Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Strategi Pertumbuhan


Strategi pertumbuhan adalah strategi bersaing yang berusaha mengembangkan
(membesarkan) perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai
tujuan jangka panjang perusahaan.

2.2. Jenis Strategi Pertumbuhan


a. Strategi Konsentrasi
Strategi konsentrasi adalah jenis strategi pertumbuhan dan merupakan strategi yang
paling umum dijumpai pada berbagai perusahaan dimana perusahaan hanya
memfokuskan pada satu lini bisnis utamanya dengan menonjolkan prinsip dan melakukan
satu hal dengan sangat baik.
Strategi konsentrasi digunakan bagi perusahaan yang memiliki bisnis tunggal untuk
mengejar pertumbuhannya. Fokus strategi konsentrasi adalah bagaimana meningkatkan
pertumbuhan perusahaan dengan mengonsentrasikan pada bisnis intinya.

Perusahaan yang menerapkan strategi konsentrasi dapat memilih salah satu strategi
konsentrasi berikut ini:
1. Perusahaan berusaha meningkatkan tingkat penggunaan barang dari   konsumen
yang sudah dimiliki.
2. Perusahaan berusaha menarik pelanggan yang dimiliki pesaing dan dialihkan
menjadi calon konsumen perusahaan.
3. Perusahaan dapat mencoba menarik calon pembeli baru yang selama ini belum
menjadi konsumen perusahaan dan belum menjadi pelanggan pesaing. 

b. Strategi Pengembangan Pasar


Strategi pengembangan pasar (market development) merupakan strategi yang
memasarkan produk atau jasa saat ini kepada konsumen di segmen pasar yang baru
maupun di wilayah area geografis pasar yang baru.
Strategi pengembangan pasar pada umumnya menempati urutan kedua strategi
pertumbuhan setelah strategi konsentrasi, karena relatif tidak mahal dan tidak berisiko.
Pilihan pengembangan pasar dilakukan dengan berusaha menarik calon pembeli baru
yang selama ini belum menjadi konsumen perusahaan dan belum menjadi pelanggan
pesaing. Strategi ini dapat diterapkan dengan cara :
1. Menjual produk yang sudah ada ke pasar baru dengan 
memasuki/menambahsaluran distribusi yang baru.
2. Memperluas pasar pada tambahan area geografis dan segmen pasar yang berlainan
untuk memaksimalkan potensi yang ada.
3. Mendorong konsumen untuk mencoba memakai produk dengan diberikan contoh
sampel produk untuk dicoba.
4. Mengidentifikasi kegunaan baru dari produk yang ada saat ini maupun mengemas
ulang dengan kemasan yang lebih ekonomis, praktis dan mudah dibawa.
5. Mempromosikan di media yang baru dengan menggunakan teknik promosi yang
lebih kreatif.
6. Menawarkan harga yang lebih menarik dalam mempromosikan di wilayah baru
dengan segmen yang baru.
7. Mengubah konten iklan, dan penempatannya dari publikasi perdagangan ke surat
kabar.
8. Membuka kantor cabang baru di kota, daerah, atau negara lain maupun menambah
penjualan personalnya.

c. Strategi Pengembangan Produk


Strategi dengan melakukan perubahan produk secara subtansial dan atau membuat
produk yang sebelumnya belum pernah dihasilkan sebagai produk baru. Perusahaan
berusaha bertahan, memperkuat posisi, dan memperluas pangsa pasar yang lebih besar
dengan menggunakan tambahan pilihan produk/jasa yang baru. Perusahaan menggunakan
pilihan pengembangan perubahan produk secara substansial untuk menarik pelanggan di
pasar yang telah ada maupun yang dimiliki pesaing. Pelanggan yang dimiliki pesaing
untuk dialihkan menjadi calon pembeli yang potensial bagi perusahaan. Strategi
pengembangan produk termasuk usaha memperpanjang daur hidup produk untuk
memanfaatkan reputasi atau merek yang menguntungkan, dapat diterapkan dengan cara :
1. Memperkenalkan model produk yang lebih bervariasi.
2. Menyempurnakan atau memodifikasi produk yang telah ada sebagai produk baru.
3. Memperjelas keunikan dan kelebihan produk dibanding yang dimiliki pesaing.
4. Memberikan tambahan pada bentuk, pilihan, ukuran, dan kandungan yang baru 
terhadap suatu produk.  

d. Strategi Integrasi Horizontal


Strategi integrasi horizontal merupakan strategi untuk memperluas operasi perusahaan
dengan mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan yang lain dalam industri
yang sama dengan jenis operasi yang sama. Strategi ini menghasilkan pertumbuhan
melalui akuisisi atau merger bisnis pesaing, yang mempunyai lini bisnis yang sama,
dengan tujuan meniadakan pesaing dan memberikan perusahaan akses ke pasar dan
teknologi yang baru.
Alasan yang mendasari pilihan strategi integrasi horizontal adalah perusahaan
berusaha memperbesar penguasaan pangsa pasar, yang diharapkan dapat memperbesar
kekuatan pasar yang dimiliki. Perusahaan dapat bersaing dalam medan yang lebih luas,
jika perusahaan mampu melakukan akuisisi pada beberapa perusahaan sejenis yang ada
dalam satu industri dan berpeluang menjadi perusahaan yang dominan.
Integrasi horizontal juga diaplikasikan dengan tujuan untuk mengurangi persaingan
yang sekarang atau yang potensial bagi pelanggan dan pemasok. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan mengambil pangsa pasar, fasilitas produksi, outlet distribusi atau
teknologi dalam penelitian dan pengembangan maupun dengan mengakuisisi perusahaan
lain yang sejenis dalam industri yang sama.

e. Strategi Integrasi Vertikal  


Strategi integrasi vertikal merupakan strategi pertumbuhan karena melakukan
perluasan usaha dengan menambah bidang usaha dari perusahaan pemasok atau bidang
usaha dari perusahaan distributornya. Strategi ini dalam menghasilkan pertumbuhan
melalui pertumbuhan internal atau mengakuisisi bisnis lain dengan penguasaan tahap-
tahap proses produksi-konsumsi dari hulu ke hilir.
Strategi ini bertujuan untuk memperoleh kontrol yang lebih besar atas suatu lini bisnis
serta meningkatkan profit melalui efisiensi dan upaya penjualan yang lebih baik.

Terdapat dua jenis integrasi vertikal, yaitu :


1) Integrasi Vertikal ke Belakang
Integrasi vertikal ke belakang atau ke arah hulu merupakan strategi untuk
meningkatkan pengendalian atas pasokan bahan baku, sumber daya atau jasa. Ini
terjadi jika perusahaan menguasai atau membeli perusahaan pemasoknya dengan
menjadi pemasoknya sendiri. Sebagai contoh, sebuah produsen kemeja mengakuisisi
produsen tekstil dengan membeli sahamnya, atau membeli asetnya, karena perusahaan
yang dibeli beroperasi pada tahap sebelumnya dari rangkaian proses produksi.
2) Integrasi Vertikal ke Depan
Integrasi vertikal ke depan atau ke arah hilir merupakan strategi untuk
meningkatkan pengendalian terhadap distribusi output maupun terhadap pengecer atas
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan menjadi distributor bagi dirinya
sendiri. Ini terjadi jika perusahaan menguasai atau membeli perusahaan yang lebih
dekat dengan konsumen, seperti distributor pedagang beras, pedagang eceran, dan
konsumen industri.

f. Strategi Diversifikasi Konsentrik


Strategi diversifikasi konsentris merupakan strategi konsentrasi terkait dengan masuk
pada bisnis baru yang masih terkait atau memiliki kesesuaian yang tinggi dengan bisnis
yang dilakukan perusahaan pada saat ini. Strategi diversifikasi konsentris menekankan
pada kesamaan dalam hal pasar, saluran distribusi, produk dan teknologi, dengan sinergi
pasar produk.
Implementasi strategi ini cocok dilakukan bila perusahaan memiliki posisi kompetitif
yang kuat, tetapi daya tarik industri yang rendah. Hal ini dapat diaplikasikan dengan
mengakuisisi bisnis yang memiliki jenis teknologi yang terkait, komplementaritas
pemakaian antar produk, kebutuhan sumber daya yang serupa, jenis saluran distribusi
yang digunakan, dan pasar yang dilayani sama dengan perusahaan induknya yang
mengakuisisi. Strategi ini bertujuan agar perusahaan mendapat sinergi, efisiensi, atau
pengaruh pasar yang lebih besar serta membagi resiko dengan prinsip ‗membagi telur ke
berbagai keranjang‘ melalui penggunaan bersama sumber daya yang dimiliki tapi bukan
saling ketergantungan. Penekanan strategi ini adalah membangun kapabilitas sumber daya
kunci dan kompetensi inti perusahaan.  

g. Strategi Diversivikasi Konglomerasi


Strategi diversifikasi konglomerat merupakan strategi pertumbuhan dengan
menambah atau mengakuisisi yang lini bisnisnya berbeda sekali atau baru dengan produk
atau jasa baru yang tidak berkaitan, kepada pelanggan baru. Motivasi perusahaan
melakukan strategi ini adalah sinergi keuangan dengan mencari keseimbangan dalam
portofolio perusahaan antara bisnis yang keuntungannya stabil. 
Motivasi dari perusahaan yang mengakuisisi adalah meningkatkan nilai saham
perusahaan, meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan, memperoleh sumber daya
yang dibutuhkan secara cepat, meningkatkan efisiensi dan profitabilitas terutama jika
terdapat sinergi antara perusahaan yang mengakuisisi dengan perusahaan yang diakuisisi. 
Strategi ini cocok dilakukan bila posisi kompetitif perusahaan berada pada rata-rata
dan daya tarik industrinya rendah. Sehingga kedua faktor tersebut mendorong perusahaan
mengalihkan upaya pengembangannya ke industri lain.

2.3. Pengertian Strategi Pengembangan Pasar

Pengembangan pasar adalah upaya yang dilakukan ketika pasar lama sudah jenuh, stabil,
maka bisa melakukan upaya untuk membuka di pasar yang baru. Pengembangan pasar
merupakan nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan, di mana unit bisnis
berusaha untuk menjual produk-produk yang telah ada di pasar-pasar yang baru.

2.4. Ciri-ciri Strategi Pengembangan Pasar

a. Pasar geografis baru => Negara baru tujuan ekspor


b. Dimensi produk dan kemasan
c. Saluran distribusi baru
d. Kebijakan harga yg berbeda menarik pelanggan atau menciptakan segmen pasar
baru.

2.5. Karakteristik Strategi Pengembangan Pasar

a. Memperkenalkan produk/jasa saat ini ke area geografis yang baru


b. Produk yang ditawarkan adalah produk existing

2.6. Cara yang digunakan perusahaan guna menyukseskan strategi pengembangan


pasar

Anda mungkin juga menyukai