Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Putri

Nim : 1813411007
Mata kuliah : PMP

Nippon Indosari Corpindo


PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (IDX: ROTI) adalah perusahaan roti terbesar
di Indonesia dengan merek dagang Sari Roti. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (BEI: ROTI)
merupakan perusahaan produsen dan distribusi roti yang berdiri pada tahun 1995. Perseroan
berkomitmen untuk selalu memproduksi dan mendistribusikan beragam jenis produk halal yang
berkualitas tinggi, higienis, dan terjangkau bagi seluruh Konsumen di Indonesia melalui produk
Sari Roti. Perseroan telah menerapkan standar ISO Sistem Manajemen Keamanan Pangan dan
Sistem Manajemen Mutu. Saat ini 10 pabrik Perseroan berlokasi di Bekasi (Cikarang dan
Cibitung), Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Cikande, dan Purwakarta dengan
kapasitas produksi yang telah melebih empat juga potong roti per hari. Seluruh varian produk
Sari Roti telah tercatat di BPOM Indonesia dan telah mendapatkan sertifikat Halal dari Majelis
Ulama Indonesia. Pada tahun 2016, Perseroan bersama dengan Monde Nissin Corporation
membentuk usaha patungan dengan nama Sarimonde Foods Corporation di Filipina. Informasi
lebih lanjut mengenai Perseroan dapat dilihat pada www.sariroti.com dan produk-produk terbaru
Sari Roti dapat dilihat pada www.rotinyaindonesia.com.

Nippon Indosari Corpindo Tbk merupakan salah satu perusahaan roti dengan merek dagang Sari
Roti terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1995 sebagai sebuah perusahaan
penanaman modal asing dengan nama PT Nippon Indosari Corporation. Perkembangan
perusahaan ini semakin meningkat dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen.
Sehingga perseroan mulai meningkatkan kapasitas produk dengan menambahkan dua lini
produksi, yakni roti tawar dan roti manis sejak tahun 2001.
Hal ini seiring dengan pembukaan pabrik baru yang mulai merambah hingga Pasuruan, Jawa
Timur pada tahun 2005. Tak hanya sampai di situ, perusahaan semakin gencar untuk melebarkan
sayap usaha-nya dengan membuka pabrik ke-tiga yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat pada
tahun 2008.
Sejak tanggal 28 Juni 2010 perseroan telah melakukan Penawaran Umum Perdana dan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis roti yang dijalani perusahaan ini
semakin berkembang, dengan ini perusahaan semakin giat melakukan pembangunan pabrik baru
di beberapa tempat, seperti pembangunan tiga pabrik sekaligus di Semarang (Jawa Tengah),
Medan (Sumatera Utara), dan Cikarang (Jawa Barat) pada tahun 2011 serta pembangunan dua
pabrik di Palembang (Sumatera Selatan)  dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Pada tahun 2006, perseroan ini telah berhasil mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point) yang merupakan sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti
komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap
produk Sari Roti. Produk Sari Roti juga telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dam
memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tak hanya itu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. juga telah berhasil memperoleh beberapa
penghargaan, di antaranya Top Brands sejak tahun 2009 hingga 2011, Top Brand for Kids sejak
tahun 2009 hingga 2012 Marketing Awards 2010, Indonesia Original Brands 2010, Investor
Award 2012, penghargaan dari Forbes Asia dan beberapa penghargaan lainnya.
Beberapa produk Sari Roti antara lain Roti Tawar Spesial 6 Slices, Roti Tawar Keju, Sandwich
Isi Coklat, Sandwich Isi Krim Peanut, Chiffon Cup Cake Strawberry, Chiffon Cup Cake Pandan,
Chiffon Cup Cake Coklat, Roti Isi Mix Fruit, Roti Isi Krim Coklat Vanilla, Roti Isi Krim Coklat,
Roti Isi Krim Keju, dan beberapa varian produk lainnya. Dengan tetap dijaga-nya komitmen Sari
Roti dalam proses produksi mulai dari tahap pemilihan bahan-bahan yang berkualitas, tahap
pemrosesan hingga pendistribusian yang dilakukan secara profesional dengan bantuan tenaga-
tenaga ahli di bidang-nya membuat Sari Roti selalu menjadi makanan pilihan bagi keluarga
Indonesia.
Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.
- Sejarah

1. 1995 - Berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing dengan nama PT
Nippon Indosari Corporation.
2. 1996 - Perseroan beroperasi secara komersial dengan memproduksi roti "Sari Roti".

3. 2001 - Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini mesin (roti tawar
dan roti manis).
4. 2005 - Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur.

5. 2010 - Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni
2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten "ROTI".
6. 2011 - Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatra
Utara), dan Cibitung (Jawa Barat).
7. 2012 - Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatra Selatan) dan
Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-masing satu lini mesin pada
tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang, dan Medan.
8. 2013 - Perseroan membangun dua pabrik baru (double capacity) di Cikande (Banten) dan
Purwakarta (Jawa Barat).
9. 2014 - Perseroan mengoperasikan dua pabrik berkapasitas ganda di Cikande dan
Purwakarta, serta meluncurkan produk Premium Roti Tawar Double Soft dan beberapa
produk baru lainnya.

- Kelebihan dan kekurangan


1. Strength (Kekuatan)
1. Memiliki 10 pabrik produksi yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi dan
Filipina. 2. Memiliki beragam varian produk yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi,
RotiCream, Roti Sobek, Roti Burger & Plain Roll, Chiffon Cake. 3. Berhasil meraih
penghargaan sebagai produk favorit masyarakat Indonesia. 4. Brand “Sari Roti” yang
sudah dikenal oleh masyarakat. 5. Memiliki supply chain yang luas. 6. Sistem
pendistribusian yang cepat. 7. Membangun jaringan dengan sistem keagenan. 8. Harga
produk yang terjangkau. 9. Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Threats (Ancaman) 1. Industri roti adalah industri dengan persaingan sempurna, dimana
kompetitor mudah untuk keluar masuk. Terdiri dari industriproduksi masal, industri
rumahan, dan industri toko- toko roti bermerk (HollandBakery, Breadtalk dll). 2. Banyak
Kompetitor dari industri rumahan dan butik-butik roti yang menyediakan roti-roti hangat
fresh from the oven. 3. Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia yang beragam
tergantung budaya setempat. 4. Isu penggunaan bahan-bahan pengawet dan kualitas
bahan baku. 5. Fluktuasi mata uang yang berbeda-beda. 6. Kebijakan pemerintah
mengenai UMR. Strategi ST 1. Memanfaatkan kepercayaan yang telah
tertanamdimasyarakat untuk terus mengembangkan usahadidalam persaingan yang
semakin ketat danmudahnya kompetitor yang terus keluar masukdengan mudah. 2.
Mengoptimalkan pendistribusian denganmemanfaatkan supply chine yang luas agar
sebisa mungkin produk sampai di tangan konsumen dalam kondisi yang fresh meskipun
tidak dalam kondisi hangat. 3. Melakukan penghitungan yang tepat agar sebisa mungkin
tetap menawarkan harga yang terjangkau meskipun terjadi fluktuasi mata uang dan
perubahan kebijakan UMR
2. 20. Weakness (Kelemahan)
1. Masih terdapat risiko kontaminasi bahan baku pada saat proses pra-produksi, selama
produksi dan distribusi walaupun sudah berusaha menerapkan standar mutu tinggi dalam
proses produksi. 2. Produk memiliki masa kadaluarsa yang singkat sehingga
meningkatkan terjadinya pengembalian produk (retur penjualan). 3. Belum menjangkau
seluruh Pulau di Indonesia. 4. Produk tidak disajikan dalam keadaan hangat. 5. Aktivitas
distribusi memiliki intensitas tinggi dan berbiaya tinggi karena sifat produk yang harus
sering di-supply mengingat produk tidak tahan lama. 6. Menggunakan bahan baku impor.
Threats (Ancaman) 1. Industri roti adalah industri dengan persaingan sempurna, dimana
kompetitor mudah untuk keluar masuk. Terdiri dari industriproduksi masal, industri
rumahan, dan industri toko- toko roti bermerk (HollandBakery, Breadtalk dll). 2. Banyak
Kompetitor dari industri rumahan dan butik-butik roti yang menyediakan roti-roti hangat
fresh from the oven. 3. Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia yang beragam
tergantung budaya setempat. 4. Isu penggunaan bahan-bahan pengawet dan kualitas
bahan baku. 5. Fluktuasi mata uang yang berbeda-beda. 6. Kebijakan pemerintah
mengenai UMR. Strategi WT -Melakuakan sistem jaminan mutuagar bahan baku yang
digunak an tetap terjaga kualitasnya dan tidak sampai menggunakan bahan pengawet yan
g berlebihan untukmenjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk -Mempelajari pola
budaya masyarakat untuk mengetahui cita rasa yang diingkan oleh konsumen mengingat
budaya ikut mempengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai