Anda di halaman 1dari 13

STUDI KELAYAKAN

PABRIK MINUMAN JAHE SEREH INSTAN SACHET

Disusun Oleh:
Salsabila Aldira
(05031382126094)

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
20223
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa
menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan Gawai pada
Anak Usia di Bawah Umur". Tidak lupa juga saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai
penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Saya berharap
semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Indralaya, 10 Oktober 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan kondisi kesehatan
yang optimal. Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa lepas dari konsumsi
makanan yang sehat. Banyaknya penyakit yang ditimbulkan karena
polamengkonsumsi makanan yang salah dan tidak sesuai termasuk keamanan
makanan yang tidak terjaga menyebabkan masyarakat bersikap hati-hati. Salah satu
minuman kesehatan yang sering dijumpai adalah minuman instan ekstrak jahe, yang
dibuat dengan mengambil sari dari rimpang jahe untuk diolah lebih (Aziz. 2017).
Tanaman rempah-rempah merupakan salah satu kelompok tanaman yang
sering dimanfaatkaan sebagai obat tradisional. Sebagian besar tanaman rempah-
rempah memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh, diantaranya dapat memberikan daya
tangkal yang kuat terhadap serangan berbagai jenis penyakit dan dapat
meningkatkan kondisi kesehatan tubuh. Kebanyakan produk tersebut dijumpai
dalam bentuk serbuk, di samping ada beberapa yang dibuat dalam bentuk tablet
maupun cair. Saat ini terdapat banyak minuman yang ditawarkan sebagai produk
yang mampu meningkatkan kesehatan tubuh jika dikonsumsi. Minuman kesehatan
merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi maupun non zat gizi
yang jika dikonsumsi secara tepat dan teratur diyakini dapat memberikan pengaruh
positif terhadap kesehatan tubuh (Sari dan Nasuha, 2021).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penyusunan laporan studi kelayakan ini, maka
didapatkan rumusan masalah berupa “Apakah pabrik ini layak atau tidak didirikan
berdasarkan studi kelayakan yang telah dilakukan”.

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penyusunan laporan studi
kelayakan ini adalah untuk mengetahui apakah pabrik ini layak didirikan atau tidak
berdasarkan studi kelayakan yang telah dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI

Studi kelayakan pendirian pabrik adalah suatu kegiatan penelitian yang


dilakukan secara mendalam tentang rencana pendirian pabrik, dalam rangka
menentukan layak atau tidaknya pendirian pabrik tersebut dijalankan. Layak dalam
arti kata akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi yang menjalankannya,
tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas. Studi kelayakan
pendirian pabrik melibatkan berbagai aspek, yaitu aspek hukum, aspek sosial
ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasional,
aspek manajerial dan keuangan. Studi kelayakan digunakan untuk menentukan
apakah pendirian pabrik tersebut dapat dilaksanakan atau ditunda atau bahkan tidak
dilaksanakan (Banjarnahor dan Mustafa, 2019).
Studi kelayakan pabrik dilakukan dengan mengkaji secara sungguh-sungguh
dan informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung, dan dianalisis dari masing-
masing aspeknya. Hasil kajian tersebut dihitung dengan menggunakan metode-
metode tertentu. Peneltian yang dilakukan terhadap usaha yang dijalankan dengan
ukuran tertentu sehingga diperoleh hasil maksimal. Isi laporan studi kelayakan
pabrik menyatakan bahwa suatu rencana pabrik layak direalisasikan. Namun bisa
saja terjadi apabila pihak-pihak tertentu yang memerlukan laporan tersebut sabagai
bahan masukan utama dalam rangka mengkaji ulang untuk turut serta menyetujui
tau sebaliknya menolak kelayakan laporan yang sesuai dengan kepentingannya.
Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis tersebut antara lain
adalah pihak investor, pihak kreditor, pihak manajemen perusahaan, pihak
pemerintah dan masyarakat serta bagi tujuan pembangunan ekonomi. Setiap
kegiatan usaha perlu dilakukan studi kelayakan yang bertujuan untuk menghindari
resiko kerugian seperti keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk
kegiatan yang tidak menguntungkan. Secara umum, tujuan diadakannya studi
kelayakan khususnya bagi investor yaitu menghindari keterlanjuran investasi untuk
suatu proyek atau kegiatan usaha yang ternyata tidak menguntungkan dan tidak
layak untuk dijalankan (Afiyah et al., 2015).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Profil Usaha


Nama produk usaha ini dinamakan minuman jahe rosella instan sachet dengan
kualitas yang baik, harga terjangkau, produk ini dibuat di Kecamatan Sukarame
Palembang.
Nama Produk : Minuman jahe rosella instan sachet
Nama Usaha : Jahe Rosela Instan Sachet
Bentuk Usaha : Perusahaan Terbatas
Lokasi : Kecamatan Sukarame Palembang
Status pemilik di usaha : Pemilik
No. Telpon : 085172209118

3.2. Analisis Aspek Studi Kelayakan Bisnis


Penyusunan laporan studi kelayakan pendirian pabrik ini yaitu menggunakan
beberapa aspek disesuaikan dengan kenyataan yang ada dilapangan. Beberapa
aspek tersebut sebagai berikut :

3.2.1. Aspek Pasar


Analisis dari aspek pasar memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui seberapa
besar tingkat penyerapan pasar. Analisis dari aspek pasar dapat diartikan dengan
menganalisis seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan
dan seberapa besar pangsa pasar yang dikuasai oleh pesaing. Terdapat hubungan
yang signifikan antara analisis pasar (variabel independen berupa permintaan,
lokasi, harga, dan kompetitor) dengan kelayakan pendirian usaha kecil. Semakin
rendah kualitas analisis pasar, maka semakin besar kemungkinan pembuatan
keputusan yang kurang bijak atau bahkan tidak layak. Berdasarkan hasil
pengamatan yang sudah dilakukan, perusahaan ini memiliki peluang besar karena
peruhaan jamu jahe instan belum dijumpai di sumatra selatan dan di palembang
mobilitas penduduknya sangat tinggi sehingga membutuhkan makanan dan
minuman yang berkhasiat. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan pabrik
jamu jahe adalah dengan melakukan iklan. Iklan merupakan media informasi yang
dibuat sedemikian rupa untuk menarik minat khalayak. Selain menggunakan iklan,
perusahaan jamu jahe menggunakan strategi promosi penjualan. Promosi penjualan
merupakan kegiatan untuk membujuk secara langsung yang menawarkan insentif
atau nilai lebih untuk suatu produk pada distributor atau konsumen langsung dengan
tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang segera. Promosi penjualan
digunakan untuk menjaring konsumen baru dan terciptanya penjualan yang
meningkat dalam waktu dekat. Target pasar dari perusahaan ini adalah karyawan
kantor, pelajar, mahasiswa.

3.2.2. Aspek Pemasaran


Pemasaran adalah suatu prosessosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Terdapat beberapa
variabel dalam pemasaran, antara lain :
• Product (produk) : berupa minuman fungsional dengan bahan dasar jahe
dan rosella.
• Price (harga) : untuk harga per box minuman jahe rosella instan sebesar
Rp 30.000,00.
• Place (tempat/lokasi) : berada di kecamatan Sukarame, Palembang,
Sumatera Selatan. Lokasi tersebut dikenal ramai dan strategis sehingga
mudah terlihat oleh konsumen ataupun distributor.
• Promotion (promosi) : untuk mempromosikan produk jahe rosella instan
sachet ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media sosial,
seperti Instagram, Facebook, Twitter, Whatssap, dan melalui website.
Selain itu, promosi juga dapat dilakukan dengan pemberian promo khusus
pada saat peluncuran produk pertama seperti 10 pembeli pertama diberikan
diskon 10%.
• Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan pabrik jamu jahe adalah
dengan melakukan iklan. Iklan merupakan media informasi yang dibuat
sedemikian rupa untuk menarik minat khalayak. Memberikan promosi
khusus pada saat peluncuran produk pertama seperti 10 pembeli pertama
diberikan diskon 10%.
• Promosi penjualan merupakan kegiatan untuk membujuk secara langsung
yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada
distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu
menciptakan penjualan yang segera.
• Biaya pembuatan produk per box adalah Rp. 25.000

3.2.3. Aspek Teknis dan Teknologi


Aspek teknis adalah suatu aspek yang menyangkut dengan pengembangan
proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai
dibangun.Aspek teknis juga merupakan aspek yang sangat penting dalam sebuah
studi kelayakan. Berdasarkan pada hasil observasi dan pengamatan pada industri
yang sejenis kemungkinan besar industri ini sangat membutuhkan biaya atau secara
teknis membutuhkan investasi dan peralatan produksi beserta modal kerja sebesar
Rp. 1.800.000.000,00
a. Peralatan dan perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada proses pembuatan minuman
jahe rosella sachet instan yaitu mesin pengering, konveyer berjalan dan mesin
penggiling
b. Jam operasional
Bisnis minuman jahe rosella sachet instan akan dibuka setiap hari senin –
jumat, pukul 07.00 – 17.00 WIB.
c. Proses produksi
Proses produksi minuman jahe rosella sachet instan antara lain :
1. Menyiapkan bahan baku dan alat yang akan digunakan diawali dengan
pemilihan bahan baku yang baik, seperti jahe dan rosella dengan kualitas
yang baik.
2. Melakukan proses pembersihan dan pencucian bahan baku.
3. Setelah bahan dibersihkan, dilakukan proses pengeringan dengan
menggunakan oven pada suhu 60oC selama 10 jam.
4. Kedua bahan yang telah dikeringkan akan dilakukan proses penggilingan
hingga menjadi bubuk.
5. Setelah menjadi bubuk dilakukan penimbangan bahan 1:1 antara jahe dan
rosella.
6. Bubuk jahe dan rosella dikemas ke dalam kemasan sachet.
7. Kemudian dikemas ke dalam box dengan jumlah 5 sachet per box.

3.2.4. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia


Aspek manajemen dan organisasi dapat meliputi identifikasi jenis pekerjaan
struktur organisasi dan menghitung kebutuhan tenaga kerja
1. Organisasi Sumber Daya Manusia
a. Nama Usaha : Jahe Rosela Instan Sachet
b. Bentuk Usaha : Perusahaan Terbatas
c. Lokasi : Kecamatan Sukarame Palembang
d. Nama Pemilik : 1. Reynaldi Christian Pane
2. Revi Riani
e. Status pemilik di usaha : Pemilik
f. No. Telpon : 085172209118
• Pegawai perusahaan Jahe Rosela Instan Sachet terdiri dari 20 orang, 12
orang berada pada bidang proses produksi dan 8 orang dibidang proses
penjualan. Syarat syarat dari penerimaan pegawai dibidang pada bidang
produksi dan pada bidang penjualan minimal lulusan SMA/Sederajat.
• Gaji dan tunjangan
Gaji dan tunjangan karyawan perbulan yaitu Rp. 3.200.000,00 dengan
tunjangan 5% dari gaji per bulan. Jadi gaji dan tunjangan bulanan yang
dikeluarkan yaitu Rp. 3.360.000,00/karyawan. Gaji dan tunjangan
dikeluarkan setiap tahun senilai.

3.2.5. Aspek Keuangan


3.2.5.1. Analisis Kebutuhan Investasi Awal
No. Uraian Harga
1 Bangunan Rp. 250.000.000
2 Kendaraan Pengiriman Rp. 100.000.000
3 Mesin Rp. 400.000.000
Jumlah Rp. 750.000.000

3.2.5.2. Analisis Biaya Operasional


No Keterangan Biaya
Biaya Operasinal
1 Gaji Karyawan 3.360.000 juta/bulan × Rp. 806.400.000
20 orang ×12 bulan
2 Biaya Listrik/tahun Rp. 36.000.000
3 Biaya Bahan Baku Rp. 72.000.000
4 Biaya Perawatan Mesin Rp. 30.000.000
5 Biaya pajak bangunan (2%) Rp. 5.000.000
Jumlah Rp. 947.400.000

3.2.5.3 Perkiraan Pendapatan


• Biaya pembuatan produk per box adalah Rp. 25.000
• Harga produk perbox dengan jumlah isi perbox sebanyak 5 sachet
adalah Rp.30.000.
• Penjualan rata rata per hari adalah 400 produk dengan harga produk
Rp.30.000
a. Pendapatan perhari : 400 x Rp.30.000
= Rp. 12.000.000
b. Pendapatan perbulan : Rp. 12.000.000 x 30
= Rp. 360.000.000
c. Pendapatan Pertahun : Rp. 270.000.000 x 12
= Rp. 4.320.000.000

3.2.5.4. Arus Kas Masuk


Biaya penyusutan dapat diperkirakan dengan menggunakan metode garis
lurus, Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Diketahui:
Harga beli alat : Rp. 400.000.000
Nilai sisa : Modal awal – (Investasi awal + Biaya operasional)
= 1.800.000.000 – (750.000.000 + 947.400.000)
= Rp. 102.000.000
Umur ekonomis : 10 Tahun
Penyelesaian:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 −𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎
Penyusutan = 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

400.000.000−120.600.000
Penyusutan = 10

Penyusutan = 27.940.000

Berdasarkan perhitungan nilai penyusutan dapat diketahui estimasi laba atau


rugi, Adapun nilai estimasi laporan laba atau rugi sebagai berikut.
Pendapatan 4.320.000.000
Biaya keluar
Biaya total 1.697.400.000
Penyusutan 27.940.000

1.724.940.000

Laba sebelum pajak (EBT) 2.595.060.000


Pajak pendapatan 0,5% 12.975.000
Laba setelah pajak (EAT) 2.582.085.000

Aliran kas masuk bersih = EAT + Penyusutan


= 2.582.085.000 + 27.940.000
= 2.610.025.000

*Pajak 0,5% diperoleh dari Undang-Undang pajak penghasilan pasal 21 yang


mengatur penghasilan usaha kecil yang pendapatan brutonya < 4,8 M dalam
setahun.
Rp.2.610.025.000
Aliran Kas bersih pertahun : 10

: Rp. 261.002.500

3.2.5.5. Net Present Value (NPV)


Dik : Investasi : Rp.1.800.000.000
Annual Banefit : Rp. 4.320.000.000
Annual Cost : Rp. 1.697.400.000
S : Rp. 102.000.000
n : 10 Tahun
i : 12 %
Jawab :
NPV : - I + Ab (P/A,i,n) + S (P/F,i,n) – Ac (P/A,i,n)
: - Rp. 1.800.000.000+ Rp. 4.320.000.000 (5,650) + Rp. 102.000.000
(0,322) – Rp. 1.697.400.000 (5,650)
NPV : - Rp. 1.800.000.000 + Rp. 24.408.000.000 + Rp. 32.844.000 - Rp.
9.588.050.000
NPV : Rp. 13.052.794.000
Dari hasil perhitungan NPV didapatkan NPV sebesar Rp. 13.052.794.000 >
0, maka investasi tersebut layak dan ekonomis serta direkomendasikan untuk
diterapkan.

3.2.5.6. Indeks Return Rasio (IRR)


Dik : Investasi : Rp. 1.800.000.000
Aliran Kas : Rp. 261.002.500
Umur Investasi : 10 Tahun
Bunga Bank : 12 %
Jawab
• Dicoba dengan faktor diskonto 2 %
NPV1 = (arus kas x faktor diskonto) - investasi
NPV1 = (Rp. 261.002.500 x 8,98) – Rp.1.800.000.000
NPV1= Rp. 2.43.802.450 - Rp. 1.800.000.000
NPV1= Rp. 543.802.450
• Dicoba dengan faktor diskonto 10 %
NPV2 = (arus kas x faktor diskonto) - investasi
NPV2 = (Rp. 261.002.500 x 6,145) – Rp.1.800.000.000
NVP2 = ( Rp. 1.603.860.363) – Rp. 1.800.000.000
NVP2 = - Rp. 196.139.638
NPV1
IRR = i1 + (i2 − i1)
NPV1−NPV2
543.802.450
= 2% + 543.802.450−(−196.139.638) (10 % − 2 %)
507.060.780
=2%+ (8 %)
739.942.088

= 2 % + 0,685 ( 8%)
= 2 % + 5,482 %
= 7,482%
Dari hasil perhitungan IRR didapatkan bahwa IRR > 1% maka bisnis
Minuman jahe sereh instan sachet tersebut layak untuk dijalankan.

3.2.5.7. BCR
Jumlah Pemasukan
BCR = Jumlah 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
Rp.4.320.000.000
BCR = Rp. 1.697.400.000

BCR = 2,545
Dari hasil perhitungan BCR ddidapatkan bahwa BCR > 1 maka bisnis
Minuman jahe sereh instan layak untuk dilaksanakan

3.2.5.8. BEP
Dik : F : 750.000.000
P : Rp. 30.000
V : Rp. 25.000
F
BEP unit Rupiah : V
(1− P)

Rp.750.000.000
BEP unit Rupiah : Rp.25.000
(1−Rp.30.000)

Rp.750.000.000
BEP unit Rupiah : (0,833)

BEP unit Rupiah : Rp. 900.360.144


Berdasarkan perhitungan BEP unit Rupiah maka perusahaan dapat
dikatakan mendapatkan keuntungan jika keuntungan diperoleh lebih dari Rp.
900.360.144

DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, A., Saifi, M. dan Dwiatmanto., 2015. Analisis Studi Kelayakan Usaha
Pendirian Home Industry. Jurnal Administrasi Bisnis, 21(1), 1-11.

Aziz, M., 2017. Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga dengan Keterampilan


Membuat Serbuk Jahe Instan. Jurnal Pemberdayaan, 1 (2), 259-264.

Banjarmahor, M., dan Mustafa, K., 2017. Studi Kelayakan Pendirian Pabrik
Bioetanol Kapasitas Olah 5 Ton Molases/Jam di Kabupaten Langkat
Provinsi Sumatra Utara. Seminar Nasional. Lhokseumawe: Aceh

Sari, D., dan Nasuha, A., 2021. Kandungan Zat Gizi Fitokimia, dan Aktivitas
Farmakologis pada Jahe (Zingiber officinale Rosc.). Tropical Bioscience:
Journal of Biological Science, 1 (2), 11-18.

Anda mungkin juga menyukai