TATANIAGA BENIH
Praktikum 2
Kelompok 8 (Acalypha australis)
Amalia Elok J3G114003
Zia Ulfah Azizah J3G114023
Sri Wafda Fazriani J3G114037
M. Furqon Abi W. J3G214053
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Tataniaga Benih dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami juga berterimakasih kepada Bapak Dony Sahatua Manalu, SE, MSi, MS, Ph.D
dan Ibu Mulyani SP. selaku dosen mata kuliah Tataniaga Benih Diploma IPB yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami juga berterimakasih kepada kakak
asisten dosen Kak Zaka Satria A.Md yang telah membimbing kami menyelesaikan
laporan ini, serta teman-teman kami, mahasiswa Teknologi Industri Benih angkatan
51 yang turut menyukseskan pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kami. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Bapak/Ibu dosen serta Kakak asisten praktikum demi
perbaikan laporan ini di waktu yang akan datang.
Kelompok 8
BAB I PENDAHULUAN
Benih merupakan mahluk hidup yang membutuhkan perlakuan khusus pada saat
penyimpanan sebelum pemasaran. Benih yang tidak disimpan sesuai dengan syarat
yang ditetapkan akan mengalami kemunduran benih secara cepat dan menyebabkan
daya berkecambah benih menjadi rendah.
Pengawasan toko benih diperlukan agar benih memiliki viabilitas yang
maksimum sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Selain itu pengawasan toko
benih benih berguna untuk memelihara kemunian genetik, fisik maupun fisiologis
serta kebenaran label yang tertulis dan untuk meminimalisir beredarnya benih palsu
yang tidak bersertifikat sehingga menyebabkan kerguian pada konsumen. Survey
toko benih dilakukan untuk mngetahui alur pemasaran benih dan klasifikasi pedagang
benih.
Hasil-hasil produk pertanian membutuhkan peran dari tataniaga pertanian,
dimana tataniaga merupakan suatu aktivitas bisnis yang didalamnya terdapat aliran
barang dan jasa dari titik produksi sampai ke titik konsumen. Tataniaga pertanian juga
merupakan salah satu faktor pertanian untuk memperlancar proses produksi,
distribusi dan pemasaran hasil produk pertanian.
Sebagai proses produksi yang komersial, maka pemasaran pertanian merupakan
syarat mutlak yang diperlukan dalam pembangunan pertanian. Pemasaran pertanian
dapat menciptakan nilai tambah melalui nilai guna tempat, guna bentuk, dan guna
waktu. Dengan demikian pemasaran pertanian di anggap memberikan nilai tambah
yang dapat dianggap sebagai kegiatan produktif. Pemasaran pertanian merupakan
bagian dari ilmu pemasaran pada umumnya, tetapi dapat dianggap sebagai disiplin
ilmu yang berdiri sendiri. Anggapan ini didasarkan pada karakteristik produk
pertanian serta subjek dan objek pemasaran pertanian itu sendiri
Pemasaran produksi barang pertanian, membutuhkan lembaga pemasaran dan
proses yang lebih panjang (pengolahan, penyimpanan, pengangkutan) bila
dibandingkan dengan pemasaran produk non pertanian. Hal tersebut terjadi karena
komoditas pertanian memiliki karakteristik khusus yang dimiliki oleh barang-barang
non pertanian, karakteristik tersebut meliput : sifat produk pertanian yang mudah
busuk, rusak dan bersifat bulky serta sangat tergantung oleh faktor lingkungan
(khususnya musim).
Karakteristik hasil pertanian tersebut menuntut lembaga-lembaga pemasaran
untuk lebih mengefesienkan biaya dalam proses produksi pertanian, karena pada
dasaranya kegiatan pemasaran produk pertanian membutuhkan rantai pemasaran yang
panjang, sehingga dengan adanya efisiensi tersebut diharapkan dapat memberikan
pemasaran yang efisien, dimana pendapatan untuk petani dapat meningkat, namun
harga yang dibebankan pada konsumen juga tidak terlampau tinggi.
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain (Kotler, 2004).
Peranan pemasaran benih saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa
hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut
dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran
dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,
mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah
ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.
Kotler (2002) menyatakan bahwa Bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasarannya. Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran atau
marketing mix adalahkombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti
dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan sistem
distribusi.
Pentingnya menganalisis bauran pemasaran yaitu agar pemasar medapatkan apa
yang diinginikan perusahaan dari produk yang di tawarkan dan menciptaan
pembelian atas produk yang di jual. Bauran pemasaran sangat menentukan terjualnya
sebuah produk sesuai dengan yang ditargetkan.
Analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang
bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi
yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang
ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan
dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau
tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan
instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan
sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan
atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Analisis purna jual berfungsi sebagai kegiatan yang dapat memenuhi harapan
konsumen yang dilakukan oleh produsen. sehingga konsumen merasa puas dan
membeli produk tersebut kembali.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktilkum ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti alur tataniaga
benih melalui survey toko benih dan mengetahui kelayakan toko benih di daerah
Bogor.
Kegiatan ini dilakukkan dilakukan di Kabupaten Bogor. Dari hasil suvey toko
diketahui bahwa system pemasaran benih sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
konsumen di Kota dan Kabupaten Bogor. Survey ini dititik beratkan pada alur
distribusi pemasaran dari produsen ke toko benih dan terakhir konsumen.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
Menurut Irawan (1998:10), Pemasaran adalah proses sosial dimana individu
dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu atau kelompok
lainnya.
Menurut Craven dikutip dari Purwanto (2008:151), Strategi pemasaran
didefinisikan sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam
strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan
pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program
pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan
konsumen pasar sasaran.
Menurut Kotler dikutip oleh Purwanto (2008:151), dalam mendesain suatu
strategi pemasaran, hal terpenting yang perlu dilakukan oleh manajemen pemasaran
adalah penerapan konsep STP (segmentation, Targeting, Positioning). Konsep ini
saling terkait satu sama lainnya, secara garis besar langkah-langkah STP itu terlihat
pada gambar 2 :
Segmentasi Pasar
1. Mengindentifikasikan variabel segmentasi pasar dan mensegmentasi pasar.
2. Mengembangkan gambaran segmen yang dihasilkan.
Market Positioning
1. Mengindentifikasikan konsep positioning yang memungkinkan bagi
masing-masing segmen pasar.
2. Memilih mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning yang
terpilih
Menurut Basu Swastha, Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk
mencapai tujuan tersebut (1997, p.6.). Jadi, strategi adalah rencana yang disatukan,
menyeluruh, terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapau melalui pelaksaan yang tepat dalam perusahaan.
Strategi penjualan adalah rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk
menentukan bagaimana dapat meningkatkan volume penjualan produknya dan dapat
memenuhi serta memberikan kepuasan akan permintaan konsumen.
Berikut adalah pertimbangan yang harus dilakukan dalam menentukan atau
memperbaharui strategi penjualan yang tepat:
a. Apakah penekanan diutamakan pada mempertahankan pelanggan saat ini atau
menambah pelanggan yang ada.
Keputusan tersebut ditentukan oleh lamanya wiraniaga berurusan dengan pelanggan,
pertumbuhan status industri, kekuatan dan kelemahan perusahaan, kekuatan pesaing,
dan tujuan pemasaran (khususnya dalam menambah pelanggan).
b. Meningkatkan produktivitas wiraniaga. Pemanfaatan biaya tinggi (untuk
meningkatkan motivasi), kemajuan teknologi (telemarketing, teleconferencing,
cybermarketing, dan penjualan terkomputerisasi), dan teknik penjualan inovatif
(seperti prensentasi dengan video) banyak menguntungkan pemasar dalam hal
memproduktifkan sumber-sumber armada penjualnya.
2.1.2 Bauran Pemasaran
Pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut : Bauran pemasaran
adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
perusahaannya. Maka, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu
perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya
akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk
mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. (Kotler dan Keller 2007).
Kotler (2005 : 19), menyatakan bahwa Bauran Pemasaran (marketing mix)
adalah: seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, alat-alat pemasaran tersebut
diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P: Produk
(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Menurut Adrian Palmer dalam jasa ditambahkan elemen people, physical
evidence dan process, sehingga disebut dengan Tujuh P. Dengan mengadopsi
ketiga elemen yang dikemukakan oleh Palmer ini, yaitu People, Physical evidence
dan Process maka disebut dengan Tujuh P.
Lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 55) menyatakan bahwa, Bauran
pemasaran adalah paduan strategi produk, promosi, tempat dan harga yang bersifat
unik yang dirancang untuk mengahsilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan
pasar yang dituju. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka variabel bauran
pemasaran jasa adalah sebagai berikut:
a. Kepuasan Konsumen
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan
telah semakin besar karena pada dasarnya tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk
menciptakan rasa puas pada pelanggan. Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan,
maka akan mendatangkan keuntungan yang semakin besar bagi perusahaan, karena
pelanggan akan melakukan pembelian ulang terhadap produk perusahaan. Namun,
apabila tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan kecil, maka terdapat
kemungkinan bahwa pelanggan tersebut akan pindah ke produk pesaing.
Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya
(Kotler, 2000). Sedangkan Tse dan Wilton (1988) dalam Lupiyoadi (2004:349)
kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan
kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Kepuasan pelanggan
merupakan respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan
sebelumnya dan kinerjaaktual yang dirasakannya setelah pemakaian (Rangkuti,
2002). Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk,
harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Dari
berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan definisi kepuasan
pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan dengan
membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Apabila
hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, kurang puas
bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan
puas dan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Menurut Cannon, Perreault dan McCarthy (2008:43), bahwa terdapat banyak cara yang
bisa dilakukan untuk memuaskan kebutuhan pembeli sasaran. Suatu produk bisa jadi
memiliki banyak fitur yang berbeda tetapi tingkat kepuasan pelanggan sebelum atau sesudah
penjualan dapat disesuaikan.
Terdapat empat P yang membentuk bauran pemasaran, dimana akan berguna bagi
kita untuk mengurangi semua variabel dalam bauran pemasaran menjadi empat variabel
dasar, yaitu : produk (product), tempat (place), promosi (promotion) dan harga (price).
a. Produk (product)
Wilayah produk berkaitan dengan menyusun produk yang benar untuk suatu pasar
target. Penawaran ini bisa melibatkan barang, jasa atau campuran dari keduanya. Produk
tidak hanya terbatas pada barang saja, tetapi juga dapat berupa tujuan yang akan
diusahakannya. Hal yang penting untuk diingat adalah barang atau jasa harus dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan.
b. Tempat (place)
Berkaitan dengan semua keputusan dalam membawa produk yang benar ke
wilayah pasar target. Suatu produk tidak akan banyak gunanya bagi seorang
pelanggan jika tidak tersedia pada saat dan tempat yang dibutuhkan. Produk dapat
mencapai pelanggan melalui saluran distribusi. Saluran distribusi (channel of
distribution) merupakan sekumpulan perusahaan atau individu yang berpartisipasi
dalam aliran produk dari produsen hingga pengguna akhir atau konsumen.
c. Promosi (promotion)
Berkaitan dengan memberi tahu pasar target atau pihak lain dalam saluran
distribusi mengenai produk yang tepat. Terkadang promosi ditujukan untuk
mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang ada. Promosi
mencakup penjualan personal, penjualan masal dan promosi penjualan. Tugas dari
manajer pemasaran adalah meramu metode-metode komunikasi ini.
d. Harga (price)
Penentuan harga harus mempertimbangkan jenis kompetisi dalam pasar
target dan biaya keseluruhan bauran pemasaran. Seorang manajer juga harus
mencoba untuk memperkirakan reaksi pelanggan atas harga-harga yang mungkin
ada. Selain itu manajer tersebut harus mengetahui praktik- praktik terkini mengani
markup, diskon dan jenis-jenis penjualan lain. Jika pelanggan tidak mau menerima
harga tersebut, maka seluruh upaya perencanaan akan sia-sia.
Seluruh 4P dibutuhkan dalam suatu bauran pemasaran. Bahkan semuanya harus dapat
bekerja sama secara baik. Namun, adakah salah satu yang lebih penting dari yang lain ?
Secara umum jawabannya adalah tidak, setiap bagian 4P berkontribusi terhadap keseluruhan.
Ketika suatu bauran pemasaran sedang disusun, semua keputusan akhir mengenai seluruh P
harus dibuat pada saat yang bersamaan. Itulah alasan mengapa 4P mengelilingi pelanggan
dalam satu lingkaran, itu adalah untuk menunjukkan bahwa seluruhnya penting.
b. Fungsi SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang
dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut
berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau
memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat
digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan
strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan
sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin
menjadi pertimbangan perusahaan.
c. Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.
d. Analisa SWOT
Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal maka dapat
dirumuskan kedalam analisis SWOT yang menggambarkan setiap kekuatan,
kelemahan, kesempatan, serta tantangan. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan
internal serta peluang dan ancaman, empat set alternatif strategis yang dapat diambil
oleh manager perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetit
keterangan dari matriks SWOT :
1. Strenght (S) atau disebut sebagai analisis kekuatan
Adalah suatu kondisi internal yang menjadi pendorong keberhasilan meraih posisi
unggul dari suatu organisasi atau perusahaan dalam menghadapi persaingan. Yang
harus di lakukan dalam analisis ini adalah setiap organisasi atau perusahaan harus
bisa menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para
pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul didalam
teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar
yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
2. Weaknesses (W) atau disebut sebagai analisi kelemahan
Adalah suatu kondisi internal yang menghambat keberhasilan dari suatu organisasi
atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Weaknesses merupakan sebuah cara
untuk menganalisis kelemahan sebuah organisasi ataupun perusahaan yang menjadi
kendala serius dalam kemajuan suatu organisasi atau perusahaan. Misalnya jika
perusahaan tersebut terdapat kendala dalam pemasaran yang kurang baik, maka
perusahaan harus meneliti kekurangan-kekurangan yang di miliki yang berhubungan
dengan sektor pemasaran.
a. Pakcoy
Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk
keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan
setelah abad ke-5 secara luas di China selatan dan China pusat serta Taiwan. Sayuran
ini merupakan introduksi baru di Jepang dan masih sefamili dengan Chinese
vegetable. Saat ini pakcoy dikembangkan secara luas di Filipina dan Malaysia, di
Indonesia dan Thailand.
Tanaman pakcoy merupakan salah satu sayuran penting di Asia, atau
khususnya di China. Daun pakcoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua,
dan mengkilat, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah mendatar,
tersusun dalam spiral rapat, melekat pada batang yang tertekan. Tangkai daun,
berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan berdaging, tanaman mencapai tinggi 15
30 cm.
Keragaman morfologis dan periode kematangan cukup besar pada berbagai
varietas dalam kelompok ini. Terdapat bentuk daun berwarna hijau pudar dan ungu
yang berbeda. Lebih lanjut dinyatakan pakcoy kurang peka terhadap suhu ketimbang
sawi putih, sehingga tanaman ini memiliki daya adaptasi lebih luas. Vernalisasi
minimum diperlukan untuk bolting. Bunga berwarna kuning pucat.
Pakcoy ditanam dengan benih langsung atau dipindah tanam dengan
kerapatan tinggi; yaitu sekitar 20 25 tanaman/m2, dan bagi kultivar kerdil ditanam
dua kali lebih rapat. Kultivar genjah dipanen umur 40-50 hari, dan kultivar lain
memerlukan waktu hingga 80 hari setelah tanam. Pakcoy memiliki umur pasca panen
singkat, tetapi kualitas produk dapat dipertahankan selama 10 hari, pada suhu 0.
Media tanam adalah tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur,
banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 5
sampai pH 7.
b. Kacang Panjang
Tanaman Kacang panjang (Vigna sinense L) merupakan salah salah satu
tanaman yang sangat mudah di budidayakan. Tanaman kacang panjang ini masih
berfamili dengan tanaman polong polongan atau kacang-kacangan. Tanaman ini
hidup merambat dan juga memiliki buah kacang panjang lunak dan berwana hijau.
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman menjalar, dan musiman. Tanaman ini
memliki ketinggian 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, berwarna hijau dengan
permukaan licin. Daun pada tanaman ini majemuk, lonjong, berseling panjang 6-8,
dan lebar 3-4,5 cm. Bunga pada tanaman ini majemuk, terdapat pada ketiak daun,
panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan. Buah pada tanaman ini
berbentuk polong, berwarna hijau da panjang 15-25 cm. Biji lonjong, berwarna coklat
mudah. Akar tunggang dan berwarna coklat muda.
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN
A. PROFIL TOKO/KIOS
1. Nama Toko / Kios :
2. Nama Pemilik :
3. Alamat :
4. Tahun Awal Berdiri :
5. Nomor Telepon/HP :
6. Omset Penjualan :
B. KUESIONER
A.PRODUCT (PRODUK)
No Pertanyaan
1. Berapa banyak jumlah produk benih hortikultura yang dijual di toko/kios Anda?
sebutkan!
2. Berapa banyak jumlah produsen benih yang menjual produknya di toko/kios
Anda? sebutkan!
3. Produk benih apa saja yang paling banyak dicari pembeli (petani)? Sebutkan
pula nama varietasnya dan berasal dari produsen mana? Urutkan minimal 5
4. Urutkan penjualan produk yang paling tinggi untuk minimal 5 produk!
produk
(minimal 2 tahun terakhir!
5. Kapan penjualan mencapai periode tertinggi sesuai history
B. PLACE (TEMPAT)
No Pertanyaan
D. PROMOTION (PROMOSI)
No Pertanyaan
1. Apa saja bentuk promosi yang diberikan oleh produsen terhadap toko/kios dan
bagaimana cara melakukannya? Jelaskan!
2. Apa saja bentuk promosi yang diberikan oleh toko/kios terhadap
konsumen/petani dan bagaimana cara melakukannya? Jelaskan!
3. Bagaimana pola diskon atau bonus yang diberikan produsen kepada toko/kios
dan jika ada jelaskan juga pola diskon atau bonus yang diberikan oleh toko/kios
4. Bagaimana sistem pembayaran yang ditetapkan oleh produsen kepada
kepada konsumen/petani.
toko/kios? jelaskan!
5. Bagaimana sistem pembayaran yang ditetapkan oleh toko/kios kepada
pembeli/petani? jelaskan!
S4T1: Membuat
harga tetap
kompetitif
A. Kadar Air
Metode Langsung
No Komoditi KA
M1 M2 M3 Benih
(%)
Keterangan:
M1 : Berat wadah + tutup (gr)
M2 : Berat wadah + tutup + isi benih sebelum dikeringkan (gr)
M3 : Berat wadah + tutup + isi benih setelah dikeringkan (gr)
B. Daya Berkecambah
Metode Perkecambahan*
No Komoditi DB
N AB BK BSTT BM
(%)
1 Pakcoy 100 0 0 0 0 100
Kacang
2 43 2 0 5 0 86
Panjang
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Bauran Pemasaran
Komponen bauran pemasaran meliputi produk, harga, lokasi, dan promosi
pada toko Diana Phon.
a. Produk
Yang dimaksudkan kualitas produk dalam penelitian ini adalah totalitas figur
dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. (Philip Kotler dan Kevin Lane
Keller, 2008:143)
Menurut Tjiptono (dalam www.untukku. com.2006 25), dimensi kualitas produk
yang merupakan indikator dari kualitas produk, meliputi : 1) Kinerja (performance),
2) Keistimewaan tambahan feature), 3) Keandalan (reliability), 4) Kesesuaian
dengan spesifikasi (conformance to specifications), 5) Daya tahan (durability), 6).
Etetika (estethic) dan 7) Ketetapan kualitas (perceived quality).
Produk yang ada di toko Diana Phon hanya memiliki beberapa komoditas
benih, hal ini dikarenakan toko hanya menyediakan produk sesuai dengan permintaan
konsumen. Produk yang dijual di toko Diana Phon meliputi benih hortikultura
diantaranya; cabai, tomat, terong, bayam, kacang panjang, kangkung, caisim. Produk
ini diperoleh dari beberapa produsen dengan merek dagang Jawara, Pertiwi, tiga
Daun, dan Botani Seed dengan kemasan yang memiliki daya tahan yang baik.
b. Harga
Yang dimaksudkan harga dalam penelitian ini adalah sejumlah uang yang harus
dibayar oleh pembeli untuk mendapatkan produk tertentu. Harga ini diungkapkaan
dengan berbagai istilah seperti tarif, iuran, sewa dan sebagainya. (Kotler, 2000:93).
Adapun indikator dari variabel harga adalah : 1). Kesesuaian harga dengan daya
beli, 2). Kesesuaian harga dengan kualitas produk, 3). Adanya potongan harga yang
menarik dan 4). Adanya cash back jika produk mengalami kerusakan.
Harga pada toko Diana Phon memiliki harga yang cukup terjangkau, karena
harga produk sesuai dengan kemampuan beli konsumen. Pada produk benih
hortikultura kisaran Rp 14.000,- sampai dengan Rp 20.000,- untuk merek dagang
Jawara, Pertiwi dan Botani Seed kemudian untuk merek dagang Tiga Daun benih
cabai harganya mencapai Rp 20.000,-.
c. Lokasi
Yang dimaksudkan tempat dalam penelitian ini adalah tempat (place) membuat
barang dan jasa tersedia dalam kuantitas dan pada lokasi yang tepat, yang sesuai
dengan keinginan pelanggan. (Cannon, Perreault dan McCarthy, 2008:348).
Menurut (Tjiptono, 2000:41) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
lokasi, yaitu : 1). Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau
sarana transportasi umum, 2). Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas
dari tepi jalan, 3). Lalu lintas (traffic) dan 4). Tempat parkir yang luas dan aman.
Lokasi toko Diana Phon berada di Jalan Otto Iskandardinata No. 56 Babakan
pasar, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat yang tepatnya terletak di pasar Bogor .
lokasi tokonya strategis karena mudah dijangkau oleh konsumen dan memiliki tempat
parkir yang luas dan cukup aman.
d. Promosi
Yang dimaksudkan promosi dalam penelitian ini adalah promosi dipandang
sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran. (Basu
Swastha, 2001:25).
Adapun indikator yang digunakan untuk promosi ini merujuk pada tujuan
promosi yang dikemukan oleh Cannon, Perreault dan McCarthy (2008:70), yaitu :
1). Promosi secara keseluruhan bertujuan mempengaruhi perilaku konsumen, 2).
Promosi bertujuan untuk menginformasikan dan mengedukasi konsumen, 3). Promosi
bertujuan untuk membujuk konsumen, 4). Promosi bertujuan untuk mengingatkan
konsumen
Toko Diana Phon tidak melakukan promosi khusus seperti menggunakan brosur
atau memasang iklan, toko tersebut hanya mengandalkan informasi dari satu
konsumen ke konsumen lainnya.
Komponen bauran pemasaran meliputi produk, harga, lokasi, dan promosi
pada toko Sahabat Tani.
a. Produk
Yang dimaksudkan kualitas produk dalam penelitian ini adalah totalitas figur
dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. (Philip Kotler dan Kevin Lane
Keller, 2008:143)
Menurut Tjiptono (dalam www.untukku. com.2006 : 25), dimensi kualitas
produk yang merupakan indikator dari kualitas produk, meliputi : 1). Kinerja
(performance), 2). Keistimewaan tambahan feature), 3). Keandalan (reliability), 4).
Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), 5). Daya tahan
(durability), 6). Estetika (estethic) dan 7). Ketetapan kualitas (perceived quality).
Produk yang ada di toko Sahabat Tani memiliki variasi komoditas benih
sehingga konsumen mempunyai pilihan terhadap produk yang diinginkan. Produk
yang dijual di toko Sahabat Tani meliputi benih hortikultura, benih kehutanan, dan
benih palawija, diantaranya; cabai, tomat, terong, bayam, jagung, kacang panjang,
kangkung, selada, caisim, pakcoy, kemangi, buncis, timun, bunga kol, pare, melon,
labu, pepaya, sengon, Produk ini diperoleh dari beberapa produsen dengan merek
dagang Jawara, Pertiwi, tiga Daun, Botani Seed, Cap panah merah, Benimas, Permata
Baru, Garuda Seed, Bintang Asia, Cap Mutiara Bumi, dan Tiki Seed.
b. Harga
Yang dimaksudkan harga dalam penelitian ini adalah sejumlah uang yang harus
dibayar oleh pembeli untuk mendapatkan produk tertentu. Harga ini diungkapkaan
dengan berbagai istilah seperti tarif, iuran, sewa dan sebagainya. (Kotler, 2000:93).
Adapun indikator dari variabel harga adalah : 1). Kesesuaian harga dengan daya
beli, 2). Kesesuaian harga dengan kualitas produk, 3). Adanya potongan harga yang
menarik dan 4). Adanya cash back jika produk mengalami kerusakan.
Toko Sahabat Tani memiliki harga yang cukup terjangkau dan sesuai dengan
kualitas produk serta sesuai dengan daya beli konsumen. Harga untuk benih
hortikultura Rp 12.000,- sampai dengan Rp 20.000,- kisaran untuk merek dagang
Jawara, Pertiwi, Botani Seed.
c. Lokasi
Yang dimaksudkan tempat dalam penelitian ini adalah tempat (place) membuat
barang dan jasa tersedia dalam kuantitas dan pada lokasi yang tepat, yang sesuai
dengan keinginan pelanggan. (Cannon, Perreault dan McCarthy, 2008:348).
Menurut (Tjiptono, 2000:41) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
lokasi, yaitu : 1). Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau
sarana transportasi umum, 2). Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas
dari tepi jalan, 3). Lalu lintas (traffic) dan 4). Tempat parkir yang luas dan aman.
Lokasi toko Sahabat Tani berada di Jalan Raya Ciapus No. 165, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Lokasi tokonya strategis karena mudah dijangkau oleh konsumen.
Tetapi memiliki lahan parkir yang tidak luas sehingga menyulitkan konsumen.
d. Promosi
Yang dimaksudkan promosi dalam penelitian ini adalah promosi dipandang
sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran. (Basu
Swastha, 2001:25).
Adapun indikator yang digunakan untuk promosi ini merujuk pada tujuan
promosi yang dikemukan oleh Cannon, Perreault dan McCarthy (2008:70), yaitu :
1). Promosi secara keseluruhan bertujuan mempengaruhi perilaku konsumen, 2).
Promosi bertujuan untuk menginformasikan dan mengedukasi konsumen, 3). Promosi
bertujuan untuk membujuk konsumen, 4). Promosi bertujuan untuk mengingatkan
konsumen
Toko Sahabat Tani melakukan promosi khusus seperti menggunakan brosur
dan informasi secara lisan. Selain itu, dari perusahaan benih juga membantu
mempromosikan toko tersebut. Perusahaan benih tersebut terjun langsung ke lapang
untuk menyarankan ke para konsumen untuk membeli benih di toko Sahabat Tani
sekaligus menawarkan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan benih tersebut.
ini
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha dan Irawan. (2003). Manajemen Pemasaran Modern. (Edisi kedua).
Cetakan ke sebelas. Yogyakarta : Liberty Offset.
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama,
Jakarta: Salemba Empat,
David, Fred R., 2008. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Irawan, Faried, Wijaya dan M.N. Sudjoni, 1998, Pemasaran Prinsip Dan Kasus,
Edisi 2, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Jogiyanto. (2005). Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta.
Kotler Philip dan Armstrong. 2004. Principles of Marketing. 9th Edition. Prentice Hall
Inc, New Jersey.
Kotler Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Edisi Pertama. Penerbit Prentice Hall,
Salemba Empat, Jakarta.
Kotler, Philip. (2000). Marketing management : The millenium edition. New Jersey :
Prentice Hall
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Kontrol, terj : Hendra Teguh dan Ronny Antonius Rusly, Edisi 9, Jilid 1
dan 2, PT Prenhalindo, Jakarta.
Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, implementasi
dan Kontrol, Edisi Sebelas. Alih Bahasa, Hendra Teguh. Jakarta: Penerbit PT.
Prenhallindo.
Kotler, Phillip dan Gary Amstrong. (2002). Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2, edisi
ke- 8, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek, penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Purwanto, Iwan 2008, Manajemen Strategi, Bandung: Yrama Widya.
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama (GPU), 2002.
Stanton, W.J.(1978), Fundamentals of Marketing, 5th Ed. Tokyo: Kogakusha,
McGraw-Hill Book Company.
Swastha, Basu. (2005). Azas-azas marketing (2nd ed). Yogayakarta : Akademi
Keuangan dan Bisnis
Tjiptono Fandy, 2001, Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
LAMPIRAN