Anda di halaman 1dari 5

Muhammad Imam Fajar

TO62225

Problem solving and self management


Persepsi merupakan tindakan mengumpulkan, mengenali, dan menafsirkan informasi
sensorik untuk memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Eskalasi komitmen
merupakan bias kognitif yang terjadi ketika pengambil keputusan memberikan upaya lebih dan
memerlukan lebih banayk sumber daya untuk sebuah tujuan atau ptoyek meskipun telah
menerima saran/umpan balik bahwa proyek tersebut tidak berhasil.
Beware on your perceptions
1. Identifikasi masalah dan kesempatan
2. Generate solusi alternatif
3. Evaluasi alternatif dan pilih solusi
4. Implementasikan dan evaluasi solusi yang dipilih
Non rational problem solving
1. Pilihan aktual yang umumnya tidak rasional
2. Diguide oleh ikatan rasionalitas

Seringkali manusia menggunakan intuisi dan persepsi dalam pemecahan masalah. Tidak berarti
intuisi jelek, namun sebaiknya tidak terlalu dominan. Persepsi dimana proses dimana individu
mengorganisasi dan interpretasi apa yang dihadapi dengan panca indra, pengalaman,
pengetahuan, dan latar belakang sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi persepsi:
1. Faktor lingkungan sekitar
2. Karakter pribadi
3. Preferensi pribadi
4. Target nya seperti apa
Muhammad Imam Fajar
TO62225

5. motif

Semua orang pasti memiliki persepsi sedangkan setiap posisi dalam pekerjaan akan dihadapi
oleh problem solving. Setiap masalah membutuhkan interpretasi dan evaluasi dari informasi
menggunakan persepsi.
Bias persepsi
1. Attribution theory
Setelah observasi -> bangun interpretasi dengan logika—>membangun judgement
misalnya: pemimipin yang memiliki beberapa anggota, misal si A datang terlambat, pasti
observasi dahulu, apakah si A baru terlambat, atau pernah konsisten terjadi sebelunya.
Hal ini lah yang dinamakan observasi.hingga akhirnya dilakukan judgement apa alasan si
A terlambat apakah itu merupakan habit ataupun sesuatu yang kondisional.
2. Selective perception
Tiap karakteristik yang membuat individu, objek, atau kejadian yang menonjol akan
meningkatkan probabilitas yang dipersepsikan
3. Hallo effect
4. Contrast effect, contoh ketika sedang interview, tidak evaluasi individu dengan isolasi.
Contrast effect membangun persepsi tidak didasari nilai persepsi kita, misal disesuaikan
nilai perusahaan. Misal interviewer harus membandingkan nilai kandidat dengan standar
perusahaan, bukan antar kandidat (kecuali jika sudah mencapai tahap akhir). Contoh lain
judging saat pencarian bakat
5. Stereotyping, judge orang dengan basis persepsi kita dengan sekumpulan grup dia
berasal. Misal stereotip orang jawa lebih lelet.
Muhammad Imam Fajar
TO62225

6. Confirmation bias, mecari informasi yang konfirmasi pendapat kita pribadi (mencari
pembenaran persepsi kita)
7. Availability bias, tendensi persepsi yang menuntut kita membangun persepsi informasi
yang telah tersedia saja.
8. Risk aversion, misal tendensi individu akan stick melakukan hal yang telah established,
daripada mengambil kesempatan dan inovasi dengan metode lebih kreatif
9. Hindsight bias, tendensi mempercayai kesalahan yg telah dibuktikan salah
10. Overconfidence bias, kecenderungan individual yang memiliki kemampuan dan
intelektual dan interpersonal paling lemah, artinya terlalu pede akan kemampuan dan
performa
11. Escalation of commitment, bertahan akan pilihan ketika sudah ada bukti nyata yang jelas
salah
Groupthink terjadi pada member menjadi terlibat
Cara mencegah groupthink:
1. Menugaskan tiap anggota peran yang jelas
How individual differences and Organizational constraints affect problem solving
1. Brainstormings, defer judgement, curah ide, memahami sudut pandang orang lain, be
visual,
2. Mind mapping/clustering, mempelajari apa yang menjadi problem dasar dengan melihat
root cause/penyebab utama. Sehingga mengetahui akar masalah, dan risiko kedepan jika
melakukan/tidak melakukan untuk mengatasi sesuatu.
3. The delphi technique. Proses grup secara rahasia menghasilkan idea. Yaitu concern
ppihak lain yg menyampaikan ide
4. Decision support system
5. Creative base decision making.
Determining and building your strength
Muhammad Imam Fajar
TO62225

Ketika kita bisa mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri kita, kigta bisa mengenal
kesempatan yang dapat kita dapatkan dengan kekuatan dan juga mengenali ancaman yang
mungkin harus diantisipasi.

Fungsi multiinterpretatif yaitu bagaimana kita melihat masalah pada organisasi. Ketika
memimpin suatu organisasi, kita diminta tidak antipati terhadap masalah,untuk melihat konflik
tidak hanya pada circle individu, lalu skala terjadinya. Multiinterpretatif yang lain yaitu melihat
dengan conflict process:

National culture
Kultur itu seperti software mental, apabila akan ditempatkan ada lingkungan pekerjaan baru
dengan berbeda budaya, hendaknya melakukan self assesment terhadap 8 hal berikut:
Muhammad Imam Fajar
TO62225

1. Komunikasi, apakah low contex atau high context (maknanya sesuai atau tidak
2. Disagreeing, ketika tidak setuju apakah kita langsung konfrontasi atau cenderung diam
untuk menghindari konfrontasi.
4 kunci leader behavior:
1. Inspirational motivation
2. Idealized influence
3. Individual consideration
4. Intellectual stimulation

Anda mungkin juga menyukai