Anda di halaman 1dari 7

Bab 6 hal 125

6-1
Presepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan
kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya.

Faktor- factor yang mempengaruhi presepsi kita adalah :

Faktor pada Penilai :


-Sikap
-Motif
-Minat
-Pengalaman
-Ekspektasi

Faktor pada Target :


-Inovasi
-Pergerakan
-Suara
-Ukuran
-Latar Belakang
-Proksimitas
-Kesamaan

Faktor pada Situasi :


-Waktu
-Latar Kerja
-Latar Sosial

6-2
Teori atribusi adalah sebuah percobaan untuk menentukan apakah perilaku seorang
individu disebabkan dari internal atau eksternal. Menurut Robbins teori ini adalah pada
dasarnya mengungkapkan bahwa bila individu mengamati perilaku, mereka mencoba
menentukan apakah itu disebabkan faktor internal atau eksternal. Salah satu penemuan
yang menarik dari teori ini adalah bahwa ada kekeliruan atau prasangka (bias, sikap berat
sebelah) yang menyimpangkan atau memutar balik atribusi.

Faktor penentu atribusi adalah :


1. Kekhususan : apakah seorang individu memperlihatkan perilaku yang berbeda dalam
situasi yang berbeda.
2. Konsensus : yaitu jika setiap orang yang menghadapi situasi serupa bereaksi dengan
cara yang sama.
3. Konsistensi : apakah seseorang memberikan reaksi yang sama dari waktu ke waktu.
6-3
Faktor-faktor yang biasa digunakan dalam menilai orang lain sebagai jalan pintas :
1. Selective perception : proses dimana individu merasakan apa yang mereka inginkan
dalam pesan media dan mengabaikan sudut pandang yang berlawanan
2. Halo effect : menarik suatu kesan umum mengenai seorang individu berdasarkan suatu
karakteristik tunggal
3. Contrast effect : Evaluasi atas karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh
perbandingan dengan orang lain yang baru saja dijumpai yang berperingkat lebih rendah
pada karakteristik yang sama
4. Projection : Menghubungkan karakteristiknya sendiri ke orang lain
5. Stereotyping : Menilai seseorang atas dasar persepsi seorang terhadap kelompok
seseorang itu

6-4
Kaitan antara Presepsi dan Pengambilan Keputusan adalah :
Keputusan adalah pilihan yang dibuat dari dua atau lebih alternative, sedangkan presepsi
merupakan sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan
sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya.
Setiap keputusan yang timbul membutuhkan kita untuk menginterpretasi dan
mengevaluasi informasi. Maka dari itu, setiap masalah yang muncul pastilah
membutuhkan penyelesaian dan penyelesaian itu dibutuhkan presespsi dari setiap orang
untuk mencapai hasil akhir dan menemukan solusi nya.

6-5
Model pengambilan keputusan rasional adalah sebuah model pengambilan keputusan
yang menjelaskan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk memaksimalkan
hasil.

Model pengambilan keputusan rasional berbeda dari rasionalitas terbatas dan ituisi karena
model pengambilan keputusan yang rasional diatas mengandung sejumlah asumsi, yaitu :
-Kejelasan masalah : pengambil keputusan memiliki informasi lengkap sehubungan
dengan situasi keputusan.
-Pilihan-pilihan diketahui : pengambil keputusan dapat mengidentifikasi semua kriteria
yang relevan dan dapat mendaftarkan semua alternatif yang dilihat.
-Pilihan yang jelas : kriteria dan alternatif dapat diperingkatkan sesuai pentingnya.
-Pilihan yang konstan : kriteria keputusan konstan dan beban yang ditugaskan pada
mereka stabil sepanjang waktu.
-Tidak ada batasan waktu dan biaya : sehingga informasi lengkap dapat diperoleh tentang
kriteria dan alternatif.
-Pelunasan maksimum : alternatif yang dirasakan paling tinggi akan dipilih.

6-6
Beberapa bias atau kesalahan keputusan yang sering dibuat orang adalah :
-Bias terlalu percaya diri
-Bias jangkar
-Bias konfirmasi
-Bias ketersediaan
-Eskalasi komitmen
-Kesalahan acak
-Aversi risiko
-Bias retrospeksi

6-7
Perbedaan-perbedaan dan batasan – batasan individu dapat mempengaruhi keputusan
karena :
Dari segi Perbedaan individu, dipengaruhi oleh adanya perbedaan kepribadian , jenis
kelamin, kemampuan mental, dan perbedaan budaya.

Sedangkan batasan - batasan individu terjadi karena :


1. Evaluasi Kinerja, para manajer sangat dipengaruhi dalam pengambilan keputusan
mereka oleh criteria yang mereka gunakan untuk mengevaluasi.
2. Sistem Imbalan, mempengaruhi pengambil keputusan dengan mengemukakan
terhadap mereka pilihan apa yang lebih disukai mengenai upah.
3. Batasan waktu akibat system, organisasi menentukan tenggat waktu atas
keputusan-keputusan.
4. Contoh Historis, keputusan tidak diambil dalam keadaan vakum. Keputusan
selalu ada dalam konteks. Keputusan yang diambil di masa lalu adalah hantu yang
terus-menerus membayangi pilihan terakhir.

6-8
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide – ide inovatif dan berguna.

3 komponen model kreativitas adalah :


-Sebab (potensi kreatif dan lingkungan kreatif)
-Perilaku kreatif
-Hasil kreatif (inovasi)

Bab 7 Hal 153

7-9
Contoh di dalam organisasi OSIS dimana
(a) sebagai yang diperlakukan tidak adil : saat dia pendapatnya tidak pernah dihargai
karena ia selalu gugup dan berbelit - belit saat mengutarakan pendapatnya di depan
umum, sehingga anggota lain di organisasi tersebut memutuskan untuk ia tidak perlu
berpendapat.

dan (b) diperlakukan dengan adil : saat di dalam organisasi setiap permasalahan selalu di
musyawarahkan, saat si B terlambat datang saat rapat dan mendapat hukuman, teman lain
yang seperti itu juga mendapat hukuman yang setara

7-10
Contoh tersebut sifatnya lebih mengarah kepada keadilan distributif.
Sumber dari perlakuan yang adil / tidak adil tersebut timbul karena adanya hubungan
upaya-kinerja dan hubungan imbalan-tujuan pribadi
Perasaan saya adalah saya kecewa saat berada di dalam posisi ketidak adilan dan saat
berada di posisi keadilan saya merasa lega, dan ingin sekali mempertahankan keadilan
itu.
Sejauh ini saya lebih mudah untuk mengingat pengalaman yang adil tersebut dikarenakan
keadaan yang adil sulit didapatkan di zaman sekarang ini

7-11
Contoh kasus ketidakadilan interpersonal :
Pada suatu waktu terjadi ketidakadilan di suatu perusahaan X. Dimana para karyawannya
merasa diperlakukan semena- mena dan merasa bahwa sang pemimpin sangatlah
sombong dan hidup mewah. Sang pemimpin itu sangatlah tidak ramah dan sering
mebuang muka saat bertemu dengan para karyawan nya dan enggan menyapa. Seringkali
pemimpin tersebut meminta bantuan kepada bawahannya dengan tidak hormat. Tidak
terkecuali kepada staff yang umurnya jauh lebih tua dibandingkan dengan dirinya. Oleh
karena itu, para karyawan tersebut merasa tidak dihargai dan merasa tidak nyaman
bekerja di perusahaan tersebut.

Rekomendasi untuk menangani masalah ini adalah sebaiknya pemimpin tersebut


membiasakan diri untuk lebih ramah terhadap orang di sekitar nya walau bawahannya
sekalipun. Menyapa apabila bertemu dan meminta tolong dengan kata yang sopan.

Bab 10 hal 222 10-7 10-9

10-7
Gambaran tim yang akan saya bentuk adalah 1 orang dengan ketelitian yang tinggi, 1
orang dengan neurotisisme yang sedang, 1 orang yang ramah, 1 orang yang
berpengalaman kerja, 1 orang yang cerdas.
Saya memilih kriteria orang – orang di dalam tim tersebut adalah untuk melengkapi satu
dengan yang lainnya, kita membutuhkan sesuatu yang memiliki kelebihan dan
kekurangan untuk mencapai porsi yang sempurna. Diperlukan orang – orang dengan
kriteria seperti itu untuk menunjang keberhasilan produk terutama di bidang inovasinya.

10-8
Untuk merubah tim tersebut diperlukan pertimbangan yang matang dan cukup sulit untuk
menggantinya dengan yang baru. Saya akan mencoba mempertahankan tim ini terlebih
dahulu , lalu saya akan mengoptimalkan kinerja mereka di berbagai bidang terlebih
dahulu, saya akan melakukan pembagian tugas yang sekira nya dapat mereka kerjakan
untuk mencapai hasil yang maksimal.

10-9
Tentu saja terdapat perbedaan.
Saya akan menyusun tim dengan orang-orang yang ideal menurut saya berada di posisi
itu. Karena setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dan juga dapat ditempatkan
di dalam pembagian tugas yang berbeda pula

Bab 11 hal 248 11-10 11-12

11-10
Pihak A memilih topik c. beberapa konflik dalam organisasi adalah hal yang baik (Pro)
Di dalam organisasi tentunya terdapat konflik atau perseteruan. Namun konflik ini tidak
selalu berbentuk kekerasan atau koersif. Konflik dapat berupa perbedaan pendapat,
perbedaan presepsi, perbedaan sudut pandang. Namun, seringkali konflik inilah yang
juga menyatukan sesama anggota di dalam organisasi tersebut. Dengan adanya konflik,
sesama anggota dapat lebih mengenal kepribadian satu sama lain. Karena setiap anggota
memiliki karakteristik yang berbeda yang dapat saling melengkapi. Hanya dibutuhkan
pengertian dalam hal ini.

11-11
Pihak B sebagai tim yang (kontra)
Tentu nya di dalam organisasi konflik dapat membuat kelompok itu menjadi terpecah-
pecah, terkotak- kotakan. Konflik yang berkepanjangan dapat juga merusak citra dari
kelompok tersebut yang sudah dibangun lama. Dapat merenggangkkan relasi yang
terjalin dengan lama.

11-12
a. cukup efektif debat tersebut, tapi alangkah lebih baiknya jika dilakukan dengan gestur
tubuh atau semacamnya
b. hambatan dalam komunikasi tersebut adalah pemilihan presepsi, terdapat informasi
yang berlebihan, timbulnya emosi, pemakaian bahasa yang kadang kurang formal, kurang
bisa menerima sudut pandang orang lain.
c. tujuan dilakukannya komunikasi non verbal adalah untuk menyampaikan emosional,
status, makna yang lebih lengkap, dll
d. pesan yang dilakukan melalui telepon atau e-mail sama saja seperti yang dilakukan
pada percobaan debat diatas. Karena setiap orang disana tidak dapat melihat gestur,
gerakan tubuh dari lawan bicaranya, dan juga ekspresi wajahnya. Pelaku pesan ini hanya
dapat mendengarkan suara atau membaca lewat surat.

Bab 9 hal 201 9-10 9-19

9-10
d. dua tongkat (satu ditundukan, yang satunya lagi dibor) dipukul hingga tercipta suatu
percikan

9-11
b. 4 api membentuk kotak
9-12
c. 1 menit

9-13
b. jika ada buah berry yang menempel di bibir anda, posisikan bagian yang menempel
letakkan di bawah lidah anda selama 15 menit

9-14
c. harus cukup besar dan besarnya memadai bagi anda untuk berbaring dengan nyaman

9-15
d. gelap dengan tanda merah atau oranye pada bagian perut betina

9-16
c. lihat big dipper, dan ikuti garis yang diciptakan oleh lingkaran akhirnya

9-17
c. menemukan area yang berbatu, karena air akan berkurang derasnya dan anda memiliki
landasan untuk berpijak

9-18
b. brown recluse

9-19
d. semua nya benar
Disusun untuk memenuhi kelengkapan Ujian Tengah Semester mata
kuliah Perilaku Organisasi
Dosen Pengajar : Dr. Wuryan Andayani, M.Si., Ak.
Kelas : Perilaku Keorganisasian (CH)

Oleh :
Natasha Putri 155020301111076

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
2016

Anda mungkin juga menyukai