Anda di halaman 1dari 8

BERPIKIR KRITIS

A. DEFINISI
Berpikir Kritis adalah proses kognitif yang aktif terorganisasi yang
digunakan untuk mengetahui pikiran seseorang dan pemikiran terhadap
orang lain ( Chaffee,2002 ).
Berpikir Kritis adalah proses penertiban intelektual yang secara aktif dan
secara terampil mengonsep, menerapkan, menganalisis, menyintesis dan
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari hasil melalui observasi,
pengalaman, refleksi,penalaran atau komunikasi sebagai panduan untuk
percaya dan bertindak ( Scriven&Paul,n.d).
Berpikir Kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu
dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk
membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman
( Perry dab Potter,2005).
Cabrera (1992) , Berpikir Kritis merupakan proses dasar dalam suatu
keadaan dinamis yang memungkinkan seseorang untuk menanggulangi
dan mereduksi ketidaktemtuan masa mendatang.

B. TUJUAN BERPIKIR KRITIS


 Mengambil keputusan
 Memecahkan masalah
 Menghasilkan sesuatu yang baru
 Membiasakan berpikir terbuka
 Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan
alas an yang kuat.

C. ALASAN BERPIKIR KRITIS

Berpikir Kritis sangat penting untuk melakukan praktik keperawatan yang


terampil kompeten dan aman. Banyaknya pengetahuan yang harus
digunakan dan pertumbuhan pesat pengetahuan ini menghambat perawat
menjadi praktisi yang efektif apabila mereka berupaya menjalankan
fungsinya hanya dengan menggunakan informasi yang diperoleh atau yang
dijelaskan dibuku. Keputusan yang harus diambil perawat mengenai
perawatan klien dan mengenal penyebaran sumber yang terbatas memaksa
mereka untuk berpikir dan bertindak di area tertentu yang serta-gemang

1
tanpa jawaban yang jelas dan prosedur tetap serta memiliki banyak
kepentingan yang saling berbenturan yang mempersulit proses pembuatan
keputusan, oleh karena itu perawat perlu menerima sikap yang
meningkatkan berpikir kritis dan menguasai keterampilan berpikir kritis
dalam upaya memproses dan mengevaluasi informasi baru ini informasi
yang dipelajari sebelumnya.

Alasan berpikir kritis ini bermaksud untuk menjadi suatu jaminan yang
terbaik bagi perawat dalam menuju suatu keberhasilan dan agar selalu
berupaya untuk berpikir secara terbuka.

D. KRITERIA BERPIKIR KRITIS

Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan.


Untuk sampai ke arah mana maka harus menemukan sesuatu untuk
diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari
berapa sumber pembelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang
berbeda. Apabila kita akan menerapkan standardisasi maka haruslah
berdasarkan relevansi, keakuratan fakta-fakta, berdasarkan sumber yang
kredibel, teliti tidak benar dari logika yang keliru, logika yang konsisten,
dan pertimbangan yang matang. Ada 4 hal yang perlu diketahui dari
kemampuan berpikir secara kritis, antara lain:

1. Kemampuan untuk mengidentifikasi


2. Kemampuan mengevaluasi
3. Kemampuan untuk menyimpulkan
4. Kemampuan untuk mengemukakan pendapat

Lebih lanjutnya ada 6 kriteria beserta indikator dalam berpikir kritis dalam
ilmu keperawatan, antara lain:

1. Fokus, Pemahaman utama atau siswa mampu memahami


permasalahan.
2. Reason, Mengidentifikasi dan menilai askeptabilitas.

2
3. Inference, Menilai kualitas kesimpulan.
4. Situation, Memperhatikan situasi dengan seksama.
5. Clarity, Kejelasan
6. Overview, Mengecek kembali.

Kriteria berpikir kritis bertujuan untuk mengumpulkan pendapat dan


mengevaluasi argumen, serta menyusun sejumlah alternatif pemecahan
masalah.

E. SIKAP DAN PERILAKU DALAM BERFIKIR KRITIS

Individu menunjukan berfikir kritisnya dikombinasikan dengan


kemampuan diharapkan dengan masalah yang sangat sering terjadi dengan
data yang tidak memadai dan mengembangkan suatu strategi untuk
mencari solusinya sikap – sikap berpikir kritis, sbb:

a. Intelektual Itumanity
Suatu kesadaran terhadap keterbatasan pengatahuan diri dan kepekaan
diri terhadap kemungkinan bias dan prasangka. Perawat dan tenaga
kesehatan sebaiknya tidak mengklaim bahasa mereka mengetahui lebih
banyak dari pada apa yang sebanarnya mereka ketahui.
b. Intelektual courage
Keinginan dan keterbukaan untuk mendengarkan secara jujur mengkaji
ide – ide orang lain, meskipun perawat sangat berlawanan dan
mengkaji sudut pandang orang lain dan dengan jujur menimbang
kekuatan dan kelemahan pendapat diri.
c. Intelektual Emphaty
Kemampuan untuk membayangkan diri sendiri diposisi orang lain
sehingga dapat memahami pandangan ddan jalur penalaran orang
tersebut.
d. Intelektual integrity
Keinginnan untuk menerapkan standar bukti intelektual yang baku dan
sama terhadap pengetahuan yang kita miliki yang kita terapkan
terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain.
e. Intelektual persevarance
Keinginan untuk mencari wawasan ddan keinginnan lebih jauh
meskipun sulit dan frustasi. Banyak waktu dan energi mungkin

3
dibutuhkan untuk mendapatkan dan mempertimbangkan informasi
baru dan membentuk wawasan baru.
f. Faith in reason
Percaya pada diri sendiri dan keinginan untuk mencari pemikiran
rasional dan percaya bahasa orang lain juga mampu melakukan hal
serupa.
g. Intelektual sense of justice
Keinginan untuk menelaah sudut pandang orang lain dengan standar
intelektual yang sama, dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan/
keuntungan diri sendiri / orang lain.
(paul, 1998 dalam christanium dan kenny 2009)

F. MODEL BERFIKIR KRITIS


1. Feeling model
Model ini menerapkan pada rasa kesan,rasa
2. Vision model
Model ini di gunakan untuk membangkitkan pola pikir
3. Exsamine model
Model ini di gunakan untuk merefleksi ide,pengertian,dan visi
Model berfikir kritis menurut para ahli

 Remembering (mengingat)
 Repeating (mengulang)
 Reasoring (memberi alasan)
 Reoranizing (reorganisasi)
 Relating (berhubungan)
 Reflecting (merenungkan)
Lima model berfikir kritis /T.H.I.N.K

 Total ricall (kemampuan menganalisa yang kuat)


 Habits (kebiasaan)
 Inguary (penyelidikan)
 New ideas and creativify (ide baru dan kreativitas)
 Knowing how you think (mengetahui apa yang kamu pikirkan)

4
G. BERFIKIR KRITIS DAN PENINGKATKAN KUALITAS BERPUSAT
PADA PASIEN
1. Memberikan penjelasan
Yaitu meliputi ;memfokuskan pertanyaan,menganalisis,bertanya dan
menjawab tentang suatu penjelasan /tantangan
2. Membangun keterampilan dasar
Yaitu meliputi ;mempertimbangkan bagian sumber dapat di
percaya,mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil
observasi
3. Menyimpulkan
Yaitu meliputi ;mendeduksi dan mempertimbangkan hasil
deduksi,menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi,membuat
dan menentukan nilai pertimbangan
4. Memberikan pertimbangan lanjut
Mengidentivikasikan istilah dan pertimbangan definisi dalam tiga
dimensi serta mengidentifikasi asumsi
5. Mengatur strategi dan taktik
Menentukan tindakan dan berintraksi dengan orng lain.

H. CONTOH PENGAPLIKASIAN ( KETERAMPILAN DAN APLIKASI


BERPIKIR KRITIS )

Berpikir kritis tidak mudah dilkukan, pemecahan masalah dan


pengambilan keputussan beresiko. Upaya yang orang lakukan agar dapat
mencapai tingkat berpikir kritis tentu guna menjadi pemecahan dan
pengambilan keputusan yang efektif .

1. Pengkajian diri
Perawat harus merefleksikan beberapa sikap yang dibahas sebelumnya,
yang memfasilitasi berpikir krits, sikap seperti keingintahuan,
berorientasi keadilan, kerendahan hati. Hal ini juga dapat dilakukan
bersama pasangan atau suatu kelompok.
2. Menoleransi ketidaksesuaian dan ambiguitas
Perawat perlu melakukan upaya terencana untuk menumbuhkan sikap
berpikir krits. Sebagai contoh untuk menumbuhkan orientasi terhadap
keadilan. Seseorang harus berniat mencari tahu informasi yang
bertentangan dengan pandangan seseorang. Hal ini memberikan latihan
untuk memahami dan belajar terbuka terhadap sudut pandang orang
lain.
3. Mencari situasi untuk mempraktikan pemikiran yang rasional

5
Menumbuhkan sikap ingin tahu, baik menggunakan pertanyaan
socrates/ teknik lain,sangat penting. Perawat perlu meninjau standar
evaluasi pemikiran dan menerapkannya dalam pemikiran mereka.
4. Menciptakan lingkungan yang mendukung berpikir kritis Perwat perlu
menerima ekplorasi perspektif seseorang dari usia, budaya, agama,
tingkat sosioekonomi dan stuktur keluarga yang berbeda.

Date of onset and course


Menyedikan data riwayat dn kronologis yang berguna dalam menentukan
sifat personal kesehatan yaitu akut tau kronis, contoh : reson pasien yang
umum terhadap pertanyaan kategori ini adalah : “ nyeri terasa kemaren”
a. Interpretasi
pengumpulan data secara sistematis, dan mencari data. Lalu membuat
kategori, contoh : Diagnosa Keperawatan.
b. Analisis
Berpikir terbuka dalam melihat informasi klien, jangan membuat
asunsi yang ceroboh.
c. Kesimpulan
Lihat arti dari data yang anda punya dan apakah signifikan ?
d. Evaluasi
Lihatlah secara objektif. Gunakan kriteria untuk menentukan hasil /
tindakan keperawatan. Evaluasi pada tindakan yang sudah anda
lakukan sendiri.
e. Penjelasan
Jelaskan kesimpulan dan penemuan yang anda buat, gunakan sebagai
pengetahuaan dan pengalaman anda untuk menentukan yang tepat
untuk mengontrol klien.
f. Pengontrolan diri
Lihat kejadian yang telah anda alami, temukan cara bagaimana anada
dapat memperbaiki perfoma anda.
Sumber : Fundamental keperawatan.

I. MENGKAJI BERPIKIR KRITIS


o Membuat pendekatan baru terhadap sesuatu
o Membuat debat dari respektif yang berlawanan
o Diagnosis
o Menyususun firasat
o Bertanya dan menjawab
o Menggunakan skenario khusus dan menanyakan yang
memungkinkan yang terjadi pada pasien
o Mengumpulkan data dan menginterpretasikan kebutuhan pasien

6
J. INVENTARIS BERPIKIR KRITIS
 Kebiasaan untuk berpikir kritis
 Kepercayaan diri
 Perspektif konseptual
 Kreatifitas
 Fleksibelitas
 Ketekunanan
 Refleksi
 Rasa ingin tahu

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Ehaffel thinoing erifically.ed. Boston nifflin Fundamental of nursing buku 1


edisi 7
2. Facione; al, Facione.P. Exlendizing the critical thingking in knasoedge
development and clinical judgment, nurs cutlook
3. Glasser E.an Experiment in the development of critical thinking. New York;
Bureau of publications, Teachers collegs collumbia university
4. Kataoki Yuhiro. M,saylor C. “Critical Thinking in the nursing curriculum”
nurs health care 11;67
5. Aldora. E. Hauser, O. And Postupan, R.1953

Anda mungkin juga menyukai