Anda di halaman 1dari 11

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

“DESAIN DISTRIBUSI PT ULTRAJAYA”

Dibuat oleh :

Jericho Haganta 1401152285

Chika Wulan Mustika 1401142192

Zahara Fitri Ramandhini 1401154496

Ryan Hidayat 1401154240

Kevin J. Monoppo 1401154247

Dosen Penilai : Idi Jahidi, S.Pd., M.Si.

MB39-17

Manajaemen Bisnis Telekomunikasi Informatika

Fakultas Ekonomi Bisnis

2016/2017
Latar Belakang

PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan salah
satu perusahaan yang bisnis utamanya yakni sebagai produsen minuman terkemuka
di Indonesia. Pada awal berdirinya, perusahaan ini merupakan sebuah industri
rumah tangga sederhana yang dimulai pada tahun 1958 di Bandung, Jawa Barat.
Selanjutnya industri sederhana yang dirintis oleh seorang pengusaha Tionghoa
bernama Ahmad Prawirawidjaja ini berkembang menjadi perseroan terbatas sejak
tahun 1971. Reputasi perusahaan ini sebagai pelopor minuman dalam kemasan di
Indonesia membuat Ultrajaya Milk tetap diterima di tengah-tengah konsumen
Indonesia dengan baik.

Ultrajaya Milk awalnya hanya terbatas pada pengembangan produk susu.


Namun seiring dengan diversifikasi perusahaan, Ultrajaya Milk mulai
mengembangkan inovasi produk jus yang kemudian dikenal dengan merek Buavita,
Gogo. Perusahaan juga mengembangkan varian minuman lain yang populer seperti
Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Pada tahun 2008, merek Buavita
dan Gogo diambil alih oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. yang menyebabkan
perusahaan lebih terfokus dalam pengembangan produk susu. Saat ini di bawah
kepemimpinan generasi kedua dari Prawirawidjaja yang bernama Sabana
Prawirawidjaja selalu mencciptakan inovasi-inovasi terbaru bagi perusahaan.
Sebagai contoh, perusahaan telah menerapkan teknologi robot lengan, AGV, dan
stacker crane dalam pengoperasian sejak tahun 1995.

Dalam perkembangannya, Ultrajaya Milk berperan sebagai pemain utama


dalam industri susu cair di Tanah Air. Hal ini dibuktikan dengan pencatatan
kapasiitas produksi yang mencapai 1 juta liter tiap harinya. Dengan hal ini, total
produksi perusahaan telah menyerap setidaknya lebih dari 90% di pasar domestik.
Produk-produk Ultrajaya Milk nyatanya tidak hanya mampu memenuhi permintaan
pasaran domestik saja, melainkan telah merambah hingga pasaran internasional
seperti negara-negara ASEAN termasuk Singapura, Vietnam, dan Filipina serta
negara lain di Afrika seperti Nigeria. Rencana Ultrajaya Milk dalam jangka panjang
akan memperluas jaringan distribusi sebanyak 125.000 toko ritel melalui 50
distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Memasuki tahun 2013, Ultrajaya
Milk akan menargetkan laba bersih perusahaan yang mencapai Rp 261,1 miliar atau
naik sebesar 34% pada tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kenaikan yang
diperoleh dari sektor penjualan yang menunjukkan perkembangan sebesar Rp 3,24
triliun atau 19,8%. Hal ini juga didukung dengan beroperasinya pabrik baru yang
terletak di Jakarta yang mampu memberikan tambahan kapasitas produksi sebesar
20%-30% atau mencapai lebih dari 360 juta liter-390 juta liter susu cair per tahun.

Rumusan Masalah

- Seperti apakah desain distribusi PT Ultrajaya?


- Bagaimana jalannya desain distribusi PT Ultrajayaa?
- Sejauhmana jalannya distribusi PT Ultrajaya?

Tujuan

- Mengetahui desain PT Ultrajaya


- Mengetahui jalannya distribusi PT Ultrajaya
- Menganalisis sejauhmana distribusi PT Ultrajaya
DESIGN DISTRIBUSI ULTRAMILK

Hingga kini, jaringan distribusi PT. Ultrajaya telah menjangkau seluruh


daerah di Indonesia, didukung dengan strategi marketing yang sudah terintegrasi
untuk mempertahankan dan terus membangun ekuitas brand dan memenuhi
kebutuhan konsumen Indonesia.

PT Ultrajaya bergerak dalam industri makanan dan minuman. Di bidang


makanan perseroan memproduksi rupa-rupa mentega(butter),susu bubuk (powder
milk),dan susu kental manis (sweet enedcondensed milk). Di bidang minuman
perseroan memproduksi minuman aseptic yang diproses dengan teknologi.
Perseroan juga memproduksi teh celup(tea bags) dan konsentrat buah-buahan tropis
(tropical fruit juice concentrate).

Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang


terfokusterus menerus membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk
makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.Untuk
melaksanakan hal ini, PT Ultrajaya telah melakukan investasi yangsignifikan dalam
aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan produk dan yang paling penting,
distribusi.Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang
memiliki jaringan distribusi yang paling luas, mencakup seluruh daerah Indonesia,
mulaidari Sumatera di ujung Barat hingga Papua di ujung Timur.
Jangkauan distribusi kami merupakan salah satu jangkauan distribusi terluas
di Indonesia , yang telah menjangkau pulau-pulau di Indonesia dari Sumatera
sampai Papua. Saat ini PT. Ultrajaya telah menjangkau lebih dari 25.000 wholesaler
yang masing-masing secara kolektif menjual produknya ke lebih dari 65.000
retailer (baik local modern market maupun pasar tradisional), hotel, dan
penggunaan secara komersial.

Sementara itu, jalur distribusi di pulau Jawa saat ini juga terdiri dari lebih
dari 300 sales professional, dengan lebih dari 100 armada, dan 20 kantor cabang,
serta 9 depodan kantor cabang di kota-kota besar, ditambah lagi oleh beberapa
distributor lokal. PT Ultrajaya juga selalu melakukan pengembangan pada
teknologi informasinya yang tentunya sangat membantu pada bagian sales and
distribution prusahaan dengan dapat menegaskan Kecepatan, Konsistensi,
Ketepatan, dan Keandalan dalam proses distribusi produk.

Untuk itu, konsumen juga secara terus menerus memiliki investasi-investasi


penting dengan berbagai perbaikan dalam aktivitas marketing, teknologi,
pengembangan produk, dan yang paling penting adalah sistem distribusi kami.

PT Ultrajaya merupakan market leader di industri susu cair dan susu Ultra
yang merupakan produk PT Ultrajaya sudah dikenal dan disukai oleh masyarakat
Indonesia. Agar dapat meraih peluang tersebut, PT Ultrajaya menghadapi tantangan
bisnis untuk mengubah perilaku masyarakat Indonesia yang lebih memilih
mengkonsumsi susu bubuk dibandingkan dengan susu cair.

Perilaku tersebut dapat terbentuk karena adanya persepsi yang tidak tepat
mengenai susu cair antara lain persepsi mengenai adanya kandungan bahan
pengawet di dalam susu cair dan bahkan dianggap kandungan pengawet di dalam
susu cair lebih banyak dibandingkan dengan susu bubuk. Persepsi tersebut dapat
terbentuk karena kurangnya pengetahuan mengenai manfaat dan keunggulan susu
cair. Untuk mengubah persepsi tersebut, maka diperlukan strategi komunikasi
pemasaran untuk mengedukasi masyarakat mengenai tidak adanya bahan pengawet
di dalam susu cair.
Dalam proses edukasi tersebut, PT Ultrajaya perlu menargetkan terlebih
dahulu kepada para mahasiswi karena mahasiswi merupakan calon ibu yang akan
menjadi decision maker dalam pembelian susu. Sedangkan rencana implementasi
untuk edukasi tersebut terdiri dari kegiatan komunikasi Above The Line (ATL) dan
Below The Line (BTL). Implementasi tersebut melibatkan pendapat ahli,
pembuktian langsung, dan data yang menunjukkan bahwa susu cair UHT telah
banyak dikonsumsi oleh negara-negara lain karena atribut tersebut dapat
membentuk kepercayaan mahasiswi terhadap produk susu.

Pasar utama PT Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi 200 juta


orangyang memiliki tingkat daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai
90 persen dari total produksi perusahaan ini. Namun sejak 1988, perusahaan
inimulai aktif memasuki pasar ekspor ke negara-negara tertentu. Perusahaan
memantau dan mengendalikan tingkat persediaan barang jadi mereka untuk
mengoptimasi kegiatan operasional. Barang jadi biasanya disimpan untuk jangka
waktu rata-rata lima hingga tujuh hari dan sampai dengan maksimal 17 hari,
sebelum dikirim untuk distribusi, Selama pengiriman produk, suatu AGV
(Automated Guided Vehicle) ditugaskan untuk menarik pallet terkait dengan
memasukkannya ke trukpengantar yang ditunjuk. Perusahaan mendistribusikan
barang jadi berdasarkan sistem first-infirst-out untuk memastikan kesegaran
produk.

Mereka mengeropasikan suatu sistem konektivitas IT untuk seluruh grup


yang memungkinkan untuk memantau penjualan harian di seluruh jaringan
distribusi di Pulau Jawa, yang memungkinkan perusahaan untuk menelusuri
pergerakan persediaan, piutang usaha dan pelunasan hutang serta pesana pembelian
setiap harinya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki visibilitas atas
persoalan di seluruh jaringan distribusi di Pulau Jawa. Perusahaan berencana untuk
mencapai konektivitas IT denagn seluruh distributor diluar Pulau Jawa di masa
mendatang.

Mereka memiliki sistem penyimpanan dan pengambilan yang


terkomputerisasipenuh di fasilitas mereka di Padalarang, Bandung Barat, yang
melibatkan mesin pengemas robot dan AGV (Automated Guided Vehicle) pada saat
selesainya lini pengemasan aseptik, masing-masing barang jadi diangku dengan
sabuk konveyor untuk dikemas kedalam kardus-kardus besar, dipalet dan
dibungkus dengan selaput lentur yang tahan cuaca dalam suatu proses yang
berkelanjutan dengan menggunakan mesin pengemasan otomatis, Pallet tersebut
kemudian diangkut dari sabuk konveyor ke AGV (automated guided vehicle) untuk
disimpan di gudang perusahaan, mereka yakin bahwa ASRS memungkinkan
perusahaan mengurangi tenaga kerja untuk mengankut barang-barang kedalam dan
keluar dari tempat persediaan, yang telah meningkatkan efisiensi operasional
perusahaan dan berakibat pada penelusuran persediaan yang lebih akurat.

Sebagai contoh, untuk produk susu UHT, setelah menerima susu segar di
fasilitas produksi dan susu segar tersebut telah lolos pengendalian dan pengujian
mutu, susu segar tersebut dipompa langsung dari truk susu ke tempat penampungan
susu, dari mana susu segar tersebut kemudian dipompa ke pabrik untuk difilter,
disterilisasi, dan dipasteurisasi, dan untuk menerima pengolahan UHT sebelum
kemudian dipompa secara langsung ke tangki-tangki aseptik sebelum pengisian,
Mereka menggunakan paket susu aseptik (anti septik) dimana mesin paket aseptik
membentuk, mengisi, dan menyegel kotak-kotak karton dalam satu operasi
berkesinambungan dalamlingkungan yang steril guna memastikan minimalnya
risiko kontaminasi. Segera setelah kotak-kotak karton tersebut diisi dan disegel,
Kotak-kotak karton tersebut secara otomatis dipindahkan dengan menggunakan
sabuk konveyor untuk dikemas dan disimpan di gudang..

Proses pengemasan dan pengangkutan ke gudang tersebut juga terotomasi


dan memiliki automated storage and retrieval sistem (ASRS) atau sistem
penyimpanan dan pengambilan terotomatisasi dalam gudang. Perusahaan memiliki
dan mengoperasikan suatu fasilitas produksi yang terotomatisasi untuk produksi
dan pengemasan produk-produk mereka. Termasuk produk-produk yang dijual
kepada para pelanggan pihak ketiga berdasarkan perjanjian-perjanjian toll
manufacturing di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat. Proses produksi
dilaksanakan dalam suatu lini produksi yang steril yang melibatkan campur tangan
manusia yang minimal. Lini produksi yang sangat otomatis memastikan tingkat
efisiensi produksi dan standarisasi produk-produk yang tinggi.
KESIMPULAN

Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokusterus


menerus membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk makanan dan
minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.Untuk melaksanakan hal ini,
PT Ultrajaya telah melakukan investasi yangsignifikan dalam aktivitas pemasaran,
teknologi, pengembangan produk dan yang paling penting, distribusi.Perusahaan ini
termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang memiliki jaringan distribusi yang paling
luas, mencakup seluruh daerah Indonesia, mulaidari Sumatera di ujung Barat hingga Papua
di ujung Timur.

Proses pengemasan dan pengangkutan ke gudang tersebut juga terotomasi


dan memiliki automated storage and retrieval sistem (ASRS) atau sistem
penyimpanan dan pengambilan terotomatisasi dalam gudang. Perusahaan memiliki
dan mengoperasikan suatu fasilitas produksi yang terotomatisasi untuk produksi
dan pengemasan produk-produk mereka. Termasuk produk-produk yang dijual
kepada para pelanggan pihak ketiga berdasarkan perjanjian-perjanjian toll
manufacturing di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat. Proses produksi
dilaksanakan dalam suatu lini produksi yang steril yang melibatkan campur tangan
manusia yang minimal. Lini produksi yang sangat otomatis memastikan tingkat
efisiensi produksi dan standarisasi produk-produk yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

https://profil.merdeka.com/indonesia/u/ultrajaya-milk/

http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-ultj/

http://www.ultrajaya.co.id/corporatehall/ultrajayaataglance/ind

Anda mungkin juga menyukai