Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN SEEDLING, GRAFTING DAN SAMBUNG DINI

TANAMAN KOPI

LAPORAN

oleh
IKA NUR FARIDA
NIM (A41130471)

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016

BAB 1. METODOLOGI

1.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan yaitu cangkul, timba, gunting pangkas, pisau okulasi,
Bahan yang digunakan yaitu polybag 250 buah, tanah, pasir dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 1 : 1, furadan 3G, batang bawah dari kopi robusta, karet gelang, plastik
unutk kegiatan grafting. Kopi robusta (kepelan) dan batang bawah dari kopi arabica (serdadu)
dan sebaliknya untuk kegiatan sambung dini.
1.2 Cara kerja
A. Transplanting / Seedling Kopi
1. Disiapkan media yang dibuat dari cmapuran tanha top soil, pupuk kandang,
kompos dan pasir.
2. Bahan media dicampur dengan perbandingan 1 : 2 dan 1 : 1, ditambahkan furadan
3G secukupnya.
3. Sebelum media tanam dimasukkan ke dalam polybag terlebih dahulu dilubangi
pada bagian sisi samping dan bawah untuk aliran air pada saat penyiraman.
4. Dimasukkan bahan media ke dalam wadah media pembibitan yaitu polybag
sebanyak 250.
5. Benih kopi ditanam di bagian tengah polybag.
6. Dilakukan pemeliharaan.
7. Dilakukan pengamatan pada 10 tanaman sample dengan mengukur tinggi
tanaman, yang diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh dan menghitung
jumlah daun.
B. Grafting Kopi
1. Disiapkan batang bawah tanaman kopi robusta dan diperiksa pisau okulasinya.
2. Dipotong batang bawah pada ketinggian 20 25 cm dari tanah pada batang
tersebut ditengah sedalam 3 4 cm.
3. Diambil entres sepanjang 7 cm (2 cm diatas ruas) dan 5 cm dibawah pada ruas ke
2 sampai ke 4 dengan 2 daun dan lancipkan ujungnya bawah daun sari sisi kiri
dan kanan serta daun kupir kiri dan kanan setengahnya.
4. Dimasukkan entres tersebut pada celah batang bawah.
5. Diikat sambungan dengan hati hati memakai karet gelang dan bungkus dengan
kantong plastik agar tidak kemasukan air dan mencegah penguapan.
6. Dilakukan pengamatan 2 minggu setelah pelaksanaan grafting.
C. Sambung dini Kopi
1. Disiapkan batang bawah tanaman kopi robusta dan diperiksa pisau okulasinya.
2. Dipotong batang bawah pada ketinggian 3 cm dari tanah pada batang tersebut
ditengah sedalam 3 4 cm.
3. Diambil entres sepanjang 2 3 cm pada ruas ke 2.
4. Dimasukkan entres tersebut pada celah batang bawah.

5. Diikat sambungan dengan hati hati memakai parafine dan bungkus dengan
kantong plastik agar tidak kemasukan air dan mencegah penguapan.
6. Dilakukan perawatan.
7. Dilakukan pengamatan setelah 4 minggu pelaksanaan sambung dini.

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Seedling Kopi


Pembibitan tanaman kopi dalam bercocok tanam adalah langkah yang sangat penting.
Perbanyakan tanaman kopi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara generatif atau
menggunakan biji dan secara vegetatif menggunakan sambungan (grafting/entring) atau stek
(cutting). Kedua cara pembibitan tersebut pada dasarnya sama.
Dalam kegiatan seedling tanaman kopi telah dilakukan pada polybag sejumlah 250.
Kegiatan seedling ini dapat juga diartikan sebagai pembiakan secara generatif. Pada
praktikum yang telah dilakukan, telah dilakukan seedling tanaman kopi menggunakan dua
media tanam yang berbeda dan telah didapatkan hasil sebagai berikut :
Nomer sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah daun
Media 1 : 2
Media 1 : 1
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
6
7
6
8
8
8
8

Tinggi tanaman
Media 1 : 2
Media 1 : 1
9
8
9,5
9,5
12
6,5
12,5
7,5
10
10,5
11
8
11
6
11
8,5
10,5
8,5
11
13

Gambar 1 : Seedling Tanaman Kopi


Dari data yang didapat dapat dilihat bahwa rata rata dari pengamatan jumlah daun dan
tinggi tanaman adalah dengan menggunakan media tanam 1 : 2. Hal ini dikarenakan

kandungan yang ada dalam pupuk kompos mampu menyuplai dan memberikan unsur hara
dan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman kopi. Pemberian furadan 3G pada saat
pencampuran bahan media bertujuan untuk mencegah serangan jaumur pada tanaman kopi
yang akan di seedling. Pada umumnya tanaman kopi menghendaki tanah yang lapisan
atasnya gembur, subur, banyak mengandung humus dan permeable, atau dengan kata lain
tekstur tanah harus baik. Tanah yang struktur/ teksturnya baik adalah tanah yang cukup
mengandung pasir. Tanah yang demikian pergiliran udara dan air di dalam tanah akan
berjalan dengan baik. Tanah tidak menghendaki air tanah yang dangkal, karena dapat
membusukkan perakaran.
2.2 Grafting Kopi

Gambar 2 : Grafting Tanaman Kopi


Pembiakan secara vegetatif pada kopi yang pernah dan sering dijalankan dengan cara
menyambung atau mengenten dan menyentek. Dari kedua keugkinan tersebut, yang banyak
dilkaukan secara baesar besaran hanyalah dengan cara menyambung.
Dari grafting yang dilakukan pengamatan setelah 2 minggu tidak ada tanaman kopi hasil
grafting yang hidup, hal ini diduga disebakan oleh tali yang digunakan untuk mengikat
batang yang telah disambung tidak steril sehingga meamcu kontaminasi jamur yang
menyebabkan batang busuk dan mengering. Selain itu umur dari batang bawah yang
digunakan masih terlalu muda sehingga juga menjadi pemicu kegagalan kegiatan grafting.
Kurangnya perawatan juga menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan kegiatan grafting
kopi.

1. Teknik Menyambung
Maksud sambungan atau enten adalah suatu usaha perbaikan mutu untuk mendaatkan
lebih anyak pohon sengan sifat sifat keturunan yang serupa dengan sifat sifat pohon
induknya. Untuk mempertahankan jenis yang telah teruji keunggulannya, baik ketahanannya
terhaap hama dan penyakit maupun produktivitasnya.
a. Bibit yang disambung
Bibit atau calon batang bawah yang akan disambung dilakukan setelah berumur 1
tahun, batang bibit sedah sebesar pensil. Bibit pada umurnya belum mencapai satu tahun,
batangnya masih terlalu kecil, sehingga besarnya bahan sambungan tidak sama. Sedapat
mungkin besarnya yang disambung dan penyambungnya harus sama. Hal ini dimaksudkan
sgar proses penyambungan bisa dilakukan dengan mudah.
b. Musim meyambung
Saat yang baik bagi batang bawah maupun batang atas, yang disambung dengan
penyambungnya, ialah pada bulan bulan November sampai April, yakni musim penghujan
di mana tanaman pada saat itu mengalami fase pertumbuhan yang giat.
c. Jenis Enten
Pada sambungan kopi ada dua jenis, yakni :
a) Enten pucuk atau sering disebut Top enten
b) Enten cabang atau biasa disebut Tak enten
Pada saat melakukan kegiatan grafting ada hal yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Alat yang dipergunakan untuk menyambung (gunting, pisau) harus tajam dan bersih.
b. Irisan harus rata/ halus, jangan sampai kasar, maka diperlukan alat yang tajam.
c. Cara mengerjakan harus cepat, jangan sampai kena keringat/ peluh, maka tersedia
kain yang bersih untuk lab.
2.3 Sambung dini Kopi
Sambung dini pada tanaman kopi dilakukan pada saat fase keccambah yaiitu pada fase
serdadu dan kepelan, serdadu diartikan sebagai kecambah yang belum mekar sedangkan
kepelan yaitu kecambah yang kepingnya sedah mebuka. Serdadu dan kepelan masing
masing dajidikan sebagai batang bawah dan juga batang atas. Kriteria pengamatannya yaitu
apabila warna tetap hijau berarti sambungan berhasil dan apabila berwarna hitam berarti
gagal. Sungkup dibuka/dilepas apabila tunas yang tumbuh cukup cukup besar. Tali ikatan
dibuka apabila pertautan telah kokoh dan tali ikatan mulai mengganggu pertumbuhan batang.
Tunas yang tumbuh dari batang atas dipelihara satu yang paling sehat dan kekar. Pemilihan
dilakukan setelah tunas tumbuh cukup besar Hasil pengamatan setelah 2 minggu dari
kegiatan sambung dini adalah sebagai berikut :

Kecambah yang disambung

Sambung Dini yang berhasil

Persentase Keberhasilan

Dini
25

28 %

Dari hasil pengamatan, dapat dilihat persentase keberhasilan dalam kegiatan sambung
dini 28 %, hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan kegiatan sambung dini dikarenakan oleh
beberapa faktor diantaranya karena kurangnya perawatan.
Kegiatan menyambung memerlukan batang bawah atau onderstamp dan batang atas
(penyambung) atau entres. Walupun yang dipentingkuan bukan produksinya, tetapi batang
bawah harus dipilih tanaman yang sudah teruji keunggulannya, terutama ketahanan terhadap
penyakit akar. Dalam hal ini yang sudah teruji keunggulannya dari golongan robusta, ialah
klon S.A. 109. Jika pengambilan entres dari kebun sendiri sebaiknya dipilih pohon yang
pertumbuhannya baik, sehat, produksinya tinggi, bahan yang diambil adalah tunas air
(waterloot). Sambungan diberi sungkup kantung plastik trasparan, pangkal sungkup diikat
agar kelembaban dan penguapan terkendali serta air tidak masuk.

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Seedling Kopi
Dari hasil pengamatan pada kegaitan seedling yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Tanaman kopi cocok ditanam atau disemaikan dengan menggunakan media tanam tanah dan
kompos dengan perbandingan 1 : 2.
2. Grafting Kopi
Dari hasil pengamatan kegiatan grafting yang dilakukan tidak ada hasil grafting yang
tumbuh. Ada hal hal yan harus diperhatikan dalam kegiatan grafting, antara lain :
a. Alat yang dipergunakan untuk menyambung (gunting, pisau) harus tajam dan bersih.
b. Irisan harus rata/ halus, jangan sampai kasar, maka diperlukan alat yang tajam.
c. Cara mengerjakan harus cepat, jangan sampai kena keringat/ peluh, maka tersedia
kain yang bersih untuk lab.
3. Sambung dini Kopi
Hasil pengamatan kegiatan sambung dini tanaman kopi diperoleh presentase 28 % yang
dikarenakan kurangnya perawatan.

DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta: Kanisius.
Tim Produksi Benih Tanaman Perkebunan. 2016. BKPM (Buku Kerja Praktik Mahasiswa).
Jember.
PBT. BBPPTP Surabaya. 2015. PERKEMBANGAN TEKNIK PENYAMBUNGAN PADA PE
MBENIHAN TANA MAN KOPI. http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya/tinymcpu

k/gambar/file/T
[Mei 2016]

ULISAN%20POPULER%20PAK%20PADANG.%20MEI%202015.pdf.

Anda mungkin juga menyukai