Anda di halaman 1dari 4

PT.

NIPPON INDOSARI CORPINDO

Setiap perusahaan mempunyai ketentuan dan kebijakan masing-masing. Budaya kerja disiplin
diperusahaan ini pun sangat tinggi. Ketika kami kunjungan ke Pabrik Sariroti ini, suasana pabrik sangat
nyaman, system keamanan nya pun ketat, penggunaan alat pelindung diri sangat di utamakan,
kebisingannya , kebersihannya pun sangat terjaga, dan minim sekali dari kontaminasi-kontaminasi yang
berbahaya bagi keamanan produk. Semuanya tersusun rapih, dalam produksinya pun tanpa banayk
bersentuhan langsung dengan manusia. Penerapan K3 disini sangat diperhatikan dan benar-benar
memperhatikan kualitas produk yang akan dihasilkan.

Pada dasarnya, kontrol kualitas melibatkan pemeriksaan produk, layanan, atau proses untuk tingkat
minimum tertentu kualitas. Tujuan dari tim pengendalian kualitas adalah untuk mengidentifikasi produk
atau jasa yang tidak memenuhi standar perusahaan tertentu kualitas. Jika masalah diidentifikasi, tugas
tim pengendalian kualitas atau professional mungkin melibatkan penghentian produk sementara.
Tergantung pada layanan atau produk tertentu, serta jenis masalah yang diidentifikasi, produksi atau
pelaksanaan tidak dapat berhenti sepenuhnya.

Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu
sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip
3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah
terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis
Ulama Indonesia.

Profil PT. Sari Rorti

Pabrik ke-4 ini diresmikan oleh Ibu Wendy Yap, President & CEO PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk dan
disaksikan oleh Mr. Kaneyoshi Morita, Senior Managing Director Shikisima Jepang serta jajaran direksi PT
Nippon Indosari Corpindo, Tbk. “Pendirian pabrik di Semarang ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
dan permintaan akan Sari Roti yang terus bertambah di daerah Jawa Tengah dan DIY. Hal ini juga sebagai
komitmen kami untuk menghasilkan produk yang aman, sehat, halal dan bergizi yang dapat dinikmati
oleh seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Yusuf Hady, Director of Operations PT Nippon Indosari
Corpindo, Tbk.

Menurut Yusuf Hady, untuk membangun pabrik ini dibutuhkan waktu selama enam bulan. Sejak mulai
dioperasikan, pabrik seluas 6,620 m2 yang berdiri diatas lahan seluas 13,640 m2 dan berlokasi di
Kawasan Industri Wijaya Kusuma ini, memproduksi sebanyak 54.100 roti tawar dan 145.602 pieces roti
manis per hari yang dibuat dengan menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi dengan pengawasan
dari Shikisima Jepang.

3.2.1 Lokasi

Kawasan Industri Wijaya Kusuma Jl. Tugu Wijaya III No. 1 Semarang
3.2.2 Produksi Dan Operasional

a. Aspek Produksi

Bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan
roti yang dihasilkan.

Bahan baku dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal
perusahaan.

Proses pembuatan yang hanya memerlukan satu kali pencampuran seperti straight dough mixing dan no
time dough mixing, hingga proses pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses pencampuran
seperti sponge and dough mixing.

b. Aspek Operasional

Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, Perseroan mengembangkan usahanya
dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat atas produk
Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di
Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang,
Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru
yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek
Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.

Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu
sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip
3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah
terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis
Ulama Indonesia.

Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan, antara lain
Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand
2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia. Lokasi pabrik berada di :

· CIKARANG BARAT (Head Office)

Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar Blok A No. 9, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi
17520

· CIKARANG

o Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XII A Blok W 40-41, Cikarang, Bekasi 17530

o Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XVII B Blok U 33, Cikarang, Bekasi 17530

· PASURUAN
Kawasan PIER, Jl. Raya Rembang Industri No. 28, Pasuruan 67152

· SEMARANG

Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl. Tugu Wijaya III No 1, Semarang

· MEDAN

Kawasan Industri Medan Star II, Jl. Pelita Raya I No. 8-10 Tanjung Morawa, Deli Serdang

· PALEMBANG

Jl. Kerani Ahmad RT. 38 RW. 8 Sukamoro, Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan

· MAKASSAR

Kawasan Industri Makassar, Jl. Kima 10 Blok A No. 2A, Makassar, Sulawesi Selatan

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memiliki karyawan pria dan wanita dari berbagai tingkat pendidikan
mulai dari sekolah menengah atas sampai dengan tingkat sarjana. Karyawan terdiri dari karyawan tetap,
yaitu tenaga kerja yang bekerja secara tetap tanpa jangka waktu kontrak dan karyawan tidak tetap, yaitu
tenaga kerja yang bekerja dalam jangka waktu tertentu, baik secara langsung dikontrak oleh perusahaan
maupun melalui yayasan. Total tenaga kerja di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk berjumlah 1200 orang.
Pembagian jam kerja untuk karyawan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk .

Karyawan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terbagi menjadi dua bagian, yaitu karyawan staf dan
karyawan non staf. Untuk karyawan staf waktu kerja dalam seminggu adalah lima hari kerja dari Senin
hingga Jumat. Karyawan tersebut mulai bekerja pukul 08.00- 17.00 WIB, dengan waktu istirahat selama
satu jam mulai pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk karyawan non staf yang ditempatkan pada
bagian produksi dan raw material. Waktu kerja selama enam hari dalam seminggu dengan jumlah jam
kerja tujuh jam sehari dan waktu istirahat selama satu jam, dengan pembagian waktu tiga shift, yaitu
shift satu mulai pukul 07.00 -15.00 WIB, shift dua mulai pukul 15.00-23.00 WIB, dan shift tiga mulai pukul
23.00-07.00 WIB dengan waktu istirahat selama 1 (satu) jam.

3.2.3 Resiko Bahaya yang Mungkin Terjadi

Setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional
Perseroan dalam industri terkait, begitu pula halnya dengan Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan
usahanya, Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha antara lain sebagai berikut: Risiko yang
berhubungan dengan kegiatan usaha:

1. Kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan Perseroan

2. Umur Produk yang relatif singkat

3. Ketersediaan bahan baku


4. Ketersediaan pasokan energi

5. Pemogokan tenaga kerja

6. Fluktuasi mata uang asing

7. Persaingan Usaha

8. Isu bahan pengawet dan kehalalan

9. Bencana alam

3.2.4 Kecelakaan Kerja yang Pernah Terjadi

3.2.5 Penanggulangan

Anda mungkin juga menyukai