Anda di halaman 1dari 22

Tugas Akhir Analisis Strategi Perusahaan

PT Ultrajaya Milk Industry Tbk


Strategi Manajemen dan Kinerja Organisasi

Disusun oleh:

Kelompok P

Ahmad Jibril G 1606825934


Aldo P. A. Silitonga 1606910866
Aulia Andira 1606835235
Bernardus Nathanael 1606889446
Randi Ramadhan 1606876941
Rifa Fitria 1606829775
Rosario Claritas 1606822674

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS INDONESIA
2019
Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan
untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa
kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Ajaran : Strategi Manajemen dan Kinerja Organisasi (SMKO)
Judul makalah/tugas : Strategy Analysis and Choice PT Ultrajaya Milk Industry
Tanggal : 13 Oktober 2019
Dosen : Dr. Chaerul D. Djakman S.E., Ak., MBA
Rini Yulius S.E., M.Ak.

NAMA NPM Tanda Tangan

Aulia Andira 1606835235

Aldo Silitonga 1606910866

Ahmad Jibril G 1606825934

Bernardus Nathanael 1606889446

Randi Ramadhan 1606876941

Rifa Fitria 1606829775

Rosario Claritas Delavonte 1606822674

1
Abstrak

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melakukan penilaian atas internal dan
eksternal dari PT Ultrajaya dan menganalisis strategi yang dipilih oleh PT Ultrajaya melalui
penilaian internal dan eksternal. Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan
pengambilan keputusan subjektif berdasarkan informasi yang objektif. Analisis dan pilihan
strategi mencari cara untuk menentukan tindakan alternatif yang paling memungkinkan bagi
perusahaan untuk mencapai misi dan tujuannya. Strategi, tujuan, visi dan misi perusahaan
saat ini, ditambah dengan informasi audit eksternal dan internal, memberikan dasar untuk
menghasilkan dan mengevaluasi strategi alternatif yang layak. Pendekatan sistematis ini
adalah cara terbaik untuk menghindari krisis organisasi. Analisis dilakukan dengan cara
mengumpulkan dari dari berbagai sumber-sumber yang ada dan kemudian dibuat kesimpulan
dari data-data tersebut.

Kata kunci: Analisis, strategi, faktor internal, faktor eksternal.

2
Daftar Isi
Statement of Authorship. ............................................................................................................ 1
Abstrak ....................................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
2.1 Proses Bisnis (Value Chain) ................................................................................................ 6
2.2 Ekosistem ............................................................................................................................. 7
2.2.1 Segmentasi Pasar ...................................................................................................... 7
2.2.2 Targeting and Positioning .......................................................................................... 8
2.2.3 Competitive Advantage ........................................................................................... 10
2.2.4 Size Market and Growth Market ............................................................................... 11
2.3 Metodologi ......................................................................................................................... 11
2.3.1 Internal Factor Evaluation Matrix Ultrajaya ............................................................... 11
2.3.2 External Factor Evaluation Matrix Ultrajaya .............................................................. 13
2.3.3 SWOT .................................................................................................................. 14
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 4
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 20
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Ultrajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman.


Pada periode awal pendirian, Perseroan hanya memproduksi produk susu yang
pengolahannya dilakukan secara sederhana. Pada pertengahan tahun 1970-an Perseroan mulai
memperkenalkan teknologi pengolahan secara UHT (Ultra High Temperature) dan teknologi
pengemasan dengan kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material). Kini PT Ultrajaya
merambah banyak jenis produksi seperti teh, minuman sehat, dan olahan susu lain, namun
tetap dengan susu UHT menjadi bisnis utama PT Ultrajaya.
Visi besar PT Ultrajaya adalah menjadi perusahaan makanan minuman terbaik se-
Indonesia dengan senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan, pemegang saham, dan
mitra kerja. PT Ultrajaya menanamkan nilai orientasi kepuasan pelanggan, kualitas produk,
etika bekerja, dan semangat gotong-royong untuk tercapainya visi besar perusahaan.
Keluarga Prawiradirja merupakan kelompok dengan kekuatan terkuat di PT Ultrajaya.
Keluarga Prawiradirja yang selaku pendiri PT Ultrajaya menguasai lebih dari 53% saham PT
Ultra Jaya. Presiden Direktur PT Ultrajaya, Sabana Prawiradirja merupakan generasi kedua
dari pendiri PT Ultrajaya yaitu Achmad Prawiradirja. Berikut kami tampilkan struktur
organisasi PT Ultrajaya :

Grafik 1.1 Struktur Organisasi PT Ultra Jaya


Produksi PT Ultrajaya telah merambah berbagai bidang makanan dan minuman.
Selain olahan susu PT Ultrajaya telah mengeluarkan produk seperti teh dan minuman sehat.

4
Variasi produk olahan susu seperti; susu UHT, susu bubuk, keju, krim kental manis. Berikut
kami tampilkan pembagian dari produk PT Ultrajaya:

Tabel 1.1
PT Ultrajaya mendapatkan pasokan bahan baku utama dari peternak di Pengalengan
Bandung. Selain itu bahan baku diambil dari peternakan sendiri dan import luar negri.
Sementara itu untuk teh, pasokan bahan baku utama dipasok dari PT Perkebunan(PTP).

Kini PT Ultrajaya dihadapkan dengan persaingan industri makanan dan minuman yang cukup
ketat. Pada segmentasi produk susu Ultra menghadapi Indomilk, Frisian Flag, dan Greenfield.
Disegmentasi Ready to Drink Tea (RTD) Ultrajaya menghadapi Mayora dan Sosro sebagai
pesaing utama. Di tengah persaingan PT Ultrajaya harus tetap berkembang untuk mencapai
visi besarnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi PT Ultrajaya Milk Industry Tbk dalam rangka meningkatkan


pertumbuhan di antara pesaing dengan penilaian internal dan eksternal?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Melakukan penilaian internal dan eksternal di PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.


2. Menganalisis strategi yang dipilih oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk melalui
penilaian internal dan eksternal.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Bisnis (Value Chain)

Inbound Logistic:
Susu sapi segar yang berkualitas tinggi yg diambil dari koperasi peternakan yang ada di
Lembang dan Pengalengan. Susu segar tersebut dikirim ke PT. Ultrajaya dengan
menggunakan truk tangki khusus
Operation:
Susu diambil sampel untuk diuji mutu lengkap baik secara fisik, kimia maupun
mikrobiologis. Setelah dinyatakan sesuai dengan standar lalu susu dimasukkan ke dalam
clarifier (tangki penyaring) untuk menyaring kotoran dan bau-bauan (bau amis susu). Setelah
itu susu dan bahan campuran lainnya dimasukkan kedalam tangki pencampuran lalu
dimasukkan kedalam tangki Homogenizer untuk dihomogenisasi agar semua bahan baku dan
bahan campuran lainnya lebih homogen/menyatu, teksturnya lebih halus dan rasanya lebih
merata. Kemudian dilakukan uji standarisasi . Setelah itu dilakukan proses terpenting yaitu
sterilisasi UHT (Ultra High Temperature) susu dipanaskan dengan suhu 140 C selama 4
detik. Suhu tinggi tersebut dapat mematikan semua mikroorganisme (bakteri) penyebab
kerusakan, dan waktu pemanasan yang singkat dapat membuat kualitas kandungan nutrisi
pada susu segarnya tetap terjaga. Setelah disterilisasi susu didinginkan sampai mencapai suhu
ruang.
Outbound Logistic:
Susu dimasukkan ke dalam kotak kemasan aseptik (bebas bakteri) yg terdiri dari 6 lapisan.
Bahan penyusun kemasan terdiri dari plastik polyethylene, kertas dan alumunium foil, yang
mampu melindungi produk didalamnya dari udara luar, cahaya, lembab, aroma luar dan
mikroorganisme. Pengemasan dilakukan dengan mesin yang serba otomatis, tertutup dan
didalam ruangan yg steril. Susu dikirim ke Gudang penyimpanan untuk disimpan selama 8

6
hari sambil menunggu hasil uji mutu lengkap terhadap sampel diambil secara acak pada saat
produksi yaitu 10 pack setiap 10 menit. Apabila telah dinyatakan lolos uji mutu lengkap
maka produk baru boleh dipasarkan.
Marketing & Sales:
Ultrajaya memasarkan dan menjual hasil produksinya melalui berbagai jalur, termasuk
melalui pengecer modern (yang terutama terdiri atas supermarket, hypermarket, minimart,
dan toko-toko kelontong), pengecer tradisional (yang terutama terdiri atas pengecer
independen kecil), pedagang grosir, serta berbagai institusi di dalam negeri. Di Pulau Jawa,
Ultrajaya menjual hasil produksinya secara langsung ke pengecer modern, sedangkan untuk
penjualan kepada para pengecer tradisional dan para pedagang grosir yang jumlahnya lebih
dari 73.100 titik penjualan, Ultrajaya menggunakan jaringan distribusi dari PT Nikos
Distribution Indonesia, entitas anak perusahaan Ultrajaya yang 70% sahamnya dimiliki
Ultrajaya. PT Nikos Distribution Indonesia ini memiliki jaringan pemasaran di beberapa kota
besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, serta beberapa kota lainnya
di Pulau Jawa. Di luar Pulau Jawa, Ultrajaya menjual hasil produksinya kepada para
konsumen melalui 55 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Disamping penjualan di
dalam negeri Ultrajaya juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara.
Service:
Ultrajaya menyediakan layanan customer service jika konsumen ingin menyampaikan
keluhan terkait produk

2.2 Ekosistem

2.2.1 Segmentasi Pasar

Besarnya prospek susu cair dalam kemasan membuat produsen berupaya


mengembangkan segmentasi susu cair dalam kemasan. Segmentasi tersebut mencakup dari
segi usia maupun selera, sehingga bermunculan produk susu cair dalam kemasan dengan
berbagai pilihan rasa yang disesuaikan dengan selera dari segmentasi konsumen. Sejalan
dengan peningkatan permintaan susu dalam kemasan dan perkembangan teknologi yang
semakin maju. Produsen yang bergerak dalam industri susu dalam kemasan terus melakukan
inovasi untuk menambah keunggulan atribut – atribut produknya, sehingga produk Ultrajaya
memiliki perbedaan yang nyata dibandingkan produk sejenis dengan tujuan menarik minat
konsumen. Untuk itu kepuasan atribut perlu ditingkatkan perusahaan untuk mempertahankan
konsumen.

Susu Ultra Milk sebagai Market Leader

PT Ultrajaya merupakan perusahaan pertama yang menggunakan teknologi UHT


(Ultra High Temperature) dan pengemasan aseptik di Indonesia untuk memproduksi produk
yang dapat disimpan dalam jangka panjang. Lebih dari 3 dekade PT Ultrajaya

7
mempersembahkan produk berkualitas baik dan alami serta memimpin pasar susu cair segar
di Indonesia. PT Ultrajaya pun saat ini merupakan salah satu produsen terbesar produk-
produk UHT di Asia Pasifik dengan total kapasitas produksi mencapai lebih dari 100 juta liter
setiap tahun. Sebagai market leader, PT Ultrajaya selalu berusaha untuk tetap berada di baris
terdepan untuk kegiatan penelitian, pengembangan, dan pengecekan kualitas kontrol
produknya. Dan hingga kini, brand unggulan PT Ultrajaya yaitu Ultra Milk masih tetap
menjadi market leader untuk produk susu cair.

● Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis konsumen terdiri dari umur, jenis kelamin, pendapatan,


agama, status perkawinan, pendidikan, etnik dan kebangsaan. Produk ultra milk ini ditujukan
kepada seluruh masyarakat terutama untuk anak – anak dan para remaja. Karena usia anak –
anak dan remaja pasti sangat menyukai susu untuk menambah energi mereka dalam
beraktivitas.

● Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis antara lain wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan
iklim. Produk ini sangat sesuai dengan seluruh iklim di dunia terutama di indonesia.
Indonesia memiliki iklim tropis, dimana saat musim kemarau sangat cocok untuk kita minum
ultra milk yang dihidangkan dingin dan saat musim hujan dihidangkan biasa.

● Segmentasi Psikografis

Segmentasi psikografis ini meliputi kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, persepsi,
serta sikap. Produk ultra milk ini ditujukan kepada semua kelas sosial baik kelas menengah
ke bawah maupun kelas menengah ke atas karena harganya pun juga sangat terjangkau.
Contohnya terdapat susu rendah lemak yang di peruntukan untuk konsumen dengan gaya
hidup sehat.

2.2.2 Targeting and Positioning

Targeting yang diterapkan PT Ultrajaya dengan produk susu segar yang berkualitas
tinggi yaitu memberikan produk kepada masyarakat sesuai dengan usia. Sebagian besar
jumlah usia yang menjadi target produk susu Ultra Milk menunjukkan usia yang masih sering
beraktivitas seperti anak – anak, pelajar dan karyawan dengan usia sekitar 3–27 tahun. Hal ini
menandakan bahwa sebagian besar konsumen Ultra Milk terdiri dari orang-orang yang masih
sering beraktivitas yang memerlukan tambahan gizi untuk nutrisi otak dan daya tahan tubuh.
Hal ini menunjukan bahwa target market produk Ultra Milk adalah remaja dan anak – anak
dari kalangan menengah kebawah maupun menengah keatas yang sering beraktivitas
sehingga membutuhkan tambahan gizi yang cukup.
Target market internasional PT. Ultrajaya kurang lebih 10% produksi, diekspor ke
beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika. Pemasaran

8
yang dilakukan oleh PT. Ultra Jaya Tbk pun berbeda contohnya dalam proses cara
memasarkan produk. Baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, produk – produk yang
dijual adalah produk yang sejenis. Hampir 90% total produksi distribusikan ke seluruh
konsumen di seluruh pelosok Indonesia. Target pasar Ultrajaya adalah seluruh keluarga
Indonesia, dalam rangka menciptakan Keluarga Indonesia yang sehat dan ceria. PT Ultra Jaya
menginginkan minum susu cair merupakan bagian dari kebiasaan sehat keluarga Indonesia.
Hal ini dapat dicapai oleh adanya sistem distribusi yang terdiri dari 2,500 grosir yang
bersama-sama melayani lebih dari 25,000 toko ritel (toko modern dan tradisional), hotel dan
pelanggan komersial. Jaringan distribusi ini juga didukung oleh jaringan penjualan PT
Ultrajaya yang terdiri dari lebih 300 tenaga penjual, lebih dari 100 kendaraan, serta 9 depo
dan kantor cabang di kota-kota besar, ditambah lagi oleh beberapa distributor lokal. Pasar
utama PT Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi 200 juta orang yang memiliki tingkat
daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90 persen dari total produksi perusahaan
ini.
Produk susu Ultra Milk memposisikan dirinya sebagai minuman susu cair penambah
nilai gizi yang praktis untuk dikonsumsi karena sesuai dengan keinginan konsumen, yaitu
praktis untuk diminum. Beberapa terobosan, baik dalam hal inovasi maupun komunikasi,
dilakukan Ultrajaya untuk dapat menjaga positioning produknya di pasar. Salah satunya
dengan meluncurkan produk Ultra Mimi yang disesuaikan karena adanya kebutuhan
konsumen akan produk susu cair selepas ASI (air susu ibu). Inovasi lainnya dalam hal
informasi dengan merambah media digital (website & social media) untuk memberikan
informasi dan tanya jawab bagi konsumen. Tak dipungkiri, era digital mau tidak mau harus
dihadapi seluruh perusahaan, kemudahan konsumen mencari produk, membandingkan
dengan lainnya, dan komplain mengenai produk sangat mudah dilakukan. Hal ini harus
dihadapi Ultrajaya dengan tetap konsisten memberikan produk alami yang terbaik dan
informasi aktual dan manfaat mengenai fakta produk.
Kesadaran akan pentingnya asupan susu sangat disadari oleh Ultrajaya. Maka dari itu,
Ultrajaya juga kerap meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya ASI dan kebiasaan untuk
mengkonsumsi susu sejak kecil melalui media dan activation mereka. Bagi Sanfrandy, Ultra
Milk adalah pionir susu cair UHT yang sangat concern akan kualitas produknya dan berkat
itulah kini posisinya sebagai market leader dalam pasar liquid milk dan susu UHT di tengah
bombardir merek asing yang beredar di Indonesia. Menjawab kepuasan dan loyalitas
konsumen, Ultrajaya selalu mengadakan Consumer Insight dan Brand Health Check yang
dirasa sangat penting untuk memperoleh informasi tentang performance produk dan juga
kebutuhan konsumen untuk saat ini dan kedepannya. Terbukti konsistensi Ultrajaya yang
melakukan proses tersebut secara berkala mampu mempertahankan posisi market leader.
Selain itu, pengembangan special outlet menjadi opportunity brand untuk mendekatkan diri
dengan target market. PT Ultrajaya melakukan joint business dengan beberapa partner,
seperti Jawa Pos Group untuk mengembangkan kafe (Movers Cafe) dan menyebarkan Milk
Bar di potential places. Kini Ultrajaya juga telah melakukan ekspor ke Asia Pasific,
Australia, Afrika dan Amerika dengan nilai kontribusi baru sekitar 8% dari total penjualan.

9
2.2.3 Competitive Advantage
PT Ultra Jaya Milk Tbk merupakan pionir produk susu cair UHT di Indonesia dan
menjadi pemimpin pasar dengan penguasaan pangsa pasar lebih dari 50%. Selama lebih dari
40 tahun Ultrajaya menyediakan produk susu cair UHT berkualitas tinggi dan berhasil
memimpin pasar di industri dengan tetap konsisten menjaga mutu, rasa dan kealamian produk
Ultra Milk. Edukasi mengenai pentingnya minum susu cair sebagai bagian dari “healthy
habit” bagi keluarga Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi kami sejak Ultrajaya
didirikan. Tingkat konsumsi susu cair per kapita Indonesia 13.47 liter per tahun merupakan
salah satu yang terendah di dunia. Bandingkan dengan negara lain di Asia seperti Singapura,
Malaysia, dan India yang angkanya di atas 40 liter per kapita . Perlu waktu lama untuk
mendongkrak angka tersebut . Kesadaran minum susu di Indonesia masih difokuskan pada
anak anak, dan rata rata berhenti selepas balita atau Sekolah Dasar.

Ultrajaya telah menjadi pioner di industri susu dan merupakan perusahaan produk
susu pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi UHT. Dalam proses produksi
Ultrajaya menerapkan standar kontrol dan higienitas end-to-end yang tinggi untuk menjamin
kualitas dan tingkat keamanan produk. Selain itu, PT Ultrajaya juga telah menerapkan ISO
22000 tentang sistem keamanan pangan. Teknologi UHT dan kemasan aseptik yang PT
Ultrajaya gunakan menjamin kualitas rasa dan konsistensi dari rasa tersebut dan nutrisi alami
dari produk kami tetap terjaga. Ultrajaya selalu berinovasi dalam setiap proses produksi
untuk menjamin kepuasan pelanggan. Konsistensi kualitas, rasa dan konsisten dalam
komunikasi pemasaran yang lebih menekankan minum susu sebagai bagian dari kebiasaan
sehat inilah yang menjadikan Ultra Milk tetap bertahan dan memiliki brand equity yang kuat.
Teknologi canggih dan inovasi demi kepuasan pelanggan adalah salah satu kunci
keberhasilan PT Ultrajaya saat ini, sebagai pemimpin pasar dengan segmen susu cair UHT.
Konten edukasi dan inovasi dalam pemasaran menjadi salah satu fokus Ultra Milk
kedepannya. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penyediaan bahan baku susu cair segar
terbaik dengan mendirikan PT UPBS (Ultra Peternakan Bandung Selatan), sebuah peternakan
sapi perah bersistem koloni dengan fasilitas dan operasional berstandar internasional yang
berlokasi di Pengalengan, Jawa Barat. Sekitar 3.200 sapi berkualitas dari Australia dan
Selandia Baru dipelihara dengan manajemen peternakan modern, diberikan pakan terbaik,
dan diperah secara otomatis untuk menghasilkan kualitas susu cair terbaik. Kedepannya
Ultrajaya akan mengembangkan peternakan terpadu serupa di area lain untuk meningkatkan
supply produksi susu cair. Inovasi terakhir yang diluncurkan oleh Ultra Milk adalah dengan
meluncurkan Ultra Mimi, susu cair UHT untuk anak di usia pertumbuhan (2-6 tahun). Dan
Ultra Milk Low Fat beberapa tahun sebelumnya.

10
2.2.4 Size Market and Growth Market

2.3 Metodologi

2.3.1 Internal Factor Evaluation Matrix Ultrajaya

Faktor-faktor Bobot Rating Bobot x rating


internal

Kekuatan:

11
SDM Kompeten 0,14 4 0,56

Produk 0,12 3 0,36

Brand Image 0,11 3 0,33

Ultra High 0,13 4 0,52


Temperature

Faktor-faktor internal Bobot Rating Bobot x rating

Kelemahan:

Supplier 0,18 2 0,36

Ekspor rendah 0,15 1 0,15

Variasi dan kemasan 0,085 2 0,17


kurang menarik

CSR kurang 0,085 2 0,17


dipromosikan dengan
baik

Total 1 2,62

Total score yang diperoleh adalah 2,62 yang mengidentifikasikan bahwa bisnis yang
dijalankan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk ini cukup baik, karena mampu
mengkombinasikan kelebihan dan kelemahan perusahaannya.

12
2.3.2 External Factor Evaluation Matrix Ultrajaya

Faktor- Faktor Bobot Rating Bobot x Rating


Eksternal

Opportunity

Brand image yang 0,20 4 0,8


kuat dan
mempertahankan
pangsa pasar

Daya beli susu terus 0,15 3 0,45


meningkat di
Indonesia

Peluang menjadi 0,10 4 0,4


sponsor acara
kesehatan maupun
lingkungan

THREATS

Pesaing produk susu 0,20 3 0,6


yang semakin
banyak

Pabrik di sekitar 0,15 2 0,3


lokasi pemukiman

Demo Pekerja Pabrik 0,20 2 0,4


terkait keputusan
upah

13
TOTAL 1 2,95

Total score yang diperoleh adalah 2,95 yang mengidentifikasikan bahwa bisnis yang
dijalankan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk ini cukup baik, karena perusahaan mampu
mengambil keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari ancaman yang dihadapi
perusahaan.

2.3.3 SWOT

Strengths:

● Produk berkualitas baik yang mudah ditemukan


Di Pulau Jawa, Perseroan menambah beberapa depo untuk melayani para pengecer
modern seperti hypermarket, supermarket, minimarket, dan toko-toko. Di luar Pulau
Jawa, Perseroan terus membina, menjaga, memelihara, dan meningkatkan hubungan
yang baik dengan seluruh agen dan/atau distributor yang tersebar di kota-kota besar di
seluruh Indonesia. Di samping penjualan di dalam negeri Perseroan juga melakukan
penjualan ekspor ke beberapa negara seperti Australia, Kamboja, Nigeria, Arab Saudi,
Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

● Memiliki SDM kompeten


Perseroan juga terus berusaha untuk meningkatkan kualitas kerja seluruh karyawan
antara lain dengan cara diwajibkan mengikuti berbagai tes yang dilakukan oleh pihak
ketiga, dan diwajibkan untuk mengikuti pelatihan (training) yang diadakan baik di
dalam ataupun di luar lingkungan Perseroan.

● First-mover advantage dengan teknologi UHT yang mutakhir


Perseroan merupakan produsen pertama susu kotak yang menggunakan teknologi
UHT, sehingga mendapatkan keuntungan dengan menjadi yang paling pertama dan
dapat menanamkan brand image sebagai produsen yang sudah berpengalaman lebih
dari yang lain. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan teknologi UHT (Ultra
High Temperature), yaitu proses pemanasan dengan suhu 140oC dalam waktu 3-4
detik. Dengan teknologi pengolahan UHT ini maka produk-produk minuman itu
menjadi steril karena seluruh bakteri-bakteri yang ada, baik bakteri yang
menimbulkan penyakit maupun bakteri yang merusak minuman, menjadi terbunuh. Di
sisi lain, proses UHT ini tidak akan merusak atau mengurangi secara berlebihan
nutrisi dan vitamin yang terkandung didalam minuman.

Weaknesses:

● Ketergantungan pada supplier


Pasokan susu yang dibutuhkan ultrajaya didapat melalui sapi yang diternak sendiri

14
dan juga dari para peternak sapi di sekitar pabrik. Oleh karena itu, ultrajaya memiliki
ketergantungan terhadap pasokan susu yang berasal dari peternak sapi jika sapi yang
dikelola mengalami gangguan ketika memproduksi sapi. Selain itu ultrajaya juga
memiliki ketergantungan terhadap pemasok susu impor dimana 50% bahan baku
ULTJ diimpor. Selain itu, ultrajaya juga memiliki risiko terhadap kualitas susu yang
berasal dari peternak lokal dan impor yang akan berdampak terhadap mutu produk
susu dari ultrajaya.

● CSR kurang dipromosikan dengan baik


Secara keseluruhan, CSR Perseroan, tidak memberikan dampak langsung pada
masyarakat. Hal ini dikarenakan hanya sedikit dana yang dapat disalurkan ( 40%)
selain untuk warga sekitar pabrik. Sehingga CSR tidak maksimal dan tidak
memberikan pengetahuan bagi masyarakat. CSR juga tidak secara signifikan
membuat brand image Perseroan semakin baik.

● Skala ekspor rendah


Walaupun telah melakukan ekspor produk ke beberapa negara, namun Perseroan tidak
memaksimalkannya, padahal ekspor berpotensi menjadi sumber keuntungan yang
banyak. Apalagi, berdasarkan laporan keuangan 2017, nilai penjualan ekspor 2017
Perseroan mencapai Rp19,78 miliar, atau turun 44% bila dibandingkan dengan
Rp35,26 miliar pada 2016. Perseroan hanya memfokuskan penjualan domestik.

● Sedikit variasi produk dan kemasan kurang menarik


Perseroan hanya fokus mengembangkan produk minuman susu, teh, dan beberapa sari
buah dalam kemasan kotak kardus. Seharusnya dapat dikembangkan dengan kemasan
botol maupun produk minuman bubuk cepat saji dengan variasi rasa yang beragam
atau bahkan minuman yang beragam. Desain kemasan susu juga kurang menarik jika
dibandingkan kompetitor. Apalagi, salah satu target pasar susu adalah anak-anak yang
mementingkan segi visual produk.

Opportunities:
● Brand image yang kuat dan mempertahankan pangsa pasar
Perseroan merupakan pemimpin dalam pangsa pasar 47,1% untuk susu UHT dan
60,6% Teh RTD kemasan karton. Brand image produk yang kuat dikarenakan usia
produk yang paling lama ada di Indonesia, produk mudah didapatkan dan tersedia
dimana-mana, dan kualitas produk yang baik. Hal ini yang membuat perseroan
memperoleh keuntungan terbanyak dibanding kompetitornya.

● Daya beli susu terus meningkat di Indonesia


Ekonomi Indonesia yang stabil pertumbuhannya dibanding negara lain membuat daya
beli masyarakat secara keseluruhan bertambah dibanding masa-masa sebelumnya.
Apalagi, pemerintah dan komunitas kesehatan terus mempromosikan susu sebagai
sumber nutrisi baik bagi anak-anak maupun orang dewasa, sehingga masyarakat

15
makin mengerti pentingnya susu dalam pemenuhan gizi. Kesempatan inilah yang
dapat dimanfaatkan Perseroan untuk meningkatkan penjualan produknya

● Peluang menjadi sponsor acara kesehatan maupun lingkungan


Masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan
sekarang ini. Semakin banyak pula acara-acara yang diselenggarakan untuk
mempromosikan gaya hidup sehat, kesempatan ini yang dapat digunakan Perseroan
untuk mempromosikan produknya dengan menjadi sponsor.

Threats:
● Pesaing produk susu yang semakin banyak
Kemudahan berbisnis di Indonesia membuat banyak perusahaan berinvestasi maupun
memasarkan produknya di sini, termasuk produk susu. Semakin banyak produk susu
kemasan yang berasal dari luar negeri mulai diimpor dan dipasarkan di Indonesia
bahkan dengan kemasan dan promosi yang lebih menarik. Hal ini merupakan
ancaman bagi Perseroan. Ditambah lagi dengan banyaknya produsen susu lokal yang
memasarkan produknya dan bahkan dapat menguasai skala regional tertentu.

● Pabrik di sekitar lokasi pemukiman


Pada tahun 2017, ratusan warga Desa Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat
melakukan demonstrasi di salah satu pabrik Perseroan. Warga memprotes polusi
limbah yang diakibatkan oleh produksi pabrik tersebut. Limbah tersebut berbau
menyengat sehingga sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar. Bahkan, limbah
tersebut juga mencemari suplai air warga juga sehingga membuat banyak warga yang
mengalami gatal-gatal. Tidak hanya itu, polusi tersebut juga berdampak pada dua
sekolah yang berada di sekitar lokasi pabrik. Murid dari sekolah tersebut seringkali
sesak nafas, mual, dan muntah akibat bau menyengat. Perseroan menanggapi hal ini
dengan memberikan pernyataan bahwa salah satu faktor yang menimbulkan bau saat
produksi berlangsung lantaran teknis matinya listrik.

● Demo pekerja pabrik terkait upah


Perseroan sempat terganggu proses produksinya diakibatkan demo yang dilakukan
karyawannya. Aksi demo saat itu dilakukan karena karyawan menuntut perusahaan
memberlakukan lagi kebijakan pensiun 2+1, batas usia pensiun sesuai Peraturan
Pemerintah (PP) 45 Tahun 2015, mengadakan gathering, dan menghilangkan
outsourcing di core business. Adanya aksi tersebut mengakibatkan beberapa mesin
produksi tidak berfungsi, pemasokan bahan baku terganggu, pengiriman barang
terhambat, serta lalu lintas di depan perusahaan menjadi macet. Walaupun Perseroan
memenangi sengketa di pengadilan, namun aksi ini telah banyak menimbulkan
kerugian dan membuat image Perseroan menjadi kurang baik.

Sebagai respon atas penilaian internal yang dilakukan melalui matriks SWOT, kami
mencoba membahas lebih lanjut mengenai strategi potensial apa saja yang dapat dilakukan
oleh PT Ultrajaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Matriks di bawah

16
ini menggambarkan analisa strategi yang diambil melalui keterkaitan komponen matriks
SWOT.

Sumber: olahan penulis

Adapun hasil analisa strategi yang kami lakukan melalui penilaian internal adalah
sebagai berikut:

1. Strength - Opportunity Strategy (SO Strategy)

Kekuatan PT Ultrajaya terletak pada kualitas produk dan SDM, peralatan, dan
juga laporan keuangan perusahaan yang mencerminkan proyeksi pertumbuhan yang
bagus. Tidak hanya itu, lingkup industri makanan dan minuman yang digeluti
perusahaan ternyata juga mendukung pertumbuhan perusahaan. Brand image
perusahaan yang kuat serta daya beli konsumen (Disposable Income) yang meningkat
seiring pertumbuhan ekonomi mencerminkan atmosfer baik bagi pertumbuhan
perusahaan.

17
Untuk itu, adapun strategi yang diterapkan melalui analisa SO adalah dengan
menambah jumlah produksi melalui belanja modal (seperti penambahan kantor baru,
penggantian mesin baru), melakukan strategi marketing melalui kanal iklan atau dapat
berupa partisipasi sebagai pemberi dalam berbagai acara. Tujuan dari strategi belanja
modal adalah untuk meningkatkan penjualan dan produktivitas sumber daya. Di
samping itu, melalui analisis SO, perusahaan juga dapat melakukan investasi pada
kegiatan promosi seiring dengan pertumbuhan daya beli masyarakat terhadap produk
minuman milik PT Ultrajaya.

2. Weakness - Opportunity Strategy (WO Strategy)

Ketergantungan pada supplier telah menjadi concern perusahaan selama bertahun-


tahun. Sebagai perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang baik, serta adanya peluang
pasar yang semakin luas, kesiapan infrastruktur perusahaan perlu ditinjau lebih lanjut.
Pengembangan peternakan sapi baru di berbagai daerah merupakan salah satu strategi
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kuantitas produksi. Dengan peningkatan
produksi ini, maka strategi Market Development dapat diterapkan pada perusahaan,
tidak hanya bersaing di dalam negeri tetapi juga ekspor produk ke Luar Negeri.

Selain Market Development, alternatif strategi yang dapat dilakukan adalah


melalui Product Differentiation. Melalui strategi diferensiasi produk, perusahaan dapat
meningkatkan Brand Awareness dalam pasar.

3. Strength - Threat Strategy (ST Strategy)

Sebagai market leader di industri makanan dan minuman, tidak mudah bagi PT
Ultrajaya dalam menghadapi persaingan di pasar. Pesaing produsen minuman yang
terus bertumbuh membuat PT Ultrajaya tidak bisa tinggal diam. Dengan kekuatan
modal yang dimiliki, sudah sebaiknya perusahaan mengalokasikan sebagian keuntungan
belanja pegawai yang berkompeten pada bidangnya, sehingga ekspansi bisnis dapat
dilakukan dengan cepat.

Untuk mendukung produktivitas sumber daya manusia yang dimiliki,


perusahaan juga perlu memperhatikan Performance Management. Manajemen performa
membantu perusahaan dalam mengelola SDM yang berkualitas. Program bonus bagi
karyawan yang bekerja secara outstanding merupakan salah satu strategi solutif yang
ditawarkan untuk menjaga kualitas dari SDM. Hal ini dilakukan untuk menghindari
risiko-risiko signifikan yang mengganggu jalannya operasional perusahaan.

4. Weakness - Threat Strategy (WT Strategy)

Di tengah persaingan produk yang semakin banyak, PT Ultrajaya melakukan re-


branding melalui inovasi desain kemasan yang dimungkinkan berdampak signifikan
pada product attractiveness. Perbaikan pada desain kemasan yang dilakukan diharapkan
memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam mengkonsumsi produk, serta

18
meningkatkan penjualan produk. Inovasi pada desain kemasan diharapkan dapat
menjadi komponen pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan.

Selain itu, pengembangan peternakan sendiri milik PT Ultrajaya dapat dilakukan


untuk menghadapi pertumbuhan persaingan dalam pasar. Pengembangan peternakan
sendiri dapat dilakukan melalui akuisisi terhadap komunitas ternak dan menciptakan
kombinasi bisnis yang akan memperkuat Supply Chain Management dari PT Ultrajaya.
Dengan memiliki peternakan sendiri, tentunya proses kontrol atas produksi dapat
dilakukan dengan lebih baik dan hasil produksi optimal.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Strategi yang dilakukan oleh PT Ultrajaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan


di antara pesaingnya yaitu dengan cara memaksimalkan kekuatan dan kesempatan yang
dimiliki oleh PT Ultrajaya. Dari analisa SWOT tersebut kekuatan yang dimiliki oleh PT
Ultrajaya adalah produk berkualitas baik yang mudah ditemukan, SDM yang kompeten, dam
merupakan first-mover advantage dengan teknologi UHT yang mutakhir. Selain kekuatan,
PT Ultrajaya juga memiliki kesempatan yang dapat meningkatkan pertumbuhannya yaitu
memiliki brand image yang kuat dan mempertahankan pangsa pasar, daya beli susu terus
meningkat di Indonesia dan peluang menjadi sponsor acara kesehatan maupun lingkungan.
Disamping kekuatan dan kesempatan, PT Ultrajaya juga memiliki kelemahan dan ancaman
yang harus diperhatikan agar tidak menghalangi pertumbuhannya di antara para pesaing.
Kelemahan dari PT Ultrajaya sendiri adalah ketergantungannya pada supplier, CSR kurang
dipromosikan dengan baik, memiliki skala ekspor yang rendah, dan sedikitnya variasi produk
dan kemasan yang kurang menarik dibandingkan para pesaingnya. Sedangkan ancaman yang
dihadapi oleh PT Ultrajaya yaitu semakin banyaknya pesaing produk susu, pabrik yang
berada di sekitar lokasi pemukiman dan adanya demo pekerja pabrik terkait upah.

Menambah jumlah produksi melalui, pengembangan peternakan sapi baru di sejumlah


daerah, memperluas jangkauan pasar dan membangun peternakan sendiri merupakan strategi
yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan PT Ultrajaya di antara pesaingnya.
Penambahan jumlah produksi melalui belanja modal dapat dilakukan karena PT Ultrajaya
memiliki laporan keuangan yang bagus sehingga kesempatan yang ada berupa daya beli
masyarakat terhadap susu yang meningkat dapat diambil oleh PT Ultrajaya. Jika sudah
melakukan belanja modal, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh PT Ultrajaya adalah
mencukupi kebutuhan bahan bakunya dengan cara pengembangan peternakan sapi baru dan
membangun peternakan sendiri sehingga PT Ultrajaya dapat mengurangi ketergantungannya
terhadap supplier dan menjaga kualitas dari bahan baku yang akan digunakan. Selain dari
produksi, PT Ultrajaya juga dapat memperluas jangkauan pasar yang dimiliki dengan cara
menghasilkan produk yang berkualitas dan pengalamannya sebagai first mover advantage
dalam teknologi UHT sehingga penjualan dan pertumbuhan PT Ultrajaya dapat meningkat.

20
Daftar Pustaka

Hendra, Dimaz (2017, 4 Juli). Konsistensi Jaga Kualitas, Posisi Ultra Milk Tidak
Tergoyahkan. Dikutip 14 Oktober 2019 dari SWA: https://swa.co.id/business-
champions/brands/konsistensi-jaga-kualitas-posisi-ultra-milk-tak-tergoyahkan.

Pertiwi, Indah (2014, 25 Agustus). Ultra Milk, Penguasa Pasar Susu UHT. Dikutip 14
Oktober 2019 dari SWA: https://swa.co.id/swa/headline/ultra-milk-penguasa-pasar-susu-uht.

David, F.R. & David F.R., , 2017. Strategic management, concepts and cases, Pearson
Prentice-Hall, 16th Ed.

21

Anda mungkin juga menyukai