Anda di halaman 1dari 23

STEP 1:

1. Clinical reasoning : Penalaran Klinis


Kegiatan berfikir untuk menghasilkan sebuah informasi yang
berkaitan dengan hal klinis
Suatu ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang dokter
Sebuah proses menemukan, menentukan dan melihat
kembali kebenaran

2. Sesi:
Waktu yang disediakan untuk melakukan sesuatu, ex: sesi
Tanya jawab
Tahapan tahapan dalam suatu kegiatan
3. Mengelaborasi:
Menentukan sesuatu dengan cermat dan teliti
Menyimpulkan sesuatu dengan kata kata sendiri
Saling bertukar pikiran atau pendapat
4. Berfikir kritis:
Memikirkan sesuatu secara mendalam dengan analisis
Cara berfikir seseorang dengan menelaah dan menggunakan
intelektualnya untuk memecahkan masalah
Pertimbangan aktif serta berhati hati dalam mengambil
sebuah kesimpulan
5. Smart thinking:
Berfikir dengan cermat dan berfikir dengan memikirkan
dampak lanjutnya
Berfikir secara logis
Berfikir secara konsisten

6. Creative thinking:
Berfikir untuk menemukan ide ide baru
Berfikir yang tidak terpaku pada suatu ide atau
permasalahan
7. Ditelaah:
Menganalisa sesuatu secara mendalam (deep learning)





STEP 2
1. Apa manfaat critical thinking?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi critical thinking?
3. Bagaimana langkah langkah melakukan critical thinking, dan
penalaran klinis?
4. Bagaimana cirri-ciri mahasiswa yang menerapkan smart thinking,
berfikir kritis dan creative thinking?
5. Bagaimana cara mengembangkan creative thinking, berfikir kritis
dan smart thinking?
6. Apa perbedaan critical thinking, smart thinking dan creative
thinking?
7. Hubungan antara smart thinking dengan penalaran klinis, dan
berfikir kritis?
8. Apa dampak positif dan negative bagi kita yang menerapkan
berfikir kritis?
9. Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan smart thinking,
creative thinking, dan penalaran klinis?
10. Sebut dan jelaskan jenis clinical reasoning?
11. Mengapa mendiagnosis pasien perlu disertai dengan bukti-bukti
yang mendukung?
12. Bagaimana sikap mahasiswa dalam pembelajaran SGD?
13. Apa solusi jika ada sesorang yang telah mendominasi suatu SGD?
14. Apa keuntungan dan kekurangan berbagi materi dalam suatu
SGD?
STEP 3:

1. Apa manfaat critical thinking?
Menjadi lebih paham dengan apa yang kita pelajari, dan
tersimpan di long term memory
Dapat membantu untuk memecahkan masalah secara cepat
dan tepat
Meningkatkan kemampuan berfikir seseorang
Dapat menjadi aktif dan kreatif dalam menyelesaikan
masalah
Memotifasi kita untuk menerapkan life long learning
Dapat menambah ilmu pengetahuan atau wawasan
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi critical thinking?
Factor internal
o Rasa ingin tahu yang tinggi
o Berniat untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak
o Faktor Eksternal
Lingkungan belajar
3. Bagaimana langkah langkah melakukan critical thinking, dan
penalaran klinis?
a. Critical thinking
i. Melakukan survey (skim)
ii. Melakukan questioning
b. Penalaran klinis
i. Melihat penyebab
ii. Melihat gejala
iii. Mendiagnosis
4. Bagaimana cirri-ciri mahasiswa yang menerapkan smart thinking,
berfikir kritis dan creative thinking?
a. Smart thinking
i. Cepat tanggap
ii. Aktif
iii. Rasa ingin tau tinggi
iv. Analitis

b. Creative thinking
i. Inovatif
ii. Imajinatif
iii. aktif
c. Berfikir kritis
i. Aktif, banyak bertanya karna rasa ingin tahunya
tinggi
ii. Prior knowledge-nya banyak / luas
iii. Tidak cepat bosan dalam mendalami sesuatu
iv. Teliti dalam mencari sebuah permasalahan
v. Selalu mempertanyakan ulang apa yang telah di
dapatkannya
vi. Selalu semangat belajar dalam mendalami
pengetahuannya
5. Bagaimana cara mengembangkan creative thinking, berfikir kritis
dan smart thinking?
a. creative thinking
i. memperbanyak membaca buku
ii. berfikir out of the box
iii. mengembangkan ide ide baru
iv.
b. berfikir kritis
i. membaca buku untuk menambah wawasan
ii. membuat pertanyaan pertanyaan dari scenario yang
ada sekaligus mencari jawabannya untuk dapat
memahami maksud scenario tsb
iii. bisa menerima pendapat orang lain
iv. menerapkan sikap rasa ingin tahu yang tinggi
v. memiliki rasa percaya diri dalam mengungkapkan
pendapatnya
vi.
c. smart thinking
i. menambah sumber belajar yang terpercaya
ii. membuat study plan
iii. melatih kemampuan smart thinking, missal dengan
menjawab soal - soal
6. Apa perbedaan critical thinking, smart thinking dan creative
thinking?
No. Critical thinking Smart thinking Creative thinking
1. Berfikir secara
mendalam
Berfikir secara
cerdas
Berfikir untuk
menemukan ide
ide baru
2. Bersifat kaku
(valid), lebih aktif
Bersifat kaku
(valid)
Lebih bebas
3. Ingin tau lebih
dalam tentang
suatu kasus
Lebih kepada
efisiensi dalam
menyelasaikan
suatu kasus saja
Inovasi dalam
menangani kasus
tsb

7. Hubungan antara smart thinking dengan penalaran klinis, dan
berfikir kritis?
+ Saling berkaitan karena dalam melakukan penalaran
klinis diperlukan smart thinking untuk efisiensi waktu,
lalu dibutuhkan pula berfikir kritis untuk
memperdalam suatu masalah atau kasus tsb
8. Apa dampak positif dan negative bagi kita yang menerapkan
berfikir kritis?
+ Dampak positif
+ Lebih aktif
+ Wawasan lebih luas
+ Lebih kreatif
+
- Dampak negative
- Dianggap terlalu mendominasi dan tidak
memberi kesempatan pada orang lain
- Dianggap orang lain Egois
- Dianggap orang lain sok tau
9. Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan smart thinking,
creative thinking, dan penalaran klinis?
10. Sebut dan jelaskan jenis clinical reasoning?
11. Mengapa mendiagnosis pasien perlu disertai dengan bukti-bukti
yang mendukung?
12. Bagaimana sikap mahasiswa dalam pembelajaran SGD?
13. Apa solusi jika ada sesorang yang telah mendominasi suatu SGD?
14. Apa keuntungan dan kekurangan berbagi materi dalam suatu
SGD?

STEP 4











Masalah
Critical Thinking Smart Thinking
Creative Thinking
Clinical Reasoning
Elaborasi Ide
Pemecahan
Masalah

Step 5
1. Apa manfaat critical thinking?
Ara:
- menjadi lebih persuasive
- lebih baik dalam berkomunikasi
- lebih baik dalam menyelesaikan masalah
- meningkatkan kemampuan emosional dan intelegensi
www.mvc.edu
Prima:
Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki
teori, memperkuat argumen
Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan
jelas
Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi
dengan efektif
Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah
berdasarkan alasan yang kuat
Membiasakan berpikiran terbuka
Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan solusi
dengan jelas kepada lainnya
Kurnia:
Tidak mudah terjebak dalam presepsi yang salah, memiliki informasi
yang up datedancepattanggap,
mampumemecahkanmasalahsecaracepatdantepat,
terbiasamengungkapkanpertanyaandenganjelas,
meningkatkanfleksibilitasketikamasukkeduniakerja.
(http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-24572-
Hasruddin.pdf
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi critical thinking?
- Kondisi fisik: kondisi fisik adalah kebutuhan fisiologi yang
paling dasar bagi manusia untuk menjalani kehidupan. Ketika
kondisi fisik terganggu, sementara ia dihadapkan pada situasi
yag menuntut pemikiran yang matang untuk memecahkan suatu
masalah maka kondisi seperti ini sangat mempengaruhi
pikirannya.
- Motivasi: Motivasi adalah upaya untuk menimbulkan
rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga seseorang
agar mau berbuat sesuatu atau memperlihatkan perilaku
tertentu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
- Kecemasan: keadaan emosional yang ditandai dengan
kegelisahan dan ketakutan terhadap kemungkinan bahaya.
- Perkembangan intelektual: intelektual atau kecerdasan
merupakan kemampuan mental seseorang untuk merespon dan
menyelesaikan suatu persoalan, menghubungkan satu hal
dengan yang lain dan dapat merespon dengan baik.
Referense: Kassirer JP. Teaching clinical reasoning: case-based and
coached. Academic Medicine 2010;85:1118-24. - See more at:
http://ilmupendidikankedokteran.com/2013/pengajaran-
pembelajaran/penalaran-klinis-dalam-pendidikan-
dokter/#sthash.iuDhW90B.dpuf
Ratih:
interpretasi adalah kemampuan untuk memahami dan
menjelaskan makna dari situasi,pengalaman, kejadian, data,
keputusan, konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur dan
criteria.
Contoh : Mampu menyampaikan kembali ide orang lain dalam
kalimat yang disusunnya sendiri;mampu menjelaskan gambar,
tanda dan grafik; mampu mengidentifikasi tujuan, tema,
sudut pandang penulis ketika membaca karya tulis dalam
bentuk apapun.
Analisis adalah mengidentifikasi hubungan antar beberapa
pernyataan, pertanyaan, konsep, deskripsi, dan berbagai
bentuk yang dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran,
pandangan, kepercayaan, keputusan, alasan, informasi dan
opini.
Contoh : kemampuan menganalisis antara lain adalah:
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dua pendekatan
yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah;
Evaluasi adalah kemampuan untuk menguji kredibilitas
pernyataan atau berbagai bentuk lain yang dipergunakan
untuk menyatakan pemikiran, persepsi, pandangan,
keputusan, alasan, opini, dan lain sebagainya; serta untuk
menguji logika hubungan berbagai pernyataan, deskripsi,
pertanyaan dan bentuk lain yang dipergunakan untuk
merefleksikan pemikiran.
Contoh : Kemampuan memutuskan kredibilitas penulis atau
pembicara; membandingkan kelebihan dan kelemahan
berbagai pendapat.
Inferensi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan
memilih elemen yang dibutuhkan untuk menyusun simpulan
yang beralasan; untuk menduga dan menegakkan diagnosis;
untuk mempertimbangkan informasi apa sajakah yang
dibutuhkan dan untuk memutuskan konsekuensi apa yang
harus diambil dari data.
Contoh : menggambarkan dan mengkontruksi pemahaman dari
sebuah bacaan; mengidentifikasi informasi dari berbagai
sumber yang dibutuhkan untuk memformulasi penyelesaian
masalah
kemampuan untuk selalu melihat ulang pada seluruh
dimensi critical thinking yangdilakukannya dan
mengeceknya berulang kali atas apa yang dilakukannya pada
keseluruhan kegiatan critical thinking-nya tersebut.
Facione (2004) TELAAH KRITIS TERHADAP CLINICAL REASONING
DALAM KONTEK CRITICAL THINKING. Endang lestari FK Unissula

3. Bagaimana langkah langkah melakukan critical thinking?


Critical thinking
a. Menganalisa, dengan tujuan memahami sebuah konsep
global dengan cara menguraikan ke dalam bagian-
bagian yang lebih terperinci
b. Mensintesis, menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah
susunan yang baru.
c. Mengenal dan memecahkan masalah
d. Menyimpulkan
e. Mengevaluasi dan menilai
Critical thinking (ahmad)
Langkah pertama: mengenali masalah. Langkah ini sangat
penting karena akan menentukan kemampuan seseorang dalam
bersikap kritis terhadap suatu masalah
Langkah kedua: menemukan cara-cara untuk menangani
masalah tersebut
Langkah ketiga: mengumpulkan dan menyusun informasi
untuk menyelesaikan masalah. Para mahasiswa diminta untuk
menyebutkan berbagai fakta yang relevan yang dapat membantu
kelas mencari jalan keluar pemecahan masalah
Langkah keenam: Mengevaluasi data dan menilai fakta serta
pernyataan-pernyataan
Langkah ketujuh: mencermati adanya hubungan logis antara
masalah-masalah dengan jawaban-jawaban yang diberikan.
Sumber :Beullens, J, Struyf and Van Damme, B. 2005. Do
extended mathcing multiple choice questions measure clinical
reasoning? Medical Education, 39:410-417
Penalaran klinis
a. Mengumpulkan tanda
b. Memunculkan hipotesis
c. Mengumpulkan data
d. Formulasi masalah pasien
e. Membuat keputusan
(http://www.academia.edu/6698550/MAKALAH_BERFIKIR_KRITIS?
login=&email_was_taken=true dan
http://ilmupendidikankedokteran.com/2013/pengajaran-
pembelajaran/langkah-langkah-penalaran-klinis/)
Penalaran klinis
Menggunakan penalaran pengetahuan atau ilmiah
Penalaran ilmiah digunakan untuk mengerti suatu kondisi
yang sedang terjadi pada seseorang dan memutuskan untuk
mengintervensinya. Ini merupakan proses logis yang sejalan
dengan permintaan ilmiah. Penalaran ilmiah mungkin juga
berkenaan sebagai perencanaan penatalaksanaan, di mana
dokter menggunakan kedua teorinya dalam mengenali
masalah dan penunjuk dalam pengambilan keputusan.
Penalaran diagnostik
Memperhatikan kepekaan permasalahan klinis dan definisi
permasalahan.
Penalaran naratif
Penalaran naratif dikatakan demikian, karena melibatkan cara
berpikir dalam bentuk narasi. Penalaran naratif memahami
arti kondisi atau penderitaan tersebut bagi penderita.
Penalaran klinis
Merupakan kegiatan dalam praktek klinis sehari-hari, maka
isu-isu yang ditemukan tiap hari harus dapat teridentifikasi
atau dibuktikan kebenarannya dan hal ini akan
mempengaruhi proses terapi.
Penalaran pragmatik
memahami isu-isu praktek yang mempengaruhi tindakan
klinis.
Penalaran etis
Proses penalaran klinis lebih sering berakhir dalam keputusan
etis, daripada berdasarkan ilmu pengetahuan, dan etika alami
merupakan tujuan akhir dari penalaran klinis secara
keseluruhan.
Sumber : Lau J (2009). A mini guide to critical thinking. Department
of Philosophy The University of Hong Kong.
philosophy.hku.hk/think

4. Bagaimana ciri-ciri mahasiswa yang menerapkan smart thinking,
berfikir kritis dan creative thinking?
Are honest with themselves, acknowledging what they don't
know, recognizing their limitations, and being watchful of
their own errors.
Regard problems and controversial issues as exciting
challenges.
Strive for understanding, keep curiosity alive, remain patient
with complexity, and are ready to invest time to overcome
confusion.
Base judgments on evidence rather than personal preferences,
deferring judgment whenever evidence is insufficient. They
revise judgments when new evidence reveals error.
Are interested in other people's ideas and so are willing to
read and listen attentively, even when they tend to disagree
with the other person.
Recognize that extreme views (whether conservative or
liberal) are seldom correct, so they avoid them, practice fair-
mindedness, and seek a balance view
Practice restraint, controlling their feelings rather than being
controlled by them, and thinking before acting.
Ebook: 7-Critical-Thinking-Characteristics
Creative thinking:
Mulyono Gandadipura merangkum hasil penelitian para ahli
terhadap orang-orang yang ahli berbagai bidang, antara lain :
penulis, seniman, arsitek, ahli matematik, peneliti,
menyimpulkan bahwa orang-orang yang berpikir kreatif
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Bebas dalam berpikir dan bertindak.
- Tidak menyukai kegiatan yang menuntut konformitas
(kesesuaian).
- Tidak mudah dipengaruhi pendapat umum bila yakin
bahwa pendapatnya benar, tapi pendapat pribadi itu perlu
dicek lagi
- Kecenderungan kurang dokmatis dan lebih realistis.
- Mengakui dorongan-dorongan dirinya yang tidak berdasar
akal (irrasional).
- Mengakui hal-hal yang rumit dan baru.
- Mengakui humor dan memiliki good sense of humor.
- Menekankan pentingnya nilai-nilai teoritik dan estetis.
SUMBER REFERENSI :
Riani, Asri Laksmi., dkk. 2005. Dasar-Dasar
Kewirausahaan. Surakarta : UPT Penerbitan dan Percetakan UNS
(UNS Press)

5. Bagaimana cara mengembangkan creative thinking, berfikir kritis
dan smart thinking?
Teaching of thinking lebih menekankanpada proses
berpikirnya sedangkan
teaching forthinkingmenekankan pada bagaimana proses
berpikir itu muncul saat belajar sedangkan
teaching about thinkingmenekankan pada carametode
mengajar apa yang dapat memotivasi untuk berpikir.
Prim:
Meningkatkan kemampuan membaca secara kritis, dengan
menggaris bawahi ide utama yang dibaca;
belajar bersama dan mencocokkan apakah ide utama yang
dibuat sama dengan anggota kelompok lainnya;
menulis apa yang menjadi ide utama dalam suatu bacaan
dalam kata-kata sendiri.
membuat-point-point yang penting;
fokus pada apa yang pembicara katakan dan mendengar
point-point utama atau kunci.
menghapuskan beberapa batasan yang ada dalam pikiran;
batasi atau kurangi beberapa gangguan;
bertanya pada diri sendiri apakah telah mengerti apa yang
menjadi point yang paling penting;
menciptakan jalan baru dalam mengamati sesuatu;
selalu melihat diluar situasi.
memelihara beberapa logika yang jelas dan akurat;
mengambil semua perincian sebagai pertimbangan;
menggunakan proses sistematik dan scientifically-based;
menggunakan cognitive and psychomotor skills.

(http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hlm%2056-
66%20Model%20Pembelajaran.pdf)

Cara mengembangkan creative dan critical thinking adalah dengan
Lateral Thinking yang dipelopori oleh Dr. Edward De Bono,
seorang pakar cara berpikir. Proses lateral thinking : menyeleksi
dan mendefinisikan fokus, mengenerate ide(idea generation),
mengihtisarkan ide-ide, dan pemilihan ide terbaik.

6. Apa perbedaan critical thinking, smart thinking dan creative
thinking?\
N
o.
Critical thinking Smart thinking Creative thinking
1. Berfikir secara
mendalam
Berfikir secara cerdas Berfikir untuk
menemukan ide
ide baru
2. Bersifat kaku
(valid), lebih aktif
Bersifat kaku (valid) Lebih bebas
3. Ingin tau lebih
dalam tentang
suatu kasus
Lebih kepada
efisiensi dalam
menyelasaikan suatu
kasus saja
Inovasi dalam
menangani kasus
tsb

7. Hubungan antara smart thinking dengan penalaran klinis, dan
berfikir kritis?
Dalam menjalankan praktek kedokteran, dokter diharuskan selalu
melakukan clinical reasoning. Groves dkk. (2002) mengambil
pendapat Newble menjelaskan bahwa clinical reasoning adalah
proses kognitif yang terjadi ketika berbagai informasi yang
diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik
atau melalui kasus klinik yang diberikan pada mahasiswa
kedokteran disintesis dan diintegrasikan dengan penegtahuan dan
pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya oleh dokter dan
mahasiswa tersebut yang kemudian dipergunakan untuk
mendiagnosis dan menatalaksana masalah pasien.

8. Apa dampak positif dan negative bagi kita yang menerapkan
berfikir kritis?
Dampak positif
- Menjadikan pemikiran baru
- Bisa mengoptimalkan kemampuan
- Bisa membantu dalam mengkaitkan suatu pokok permasalahan lebih
akurat
Dampak negative
- Dianggap terlalu mendominasi dan tidak memberi kesempatan pada
orang lain
(http.kompasiana.com)



Ara :
dampak positif : lebih rasional dan disiplin, mengurangi keambiguan
atau bisa untuk memahami suatu objek, dapat membuat keputusan
terbaik, serta mengurangi kesalahan yang dapat terjadi dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan
dampak negative
- Not justifying statement
- Producing information in on unorganise way
- Stating many of the same sorts of example an repeating
statement without any purpouse

9. Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan smart thinking,
creative thinking, dan penalaran klinis?
+ masalah jadi lebih mudah untuk dipecahkan
+ memiliki ide ide baru yang lebih cemerlang
+ mendapat materi yang menarik dari pendapat teman
+ pengetahuan jadi lebih bertambah
- Mahasiswa yang aktif akan mendominasi suatu
kegiatan
- Waktu untuk mahasiswa aktif berpresentasi
cukup lama
- Membuat mahasiswa pasif menjadi bosan
- tidak semua orang dapat melakukan penalaran
klinis
(http://www.intel.co.id/content/dam/www/program/education/apac/id/id/
documents/project-design/skills/id-project-design-thinking-skills-higher-
thinking-using-knowledge.pdf)

10. Sebut dan jelaskan jenis clinical reasoning?
1. Jenis clinical reasoning
Forward clinical reasoning adalah proses untuk
menetapkan hipotesis berdasarkan data yang ada.
backward clinical reasoning adalah mengungkapkan
data berdasarkan hipotesis.
(Patel dkk. dalam Beullens dkk. 2005)

a. forward clinical reasoning


Pasien mengalami diabetes








Backward clinical reasoning

Pasien menderita
diabetes karena

reas










a. Guladarah tinggi
b. Gatal
c. Cepat Letih
d. Dll
a. Gula darah 2 jam pp
b. Melebihi batas
normal
c. Lesu
d. Cepat capek,
e. Gatal-gatal


berdasarkan bentuknya :
procedure reasoning
cara yang paling mudah untuk memahami suatu hal karena dinilai
konten yang dijelaskan sangat konkret dan terfokus pada topik
tersebut. mengedepankan suatu mekanisme atau cara untuk
memperbaiki masalah atau membuat hal yang baru
interactive reasoning
Lebih memfokuskan pada klien sehingga bisa mengenal klien
lebih dekat dan mengapresiasi pengalaman sulit klien tersebut
conditional reasoning
merupakan jenis paling sulit untuk dipahami karena berdasarkan
pengalaman nyata. biasa dilakukan oleh seorang terapis atau expert.DI
deskripsikan sebagai proses multidimensional yang melibatkan
berbagai bentuk berpikir yang rumit

journal of the canadian association of occupational therapist
www.caot.ca
11. Mengapa mendiagnosis pasien perlu disertai dengan bukti-
bukti yang mendukung?
Supaya untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien tersebut,
dalam mendiagnosis penyakit dapat ditegakkan melalui ,
- anamnesis (riwayat timbulnya keluhan (symtoms) dan tanda
(signs) pada tubuh pasien yang diingat dan dirasakannya)
- pemeriksaan fisik (upaya yang dilakukan dokter untuk
menemukan tanda fisik yaitu kelainan atau perubahan pada
tubuh pasien akibat dari penyakit tersebut)
- pemeriksaan lab (darah, urine, fesses, cairan otak, jaringan
tubuh)
- pemeriksaan pendukung (USG, EKG, MRI,CT Scan)

12. Apa keuntungan dan kekurangan berbagi materi dalam suatu
SGD?
Keuntungan :
- Suasana kelas lebih hidup
- Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu
- Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa
- Menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi dalam sikap
dan perbuatan
- Kemungkinan terjadi adanya transfer pengetahuan antar
sesama kelompok
Kekurangan :
- Bila terjadi perbedaan pendapat, akan banyak menyita
waktu
- Persaingan yang tidak sehat akan terjadi manakala guru
tidak dapat memberikan pengertian kepada siswa
- Bagi siswa yang tidak memiliki disiplin diri dan pemalas
terbuka kemungkinan untuk pasif dalam kelompoknya
- Sifat dan kemampuan individual kadang-kadang terasa
diabaikan
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Rineka Cipta, Jakarta, 1996

Anda mungkin juga menyukai