Anda di halaman 1dari 14

KEPUTUSAN STRATEGI KORPORASI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMASARAN

1. Lingkungan Korporasi dalam Menentukan Misi Perusahaan


2. Tujuan Korporasi
3. Mencapai Keunggulan Kompetitif

Perusahaan tidak akan pernah berhenti menghadapi permasalahan di dalam dan di luar
perusahaan. Permasalahan di dalam menyangkut aspek retrukturisasi organisasi perusahaan,
akuisisi, dan merger serta aliansi strategik. Dalam aspek yang lebih operasional menyangkut
manajemen finansial, produksi, pemasaran, manajemen administrasi dan manajemen sumberdaya
manusia. Sementara itu masalah eksternal ditandai oleh aktifitas ekonomi pasar sedemikian
dinamisnya seperti tuntutan pelanggan terhadap mutu dan keamanan produk, fluktuasi harga
input dan output, ekspansi pasar perusahaan lain, teknologi dan pesaing.Dalam upaya mencapai
keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan
internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi
sumberdaya yang ada.

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi


pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan.
Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih
keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.

Sudut Pandang Nilai Pelanggan.

Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka
memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu
syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan
pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses
memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan merancang sistem
Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang diinginkan
pelanggan.

Sudut Keunikan.
Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru
oleh pesaing. Misalnya Anda membuka rumah makan dengan menyajikan sop dan sate kambing
serta sayur asem. Tidak berlangsung lama ada pesaing membuka rumah makan di sebelah rumah
makan Anda. Jenis sajiannya semua sama termasuk rasa dan harga dengan yang Anda sajikan.
Dapat terjadi Anda akan kehilangan keuntungan karena sebagian pelanggan pindah ke rumah
makan baru itu kecuali kalau Anda mampu menciptakan sesuatu yang unik yang sulit ditiru
pesaing Anda. Apa saja keunikan itu?

Ciri-ciri Keunikan

(1) Kemampuan finansial dan ekonomis. Ciri keunikan ini ditunjukan oleh adanya
kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber finansial dengan relatif cepat dengan bunga
yang relatif lebih rendah dari pada bunga pasar. Selain itu dapat berupa kemampuan
perusahaan menekan harga produk yang lebih murah ketimbangan harga produk yang sama dari
perusahaan lain.

(2) Kemampuan menciptakan produk strategik.Bentuk jenis keunikan ini berupa kelebihan
ciri-ciri produk Anda dibanding produk yang sama dari perusahaan lain. Antara lain dapat dilihat
dari aspek rasa, ukuran, penampilan dan keamanan produk serta suasana lingkungan bisnis Anda.
Kembali ke contoh terdahulu, misalnya Anda menyajikan sate dengan ukuran daging yang lebih
besar, bumbu yang lebih bervariasi, minuman tradisional, kematangan yang merata, ada musik
khas, ada tempat bermain untuk anak-anak, oleh-oleh buat anak-anak tanpa harus mengurangi
keuntungan bisnis Anda dsb.

(3) Kemampuan teknologi dan proses.Perusahaan harus memiliki ciri berbeda dalam
membuat dan menyajikan produk ke para pelanggan dibanding perusahaan lain.Hal ini dicirikan
oleh alat yang digunakan apakah alat tua ataukah yang modern dan sudah sangat dikenal
kehandalannya di kalangan luas pelanggan. Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan
favorit tentang alat-alat dan proses tertentu yang digemarinya. Contoh lain adalah penggunaan
alat-alat canggih seperti sistem komputer dan fasilitas pabrik pengolahan produksi modern .

(4) Kemampuan keorganisasian. Keunikan disini dicirikan oleh kelebihan perusahaan


dalam pengelolaan sistem keorganisasian yang sepadan dengan
kebutuhan pelanggan. Perusahaan termasuk karyawannya perlu memiliki daya tanggap, sensitif
dan adapatasi yang tinggi dalam mengikuti perubahan-perubahan karakter pelanggan, teknologi,
keadaan pasokan, peraturan, dan kondisi ekonomi. Dengan demikian para pelanggan akan
senang hati untuk selalu loyal kepada perusahaan.

4. Strategi Pertumbuhan Korporasi


Pada kategori strategi pertumbuhan/ekspansi (growth/expansion strategy) ini dijalankan
perusahaan dalam rangka mengejar pertumbuhan korporat, yang dapat berupa kenaikan
penjualan, profit, ekspansi usaha, dan lain-lain yang akan berdampak pada
pengembangan/pertumbuhan perusahaan. Berikut beberapa strategi yang termasuk pada
kategori strategi pertumbuhan.

1. Strategi Intensif (Intensive Stategy) Disebut strategi intensif karena dilakukan


dengan mengerahkan berbagai usaha yang intensif dengan syarat perusahaan dapat
memperbaiki posisi kompetitif nya dengan produk yang ada saat ini. Strategi intensif
dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy) Strategi ini dijalankan untuk
meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini
melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi pasar paling sering
digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan strategi penetrasi
pasar dengan menggencarkan unsure bauran pemasaran promosi dan harga, yaitu melalui
antara lain menaikkan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan,
menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan, atau bahkan meningkatkan
aktivitas publisitas. Efektifitas strategi penetrasi pasar tergantung pada beberapa factor,
antara lain:
- Pasar belum jenuh
- Tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan
- Market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik - Kenaikan skala ekonomi
berdampak pada keunggulan kompetitif
- Ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya
pemasaran

Contoh :
1.HM sampoerna melakukan aktivitas pemasarran dan promosi yg intensif dan besar-
besaran untuk produk rokok merk A-Mild,
2. Coca Cola menerapkan strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan pangsa pasar
dengan melakukan upaya pemasaran yg lbh besar. Untuk mendukung strategi tersebut
cocacola berusaha menciptakan suatu trend an membuat iklan yg unik dan kreatif.
Sebagai contoh nyatany, coca cola meluncurkan iklan Coca-Cola brrrrrrr dilihat dri
iklan ini, coca cola ingin menciptakan suatu image bahwa dgn minum coca cola bisa
membuat konsumen menjadi lebih bersemangat.

b. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)Memperkenalkan produk


yang ada saat ini pada pasar baru (new market). Strategi Pengembangan pasar ke New
market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru, menambah segmen baru,
mengubah dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing.
Beberapa pedoman yang akan membuat strategi pengembangan pasar efektif:
- Saluran distribusi baru lebih andal, murah, berkualitas bagus
- Perusahaan sukses, apapun yang dilakukan - Pasar belum jenuh
- Ada kelebihan kapasitas produksi - Industri dasar menjadi global secara cepat

Contoh:
1. PT.Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di berbagai kota besar di
Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia. ,
2. PT . Garuda Indonesia membuka berbagai rute penerbangan baru baik domestic
maupun mancanegara, antara lain rute Jakarta-tanjung karang, Jakarta malang , dll

c. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)Merupakan strategi


yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi
produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan pengeluaran biaya
penelitian dan pengembangan yang besar. Pedoman yang harus dijalankan agar strategi
pengembangan produk efektif adalah:
- Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk
- Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat
- Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing
- Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat
- Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan

Contoh:
1. PT unilever Indonesia mengembangkan produk pepsodent dengan beberapa varian,
2. PT .TELKOM telah melakukan pengembangan pelayanan, dari jasa PSTN menuju
hingga jasa narrowband ISDN dan Intelligent Networks.

2. Strategi Integrasi (Integration Strategy) Strategi integrasi berarti menyatukan


beberapa rentang bisnis mulai dari hulu, jaringan pemasok hingga hilir, jaringan
distributor serta secara horizontal kearah pesaing. Strategi integrasi ada 3 bentuk yaitu:
strategi integrasi ke depan ; strategi integrasi ke belakang; strategi integrasi horizontal.
Seringkali secara keseluruhan strategi ini disebut sebagai strategi integrasi vertical yang
dijalankan untuk memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.

a. Strategi Integrasi Ke Depan (Forward Integration Strategy) Strategi integrasi ke depan


adalah strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas jalur distribusi, mulai dari
distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur distribusi adalah mendirikan
sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan atas jalur distribusi, atau memperoleh
kendali. Semakin meningkatnya jumlah manufaktur, atau dalam hal ini pemasok
menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan strategi integrasi ke depan oleh
manufaktur. E-commerce, franchise, factory outlet adalah bentuk pengembangan strategi
integrasi ke depan yang sedang tren saat ini. Beberapa pedoman yang mempengaruhi
efektifitas strategi integrasi ke depan antara lain:
- Distributor saat ini berbiaya mahal atau tidak andal
- Ketersediaan distributor yang berkualitas terbatas
- Perusahaan berada dalam industri yang tumbuh pesat
- Perusahaan memiliki modal dan sumber daya manusia yang mampu mengelola usaha
baru dibidang distribusi - Distributor saat ini menikmati profit margin yang terlampau
tinggi

Contoh :
1. Perusahaan PT.Kimia farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik
Kimia farma,
2. PT .Astra internasional menguasau saluran distribusi sampai hilirnya dengan
mempunyai outlet shop and drive yg memberikan pelayanan service dan menjual suku
cadang.

b. Strategi Integrasi Ke Belakang (Backward Integration Strategy) Strategi integrasi ke


belakang digunakan dengan memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas
perusahaan pemasok. Baik manufaktur maupun retailer membutuhkan bahan baku dari
pemasok. Berkut pedoman yang diikuti agar strategi integrasi ke belakang efektif:
- Jika perusahaan perlu memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat
- Pemasok saat ini mahal dan tidak andal
- Jumlah pemasok terbatas, tetapi jumlah pesaing banyak
- Pertumbuhan tinggi di sector industri
- Perusahaan memiliki modal dan SDM untuk mengelola bisnis baru
- Pentingnya stabilitas harga pasokan
- Pemasok yang ada menikmati profit margin yang tinggi

Contoh :
1. kelompok Kompas Gramedia memiliki bnyk anak perusahaan media termasuk
penerbitan,
2. Pt . Gudang Garam Internasional memiliki pabrik kertas rokok di afrika selain juga
memiliki pabrik kertas rokok di Kediri dgn nama PT Surya Zig Zag.

c. Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy) Strategi integrasi


horisontah mengarah pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren digunakan secara
signifikan dalam strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, pengambilalihan diantara para
pesaing memungkinkan semakin meningkatnya skala ekonomis dan transfer sumber daya
dan kompetensi. Pedoman yang harus diikuti agar strategi integrasi horizontal efektif:
- Perusahaan punya posisi monopolistic tanpa ada tentangan dari pemerintah
- Berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh
- Menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif
- Kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial atau kebutuhan
sumber daya tertentu
- Memiliki modal dan SDM yang berbakat yang dibutuhkan untuk mengelola ekspansi
bisnis

Contoh: 1. PT.indofood Sukses Makmur yg pertama kali popular dgn merek dagang
indomie membeli merk supermi, 2. PT Coca Cola Bottling Indonesia mengakusisi
airminung merk lokak Ades.

3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy) Sebenarnya ini adalah tipe strategi


yang kurang begitu popular karena sulitnya memanage aktivitas bisnis yang berbeda. Ada
3 bentuk strategi diversifikasi yakni: strategi diversifikasi konsentris; horizontal, dan
konglomerasi.

a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)Dijalankan


dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini.
Keterkaitan dalam hal: kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun
jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris
adalah:
- Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya
- Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan
penjualan produk yang ada
- Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif
- Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
- Memiliki tim manajemen yang kuat

Contoh:
1. Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor,
2. Kelompok usaha kompas gramedia masuk ke bisnis penerbitan (elexmedia
komputindo), took buku (gramedia) dan pentiaran ( radio Sonora dan TV7)

b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy) Strategi


diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru yang
tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah, bahwa
perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat ini
sangat loyal dengan merk/brand perusahaan. Pedoman yang akan menjamin keberhasilan
strategi diversifikasi horizontal adalah:
- tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan
- tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return
rendah
- Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan
- Produk baru dapat mengkompensir pola penjualan yang siklikal

Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di
sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer.

c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification


Strategy)Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait
dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk
menjamin strategi diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu
diikuti, yakni:
- Terjadi penurunan penjualan dan profit
- Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru
- Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakuisisi
- Pasar bagi produk saat ini sudah jenuh
- Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang
memiliki peluang investasi yang menarik
- Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal

Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di
sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer.

3.STRATEGI DEFENSIF (DEFENSIVE STRATEGY) Dalam kondisi tertentu


perusahaan akan lebih memilih strategi defensive yang akan mempertahankan posisi yang
ada saat ini atau karena kondisi yang terbatas maka perusahaan paling tidak harus
survive. Berikut beberapa strategi defensive yang dapat diterapkan sesuai dengan urutan
skala prioritas mulai dari strategi yang paling awal yaitu strategi penghematan yang jika
diterapkan tidak ada hasil maka strategi berikutnya adalah divestasi jika strategi inipun
tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan maka jalan dan strategi terakhir adalah
likuidasi.

a. Strategi Penghematan/Retrenchment Penghematan terjadi ketika perusahaan


melakukan regrouping melalui pengurangan biaya dan asset untuk mengatasi penurunan
penjualan dan profit. Strategi ini disebut juga strategi turnaround, atau reorganisasi.
Retrenchment didesain untuk memperkuat basic kompetensi distingtif. Selama
retrenchment, strategist bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan
dari pemilik, karyawan, dan media. Langkah awal dalam pelaksanaan strategi
penghematan ini adalah menonaktifkan beberapa asset yang tidak produktif, jika ini tidak
berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif dengan syarat perusahaan mengalami
penurunan penjualan. Wujud nyata dari strategi ini juga berupa, pemangkasan lini
produk, penutupan unit bisnis, penutupan pabrik, otomatisasi proses, pengurangan
karyawan, system pengendalian biaya yang ketat. Pedoman yang harus dijalankan agar
strategi retrenchment efektif:
- Gagal mencapai tujuan dan sasaran secara konsisten, tetapi perusahaan memiliki
kompetensi distingtif
- Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah
- Inefisiensi, profitabilitas rendah, moral karyawan buruk, serta tekanan dari pemilik
untuk melakukan reorganisasi
- Manajemen stratejik gagal dilaksanakan
- Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal

Contoh:
1. PT.Dirgantara Indonesia telah mem-PHK-kan sekitar 9.643 karyawannya

b. Strategi Divestasi/Divesture Jika langkah penghematan tidak menolong perbaikan


kondisi perusahaan maka penjualan asset nonproduktif ataupun selanjutnya asset
produktif seperti tanah, bangunan, dan aktiva tetap lainnya perlu dilakukan untuk
memperoleh dana segar. Strategi divestasi juga sering dilakukan untuk menggali modal
untuk selanjutnya digunakan mendanai akuisisi atau investasi. Strategi divestasi dapat
juga menjadi bagian dari keseluruhan strategi penghematan untuk memangkas bisnis
yang tidak profitable, yang membebani dan memerlukan modal cukup banyak, dan yang
tidak sejalan dengan misi dan aktivitas perusahaan. Pedoman yang harus diikuti agar
strategi divestasi berjalan efektif adalah:
- Penghematan gagal dilakukan untuk memperbaiki keadaan
- Divisi perlu sumber daya lebih dari yang ada
- Divisi bertanggungjawab atas keseluruhan performans perusahaan yang buruk
- Divisi tidak sejalan dengan organisasi
- Banyak dana kas yang dibutuhkan dan tidak dapat digali dari sumber lain

Contoh: PT Bank Niaga Tbk. Melepas seluruh kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia yg berkedudukan di Jakarta.
c. Strategi Likuidasi Menjual seluruh asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan
strategi likuidasi. Strategi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki
konsekuensi secara emosional. Akan tetapi, lebih baik berhenti operasi daripada terus
menerus kehilangan sejumlah uang. Sebelumnya perusahaan menyatakan diri bangkrut
baru setelah itu, dijual asset-aset tangible yang masih bernilai untuk memenuhi kewajiban
terutama kepada kreditor. Pedoman yang harus diikuti agar strategi likuidasi efektif
adalah:
- Ketika strategi penghematan dan divestasi tidak berhasil
- Hanya alternative bangkrut, likuidasi adalah satu-satunya cara untuk memperoleh dana
kas atas asset perusahaan. Perusahaan pertama harus menyatakan diri bangkrut dan
kemudian melikuidasi divisi untuk memperoleh kas
- Pemilik perusahaan dapat meminimumkan kerugian dengan cara menjual asset
perusahaan

Contoh:
1. Bank IFI dilikuidasi oleh Bank Indonesia,
2. PT Asahimas Flat Glass melakukan likuidasi terhadap anak perusahaanny, yakni
Glavermas Mirror Pte Ltd.

Keuntungan strategi integrative :


1. Dapat menciptakan penghematan biaya kalau volume kebutuhan bahan baku yang
diperlukan cukup besar sehingga cukup ekonomis kalau di produksi sendiri.
2. Akan mampu memberikan konstribusi laba yang diharapkan karena memberikan
keamanan supply bahan baku utama yang dibutuhkan perusahaan dan perusahaan tidak
mengalami kesulitan menguasai teknologi yang diperlukan.
3. Integrasi ke belakang akan memberikan keunggulan bersaing atas dasar differensiasi
jika integrasi tersebut mampu meningkatkan kualitas produk akhir dan pelayanan kepada
konsumen.

. Kelemahannya :
1. Adanya beban kelebihan kapasitas akibat tidak meratanya skala pabrik.
2. Koordinasi yang tidak jalan akan manikkan biaya dan menghilangkan sinergi.
3. Proses kadaluarsa
4. Menghalangi keluar pasar yang sudah kurang menguntungkan.
5. Kehilangan akses informasi dari supplier maupun dari distributor.

Keuntungan difersifikasi
1. Perush dpt mengejar pertumbuhan dlm waktu yg relatif singkat
2. Manfaat dr adanya management team hasil proses akuisisi
3. peningkatan kinerja, posisi perusahaan, memanfaatkan strategic fit, mengarahkan
sumber daya korporasi pada unit bisnis yang paling menguntungkan dan perencanaan
pajak.

Kelemahan diversifikasi
1. Biaya utk menguasai perush lain bisa melebihi manfaat yg diperoleh
2. Kemungkinan budaya kerja yg muncul dr 2 perush tdk saling mendukung
3. Memang diversifikasi dapat meletakkan anda pada jalan yang cepat untuk
pertumbuhan, namun sebaliknya bila gagal
4. Dengan memperluas rentang produk anda dan bahkan perputaran produk anda
meningkat, maka biaya-biayanya juga meningkat dan hal ini dapat pula berakibat
menurunkan profit anda.
5. Dengan memperluas ke pasar yang baru, maka bahaya yang muncul pada target
pelanggan yang baru belum tentu anda ketahui. Untuk itu diperlukan suatu riset sebelum
melakukan diversifikasi.
6. Untuk melakukan diversifikasi diperlukan orang yang benar-benar menguasai
karakteristik bisnis tiap-tiap produk anda.
5. Mengalokasikan Sumberdaya

Ketersediaan sumber daya akan menjadikan pencapaian tujuan dapat dilaksanakan.


Setidaknya, keberadaan sumber daya dalam segala wujud yang diperlukan untuk menerapkan
suatu alternative strategi haruslah menjadi pertimbangan yang tidak boleh diabaikan begitu saja
oleh perumus kebijakan. Jadi dapat dikatakan bahwa alokasi sumber daya merupakan hal vital
dalam perusahaan. Sumber daya seperti yang diketahui ada empat komponen yakni sumber daya
manusia, sumber daya fisik, sumber daya keuangan, dan sumber daya teknologi. Manajemen
strategis memungkinkan sumber daya bisa dilaksanakan berdasarkan prioritas yang dibuat dalam
mencapai tujuan.
Alokasi sumber daya yang efektif tidak menjamin implementasi strategi yang sukses
karena program, personel, kontrol dan komitmen harus terserap dalam sumber daya yang
disediakan. Beberapa faktor penghambat alokasi sumber daya yang efektif antara lain proteksi
terhadap sumber daya tertentu, penekanan criteria keuangan jangka pendek, politik, target
strategi kurang jelas, kurang pengetahuan, serta tidak bernai mengambil resiko.
Manakala suatu strategi utama serta variasi pengembangannya telah dipilih, satu hal
yang tidak kalah pentingnya adalah ia harus dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya , pilihan
strategi itu seringkali memperoleh sumber daya yang diperlukan, struktur perusahaan, kebijakan
yang diterapkan, dan system administrasi. Para perancang strategi harus mampu menyesuaikan
diri dengan berbagai kendala tersebut. Baik pilihan strategi beserta pelaksanaannya harus sejalan
harmonis dan saling memperkuat seta selaras dengan alur berpikir yang logis.
Secara umum proses pelaksanaan strategi sumber daya yang efektif dan efisien
sebagaimana di bawah ini:
Menentukan strategi dan mengkomunikasikan tujuan perusahaan yang terukur secara
keseluruhan.
Menetapkan tugas utama yang harus dilaksanakan oleh manajer.
Menetapkan tugas dan wewenang untuk berbagi bagian dalam perusahaan beserta
strukturnya.
Mendelegasikan wewenang.
Mengalokasikan sumber daya pada unit usaha dan departemen fungsional.
Menetapkan kebijaksanaan sebagai pedoman kerja bagi perusahaan secara keseluruhan.
Menjelaskan berbagai tujuan yang harus dicapai oleh para manajer.
Menetapkan suatu mekanisme pengukuran suatu prestasi.
Membangun suatu system informasi manajemen sebagai sumber masukan guna
melakukan evaluasi.
Menetapkan mekanisme imbalan dan sanksi untuk membentuk perilaku yang diinginkan.
Mengembangkan keahlian para manajer terkait dengan nilai dan gaya yang dianut
perusahaan.
Memastikan bahwa mekanisme pengendalian telah berjalan dengan baik.
Melakukan evaluasi atas hasil yang dicapai dan memberikan umpan balik pada
perusahaan yang terukur secara keseluruhan.

Berkaitan dengan alokasi sumber daya, para perancang strategi memiliki wewenang
untuk menentukan bagian-bagian tiap divisi. Permasalahan sumber daya menjadi sangat penting
karena ia mampu menunjang atau bahkan menghambat proses pelaksanaan strategi serta
pencapaian tujuan. Secara rinci, peran para penrencana strategi dalam berbagai tingkatan atau
pihak lain yang terlibat, utamanya dalam pemanfaatan sumber daya, digambarkan dalam bagan
berikut :
Perencana Strategi Alokasi dan Pengorganisasian Sumber Daya
Memutuskan alokasi dan pengelolaan sumber
Para Manajer Puncak
daya
Memutuskan yang terbaik bagi setiap unit usaha
Para Manajer Unit Usaha
yang mampu.
Memberikan saran berkaitan dengan alokasi dan
Perencanaan Strategi Perusahaan
pengelolaan sumber daya.
Memberikan pertimbangan dan persetujuan untuk
Dewan Komisaris
hal yang berdimensi strategis.
Perusahaan Jasa Konsultan Memberikan konsultasi mengenai bagaimana
Manajemen alokasi sumber daya harus dilakukan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa keputusan alokasi sumber daya harus
terkait dengan tujuan perusahaan serta strategi untuk mencapainya. Dengan kata lain, alokasi
sumber daya tidak boleh bertentangan atau menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

6. Sumber-sumber Sinergi

Anda mungkin juga menyukai