Disusun Oleh :
FAINA
ASMAWATY
YUNITA LADJURA
WASTI ANGGRAINI
MIRA ASWANDI TAWAWE
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas Kewirausahaan ini dapat terselesaikan
dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, para sohabat dan orang-orang yang berjuang di jalan-Nya. Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam
segi isi maupun penulisan. Oleh sebab itu segala kritik, saran dan evaluasi sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tugas ini. Selanjutnya semoga tugas ini bermanfaat, bagi
Wassalamualaikum wr.wb
BAB I
PROFIL USAHA
1.1 Latarbelakang
Seiring dengan perkembangan zaman persaingan bisnis menjadi sangat pesat dan
berkembang, baik dipasar domestik maupun internasional. Untuk mendapatkan lahan usaha
perusahaan harus mampu memberikan layanan yang baik serta memberi kepuasan kepada
para konsumen, contohnya dengan memberikan produk yang bermutu, hemat dari segi harga
atau yang sering dibilang murah, dan ready stock. Produk yang berkualitas dan pelayanan
yang lebih baik dari pada pesaing menjadi beberapa keunggulan kami. Seorang pelanggan
adalah raja, maka dari itu dibutuhkan pelayanan yang baik dan kinerja yang bagus dalam
pengelolaannya.
Peluang bisnis salah satunya ada dalam bidang kesehatan karena di kalangan
masyarakat pasti mengalami gangguan kesehatan dan tidak akan pernah ada habisnya. Dalam
masalah yang timbul di masyarakat tersebut dapat dijadikan peluang bisnis sehingga selain
dapat membantu mengatasi/mencegah masalah dalam hal kesehatan kami juga dapat
saat ini di Indonesia masih terdapat kasus stunting dimana sepertiga anak balita masih
mengalami malnutrisi stunting, wasting, ataupun berat badan berlebih, sementara dua pertiga
anak balita beresiki menderita malnutrisi dengan kelaparan terselubung akibat asupan makan
yang tidak berkualitas. Pola ini mencerminkan tiga beban malnutrisi yaitu gizi buruk,
kelaparan terselubung, dan berat berlebih yang mengancam kelangsungan hidup, tumbuh
FISIPOL UGM menuliskan Sebagai negara yang sedang berkembang dan sedang
membangun, bangsa Indonesia masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika
dibandingkan negara lain yang sudah lebih maju. Salah satunya adalah dalam bidang
kesehatan, khususnya soal gizi. (Raditya, 2019) Masalah gizi tersebut meliputi Underweight,
Stunting, Wasting dan defisiensi mikronutrien. Berdasarkan data prevalensi balita stunting
yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara
(SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%.
(Kemenkes RI, 2018) Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 untuk
merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting cukup tinggi. Riskesdas
melaporkan prevalensi stunting secara Nasional dari tahun ke tahun berturut-turut dari
tahun 2007, 2010, 2013 dan 2018 adalah 36,8%, 34,6%, 37%, dan 30,8%.(Riskesdas, 2018)
Data hasil pemantuan status gizi (PSG) yang dilakukan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2018. Berdasarkan data Balibangkes Kemenkes RI yang dimuat dalam Profil
Kesehatan Indonesia, Provinsi Sulawesi Tengah menduduki urutan ke sepuluh untuk proporsi
stunting (TB/U) dengan angka kejadian stunting pada balita sebesar 31,26%. (Kementrian
Melihat dari data-data yang ada saat ini maka kami ingin membuat produk untuk
mengatasi masalah tersebut dan menjadikannya peluang bisnis. Adapun produk yang ingin
kami buat ini adalah produk yang berkaitan dengan masalah pencegahan stunting dimana
masalah stunting ini hanya bisa dicegah di seribu hari pertama kehidupan yaitu dimulai sejak
kehamilan 0 bulan sampai anak berusia 2 tahun maka kami beniat untuk membuka usaha
pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) home made yang sesuai dengan
Kelompok kami sangat tertarik untuk membuat dan menyediakan MPASI Home
Made untuk para ibu-ibu yang memiliki bayi 6-24 bulan. Karena saat ini banyak ibu-ibu
terutama ibu-ibu pekerja yang masih memberikan bayinya MPASI instan yang tidak sesuai
dengan standar yang diberikan oleh WHO dimana dalam pembuatan MPASI harus
memperhatikan Usia, Frekuensi, Jumlah, tekstur, Variasi dan Kebersihannya. Sehingga kami
tertarik meyediakan prodak MPASI Home Made berstandar WHO. Selain itu masyarakat
saat ini sudah mulai malas dalam pembuatan makan bayi sendiri. Zaman dahulu orang dalam
membuat makanan bayi masih cukup semangat tetapi pada perkembangan zaman orang mulai
malas dalam membuat makanan bayi sendiri, mereka lebih suka yang praktis, tidak mau
susah, semuanya pengen tersedia. Saat ini bubur bayi menjadi pilihan untuk mereka yang
sudah mempunyai anak. Bubur bayi ini menjadi pilihan masyarakat karena banyak nutrisi
yang terkandung di dalamnya, selain harga yang terjangkau disitu terdapat berbagai macam
menu sayuran yang terkandung dalam bubur bayi tersebut. Dari fenomena diatas maka
sangat cocok dan potensial bila kita mendirikan sebuah usaha jualan Bubur MPASI Home
Made Yang berstandar WHO, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari
segi gizi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat,
protein dll. Dari segi harga terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Menghasilkan suatu produk berkualitas industri makanan bayi dan balita dengan
keunggulan produk dan pelayanan yang berorientasi yang dapat diperoleh
manfaatnya bagi khalayak masyarakat.
Misi :
1. Membangun totalitas terhadap kualitas produk dan pelayanan
2. Untuk meningkatkan solidaritas antar mahasiswa
3. Memberikan nilai tambah terhadap proses dan produk MPASI Home Made.
Dalam menjalankan bisnis penjualan MPASI Home Made ini, bukan hanya modal dan
produk berkualitas saja yang dibutuhkan, tetapi aspek pemasaran juga sangat dibutuhkan agar
bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan omset sesuai target. Bisnis penjualan MPASI
Home Made ini merupakan salah satu bisnis yang memiliki potensi cukup besar, tidak sedikit
dari pelaku bisnis yang meraup untung dari usaha ini.
Awal mula, kami mulai membuat sesuatu yang unik, berkualitas tinggi, serta
menyehatkan. Untuk menjalankan usaha penjualan MPASI Home Made ini, kami menyusun
beberapa strategi untuk pemasaran produk. Strategi pemasaran yang akan kami gunakan,
yaitu :
1. Dari mulut ke mulut
Teman, keluarga, rekan kerja dan tetanggapun menjadi target pasar paling dekat
dengan usaha bisnis kami. Karena dari orang dekat tersebut, kami bisa langsung
mendapatkan kritik atau masukan tentang produk tersebut. Hal ini sangat
bermanfaat untuk kami dalam mengembangkan kualitas produk kami. Selain itu,
melalui orang-orang terdekat, nantinya mereka juga akan mengajak orang-orang
melalui mulut ke mulut untuk menggunakan jasa dan produk yang kami jual.
2.4 Sasaran
Sasaran dalam usaha kami yaitu para ibu-ibu yang memiliki bayi 6 – 24 bulan.
2.5 Waktu
Kami memulai usaha pada tanggal 1 November 2020 dan kami akan menjual sejak jam
08.00 WITA
2.6 Analisis SWOT
Strength (kekuatan)
1) Memiliki SDM dengan etos kerja yang baik.
2) Harga produk ekonomis
3) Inovasi rasa yang berbeda dengan produk lainya
4) Penampilan yang unik dan menarik
5) Banyak diminati kalangan ibu-ibu
6) Bebas dari bahan pengawet
7) Baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh
Weakness (kelemahan)
1) Kurangnya modal untuk menjalankan bisnis ini
2) Harga bahan baku yang tidak stabil
3) Banyak pesaing di lingkungan
4) Kepercayaan masyarakat terhadap produk yang kami jual kurang
5) Permintaan pasar yang tidak menentu
6) Produk tidak tahan lama
7) Faktor tempat usaha sangat mempengaruhi kelancaran pemasaran/bisnis
Opportunity (peluang/ kesempatan)
1) Menjaga kualitas produk
2) Tempat yang strategis dalam penjualan
3) Budaya masyarakat yang konsumtif
4) Keinginan masyarakat untuk mencoba sesuatu yang baru dan unik
Threat (hambatan)
1) Waktu untuk menghasilkan dan memasarkan produk.
2) Tempat untuk memasarkan produk.
3) Banyak pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah
4) Tidak fokus pada satu jenis produk
2.7 Tenaga Pelaksanaan
Produksi : Faina
Asmawaty
ASPEK KEUANGAN
Maka selama 1 bulan biaya untuk Cup bubur dan Plastik = Rp. 70.000 X 15 =
Rp1..050.000
Jadi jumlah total pengeluaran selama 1 bulan Variabel 1 + biaya variable 2 = Rp.
Diprediksi setiap hari gerobak mampu terjual bubur sebanyak 35 cup MPASI Home
Made, maka selama 1 bulan untuk 1 gerobak diperkirakan 35 Cup X 30 hari = 1.050
MPASI/Cup 1 gerobak. Maka 1 bulan diperkirakan MPASI Home Made yang terjual
Rp. 3.150.000
Dalam perhitungan analisis titik impas kita terlebih dahulu menentukan jumlah total
investasi.
Investasi awal = jumlah biaya tetap + jumlah biaya total variable = Rp.1.390.000 +
Rp.1.220.000 = Rp.2.610.000
Kemudian kita menentukan pendapatan bersih setiap bulannya. Disisni kita menggunakan
nilai pendapatan bersih terendah setiap bulan yaitu Rp.1.930.000 dengan harga terendah
yaitu Rp.3.000. maka titik balik Modal (BEP) akan terjadi pada bulan ke 1 bulan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Palu.Kami sangat yakin bahwa kegiatan ini dapat membantu para mahasiswa untuk
lebih berinovasi, aktif, dan kreatif dalam global seperti sekarang dimana menuntut
4.2 Saran
strategi pemasaran yang lebih baik yaitu dengan memperluas jaringan penjualan.