Disusun oleh:
Kelompok P
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan
untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa
kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Ajaran : Strategi Manajemen dan Kinerja Organisasi (SMKO)
Judul makalah/tugas : Strategy Analysis and Choice PT Ultrajaya Milk Industry
Tanggal : 13 Oktober 2019
Dosen : Dr. Chaerul D. Djakman S.E., Ak., MBA
Rini Yulius S.E., M.Ak.
1
Abstrak
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melakukan penilaian atas internal dan
eksternal dari PT Ultrajaya dan menganalisis strategi yang dipilih oleh PT Ultrajaya melalui
penilaian internal dan eksternal. Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan
pengambilan keputusan subjektif berdasarkan informasi yang objektif. Analisis dan pilihan
strategi mencari cara untuk menentukan tindakan alternatif yang paling memungkinkan bagi
perusahaan untuk mencapai misi dan tujuannya. Strategi, tujuan, visi dan misi perusahaan
saat ini, ditambah dengan informasi audit eksternal dan internal, memberikan dasar untuk
menghasilkan dan mengevaluasi strategi alternatif yang layak. Pendekatan sistematis ini
adalah cara terbaik untuk menghindari krisis organisasi. Analisis dilakukan dengan cara
mengumpulkan dari dari berbagai sumber-sumber yang ada dan kemudian dibuat kesimpulan
dari data-data tersebut.
2
Daftar Isi
Statement of Authorship. ............................................................................................................ 1
Abstrak ....................................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
2.1 Proses Bisnis (Value Chain) ................................................................................................ 6
2.2 Ekosistem ............................................................................................................................. 7
2.2.1 Segmentasi Pasar ...................................................................................................... 7
2.2.2 Targeting and Positioning .......................................................................................... 8
2.2.3 Competitive Advantage ........................................................................................... 10
2.2.4 Size Market and Growth Market ............................................................................... 11
2.3 Metodologi ......................................................................................................................... 11
2.3.1 Internal Factor Evaluation Matrix Ultrajaya ............................................................... 11
2.3.2 External Factor Evaluation Matrix Ultrajaya .............................................................. 13
2.3.3 SWOT .................................................................................................................. 14
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 4
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 20
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Variasi produk olahan susu seperti; susu UHT, susu bubuk, keju, krim kental manis. Berikut
kami tampilkan pembagian dari produk PT Ultrajaya:
Tabel 1.1
PT Ultrajaya mendapatkan pasokan bahan baku utama dari peternak di Pengalengan
Bandung. Selain itu bahan baku diambil dari peternakan sendiri dan import luar negri.
Sementara itu untuk teh, pasokan bahan baku utama dipasok dari PT Perkebunan(PTP).
Kini PT Ultrajaya dihadapkan dengan persaingan industri makanan dan minuman yang cukup
ketat. Pada segmentasi produk susu Ultra menghadapi Indomilk, Frisian Flag, dan Greenfield.
Disegmentasi Ready to Drink Tea (RTD) Ultrajaya menghadapi Mayora dan Sosro sebagai
pesaing utama. Di tengah persaingan PT Ultrajaya harus tetap berkembang untuk mencapai
visi besarnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Inbound Logistic:
Susu sapi segar yang berkualitas tinggi yg diambil dari koperasi peternakan yang ada di
Lembang dan Pengalengan. Susu segar tersebut dikirim ke PT. Ultrajaya dengan
menggunakan truk tangki khusus
Operation:
Susu diambil sampel untuk diuji mutu lengkap baik secara fisik, kimia maupun
mikrobiologis. Setelah dinyatakan sesuai dengan standar lalu susu dimasukkan ke dalam
clarifier (tangki penyaring) untuk menyaring kotoran dan bau-bauan (bau amis susu). Setelah
itu susu dan bahan campuran lainnya dimasukkan kedalam tangki pencampuran lalu
dimasukkan kedalam tangki Homogenizer untuk dihomogenisasi agar semua bahan baku dan
bahan campuran lainnya lebih homogen/menyatu, teksturnya lebih halus dan rasanya lebih
merata. Kemudian dilakukan uji standarisasi . Setelah itu dilakukan proses terpenting yaitu
sterilisasi UHT (Ultra High Temperature) susu dipanaskan dengan suhu 140 C selama 4
detik. Suhu tinggi tersebut dapat mematikan semua mikroorganisme (bakteri) penyebab
kerusakan, dan waktu pemanasan yang singkat dapat membuat kualitas kandungan nutrisi
pada susu segarnya tetap terjaga. Setelah disterilisasi susu didinginkan sampai mencapai suhu
ruang.
Outbound Logistic:
Susu dimasukkan ke dalam kotak kemasan aseptik (bebas bakteri) yg terdiri dari 6 lapisan.
Bahan penyusun kemasan terdiri dari plastik polyethylene, kertas dan alumunium foil, yang
mampu melindungi produk didalamnya dari udara luar, cahaya, lembab, aroma luar dan
mikroorganisme. Pengemasan dilakukan dengan mesin yang serba otomatis, tertutup dan
didalam ruangan yg steril. Susu dikirim ke Gudang penyimpanan untuk disimpan selama 8
6
hari sambil menunggu hasil uji mutu lengkap terhadap sampel diambil secara acak pada saat
produksi yaitu 10 pack setiap 10 menit. Apabila telah dinyatakan lolos uji mutu lengkap
maka produk baru boleh dipasarkan.
Marketing & Sales:
Ultrajaya memasarkan dan menjual hasil produksinya melalui berbagai jalur, termasuk
melalui pengecer modern (yang terutama terdiri atas supermarket, hypermarket, minimart,
dan toko-toko kelontong), pengecer tradisional (yang terutama terdiri atas pengecer
independen kecil), pedagang grosir, serta berbagai institusi di dalam negeri. Di Pulau Jawa,
Ultrajaya menjual hasil produksinya secara langsung ke pengecer modern, sedangkan untuk
penjualan kepada para pengecer tradisional dan para pedagang grosir yang jumlahnya lebih
dari 73.100 titik penjualan, Ultrajaya menggunakan jaringan distribusi dari PT Nikos
Distribution Indonesia, entitas anak perusahaan Ultrajaya yang 70% sahamnya dimiliki
Ultrajaya. PT Nikos Distribution Indonesia ini memiliki jaringan pemasaran di beberapa kota
besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, serta beberapa kota lainnya
di Pulau Jawa. Di luar Pulau Jawa, Ultrajaya menjual hasil produksinya kepada para
konsumen melalui 55 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Disamping penjualan di
dalam negeri Ultrajaya juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara.
Service:
Ultrajaya menyediakan layanan customer service jika konsumen ingin menyampaikan
keluhan terkait produk
2.2 Ekosistem
7
mempersembahkan produk berkualitas baik dan alami serta memimpin pasar susu cair segar
di Indonesia. PT Ultrajaya pun saat ini merupakan salah satu produsen terbesar produk-
produk UHT di Asia Pasifik dengan total kapasitas produksi mencapai lebih dari 100 juta liter
setiap tahun. Sebagai market leader, PT Ultrajaya selalu berusaha untuk tetap berada di baris
terdepan untuk kegiatan penelitian, pengembangan, dan pengecekan kualitas kontrol
produknya. Dan hingga kini, brand unggulan PT Ultrajaya yaitu Ultra Milk masih tetap
menjadi market leader untuk produk susu cair.
● Segmentasi Demografis
● Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis antara lain wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan
iklim. Produk ini sangat sesuai dengan seluruh iklim di dunia terutama di indonesia.
Indonesia memiliki iklim tropis, dimana saat musim kemarau sangat cocok untuk kita minum
ultra milk yang dihidangkan dingin dan saat musim hujan dihidangkan biasa.
● Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis ini meliputi kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, persepsi,
serta sikap. Produk ultra milk ini ditujukan kepada semua kelas sosial baik kelas menengah
ke bawah maupun kelas menengah ke atas karena harganya pun juga sangat terjangkau.
Contohnya terdapat susu rendah lemak yang di peruntukan untuk konsumen dengan gaya
hidup sehat.
Targeting yang diterapkan PT Ultrajaya dengan produk susu segar yang berkualitas
tinggi yaitu memberikan produk kepada masyarakat sesuai dengan usia. Sebagian besar
jumlah usia yang menjadi target produk susu Ultra Milk menunjukkan usia yang masih sering
beraktivitas seperti anak – anak, pelajar dan karyawan dengan usia sekitar 3–27 tahun. Hal ini
menandakan bahwa sebagian besar konsumen Ultra Milk terdiri dari orang-orang yang masih
sering beraktivitas yang memerlukan tambahan gizi untuk nutrisi otak dan daya tahan tubuh.
Hal ini menunjukan bahwa target market produk Ultra Milk adalah remaja dan anak – anak
dari kalangan menengah kebawah maupun menengah keatas yang sering beraktivitas
sehingga membutuhkan tambahan gizi yang cukup.
Target market internasional PT. Ultrajaya kurang lebih 10% produksi, diekspor ke
beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika. Pemasaran
8
yang dilakukan oleh PT. Ultra Jaya Tbk pun berbeda contohnya dalam proses cara
memasarkan produk. Baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, produk – produk yang
dijual adalah produk yang sejenis. Hampir 90% total produksi distribusikan ke seluruh
konsumen di seluruh pelosok Indonesia. Target pasar Ultrajaya adalah seluruh keluarga
Indonesia, dalam rangka menciptakan Keluarga Indonesia yang sehat dan ceria. PT Ultra Jaya
menginginkan minum susu cair merupakan bagian dari kebiasaan sehat keluarga Indonesia.
Hal ini dapat dicapai oleh adanya sistem distribusi yang terdiri dari 2,500 grosir yang
bersama-sama melayani lebih dari 25,000 toko ritel (toko modern dan tradisional), hotel dan
pelanggan komersial. Jaringan distribusi ini juga didukung oleh jaringan penjualan PT
Ultrajaya yang terdiri dari lebih 300 tenaga penjual, lebih dari 100 kendaraan, serta 9 depo
dan kantor cabang di kota-kota besar, ditambah lagi oleh beberapa distributor lokal. Pasar
utama PT Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi 200 juta orang yang memiliki tingkat
daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90 persen dari total produksi perusahaan
ini.
Produk susu Ultra Milk memposisikan dirinya sebagai minuman susu cair penambah
nilai gizi yang praktis untuk dikonsumsi karena sesuai dengan keinginan konsumen, yaitu
praktis untuk diminum. Beberapa terobosan, baik dalam hal inovasi maupun komunikasi,
dilakukan Ultrajaya untuk dapat menjaga positioning produknya di pasar. Salah satunya
dengan meluncurkan produk Ultra Mimi yang disesuaikan karena adanya kebutuhan
konsumen akan produk susu cair selepas ASI (air susu ibu). Inovasi lainnya dalam hal
informasi dengan merambah media digital (website & social media) untuk memberikan
informasi dan tanya jawab bagi konsumen. Tak dipungkiri, era digital mau tidak mau harus
dihadapi seluruh perusahaan, kemudahan konsumen mencari produk, membandingkan
dengan lainnya, dan komplain mengenai produk sangat mudah dilakukan. Hal ini harus
dihadapi Ultrajaya dengan tetap konsisten memberikan produk alami yang terbaik dan
informasi aktual dan manfaat mengenai fakta produk.
Kesadaran akan pentingnya asupan susu sangat disadari oleh Ultrajaya. Maka dari itu,
Ultrajaya juga kerap meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya ASI dan kebiasaan untuk
mengkonsumsi susu sejak kecil melalui media dan activation mereka. Bagi Sanfrandy, Ultra
Milk adalah pionir susu cair UHT yang sangat concern akan kualitas produknya dan berkat
itulah kini posisinya sebagai market leader dalam pasar liquid milk dan susu UHT di tengah
bombardir merek asing yang beredar di Indonesia. Menjawab kepuasan dan loyalitas
konsumen, Ultrajaya selalu mengadakan Consumer Insight dan Brand Health Check yang
dirasa sangat penting untuk memperoleh informasi tentang performance produk dan juga
kebutuhan konsumen untuk saat ini dan kedepannya. Terbukti konsistensi Ultrajaya yang
melakukan proses tersebut secara berkala mampu mempertahankan posisi market leader.
Selain itu, pengembangan special outlet menjadi opportunity brand untuk mendekatkan diri
dengan target market. PT Ultrajaya melakukan joint business dengan beberapa partner,
seperti Jawa Pos Group untuk mengembangkan kafe (Movers Cafe) dan menyebarkan Milk
Bar di potential places. Kini Ultrajaya juga telah melakukan ekspor ke Asia Pasific,
Australia, Afrika dan Amerika dengan nilai kontribusi baru sekitar 8% dari total penjualan.
9
2.2.3 Competitive Advantage
PT Ultra Jaya Milk Tbk merupakan pionir produk susu cair UHT di Indonesia dan
menjadi pemimpin pasar dengan penguasaan pangsa pasar lebih dari 50%. Selama lebih dari
40 tahun Ultrajaya menyediakan produk susu cair UHT berkualitas tinggi dan berhasil
memimpin pasar di industri dengan tetap konsisten menjaga mutu, rasa dan kealamian produk
Ultra Milk. Edukasi mengenai pentingnya minum susu cair sebagai bagian dari “healthy
habit” bagi keluarga Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi kami sejak Ultrajaya
didirikan. Tingkat konsumsi susu cair per kapita Indonesia 13.47 liter per tahun merupakan
salah satu yang terendah di dunia. Bandingkan dengan negara lain di Asia seperti Singapura,
Malaysia, dan India yang angkanya di atas 40 liter per kapita . Perlu waktu lama untuk
mendongkrak angka tersebut . Kesadaran minum susu di Indonesia masih difokuskan pada
anak anak, dan rata rata berhenti selepas balita atau Sekolah Dasar.
Ultrajaya telah menjadi pioner di industri susu dan merupakan perusahaan produk
susu pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi UHT. Dalam proses produksi
Ultrajaya menerapkan standar kontrol dan higienitas end-to-end yang tinggi untuk menjamin
kualitas dan tingkat keamanan produk. Selain itu, PT Ultrajaya juga telah menerapkan ISO
22000 tentang sistem keamanan pangan. Teknologi UHT dan kemasan aseptik yang PT
Ultrajaya gunakan menjamin kualitas rasa dan konsistensi dari rasa tersebut dan nutrisi alami
dari produk kami tetap terjaga. Ultrajaya selalu berinovasi dalam setiap proses produksi
untuk menjamin kepuasan pelanggan. Konsistensi kualitas, rasa dan konsisten dalam
komunikasi pemasaran yang lebih menekankan minum susu sebagai bagian dari kebiasaan
sehat inilah yang menjadikan Ultra Milk tetap bertahan dan memiliki brand equity yang kuat.
Teknologi canggih dan inovasi demi kepuasan pelanggan adalah salah satu kunci
keberhasilan PT Ultrajaya saat ini, sebagai pemimpin pasar dengan segmen susu cair UHT.
Konten edukasi dan inovasi dalam pemasaran menjadi salah satu fokus Ultra Milk
kedepannya. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penyediaan bahan baku susu cair segar
terbaik dengan mendirikan PT UPBS (Ultra Peternakan Bandung Selatan), sebuah peternakan
sapi perah bersistem koloni dengan fasilitas dan operasional berstandar internasional yang
berlokasi di Pengalengan, Jawa Barat. Sekitar 3.200 sapi berkualitas dari Australia dan
Selandia Baru dipelihara dengan manajemen peternakan modern, diberikan pakan terbaik,
dan diperah secara otomatis untuk menghasilkan kualitas susu cair terbaik. Kedepannya
Ultrajaya akan mengembangkan peternakan terpadu serupa di area lain untuk meningkatkan
supply produksi susu cair. Inovasi terakhir yang diluncurkan oleh Ultra Milk adalah dengan
meluncurkan Ultra Mimi, susu cair UHT untuk anak di usia pertumbuhan (2-6 tahun). Dan
Ultra Milk Low Fat beberapa tahun sebelumnya.
10
2.2.4 Size Market and Growth Market
2.3 Metodologi
Kekuatan:
11
SDM Kompeten 0,14 4 0,56
Kelemahan:
Total 1 2,62
Total score yang diperoleh adalah 2,62 yang mengidentifikasikan bahwa bisnis yang
dijalankan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk ini cukup baik, karena mampu
mengkombinasikan kelebihan dan kelemahan perusahaannya.
12
2.3.2 External Factor Evaluation Matrix Ultrajaya
Opportunity
THREATS
13
TOTAL 1 2,95
Total score yang diperoleh adalah 2,95 yang mengidentifikasikan bahwa bisnis yang
dijalankan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk ini cukup baik, karena perusahaan mampu
mengambil keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari ancaman yang dihadapi
perusahaan.
2.3.3 SWOT
Strengths:
Weaknesses:
14
dan juga dari para peternak sapi di sekitar pabrik. Oleh karena itu, ultrajaya memiliki
ketergantungan terhadap pasokan susu yang berasal dari peternak sapi jika sapi yang
dikelola mengalami gangguan ketika memproduksi sapi. Selain itu ultrajaya juga
memiliki ketergantungan terhadap pemasok susu impor dimana 50% bahan baku
ULTJ diimpor. Selain itu, ultrajaya juga memiliki risiko terhadap kualitas susu yang
berasal dari peternak lokal dan impor yang akan berdampak terhadap mutu produk
susu dari ultrajaya.
Opportunities:
● Brand image yang kuat dan mempertahankan pangsa pasar
Perseroan merupakan pemimpin dalam pangsa pasar 47,1% untuk susu UHT dan
60,6% Teh RTD kemasan karton. Brand image produk yang kuat dikarenakan usia
produk yang paling lama ada di Indonesia, produk mudah didapatkan dan tersedia
dimana-mana, dan kualitas produk yang baik. Hal ini yang membuat perseroan
memperoleh keuntungan terbanyak dibanding kompetitornya.
15
makin mengerti pentingnya susu dalam pemenuhan gizi. Kesempatan inilah yang
dapat dimanfaatkan Perseroan untuk meningkatkan penjualan produknya
Threats:
● Pesaing produk susu yang semakin banyak
Kemudahan berbisnis di Indonesia membuat banyak perusahaan berinvestasi maupun
memasarkan produknya di sini, termasuk produk susu. Semakin banyak produk susu
kemasan yang berasal dari luar negeri mulai diimpor dan dipasarkan di Indonesia
bahkan dengan kemasan dan promosi yang lebih menarik. Hal ini merupakan
ancaman bagi Perseroan. Ditambah lagi dengan banyaknya produsen susu lokal yang
memasarkan produknya dan bahkan dapat menguasai skala regional tertentu.
Sebagai respon atas penilaian internal yang dilakukan melalui matriks SWOT, kami
mencoba membahas lebih lanjut mengenai strategi potensial apa saja yang dapat dilakukan
oleh PT Ultrajaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Matriks di bawah
16
ini menggambarkan analisa strategi yang diambil melalui keterkaitan komponen matriks
SWOT.
Adapun hasil analisa strategi yang kami lakukan melalui penilaian internal adalah
sebagai berikut:
Kekuatan PT Ultrajaya terletak pada kualitas produk dan SDM, peralatan, dan
juga laporan keuangan perusahaan yang mencerminkan proyeksi pertumbuhan yang
bagus. Tidak hanya itu, lingkup industri makanan dan minuman yang digeluti
perusahaan ternyata juga mendukung pertumbuhan perusahaan. Brand image
perusahaan yang kuat serta daya beli konsumen (Disposable Income) yang meningkat
seiring pertumbuhan ekonomi mencerminkan atmosfer baik bagi pertumbuhan
perusahaan.
17
Untuk itu, adapun strategi yang diterapkan melalui analisa SO adalah dengan
menambah jumlah produksi melalui belanja modal (seperti penambahan kantor baru,
penggantian mesin baru), melakukan strategi marketing melalui kanal iklan atau dapat
berupa partisipasi sebagai pemberi dalam berbagai acara. Tujuan dari strategi belanja
modal adalah untuk meningkatkan penjualan dan produktivitas sumber daya. Di
samping itu, melalui analisis SO, perusahaan juga dapat melakukan investasi pada
kegiatan promosi seiring dengan pertumbuhan daya beli masyarakat terhadap produk
minuman milik PT Ultrajaya.
Sebagai market leader di industri makanan dan minuman, tidak mudah bagi PT
Ultrajaya dalam menghadapi persaingan di pasar. Pesaing produsen minuman yang
terus bertumbuh membuat PT Ultrajaya tidak bisa tinggal diam. Dengan kekuatan
modal yang dimiliki, sudah sebaiknya perusahaan mengalokasikan sebagian keuntungan
belanja pegawai yang berkompeten pada bidangnya, sehingga ekspansi bisnis dapat
dilakukan dengan cepat.
18
meningkatkan penjualan produk. Inovasi pada desain kemasan diharapkan dapat
menjadi komponen pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
Daftar Pustaka
Hendra, Dimaz (2017, 4 Juli). Konsistensi Jaga Kualitas, Posisi Ultra Milk Tidak
Tergoyahkan. Dikutip 14 Oktober 2019 dari SWA: https://swa.co.id/business-
champions/brands/konsistensi-jaga-kualitas-posisi-ultra-milk-tak-tergoyahkan.
Pertiwi, Indah (2014, 25 Agustus). Ultra Milk, Penguasa Pasar Susu UHT. Dikutip 14
Oktober 2019 dari SWA: https://swa.co.id/swa/headline/ultra-milk-penguasa-pasar-susu-uht.
David, F.R. & David F.R., , 2017. Strategic management, concepts and cases, Pearson
Prentice-Hall, 16th Ed.
21