Anda di halaman 1dari 10

Nama : Natasha Putri

NIM : 155020301111076

Mata Kuliah : Manajemen Strategi CG

BAB 7

TUJUAN DAN STRATEGI JANGKA PANJANG

TUJUAN JANGKA PANJANG

Untuk mencapai kemakmuran jangka panjang para perencana strategis umumnya

menetapkan tujuan jangka panjang dalam tujuh bidang:

 Profitabilitas: suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai

sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat

diterima.

 Produktivitas: merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya

sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.

 Posisi kompetitif: salah satu keberhasilan perusahaan adalah dominasi relatifnya

di pasar.

 Pengembangan karyawan: karyawan menghargai pendidikan dan pelatihan,

sebagian karena hal tersebut mengarah pada kompensasi dan jaminan kerja yang

lebih tinggi.

 Kepemimpinan teknologi: setiap perusahaan harus memutuskan apakah akan

menjadi pemimpin atau pengikut pasar. Oleh karena itu, banyak perusahaan

menyatakan suatu tujuan berkaitan dengan pemimpinan teknologi.


Kualitas Tujuan Jangka Panjang

Terdapat tujuh kriteria yang sebaiknya digunakan dalam mempersiapkan tujuan

jangka panjang:

 Dapat diterima

 Fleksibel

 Terukur

 Memotivasi

 Sesuai

 Dapat dipahami

 Dapat dicapai

Kartu Skor Berimbang

Merupakan sekelompok ukuran yang berkaitan langsung dengan strategi perusahaan.

Scorecard yang dibuat dengan baik akan menyeimbangkan ukuran jangka pendek dengan

jangka panjang, ukuran keuangan dengan nonkeuangan, serta perspektif kinerja internal

dengan eksternal. Tujuannya mengarahkan suatu perusahaan untuk mengaitkan strategi

jangka panjangnya dengan sasaran tindakan yang nyata yang dimana memungkinkan

manajer untuk mengevaluasi perusahaan dari empat perspektif. Mencapai target pada

suatu perspektif seharusnya mengarah pada perbaikan yang diinginkan pada perspektif

berikutnya dan begitu seterusnya sehingga kinerja perusahaan meningkat secara

keseluruhan.

STRATEGI UMUM
Strategi umum merupakan gagasan inti mengenai bagaimana suatu perusahaan dapat

paling baik bersaing di pasar.Banyak perencana yakin bahwa strategi jangka panjang

sebaiknya diturunkan dari usaha perusahaan untuk mencari keunggulan kompetitif

berdasarkan salah satu dari tiga strategi umum :

 Berjuang untuk mencapai keunggulan biaya rendah secara keseluruhan dalam

industri.

 Berjuang menciptakan dan memasarkan produk-produk unik untuk beragam

kelompok pelanggan melalui diferensiasi.

 Berjuang memiliki daya tarik khusus bagi satu atau lebih kelompok pelanggan

atau pembeli industri dengan berfokus pada biaya atau diferensiasi.

Kepemimpinan Berbiaya Rendah

Para produsen berbiaya rendah biasanya unggul dalam hal penghematan dan efesiensi

biaya.Perusahaan memaksimalkan skala ekonomi, menerapkan teknologi,penghematan

biaya, menekankan pada pengurangan beban overhead dan administrasi, dan

menggunakan teknik volume penjualan untuk menaikkan posisinya di kurva laba.

Seorang pemimpin berbiaya rendah mampu menggunakan keunggulan biayanya untuk

menawarkan harga yang lebih rendah atau untuk menikmati margin laba yang lebih

tinggi. Dengan melakukan hal tersebut, perusahaan dapat secara efektif mempertahankan.

Diferensiasi

Diferensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-rata dalam

sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merek akan membuat sensitivitas konsumen

terhadap harga menjadi randah. Loyalitas pembeli berfungsi sebagai penghalang masuk

industry- perusahaan-perusahaan baru harus mengembangkan kompetesnsi tersendiri


mereka untuk membedakan produk mereka melaluai cara-cara tertentu agar dapat besaing

dengan sukses. Diferensiasi diarahkan pada pasar luas dan melibatkan penciptaan sebuah

produk atau jasa uniik, yang mebuat perusahaan harus menetapkan harga premium.

Fokus

Fokus biaya adalah strategi bersaing yang focus pada kelompok pembeli atau

geografis tertentu dan mencoba melayani ceruk-ceruk ini, dan mengabaikan yang lain.

Dalam menggunaka focus biaya, perusahaan unit bisnis mencari keunggulan biaya pada

segmen sasarannya. Starategis tersebut didasarkanpada keyakinan bahwa perusahaan atau

unit bisnis yang mengkosenstrasikan upaya-upayanya dapat melayani target strategis

yang sempit dengan lebih efisien dibandingkan dengan para pesaingnya.

DISIPLIN NILAI

Michael Treacy dan Fred Wiersema, mengusulkan pendekatan alternatif terhadap

strategi umum yang disebut sebagai disiplin nilai, mencakup :

 Keunggulan Operasional (Operational Excellence); Merupakan pendekatan

strategis khusus terhadap produksi dan pengiriman produk atau jasa.

 Kedekatan dengan pelanggan (Customer Intimacy)

 Keunggulan produk (Product Leadership). Untuk menghasilkan produk yang

unggul, ada 3 tantangan, yaitu kreativitas, perusahaan inovatif harus

mengomersialisasikan gagasan dengan cepat, perusahaan yang menggunakan

disiplin ini lebih memilih untuk mengeluarkan perbaikan sendiri daripada

menunggu pesaing untuk memasuki pasar.


STRATEGI UTAMA

Strategi utama (grand strategies) adalah induk rencana jangka panjang yang

menyediakan arahan dasar bagi arahan dasar bagi tindakan utama dalam mencapai tujuan

bisnis jangka panjang. Terdapat lima belas strategi utama:

 Pertumbuhan terkonsentrasi: suatu strategi utama di mana perusahaan yang

mengarahkan sumber dayanya pada pertumbuhan yang menguntungkan dari suatu

produk, di suatu pasar, dengan satu teknologi yang dominan.

 Pengembangan pasar: suatu strategi utama untuk memasarkan produk yang ada,

biasanya hanya dengan modifikasi tipis, kepada para pelanggan di area pemasaran

terkait.

 Pengembangan produk: suatu strategi utama yang melibatkan modifikasi

substansial terhadapn produk yang ada saat ini yang dapat dipasarkan kepada

pelanggan saat ini.

 Inovasi: suatu strategi utama yang mencoba meraih keuntungan awal yang tinggi

berkaitan dengan penerimaan pelanggan atas produk baru atau yang telah

diperbaiki.

 Integrasi horisontal: suatu strategi utama yang didasarkan pada pertumbuhan

melalui akusisi satu atau lebih perusahaan serupa yang beroperasi pada tahapan

yang sama dari rantai produksi pemasaran.


 Integrasi vertikal: suatu strategi utama yang didasarkan pada akusisi perusahaan-

perusahaan yang memasok inputnya atau mengakusisi perusahaan-perusahaan

merupakan konsumen dari outputnya.

 Divertifikasi konsentris: suatu strategi utama yang melibatkan operasi bisnis

kedua yang diuntungkan dari akses pada pada kompetensi inti perusahaan

pertama.

 Diversifikasi konglomerasi: suatu strategi utama yang melibatkan akusisi dari

bisnis karena bisnis tersebut menyajikan peluang investasi yang menjanjikan.

 Putar halauan: suatu strategi utama pengurangan biaya dan pengurangan aset

oleh suatu perusahaan untuk bertahan dan memulihakn laba yang menurun.

 Divestasi: suatu strategi utama yang melibatkan penjualan perusahaan atas suatu

komponen utama dalam perusahaan.

 Likuidasi: suatu strategi utama yang melibatkan penjualan bisnis pada nilai

sisanya.

 Kepailitan: saat suatu aset perusahaan tidak mamou membayar utangnya saat

jatuh tempo atau memiliki utang yang lebih tinggi dibandingkan aset.

 Ventura bersama: suatu strategi utama dimana beberapa perusahaan membentuk

bisnis yang dimiliki bersama yang beroperasi untuk keuntungan bersama.

 Aliansi bersama: kerja sama kontraktual karena beberapa perusahaan yang

terlibat tidak menempatkan modal di perusahaan yang lain.


 Konsorsium, Keiretsu, dan Chaebol: konsorsium adalah hubungan besar yang

saling terkait antara perusahaan-perusahaan dalam suatu industri. Sedangkan

keiretsu adalah konsorsium Jepang dari beberapa bisnis yang dikoordinasikan

oleh perusahaan penjualan besar untuk mendapatkan keunggulan strategis. Dan

chaebol adalah konsorsium Korea yang didanai melalui kelompok perbankan

pemerintah untuk mendapatkan keunggulan strategis.

PEMILIHAN TUJUAN JANGKA PANJANG DAN KELOMPOK STRATEGI

UTAMA

Ketika para perencana strategis mempelajari peluang mereka, mereka berusaha

untuk menemukan mana yang paling mungkin mencapai beragam tujuan jangka panjang.

Hampir secara simultan, mereka mencoba untuk meramalkan apakah strategi utama yang

tersedia dapat memanfaatkan peluang yang dipilih sehingga tujuan sementara dapat

dicapai.

Dalam situasi pengambilan keputusan actual, pilihan strategis akan diperumit oleh

peluang interaktif yang lebih beragam, tujuan perusahaan yang mungkin, opsi strategi

utama yang menjanjikan serta kriteria evaluasi.

URUTAN PEMILIHAN TUJUAN DAN STRATEGI

Pemilihan tujuan jangka panjang dan strategi utama melibatkan keputusan yang

lebih bersifat simultan daripada berurutan. Meskipun benar, bahwa tujuan dibutuhkan

untuk mencegah agar arah dan kemajuan perusahaan tidak ditentukan oleh kekuatan acak,
hal tersebut juga benar bahwa tujuan hanya bisa dicapai jika strategi diterapkan.

Faktanya, tujuan jangka panjang dan strategi utama saling bergantung sedemikian rupa.

Akan tetapi, pemisahan antara keduanya juga bermanfaat. Tujuan

mengindikasikan apa yang diinginkan manajer strategis, tetapi hanya memberikan sedikit

wawasan mengenai bagaimana hal tersebut akan dicapai. Sebaliknya, strategi

mengindikasikan jenis-jenis tindakan yang akan diambil, tetapi tidak mendefinisikan

tujuan yang ingin dicapai atau kriteria yang berfungsi sebagai hambatan dalam

memurnikan rencana strategis.

MERANCANG MODEL BISNIS YANG MENGUNTUNGKAN

Model bisnis adalah suatu pemahaman yang jelas mengenai bagaimana

perusahaan akan menghasilkan laba dan tindakan strategis yang harus dilaksanakannya

untuk sukses dalam jangka panjang. Terdapat beberapa model profitabilitas bisnis

menurut Slywotzky, Morrison, dan Andelman:

 Model bisnis pengembangan pelanggan solusi pelanggan: dengan model ini,

perusahaan menghasilkan uang dengan menemukan cara untuk meningkatkan

perekonomian pelanggan dan berinvestasi pada pelanggan agar dapat

memperbaiki prosesnya.

 Model laba piramida penduduk: model ini efektif pada pasar yang memiliki

preferensi kuat akan produk. Sehingga perusahaan dapat membuat piramida

produk.
 Model laba sistem multikomponen: beberapa bisnis ditandai dengan sistem

produksi yang mencakup komponen-komponen yang menghasilkan tingkat

profitabilitas yang berbeda.

 Model laba waktu: model bisnis ini mengambil manfaat dengan menjadi pihak

yang pertama kali bergerak.

 Model switchboard: model ini menciptakan penyelia yang bernilai tinggi yang

berfokus pada komunikasi antara kedua belah pihak melalui jalur atau

switchboard.

 Model laba blockbuster: model bisnis ini digunakan pada perusahaan yang

memiliki penelitian dan pengembangan yang tinggi, membutuhkan biaya yang

besar, dan siklus hidup produk yang terbatas.

 Model pengganda laba: model ini memperoleh keuntungan biasanya dari produk,

kapabilitas merk dagang, atau jasa yang sama.

 Model laba kewirausahaan: model bisnis ini menekankan bahwa kondisi yang

tidak mencapai skala ekonomi terjadi pada perusahaan.

 Model bisnis spesialisasi: model ini menekankan pertumbuhan melalui

spesialisasi bertahap.

 Model bisnis dengan dasar mapan: model bisnis ini digunakan jika basis

pelanggannya yang telah ada membeli merk perusahaan atas barang-barang habis

pakai atau tahan lama.

 Model laba de facto standar: model ini digunakan ketika model bisnis dengan

dasar mapan menjadi standar de facto yang mengelola perilaku persaingan dalam

satu industri.

Anda mungkin juga menyukai