DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020/2021
BAB I
PEMBAHASAN MATERI
IFAS merupakan alat analisis untuk mengukur seberapa penting sumber daya
internal bagi perusahaan dan seberapa baik kemampuan sumber daya internal yang
dimiliki tersebut.IFAS membantu manajer mengorganisir faktor-faktor srategis internal ke
dalam kategori kekuatan dan kelemahan.
1
Keterangan IFAS :
Rating menunjukkan seberapa baik sumber daya yang saat ini dimiliki mampu
dikelola oleh organisasi, sehingga menjadi kekuatan bagi organisasi. Dengan demikian,
rating menggambarkan nilai kekuatan bagi organisasi.
a. Rating 1 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang tidak baik
untuk mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kekuatan
yang sangat rendah dalam organisasi.
b. Rating 2 artinya srategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang kurang baik
untuk mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberkan nilai kekuatan
yang cukup rendah bagi organisasi.
c. Rating 3 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan rata-rata dalam
mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kekuatan yang
moderat/sedang bagi organisasi.
d. Rating 4 artinya startegi orgnisasi saat ini memiliki kemampuan yang sudah cukup
baik dalam mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai
kekuatan yang cukup besar bagi organisasi.
2
e. Rating 5 artinya startegi orgnisasi saat ini memiliki kemampuan yang sudah sangat
baik dalam mengelola faktor internal ini, sehingga fakor ini memberikan nilai
kekuatan yang sangat besar bagi organisasi.
Rating menunjukkan seberapa baik sumber daya yang saat ini dimiliki mampu
dikelola oleh organisasi, sehingga menjadi kekuatan bagi organisasi.Dengan demikian
rating menggambarkan nilai kekuatan bagi organisasi.
a. Rating 1 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang tidak baik
unuk mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kelemahan
yang sangat besar bagi organisasi.
b. Rating 2 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang kurang baik
untuk mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kelemahan
yang cukup besar bagi organisasi.
c. Rating 3 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan rata-rata dalam
mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kelemahan yang
moderat/sedang bagi organisasi.
d. Rating 4 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang sudah cukup
baik dalam mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai
kelemahan yang cukup rendah bagi organisasi.
e. Rating 5 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang sudah sangat
baik dalam mengelola fakor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai
kelemahan yang sangat rendah bagi organisasi.
Rumus Range
3
yang diterapkan saat ini memiliki kemampuan yang moderat (sedang) dalam mengelola
sumber daya internalnya.
Semakin besar nilai kekuatan dan semakin kecil nilai kelemahan akan
berkontribusi semakin meningkatnya rating. Kemudian semakin meningkatnya rating akan
semakin berpotensi meningkatkan nilai IFAS. Sehingga nilai IFAS yang semakin tinggi
menunjukkan bahwa strategi organisasi yang diterapkan saat ini memiliki kemampuan
yang semakin baik dalam mengelola sumber daya internalnya. Sebaliknya, semakin kecil
nilai kekuatan dan semakin besar nilai kelemahan akan berkontribusi terhadap semakin
menurunnya rating. Selanjutnya, rating yang semakin menurun akan berpotensi
menurunkan nilai IFAS. Sehingga, nilai IFAS yang semakin rendah menunjukkan bahwa
strategi yang diterapkan organisasi saat ini memiliki kemampua yang semakin buruk
dalam mengelola sumber daya internalnya.
4
a. Perusahaan yang berada dalam kuadran I memiliki posisi strategis yang sempurna.
Perusahaan dalam posisi ini, memiliki sumber daya yang memadai untuk mengambil
keuntungan dan berbagai peluang eksternal yang muncul di banyak bidang. Jika
diperlukan, mereka dapat mengambil risiko secara agresif.
b. Perusahaan yang berada dalam kuadran II perlu secara serius mengevaluasi pendektan
mereka terhadap pasar. Walupun industri mereka tengah tumbuh, mereka tidak
mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mecari tahu mengapa pendekatan
perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat memperbaiki daya
siangnya.
c. Perusahaan di kuadran III bersaing di industri yang pertumbuhannya lambat serta
memiliki posisi kompetitif lemah. Perusahaan harus segera membuat perubahan
drastis untuk menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pertama
kali harus dilakukan pengurangan biaya dan aset.
d. Perusahaan di kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat namun berada di
dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai
kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke bidang-bidang pertumbuhan
baru yang menjanjikan. Karakteristik perusahaan di kuadran IV adalah memiliki
tingkat arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas dan
5
sering kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tidak terkait dengan
berhasil. Perusahaan-perusahaan di kuadran IV juga bisa melakukan usaha patungan.
6
7
BAB II
CONTOH KASUS
8
menunjang roda pembangunan, utamanya dalam meningkatkan pemerataan dan
penyebaran hasil-hasil produksi serta meningkatkan sarana perhubungan dan komunikasi
dari suatu pihak ke pihak lain.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk jasa
pengiriman yaitu: jaringan wilayah operasional, kecepatan penghantaran, keamanan, dan
pelayanan terhadap konsumen / service. PT. Angkasa Pura Logistik (APL) Cabang
Semarang merupakan salah satu perusahaan pengangkutan dan pengiriman barang di
Semarang , disamping perusahaan sejenis diantaranya: Delta Aerosupport, Kokapura, PT.
Dharma Bandar Mandala (DBM), Sn Kargo, MSA. Semakin banyak perusahaan baru
berdiri semakin besar pangsa pasar yang diperebutkan, yang menyebabkan semakin tajam
persaingan diantara perusahaan yang akan terus berusaha memuaskan konsumen guna
merebut perhatian dan menggunakan produk jasa mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh faktor-faktor internal terhadap perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap perusahaan?
3. Bagaimana menentukan strategi pemasaran berdaya saing pada PT. Angkasa Pura
Logistik?
9
BAB III
ANALISIS KASUS
Kelemahan:
1. Promosi yang dilakukan PT. Angkasa Pura 4 0,12
Logistik cabang Semarang kurang efektif
2. Pelayanan PT. Angkasa Pura Logistik cabang 4 0,12
Semarang kurang memuaskan
3. Fasilitas keamanan untuk mencegah timbulnya hal 4 0,12
yang tidak diinginkan dalam pengiriman barang
yang dimiliki PT. Angkasa Pura Logistik cabang
Semarang kurang memadai
4. Kenaikan biaya operasional PT. Angkasa Pura 4 0,12
Logistik cabang Semarang sangat dipengaruhi oleh
kenaikan dari tarif listrik, telepon, dan BBM
Total 33 1
b) Memberikan peringkat dan menentukan skor tertimbang masing-masing faktor
internal
Keterangan:
5 = Memiliki pengaruh sangat besar
4 = Memiliki pengaruh besar
3 = Netral
2 = Memiliki pengaruh kecil
1 = Memiliki pengaruh sangat kecil
10
1. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 0,15 4 0,60
memiliki daerah pemasaran yang luas
2. SDM PT. Angkasa Pura Logistik cabang 0,12 5 0,60
Semarang memadai
3. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 0,12 4 0,48
memiliki armada pengiriman yang memadai
4. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 0,12 4 0,48
memiliki struktur keuangan yang baik sehingga
operasional perusahaan berjalan dengan baik
(+) 2,16
Kelemahan:
1. Promosi yang dilakukan PT. Angkasa Pura 0,12 2 0,24
Logistik cabang Semarang kurang efektif
2. Pelayanan PT. Angkasa Pura Logistik cabang 0,12 2 0,24
Semarang kurang memuaskan
3. Fasilitas keamanan untuk mencegah timbulnya 0,12 1 0,12
hal yang tidak diinginkan dalam pengiriman
barang yang dimiliki PT. Angkasa Pura Logistik
cabang Semarang kurang memadai
4. Kenaikan biaya operasional PT. Angkasa Pura 0,12 2 0,24
Logistik cabang Semarang sangat dipengaruhi
oleh kenaikan dari tarif listrik, telepon, dan BBM
(-) 0,84
Total 1 3,00
Dari analisis faktor-faktor internal perusahaan tersebut dapat diperoleh faktor-faktor
strategis internal perusahaan yaitu:
= 2,16 – 0,84
= (+) 1,32
Ancaman:
11
1. Kenaikan biaya produksi PT. Angkasa Pura 4 0,24
Logistik cabang Semarang akibat dari
perekonomian yang tidak stabil karena krisis global
2. Saat ini banyak muncul pesaing baru dengan usaha 4 0,24
yang sejenis yang memberikan pelayanan yang
variatif
Total 17 1
= 2,12 – 0,96
= (+) 1,16
12
3. Penentuan Posisi dan strategi pemasaran berdaya saing pada PT. Angkasa Pura
Logistik
Berdasarkan analisis dengan IFAS dan EFAS diperoleh titik koordinat yaitu (1,32 :
1,16). Sehingga Matriks Grand Strategy sebagai berikut:
Keterangan :
Sumbu X = faktor internal (kekuatan dan kelemahan)
Sumbu Y = faktor eksternal (peluang dan ancaman)
Kesimpulan:
a) Posisi Perusahaan
Dari grafik tersebut dapa ditarik kesimpulan bahwa menurut analisis faktor internal
dan eksternal dengan menggunakan IFAS dan EFAS yang telah dilakukan, PT.
Angkasa Pura Logistik cabang Semarang berada pada posisi “Kuadran I” yaitu
kuandran yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Hal ini berarti
perusahaan berada pada posisi strategis yang sempurna. Di mana perusahaan mampu
mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada dan bersaing dengan
menggunakan strategi bisnis yang agresif.
13
Berdasarkan posisi perusahaan pada Matriks Grand Strategy, maka strategi pemasaran
yang tepat untuk perusahaan PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang adalah:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa. Kualitas pelayanan merupakan hal yang
perlu diperhatikan dalam melayani konsumen agar tidak timbul keluhan-keluhan
yang ditujukan oleh konsumen. Karena konsumen lebih mengharapkan pelayanan
yang lebih memuaskan bagi dirinya.
2. Melakukan promosi yang efektif dan tepat sasaran. Peningkatan promosi penjualan
perlu dilakukan bagi perusahaan agar konsumen banyak yang semakin tahu tentang
produk jasa yang ditawarkan dan dengan promosi penjualan yang efektif akan
mampu menarik minat konsumen yang lebih banyak. Upaya yang dilakukan adalah
melalui media cetak atau elektronik
3. Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Kualitas SDM merupakan suatu
hal yang perlu diperhatikan, karena bias berpengaruh terhadap penjualan jasa.
Dimana kualitas SDM yang baik dapat mempercepat suatu proses dan tujuan
pengembangan kualitas SDM ini adalah supaya mutu karyawan agar lebih baik
14
DAFTAR PUSTAKA
David, R. Fred, David R. Forest. 2016. Manajemen Strategik edisi 15: Suatu Pendekatan
Keunggulan Bersaing. Salemba Empat: Jakarta.
Florencia, Dayana. 2016. Manajemen Strategis Grand Strategy Matrix. Diakses pada
tanggal Senin, 12 Oktober 2020 pada
https://www.slideshare.net/dflorencia/manajemen-strategis-grand-strategy-matrix
Tactica, Polisi. (Maret 2018). Analisis SWOT: Panduan Hitung IFAS, EFAS, SFAS dan
Matrik Grand Strategy. Dikutip pada tanggal 13 Oktober 2020 pada
https://www.makalah-nkp.com/2018/03/analisis-swot-panduan-ifas-efas-sfas.html?
m=1
15