Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN STRATEGIK EMA 412M BP

ANALISIS DAN DIAGNOSIS LINGKUNGAN INTERNAL

DAN MEMBUAT TABEL IFAS

DOSEN PENGAMPU :

Dr. NI WAYAN EKAWATI, S.E., M.M,

Ni Kadek Astri Winanti 1807531001 / 01

Kadek Meinawati 1807531013 / 10

Ni Putu Nadia Putri Febrianti 1807531023 / 19

I Gusti Ayu Nata Dewi Utari 1807531024 / 20

Sang Ayu Kompiang Intan Sri Rahayu 1807531029 / 25

I Wayan Darmawan 1807531033 / 27

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020/2021
BAB I

PEMBAHASAN MATERI

A. Analisis Lingkungan Internal (Cara Membuat dan Menginterpretasikan Tabel


IFAS)
Dalam lingkungan internal, kita dapat melihat bahwa kondisi organisasi itu dibentuk
dari sumber daya internal yang dimiliki yang dapat teralokasi ke beberapa bidang atau
aktivitas seperti, aktivitas produksi atau operasional, aktivitas pengelolaan keuangan,
aktivitas pengelolaan sumber daya manusia atau personalia atau tenaga kerja, aktivitas
pemasaran, dan aktivitas-aktivitas lainnya.
Untuk melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor dalam IFAS, maka kita terlebih
dahulu perlu untuk melakukan pengamatan berbagai faktor internal dari sumber daya
internal yang dimiliki, yaitu sumber daya keuangan, sumber daya produksi, sumber daya
manusia, sumber daya pemasaran, dan sumber daya lainnya.Selanjutnya kita identifikasi
dan kita lihat bagaimana kondisi sumber daya yang dimiliki organisasi. Apabila kondisi
sumber daya yang dimiliki organisasi memiliki keunggulan maka akan kita identifikasi
sebagai kekuatan atau strengths. Sebaliknya, apabila ternyata sumber daya organisasi
memiliki kekurangan maka kita identifikasi sebagai kelemahan atau weaknesses.

IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

IFAS merupakan alat analisis untuk mengukur seberapa penting sumber daya
internal bagi perusahaan dan seberapa baik kemampuan sumber daya internal yang
dimiliki tersebut.IFAS membantu manajer mengorganisir faktor-faktor srategis internal ke
dalam kategori kekuatan dan kelemahan.

Contoh Tabel IFAS

1
Keterangan IFAS :

Kolom bobot menunjukkan seberapa penting faktor lingkungan internal bagi


organisasi, mulai dari 0,0 (sangat tidak penting). Pembobotan didasarkan pada
kemungkinan setiap faktor internal tersebut mempengaruhi posisi strategis organisasi saat
ini. Semua bobot harus berjumlah 1,0 tanpa memperdulikan jumlah faktor lingkungan
internal. Jadi, kalau misalnya di kekuatan kita identifikasi ada sepuluh item, kemudian
dikelemahan ada lima item, maka total kelima belas item itu bobotnya harus sama dengan
satu.

Rating menunjukkan seberapa baik sumber daya yang saat ini dimiliki mampu
dikelola oleh organisasi, sehingga menjadi kekuatan bagi organisasi. Dengan demikian,
rating menggambarkan nilai kekuatan bagi organisasi.
a. Rating 1 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang tidak baik
untuk mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kekuatan
yang sangat rendah dalam organisasi.
b. Rating 2 artinya srategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang kurang baik
untuk mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberkan nilai kekuatan
yang cukup rendah bagi organisasi.
c. Rating 3 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan rata-rata dalam
mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kekuatan yang
moderat/sedang bagi organisasi.
d. Rating 4 artinya startegi orgnisasi saat ini memiliki kemampuan yang sudah cukup
baik dalam mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai
kekuatan yang cukup besar bagi organisasi.

2
e. Rating 5 artinya startegi orgnisasi saat ini memiliki kemampuan yang sudah sangat
baik dalam mengelola faktor internal ini, sehingga fakor ini memberikan nilai
kekuatan yang sangat besar bagi organisasi.
Rating menunjukkan seberapa baik sumber daya yang saat ini dimiliki mampu
dikelola oleh organisasi, sehingga menjadi kekuatan bagi organisasi.Dengan demikian
rating menggambarkan nilai kekuatan bagi organisasi.
a. Rating 1 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang tidak baik
unuk mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kelemahan
yang sangat besar bagi organisasi.
b. Rating 2 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang kurang baik
untuk mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kelemahan
yang cukup besar bagi organisasi.
c. Rating 3 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan rata-rata dalam
mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai kelemahan yang
moderat/sedang bagi organisasi.
d. Rating 4 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang sudah cukup
baik dalam mengelola faktor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai
kelemahan yang cukup rendah bagi organisasi.
e. Rating 5 artinya strategi organisasi saat ini memiliki kemampuan yang sudah sangat
baik dalam mengelola fakor internal ini, sehingga faktor ini memberikan nilai
kelemahan yang sangat rendah bagi organisasi.

Cara Menginterpretasikan Nilai IFAS :

Rumus Range

Range = (Skor tertinggi – Skor terendah) : Jumlah klasifikasi

Diketahui : Skor tertinggi = 5 dan skor terendah = 1


Sehingga : Range = (5-1) : 5 = 0,80

Skor IFAS Interpretasi


4,20 – 5,00 Sangat Baik
3,40 – 4,19 Baik Nilai
2,60 – 3,39 Sedang /Moderat
IFAS
1,80 – 2,59 Tidak Baik
3,35 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik artinya
strategi

3
yang diterapkan saat ini memiliki kemampuan yang moderat (sedang) dalam mengelola
sumber daya internalnya.
Semakin besar nilai kekuatan dan semakin kecil nilai kelemahan akan
berkontribusi semakin meningkatnya rating. Kemudian semakin meningkatnya rating akan
semakin berpotensi meningkatkan nilai IFAS. Sehingga nilai IFAS yang semakin tinggi
menunjukkan bahwa strategi organisasi yang diterapkan saat ini memiliki kemampuan
yang semakin baik dalam mengelola sumber daya internalnya. Sebaliknya, semakin kecil
nilai kekuatan dan semakin besar nilai kelemahan akan berkontribusi terhadap semakin
menurunnya rating. Selanjutnya, rating yang semakin menurun akan berpotensi
menurunkan nilai IFAS. Sehingga, nilai IFAS yang semakin rendah menunjukkan bahwa
strategi yang diterapkan organisasi saat ini memiliki kemampua yang semakin buruk
dalam mengelola sumber daya internalnya.

B. Grand Strategy Marix


Grand strategy matrix merupakan tahapan pencocokan (matching stage) pada proses
formulasi strategi. Matrix ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif
(competitive position) dan pertumbuhan pasar (market growth). Grand strategiy matrix
digunakan untuk mengetahui strategi bisnis yang tepat bagi perusahaan. Internal factor
evaluation dan external factor evaluation merupakan dasar untuk mengetahui strategi
bisnis dengan menggunakan metode ini.
Grand strategy matrix mempunyai empat kuadran yang mewakili keadaan suatu
perusahaan, yaitu :

4
a. Perusahaan yang berada dalam kuadran I memiliki posisi strategis yang sempurna.
Perusahaan dalam posisi ini, memiliki sumber daya yang memadai untuk mengambil
keuntungan dan berbagai peluang eksternal yang muncul di banyak bidang. Jika
diperlukan, mereka dapat mengambil risiko secara agresif.
b. Perusahaan yang berada dalam kuadran II perlu secara serius mengevaluasi pendektan
mereka terhadap pasar. Walupun industri mereka tengah tumbuh, mereka tidak
mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mecari tahu mengapa pendekatan
perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat memperbaiki daya
siangnya.
c. Perusahaan di kuadran III bersaing di industri yang pertumbuhannya lambat serta
memiliki posisi kompetitif lemah. Perusahaan harus segera membuat perubahan
drastis untuk menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pertama
kali harus dilakukan pengurangan biaya dan aset.
d. Perusahaan di kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat namun berada di
dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai
kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke bidang-bidang pertumbuhan
baru yang menjanjikan. Karakteristik perusahaan di kuadran IV adalah memiliki
tingkat arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas dan

5
sering kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tidak terkait dengan
berhasil. Perusahaan-perusahaan di kuadran IV juga bisa melakukan usaha patungan.

C. Matriks Ringkasan Analisis Faktor-Faktor Strategis (SFAS)


Matriks ringkasan Analisis Faktor-Faktor Strategis, meringkas faktor strategis
organisasi dengan menggabungkan faktor eksternal EFAS dengan faktor internal IFAS.
Bagi manajemen jumlah faktor-faktor yang sebelumnya ditentukan terlalu banyak untuk
digunakan merumuskan strategi. Matriks SFAS mengharuskan para manajer memadatkan
faktor-faktor kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan
ancaman (Threats) sehingga menjadi 10 faktor atau bahkan kurang. Hal ini dilakukan
untuk mereview dan meringkas bobot setiap faktor penentu untuk keberhasilan perusahaan
dimasa mendatang.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menyusun tabel SFAS antara lain:
1) Daftarkan faktor-faktor dalam EFAS dan IFAS yang paling penting dalam kolom
pertama. Tunjukkan mana yang termasuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
2) Kemudian pada kolom kedua, tinjaulah bobot yang diberikan pada faktor-faktor EFAS
dan IFAS tersebut dan sesuaikan jika perlu sehingga tital bobot EFAS dan IFAS
menjadi 1,00.
3) Pada kolom ketiga yaitu kolom rating atau peringkat, masukan peringkat yang
diberikan manajemen perusahaan terhadap setiap faktor pada tabel EFAS dan IFAS.
4) Pada kolom keempat yaitu kolom skor bobot, kalikan bobot dengan peringkat untuk
menghasilkan jumlah pada kolom skor bobot.
5) Pada kolom kelima yaitu durasi, berikan tanda silang apakah satu faktor memiliki
horizon waktu jangka pendek (kurang dari 1 tahun), jangka menengah (1 sampai 3
tahun) atau jangka panjang (lebih dari 3 tahun).

6
7
BAB II

CONTOH KASUS

REGULASI INDUSTRI PENGIRIMAN VIA AIRFREINGT PADA PT. ANGKASA


PURA LOGISTIK CABANG SEMARANG

A. Latar Belakang Masalah


PT. Angkasa Pura Logistik (APL) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
jasa pengiriman baik pengiriman dokumen, ataupun pengiriman barang. PT. Angkasa Pura
Logistik (APL) memiliki banyak layanan pengiriman, salah satunya adalah layanan PT.
APL Express. Penerapan strategi pemasaran dapat membantu PT. APL dalam menentukan
tujuan jangka pendek maupun jangka panjang dan membantu beradaptasi dengan
perkembangan jaman yaitu perubahan-perubahan lingkungan internal dan lingkungan
eksternal sehingga masalah-masalah yang di alami PT. APL dapat terpecahkan.
Menghadapi persaingan yang semakin ketat dan membanjirnya produk- produk di
bidang jasa pengiriman barang (Ekspedisi) di pasar, maka perusahaan harus dapat
mengetahui dan memahami kebutuhan, keinginan dan kemauan pasar. Salah satu indikator
berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam persaingan dapat dilihat perkembangan
penjualan produk atau jasa yang dihasilkannya. Selain itu, dengan semakin ketatnya
persaingan serta permintaan konsumen yang berubah-ubah mendorong perusahaan untuk
selalu mencari alternatif strategi yang paling baik yang nantinya dapat digunakan sebagai
langkah kebijakan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Strategi pemasaran merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Di dalam
pelaksanaan strategi secara keseluruhan terdapat rencana-rencana tindakan untuk
mencapai sasaran perusahaan atau sasaran pasar. Tindakan tersebut yang akan membantu
mencapai tingkat penjualan dan tingkat laba tertentu untuk suatu produk. Strategi
pemasaran sendiri hal yang perlu mendapat perhatian, khususnya adalah tingkat kepuasan
pelanggan, karena tanpa memperhatikan faktor tingkat kepuasan pelanggan maka
perusahaan hanya bisa menjaring konsumen saja, tetapi belum bisa menggaet konsumen
menjadi pelanggan. Dengan penentuan strategi yang tepat, berarti perusahaan telah
memiliki nilai lebih dalam menghadapi persaingan.
Adapun konsekuensi dari pelayanan jasa pengangkutan ini juga menuntut peningkatan
sarana dan prasarana transportasi serta perhubungan yang memadai , yang akan

8
menunjang roda pembangunan, utamanya dalam meningkatkan pemerataan dan
penyebaran hasil-hasil produksi serta meningkatkan sarana perhubungan dan komunikasi
dari suatu pihak ke pihak lain.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk jasa
pengiriman yaitu: jaringan wilayah operasional, kecepatan penghantaran, keamanan, dan
pelayanan terhadap konsumen / service. PT. Angkasa Pura Logistik (APL) Cabang
Semarang merupakan salah satu perusahaan pengangkutan dan pengiriman barang di
Semarang , disamping perusahaan sejenis diantaranya: Delta Aerosupport, Kokapura, PT.
Dharma Bandar Mandala (DBM), Sn Kargo, MSA. Semakin banyak perusahaan baru
berdiri semakin besar pangsa pasar yang diperebutkan, yang menyebabkan semakin tajam
persaingan diantara perusahaan yang akan terus berusaha memuaskan konsumen guna
merebut perhatian dan menggunakan produk jasa mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh faktor-faktor internal terhadap perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap perusahaan?
3. Bagaimana menentukan strategi pemasaran berdaya saing pada PT. Angkasa Pura
Logistik?

9
BAB III
ANALISIS KASUS

1. Menentukan pengaruh faktor-faktor internal terhadap perusahaan dengan


menggunakan Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)

a) Menentukan Bobot Masing-masing Faktor internal:

No Variabel (Faktor Internal Kunci) Penilaia Bobot


Kekuatan: n (Nilai/Total nilai)
1. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 5 0,15
memiliki daerah pemasaran yang luas
2. SDM PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 4 0,12
memadai
3. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 4 0,12
memiliki armada pengiriman yang memadai
4. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 4 0,12
memiliki struktur keuangan yang baik sehingga
operasional perusahaan berjalan dengan baik

Kelemahan:
1. Promosi yang dilakukan PT. Angkasa Pura 4 0,12
Logistik cabang Semarang kurang efektif
2. Pelayanan PT. Angkasa Pura Logistik cabang 4 0,12
Semarang kurang memuaskan
3. Fasilitas keamanan untuk mencegah timbulnya hal 4 0,12
yang tidak diinginkan dalam pengiriman barang
yang dimiliki PT. Angkasa Pura Logistik cabang
Semarang kurang memadai
4. Kenaikan biaya operasional PT. Angkasa Pura 4 0,12
Logistik cabang Semarang sangat dipengaruhi oleh
kenaikan dari tarif listrik, telepon, dan BBM

Total 33 1
b) Memberikan peringkat dan menentukan skor tertimbang masing-masing faktor
internal
Keterangan:
5 = Memiliki pengaruh sangat besar
4 = Memiliki pengaruh besar
3 = Netral
2 = Memiliki pengaruh kecil
1 = Memiliki pengaruh sangat kecil

No Variabel (Faktor Internal Kunci) Bobo Peringkat Skor


Kekuatan: t Tertimbang

10
1. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 0,15 4 0,60
memiliki daerah pemasaran yang luas
2. SDM PT. Angkasa Pura Logistik cabang 0,12 5 0,60
Semarang memadai
3. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 0,12 4 0,48
memiliki armada pengiriman yang memadai
4. PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang 0,12 4 0,48
memiliki struktur keuangan yang baik sehingga
operasional perusahaan berjalan dengan baik
(+) 2,16
Kelemahan:
1. Promosi yang dilakukan PT. Angkasa Pura 0,12 2 0,24
Logistik cabang Semarang kurang efektif
2. Pelayanan PT. Angkasa Pura Logistik cabang 0,12 2 0,24
Semarang kurang memuaskan
3. Fasilitas keamanan untuk mencegah timbulnya 0,12 1 0,12
hal yang tidak diinginkan dalam pengiriman
barang yang dimiliki PT. Angkasa Pura Logistik
cabang Semarang kurang memadai
4. Kenaikan biaya operasional PT. Angkasa Pura 0,12 2 0,24
Logistik cabang Semarang sangat dipengaruhi
oleh kenaikan dari tarif listrik, telepon, dan BBM
(-) 0,84
Total 1 3,00
Dari analisis faktor-faktor internal perusahaan tersebut dapat diperoleh faktor-faktor
strategis internal perusahaan yaitu:

Faktor strategis internal = Total skor kekuatan + Total skor kelemahan

= 2,16 – 0,84

= (+) 1,32

2. Menentukan pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap perusahaan dengan


menggunakan Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

a) Menentukan Bobot Masing-masing Faktor Eksternal

No Variabel (Faktor Eksternal Kunci) Penilaian Bobot


Peluang: (Nilai/Total nilai)
1. Masih tersedia pangsa pasar yang besarbagi PT. 5 0,29
Angkasa Pura Logistik cabang Semarang
2. Jasa pengiriman PT. Angkasa Pura Logistik cabang 4 0,24
Semarang lebih diminati masyarakat karena dinilai
lebih aman, nyaman, dan efisien

Ancaman:

11
1. Kenaikan biaya produksi PT. Angkasa Pura 4 0,24
Logistik cabang Semarang akibat dari
perekonomian yang tidak stabil karena krisis global
2. Saat ini banyak muncul pesaing baru dengan usaha 4 0,24
yang sejenis yang memberikan pelayanan yang
variatif

Total 17 1

b) Memberikan peringkat dan menentukan skor tertimbang masing-masing faktor


eksternal
Keterangan:
5 = Memiliki pengaruh sangat besar
4 = Memiliki pengaruh besar
3 = Netral
2 = Memiliki pengaruh kecil
1 = Memiliki pengaruh sangat kecil

No Variabel (Faktor Eksternal Kunci) Bobot Peringkat Skor Tertimbang


Peluang:
1. Masih tersedia pangsa pasar yang besarbagi 0,29 4 1,16
PT. Angkasa Pura Logistik cabang
Semarang
2. Jasa pengiriman PT. Angkasa Pura Logistik 0,24 4 0,96
cabang Semarang lebih diminati masyarakat
karena dinilai lebih aman, nyaman, dan
efisien
(+) 2,12
Kelemahan:
1. Kenaikan biaya produksi PT. Angkasa Pura 0,24 2 0,48
Logistik cabang Semarang akibat dari
perekonomian yang tidak stabil karena krisis
global
2. Saat ini banyak muncul pesaing baru dengan 0,24 2 0,48
usaha yang sejenis yang memberikan
pelayanan yang variatif
(-) 0,96
Total 1 3,08

Dari analisis faktor-faktor eksternal perusahaan tersebut dapat diperoleh faktor-faktor


strategis eksternall perusahaan yaitu:

Faktor strategis eksternal = Total skor peluang + Total skor ancaman

= 2,12 – 0,96

= (+) 1,16

12
3. Penentuan Posisi dan strategi pemasaran berdaya saing pada PT. Angkasa Pura
Logistik
Berdasarkan analisis dengan IFAS dan EFAS diperoleh titik koordinat yaitu (1,32 :
1,16). Sehingga Matriks Grand Strategy sebagai berikut:

Keterangan :
Sumbu X = faktor internal (kekuatan dan kelemahan)
Sumbu Y = faktor eksternal (peluang dan ancaman)

Kesimpulan:
a) Posisi Perusahaan
Dari grafik tersebut dapa ditarik kesimpulan bahwa menurut analisis faktor internal
dan eksternal dengan menggunakan IFAS dan EFAS yang telah dilakukan, PT.
Angkasa Pura Logistik cabang Semarang berada pada posisi “Kuadran I” yaitu
kuandran yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Hal ini berarti
perusahaan berada pada posisi strategis yang sempurna. Di mana perusahaan mampu
mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada dan bersaing dengan
menggunakan strategi bisnis yang agresif.

b) Strategi Pemasaran yang Tepat Bagi Perusahaan

13
Berdasarkan posisi perusahaan pada Matriks Grand Strategy, maka strategi pemasaran
yang tepat untuk perusahaan PT. Angkasa Pura Logistik cabang Semarang adalah:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa. Kualitas pelayanan merupakan hal yang
perlu diperhatikan dalam melayani konsumen agar tidak timbul keluhan-keluhan
yang ditujukan oleh konsumen. Karena konsumen lebih mengharapkan pelayanan
yang lebih memuaskan bagi dirinya.
2. Melakukan promosi yang efektif dan tepat sasaran. Peningkatan promosi penjualan
perlu dilakukan bagi perusahaan agar konsumen banyak yang semakin tahu tentang
produk jasa yang ditawarkan dan dengan promosi penjualan yang efektif akan
mampu menarik minat konsumen yang lebih banyak. Upaya yang dilakukan adalah
melalui media cetak atau elektronik
3. Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Kualitas SDM merupakan suatu
hal yang perlu diperhatikan, karena bias berpengaruh terhadap penjualan jasa.
Dimana kualitas SDM yang baik dapat mempercepat suatu proses dan tujuan
pengembangan kualitas SDM ini adalah supaya mutu karyawan agar lebih baik

14
DAFTAR PUSTAKA

David, R. Fred, David R. Forest. 2016. Manajemen Strategik edisi 15: Suatu Pendekatan
Keunggulan Bersaing. Salemba Empat: Jakarta.

Trishartanto, Pebrika dkk. 2018. ANALISIS EFAS-IFAS DIKAITKAN DENGAN


REGULASI INDUSTRI PENGIRIMAN VIA AIRFREINGT PADA PT. ANGKASA
PURA LOGISTIK CABANG SEMARANG. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Pandanaran Semarang.

Florencia, Dayana. 2016. Manajemen Strategis Grand Strategy Matrix. Diakses pada
tanggal Senin, 12 Oktober 2020 pada
https://www.slideshare.net/dflorencia/manajemen-strategis-grand-strategy-matrix

Tactica, Polisi. (Maret 2018). Analisis SWOT: Panduan Hitung IFAS, EFAS, SFAS dan
Matrik Grand Strategy. Dikutip pada tanggal 13 Oktober 2020 pada
https://www.makalah-nkp.com/2018/03/analisis-swot-panduan-ifas-efas-sfas.html?
m=1

15

Anda mungkin juga menyukai