Anda di halaman 1dari 4

Program bimbingan dan konseling di sekolah disusun dan diselenggarakan atas dasar kerangka berpikir

dan pola dasar pelaksanaan ertentu. Secara teoritis ada berbagai model bimbingan, mulai dari model
Frank Parson sampai model Menacker. Ada juga model yang mengacu kepada pola dasar generalis,
spesialis, kurikuler dan hubungan manusia dan kesehatan mental.

Pola dasar bimbingan dan konseling yang diterapkan di sekolahsekolah dewwasa ini adalah Pola Umum
17 Plus Pola ini meliputi empat apek yaitu

Aspek pengetahuan, wawasan bimbingan dan konseling meliputi: Konsep dasar, fungsi. landasan, asas
dan prinsip bimbingan dan konseling;

Aspek bidang bimbingan yakni: bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar karir, kehidupan keluarga dan
kehidupan keberagamaan.

3. Aspek layanan meliputi: layanan informasi, orientasi, penempatan penyaluran, penguasaan konten,
konseling perorangan, bimsbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi dan mediasi

4. Kegiatan pendukung yaitu: aplikasi instrumentasi, himpunan data konferensi kasus, kunjungan rumah,
alih tangan kasus dan tampilan, kepustakaan.

Program bimbingan dan konseling komprehensif mengandung empat komponen pelayanan, yaitu: (1)
pelayanan dasar bimbingan; (2) pelayanan responsif, (3) perencanaan indiviual, dan (4) dukungan
sistem.

RINGKASAN

Kegiatan membimbing siswa bukan harya menjadi tanggungjawab guru BK semata Lebih dar itu, guru
mata pelajaran juga memiliki peran dan tugas dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Wiavah layanan bimbingan dan konseling serara umum adalah pada jalur pendidikan formal dan non
formal Pada jalur pendidikan formal, bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa pada jenjang
taman kanak-kanak.
sekolah dasar, dan sekolah menengah Adapun pada jalur pendidikan non formal pelayanan bimbingan
dan konseling diberkan kepada siswa berkebutuhan khusus

Guru Taman Kanak-kanak (TK) tidak hanya bertugas mendidik dan melatih, melainkan juga membimbing
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik guru yang mengajar di TK perlu menguasai beberapa
kemampuan. Guru vang mengajar di TK perlu mencptakan suasana yang kondusif agar proses dan hasil
belajar dapat berjalan dengan optimal Guru yang mengajar di TK bertanggungawab bukan hanya pada
pencapaian siswa secara kognitif saja, tetapi juga aspek-aspek yang lain secara komprehensif. Terlebih
lagi, tingkat keamanan dan kenyamanan siswa selama proses belajar juga menjadi faktor yang
dipriontaskan.

Seperti halnya guru TK, guru mata pelajaran di jenyang sekolah dasar juga memuliki tugas membimbing
di samping tugas mengajarnya Tugas pertama guru mata pelajaran dalam membimbing adalah
mengetahui atau mengenal permasalahan belajar siswa. Pekerjaannya di dalam kelas dan kegiatan
bimbingannya tidak akan memperoleh hasil yang memadai jika seorang guru belum/tidak memahami
siswanya. Selain itu, guru mata pelajaran perlu untuk merancang strategi pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa Apabila guru mata pelajaran dapat merancang
kegiatan pembelajaran sedemikian rupa, diharapkan proses dan hasil belajar siswa menjadi lebih
optimal Lebih dari itu, guru mata pelajaran juga bertanggungjawab membimbing siswa berkaitan
kehidupan sosial mereka bahkan sampai perencanaan masa depan/stud lanjut

Peran, tugas, dan tanggung jawab guru mata pelajaran dalam

elaksanaan bimbingan dan konseling pada jenjang sekolah menengah

adalah: (1) membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dar konseling kepada siswa, (2)
menbantu guru BK mengidentifikasi siswasiswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut, (3) mengalihtangankan siswa yang memerlukan
pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru BK, dan (4) menerima siswa alih tangan dari guru BK,
yaitu siswa yang menuntut guru BK memerlukan pelayanan pengajar/latihan khusus (seperti
pengajaran/latihan perbaikan, program pengayaan)

Guru mata pelajaran perlu memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai siswa ABK dan apa yang dapat
dilakukan untuk membantu proses pembimbingannya Tugas pertama yang dapat dilakukan oelh guru
mata pelajaran adalah membantu GPK dalam proses asesmen sehingga diperoleh data yang valid
mengenai siswa dan kebutuhannya Tugas yg guru mata pelajaran yang lain adalah bekerjasama dengan
GPK dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bagi siswa berdasarkan pada hasil
asesmen kebutuhan yang telah dilakukan Peran serta guru mata pelajaran dalam membimbing siswa
ABK akan sangat membawa manfaal bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

RINGKASAN

Pada hakekatnya, setiap manusia senantiasa ingin mewujudkan kebahagiaan dalam hidupnya. Pada
kenyataannya, manusia sangat mungkin menemui berbagai permasalahan yang dapat menghambat dan
mengganggu tercapainya kebahagiaan tersebut Demikian juga bagi subjek didik yang berada pada segala
jenjang / tingkat pendidikan, (baik jenjang TK, SD, dan SLTP/SLTA) juga mengalami berbagai
permasalahan hidup, yang apabila dibiarkan akan mengganggu dan menghabat tercapainya tujuan
pendidikan yang sedang dilaluinya.

RINGKASAN

Pada hakekatnya, setiap manusia senantiasa ingin mewujudkan kebahagiaan dalam hidupnya. Pada
kenyataannya, manusia sangat mungkin menemui berbagai permasalahan yang dapat menghambat dan
mengganggu tercapainya kebahagiaan tersebut Demikian juga bagi subjek didik yang berada pada segala
jenjang / tingkat pendidikan, (baik jenjang TK, SD, dan SLTP/SLTA) juga mengalami berbagai
permasalahan hidup, yang apabila dibiarkan akan mengganggu dan menghabat tercapainya tujuan
pendidikan yang sedang dilaluinya.

RINGKASAN

Manajermen bimbingan dan konseling di sekolah merupakan upaya dengan berbaga cara yang
digunakan untuk mendayagunakan secara optimal dan efektif, semua komponen atau sumber daya
(tenaga, dana, sarana dan prasarana) dan sistem informasi yang meliputi himpunan data bimbingan
dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling untuk mencapai tujuan Dalam manajemen
bimbingan dan konseling terkandung

aspek-aspek perancangan program, pelaksanaan dan pengarahan program,

pengorganisasian, evaluasi dan supervisi


Dalam penyelengsaraan bimbingan dan konseling di sekolah menganut pola pengorganisasian tertentu
yang struktur hierarkisnya mengatur tugas dan tanggung jawab personil yang terlibat antara lain: kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator guru pembimbing, guru pembimbing guru, wali kelas dan staf
administasi atau tata usaha Dalam posisinya yang strategis, guru adalah mitra utama konselor di sekolah

lerutama jika dilihat peranannya sebagai: informator, fasilitator, mediator

motivator dan kolaborator bagi pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai