Anda di halaman 1dari 6

TUJUAN DAN STRATEGI JANGKA PANJANG

1. Tujuan Jangka Panjang


Tujuan Jangka Panjang merupakan pernyataan dari hasil yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan dalam periode tertentu, yang pada umumnya adalah tiga sampai
lima tahun. Untuk mencapai kemakmuran jangka panjang, para manajer umumnya
menetapkan tujuan jangka panjang pada tujuh bidang, yaitu:

Profitabilitas
Produktivitas
Posisi Kompetitif
Pengembangan Karyawan
Hubungan Dengan Karyawan
Kepemimpinan Teknologi
Tanggung Jawab Sosial Masyarakat

Dalam menilai kualitas tujuan jangka panjang, ada tujuh kriteria kualitas yang bisa
digunakan oleh para manajer. Kualitas tersebut antara lain:

Fleksibel
Tujuan sebaiknya harus dapat disesuaikan dengan perubahan-perubahan
yang sebelumnya tidak diketahui dalam ramalan perusahaan tersebut.

Terukur
Tujuan harus dengan jelas dan konkret menyatakan apa yang akan
dicapai dan kapan hal itu akan dicapai. Dengan demikian, tujuan
sebaiknya dapat diukur sejalan dengan berlalunya waktu.

Memotivasi
Manusia akan bekerja lebih produktif jika tujuan ditempatkan pada
tingkat yang memotivasi, yaitu tingkat yang cukup tinggi sehingga

menantang untuk diselesaikan, namun tidak terlalu tinggi sehingga


membuat frustasi atau terlalu rendah sehingga mudah dicapai.

Dapat Dicapai
Tujuan juga harus dapat dicapai. Tujuan yang terlalu utopis akan
menyebabkan menurunnya motivasi orang-orang yang berada di dalam
perusahaan. Manajer harus membuat tujuan yang logis dan sesuai
dengan kemampuan dan sumber daya perusahaan yang diperkirakan.

Sesuai
Tujuan harus disesuaikan dengan sasaran luas dari suatu perusahaan,
yang telah dinyatakan dalam pernyataan misi. Setiap tujuan harus
merupakan satu langkah menuju pencapaian sasaran secara keseluruhan.

Dapat Dipahami
Para manajer strategis dari semua tingkatan harus memahami apa yang
harus dicapai. Mereka harus memahami kriteria kriteria utama dimana
kinerja mereka akan dievaluasi. Dengan demikian, tujuan harus
dinyatakan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami.

Untuk mengarahkan suatu perusahaan untuk mengaitkan strategi jangka panjangnya


dengan sasaran dan tindakan yang nyata, Robert S. Kaplan dan David P. Norton,
menciptakan sekelompok ukuran yang berkaitan dengan stratergi perusahaan yang
dinamakan kartu skor berimbang (balanced scorecard).
Kartu skor ini memungkinkan para manajer untuk mengevaluasi perusahaan dari
empat perspektif, yaitu:

Kinerja Keuangan
Pembelajaran Serta Pertumbuhan Perusahaan
Pengetahuan Mengenai Keinginan Pelanggan
Proses Bisnis Perusahaan

Keempat perspektif tersebut nantinya dikaitkan dengan hubungan sebab akibat yang
mengarah pada implementasi keberhasilan strategi. Jika sebuah perusahaan berhasil
mencapai target dalam satu perspektif seharusnya berdampak positif pada perspektif
yang lainnya sehingga kinerja perusahaan meningkat secara keseluruhan.

2. Strategi Umum
Strategi umum adalah gagasan inti mengenai suatu perusahaan dapat bersaing di
pasar dengan baik. Strategi umum adalah dasar dari tujuan jangka panjang
perusahaan. Dari suatu skema yang dikembangkan oleh Michael Porter, banyak
manajer yakin bahwa strategi jangka panjang sebaiknya didasarkan pada salah satu
dari tiga stratergi umum

Berjuang untuk mencapai kepemimpinan biaya rendah secara


keseluruhan

dalam

industri..

Para

pemimpin

berbiaya

rendah

mengandalkan kapabilitas yang cukup unik untuk mencapai posisi biaya


rendahnya. Contohnya adalah memiliki pemasok bahan baku yang
terjamin, berada dalam posisi pasar yang dominan atau memiliki modal
yang besar. Produksen berbiaya rendah biasanya unggul dalam
penghematan atau efisiensi biaya.

Berjuang menciptakan dan memasarkan produk-produk unik untuk


beragam kelompok pelanggan melalui diferensiasi. Strategi yang
mengandalkan diferensiasi dirancang untuk menarik pelanggan yang
memiliki sensitivitas khusus untuk suatu produk. Selain untuk
membangun loyalitas pelanggan, diferensiasi juga menjadi media
perusahaan untuk menyampaikan citra, keunggulan dan fitur yang
dimilikinya.

Berjuang untuk memiliki daya Tarik khusus bagi satu atau lebih
kelompok pelanggan atau pembeli industri, dengan berfokus pada salah

satu atau keduanya dari biaya atau diferensiasi. Strategi yang fokus
berupaya untuk memenuhi kebutuhan dari segmen pasar tertentu.
Para pendukung strategi umum yakin bahwa masing-masing dari pilihan ini dapat
menghasilkan imbal balik diatas rata-rata untuk suatu perusahaan dalam suatu
industri. Namun, keberhasilan strategi-strategi ini disebabkan oleh alasan yang
berbeda.

3. Disiplin Nilai
Konsultan Manajemen Internasional, Michael Treacy dan Fred Wiesma,
mengusulkan pendekatan alternatif terhadap strategi umum yang mereka sebut
disiplin nilai. Mereka yakin bahwa strategi harus berpusat pada penciptaan nilai
pelanggan yang superior melalui tiga disiplin nilai, yaitu:

Keunggulan operasional
Keunggulan operasional merupakan pendekatan strategi khusus terhadap
produksi dan pengiriman produk atau jasa. Perusahaan yang memilih
strategi ini berupaya menjadi pemimpin di industrinya dalam hal harga dan
kenyamanan dengan cara memfokuskan diri pada operasi yang efisien.

Kedekatan dengan pelanggan


Perusahaan yang menerapkan strategi kedekatan dengan pelanggan secara
terus menerus menyesuaikan dan membentuk produk agar sesuai dengan
tuntutan pelanggan yang semakin tinggi. Perusahaan yang memilih strategi
kedekatan dengan pelanggan memutuskan untuk menekankan pada
fleksibilitas dan tingkat respons. Struktur organisasionalnya menekankan
pada pemberdayaan karyawan agar dekat dengan pelanggan

Keunggulan produk

Perusahaan

yang

menganut

disiplin

keunggulan

produk

berupaya

menghasilkan aliran produk dan jasa yang mutakhir dan tetap. Terdapat tiga
tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu
kreativitas, mengomersilkan gagasan dengan cepat dan perbaikan yang
berkesinambungan.

4. Strategi Utama
Strategi utama adalah induk rencana jangka panjang yang menyediakan arahan
dasar bagi tindakan utama dalam mencapai tujuan bisnis jangka panjang. Strategi
utama mengindikasikan periode waktu dimana tujuan jangka panjang akan dicapai.
Dengan demikian, strategi utama dapat didefinisikan sebagai pendekatan umum
yang komprehensif yang menjadi pedoman bagi tindakan-tindakan suatu
perusahaan. Strategi utama perusahaan antara lain:

Pertumbuhan Terkonsentrasi
Suatu strategi dimana perusahaan mengarahkan sumber dayanya pada
pertumbuhan yang menguntungkan dari suatu produk dan di suatu pasar
dengan satu teknologi yang dominan.

Pengembangan Pasar
Suatu strategi utama untuk memasarkan produk yang ada untuk pelanggan
di wilayah pasar terkait dengan cara menambah saluran distribusi atau

mengubah konten promsi.


Pengembangan Produk
Strategi yang melibatkan modifikasi substansial terhadap produk yang ada

saat ini dan dapat dipasarkan kepada pelanggan saat ini


Inovasi
Strategi yang mencoba meraih keuntungan awal yang tinggi berkaitan

dengan penerimaan pelanggan atas produk baru atau yang telah diperbaiki.
Integrasi Horizontal
Suatu strategi utama yang didasarkan pada pertumbuhan satu atau lebih
perusahaan serupa yang beroperasi pada tahapan yang sama dari rantai
produksi pemasaran.

Integrasi Vertikal
Strategi yang didasarkan pada akuisisi perusahaan-perusahaan yang
memasok

input-nya,

atau

perusahaan-perusahaan

yang

merupakan

konsumen dari output-nya


Diversifikasi Konsentris
Suatu strategi utama yang melibatkan operasi bisnis kedua perusahaan yang

diuntungkan dari akses pada kompetensi inti perusahaan pertama.


Diversifikasi Konglomerasi
Strategi utama yang melibatkan akuisisi dari bisnis karena bisnis tersebut

menyajikan peluang investasi yang menjanjikan.


Putar Halauan
Strategi yang dilakukan sebagai bentuk upaya pemulihan perusahaan atas
menurunnya laba dengan memperkuat kompetensi khususnya, beberapa
caranya yaitu pengurangan biaya dan pengurangan aset.

Divestasi
Strategi utama yang melibatkan penjualan perusahaan atau suatu komponen
utama dalam perusahaan.
Likuidasi
Strategi utama yang melibatkan penjualan bisnis pada nilai sisanya
Kepailitan
Saat dimana perusahaan tidak mampu membayar utang yang telah jatuh

tempo atau memiliki utan yang lebih tinggi dibandingkan aset.


Joint Venture
Strategi dimana beberapa perusahaan membentuk bisnis yang dimiliki

bersama dan beroperasi untuk keuntungan bersama.


Aliansi Strategis
Kerja sama kontraktual karena beberapa perusahaan yang terlibat tidak

menempatkan modal di perusahaan lain


Konsorsium
Hubungan besar yang saling terkait antara perusahaan-perusahaan dalam
suatu industri.

Anda mungkin juga menyukai