Anda di halaman 1dari 21

Manusia Unggul

Tidak mesti harus menguasai banyak hal .


Karena jika memikirkan banyak hal akan berdampak :

1. Mensia siakan energy yang dimiliki. Padahal energy kita terbatas.

2. Menunjukkan bahwa sikap, pemikiran dan langkah tidak focus, kurang


memiliki indicator yang jelas dalam mencapai tujuan hidupnya, sehingga
banyak waktu yang dihabiskan untuk melakukan hal hal lain.

.
Agar menjadi manusia unggul
Ada 5 hal yang perlu dilakukan :

1. BERPIKIR FOKUS
Manusia harus focus memikirkan sesuatu atau focus dalam
menetapkan langkah. Semakin jelas target, semakin jelas melangkah.
Harus focus terhadap apa yang diinginkan.
2. Berpikir Kreatif
Kemampuan menemukan cara yang berbeda.
Contoh : Mengiklankan/ mempromosikan lembaga pendidikan hal yang
biasa. Tetapi ada guru yang membuat istilahnya informasi pendidikan
Hal yang diinformasikan tentang prestasi sekolah, kegiatan yang
dilakukan disekolah. Cara ini merupakan cara kreatif .
Orang tidak mau melamar pekerjaan, tetapi dia meng up load di media
sosial tentang curriculum vitae nya, ini juga cara kreatif.

3. Berpikir Inovatif
Mampu mengembangkan hal yang sudah ada menjadi lebih baik , lebih
unggul. Contoh visi motor suzuku “ Inovasi Tiada Henti” menunjukkan
selalu melakukan kebaruan pada produknya agar menjadi lebih umggul
dari pesaingnya.
4. BERPIKIR CERDAS
Berpikir cerdas kemampuan dalam memecahkan masalah.
Orang cerdas adalah orang yang mampu memecahkan masalah.
Dia tahu masalah dan berupaya memecahkan masalahnya.
Jika seseorang mampu memecahkan masalahnya secara bervariasi,
maka dia adalah orang yang kreatif.
Orang cerdas biasanya dalam memecahkan masalah sesuai prosedur /
petunjuk pelaksanaan/sudah ditetapkan instruktur.
Contoh :Mahasiswa cerdas dia menyelesaikan tugas sesuai dengan
petunjuk yang dikemukakan dosennya.

Orang kreativ dia mampu memvariasikan langkah yang sudagh


ditetapkan dosennya. Dan tetap mampu memecahkan masalahnya.
Inovatif mampu memperbaruhi prosedur yang sudah ditetapkan, lalu
memperbaikinya.
Sehingga penyelesaian masalah bisa lebih efektif .
5. Berpikir fungsional
Berpikir fungsional bisa diartikan :

a. Fungsi subyektif yaitu : Apa yang kita pikirkan dan kita lakukan memang
sesuatu yang kita butuhkan secara pribadi. Jadi dikatakan fungsional jika
apa yang dia pikirkan / dilakukan adalah apa yang dia butuhkan
b. Fungsi Kompetitif. Yaitu Jika apa yang dipikirkan dan langkahnya sangat
dibutuhkan masyarakat.
c. Keunggulan dapat terwujud jika produk pemikiran kita atau langkah kita
memiliki nilai lebih dari orang lain. Ide bagus yang dapat diwujudkan dalam
produk, akan menjadi sesuatu yg unggul . Serta harus bermanfaat
/memiliki nilai fungsional di masyarakat.. Jadi berfikir fungsional jika sudah
diwujudkan dalam karya dan karya tersebut bisa digunakan oleh
masyarakat banyak.
Lanjutan Positive Thinking
Berpikir positip, dapat memotivasi seseorang untuk bisa berpikir
produktif, efisien dan dapat meraih sukses.

Berpikir posistip mengedepankan :


1. Apa yang bisa dilakukan
2. Apa yang mungkin bisa dilakukan.

Nilai seseorang bukan diukur dari apa posisinya ( jabatannya ), tetapi


diukur dari apa yang bisa dilakukan dengan kedudukannya sekarang.
Jika berpikir negatip dia akan mengeluh, kenapa ditempatkan dibagian
ini, mengapa penghasilannya sekian, mengapa orang lain yang
pendidikannya lebih rendah menduduki posisi yang lebih tinggi.
Biasanya akan berpikir ada kepentingan politik
BERPIKIR KRITIS
Berpikir kritis adalah jika mampu :
1. Membandingkan dengan argument orang / teori lainnya
2. Mengklasifikasikan
3. Mengurutkan
4. Menghubungkan sebab- akibat
5. Mendiskripsikan pola
6. Membuat analogi
7. Memberi ulasan secara induktif - deduktif
8. Menyususn Rangkaian
9. Peramalan
10. Perencanaan
11. Perumusan
12. Hipotesis
13. Penyampaian Kritis

Jadi berpikir kritis jika mampu menyatakan apa yang harus dilakukan /
dipercayai dalam membuat penilaian akan suatu hal yang masuk akal , logis ,
dipikirkan matang, jernih.
Kritis tidak berarti tidak setuju. Tapi bersikap :

1. Netral,
2. Tidak emosional ,
3. Kemampuan berpikir universal

Jadi Berpikir kritis manfaatnya


1. Berpikir kritis dengan malakukan analisis kritis dapat meningkatkan
pemahaman suatu masalah.
2. Dengan pemikiran yang diskriminatif, analisis tajam, rasional,
reflektif, independen, dapat membantu memilih alternatip solusi
yang berguna sehingga memperkecil kessalahan dalam mengambil
keputusan. Karena sudah yakin benar
3. Berguna untuk mengekspresikan ide , karena dapat menuangkan
dalam suatu pesan penting terhadap ide tsb, memodifikasi, memilih
ide ide sehingga bermanfaat dalam menunjang pekerjaan kita.
SYARAT BERPIKIR KRITIS
Memiliki Sikap dengan menggunakan pikiran yang dalam. dalam
melihat suatu masalah. Dengan menggunakan bukti dan pengalaman,
sehingga memperkecil resiko pada mengambil keputusan solusi
pemecahan masalah.
CARA PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS
1. Dikembangkan berdasarkan konsep dan prinsip
2. Tidak sekedar logika, prosedur, tapi menggunakan kriteria
intelektual yang luas yaitu : Kejelasan, akurasi, kepercayaan,
ketelitian, relevamsi, kedalaman, kekuasaan, kebermaknaan (
signifikan )
3. Mempelajari seni untuk menunda kesimpulan, definitip ( tetap )
4. Perlu mempertimbangkan factor penting – tidak penting, kongkrit –
abstrak yang mempengaruhi situasi untuk membuat solusi terbaik
dari suatu masalah.
5. Mempelajari berfikir kritis melalui 2 fase
a. Internal
b. Internal yang mencakup konstruksi ( penerapan ) ide dasar,
prinsip dan teori berpikir kritis dalam pemikiran seseorang, agar
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
HAL YANG PERLU DIHINDARI AGAR DAPAT
BERPIKIR KRITIS
1. Tidak mengeneralisasi posisi keadaan . Contoh : Semua orang sudah
paham, sebaiknya gunakan istilah “sebagian besar” atau” beberapa
orang “
2. Harus bersedia menerima argumentasi orang lain . Karena
argumentasi sendiri belum tentu benar.
3. Berpikir kritis harus bersedia menerima informasi dari luar, tidak
ego, emosional.
4. Hanya mengingat keyakinan lama yang sudah kuat.
5. Lebih percaya pemikiran kelompok / orang lain daripada apa yang
dilihat dan dialami sendiri.
Perlu memperhatikan domein afektif
1. Berpikir independen
2. Mengembangkan pemahaman tentang egosentri dan sosiologis
3. Melatih berpikir fair, adil, tidak berpihak
4. Mengeksplorasi pemikiran dibalik perasaan atau sebaliknya
5. Mengembangkan keberanian intelektual
6. Mengembangkan integritas
7. Mengembangkan Kepercayaan diri dalam memberikan alasan
Mengembangkan kognitif ( Ketrampilan
Makro )
1. Menghindari menggampangkan sesuatu
2. Membandingkan situasi serupa ( analogi )
3. Transfer pandangan dalam konteks baru
4. Mengklarifikasi isu , kesimpulan, keyakinan
5. Mengklarifikasi arti kata / kalimat
6. Menilai kepercayaan diri
7. Menilai solusi
8. Mengembangkan kriteria penilaian ( Evaluasi )
8. Mengklarifikasi standard / nilai
9. Menganalisis tindakan / kebijakan
MEMBACA KRITIS
1. Apa topic / teks /isu yang dibaca/ yang dibahas dalam buku tsb ?
2. Apa kesimpulan yang ditarik penulis ttg isu tsb
3. Alasan penulis apa dalam mendukung pernyataan atau keyakinannya
dalam teks tersebut.
4. Penulis menggunakan fakta ( apa adanya ) , Teori ( benar – salah ),
keyakinan ( tidak perlu bukti / dasar yang kuat ) Misal keimanan
seseorang.
5. Sebutkan 5 kata penting yang dikemukakan penulis apakah netral.
Emosional, jelas
6. Berikan alasan jika anda tidak setuju akan argumentasi penulis, jika
setuju juga berikan alasannya hal mana yang membuat anda setuju.

Anda mungkin juga menyukai