Anda di halaman 1dari 8

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)

Brand LEVIS

Selvia Cahyani

163112351650016

FISIP
A. Latar Belakang

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) adalah suatu konsep penting
yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.
Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur
hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan
ditarik dari pasar .
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang
penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam
mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt
(1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh
para ahli lainnya.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132) daur hidup produk itu di bagi
menjadi empat tahap, yaitu:
1.Tahap perkenalan (introduction).
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang
besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual
umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada
tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama
biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan
menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang
tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth).

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan


meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat
dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha
promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap
sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga
persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk
memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan
menurunkan harga jualnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)


Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan
masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba
produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi
sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya
dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan
biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)


Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan
selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti
dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah
dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno.
Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya
menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh
menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa
mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat
beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.

B. Analisis Produk

Fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan


dan gaya hidup keseharian.Gaya hidup(lifestyle) secara sosiologis merujuk
pada gaya hidup khas suatu kelompok tertentu.Sedangkan dalam masyarakat
modern gaya hidup(lifestyle) membantu mendefinisikan mengenai sikap,nilai-
nilai,kekayaan serta posisi sosial seseorang. Benda-benda seperti baju dan
aksesori yang dikenakan bukanlah sekedar penutup tubuh dan hiasan, lebih
dari itu juga menjadi sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitas
pribadi.

Dalam perkembangan selanjutnya fashion tidak hanya menyangkut


soal busana dan aksesoris semacam perhiasan seperti kalung dan gelang,
akan tetapi benda-benda fungsional lain yang dipadukan dengan unsur-unsur
desain yang canggih dan unik menjadi alat yang dapat menunjukkan dan
mendongkrak penampilan si pemakai.
Konsumen menilai pakaian pokok yang mereka gunakan
menggambarkan karakter dan status sosial. Dengan gaya berpakaian
seseorang yang bekerja akan cendrung berubah dari cara berpakaiannya
semasa kuliah. Perbedaan yang signifikan adalah individu tersebut akan
tampil lebih formal dan terlihat rapih. Hal tersebut juga merubah kebutuhannya
dalam membeli pakaian.faktor tersebutlah yang membuat fashion dan lifestyle
yang ada selalu berubah.

Product Life Cycle LEVIS


Merek : LEVIS

Jenis : Pakaian

Produk : PT Levis

1. Tahap Perkenalan

Pada abad ke 18 jeans mulai masuk ke Amerika, pada tahun 1890


pertama kali di eropa jeans tersebut diperkenalkan pada penambang -
penambang emas di San Fransisco. pada zaman tersebut jeans memiliki
fungsi yang diperuntukan supaya jeans tidak mudah sobek untuk
mengantungi emas, dan levi's pun lahir ketika para penambang merasa
nyaman. Pada tahun 1970 disaat denim atau celana khususnya yang
berbahan jeans diproduksi masal momen inilah yang membuat jeans
mencapai popularitas pada saat itu.

2. Tahap Pertumbuhan

Pada awal mulanya di indonesia produk levi's yang masuk adalah


jeans. Produk tersebut dijual melalui toko-toko retail,dimana toko retail
tersebut menjual kembali ke beberapa outlet sehingga bercampur dengan
merek lain.Tanpa diduga merek ini menjadi pilihan utama para masyarakat
indonesia. Seiring dengan tingganya penjualan dan permintaan akhirnya
pada tahun 1996 levi's resmi mumbuka toko toko resmi di Indonesia. Levi's
masuk indonesia dengan 3 kategori yakni,women,men dan accesorries.
Pada saat ini pertumbuhan jeans levi's di Indonesia sangat baik,sehingga
sering melampaui target pasar dari yang mereka tentukan.
Levi's mempunyai keuggulan di Indonesia,di mana konsumen merek
levi's dikenal dengan kualitas dan daya tahan jeans yang awet. Jika
mendengar atau melihat nama levi's akan mengingat sebuah jeans
berkualitas.dan membuat merek levi's menjadi trademark jeans di
indonesia. Hampir semua penjahit jeans yang ada di indonesia
menggunakan nama levi's dalam toko mereka,hal itu dikarenakan brand
image yang sudah melekat pada levi's adalah sebuah jeans.

3. Tahap kedewasaan

Pada tahun 2012 levi's mempunyai 31 original store di Indonesia,


dan akan menambah 5 - 6 store lagi di indonesia. Selain di toko original,
Levis juga terdapat di departement store antara lain Sogo, Matahari, Seibu,
dan Debenhams. Pada kategori men atau celana jeans khusus laki-laki
penjualan di indonesia adalah yang paling tinggi,sehingga kebanyakan
pengguna produk ini adalah laki-laki.
4. Tahap Penurunan

Merek Jeans Pangsa pasar 1990 Pangsa pasar 1998

Levi's 48,2% 25%

Sumber :Big Brands Big Trouble by Jack Trout

Di Indonesia merek levi's mulai terkenal sekitar tahun 1980, tetapi


dengan harga jual yang hanya bisa dicapai oleh ekonomi tingkat menengah
ke atas dan diatur oleh ritel-ritel indonesia. Pada tahun 1998 banyak terjadi
penumpukan sisa dalam penjualan di gudang diakibatkan terbatasnya
jumlah gerai retail di indonesia.
Dalam mengatasi hal ini PT levi staruss indonesia berusaha
membuat kemitraan untuk memecahkan masalah. Dengan menjual secara
global pada para pengusaha atau bisa dikatakan waralaba di indonesia.
Tetapi dengan persyaratan membuka outlet pabrik untuk mendapatkan
produk levi's.
Pada tahun 2012 levi's mempunyai 31 original store di indonesia,
dan akan menambah 5 - 6 store lagi di indonesia. Selain di toko original,
Levis juga terdapat di departement store antara lain Sogo, Matahari, Seibu,
dan Debenhams. Pada kategori men atau celana jeans khusus laki-laki
penjualan di indonesia adalah yang paling tinggi,sehingga kebanyakan
pengguna produk ini adalah laki-laki.
Persepsi pada sebuah merek dapat menimbulkan brand image yang
positif atau negatif pada perusahaan.Pada P.T Levi's pandangan para
konsmen pada produknya yaitu memiliki daya tahan yang baik dan
kualitasnya tidak diragukan lagi.Brand image yang baik dimata
konsumen mengenai jeans levis menjadi pemimpin pasar di indonesia.
Tetapi pada jaman sekarang levi's sudah mulai tertinggal oleh
para pesaingnya sehingga orang yang dulu memakai levi's sudah
berani membedakan jeans levi's dengan merek lain bahkan konsumen
berani untuk berpindah ke merek lain. Perubahan gaya hidup yang berbeda
dari taun ke tahun juga mempengaruhi persepsi konsumen terhadap suatu
barang.

Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen agar tidak mengalami


penurunan antara lain:

Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).


Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program
produksinya agar lebih efisien.
Membuat inovasi produk yang baru
Mengadakan evaluasi setiap produk

C. Kesimpulan

Pada pembahasan ini jeans merk levis produki ingin menjadi salah satu
brand yang memiliki loyalitas pelanggan yang tertinggi di pasar. Seiring
muncul nya brand brand baru dari luar negri maupun dalam negri yang
menjual produk jeans timbulah suatu fenomena dimana sebagian
konsumen yang sudah loyal terhadap levis mulai beralih ke produk
produk jeans pesaing, karena levis berfokus pada satu faktor yakni kualitas
pada jeans tersebut. Dengan makin banyaknya pilihan jeans yang beredar
di pasaran bukan berati levi's tidak bisa kehilangan pelanggan mereka yang
loyal

Sumber

www.kompasiana.com/parlin_nainggolan/mengenal-kembali-sejarah-blue-jeans-
levi-s

jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/01/siklus-hidup-produk-product-life-
cycle_28.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai