Anda di halaman 1dari 29

HALAMAN JUDUL MAKALAH

PEMBELANJAAN EKSPANSI

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan II

Dosen Pengampu : Drs. Mohammad Masruri, SE, MM

Di susun oleh :

KELOMPOK VIII / P :

1. MULYA ADI SAPUTRA NIM. 201511242


2. MUHAMMAD AULAL FAQIH NIM. 201511244
3. JEFRY KARTIKA NIM. 201511245
4. IIS SUGIHARTY NIM. 201511246
5. NUR ANGGA SAPUTRA NIM. 201511253
6. TAUFIK ADITIYA NIM. 201511257

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017

Pembelanjaan Ekspansi

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah tentang Pembelanjaan Ekspansi ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Selain sebagai tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II, makalah ini
disusun dengan tujuan memberikan wawasan mengenai analisis pada aspek sosial
ekonomi serta budaya yang menekankan pada penilaian sejauh mana proyek
bisnis yang akan dijalankan mendapat dukungan ataupun kontribusi pada perilaku
dan pola hidup masyarakat termasuk manfaatnya terhadap perekonomian
masyarakat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Dalam penyelesaian makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus, Dr. H. Mochammad


Edris, Drs, M.M.
2. Ketua Program Studi Manajemen, Agung Subono, S.E., M.Si.
3. Drs. Mohammad Masruri, SE, MM selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen
Keuangan II
4. Orang tua dan keluarga tercinta yang tiada henti memberikan kasih sayang
dan motivasi
5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak


kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Kudus, Oktober 2017

Penyusun

Pembelanjaan Ekspansi

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

1.2. RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 2

1.3. TUJUAN ................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3

2.1 PENGERTIAN PEMBELANJAAN EKSPANSI..................................... 3

2.2. MOTIF-MOTIF PEMBELANJAAN EKSPANSI ................................... 5

2.3. BENTUK-BENTUK PEMBELANJAAN EKSPANSI ............................ 7

2.4. ASPEK-ASPEK EKONOMI DALAM EKSPANSI ................................ 9

BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 11

3.1 SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN EKSPANSI ......................... 11

3.2. BENTUK KERJASAMA DAN EKSPANSI BISNIS ............................ 15

3.3. ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN EKSPANSI ..................... 20

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 23

4.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 23

4.2. SARAN ................................................................................................... 24

Pembelanjaan Ekspansi

iii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 25

Pembelanjaan Ekspansi

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan perusahaan saat ini berkembang dengan cepat. Memasuki era


globalisasi, persaingan usahapun semakin erat, ini dikarenakan masuknya era
pasar bebas yang menuntut perusahaan untuk dapat berkompetitif dengan baik dan
lebih kreatif agar tetap dapat bertahan dalam dunia usaha. Kondisi tersebut
menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat
bertahan, berdaya saing, dan terus berkembang di tengah gencarnya persaingan
usaha. Strategi tersebut yaitu melalui penggabungan usaha antara dua perusahaan
atau lebih (merger dan akuisisi).

Salah satu usaha untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat adalah
melalui perluasan usaha atau ekspansi. Ekspansi perusahaan dapat dilakukan
dengan ekspansi internal ataupun ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi
pada saat divisi-divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh secara normal melalui
kegiatan menambah kapasitas pabrik, menambah unit produksi, dan menambah
divisi baru, sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk
penggabungan usaha.

Ekspansi perusahaan umumnya dipandang sebagai salah satu indikator


keberhasilan atau kemajuan sebuah perusahaan atau anak perusahaan. Ekspansi
perusahaan biasanya ditandai dengan seringnya perusahaan mengambil proyek-
proyek yang bersifat jangka panjang. Namun, ekspansi perusahaan membutuhkan
dana yang tidak sedikit, sehingga untuk melakukan ekspansi, perusahaan harus
berusaha keras dalam mencari sumber pendanaan yang mudah dan tidak terlalu
membebani perusahaan.

Pembelanjaan Ekspansi
Ekspansi telah menjadi sebuah topik yang populer dalam beberapa tahun
terakhir ini. Hal ini terjadi karena pada awalnya Ekspansi biasanya dilakukan
dandiperbicarakan di kalangan bisnis saja, namun semakin majunya
perkembanganzaman yang semakin terbuka dalam bidang teknologi informasi dan
perdagangan yangsemakin global, telah mendorong sesseorang untuk melakukan
perluasan-perluasandisetiap usahanya baik dikalangan rumahan maupun
perusahaan.Ekspansi sendiri memiliki makna perluasan yang identik dengan
perluasanwilayah. Hal ini seperti waktu penjajahan belanda terhadap negara
Indonesia, Merekamelakukan ekspansi ke negara kita dengan mengeruk kekayaan
yang ada dalamnegara Indonesia, namun dalam ekonomi dan bisnis, Kata
ekspansi memiliki arti yangluas, tidak hanya menjajah melainkan
mengembangkan dan melebarkan usahanyadalam bidang-bidang tertentu agar
tetap mendapatkan keuntungan dan tetap berdiri

1.2. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah:

1) Jelaskan sumber-sumber pembelanjaan ekspansi !


2) Mengapa perusahaan melakukan ekspansi ?
3) Sebutkan bentuk dan kerjasama dalam ekspansi bisnis !

1.3. TUJUAN

Adapun Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui :

1) Macam-Macam Sumber Pembelanjaan Ekspansi


2) Alasan Perusahaan Melakukan Ekspansi
3) Bentuk dan Kerjasama dalam Ekspansi Bisnis

Pembelanjaan Ekspansi

2
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PEMBELANJAAN EKSPANSI

Ekspansi adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai


dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-
lain. Ekspansi dapat juga diartikan sebagai peningkatan aktivitas ekonomi dan
pertumbuhan dunia usaha. Perluasan atau ekspansi bisnis diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk
meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.

Pengertian ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa


Ekspansi dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja,
atau modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus
didalam perusahaan. Ekspansi perusahaan di sebut juga dengan perluasan
perusahaan. hal ini diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi,
menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit
perusahaan.

Ekspansi perusahaan di sebut juga dengan perluasan perusahaan. hal ini


diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih
kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.

Ekspansi adalah memperbesar perusahaan baik dengan jalan mendirikan


usaha baru dengan produk baru ataupun produk yang sudah ada ditempat lain
ataupun juga meningkatkan produksi barang yang telah diproduksi.

Pembelanjaan Ekspansi
Jadi dapat disimpulkan bahwa Ekspansi adalah memperbesar perusahaan
baik dengan jalan mendirikan usaha baru dengan produk baru ataupun produk
yang sudah ada ditempat lain ataupun juga meningkatkan produksi barang yang
telah diproduksi.

Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa metode, yakni:

1. Merger atau Penggabungan

Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu
kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan
perusahaan yang lain akan tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan
yang lemah akan mengaburkan identitas yang dimilikinya. Jenis jenis
marger :

a. Vertical merger

Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau


tingkat operasional. Contoh : Restoran cepat saji
menggabungkan diri dengan perusahaan peternakan ayam.

b. Horizontal merger

Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang


sama. Contoh:pabrik komputer bergabung dengan pabrik komputer.

c. Merger Konglomerasi

Tidak ada hubugan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan


untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit
bisnis. Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung dengan
operator telepin seluler nirkabel.

Pembelanjaan Ekspansi

4
2. Akuisisi

Akusisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh
kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan
pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contohnya
: Aqua diakusisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.

3. Hostile Take Over atau Pengambil Alihan Secara Paksa

Hostile take over adalah suatu tindakan akuisisi yang dilakukan secara paksa
yang biasanya dilakukan dengan cara membuka penawaran atas saham
perusahaan yang ingin dikuasai di pasar modal dengan harga di atas harga
pasar. Pengambil alihan secara paksa biasanya diikuti oleh pemecatan
karyawan dan manajer untuk diganti orang baru untuk melakukan efisiensi
pada operasional perusahaan.

4. Leverage Buyout

Leverage buy out adalah teknik penguasaan perusahaan dengan metode


pinjaman atau utang yang digunakan pihak menejemen untuk membeli
perusahaan lain. Terkadang suatu perusahaan target dapat dimiliki tanpa
modal awal yang besar.

2.2. MOTIF-MOTIF PEMBELANJAAN EKSPANSI

Berkembangnya atau makin besarnya perusahaan selalu menyangkut


masalah pembelanjaan. Perusahaan yang mengadakan ekspansi selalu
membutuhkan tambahan modal. Kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi
adalah berangsur-angsur semakin besar, karena sifat ekspansi perusahaan yang
dilakukan secara lambat dan berangsur-angsur.

Pembelanjaan Ekspansi

5
Pada tingkat ekspansi ini hanya dibutuhkan tambahan modal kerja, karena
perusahaan bekerja dengan kapasitas produksi yang tersedia. Tetapi kemudian
perusahaan harus menambah alat-alat produksi tahan lama, mengadakan
modernisasi dari pabrik yang lama, atau membangun pabrik baru, maka
kebutuhan modalnya akan bertambah dengan melonjak. Pada tingkat ekspansi
ini selaindibutuhkan tambahan modal kerja adalah juga tambahan modal tetap.
Pengertian ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa ekspansi
dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau
modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus
di dalam perusahaan.

Kemudian pendapat di atas menerangkan pula bahwa motif dilakukan


ekspansi adalah motif ekonomi dan motif psikologis. Mengenai kedua motif
tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Motif Ekonomi

Apabila ekspansi suatu perusahaan didasarkan pada pertimbangan untuk


memperbesar atau menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi
tersebut karena motif ekonomi. Hal ini terjadi misalnya karena semakin
besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang diprodusi oleh suatu
perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong perusahaan
tersebut untuk memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan
permintaan atau tambahan luas pasar .

Makin besar jumlah produk yang dapat dijual, berarti semakin besar
kemungkinan untuk mendapatkan laba yang lebih besar, sehingga dengan
demikian setiap pimpinan perusahaan mempunyai harapan dan keinginan
untuk dapat selalu mengembangkan dan meluaskan perusahaanya.
keuntungan yang diperoleh perusahaan antara lain sebagai berikut:

1. Alat pengukur prestasi perusahaan


2. Dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan

Pembelanjaan Ekspansi

6
3. Sebagai sumber dana perusahaan

b. Motif Psikologis

Yaitu ekspansi yang didasarkan pada ambisi personal dari pemilik atau
pimpinan perusahaan untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang lebih
besar.

Motif ini berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan. Bisa jadi


pemimpin perusahaan dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada
pada motif ini. Ekspansi yang dilakukan dalam kategori motif psikologis
semacam ini seringkali atau bahkan tidak melakukan perhitungan ekonomis
terdahulu. Bahkan pada sebagian pengusaha terdapat syndroma ekspantion
yaitu keinginan untuk terus melakukan ekspansi usaha. Hal yang menonjol
dari motif psikologis ini adalah lebih didorong oleh insting atau judgment
berupa kebenarian untuk mengambil resiko meskipun tanpa didukung oleh
pertimbangan rasionalitas yang matang.

Dengan demikian bahwa ekspansi merupakan suatu bentuk perluasan usaha


baik dalam meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau lainnya
guna sebagai motif yang meningkatkan nilai ekonomi maupun ambisi
personal dari pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan.

2.3. BENTUK-BENTUK PEMBELANJAAN EKSPANSI

Menurut W.Bayard Taylor, yang dikutip oleh Bambang Riyanto, dalam


buku Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (1992 : 233) menerangkan bahwa :
Bentuk atau type ekspansi dibedakan menjadi Busniness expansion dan Financial
expansion.

Pembelanjaan Ekspansi

7
a. Business expansion

Business expansion adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan


perubahan struktur modal. Dalam bentuk ekspansi ini perusahaan tidak
menambah alat-alat produksi tahan lama, tetapi hanya menambah modal
kerja saja dengan menggunakan kapasitas produsi yang tersedia di dalam
perusahaan. Oleh karenannya perusahaan tidak menambah aktiva tetap,
maka tidaklah dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga tidak
mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Kebutuhan modalnya untuk
keperluan ekspansi ini adalah berangur-angsur semakin besar, sehingga
bentuk ekspansi ini sering pula disebut Ekspansi yang berangsur-angsur.

b. Financial expansion

Bentuk ekspansi lain ialah apa yang disebut Financial expansion yaitu
ekspansi yang dijalankan dengan membeli alat produksi tahan lama,
memodernisasi alat-alat produksi yang lama, mendirikan pabrik baru,
mengambil alih perusahaan lain, penggabungan dengan perusahaan lain dan
lain-lain, bentuk ekspansi yang membutuhkan tambahan modal jangka
panjang, sehingga bentuk ekspansi ini mengakibatkan perubahan struktur
modalnya. Ekspansi ini dilakukan dengan menambah atau memperbesar
jumlah yang melampaui kapasitas perusahaan, sehingga penambahan dana
untuk aktifa maupun lancar mutlak dibutuhkan. Bentuk ekspansi ini sering
pula disebut Ekspansi yang melonjak.

Pembelanjaan Ekspansi

8
2.4. ASPEK-ASPEK EKONOMI DALAM EKSPANSI

a. Adanya produksi yang ekonomis


Makin besar perusahaan mempunyai kemungkinan yang lebih besar
dapat bekerja dengan biaya produksi rata-rata atau harga pokokyang
lebih rendah
Penggunaan yang lebih efisien dari by products
Adanya stablitasi dalam prduk dan makin berkurangnya kerugian-
kerugian karena menganggurnya aktiva-aktiva tetap

b. Pembelian dan Penjualan yang Ekonomis

Makin besarnya perusahaan berarti makin besarpula kemungkinan untuk


mengadakan pembelian bahan-bahan mentahnya dalam jumlah yang lebih
besar, di mana ia dapat memberikan keuntungan-keuntungan sebagai
berikut:

- Kedudukannya terhadap leveransi bahan mentah adalah lebih kuat,


sehingga dapat mengadakan pembelian dengan syarat-syarat yang
lebih menguntungkan.
- Pembelian dalam jumlah besar memungkinkan pembelian dapat
dilakukan langsung dari sumbernya

Oleh karena pembeliannya adalah dalam jumlah yang besar dan dapat
langsung dari sumbernya maka kemungkinan harganya per unitnya adalah
lebih rendah. Makin besarnya perusahaan pun dapat memperkuat posisinya
dalam pasar produk yang dihasilkannya, dimana ini dapat memberikan
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

1. Penggunaan yang efisien dari salesmen nya.


2. Pengangkutan yang lebih ekonomis
3. Adanya pasar yang luas dapat melindungi perusahaan terhadap local
depression dan dapat mengurangi fluktuasi penjualan

Pembelanjaan Ekspansi

9
c. Manajemen yang Ekonomis

Dalam setiap perusahaan ada imbangan tertentu antara luasnya atau


besarnya perusahaan disatu pihak dengan managerial efficiency dilain
pihak. Dalam hubungan ini dapat pula diterapkannya the law of
diminishing return dimana manajemen merupakan faktor yang konstan,
sedangkan bagian-bagian, pabrik, perusahaan yang ditambahkan adalah
merupakan faktor-faktor variable. Ekspansi disini dimaksudkan untuk
mencapai titik eisiensi manajemen yang optimal atau untuk mendapatkan
imbangan yang sebaik-baiknya antara manajemen dengan faktor-faktor
variable tersebut.

d. Pembelanjaan Ekonomis

Makin besarnya perusahaan memberikan kemungkinan untuk dapat


menggunakan modalnya dengan lebih efisien. Apabila perusahaan menuju
kepada laba yang maksimal, maka perusahaan akan menambah modalnya
sampai laba yang diperoleh dari modal yang diinvestasikan terakhir adalah
sama dengan tingkat bunga yang berlaku dan hal ini adalah sesuai dengan
azaz produktifitas batas.

Apabila perusahaan menuju kepada rentabilitas maksimal, maka


perusahaan akan menambah modalnya sehingga tercapai titik rentabilitas
maksimal. Sebagai mana diketahui bahwa titik laba maksimal dan titik
rentabilitas maksimal belum tentu tercapai dalam luas produksi yang sama
pada umumnya dalam suatu perusahaan yang sudah berjalan, titik
rentabilitas maksimal akan jatuh bersamaan dengan titik laba maksimal

Disamping keuntungan tersebut dengan makin besarnya perusahaan makin


kuat pula kedudukannya dalam pasar uang atau pasar modal sehingga
pasar bagi securities nya adalah lebih baik , dan kemungkinan untuk
mendapatkan modal dengan biaya lebih rendah adalah lebih besar .

Pembelanjaan Ekspansi

10
11

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN EKSPANSI

a. Ekspansi yang berangsur-angsur

Ekspansi pada tingkat ini masih dalam batas kapassitas produksi yang
tersedia di dalam perusahaan dengan demikian maka tidak diperlukan
tambahan produksi tahan lama. de ngan kapasitas produk yang tersedia
perusahaan berusaha untuk memperbesar output. untuk membeli tambahan
tambahan bahan dasar, bahan pembantu, biaya penyimpanan digudang, upah
buruh, tambahan-tambahan kredit pembeli untuk penjual bahan mentah,
biaya penyimpanan hasil akhir digudang, kredit penjual untuk pelanggan.

Kebutuhan tambahan modal kerja ekspansi ini dipenuhi dengan sumber-


sumber ekspansi sebagai berikut:

1. Sumber Intern

Sumber intern adalah dana yang berasal atau dibentuk di dalam


perusahaan sendiri, yaitu :

Cadangan untuk ekspansi

Sumber yang paling tepatuntuk membelanjai ekspansi adalah


cadangan yang memang disediakan untuk ekspansi, yaitu
cadangan yang dibentuk dari laba tahun-tahun yang lalu yang
memang khusus disediakan untuk ekspansi

Pembelanjaan Ekspansi
Laba

Laba dari tahun buku yang bersangkutan dapat pula digunakan


untuk membelanjai ekspansi pada tingkat ini. Hal ini mungkin
dijalankan karena pada periode keuntungan yang diperolehnya
adalah makin besar, sedangkan pembagian laba baru dilakukan
pada permulaan atau pertengahan tahun berikutnya, sehinga
sementara dapat digunakan untuk membelanjai ekspansi.

Akumulasi Penyusutan

Mutasi modal yang telah bebas yaitu yang berasal dari penyusutan-
penyusutan aktiva tetap yang belum digunakan dapatlah sementara
digunakan ntuk membelanjai ekspansi.

Membelanjai perusahaan dengan ekspansi menggunakan dana yang


berasal atau dibentuk di dalam perusahaan atau dengan kata lain dana
yang berasal dari dalam perusahaan (sumber inter) disebut internal
financial

2. Sumber Ekstern

Sumber ekstern ialah dana yang berasal dari luar perusahaan.


Sumber ekstern yang diperlukan untuk membelanjai bentuk ekspansi ini
ialah:

Kredit dari penjualan ( leveranciers crediet)

Perusahaan yang mengadakan ekspansi dapat meminta kepada


leveransir bahan mentahnya untuk menjual barangnya dengan
pembayaran dibelakang. Apabila levensir bahan mentah tersebut
dapat menyetujui berarti bahwa perusahaan yang mengadakan
ekspansi itu membelanjai ekspansinya antara lain dengan kredit
penjualan.

Pembelanjaan Ekspansi

12
Kredit dari Bank

Kredit rekening Koran merupakan salah satu bentuk kredit dari


bank, adalah kredit cadangan yang digunakan dalam keadaan
darurat. Dalam ekspansi tingkat ini pun dapat digunakan kedit
rekening Koran atau bentuk kredit lain dari bank.

b. Ekspansi yang Melonjak

Ekspansi pada tingkat ini membutuhkan tambahan baik modal tetap


maupun modal kerja karena pada tingkat ekspansi ini dibutuhkan tambahan
alat produksi tahan lama. Pada kebutuhan ekspansi ini dibutuhkan tambahan
modal misalnya untuk pembelian mesin baru, perluasan pabrik, pendirian
pabrik baru dan mengadakan modernisasi dari pabrik lama.

Kebutuhan modal dalam ekspansi ini adalah besar jumlahnya dan akan
terikat untuk jangka waktu yang lama, sehingga diperlukan tambahan modal
jangka panjang disamping tambahan modal kerja.

Dana yang diperlukan untuk membiayai ekspansi tingkat ini dapat


diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:

1. Sumber Intern
Cadangan Ekspansi

Pembelanjaan ekspansi pada tingkat ini pertama-tama juga harus


diambilkan dari cadangan ekspansi yang memang khusus
disediakan untuk maksud tertentu

Laba

Pembagian laba biasanya dilakukan dalam pertengahan tahun


berikutnya setelah penyusunan laporan finansiil selesai, yang

Pembelanjaan Ekspansi

13
biasanya dilakukan setengah tahun setelah berakhirnya tahun buku
yang lalu.

Akumulasi penyusutan aktiva tetap

Jumlah tertentu dari aktiva tetap yang dibeli tidak dalam waktu
yang bersamaan dapat dibelanjai dengan modal lebih kecil
jumlahnya daripada untuk membelanjai jumlah yang sama dari
aktiva tetap yang dibeli secara bersamaan waktunya atau
sebaliknya dengan modal yang sama dapat dibelanjai jumlah alat
produksi lebih banyak.

2. Sumber Ekstern
Kredit dari penjual

Kebutuhan tambahan modal untuk membiayai tingkat ekspansi ini


dapat pula diperoleh dari leverensir atau pabrik yang menjual
aktiva tetap kepada perusahaan yang mengadakan ekspansi dengan
cara pembayaran dibelakang.

Kredit jangka menengah dari supplier atau manufacturer

Suatu alat produksi tahan lama menjual produksinya kepada suatu


perusahaan yang mengadakan ekspansi dengan pembayaran dalam
waktu lebih dari satu tahun. Ini berarti bahwa pembelian aktiva
tetap tersebut dibelanjai dengan kredit jangka menengah yang
diterima dari supplier dan manufacturer.

Leasing

Salah satu sumber pembelanjaan baik dalam bentuknya sales and


leaseback, services leases atau financial leases. Kita
mempunyai beban tetap kepada kreditur dan kita harus memenuhi
kewajiban tersebut, sebab kalau tidak kita akan kehilangan

Pembelanjaan Ekspansi

14
services dari aktiva yang di-lease kan. Paada dasarnya kita
meminjam aktiva dan bukan meminjam uang, tetapi pada
prinsipnya adalah sama antara kedua peminjaman tersebut.

Kredit dari Bank

Dalam hubungan ini bank dapat meminta supaya salah seorang dari
pengurusnya duduk menjadi anggota komisaris perusahaan
tersebut. Tetapi kredit dari bank ini sifatnya hanya sementara yaitu
sampai saat dimana perusahaan tersebut berhasil memperoleh
modal yang berasal dari pasar modal, yaitu dalam bentuk emisi
saham atau obligasi. Dengan demikian maka kredit dari bank
tersebut merupakan kredit antisipasi

Mendapatkan modal dari pasar modal

Modal dari pasar modal dapat diperoleh dengan mengadakan emisi


saham baru atau obligasi dengan cara ini terdapt beberapa
kesukaran, misalnya sebelum diadakan emisi saham atau obligasi
harus didahului dengan prospectus, diamana harus dijelaskan
segala sesuatunya mengenai tujuan dari penggunaan modal yang
akan diperoleh sehingga tidak akan meragukan bagi para investor.

3.2. BENTUK KERJASAMA DAN EKSPANSI BISNIS

Bentuk kerja sama bisnis merupakan aspek lain dalam pengembangan


organisasi yang melakukan kerja sama untuk mendapatkan tujuan tertentu.
Sedangkan ekspansi bisnis merupakan bentuk pengembangan organisasi untuk
mendapatkan tujuan tertentu. Ekspansi bisnis adalah ekspansi yang dijalankan
tanpa mengakibatkan perubahan struktur modal. Dalam bentuk ekspansi ini
perusahaan tidak menambah alat-alat produksi tahan lama, tetapi hanya
menambah modal kerja saja dengan menggunakan kapasitas produsi yang tersedia

Pembelanjaan Ekspansi

15
di dalam perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan tidak menambah aktiva tetap,
maka tidaklah dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga tidak
mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Kebutuhan modal untuk keperluan
ekspansi ini adalah berangur-angsur semakin besar, sehingga bentuk ekspansi ini
sering pula disebut ekspansi yang berangsur-angsur.

Bentuk kerja sama dan ekspansi bisnis yang dapat dilakukan suatu
organisasi, antara lain sebagai berikut :

a. Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional atau Multi National Corporation (MNC)


adalah perusahaan besar yang mengembangkan anak perusahaannya di
berbagai negara lain. Ciri khas dari perusahaan ini adalah di
setiap negara perusahaan-perusahaan tersebut memiliki bentuk sebagai
Perseroan Terbatas, akan tetapi kepemilikan sahamnya hampir seluruhnya
dimiliki oleh perusahaan induk. Selain itu, saham dari perusahaan ini tidak
dijual di pasar modal lokal sehingga kebijakan operasi perusahaan
ditentukan oleh perusahaan induk.

Perusahaan multinasional semakin besar peranannya dalam


berbagainegara sejak perang dunia II. Awalnya MNC berasal dari AS yang
mengembangkan usahanya ke Eropa dan Jepang, dan Australia serta New
Zealand. Sejak era 1960, MNC bukan saja dimonopoli oleh AS, tetapi juga
dari Jepang dan Eropa, serta mulai mengembangkan usaha ke negara-negara
berkembang di Asia dan Afrika. MNC merupakan salah satu pendorong
utama pertukaran budaya dan percepatan globalisasi.

b. Join Venture

Join Venture merupakan dua atau beberapa perusahaan yang sepakat


untuk mendirikan suatu perusahaan baru dengan kepemilikan bersama
sebagai perusahaan patungan. Biasanya perusahaan-perusahaan tersebut

Pembelanjaan Ekspansi

16
akan menentukan besarnya modal yang akan ditanamkan oleh masing-
masing pihak, di mana besaran komposisi modal ini menentukan besarnya
kendali masing-masing perusahaan pada perusahaan patungan yang baru
dibentuk ini. Usaha untuk melakukan kerja sama tersebut dapat merupakan
usaha yang permanen ataupun yang bersifat sementara. Usaha bersama yang
bersifat permanen biasanya berlaku di antara dua perusahaan yang berada
di dua negara berbeda.

c. Akuisisi/Pengambilalihan

Pengambilan adalah suatu tindakan perusahaan yang membeli


perusahaan lain dengan cara membeli saham perusahaan tersebut. Dengan
memiliki sebagian besar saham dalam perusahaan lain tersebut maka
pengambilan ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan cara
membayar saham perusahaan yang dibeli secara tunai atau saham yang
dibeli dibayar dengan saham yang berasal dari perusahaan yang melakukan
pengambilalihan. Kedua, setelah pengambilalihan, perusahaan yang dibeli
akan tetap beroperasi secara terpisah dari perusahaan yang melakukan
pengambilalihan.

Terdapat dua faktor yang mendorong tindakan akuisisi. Faktor pertama,


adalah keinginan untuk memperbesar liputan bidang usaha sehingga
kedudukan perusahaan menjadi semakin kokoh. Faktor kedua, untuk
mempertinggi efisiensi operasi kegiatan usaha. Apabila didasarkan pada
tujuan seperti ini maka terlihat bahwa kedua perusahaan, baik yang
mengambil alih maupun yang diambil alih terikat sangat erat satu sama
lainnya.

d. Employee Stock Ownership Plan (ESOP)

ESOP merupakan kesepakatan yang terjadi di mana suatu perusahaan


menyediakan bagian dari sahamnya untuk didistribusikan kepada
karyawannya. Saat ini terdapat beberapa kecenderungan di mana terdapat

Pembelanjaan Ekspansi

17
perusahaan besar yang menyediakan proporsi sahamnya untuk dibeli oleh
karyawan mereka sendiri. Karyawan secara berkala menerima kepemilikan,
biasanya berdasarkan pertimbangan senioritas. Keuntungan dari pendekatan
kesepakatan ini adalah dapat menjamin stabilitas dan keloyalan karyawan.

e. Privatisasi

Di mana pemerintah menjual perusahaanperusahaan milik negara


kepada pihak swasta. Langkah ini banyak dilakukan di negara-negara maju,
dan sejak era 1990-an mulai ditiru oleh negara-negara berkembang.
Tindakan ini selaras dengan perombakan sistem ekonomi dunia yang
mengarah pada sistem pasar bebas dan bertujuan untuk mendorong
globalisasi.

Berdasarkan garis besarnya langkah privatisasi dapat dibedakan


menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.

a. Perusahaan menjadi sepenuhnya milik swasta, artinya pemerintah


menjual seluruh sahamnya.
b. Pemerintah menjual sebagian sahamnya dan sebagian lagi yang
merupakan porsi terbesar tetap dimiliki oleh pemerintah.

Nasionalisasi merupakan langkah sebaliknya dari privatisasi.


Nasionalisasi adalah tindakan pemerintah suatu negara untuk mengambil
alih beberapa perusahaan milik swasta. Contoh dari tindakan ini adalah
ketika pemerintah komunis di Rusia menasionalisasikan semua perusahaan
swasta menjadi milik pemerintah. Nasionalisasi dapat juga diberlakukan
kepada perusahaan milik asing yang beroperasi di suatu negara. Contohnya,
ketika pemerintah Indonesia pada era tahun 1950-an melakukan
pengambilalihan kepemilikan perusahaan-perusahaan swasta milik Belanda
dan beberapa perusahaan milik asing lainnya.

Pembelanjaan Ekspansi

18
f. Investasi Langsung

Investasi langsung berarti membeli atau mendirikan aset yang berwujud


(tangible assets) dinegara lain. Investasi langsung biasanya dapat berupa
pendirian kantor-kantor cabang, pembukaan pabrik manufaktur yang
melibatkan unit penelitian dan pengembangan.

Kebalikan dari investasi adalah divestasi, yaitu tindakan untuk menjual


salah satu bidang operasi perusahaan atau menjual salah satu unit usaha
yang dimiliki perusahaan induk. Apabila suatuindustri di pembuatan
kendaraan memutuskan tidak lagi menghasilkan kendaraan besar untuk
umum dan menjual unit yang menghasilkan produk ini maka langkah ini
merupakan langkah divestasi. Beberapa perusahaan di Indonesia yang
melakukan divestasi, misalnya PT Astra International yang menjual Bank
Permata kepada Bank Mandiri pada tahun 2005.

g. Franchising

Franchising adalah tindakan memberikan hak kepada seseorang atau


suatu perusahaan untuk beroperasi dan melakukan kegiatan seperti yang
dilakukan oleh perusahaan yang mengeluarkan franchise ini. Contoh dari
tindakan franchising ini, misalnya bisnis, seperti McDonalds dan KFC. Di
Indonesia bentuk usaha seperti itu cukup banyak. Ini merupakan bentuk
paling mudah dari pengembangan bisnis. Selain mudah Franchise juga
biasanya telah memilikisistem yang telah teruji dan para Franchisee (pihak
yang mendapatkan hak franchise) tinggal menerapkannya. Contoh
franchise lokal yang sukses adalah Papa Rons Pizza dan Rumah Makan
Sederhana.

h. Pemberian Lisensi (Licensing)

Selain franchising dikenal pula kerja sama yang mirip, namun dalam
bentuk lisensi, yaitu penggunaan suatu brand/merek produk yang telah

Pembelanjaan Ekspansi

19
terkenal dengan cara membeli hak penggunaan merek dari organisasi atau
individu yang memilikinya. Misalnya, perusahaan-perusahaan di luar negeri
memasarkan produk-produk mereka pada pasar tersebut. Perbedaan yang
tampak menonjol dari lisensi dan franchise, yaitu pada lisensi pemegang
lisensi hanya membeli merek dan produk, tetapi belum tentu beroperasi dan
melakukan kegiatan, seperti perusahaan yang mengeluarkan franchise.
Contoh pemberian lisensi antara lain salah satu pengusaha terkenal di
Indonesia memiliki hak eksklusif atas merek mobil Roll Royce, yaitu dalam
pemasarannya di Indonesia.

3.3. ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN EKSPANSI


Dalam standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf 08 tahun 1999,
dinyatakan bahwa Penggabungan usaha adalah pernyataan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi
perusahaan. Dari definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa penggabungan
usaha merupakan usaha pengembangan atau perluasan usaha dengan cara
menggabungkan dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan ekonomi.
Namun dalam penggabungan usaha ini, ada beberapa alasan yang mendasari
perusahaan untuk memilih penggabungan usaha sebagai alat perluasan.

Alasan yang pertama adalah untuk meningkatkan dana. Banyak perusahaan


tidak memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal tetapi dapat
memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Salah satu caranya yaitu
perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki
likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan
penurunan kewajiban perusahaan. Hal ini memungkinkan meningkatkan dana
dengan biaya yang rendah. Selain itu, seringkali pula lebih murah bagi perusahaan
untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan dibandingkan
melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periode inflasi.

Pembelanjaan Ekspansi

20
Alasan lainnya ialah untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar
saham maupun diversifikasi usaha dapat melakukan penggabungan usaha melalui
merger ataupun akuisisi. Dengan penggabungan usaha ini, perusahaan dapat
memperkecil resiko adanya produk baru, sebab membeli lini produk dan pasar
yang telah didirikan biasanya memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan
dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. Selain itu, dengan melakukan
penggabungan usaha maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau
mengurangi persaingan.

Kondisi perusahaan yang tidak dapat berkembang dengan baik juga menjadi
salah satu alasan mengapa perusahaan tersebut harus melakukan penggabungan
usaha. Biasanya beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena
tidak adanya efesiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan
yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar
untuk mengembangkan teknologinya akan mengalami kebuntuan ditengah jalan
sehingga tidak bisa berkembang lebih jauh lagi. Oleh karena itu, penggabungan
usaha dimana perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan lain
yang memiliki manajemen lebih baik serta teknologi yang lebih canggih
merupakan sebuah solusi yang paling tepat. Melalui penggabungan usaha tersebut,
perusahaan dapat menambah keterampilan manajemen dan meningkatkan
teknologi yang dimilikinya.

Adapun alasan lainnya yang menyebabkan perusahaan memilih untuk


melakukan penggabungan usaha adalah untuk mengakuisisi harta tidak berwujud.
Penggabungan usaha juga dapat melibatkan penggabungan sumber daya tidak
berwujud maupun berwujud. Maka, akuisisi atas hak paten, hak atas mineral,
database pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama
yang memotivasi suatu penggabungan usaha. Contohnya adalah ketika Merck &
Co mengakuisisi Medco Containment Services pada tahun 1993 dikarenakan
ingin mengakuisisi database pasien Medco yang berharga. Database tersebut
berisi tentang rincian resep obat untuk 33 juta orang dan database tersebut pada

Pembelanjaan Ekspansi

21
akhirnya digunakan oleh Merck untuk menentukan resep-resep yang mungkin
beralih ke produk Merck. (Beams, 2000: 3)

Penggabungan usaha juga dimaksudkan untuk mencegah pengambilalihan


(Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan bergabung untuk mencegah
pengakuisisian di antara mereka. Karena perusahaan-perusahaan yang lebih kecil
cenderung lebih mudah diserang untuk diambilalih maka beberapa diantara
mereka memakai strategi pembeli yang agresif sebagai pertahanan terbaik
melawan usaha pengambilalihan oleh perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan
dengan rasio hutang-terhadap ekuitas yang tinggi biasanya bukan merupakan
calon pengambilalih yang menarik. Dalam industri perbankan, contohnya, bank-
bank yang inedependen mengakuisisi bank-bank tetangganya untuk memperluas
pangsa pasar (market share) dan berkembang menjadi bank regional. Bank
menggunakan penggabungan usaha sebagai suatu cara untuk mencegah
pengambilalihan oleh bank asing. (Beams, 2000: 2-3)

Alasan terakhir yang mungkin dijadikan dasar oleh suatu perusahaan untuk
melakukan penggabungan usaha adalah pertimbangan pajak. Perusahaan dapat
membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian
pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan
kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan
kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum
pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun akuisisi tidak hanya
dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi
kesejahteraan pemilik.

Pembelanjaan Ekspansi

22
23

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Salah satu usaha untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat adalah
melalui perluasan usaha atau ekspansi. Ekspansi adalah aktivitas memperbesar
atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan
fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain. Ekspansi merupakan suatu bentuk
perluasan usaha baik dalam meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap
atau lainnya guna sebagai motif yang meningkatkan nilai ekonomi
maupun personal ambition dari pimpinan perusahaan untuk mencapai
tujuan. Perluasan atau ekspansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk
mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan
keuntungan atau profit perusahaan.

Pembelanjaan ekspansi terdiri dari beberapa motif yaitu Motif Ekonomi dan
Motif Psikologis. Bentuk atau tipe ekspansi diantaranya Busniness expansion dan
Financial expansion. Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi yaitu berasal dari
dana intern dan ekstern.

Pada umumnya ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja karena


perusahaan bekerja dengan kapasitas produksi yang sudah ada. Namun, apabila
kemudian perusahaan harus menambah alat produksi than lama, atau membangun
pabrik baru, maka kebutuhan modalnya akan bertambah. Pada ekspansi ini selain
dibutuhkan tambahan modal kerja juga dibutuhkan tambahan modal tetap. Dengan
demikian, pengertian ekspansi itu di maksudkan sebagai perluasan modal, baik
perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan modal tetap, yang digunakan
secara tetap dan terus-menerus didalam perusahaan.

Pembelanjaan Ekspansi
4.2. SARAN

Tidak ada sesuatu yang konstan. Tidak ada kehidupan politik, kehidupan
sosial, dan kehidupan ekonomi yang tidak berubah. Demikian pula halnya dengan
perusahaan, selalu ada perubahan. Setiap perusahaan yang ingin tetap hidup dan
sukses haruslah berusaha agar dapat selalu berkembang. Berkembangnya atau
makin besarnya perusahaan selalu menyangkut masalah pembelanjaan.
Perusahaan yang mengadakan ekspansi selalu membutuhkan tambahan modal.
Kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi semakin lama semakin besar karena
sifat ekspansi perusahaan yang dilakukan secara berangsur-angsur.

Bagi investor maupun calon investor yang ingin menginventasikan sahamnya


pada suatu perusahaan sebaiknya melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan yang
akan dipilih. Dalam hal ini investor harus menempatkan saham yang akan
ditanamkannya pada perusahaan yang tepat. Untuk melihat kondisi laporan
keuangan perusahaan diantaranya yaitu dengan melihat seberapa besar tingkat
pertumbuhan total asset, struktur modal yang digunakan dan seberapa besar
dividen yang dibagikan serta melihat seberapa besar kepemilikan manajerial,
institusional dan publik yang digunakan.

Sedangkan untuk perusahaan yang akan diekspansi diharapkan agar selalu


memberikan informasi keuangan yang bersifat objektif, relevan dan dapat diuji
keabsahannya sehingga dapat meyakinkan pihak investor dalam pengambilan
keputusan untuk membeli saham perusahaan.

Pembelanjaan Ekspansi

24
25

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Bambang, 2009, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, Cetakan


Kedelapan: Yogyakarta

https://lindanoer.wordpress.com/2014/01/08/pembelanjaan-ekspansi/ diakses pada


tanggal 8 November 2017

http://selaeliyana.blogspot.co.id/2015/12/pembelanjaan-ekspansi.html diakses pada


tanggal 8 November 2017

http://semangatibnu45.blogspot.co.id/2016/01/makalah-ekspansi-bisnis-
manajemen.html diakses pada tanggal 8 November 2017

https://www.kompasiana.com/dheadcl/beberapa-alasan-mengapa-suatu-perusahaan-
memutuskan-untuk-melakukan-penggabungan-usaha_5640267efc22bd67049131a
diakses pada tanggal 8 November 2017

Pembelanjaan Ekspansi

Anda mungkin juga menyukai