
General Food Ltd.) di bidang produksi keju. Dalam hal ini PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. sebagai penerima lisensi yaitu menerima hak memproses dan teknologi, yang pada
gilirannya mengurangi biaya riset dan pengembangan.
Motivasi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dalam melakukan bisnis
internasional yaitu antara lain disebabkan oleh;
a.       Teori pasar tidak sempurna. Dalam hal ini PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. telah melakukan spesialisasi terhadap produknya, yaitu memproduksi minuman UHT seperti susu
dan teh.
b.      Teori keunggulan komperatif. Dalam hal ini, keunggulan komperatif PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. yaitu dapat memproduksi ataupun mengekspor produk minuman UHT
susu dan teh, karena di Indonesia komoditas susu dan tehnya melimpah dan berkualitas.
c.       Teori siklus produk. Dalam hal ini, pada periode awal yaitu tahun 1960an pendirian PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. bergerak di bidang susu murni yang pada saat itu
pengolahannya dilakukan secara sederhana. Pada pertengahan tahun 1970 an, PT Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk. mulai memperkenalkan teknologi pengolahan secara UHT dan pengemasan
dengan karton aseptik. Pada tahun 1975, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
memproduksi secara komersial produk minuman susu cair UHT dengan merk dagang “Ultra Milk”, pada
tahun 1978 memproduksi sari buah UHT dengan merk dagang “Buavita” (merk dagang telah dijual pada
PT Unilever Indonesia) dan pada tahun 1981 memproduksi minuman teh UHT dengan merk dagang
“Teh Kotak”.
Selain itu pada tahun 1994 dan tahun 1995, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
melakukan ekspansi usaha dengan memasiki bidang industri susu kental manis dan susu bubuk.
25

Pada saat ini PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. terus berusaha untuk memenehi
kebutuhan dan selera konsumen. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. juga terus
berusaha meningkatkan kualitas produknya, dan mempertahankan posisi market leader di bidang industry
minuman UHT dan aseptik. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya fase penurunan terhadap
produk, yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian.
Dalam memperoleh keunggulan kompetitif dalam pasar global, strategi yang digunakan PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu strategi multidomestik. Karena pada dasarnya PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. menekankan pada diferensiasi produk untuk
beradaptasi dengan pasar lokal, merespon pasar secara cepat apabila terdapat perubahan permintaan, dan
memperluas pasar.

3.5.  Analisis Implementasi Strategi


1. Analisis Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING
COMPANY Tbk.
Dari sktruktur tersebut dapat diidentifikasi bahwa struktur organisasi yang dipakai oleh PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. adalah struktur organisasi fungsional. Dalam struktur organisasi
fungsional ini, dari RUPS, Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Internal Audit dan Sekretaris
Perusahaan harus bertanggungjawab terhadap salah satu dari fungsi yang ada dalam perusahaan , dimana
fungsi-fungsi tersebut secara kolektif dilibatkan dalam pencapaian tujuan perusahaan atau dalam
implementasi strategi. Fungsi-fungsi tersebut meliputi : Manufacturing, HRD & General Affair,
Marketing, Engineering, Sales & Distribusi, Informasi dan Teknologi, Keuangan dan Akuntansi. Dengan
struktur organisasi fungsional tersebut, mak perusahaan cenderung untuk memperluas keseluruhan
jangkauan operasi mereka dengan cara melakukan penetrasi pada dasar yang ada, memperkenakan produk
yang sama ke pasar yang baru, atau meningkatkan tingkat integrasi vertikal.
2.      Analisis Kepemimpinan dan Budaya
Gaya kepemimpinan dalam perusahaan tersebut dapat di identifikasikan yaitu menggunakan gaya
kepemimpinan analitis (analytical). Dalam gaya kepemimpinan ini pembuatan keputusan PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. didasarkan pada proses analisa, terutama analisa logika pada
setiap informasi yang diperolehnya. Hal tersebut terbukti bahwa dalam keputusan menaikkan volume
penjualan dan menaikkan harga produk pada tahun 2013 misalnya, PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. mendasarkan semua hal itu pada proses analisa dan logika bahwa pada saat itu,
nilai rupiah menurun, dan apabila tidak melakukan keputusan tersebut maka akan berpengaruh negatif
pada keuntungan perusahaan.
26

Disamping itu budaya PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu menekankan sikap
dan nilai-nilai yang baik pada pemasok, distributor, konsumen, pemegang saham, dan masyarakat
lainnya. Selain itu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. juga menekankan gaya
manajemen dan kebiasaan mengambil keputusan sesuai dengan kesepakatan, logika, dan tidak merugikan.

3.6.     Analisis Pengendalian Strategi


1.      Tingkat Rasio-rasio oleh Perusahaan
Tingkat rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. adalah ROE (Return on Equity) dan ROA (Return
on Assets). ROE menunjukkan kemampuan manajemen perusahaaan dalam mengelola modal yang
tersedia untuk mendapatkan net income. Semakin tinggi return adalah semakin baik karena berarti
dividen yang dibagikan atau ditanamkan kembali sebagai retained earning juga akan semakin besar.
Sedangkan ROA yaitu menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan income
dari pengelolaan aset yang dimiliki.
ROA PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dapat diperoleh dari pebandingan laba
bersih dengan total nilai aset. Dari laporan laba/rugi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk., didapati laba bersih sebesar Rp. 325.127.420.664,-. Sedangkan total aset dalam laporan keuangan
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu sebesar Rp. 2.811.620.982.142,-.
Dengan demikian maka perhitungan ROA PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
yaitu sebagai berikut:
ROA = x 100%
= 11,6%
Artinya adalah untuk setiap Rp 1 Aset yang digunakan, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. mampu menghasilkan Rp. 0,1157,- laba bersih. Bisa juga dikatakan bahwa PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam
menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki sebesar 11,6%.
Disamping itu, ROE PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dapat diperoleh dari
perbandingan laba bersih dengan total ekuitas perusahaan. Dalam hal ini, laba bersih PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. yaitu sebesar Rp. 325.127.420.664,- dan total ekuitasnya sebesar Rp.
2.015.146.534.086,-.
Maka perhitungan ROE yaitu sebagai berikut:
ROE = x 100%
= 16,13%
27

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa untuk setiap Rp 1 (satu rupiah) yang diinvestasikan pada
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk., pemegang saham memperoleh tambahan nilai
ekuitas Rp. 0,1613,-. Bisa juga dikatakan dari total investasi pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk., pemegang saham memperoleh kenaikan ekuitas sebesar 16,13%. ROE PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. ini setidaknya tergolong tinggi dibandingkan dengan suku bunga
deposito.
28

BAB 4

EVALUASI CORPORATE GOVERNANCE

4.1 Evaluasi Corporate Governance (Tata Kelola Prusahaan)


Tata kelola perusahaan yang baik menjadi salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan
mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global
terutama bagi perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi terbuka (go public). Untuk
mencapai tata kelola yang baik ini diperlukan suatu organ dalam perusahaan yang melakukan
pengendalian untuk mengatur agar apa yang dilakukan oleh manejemen merupakan tindakan yang terbaik
dan bukan sesuai dengan kepentingan mereka sendiri dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu para
pemilik perusahaan membangun internal control-nya. Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari Committee
of Sponsoring Organization of The Tradeway Commision (COSO) untuk mengurangi kemungkinan
penggelapan dalam laporan keuangan dengan cara perusahaan membangun internal kontrolnya.
Keberhasilan pengendalian internal tidak terlepas dari peran audit internal yang merupakan bagian dari
manejemen perusahaan yang ditunjuk untuk menjadi “pengawas” dalam usaha untuk mencapai tujuan
perusahaan. Auditor internal memiliki peran penting dan harus mampu memenuhi kebutuhan stakeholders
antara lain meningkatkannya tanggung jawab direksi dan dewan komisaris atas laporan keuangan dengan
ditandatanganinya statement pertanggung jawaban atas sistem internal kontrol pada laporan keuangan,
meningkatkan kebutuhan untuk dilakukan audit atas pelaksanaan internal kontrol dalam perusahaan dan
sebagai kepanjangan tangan komite audit dalam menjalankan fungsi pengawasan. Tanpa pengendalian
internal yang baik, manejemen tidak memiliki sumber informasi internal yang bisa bebas mengawasi
kinerja organisasi. Dengan pengendalian internal, manejemen perusahaan dapat mempersiapkan
perusahaan untuk dapat menghadapi perubahan kebutuhan perusahaan yang akan terus berubah seiring
dengan perubahan jaman.
Suatu sistem yang bisa mengatur hubungan antara dewan komisaris, direksi, dan manjemen
perusahaan agar terjadi keseimbangan dalam pengelolaan organisasi adalah Corporate governance. Untuk
dapat mencapai terjadinya keseimbangan tersebut, maka dibentuklah suatu sistem pengelolaan perusahaan
yang baik yang disebut good corporate governance ( GCG). Dalam arti sempit, GCG ini merupakan
sistem mengenai bagaimana suatu organisasi dikelola dan dikendalikan. Namun GCG dapat diartikan
sebagai sistem dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan menaikan nilai
pemegang saham serta mengakomodasikan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
(stakeholders) seperti kreditor, pemasok, asosiasi bisnis, konsumen, karyawan, pemerintah, serta
masyarakat umum. Selain itu, GCG merupakan alat pengendalian internal yang berperan penting untuk
29

mengurangi masalah yang timbul dalam perusahaan, karena GCG bermanfaat untuk perbaikan
komunikasi, meminimalkan benturan, fokus pada strategi utama, serta peningkatan kepuasan pelanggan
dan perolehan kepercayaan investor (stakeholders)
30

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Rasio

Berikut Analisa Rasio PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk, pada tahun 2015 dan 2016.

5.1.1 Rasio Likuiditas


a. Current Ratio

Current Assets

Current ratio = ----------------------------

Current Liabilities

Curent Ratio 2015 Curent Ratio 2016

2,103,565,054,627 2,874,821,874,013
593,525,591,69
561,628,179,393 4

3.75 4.84

Semakin besar curent ratio yang diperoleh, maka semakin lancar hutang pembayaran jangka
pendeknyatahun 2016, nilai current ratio perusahaan meningkat dari 3.75 menjadi 4.84 kali
artinya perusahaandapat melunasi hutang jangka pendeknya lebih baik dari tahun 2015.

b. Quick Ratio
Current Assets – Inventory

Quick ratio = -----------------------------------

Current Liabilities

Quick Ratio 2015 Quick Ratio 2016

2,103,565,054,627 2,874,821,874,013
760,534,170,29
31

738,803,692,770 2

1,364,761,361,857.00 2,114,287,703,721

2.43 3.56

Kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam menutupi hutang lancarnya meningkat dari 2.43 di
tahun 2015 menjadi 3.56 di tahun 2016. semakin besar nilai quick ratio maka semakin baik.

c. NWC / Net Working Capital

NWC = Current Assets – Current Liabilities

NWC 2015 NWC 2016

2,103,565,054,627 2,874,821,874,013
593,525,591,69
561,628,179,393 4

1,541,936,875,234 2,281,296,282,319

Modal kerja bersih perusahaan meningkat di tahun 2016 dan positif artinya kewajiban lancar
dibiayai oleh aktiva lancar.

d. Cash Ratio

Cash

Cash ratio = ----------------------

Current Liabilities

Cash Ratio 2015 Cash Ratio 2016

849,122,582,559 1,521,371,695,873
593,525,591,69
561,628,179,393 4

1.51 2.56
32

Cash ratio perusahaan meeningkat dari 1.51 di tahun 2015 menjadi 2.56 di tahun 2016 yang bisa
segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Semakin besar rasionya maka semakin baik.

e. NWC to TA Ratio

Net Working Capital

NWC to TA ratio = -------------------------

Total Assets

NWC to TA Ratio 2015 NWC to TA Ratio 2016

1,541,936,875,234 2,281,296,282,319

3,539,995,910,248 4,239,199,641,365
0
0.44 .54

Total yang bisa diubah menjadi kas dalam waktu pendek meningkat dari 0.44 menjadi 0.54.

5.1.2 Rasio Solvabilitas atau Rasio Leverage

a. Debt to Asset Ratio (DAR)

Total Debt

Debt to Asset Ratio = ----------------

Total Assets

Dept to asset Ratio 2015 Dept to asset Ratio 2016


749,966,146,582.0
742,490,216,326.00 0

3,539,995,910,248.00 4,239,199,641,365

0.21 0.18
33

DAR menunjukkan seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, ratio yang diperoleh
menurun dari 0.21 menjadi 0.18 artinya semakin kecil nilai rasionya maka akan semakin aman
(solvable).

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Total Debt

Debt to Equity Ratio = ----------------------

Total Equity

Dept to Equity Ratio


Dept to equity Ratio 2015 2016
749,966,146,5
742,490,216,326 82
3,489,233,494,7
2,797,505,693,922 83

0.27 0.21

Nilai rationya menurun dari 0.27 menjadi 0.21 artinya semakin kecil porsi hutang terhadap
modal maka semakin aman.

c. Debt Service Coverage


Laba operasi + Penyusutan

Debt Service Coverage = -----------------------------------------------------

Bunga + Sewa guna + Angsuran pokok

Tidak diketahui angsuran pokok pinjaman.

d. Interest Coverage ratio


34

EBIT

Interest Coverage ratio = ----------------

Beban bunga

Interest Coverage Ratio 2015 Interest Coverage Ratio 2016

700,675,250,229 932,482,782,652

2,314,561,132 2,035,318,620

303 458

Nilai rasio meningkat dari 303 menjadi 458 artinya besarnya laba perusahaan semakin tinggi
untuk bisa menutupi beban bunganya.

5.1.3 Rasio Aktivitas

a. Working Capital Turnover (Rasio Perputaran Modal Kerja)

Penjualan Penjualan

Working Capital Turnover= --------------------- atau --------------------------------------

Modal kerja bersih Aktiva Lancar – Utang Lancar

Working Capital
Turnover Working Capital Turnover

4,393,932,684,171 4,685,987,917,355
   

2,103,565,054,627 2,874,821,874,013

561,628,179,393 593,525,591,694

1,541,936,875,234 2,281,296,282,319

2.85 2.05
35

Nilai rasio menurun dari 2.85 menjadi 2.05 artinya periode tersebut semakin pendek dimana
perputaran dari investasi komponen modal kerja sampai kembali menjadi kas perputarannya
cepat.

b. Fixed Assets Turnover (Rasio Perputaran Aktiva Tetap)


Penjualan

Fixed Assets Turnover = ----------------

Aktiva Tetap

Fix Asset Turnover Fix Asset Turnover


4,685,987,917,3
4,393,932,684,171 55
1,042,072,476,3
1,160,712,905,883 33

3.79 4.50

Nilai rasio meningkat dari 3.79 menjadi 4.50, semakin tinggi nilai rasionya maka semakin
efektif penggunaan aktiva tetap tersebut guna meningkatkan pendapatan perusahaan.

5.1.4 Rasio Profitabilitas atau Rasio Rentabilitas

a. Profit Margin
Laba Operasi

Profit Margin = -------------------

Penjualan

Profit margin 2015 Profit margin 2016


888,986,639,2
692,865,656,136 28

4,393,932,684,171 4,685,987,917,355

0.16 0.19
36

Nilai rasio meningkat dari 0.16 menjadi 0.19 artinya kemampuan perusahaan untuk
berproduksi semakin efisien.
b. Total Assets Turnover
Penjualan

Total Assets Turnover = ----------------

Total Aktiva

Total Asset Turnover


2015 Total Asset Turnover 2016

4,393,932,684,171 4,685,987,917,355

3,539,995,910,248 4,239,199,641,365

1.24 1.11

Total asset turn over menurun dari 1.24 menjadi 1.11 artinya perusahaan kurang efisien dalam
menggunakan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

c. Return on Equity (ROE)


EAT

Return on Equity = --------

(ROE) Equity

Return of Equity 2015 Return of Equity 2016

523,100,215,029 709,825,635,742

2,797,505,693,922 3,489,233,494,783

0.19 0.20

Nilai rasio meningkat tipis dari 0.19 menjadi 0.20 artinya perusahaan dapat mengelola modal
sendiri secara efektif.
37

d. ROA atau ROI


EAT

Return on Equity = --------

(ROA/ROI) Total Asset

Return of Asset 2015 Return of Asset 2016


709,825,635,74
523,100,215,029 2

3,539,995,910,248 4,239,199,641,365

0.15 0.17

Nilai rasio meningkat dari 0.15 menjadi 0.17 artinya keadaan perusahaan semakin baik. Nilai
rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai
aktiva.

e. Receivable Turnover (Rasio Perputaran Piutang)


Penjualan Kredit

Receivable Turnover = ---------------------------

Piutang Rata-Rata

Tidak diketahui penjualan kreditnya.

f. Inventory Turnover (Rasio Perputaran Persediaan)


Harga Pokok Penjualan

Inventory Turnover = ----------------------------------

Rata – rata Persediaan


38

Inventory Turnover 2015 Inventory Turnover 2016


3,052,883,009,1
3,011,443,561,889 22
1,119,070,777,9
1,083,813,301,445 16

2.78 2.73

Nilai rasio turun dari 2.78 menjadi 2.73, hal ini menunjukkan perusahaan semakin baik dalam mengelola
modal yang ada pada persediaan.

5.1.5 Rasio Penilaian

a. Price Earning Ratio


Harga per lembar saham

Price Earning Ratio = ----------------------------------

Laba per lembar saham

Price Earning Ratio 2015 Price Earning Ratio 2016

200 200

180 243

1.11 0.82

Nilai PER yang semakin kecil dari 1,11 menjadi 0,82 bagi pemodal akan semakin bagus, karena saham
tersebut memiliki harga yang semakin murah. PER merupakan salah satu segi untuk memandang kinerja
harga saham

b. Market to Book Value ratio


Harga per lembar saham

Market to Book Value Ratio = ----------------------------------

Nilai Buku per saham


39

Jumlah modal perusahaan

Nilai Buku per lembar saham = ----------------------------------

jumlah lembar saham yg beredar

Rumus perhitungan Book Value per Share

Modal saham nominal Rp 200 x 2.888.382.000 lembar 577.676.400.000

Agio saham : 63.757.560.000

Laba tidak dibagi : 58.552.875

641.492.512.875

Nilai buku per lembar saham :

641.492.512.875 / 2.888.382.000 = 222.

Market to Book Value


ratio2015 Market to Book Value ratio2016

200 200
222 222
0.90 0.90

0,90 kali artinya nilai pasar perusahaan 0,90 kali dari harga bukunya.
40

BAB 5

ANALISIS TAMBAHAN

5.2 Analisis Tambahan


Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT. Uttrajaya Milk industryet Trading
Company Tbk Bandung.
Kami telah mengaudit taporan keuangan konsolidasian PT Ultrajaya Milk industry ec Trading Company
Tbk dan Entitas Anak, yans,› terdiri dari taporan posisi keuansan konsolidasian tanggal 31 Desember
2017, serta taporan taba-rugi komprehensif, taporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi pemetasan tainnya
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengenclatian internat yang dianggap
pertu oteh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari
kesalahan penya3ian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas taporan keuangan konsolidasian ini
berdasarkan audit kami. Kami metaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika
serta rnerencanakan dan melaksanakan audit untuk mernperoleh keyakinan memadai tentang apakah
taporan keuangan konsolidasian bebas dari kesatahan penyajian material.
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang Et Rekan Certified Public Accountants License No. 622/KM.1/2016
Prudential Tower, 17th Fl Jalan Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910 - indonesia
This report is originally issued in lndonesian language
No. : 378/2.1J016/RG•1112.17 Re Consolidated Financial Statements 31 December 2017
Independent Auditors' Report
The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors PT Ultrajaya Milk Industry Et Trading
Company Tbk Bandung
We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Ultrajoya Milk Industry fr
Trading Company Tbk and Subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position
as of 31 December 2017, and the consolidated statement of comprehensive income, statement of changes
in equity, and statement of cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting
policies and other explanatory informotion.
41

Management's responsibility for the financial statements


Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated finoncial
statements in accordanceith Indonesion Financial Accounting Standards, and for such internal control as
management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that
are free from material misstatement, whether due to fraud or errar.
Auditors' responsibility
Our responsibility is to express an apinion on such consolidated finoncial statements based on our audit.
We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing estoblished by the Indonesion Institute
of Certified Public Accountonts. Those standards require that we comply with ethical requirements and
plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the consolidated financial
statements are free from material misstatement.
FANUBRATA SUTANTO FAHMI BAMBANG Et REKAN
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang Et Rekan (Certified Public Accountants1, an Indonesian partnership,
is a member of BDO International Limited, a UK company limited by guarantee, and forms part of the
International BDO network of Independent member firms.
42

BAB 6

PENUTUPAN

6.1 Kesimpulan
 Secara keseluruhan dari perhitungan Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas,
Profitabilitas,Aktivitas, dan analisa pasar maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki
kemampuan yang baik dalam mengelola dan memanfaatkan aset-aset perusahaan.
 Peningkatan laba dari tahun ke tahun menunjukkan keseriusan dan fokus kinerja manajemen
terhadap perusahaan adalah baik.
6.2 Saran
 Perusahaan perlu menjaga tingkat likuiditas diatas dikisaran 200%-300% agar perusahaan tidak
mengalami kesulitan dalam likuiditasnya dan tetap memperoleh kepercayaan kreditur
 Perusahaan perlu menjaga dan mengoptimalkan kondisi kinerja keuangan,
 Perusahaan sebaiknya meningkatkan penjualan, persediaan dan mempercepat perputaran
persediaan agar tidak menurunkan omset penjualan.

Anda mungkin juga menyukai