Halaman Judul
Disusun oleh :
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................iv
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................8
PEMBAHASAN MASALAH...............................................................................................8
ii
3.2.3 Marketing mix.......................................................................................................13
STRATEGI...........................................................................................................................16
BAB IV................................................................................................................................26
PENUTUP...........................................................................................................................26
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................26
4.2 Saran.........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................28
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 3 Rokuro Harima adalah pengebang minuman dari pocari sweat dimana Rokuro
ini juga menjabat sebagai Penanggungjawab Pengembang Minuman dari perusahaan
Otsuka....................................................................................................................................5
iv
v
DAFTAR TABEL
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
namun ketika para peneliti diajak Harima untuk berkeringat, mereka lebih memilih
minuman dengan kadar gula 6,2%. Pada akhirnya Akihiko memilih minuman dengan
kadar gula 6,2% untuk di produksi. Minuman itu akhirnya di perkenalkan oleh Akhito
kepada direksi senior. Direksi senior menolak minuman tersebut karena menganggap
rasanya kurang enak dan mereka menganggap minuman tersebut tidak akan laku
dijual. Namun, dengan keyakinannya yang dimiliki Akihiko dan Harima, memutuskan
untuk tetap meluncurkan produk minuman tersebut. Minuman itu diberi
nama PocariSweat. Pocari yang memiliki kesan menyegaran Sweat artinya keringat.
Pada tahun 1980, Penjalan Pocari Sweat dimulai, namun mendapatkan
tanggapan negatif dari para pengecer. Lalu dicoba menawarkan kepada konsumen
secara langsung dengan membuka kios di berbagai ivent, tetapi mendapatkan reaksi
yang negatif juga dari para konsumen. Para konsumen menolak minuman tersebut
karena rasanya yang aneh. Saat itu, Presiden direktur Akihiko mengambil keputusan
yang mengejutkan, yaitu dengan membagi – bagikan Pocari Sweat secara gratis
dalam jumlah yang tak terbatas keseluruh Jepang, walaupun mengalami kerugian
yang cukup besar.
Akhihito ingin mensosialisasikan konsep produk secara tepat dari pada
menjual produk sehingga masyarakat tahu keunggulan Pocari Sweat. Pembagian
gratis Pocari Sweat secara besar - besaran dimulai di Jepang. Tanaka (Kepala Staff
Marketing) pergi kelapangan baseball untuk membagikan kepada anak-anak yang
sedang bermain Baseball dan memberitahu kegunaan Pocari Sweat. Ada juga Staff
Marketing yang kepemandian umum, ke orang – orang pinggir jalan yang berkeringat
dan mendapatkan tanggapan yang positif.
Akhirnya sedikit demi sedikit Pocari Sweat mulai dikenal. Tetapi
penjualannya kurang bagus. PocariSweat yang di bagikan sudah lebihdari 30 juta
kaleng. Pocari Sweat gratis yang dibagikan tidak terbatas mencapai Rp 400 Milyar,
tetapi Akihiko tidak menjadikannya suatu masalah, dia malah memerintahkan untuk
terus membagikan Pocari Sweat secara gratis disepanjang tahun itu. Pada tahun 1980,
penjualan Pocari Sweat menembus angka 900 milyar rupiah dan Pada tahun 1981,
penjualan naik secara drastis hampir 3 kali lipat menjadi 2,6 trilyun rupiah ketika
Jepang mengalami musim panas yang sangat panjang. Berkat kerja keras Harima
dan Takaichi serta keyakinan Akihiko Otsuka akhirnya menuai hasil yang
maksimal. Saat ini Pocari Sweat sudah dijual di 16 negara, termasuk Indonesia.
4
Gambar 1. 3 Rokuro Harima adalah pengebang minuman dari pocari sweat dimana
Rokuro ini juga menjabat sebagai Penanggungjawab Pengembang Minuman dari
perusahaan Otsuka.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut : “ Bagaimana Strategi pemasaran PT. Amerta
Indah Otsuka dalam persaingan pasar minuman isotonik ? “.
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
PEMBAHASAN MASALAH
8
9
produsen dan pemasar Pocari – berbagai kegagalan dan cerita sedih itu adalah kisah
masa lalu. Dari tahun 2002 ke tahun 2003, penjualannya meningkat 50%, dan
berdasarkan data yang sudah masuk hingga September diperkirakan meningkat
minimal 80%.
Bagaimanapun, prestasi yang dicapai Pocari luar biasa. Di tengah
persaingan sektor minuman yang sangat ketat, bisa meraih peningkatan penjualan
tahunan sebesar 50% tentu menakjubkan. Dari data Indocommercial, rata-rata
peningkatan produk minuman energi dan minuman kesehatan di Indonesia hanya
28,6% per-tahun. Berarti, Pocari bisa tumbuh jauh mengungguli industrinya. Bagi
manajemen AIO, kinerja sekarang ini merupakan jerih payah dan ketersendatan
yang pernah dialami pada tahun-tahun pertama mengenalkan Pocari.
Pada awal penetrasi, persepsi masyarakat di Indonesia terhadap Pocari
masih kabur. Salah persepsi ini tidak hanya datang dari konsumen, melainkan juga
pedagang dan pengecer. Terbukti Pocari Sweat masih sering dipajang bersebalahan
dengan minuman ringan seperti Coca-cola, Sprite dan Fanta. Bahkan juga dengan
minuman air mineral seperti Aqua, Vit dan 2 Tang. Padahal Pocari merupakan
minuman isotonik yang jelas berbeda dari minuman ringan, minuman energi
ataupun minuman mineral. Perbedaan ini yang belum dimengerti oleh sebagian
konsumen dan penjual.
Sebagai minuman isotonik, fungsi Pocari adalah menggantikan cairan tubuh
yang hilang akibat olah raga atau dehidrasi. Komposisinya sengaja dibuat mirip
dengan cairan yang ada dalam tubuh manusia. Jadi, dengan minum Pocari bukan
bertambah tenaganya seperti pada minuman energi (energy drink), melainkan
membuat tenaga cepat pulih seperti sediakala. Fungsi minuman isotonic hanya
memulihkan, tidak menambah tenaga. Nasib Pocari yang terseok-seok di Indonesia
sebenarnya mirip dengan yang terjadi di Jepang. Di Jepang, awalnya Pocari juga
susah, tidak laku.
Segmen pasar yang ingin dibidik Pocari adalah masyarakat umum yang
beranggapan bahwa minuman isotonik ini dapat memulihkan tenaga. Oleh karena
itu manajemen AIO membentuk tim detailer (semacammedical representative pada
produk obat-obatan). Mereka ditugasi para opinion leader semisal para dokter agar
mau merekomendasi Pocari kepada pasiennya. Kemudian AIO pun melakukan
presentasi untuk mengedukasikan Pocari di berbagai forum, misalnya acara-acara
seminar. AIO memiliki tim-tim khusus yang disiapkan untuk melakukan presentasi.
11
Para salesman Pocari adalah marketer yang sekaligus berfungsi untuk memberikan
edukasi dan penjelasan.
Promosi juga dilakukan melalui kegiatan sampling di berbagai target pasar
potensial seperti sport center dan spa. Selain itu, sampling juga dilakukan di
sekolah-sekolah sembari memberi penjelasan kepada siswa tentang manfaat Pocari.
Mereka berprinsip, jika konsumen tidak diberi kesempatan mencoba gratis,
mungkin mereka tak akan pernah mencoba selamanya.
Promosi lain yang dilakukan Pocari adalah melalui kegiatan periklanan
yang lumayan gencar, seperti melalui endorser Mia Audina, pemain bulu tangkis
Indonesia yang kini telah pindah ke Belanda. Selain itu juga dikeluarkan iklan versi
mumi. Terakhir kali, Pocari mengeluarkan iklan terbaru versi astronot dengan
tema POCARI SWEAT GOES TO SPACE. Iklan versi ruang angkasa tersebut
bekerja sama dengan pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz. Konon iklan ini
merupakan iklan komersial pertama yang dibuat di luar angkasa yang
pembuatannya diserahkan kepada Dentsu, Inc, Jepang berkerja sama dengan
National Space Development of Japan, Russian Aviation, dan Space Agency. Dari
seluruh aktivitas periklanan itu, Nielsen Media mencatat, iklan Pocari tiap tahun
terus meningkat.
your objectives." Dan terakhir pengertian yang lebih spesipik disampaikan oleh
Zikmund dan D’Amico (1989, p.669) yang menyatakan bahwa : “Marketing
strategy includes the identification and evaluation of opportunities, analysis of
market segments, selection of a target market or of target markets, and planning an
appropriate marketing mix”.
Dari beberapa pengertian strategi pemasaran yang dikemukakan oleh para
penulis di atas, didapat gambaran bahwa strategi pemasaran pada hakikatnya
merupakan serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Untuk kepentingan kita dalam merancang strategi pemasaran, kita akan
berpijak pada pengertian strategi pemasaran yang disampaikan oleh William
Zikmund dan Michael D’Amico.
pesaing. Oleh karena dalam industri ini peluang masih terbuka lebar, dimana
permintaan terus tumbuh. Pada kenyataannya, sampai sejauh ini dari sisi produk,
para pemain minuman isotonik tidak menawarkan manfaat yang bervariasi, secara
umum manfaat sebatas pengganti cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas. Variasi
yang ada sejauh ini bersifat incremental, misalnya penambahan vitamin, rasa, dan
kemasan.
2. Price
Selain itu, dari sisi harga, pesaing yang ada kebanyakan menyerbu pasar minuman
isotonik dengan harga yang relatif lebih murah dibanding Pocari Sweat. Kompetisi
di segmen menengah ke bawah ini, untuk saat ini belum dirambah sepenuhnya oleh
Pocari Sweat. Hal tersebut terkait dengan keputusan strategis yang diambil oleh
manajemen bahwa Pocari Sweat tidak bersaing dari segi harga namun dari segi
nilai dan manfaat produk. Akan tetapi, dalam rangka untuk tetap mengimbangi
minuman isotonik merek lain yang harganya lebih murah, Pocari Sweat ukuran
botol telah diluncurkan ke pasar dan diperkirakan produksinya akan bertambah.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan
harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat
perimbangan berikut ini yakni :
Cost - Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana,
dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan
penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah
akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya
penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang
memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga
yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku
atas biaya atau permintaan perusahaan.
15
3. Promotion
Dari sisi promosi, Pocari Sweat menetapkan strategi komunikasi pemasaran yang
bersifat edukatif, mengandalkan transfer product knowledge pada konsumen. Hal
inilah yang masih memegang kunci dalam komunikasi pemasaran dari Pocari
Sweat, yang juga memiliki keunggulan dibanding para pesaing karena kegiatan ini
telah lebih dulu dilakukan Pocari Sweat dengan posisinya sebagai pelopor.
Sementara itu, media iklan-lah yang menjadi semacam medan pertempuran dari
pemain minuman isotonik di Indonesia. Hal ini terkait dengan strategi untuk
meningkatkan brand awareness dari konsumen terhadap merek lain selain Pocari
Sweat. Secara kasat mata melalui media iklan ini, dapat dilihat bahwa dalam
persaingan minuman isotonik terdapat perbedaan segmen masyarakat yang dituju
oleh para pemain. Pocari Sweat lebih banyak memposisikan diri sebagai minuman
olahraga dan minuman kesehatan untuk keluarga. Sedangkan, kebanyakan pesaing
memposisikan diri sebagai minuman pemulih energi untuk kalangan muda yang
sedang studi dan bekerja, disini jarang ditampilkan minuman isotonik sebagai
minuman untuk keluarga.
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh
sponsor yang diketahui.
Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan
membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang
bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa
suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
4. Place
Dari sisi distribusi, hampir semua pemain di pasar minuman isotonik menggunakan
channel distribution modern dan tradisional. Dalam hal ini, terlihat kesamaan cara
pandang untuk membentuk persepsi konsumen bahwa minuman isotonik sebagai
minuman konsumsi sehari-hari dan bukan minuman yang bersifat ocassional. Di
tengah persaingan yang kompetitif inilah, Pocari Sweat yang telah membangun
16
jalur distribusi sejak tahun 1990-an harus menghadapi para pesaing yang
memanfaatkan jalur distribusinya. Yang meliputi seluruh wilayah Indonesia.
STRATEGI
Produk pocari sweet ini merupakan pemimpin pasar untuk produk minuman
isotonik jadi melakukan strategi posisi pasarnya adalah ;
Penambahan varian kemasan bukan pada rasa ataupun ingredient, dengan jalan
meluncurkan kemasan sachet isi 15 gram yang harga ritelnya hanya Rp. 1.500,-.
Dengan demikian, hal ini dapat memperluas Pocari ke segmen-segmen konsumen
yang lebih rendah.
Dahsyatnya iklan pocari sweat. Ini yang saya rasakan beberapa hari atau minggu
ini. Iklan yang diputar kerap membuat saya memalingkan mata atau istilahnya “eye
catching”. Iklan ini terasa ringan, santai dan “mengena”. Pemanfaatan trend
bersepeda dikombinasikan dengan keunggulan produknya dinilai tepat oleh
konsumen. Trend bersepeda yang bertujuan untuk hidup sehat dan memiliki tujuan
untuk dikombinasikan dengan manfaat produk pocari. Secara kasat mata melalui
media iklan ini, dapat dilihat bahwa dalam persaingan minuman isotonik terdapat
perbedaan segmen masyarakat yang dituju oleh para pemain. Pocari Sweat lebih
banyak memposisikan diri sebagai minuman olahraga dan minuman kesehatan
untuk keluarga. Sedangkan, kebanyakan pesaing memposisikan diri sebagai
minuman pemulih energi untuk kalangan muda yang sedang studi dan bekerja,
disini jarang ditampilkan minuman isotonik sebagai minuman untuk keluarga.
"Saya senang sekali bisa terlibat bersama pocari sweat untuk mengedukasi
masyarakat mengenai pentingnya cairan tubuh untuk kesehatan," kata Irfan
Bachdim di Jakarta,Senin(31/1).
Bintang sepak bola kelahiran negeri kincir angin ini menambahkan, Ajang
Pocari Sweat Futsal Championship 2011 ini sangat baik karena bisa menjadi wadah
masyarakat untuk bisaberprestasimelaluiolahraga.
Pertandingan futsal di seluruh Indonesia ini telah dimulai tanggal 29
Januari-1 Mei 2011 di 10 Kota. "Acara olahraga ini merupakan bentuk perwujudan
komitmen Pocari Sweat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat akan
pentingya menjaga keseimbangan cairan tubuh untuk hidup sehat," Kata Product
Marketing Manager Pocari Sweat R. Suhendar di Jakarta, Senin (31/1).
Namun Suhendar enggan menyebut dampak program ini terhadap penjualan
produknya itu. Menurutnya program ini murni untuk olah raga, meskipun sekaligus
menawarkan pocari sweat sebagai minuman yang dapat menganti cairan tubuh.
Penyelenggaran futsal ini merupakan kedua kalinya sejak dimulai tahun
lalu. Pertandingan ini akan memperebutkan piala bergilir Menpora dan uang tunai
total Rp 200.000.000 dari Pocari Sweat. Selain itu Pocari Sweat juga mengadakan
lomba dance dan free style di masing-masing kota.
menggunakan tiga parameter, yaitu mind share, market share, dan commitment
share. Mind share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen
kategori produk bersangkutan. Market sharemenunjukkan kekuatan merek di dalam
pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment
share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli
merek terkait di masa mendatang.
Tabel 1. 1 TOP BRAND INDEX 2008
Strength Weakness
o Kapasitas produksi yang besar (di o Kurangnya pemahaman produk
atas 100 juta liter per tahun). dari distribution channel, khususnya
o Distribution channelyang telah
traditional channel yang umumnya
terbangun sejak tahun 1990-an. menaruh Pocari Sweat sejajar dengan
o Transfer knowledge, edukasi
minuman energi bahkan minuman
konsumen yang telah terbangun sejak
ringan.
tahun 1990-an menciptakan
konsumen yang loyal.
o Keikutsertaan perusahaan dalam
aktivitas sosial yang secara tidak
langsung memperkuat citra Pocari
Sweat di masyarakat Indonesia.
o Sudah memiliki established
relationship dengan event-event
olahraga internasional.
Opportunities Threats
o Pasar masih dalam tahap growth, o Barriers to entry rendah, dimana
sehingga potensinya masih terbuka akses bahan baku mudah dan relatif
lebar. murah.
o Sejauh ini, inovasi produk dari o Kompetitor baru dari perusahaan
minuman isotonik hanya bersifat yang telah bergerak di bidang
incremental sehingga masih terbuka makanan & minuman sebelumnya,
kesempatan untuk pengembangan sehingga dapat memanfaatkan jalur
produk. distribusi yang telah ada.
o Persepsi masyarakat bahwa Pocari o Konsumen semakin selektif, mudah
Sweat memiliki kemampuan medis untuk melakukanswitching bahkan ke
untuk membantu proses minuman kesehatan lainnya.
o Isu kesehatan: keamanan jangka
penyembuhan.
panjang bila mengkonsumsi minuman
isotonik, terkait isu bahan alami dan
bahan pengawet.
Competition
Adapun pemetaan dari lima merek top di Indonesia dalam pasar minuman isotonik adalah
sebagai berikut:
22
Mizone Aqua Danone Rp. 2.500,- 500 ml Orange Lime.Botol Modern &
Lecce lemon & traditional
Passion Fruit channel
Vitazone Mayora Indah Rp. 3.000,- 500 ml Citrus denganBotol Modern &
cool ice traditional
channel
Powerade Coca Rp 3.200,- 330 ml Jeruk Bali Kaleng Modern
ColaIndonesia channel
Optima PT. Nara ViniRp. 3.375,- 330 ml Guava Kaleng Modern
Sweat Eka Beverages channel
Sumber: http://www.scribd.com/doc/8966339/A-Quasi-At
sepenuhnya oleh Pocari Sweat. Hal tersebut terkait dengan keputusan strategis
yang diambil oleh manajemen bahwa Pocari Sweat tidak bersaing dari segi harga
namun dari segi nilai dan manfaat produk. Akan tetapi, dalam rangka untuk tetap
mengimbangi minuman isotonik merek lain yang harganya lebih murah, Pocari
Sweat ukuran botol telah diluncurkan ke pasar dan diperkirakan produksinya akan
bertambah.
Dari sisi promosi, Pocari Sweat menetapkan strategi komunikasi pemasaran
yang bersifat edukatif, mengandalkantransfer product knowledge pada konsumen.
Hal inilah yang masih memegang kunci dalam komunikasi pemasaran dari Pocari
Sweat, yang juga memiliki keunggulan dibanding para pesaing karena kegiatan ini
telah lebih dulu dilakukan Pocari Sweat dengan posisinya sebagai pelopor.
Sementara itu, media iklan-lah yang menjadi semacam medan pertempuran
dari pemain minuman isotonik di Indonesia. Hal ini terkait dengan strategi untuk
meningkatkanbrand awareness dari konsumen terhadap merek lain selain Pocari
Sweat. Secara kasat mata melalui media iklan ini, dapat dilihat bahwa dalam
persaingan minuman isotonik terdapat perbedaan segmen masyarakat yang dituju
oleh para pemain. Pocari Sweat lebih banyak memposisikan diri sebagai minuman
olahraga dan minuman kesehatan untuk keluarga. Sedangkan, kebanyakan pesaing
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dipaparkan penulis setelah penelitian ini
berlangsung adalah sebagai berikut :
a. Membuat pangsa pasar baru yaitu minuman isotonik di Indonesia adalah
sebuah tantangan yang besar,respon masyarakat terhadap minuman isotonic
sangatlah kritis setelah merugi 400 milyar akhirnya produk ini sukses
dipasaran.
b. Setelah kesuksesan produk Pocari Sweat kini PT. Amerta Indah Otsuka
kembali merambah pasar baru yaitu produk makanan ringan yang berbentuk
bar yang terbuat dari tepung kedelai dan buah-buahan asli dan diberi
nama SOYJOY.
c. Strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang
ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita
dalam merancang strategi pemasaran, kita akan berpijak pada pengertian
strategi pemasaran yang disampaikan oleh William Zikmund dan Michael
D’Amico.
d. Dengan strategi pemasaran yang baik, serta melakukan pengembangan secara
terus menerus sesuai dengan kebutuhan pasar adalah langkah yang tepat dalam
mempertahankan suatu produk di pasaran agar tetap dipakai konsumen.
4.2 Saran
a) Bagi Perusahaan, Pangsa pasar minuman isotonic semakin ketat, dengan
pengembangan produk dan strategi pemasaran yang benar dapat dipastikan
suatu produk dapat bertahan dipasaran.
b) Bagi kampus, perencanaan KKL sebaiknya di buat lebih matang mengingat
sebagian besar mahasiswa telah bekerja, bagi kami waktu sangat berharga.
c) Bagi peneliti yang akan datang diharapkan lebih menyempurnakan lagi data-
data yang diperoleh guna penelitian, hal itu sangat berpengaruh karena penulis
merasa apa yang telah penulis deskripsikan kurang dari kata sempurna.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pocarisweat.co.id
https://www.google.com
https://www.scribd.co.id