Anda di halaman 1dari 6

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
1. Profil PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
a. Kondisi Umum PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun
1995. Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka,
Cikarang. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat,
Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di
Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat atas produk
Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada
tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang.
Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan
Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan
membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar.
Perseroan secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan
menjual kepada publik pada tahun 2010.
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan
keamanan

pangan

sebagai

bukti

komitmen

Perseroan

dalam

mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap


produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar
melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang
dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Sebagai produsen roti
terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam

penghargaan,

antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga
sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award
2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk produsen Sari Roti menargetkan
peningkatan nilai penjualan pada tahun ini sebesar 20 persen dari Rp
612,19 pada 2010 menjadi Rp 734,4 miliar, menyusul rencana ekspansi
pabrik di Medan, Semarang, Makassar dan Jakarta. Direktur Operasional
PT Nippon Indosari Corpindo, Yusuf Hadi mengatakan, jumlah pabrik

roti Sari Roti saat ini mencapai empat pabrik yaitu dua di kawasan
industri Jababeka Cikarang, satu di Semarang dan Pasuruan Jawa Timur.
Dengan penambahan pabrik tersebut pada tahun ini diperkirakan
kapasitas produksi akan meningkat menjadi 1,5 juta potong roti per hari.
Jumlah tersebut naik 300 potong dari kemampuan produksi saat ini
sebesar 1,2 juta potong roti, ujarnya usai peresmian pabrik ke-4 Sari
Roti di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, pekan lalu. Guna
merealisasikan ketiga proyek tersebut, kebutuhan investasi diperkirakan
mencapai Rp 240 miliar yang akan diperoleh dari alokasi belanja modal
perusahaan sebesar Rp 120 miliar, sisanya direncanakan diperoleh dari
pinjaman bank dan pendanaan lain.
Pabrik di Semarang seluas 6.620 meter persegi di atas lahan seluas
13.640 meter persegi, diinvestasikan Rp 80 miliar. Pabrik ini dapat
menghasilkan 54.100 potong roti tawar dan 145.602 potong roti manis
per hari. Ditambahkan, permintaan masyarakat akan roti terus meningkat
setiap tahunnnya sehingga menuntut perusahaan untuk terus berinovasi
produk. Tahun ini perseroan akan menambah tujuh produk baru.
Kontribusi produk baru perseroan ke penjualan sekitar 5-10 persen dalam
satu tahun. Jika produk tersebut laku maka bisa memberikan kontribusi
sebesar 20-30 persen. Jenuh
Penyumbang pendapatan terbesar yaitu produk roti manis seperti
cokelat, sarikaya, strawberry, mocca, vanilla dengan kontribusi sebesar
50 persen. Sisanya roti tawar menyumbang 20 persen dari penjualan,
serta roti kasur dan roti sobek sebesar 30 persen. Di wilayah Jateng dan
DIY, lanjutnya, kondisi pasar justru lebih bagus dibandingkan Jakarta.
Karena itu Yusuf berharap pasar Sari Roti bisa mengalami pertumbuhan
20-30 persen. Di daerah seperti Jawa Tengah, saat ini permintaan
pasarnya lebih tinggi dibandingkan Jakarta karena sudah mulai jenuh.
President Director & CEO PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Wendy Yap
mengatakan, Sari Roti diproduksi dengan teknologi produksi yang
modern. Sehingga secara kualitas tidak kalah dengan roti lainnya. Di
wilayah Jateng dan DIY, jaringan distribusi Sari Roti meliputi 24

supermarket, 1.470 minimarket, 230 sepeda keliling, 45 agen, 26 boks


motor, dan 3 distributor yang tersebar di Semarang, Yogyakarta, Solo,
dan Cilacap.
b. Kondisi Wilayah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Semarang merupakan salah satu
cabang keempat dari perseroan terbuka Sari Roti, terletak di Kawasan
Industri Wijayakusuma lebih tepatnya JL. Tugu Wijaya III, No 1 dengan
ketinggian sekitar 152,4m dpl dengan suhu antara 330-350 C.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Semarang tersebut berada di
wilayah Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang yang secara
memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara
: Jl. Kawasan Industri Wijayakusuma
Selatan
: Jl. Semarang-Kendal
Timur
: PT. Kemasan Cipta Prima
Barat
: Jl. Kauman Randugarut
c. Sejarah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (Perseroan) berdiri pada tahun
1995, dan memulai kegiatan pemasarannya pada tahun 1997. Awal
berdirinya, Perusahaan hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri
Jababeka-Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2
line. Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang
semakin meningkat, Perseroan menambah kapasitas produksi menjadi
total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti saat itu meliputi Jabodetabek,
Bandung (Jawa Barat) dan Lampung. Kemudian pada tahun 2005,
Perseroan mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa Timur dengan
mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi
sebanyak 3 line. Dalam perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga
melayani pemasaran di wilayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali.
Akibat dari semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di
Wilayah Jabodetabek, tahun 2008 Perseroan kembali membangun pabrik
yang ke-3 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang,
Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang kemudian di
tahun 2010 mengalami ekspansi kapasitas produksi menjadi 4 line.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Yogyakarta,

pada tahun 2011, Perseroan meresmikan pabriknya di Semarang dengan


kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi
kedua wilayah tersebut.
Atas permintaan masyarakat Indonesia, terutama di Pulau
Sumatera, Perseroan kembali membangun pabriknya di Kota Medan
yang diresmikan pada April 2011, dengan kapasitas produksi sebanyak 2
line. Perseroan menambah pabrik di Kawasan Industri MM 2100
Cibitung yang memiliki kapasitas ganda. Selanjutnya, pabrik di
Palembang dan Makassar juga mulai beroperasi di tahun 2012.
Sari Roti berhasil meraih Top Brand 2011 dan Top Brand For Kids
2011, setelah dua tahun berturut-turut di tahun 2009 dan 2010
mendapatkan penghargaan yang sama untuk kategori roti tawar.
Perseroan berhasil meraih penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) pada tahun
2011 sebagai Perseroaan dengan kapasitas produksi roti terbesar di
Indonesia. Perseroan berhasil meraih penghargaan "Best Under A
Billion" dari Majalah Forbes Asia. Perseroan terpilih dari 15.000
perusahaan publik di Asia dan merupakan satu dari tiga perusahaan yang
berasal dari Indonesia yang masuk dalam jajaran tersebut. Perseroaan
harus memenuhi beberapa kriteria yaitu memiliki pendapatan tahunan
antara US$ 5 juta hingga US$ 1 miliar dan sebagai perusahaan publik
minimal satu tahun. Perseroan kemudian dinilai untukpertumbuhan laba,
pertumbuhan penjualan dan ROI (Return on Investment) selama 1-3
tahun sebelumnya.
d. Visi dan Misi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
Adapun visi dan misi dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
adalah sebagai berikut visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan roti
terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan produkproduk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat
Indonesia. Sedangkan misi perusahaan yaitu membantu meningkatkan
kualitas

hidup

bangsa

Indonesia

dengan

memproduksi

dan

mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman


bagi pelanggan
e. Proses Produksi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk untuk menghasilkan produk
yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah pemilihan
bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil dengan
kualitas yang cukup baik. Dalam proses pembuatan SARI ROTI, bahan
baku dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah
ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus
memenuhi syarat dapat memberikan hasil berupa roti yang berkualitas,
baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan
baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat
menjamin status kehalalan roti yang dihasilkan.
Bahan baku yang dikirim oleh Pemasok diperiksa terlebih dahulu
melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan agar Pemasok yang telah
terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang
diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang
bahan baku sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masingmasing bahan.
Pada saat proses pembuatan roti akan dimulai, bahan baku
ditimbang sesuai dengan standar formulasi yang telah ditetapkan.
Operator yang bertugas harus memastikan bahwa masing-masing bahan
baku yang digunakan telah ditimbang dengan benar agar dapat menjaga
konsistensi kualitas roti yang dihasilkan.
Alur proses dari pembuatan roti di pabrik Sari Roti adalah sebagai
berikut, pertama kegiatan penerimaan bahan baku. Kedua penyimpanan
bahan baku , dimana penyimpanan bahan baku dibedakan berdasarkan
spesifikasinya, ada yang disimpan dalam Cold Storage dan ada yang
disimpan di ruangan biasa. Ketiga penyiapan bahan baku untuk
pembuatan produk roti. Keempat Sponge Mixing (pencampuran awal)
yaitu bahan dasar terlebih dahulu (tepung, telur dan ragi). Kelima
fermentasi (suhu yang digunakan 27o C, kelembaban (RH) 75% waktu
fermentasi 3 sampai 5 jam). Keenam Dough Mixing dan Floor Time

(pencampuran

semua

bahan).

Ketujuh

Dividing

dan

Rounding

(pembagian adonan berdasarkan jenis adonan serta pembulatan adonan).


Kedelapan Intermediate Proving (adonan di istirahatkan sebentar).
Kesembilan

Sheeting

(pemipihan

adonan).

Kesepuluh

Moulding

(pengisian). Kesebelas Panning (adonan ditata seperti bentuk yang


diinginkan). Keduabelas Baking (pemanggangan roti, suhu yang
digunakan 2000C dalam waktu 8 sampai 35 menit). Ketigabelas
Depanning dan Cooling (roti yang sudah dipanggang kemudian
didinginkan agar ketika di packing tidak ada uap atau pengembunan pada
kemasan). Keempatbelas Slicing White Bread (pemotongan untuk produk
roti tawar). Kelimabelas Packaging (dengan kecepatan 110 rpm/
tergantung

pada

jenis

produk).

Keenambelas

Metal

Detecting

(pengamatan apakah ada pencemaran logam dalam produk roti yang


dihasilkan). Ketujuhbelas atau terakhir Storage FG/ Finish Good
(penyimpanan produk roti yang telah dikemas atau yang akan
didistribusikan).
Adapun dalam setiap proses produksi roti kemudian ada roti yang
tidak layak untuk dijual atau dikonsumsi adalah karena, rasa roti yang
menyimpang atau tidak sesuai, adanya benda metal dalam produk roti,
dan adanya kesalahan dalam proses pengemasan. Kemudian untuk
penentuan masa kadarluwarsa produk roti yang selesai diproduksi adalah,
dilihat dari proses akhir (butuh waktu berapa lama untuk melakukan
proses pembuatan roti), rasa yang berubah, kenampakan (ada jamur apa
tidak). Semua hal di atas di uji di laboratorium selama 4 hari kemudian
diambil jarak terpendek (everage) dan biasanya untuk produk roti dari
Sari Roti bertahan sampai 5 hari, sedangkan untuk produk roti yang
berisi daging bertahan sampai 3 sampai 4 hari.

Anda mungkin juga menyukai