STRATEGI KORPORASI
“Strategi Pertumbuhan”
B. Rumusan Masalah
1. Definisi strategi pertumbuhan dalam strategi korporasi ?
2. Apa saja jenis strategi pertumbuhan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami definisi dan jenis-jenis strategi pertumbuhan pada strategi level
korporasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
(backward), terhadap outputnya (forward), atau keduanya. Strategi integrasi
vertikal di anggap strategi pertumbuhan karena strategi ini memperluas operasi
perusahaan.
(a.1) Integrasi Vertikal ke Depan
Strategi integrasi vertikal ke depan (Forward Integration) merupakan
strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas
distributor atau pengecer. Jika melakukan integrasi ke depan, maka yang
harus dilakukan adalah menjaga kualitas dan distribusi produk yang
dampaknya menambah kompetensinya untuk memperoleh keunggulan
kompetitif yang lebih besar. Dan kapan strategi integrasi ke depan dapat
menjadi strategi yang efektif :
Ketika distributor atau pemasok perusahaan sangat mahal, atau tidak
dapat diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Ketika ketersediaan distributor yang berkualitas sangat terbatas sehingga
memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan yang berintegrasi
ke depan.
Ketika sebuah organisasi bersaing dalam industri yang bertumbuh secara
pesat, hal tersebut merupakan faktor pencetus karena integrasi ke depan
menurunkan kemampuan organisasi untuk berdiversifikasi jika industri
dasarnya tidak stabil.
Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang
dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru dalam mendistribusikan
produknya sendiri.
Ketika keuntungan dari produksi stabil dan sangat tinggi, hal ini
merupakan pertimbangan karena sebuah organisasi dapat meningkatkan
kepastian permintaan outputnya dengan integrasi ke depan.
Ketika distributor atau pengecer saat ini memiliki margin laba yang
tinggi, situasi ini mengisyaratkan bahwa perusahaan dapat
mendistribusikan produknya secara menguntungkan dan menetapkan
harga secara lebih kompetitif dengan integrasi ke depan.
3
(a.2) Integrasi Vertikal ke Belakang
Merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas perusahaan pemasok. Jika perusahaan melakukan integrasi ke
belakang, maka yang harus dilakukan adalah minimisasi biaya akuisisi
sumberdaya dan operasi yang tidak efisien. Dan kapan strategi integrasi ke
belakang dapat menjadi strategi yang efektif:
Ketika pemasok perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat
diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Ketika jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak.
Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh dengan
cepat, ini merupakan faktor pencetus karena strategi integrasi
mengurangi kemampuan organisasi untuk mendiversifikasi dalam
industri yang mengalami penurunan.
Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia dan modal untuk
mengelola bisnis baru yang memasok bahan bakunya sendiri
Ketika manfaat dari kestabilan harga sangat penting, hal ini merupakan
faktor karena suatu organisasi dapat menstabilisasi biaya bahan baku dan
biaya yang berhubungan dengan harga produknya melalui integrasi ke
belakang.
Ketika pemasok saat ini memiliki margin laba yang tinggi, hal tersebut
mengisyaratkan bahwa bisnis memasok produk atau jasa pada industri
tersebut merupakan usaha yang menjanjikan.
Ketika suatu organisasi perlu membeli sumber daya yang dibutuhkan
dengan cepat.
4
domestik untuk pelanggan di wilayah-wilayah pasar yang terkait dengan cara
menambah saluran distribusi. Dan kapan strategi integrasi hrorizontal menjadi
strategi yang efektif :
Ketika berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh
Ketika menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif
Ketika kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial
atau kebutuhan sumber daya tertentu
Ketika memiliki modal dan sumber daya manusia yang berbakat yang
dibutuhkan untuk mengelola ekspansi bisnis.
a) Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar adalah usaha perusahaan yang lebih besar untuk meraih
pangsa pasar (market share) dengan produk yang sudah ada dan pasar yang terkini
(sudah ada juga) melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Dan kapan strategi
penetrasi pasar dapat menjadi strategi yang efektif :
Saat pasar belum jenuh
Ketika tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara
signifikan
Ketika market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik
Ketika kenaikan skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif
Ketika ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan
kenaikan biaya pemasaran
5
b) Pengembangan Pasar
Perluasan atau pengembangan pasar terdiri atas pemasaran produk- produk
yang ada saat ini, sering kali terkait hanya dengan modifikasi yang bersifat
domestik untuk pelanggan di wilayah-wilayah pasar yang terkait dengan cara
menambah saluran distribusi (new geographic area). Dan kapan strategi perluasan
pasar dapat menjadi strategi yang efektif :
- Ketika saluran distribusi baru lebih handal, murah, berkualitas bagus
- Saat perusahaan sukses, apapun yang dilakukan
- Saat pasar belum jenuh
- Ketika ada kelebihan kapasitas produksi
- Ketika industri dasar menjadi global secara cepat
c) Pengembangan Produk
Pengembangan produk melibatkan modifikasi substansial terhadap produk
atau yang ada saat ini atau penciptaan produk atau jasa yang baru namun masih
terkait yang dapat dipasarkan kepada pelanggan saat ini melalui saluran
distribusi yang sudah ada. Strategi pengembangan produk atau sering kali
digunakan untuk memperpanjang siklus hidup dari produk atau yang ada saat ini
maupun untuk mempertahankan reputasi atau merek yang menguntungkan.
Idenya adalah membuat para pelanggan puas karena memiliki pengalaman positif
atas tawaran awal perusahaan tetarik dengan produk atau jasa baru. Dan kapan
strategi pengembangan produk dapat menjadi strategi yang efektif :
Ketika produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk
Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat
Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang
bersaing
Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat
Kemampuan yang kuat dibidang penelitian & pengembangan
6
1.3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
Beberapa perusahaan cenderung untuk memiliki variasi bisnis yang
berbeda. Strategi ini bertujuan agar perusahaan tidak hanya bergantung pada satu
variabel usaha saja, namun juga dapat mengembangkan beberapa jenis usaha atau
industri lainnya. Strategi ini bisa jadi kurang berkembang karena tingkat kesulitan
yang dihadapi para manajemen. Dalam pengendalian aktivitas industri yang
berbeda, dubutuhkan banyak strategi dan dibutuhkan pengawasan yang lebih
tinggi. Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu sebagai berikut:
a) Diversifikasi Konsentris
Diversifikasi konsentris (concentric diversification) melibatkan akuisisi
atas bisnis-bisnis yang berkaitan dengan perusahaan yang mengakuisisi dalam
teknologi, pasar, atau produk. Dengan strategi utama ini bisnis-bisnis dimiliki
oleh perusahaan tersebut saat ini Deversifikasi konsentris yang ideal ketika laba
gabungan dari perusahaan tersebut meningkatkan kekuatan dan peluang serta
mengurangi kelemahan dan paparan terhadap resiko. Dengan demikian,
perusahaan yang mengakuisisi mencari bisnis-bisnis baru dengan produk, pasar,
saluran distribusi, teknologi, dan kebutuhan sumber daya yang serupa tetapi tidak
identik dengan milik perusahaan itu sendiri, sehingga akuisisi ini menghasilkan
sinergi tetapi bukan saling ketergantungan secara penuh.
b) Diversifikasi Konglomerasi
Kadang kala suatu perusahaan, terutama yang sangat besar berencana
untuk mengakuisisi suatu bisnis karena bisnis tersebut merupakan peluang
investasi paling menjanjikan yang tersedia. Strategi utama ini dikenal dengan
strategi diversivikasi konglomerasi (conglomerate diversification).
7
c) Diversifikasi Horizontal
Mencari produk baru yang menarik pelanggannya saat ini walaupun
teknologinya tidak berhubungan dengan lini produk yang ada (strategi
diversifikasi horizontal) ketika pendapatan perusahaan yang berasal dari produk
atau jasa yang ada dapat meningkat secara signifikan dengan penambahan
produk baru yang tidak terkait.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi Pertumbuhan merupakan strategi yang berdasarkan tahap
pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan dan menginginkan pertumbuhan
atau peningkatan kegiatan organisasi. Caranya dengan melihat bermacam-macam
strategi pertumbuhan perusahaan dan memilih salah satu atau lebih yang
mendekati karakteristik dan sasaran organisasi pada situasi tertentu.
a) Strategi Integrasi
Strategi Integrasi Vertikal ke Depan
Strategi Integrasi Vertika ke Belakang
Strategi Integrasi Horisontal
b) Strategi Intensif
Strategi Penetrasi Pasar
Strategi Pengembangan Pasar
Strategi Pengembangan Produk
c) Strategi Diversifikasi
Strategi Diversifikasi Konsentris
Strategi Diversifikasi Horisontal
Strategi Diversifikasi Konglomerasi
9
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. Manajemen Strategis Kosep. Edisi 12. 2011. Salemba Empat :
Jakarta
Coulter, Mary K. 2002. Strategic Management in Action, edisi kedua. New
Jersey; Prentice Hall