Anda di halaman 1dari 6

Slide 7 (analis faktor dlm pemasaran)

1. Persaingan
Saat ini PT. Nestle Indonesia sudah memasarkan semua kategori produk
susu, yaitu susu bubuk, susu kental manis, susu cair, dan susu bayi . Tingkat
penjualan produk-produk susu PT. Nestle Indonesia menunjukkan bahwa saat ini
PT. Sari Husada di kategori produk susu bay. Sehingga mengindikasikan potensi
pertumbuhan konsumsi susu di Indonesia untuk tahun-tahun berikutnya. Nestle
Indonesia merupakan bagian dari Nestle Company di Vevey Swiss yang telah
memiliki anak perusahaan di lebih dari 83 negara. Hari ini, PT. Nestle Indonesia
membutuhkan analisis strategi untuk merumuskan strategi terbaik untuk bersaing di
industri ini. Pada kategori susu kental manis pemimpin pasar adalah PT. Friesche
Flag, seperti pada kategori susu cair market leader adalah PT. Ultrajaya Milk
Industry.
Posisi produk dengan pesaing:
Kemampuan perusahaan untuk memposisikan produknya tergantung pada
kemampuan dan kepuasan konsumen dalam kebutuhannya. Nestle secara kooperatif
adalah produsen brand makanan terbesar dan terbaik. Nama yang global bisa
menjadi penghargaan produksi dan pembelian skala ekonomi serta meningkatnya
dunia travel, secara instan dapat disadari pentingnya produk. Adapun PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk. untuk memfokuskan pada sasaran atau
posisi yang tepat bagi produk yang dihasilkan perusahaan, yaitu dengan
menempatkan posisi produk sebagai pemimpin pasar dengan menguasai market
share lebih dari 50%.

Strategi pesaing:
Strategi bisnis yaitu strategi untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. Model
yang dapat dipergunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
sebagai alat bantu untuk identifikasi alternatif strategi bisnis yaitu salah satunya
adalah konsep “New 7s” yaitu meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut:

1. Superior stakeholder satisfaction


Strategi yang digunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
yaitu dengan memberi kepuasan yang istimewa kepada stakeholder yaitu semua
unsur yang memiliki kepentingan dalam perusahaan dengan tanpa terkecuali seperti
pemasok, karyawan, manajer, pemegang saham, konsumen, pemerintah dan
masyarakat sekitarnya.

2. Strategic soothsaying
Strategi yang digunakan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
untuk memfokuskan pada sasaran atau posisi yang tepat bagi produk yang dihasilkan
perusahaan, yaitu dengan menempatkan posisi produk sebagai pemimpin pasar
dengan menguasai market share lebih dari 50%.

3. Positioning for speed


Strategi dalam memposisikan perusahaan secara cepat di pasar. Dengan
demikian PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. berusaha segera
mengkomunikasikan prodk-produknya ke pasar supaya segera dikenal konsumen.

4. Positioning for sureprise


Strategi yang membuat posisi yang mencengangkan melalui barang baru yang
lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru, sehingga konsumen
lebih menyukai barang yang diciptakan perusahaan. Dalam hal ini PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. membuat gebrakan baru dengan produk
minuman kesehatan Sari Kacang Hijau dan Sari Asam yang belum bisa ditiru oleh
pesaing.

5. Shifting the role of the game


Dalam hal ini, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. membuat
stategi pola-pola persaingan yang senantiasa berbeda agar pesaing terganggu.

6. Signaling strategic intent


Strategi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yang
mengutamakan pada perasaan. Kedekatan dengan para karyawan, relasi, dan
konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja perusahaan
tersebut.

7. Simultanous and sequential strategic thrusts


Strategi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yang
mengembangkan faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan
dan berurutan melalui penciptaan barang atau jasa yang selalu memberi kepuasan
kepada konsumen.
Analisis Kekuatan Pemasaran :
Kekuatan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dapat dilihat
dari segi pertumbuhan penjualan, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk
yang relatif kompetitif, SDM yang besar dan terlatih, Brand Image setra inovasi
produk. Seiring dengan volume penjualan yang meningkat, maka PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. telah menduduki posisi pangsa pasar sebagai
market leader, karena telah menguasai market share sebesar 50%.Distribusi hasil
produksi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yaitu sudah ke seluruh
pelosok Indonesia, dan ada 70.000 lebih titik penjualan. Demikian pula Instore
Branding-Gondola di supermarket dan hypermarket masih secara aktif dan konsisten
dijalankan perusahaan.
Analisis Kelemahan :
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan dan minuman ,
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. memiliki kelemahan dalam
penyediaan bahan baku yang kurang baik dan gangguan pada waktu produksi
sehingga secara otomatis pemasaran pun akan terganggu. Akses Pasar Kurang, dalam
hal ini yang dimaksud adalah dalam bidang ekspor, PT. Penjualan yang dilakukan
oleh PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk untuk dalam Negri
mencapai 90% dan hanya sekitar 10% untuk ekspor
Biaya Pesaing :
Berhubung bahan baku utama yang digunakan oleh perusahaan merupakan
bahan baku yang mudah rusak, sehingga gangguan karena penyediaan bahan baku
yang kurang baik dapat mengakibatkan gangguan terhadap mutu produk yang
dihasilkan. Dari dua hal yang menjadi kendala atau kelemahan PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. tersebut dapat memungkinkan terjadinya biaya
produksi yang tinggi.
Kapasitas Produk pesaing:
Dalam menjalankan aktivitas utama, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk. yaitu memprioritaskan kualitas dan keamanan produk. Perusahaan
selalu konsisten untuk menyediakan produk-produk yang berkualitas tinggi.
Perusahaan selalu melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kapasitas produksi. Sebagai pengakuan atas tingginya standar pengendalian
produk-produk perusahaan, perusahaan telah menerima sertifikat FSSC 22000:2010
dari SGS United Kingdom Limited untuk keunggulan dalam sistem keamanan
makanan, dan sertifikat ISO 14001:2004 dari Bureau Veritas Certification untuk
kepatuhan terhadap standar sistem pengolahan dan pengelolaan produk-produk susu.
Dalam pendistribusian produk, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
melayani para pegecer modern seperti hypermart, supermarket, minimart, dan toko-
toko P&D yang tersebar di seluruh Pulau Jawa, selain itu juga di distribusikan ke
pengecer tradisoanal dan ke luar Pulau Jawa. Dalam aktivitas utama ini sebuah nilai
dapat muncul, nilai yang dimaksud merupakan jumlah yang bersedia dibayar pembeli
untuk sesuatu yang diciptakan oleh perusahaan.
2. Analisis Kemampuan Internal
Sebelum meluncurkan produknya, Nestle selalu melakukan survey dan riset.
Membawa produk ke pasar sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan produk
tersebut sehingga nantinya ketika produk Nestle diluncurkan, akan tersedia untuk
konsumen.
Selain fakta bahwa produk Nestle selalu mempelajari pasar dengan cermat, mereka
juga telah menjalani uji penelitian. Semua proses ini Pada akhirnya, tujuannya adalah
untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap produk-produk Nestle.
3. Perilaku Konsumen
Deskripsi Untuk dapat melakukan persaingan di pasar dunia sebuah
perusahaan multinasional seperti Nestle harus melakukan analisa produknya sendiri
dengan melakukan penelitian dan survey dengan akurat, analisa-analisa tersebut
meliputi SWOT (strength, weaknes, opportunities, threats).
1. Strenght
Dilihat dari tujuan pemasaran masing-masing perusahaan, kemampuan kerjasama
bisnis sangatlah penting. Dengan kualitas tinggi, Nestle menjaga kualitas
produknya selama bertahun-tahun menghadapi kompetitor lain namun tetap
menjaga keseimbangan bisnis. Selama 50 tahun, keunggulan Nestle telah menjadi
brand dan merek makanan terbaik bagi konsumen.
2. Weaknes
Hampir tidak pernah ada kekurangan produk Nestle karena selalu
memperhitungkan perubahan permintaan pasar dan selera konsumen. Namun, jika
dilihat lebih dekat, kekurangan Nestlé dalam promosi penjualan menyebabkan
penurunan penjualan pada tahun 1999. Dan setelah tahun 1999, saat produk ini
diluncurkan, perubahan penjualannya mengalami pertumbuhan yang sangat
signifikan, yang menempatkannya kembali menjadi yang terdepan dalam produk
mentah coklat.
3.Opportunities
Perubahan selera konsumen merupakan peluang yang baik bagi Nestle untuk
menciptakan selera baru bagi konsumen. Studi lapangan adalah cara terbaik untuk
mengetahui perubahan yang selalu diinginkan dan ingin diperhatikan konsumen
variabel atau tidak tetap. Selain itu, nama besar Nestlé juga menjadi peluang yang
bagus Produk Nestle karena preferensi merek konsumen di masa lalu,
mengakibatkan konsumen terus membeli Nestle dimanapun dan kapanpun mereka
mau.
4.Threats
Dalam kasus Nestle, Danone mengaitkan merek ini dengan nama Cit Cat, yang
merupakan kelalaian Nestlé dan mengancam reputasi Nestle.
4. Analisis Ekonomi
Raksasa makanan global Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun ini
merosot 2,3 persen menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar AS),
akibat franc Swiss yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari
penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk
dampak dari akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen untuk periode
tersebut walau pun begitu Raksasa makanan ini sempat mencatat laba setahun penuh
18 miliar franc pada tahun 2008.
Sejauh ini penjualan produk Nestle cukup baik di seluruh dunia kita bisa
mengambil contoh penjualan produk Nestle di China. Penjualan Nestle di China telah
naik 12%-13% ketimbang 2008. Tahun lalu, Nestle China mampu membukukan
penjualan hingga 2,23 miliar Swiss Franc atau US$ 2,1 miliar. Jumlah ini setara 2%
penjualan Nestle global sepanjang 2008. Hal ini terjadi tidak terlepas dari kebijakan
Pemerintah China yang memberikan sejumlah subsidi untuk menggenjot konsumsi
dalam negeri membuat penjualan Nestle S.A. melejit. Tak mengherankan, produsen
makanan dan minuman terbesar dunia ini pun menargetkan, penjualan mereka di
China tahun ini bisa naik hingga 20% dibandingkan tahun lalu.
Nestle mampu memanfaatkan kebijakan populer Pemerintah China ini dengan
sangat baik. Saat ini, Nestle China mengoperasikan 21 pabrik dan menjual berbagai
produk makanan dan minuman. Kopi, bouillon, susu, dan es krim adalah produk
makanan yang paling laku di negeri semiliar penduduk itu. Makanya, Nestle pun tak
segan membangun satu pabrik bouillon terbesar di dunia. Pabrik yang melahap
investasi 320 juta yuan ini mampu memproduksi 100.000 ton bouillon per tahun.
Pembuatan pabrik bouillon adalah salah satu cara Nestle menambah kapasitas
produksi produk-produk utama. Kebijakan ini sekaligus menegaskan bahwa akuisisi
perusahaan makanan bukan prioritas.Selain produk utama, Nestle pun menawarkan
produk baru seperti susu cair dari bahan tradisional China. Peluncuran produk ini
dilakukan setelah Pemerintah China menemukan kandungan melamin dalam susu cair
produksi 22 perusahaan, termasuk China Mengniu Dairy Co, produsen susu cair
terbesar di China.

Anda mungkin juga menyukai