Anda di halaman 1dari 19

https://solehudinamin.wordpress.

com/tugas-kuliah/kkl/

SolehudinAmin. . .

BERANDAGALERIKOLOM CATPROFILTUGAS KULIAH

RSS

KKL

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

JAKARTA – BANDUNG

Latar Belakang

Mahasiswa perlu dibuka wawasan tentang contoh-contoh wirausahawan yang sukses dan mampu
mengembangkan jaringan, dengan berbagai kiat dan strategi. Masa modern seperti saat ini, kita harus
mempunyai inovasi dan terobosan baru dalam hal pengembangan usaha. Karena pada saat ini
merupakan pasar bebas, dimana setiap orang berlomba-lomba dalam mendapatkan keuntungan. Saat
ini kita melihat masalah di Indonesia semakin kompleks. Permasalahan tersebut seakan telah menjadi
bagian yang susah dipisahkan dengan rakyat Indonesia. Mulai dari permasalahan kemiskinan,
pendidikan, keamanan, atau juga masalah pengangguran. Oleh karena itu banyak orang yang
berwirausaha, mendirikan home industri, membuka kedai makanan, membuat kerajinan tangan, dll.
Tapi, sayangnya orang-orang yang berwirausaha tersebut tidak bertahan lama karena mengalami
kebangkrutan. Kebangkrutan itu disebabkan miniminya ide dalam menghasilkan terobosan dan inovasi
baru dalam pengembangan usahanya.

Kita harus mempunyai skill khusus dalam mengembangkan kreativitas dalam berwirausaha. Laporan ini
akan menitik beratkan pada peluang dalam berwirausaha dan pengembangan ide-ide dari usaha yang
sudah ada. Sebagaimana kita tahu sebuah inovasi akan membuka sebuah peluang usaha baru yang
tentunya lebih baik dibandingkan usaha yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu, kami berusaha
membahas lebih jauh mengenai pengembangan ide wirausaha dengan melakukan observasi, khususnya
dibidang kerajinan tangan. Oleh karena itu apabila kita mengembangkan usaha ini secara serius kita bisa
mendapatkan keuntungan yang besar. Dengan keadaan yang semakin sulit untuk mencari lapangan
pekerjaan, kita harus jeli dalam memanfaatkan peluang yang ada khususnya dalam hal bisnis, kita harus
mengubah mindset kita dari job seeker (pencari pekerjaan) menjadi job creator (pencipta lapangan
pekerjaan).

Mahasiswa perlu dibuka wawasan tentang contoh-contoh wirausahawan yang sukses dan mampu
mengembangkan jaringan, dengan berbagai kiat dan strategi. Maka daripada itu untuk memantapkan
pengetahuan tentang teori kewirausahaan yang dipelajari diadakan observasi mengenai kerajinan
tangan, dari awal berdirinya sampai sekarang agar mahasiswa termotivasi.

Tujuan

Menambah pengetahuan kepada mahasiswa di bidang kewirausahaan

Mengubah pemikiran mahasiswa bahwa dunia kerja tidak hanya menjadi pegawai tetapi terdapat
bidang lain yaitu sebagai pengusaha

Memberi pelajaran untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan

Menambah berbagi pengalaman tentang bidang kewirausahaan dari pengusaha sukses

Mempelajari bagaimana mengembangkan ide-ide usaha

Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

Pembahasan

PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk

PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk (“Perseroan”) berdiri pada tahun 1995. Pabrik pertama berlokasi di
Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus
meningkat, Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun
2005. Besarnya permintaan masyarakat atas produk Sari Roti membuat Perseroan kembali membangun
pabrik ketiga pada tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian
disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan Cikarang Barat pada tahun 2011. Pada
tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan
secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu
sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip
3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah
terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis
Ulama Indonesia.

Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia Perseroan telah meraih beragam penghargaan, antara lain
Top Brand dan Top Brand for Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand
2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.

Lokasi Pabrik

CIKARANG BARAT

(Head Office) Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar Blok A No. 9, Desa Mekarwangi, Kecamatan
Cikarang Barat, Bekasi 17530

CIKARANG

Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XII A Blok W 40-41,

Cikarang, Bekasi 17530

Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XVII B Blok U 33, Cikarang, Bekasi 17530

PASURUAN

Kawasan PIER, Jl. Raya Rembang Industri No. 28, Pasuruan 67152

SEMARANG

Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl. Tugu Wijaya III No 1, Semarang

MEDAN
Kawasan Industri Medan Star II, Jl. Pelita Raya I No. 8-10 Tanjung Morawa, Deli Serdang

PALEMBANG

Kerani Ahmad RT. 38 RW. 8 Sukamoro, Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan

MAKASSAR

Kawasan Industri Makassar, Jl. Kima 10 Kav A No. 2B, Makassar, Sulawesi Selatan

CIKANDE

Raya Modern Industri I No. 30 A, Kawasan Industri Modern Cikande, Desa Barengkok, Kecamatan Kibin,
Serang- Banten.

PURWAKARTA

Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok N-V No 1 Desa Wanakerta, Kecamatan Bungursari, Purwakarta –
Jawa Barat.

PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk (Semarang)

SARI ROTI Resmikan Pabrik ke-4 di Semarang Indonesia, PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk yang terkenal
dengan merek Sari Roti, berhasil menjual lebih dari 120 juta pak roti dalam berbagai jenis. PT Nippon
Indosari Corpindo, Tbk juga telah membangun sistem distribusi yang efisien, sehingga roti dapat sampai
ke pasar dengan kualitas yang baik.

Gambaran ini memberikan contoh bahwa permintaan roti nasional yang semakin besar akan dapat
dipenuhi oleh industri roti yang memanfaatkan teknologi produksi yang modern serta didukung oleh
sistem distribusi yang baik seperti halnya PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Permintaan Sari Roti yang
terus menerus meningkat, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
menjadi latar belakang PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk mendirikan pabrik Sari Roti di Semarang.
Pabrik ke-4 ini diresmikan oleh Ibu Wendy Yap, President & CEO PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk dan
disaksikan oleh Mr. Kaneyoshi Morita, Senior Managing Director Shikisima Jepang serta jajaran direksi
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.

“Pendirian pabrik di Semarang ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan akan Sari Roti
yang terus bertambah di daerah Jawa Tengah dan DIY. Hal ini juga sebagai komitmen kami untuk
menghasilkan produk yang aman, sehat, halal dan bergizi yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
Indonesia,” jelas Yusuf Hady, Director of Operations PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.

Menurut Yusuf Hady, untuk membangun pabrik ini dibutuhkan waktu selama enam bulan. Sejak mulai
dioperasikan, pabrik seluas 6,620 m2 yang berdiri diatas lahan seluas 13,640 m2 dan berlokasi di
Kawasan Industri Wijaya Kusuma ini, memproduksi sebanyak 54.100 roti tawar dan 145.602 pieces roti
manis per hari yang dibuat dengan menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi dengan pengawasan
dari Shikisima Jepang.

“Dari segi bisnis, sejak menjadi perusahaan publik pada tahun 2010 lalu, pergerakan saham PT Nippon
Indosari Corpindo, Tbk, menunjukkan perkembangan yang positif. Kini, 15% saham telah dimiliki oleh
masyarakat. Selain itu, dengan pembangunan pabrik baru ini akan menyerap tenaga kerja lokal yang
kami harap dapat dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan,” tambah Yusuf

Untuk pabrik di Semarang ini memiliki jaringan distribusi yang meliputi 24 supermarket, 1470
minimarket, 230 sepeda pedagang keliling, 45 agen, 26 box motor, dan 3 distributor yang tersebar di
wilayah Semarang, Yogya, Solo, Cilacap.

Tahap Persiapan

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah pemilihan
bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil dengan kualitas yang cukup baik.

Dalam proses pembuatan SARI ROTI, bahan baku dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar
yang telah ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat
memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa.
Selain itu, bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status
kehalalan roti yang dihasilkan.
Bahan baku yang dikirim oleh Pemasok diperiksa terlebih dahulu melalui proses yang cukup ketat,
dengan tujuan agar Pemasok yang telah terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku
yang diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan
persyaratan standar penyimpanan masing-masing bahan.

Pada saat proses pembuatan roti akan dimulai, bahan baku ditimbang sesuai dengan standar formulasi
yang telah ditetapkan. Operator yang bertugas harus memastikan bahwa masing-masing bahan baku
yang digunakan telah ditimbang dengan benar agar dapat menjaga konsistensi kualitas roti yang
dihasilkan.

Proses Pembuatan Roti

Dalam proses pembuatan roti, dikenal beberapa metode proses pembuatannya. Mulai dari proses yang
hanya memerlukan satu kali pencampuran seperti straight dough mixing dan no time dough mixing,
hingga proses pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses pencampuran seperti sponge and
dough mixing.

Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam proses pembuatan roti, SARI ROTI
menggunakan metode sponge and dough mixing. Metode ini memiliki kekurangan berupa proses yang
diperlukan memerlukan waktu yang lebih lama, namun kelebihannya adalah dapat memberikan roti
dengan kualitas terbaik, baik dari segi tekstur, kelembutan, aroma, dan rasa dari roti yang dihasilkan.

Pada proses pencampuran pertama atau sponge mixing, sebagian bahan baku dicampurkan terlebih
dahulu untuk menghasilkan adonan biang. Bahan baku yang telah tercampur selanjutnya disimpan pada
tempat khusus untuk kemudian disimpan pada ruang fermentasi.

Pada proses fermentasi ini, ragi yang ada pada adonan akan bekerja memecah karbohidrat yang
terdapat pada tepung terigu dan beberapa bahan lainnya menjadi alkohol dan beberapa jenis asam.
Alkohol dan asam tersebut yang akan berperan besar terhadap aroma dan rasa khas dari adonan roti
yang dihasilkan.

Pada proses fermentasi ini juga dihasilkan gas CO2 yang kemudian terperangkap di dalam adonan
sehingga volume adonan akan mengembang beberapa kali lipat dari volume adonan awal.Proses
fermentasi ini berlangsung antara 3 hingga 4 jam pada ruangan khusus yang dijaga suhu dan
kelembabannya agar proses fermentasi dapat berlangsung secara sempurna. Setelah proses fermentasi
selesai, adonan akan kembali dimasukkan ke dalam mixer untuk dilakukan proses pencampuran bahan
kedua atau dikenal sebagai dough mixing. Pada proses ini adonan akan ditambahkan beberapa bahan
baku lainnya seperti gula, garam, susu, dan beberapa bahan lainnya yang bertujuan untuk memberikan
rasa yang khas pada masing-masing adonan roti yang dihasilkan.

Pada proses pencampuran kedua ini, adonan yang dihasilkan harus dipastikan telah dalam kondisi kalis,
elastis, dan tidak lengket pada mesin. Kedua hal ini merupakan indikator utama bahwa adonan roti telah
cukup baik dan dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya.

Adonan selanjutnya diistirahatkan selama beberapa menit untuk menstabilkan suhu adonan dan untuk
menjaga kualitas adonan. Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang telah
ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin pemotong khusus (divider) dan kemudian
dibulatkan secara otomatis menggunakan rounder.

Adonan yang telah dipotong dan dibulatkan tersebut selanjutnya akan masuk ke dalam intermediate
proofer. Proses ini bertujuan agar adonan lebih relaks sehingga adonan menjadi lebih lembut dan
mudah untuk dibentuk pada proses selanjutnya.

Untuk menghasilkan adonan roti dengan ukuran pori yang seragam, adonan dipipihkan terlebih dahulu.
Pada proses ini gas yang terdapat pada kantung udara akan dikeluarkan sehingga adonan akan memiliki
pori-pori yang halus dan seragam.

Adonan selanjutnya dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Bentuk dapat berupa bentuk
bulat, oval, bentuk seperti tabung, atau bentuk-bentuk lainnya. Khusus untuk roti manis, sebelum
dibentuk biasanya adonan akan diisi terlebih dahulu dengan isian roti.

Setelah dibentuk, adonan selanjutnya disusun pada loyang khusus. Loyang yang sudah penuh dengan
adonan selanjutnya disimpan pada rak khusus dan dimasukkan ke dalam ruang fermentasi akhir.

Proses fermentasi akhir (final proofing) ini memiliki prinsip yang sama dengan proses fermentasi
pertama, namun dilakukan dengan waktu yang lebih singkat. Setelah adonan mengembang dan
diperoleh volume adonan yang sesuai dengan standar yang diharapkan, adonan selanjutnya dikeluarkan
dan siap untuk dipanggang.

Proses pemanggangan adonan (baking) dilakukan pada tunnel oven yang memiliki panjang sekitar 12
meter selama 10 hingga 30 menit, tergantung dari jenis roti yang akan dibuat, dengan suhu
pemanggangan yang dijaga ketat agar roti dapat matang dengan sempurna.

Selama proses ini, adonan akan dimatangkan baik di bagian dalam maupun bagian luar. Pada proses ini
akan diperoleh warna roti yang diharapkan. Demikian pula dengan aroma khas roti akan muncul pada
saat proses pemanggangan berlangsung.

Roti yang telah matang selanjutnya akan dikeluarkan dari loyang (depanning) dan dilakukan proses
pendinginan (cooling) pada cooling tower terlebih dahulu sebelum roti siap untuk dikemas. Proses
pendinginan ini bertujuan agar uap air yang terdapat pada roti dapat keluar terlebih dahulu secara
optimal. Apabila roti dikemas dalam kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti
mudah berjamur.

Roti yang baru keluar dari oven juga umumnya kondisinya masih lembek. Khusus untuk roti tawar, jika
roti tersebut langsung dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak sehingga bentuknya tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.

Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap untuk dikemas. Khusus untuk roti
tawar, roti akan dipotong terlebih dahulu. Selain itu juga dilakukan proses sortir untuk memastikan
bahwa roti yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.

Pada kemasan SARI ROTI selalu tercantum kode produksi dan dilengkapi dengan tanggal baik sebelum,
yang menyatakan roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera pada kemasan. Khusus untuk
roti tawar SARI ROTI, tanggal baik sebelum tertera pada kwiklok atau penjepit kemasan roti.

Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu pada metal detector. Hal ini
bertujuan agar roti yang akan dijual kepada konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan tidak
membahayakan konsumen. Proses metal detecting ini juga merupakan salah satu bagian implementasi
sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) pada proses pembuatan SARI ROTI.
Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun pada krat khusus, diserahkan kepada
gudang Finished Goods dan siap untuk didistribusikan.

Distribusi

Proses pendistribusian produk SARI ROTI berlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa
produk yang sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, SARI ROTI dibuat setiap hari, sehingga
setelah SARI ROTI selesai diproduksi, SARI ROTI akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui
jalur traditional market maupun modern market.

Dengan 8 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa Barat), Pasuruan (Jawa Timur),
Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Makassar (Sulawesi
Selatan) hingga saat ini SARI ROTI akan mudah didapatkan.

Ketentuan Distributor:

Warga Negara Indonesia.

Wajib PKP.

Masih ada area yang berdasarkan batas wilayah/mapping masih kosong atau belum digarap oleh
Distributor yang telah kami tunjuk.

Memiliki perizinan badan usaha perdagangan umum yang masih berlaku dan lengkap.

Memiliki struktur organisasi operasional seperti Salesman, Koordinator Area, Juru gudang, tenaga
administrasi yang jumlahnya tergantung luas dan potensial wilayah.

Mempunyai (milik atau sewa) tempat usaha seperti ruang kantor, gudang, tempat bokar muat, parkir
yang luasnya cukup dan memenuhi persyaratan keamanan pangan dan lingkungan.

Mempunyai (milik atau sewa) kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil) yang akan digunakan
sebagai alat operasional penjualan.

Memiliki perlengkapan administrasi (komputer) dan komunikasi (Telpon/Fax).

Memberikan uang jaminan (cash deposit) dan uang jaminan Krat yang besarnya 7 (tujuh) hari + 30%
rata-rata penjualan perhari.
Bersedia mematuhi ketentuan yang dituangkan dalam Kontrak Perjanjian.

Sangat menarik apabila memiliki pengalaman sebagai Distributor FMCG.

Persyaratan menjadi agen :

Warga Negara Indonesia

Masih ada area berdasarkan mapping kami yang masih kosong atau belum digarap oleh agen-agen yang
sudah ada saat ini.

Memiliki tempat atau rumah sebagai tempat penyimpanan roti, tricycle/gerobak, dan sekaligus tempat
tinggal penjual roti keliling (hawker)

Memberikan uang jaminan (cash deposit) dan uang jaminan krat yang besarnya akan diperhitungkan
kemudian.

Wajib PKP

Kementrian Koprasi Dan Usaha Kecil Menengah

Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah,
R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita
semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan
koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de
Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan
ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia
yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Hingga saat ini kepedulian pemerintah
terhadap keberadaan koperasi nampak jelas dengan membentuk lembaga yang secara khusus
menangani pembinaan dan pengembangan koperasi
Program yang dikembangkan kementrian koprasi dan usaha kecil dan menengah unruk pengembangan
umkm dan wirausaha muda indonesia

Program Magang Bagi Pemuda

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengembangkan program magang bagi pemuda yang
pada 2015 diperuntukkan bagi 300 pemuda yang lolos seleksi untuk ditempatkan di koperasi dan UKM
terpilih di tiga provinsi. “Pada 2015 kegiatan magang bagi pemuda akan dilaksanakan di tiga provinsi
yakni Bali, Jawa Barat, dan Jawa Tengah dengan total peserta 300 orang atau masing-masing 100
perprovinsi,” kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo di Jakarta, Minggu (5/4/2015). Ia mengatakan
program magang untuk pemuda akan terus dikembangkan sebagai salah satu upaya untuk
menumbuhkan wirausaha baru. Melalui program itu, Kementerian Koperasi dan UKM berupaya untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan dan meningkatkan daya saing koperasi dan
UMKM. Program magang dilaksanakan dengan dasar hukum UU Nomor 20 Tahun 2008 pasal 19 ayat 1
yakni dalam rangka memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan, meningkatkan keterampilan
teknis dan manajerial, serta membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan.
“Kegiatan ini salah satunya untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi, dan
kreativitas bisnis, dan penciptaan wirausaha baru,” katanya.

Program magang sendiri bertujuan untuk menularkan mental, jiwa, dan semangat berwirausaha kepada
pemuda melalui pemberian pemahaman dan pengalaman praktik-praktik berusaha pada dunia usaha
khususnya UMKM sehingga diharapkan dapat tercipta wirausaha baru.

Menurut dia, program magang juga mendatangkan manfaat bagi UMKM yakni menularkan pengetahuan
dan metode kepada para pelaku UMKM dan diharapkan dapat mengembangkan usahanya secara teori
atau keilmuan dari peserta magang. Di samping itu, dalam program itu ada interaksi dengan akademisi
sehingga diharapkan akan memperkaya metode dan alat di dalam menjalankan usahanya. “Kita juga
harapkan melalui magang dapat terjadi peningkatan kapasitas dan kredibilitas, serta memperluas
jaringan usaha UMKM,” katanya.

Ia menambahkan, magang merupakan suatu cara untuk menambah pengalaman sekaligus sebagai
sarana untuk praktik mengamalkan teori yang didapat di bangku sekolah. Dalam program magang yang
dikembangkannya, peserta dijaring dengan kriteria di antaranya berumur 17-30 tahun, minimum SMA
sederajat, dan lolos seleksi serta bersedia mengikuti tata cara magang yang berlaku. Proses magang
dilaksanakan selama 25 hari kerja atau satu bulan, dibagi dalam kelompok bidang spesifik (produksi
UKM) dan manajemen usaha (pembukuan dan lain-lain), serta dilakukan secara intensif melalui proses
monitoring. “Peserta dijaring oleh Dinas Koperasi dan UKM yang juga akan merekomendasikan
perusahaan yang berminat menjadi tempat magang, merekomendasikan peserta magang, serta
melakukan monitoring pelaksanaan magang,” katanya.

Oleh kementeriannya, program yang bertujuan untuk memberikan pengalaman serta menjembatani
pemahaman pemuda terhadap aktivitas dunia kerja dan dunia usaha itu pertama kali dilaksanakan pada
2011. Para calon peserta direkrut melalui proses seleksi untuk mengikuti program, kemudian mereka
yang lolos seleksi akan ditempatkan pada perusahaan/UKM/koperasi yang bergerak di bidang tertentu
yang sesuai dengan minat dan bakat dari calon peserta program. “Ke depan program ini diharapkan
bermanfaat baik bagi para peserta maupun perusahaan/pelaku usaha dan UMKM dimana peserta
magang ditempatkan,” katanya.

Melalui program ini juga diharapkan perusahaan dapat menjalin kerja sama yang menguntungkan
berupa dukungan tenaga operasionalisasi usaha maupun masukan/ide-ide segar berkaitan dengan
kondisi usaha dan langkah pengambilan kebijakan yang berasal dari para peserta magang. Selain itu,
tidak menutup kemungkinan juga peserta magang yang potensial nantinya dapat dijadikan mitra usaha.
“Partisipasi perusahaan pada program ini dapat mendorong meningkatkan kredibilitas dan tanggung
jawab sosial perusahaan,” katanya.

Untuk di Bali misalnya pelaksanaan program magang akan dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM AAGN
Puspayoga bersamaan dengan acara pelatihan kewirausahaan pada 9 April 2015 di Universitas
Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Bali. Sebanyak kurang lebih 20 UKM/perusahaan dengan
beragam jenis bidang usaha ikut serta dalam program itu, misalnya handicraft, produksi makanan,
konveksi, dan lain-lain. (Ant)

Kementerian Koperasi Dan Pp Ini Sepakat Kembangkan Usaha Mikro

Kementerian Koperasi Dan PP INI Sepakat Kembangkan Usaha Mikro Dibuat : May 30th, 2015 01:49:19
Author : Administrator Kementerian Koperasi Dan PP INI Sepakat Kembangkan Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil & Menengah (Menkop dan UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menjamin dan
memastikan kesepakatan Kementerian koperasi dan UKM dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) telah
dilaksanakan oleh Kementerian yang dipimpinnya.
Sebagaimana diketahui, kesepakatan ditujukan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka
mengembangkan usaha mikro agar memiliki kepastian hukum dan mampu mengembangkan usahanya.
“Kesepakatan bersama Pemerintah dengan PP INI dalam proses pelaksanaannya menekankan kerjasama
tentang Program Fasilitasi Pembuatan Akta Pendirian Koperasi Bagi Pengusaha Mikro.

Hal ini sangat penting karena sejalan dengan program NAWACITA yang menitikberatkan pada gerakan
ekonomi rakyat, terutama pada pengusaha mikro,” jelas Menkop dan UMKM Puspayoga saat menajadi
‘keynote speaker’ pada Kongres Luar Biasa, Rapat Pleno Yang Diperluas dan Up Grading Ikatan Notaris
Indonesia di Hotel Novotel, Kota Tangerang, Kamis (28/05/2015).

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UMKM telah melaksanakan kesepakatan bersama
dengan dengan PP INI pada tanggal 21 November 2014. Kesepakatan bersama yang berlaku untuk
jangka waktu 5 tahun itu mecakup ruang lingkup pembuatan akta pendirian Koperasi oleh Notaris yang
telah terdaftar di Kementerian Koperasi dan UMKM, serta yang berkaitan dengan pengesahan badan
hukum oleh kementerian Koperasi dan UKM. Menkop dan UKM Puspayoga menjelaskan sasaran dari
program Pemerintah ini ditujukan kepada 5000 kelompok usaha mikro yang mendirikan koperasi
dengan kriteria sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM.

Selanjutnya program ini ditujukan bagi yang telah meliki aktivitas usaha dan diutamakan jenis koperasi
yang bergerak di bidang sektor riil. “Pemerintah telah mengalokasikan bantuan dana untuk pembuatan
5000 akta sebesar Rp. 12,5 Miliar dengan perhitungan Rp.2.500.000 per-akta pendirian,” terang
Puspayoga.

Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Program Studi Pendidikan Akuntansi secara resmi lahir pada 14 Maret tahun 1983, sesuai dengan
Keputusan Mendikbud No. 0174/O/1983 yang menggabungkan Jurusan Ekonomi Perusahaan, Ekonomi
Umum, dan Manajemen ke dalam Jurusan Pendidikan Dunia Usaha (PDU). Jurusan PDU memiliki tujuh
program studi, yakni Program Studi Ekonomi Perusahaan, Program Studi Ekonomi Umum, Program
Studi Manajemen, Program Studi Tata Buku/Akuntansi, Program Studi Tata Niaga, Program Studi Tata
Perkantoran, dan Program Studi Keterampilan Jasa. Dalam perkembangannya kemudian istilah ‘tata
buku’ tidak lagi digunakan, sehingga nama program studi menjadai Program Studi Akuntansi.
Tahun 1995 terjadi perubahan nama jurusan dan program studi, yaitu Jurusan Pendidikan Dunia Usaha
menjadi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Akuntansi menjadi Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Program Studi Tata Niaga menjadi Program Studi Pendidikan Tata Niaga, Program Studi Tata
Perkantoran menjadi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran.

Seiring dengan kebijakan wider mandate yang diberikan pemerintah kepada Universitas Pendidikan
Indonesia, tahun 2000 di Jurusan Pendidikan Ekonomi dibuka dua program studi nonkependidikan, yaitu
Program Studi Akuntansi dan Program Studi Manajemen.

Sejak berdiri dan diberlakukan akreditasi BAN-PT bagi seluruh perguruan tinggi, baik negeri maupun
swasta, Program Studi Pendidikan Akuntansi telah dua kali melakukan akreditasi. Pertama pada tahun
2006 dengan SK Nomor 012 memperoleh peringkat akreditasi A. Hasil reakreditasi tahun 2012 dengan
SK Nomor 048 kembali memperoleh peringkat akreditasi A (berlaku sampai dengan 6 Januari 2017).

Visi :

“Mewujudkan Program Studi Pendidikam Akuntansi sebagai lembaga pendidikan yang memiliki nilai
kepeloporan dan keunggulan pada skala nasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta profesi dalam bidang pendidikan akuntansi tahun 2025”.

Misi :

“Menyelenggarakan pendidikan tenaga kependidikan dalam disiplin ilmu akuntansi untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu akuntansi,
menguasai landasan pendidikan dan pembelajaran, serta mampu beradaptasi dengan tuntutan dunia
kerja secara mandiri dan bertanggung jawab”.

Tujuan :

Menghasilkan sarjana pendidikan yang memiliki pemahaman tentang landasan pendidikan dan profesi
guru dalam bidang ilmu akuntansi.

Menghasilkan sarjana pendidikan yang memiliki kemampuan mengajar pada jenjang pendidikan
menengah dalam disiplin ilmu akuntansi.
Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan menerapkan konsep-konsep ilmu akuntansi dalam
pengelolaan perusahaan.

Mendorong dihasilkannya karya ilmiah dosen dan mahasiswa sebagai wujud dari pelaksanaan penelitian
ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat.

Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia
dan sumber daya pendukung lainnya Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Sasaran

Penyelesaian studi mahasiswa yang tepat waktu;

Rata-rata IPK mahasiswa mengalami peningkatan secara berkesinambungan;

Terbinanya iklim kehidupan kelembagaan kemahasiswaan yang kondusif;

Terlaksananya sistem manajemen kelembagaan program studi yang berlandaskan merit system dan
manajemen kinerja;

Jumlah dan kualitas hasil penelitian dosen yang mengalami peningkatan;

Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mengalami peningkatan;

Jumlah kerjasama kelembagaan yang mengalami peningkatan;

Strategi

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran sebagaimana disebutkan di atas, dikembangkan strategi-strategi
pencapainnya sebagai berikut:

Peningkatan mutu kinerja Akademik, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat.

Pemantapan pendidikan profesional guru dan profesi lainnya.

Peningkatan mutu manajemen dan sumber daya.

Penataan kelembagaan

Peningkatan citra, kemitraan, dan internasionalisasi

Peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan


Cihampelas

Kota Bandung sangat identik dengan Kawasan Cihampelas. Berdasarkan legenda, sebutan Cihampelas
berasal dari nama kolam pemandian yang terletak di sisi jalan kecil Cihampelas, yaitu Jalan Taman
Hewan. Kata Cihampelas konon berasal dari nama pohon Hampelas yang pada saat pembuatan kolam
tahun 1904 banyak tumbuh di sekitar kolam. Pencitraan Cihampelas sebagai pusat perbelanjaan busana
mulai berlangsung sejak 28 tahun lalu. Pada tahun 1980, Kawasan pertokoan Cihampelas terkenal
dengan produk khasnya , yaitu pakaian berbahan kain denim atau sering disebut jeans.

Kekhasan Cihampelas dengan jeans mulai melegenda bersamaan dengan ramainya Kawasan Cibaduyut
sebagai sentra produksi sepatu. Kekhususan dua tempat ini dengan produknya jeans dan sepatu
menjadikan sejumlah wisatawan kurang merasa afdol jika belum bertandang. Seiring berkembangnya
sejumlah factory outlet atau FO pada tahun 2000 yang banyak menawarkan pakaian jadi sisa ekspor,
kawasan pertokoan Cihampelas ikut menghanyutkan diri dengan menamai diri menjadi FO. Waktu itu,
keramaian jalanan Cihampelas sempat terpecah karena banyaknya FO yang bertebaran di penjuru Kota
Bandung. Setelah FO bermunculan, pertokoan Cihampelas mulai beralih dari fokus pakaian jeans ke jenis
pakaian lain, entah celana, jaket, kemeja, topi, hingga tas. Untuk mendongkrak minat pengunjung, PT
korek Api Guna Mandiri yang mengelola 16 buah toko di sepanjang Jalan Cihampelas memilih trik
menempelkan nama-nama tokoh komik legendaris. Personifikasi tokoh-tokoh komik legendaris luar
negeri tersebut bahkan diekspose secara berlebih dalam bentuk patung-patung raksasa, entah itu
Batman, Superman, Spiderman, Tarzan, Cat Woman hingga yang terbaru Ironman.

Menangkap prospek bisnis di Kawasan Cihampelas, Tahun 2004, PT Karya Abadi Samarga akhirnya
membangun mal berciri open air concept dengan nama Cihampelas Walk atau Ciwalk. Pusat
perbelanjaan yang dibangun di atas bekas pabrik daging PT Mantrus pada era penjajahan Belanda
tersebut berusaha menampilkan diri sebagai mal yang asri.Tak heran, beberapa pohon berukuran besar
tetap dibiarkan berdiri kokoh di sekitar kawasan mal dan bahkan ditambah dengan sejumlah pohon baru
sebagai peneduh.

Sebagai mal berkonsep terbuka, pengunjung dapat bebas berjalan-jalan menikmati suasana dan
menghirup udara segar sembari berbelanja. Bermacam-macam restoran ditampilkan dengan kursi
pengunjung berada di luar ruangan. Sementara, pengunjung yang tak berbelanja pun dapat duduk santai
di kursi-kursi pelataran mal.

Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati bermacam-macam hiburan, seperti billiar, karaoke, bioskop,
hingga talent box dimana orang bisa bernyanyi sepuas mungkin kemudian merekam sendiri suara dan
aksinya dalam bentuk kepingan compact disk. Kehadiran Ciwalk semakin menambah ke gairahan
Kawasan Cihampelas. Di hari biasa, sekitar 3.000 mobil singgah di Ciwalk dan bahkan pada akhir pekan
7.000 mobil silih berganti memasuki mal tersebut. Tak heran, jalanan di sepanjang

Cihampelas selalu dipadati kendaraan bermotor.Karena potensi bisnis wisata yang menjanjikan,
Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Kawasan Cihampelas menjadi salah satu bagian dari lima
kawasan revitalisasi wisata. Empat kawasan wisata Kota Bandung lainnya adalah Cibaduyut dengan
produ k sepatunya, Suci dengan produk kaos, Cigondewah dengan produk kain, dan Binong Jati dengan
produks rajut.

Cibaduyut

Pusat perbelanjaan sepatu cibaduyut adalah pasar penjualan sepatu terpanjang di dunia, dimana di
lokasi tersebut merupakan sentra penjualan sepatu hasil kreasi para pengrajin yang ilmu pembuatannya
didapat secara turun menurun, pada tahun 1989 pemerintah R.I meresmikan cibaduyut ini sebagai
daerah tujuan wisata. Atas dasar ini Pendiri Toko sepatu Oval memberanikan diri bersaing dengan
ratusan kompetitor sejenis untuk berusaha dalam bidang persepatuan. Oval didirikan Oleh Bapak H.
Sambas Sulaeman.

Pada Awalnya pendiri hanyalah pedagang kecil yang memiliki kios ukuran 2×3 m di pasar kosambi,
namun seiring perkembangan dan jerih payah, Usahanya mulai menampakkan hasil, dan dengan modal
pengalaman dan jam terbang di bidang per-sepatuan, pendiri mulai dalam memberanikan diri bersaing
di pangsa pasar yang lebih besar, yaitu Cibaduyut.

Setelah Oval berjalan selama 5 tahun, pada tahun 1994, Oval mengalami musibah Kebakaran yang
menghanguskan seluruh bangunan beserta isinya, yang mengakibatkan Pendiri mengalami kerugian
yang cukup besar, namun dengan semangat dan pantang menyerah dan pemikiran bahwa semuanya
akan kembali kepadaNya. Dengan tekad untuk maju dan berkembang, serta tanggung jawab akan
keluarga dan para karyawan yang telah setia dan bekerja keras membangun bisnis ini, setahun
kemudian Oval kembali berdiri dengan lebih kokoh, besar dan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak
dari sebelumnya.

Tepat pada tahun 1995, Oval mulai kembali beroperasi, dan memiliki cabang di jl. Pasteur, cihampelas,
jl. A.Yani, kuningan Ujung pandang, jakarta dan tanggerang, pada saat itu Oval diresmikan oleh walikota
bandung, yang pada saat itu dipegang oleh Bapak Ateng Wahyudi. Mulai saat itu Oval lebih dikenal luas
di luar daerah, bahkan sampai keluar pulau jawa, banyak para pengunjung yang berasal dari luar kota
bandung, yang komposisi dari para pengunjung adalah 70 % dari luar bandung dan 30% dari kota
bandung itu sendiri.Saat ini perkembangan wisata belanja di kota bandung cukup pesat
perkembangannya, sehinngga Oval merasa perlu untuk menyikapi kebutuhan dari konsumen itu sendiri,
yaitu membuat Factory outlet.

Saran

Setelah kami melakukan kkl ke Jakarta – bandung, kami punya saran mengenai kkl yang diadakan
pendidikan akuntansi ums. Menurut kami untuk pelaksanaan kkl selanjutnya untuk lebih mengutamakan
belajar sesuai dengan tujuan kkl yang mana dalam kkl tersebut bertujuan untuk mengetahui mengenai
kewirausahaan yang berada di luar kampus bukan kebanyakan piknik.

Sebenarnya tujuan kkl ini sangatlah bagus karena bisa mengajarkan mahasiswa tentang bagaimana cara
menjadi seorang wirausaha. Banyak yang beranggapan bahwa bisa menjadi seorang wirausaha karena
factor keturunan tetapi menurut saya untuk bisamenjadi seorang wirausaha bisa dipelajari. Dan
alangkah baiknya untuk kunjungan kkl ini dilaksanakan di daerah sekitar atau daerah yang dekat saja.
Karena di di tempat yang dekat juga banyak tempay industry, selain itu juga bisa menghemat biaya(by
gacho haha).

Bagikan ini:

TwitterFacebook

Tinggalkan Balasan

Ketikkan komentar di sini...

Amin Solehudin
Buat Lencana Anda

Kategori

agrobisnis

artikel pendidikan

ekonomi

sosial

Tak Berkategori

Juli 2021

S S R K J S M

1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11

12 13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24 25

26 27 28 29 30 31

« Jun

Sosial

Tampilkan @AminSolehudin’s profil di Twitter

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Tema: Choco oleh .css{mayo}.

Entri (RSS) dan Komentar (RSS)

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
setuju dengan penggunaan mereka.

Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

:)

Anda mungkin juga menyukai