Anda di halaman 1dari 31

Bernalar

Kritis
Cheryl Jocelyn Liow, M.Psi., Psikolog.
Nisaul Maghfiroh, M.Psi., Psikolog.
Ponti Almas Karamina, M.Psi., Psikolog.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa memahami apa yang dimaksud dengan
penalaran kritis.
2. Siswa mengenal manfaat yang berhubungan
dengan keterampilan bernalar kritis.
3. Siswa memahami penerapan bernalar kritis
dalam konteks akademik
Media Pembelajaran
1. Komputer/laptop untuk menayangkan
materi
2. LCD proyektor untuk pertemuan tatap
muka
3. Jaringan internet jika disampaikan
dengan metode daring
4. Alat tulis bagi siswa
Ada yang pernah mendengar
pernyataan-pernyataan di bawah ini?

Minum air es membuat gemuk.


Olahraga harus banyak berkeringat.
Mengatasi serangan jantung dengan menepuk
lengan.
Adakah yang memiliki pengalaman
lain dengan pernyataan sejenis?
Apakah hal-hal tersebut bisa
dipercaya?
Penalaran kritis adalah proses
menilai atau menimbang secara
rasional, terbuka, berdasarkan bukti Apa itu
dan fakta. Penalaran
Fokus pada kemampuan berpikir Kritis?
secara skeptis dan menggunakan
penalaran.
Memiliki nalar yang kritis
Mengapa
membuat kita dapat terhindar dari kita perlu
informasi yang menyesatkan, bernalar
tidak menjadi bingung dengan kritis? #1
banyaknya informasi yang ada,
dan membantu kita membuat
keputusan yang tepat.
Dalam keseharian dan kehidupan
Mengapa
profesional, memiliki nalar yang
kita perlu
kritis akan menolong kita untuk bernalar
lebih akurat dan spesifik dalam kritis? #2
mencatat, mengingat, dan
memprioritaskan apa yang
penting dan relevan.
Nalar kritis adalah titik awal untuk Mengapa
mengembangkan berbagai keterampilan seperti: kita perlu
Kemampuan observasi
bernalar
Kemampuan mengidentifikasi poin penting
dari suatu bacaan
kritis? #3
Kemampuan analisis
Kemampuan memberi penilaian
Kemampuan mengambil keputusan
Kemampuan persuasi
Dimulai dari diri sendiri

Bagaimana Memiliki prinsip yang kuat tentang apa

cara yang dipercayai dan dilakukan, serta


menyadari alasan adanya prinsip tersebut.
memulai
Mengevaluasi secara kritis keyakinan dan
penalaran tindakan diri.
yang kritis? Mampu untuk menyampaikan alasan
keyakinan dan tindakan kepada orang lain.
Mengidentifikasi penalaran & kesimpulan
mereka.
Kita perlu Menganalisis bagaimana mereka memilih,
menganalisis menggabungkan, dan menyusun alasan.
secara kritis Mengevaluasi apakah proses penalaran mereka

penalaran mendukung kesimpulan yang diambil.

orang lain. Mengevaluasi apakah penalaran mereka


ditemukan berdasarkan bukti yang baik.
Mengidentifikasi kesalahan dari penalaran
mereka.
Memilih dan menyusun alasan untuk
mendukung kesimpulan, berdasarkan bukti
Cara membuat atau fakta yang ada (evidence based).
konsep dan Menyampaikan argumen dengan
menyampaikan konsisten.
penalaran: Menggunakan urutan yang logis,
berdasarkan hubungan sebab-akibat.
Menggunakan bahasa yang efektif untuk
menyampaikan pemikiran.
Berpikir kritis tampak seperti hal yang tidak menarik, Pengaturan
tetapi sesungguhnya dapat mengaitkan emosi Diri secara
dengan proses yang menyenangkan dan penuh
semangat.
Emosional.
#1
Penalaran membuat kita memutuskan di antara
sudut pandang yang berlawanan.
Kita tidak menyukai bukti yang bertentangan dengan
pendapat atau keyakinan kita sendiri.
Jika bukti menunjuk ke arah yang tidak terduga dan
menantang, hal itu dapat membangkitkan perasaan
marah, frustrasi, atau kecemasan yang tiba-tiba.
Pengaturan
Mampu mengelola emosi dalam keadaan seperti
Diri secara
itu adalah keterampilan yang sangat penting dan Emosional.
berguna di masa depan. #2
Jika kita bisa tetap tenang dan menyampaikan
alasan secara logis, kita akan lebih mampu
memperdebatkan sudut pandang dengan cara
yang baik dan meyakinkan.
Berpikir kritis
melibatkan
ketekunan, akurasi,
presisi, dan
membutuhkan
dedikasi untuk
menemukan jawaban.
Perhatian terhadap detail: mencatat
petunjuk-petunjuk kecil yang menyoroti
masalah secara keseluruhan.

Ketekunan, Mengidentifikasi tren dan pola: cermat

akurasi, melakukan pemetaan informasi, analisis

presisi, dan data, atau mengidentifikasi pengulangan.

dedikasi Pengulangan: kembali ke dasar yang sama


beberapa kali untuk memeriksa bahwa tidak
tersebut
ada yang terlewatkan.
mencakup: #1
Mengambil perspektif berbeda: melihat
informasi yang sama dari beberapa sudut

Ketekunan, pandang.
Objektivitas: menempatkan kesukaan,
akurasi,
keyakinan, dan minat Anda pada satu sisi
presisi, dan
dengan tujuan mendapatkan hasil yang
dedikasi
paling akurat atau pemahaman yang lebih
tersebut dalam.
mencakup: #2
Mempertimbangkan implikasi dan
Ketekunan, konsekuensi yang jauh. Apa yang tampak

akurasi, sebagai ide bagus dalam jangka pendek,

presisi, dan misalnya, mungkin memiliki efek jangka

dedikasi panjang yang kurang diinginkan.

tersebut
mencakup: #3
1. Mengembangkan pemahaman tentang
hal-hal yang menjadi permasalahan.
2. Mengidentifikasi kelebihan dan
kelemahan teori, sumber, penelitian
yang dipelajari. Kemudian mencari tahu Penalaran
mengapa hal itu baik atau buruk. kritis dalam
3. Menganalisis secara menyeluruh konteks
tentang teori, pandangan, data, area
akademik. #1
penelitian, pendekatan yang digunakan.
4. Dalam mengkritisi, kita fokus pada ide,
hasil kerja, teori, perilaku, bukan kepada
pribadi.
5. Di dunia akademis, pemikiran kita fokus
pada berbagai rangkaian kemungkinan, dan Penalaran
perbedaan pendapat adalah hal lumrah yang kritis dalam
perlu diapresiasi dengan analisis tajam dan konteks
mendalam. akademik. #2
Dalam dunia akademik, banyak
pertanyaan yang muncul di area baru, baik
itu area ilmu, lokasi, jenjang, atau yang
lainnya.
Penalaran
Perlu dipahami dalam hal-hal yang kritis dalam
berkaitan dengan akademik, termasuk konteks
penelitian profesional, bahwa: akademik. #3
Jawaban atas pertanyaan yang telah
muncul selama bertahun-tahun.
Tidak ada jawaban yang jelas,
kemungkinan hasil belum sempurna
dan membutuhkan studi/penelitian Penalaran
lanjutan. kritis dalam
Penelitian dapat memberikan
konteks
kontribusi bagian kecil dari gambaran
yang lebih besar.
akademik. #4
Hal yang penting adalah untuk
tidak berhenti bertanya.
Keingintahuan memiliki alasan
sendiri untuk ada.

(Albert Einstein)
Refleksi A
Emosi yang paling sulit untuk dikendalikan ketika
ada orang yang tidak setuju dengan pendapat saya
adalah______________________________
__________________________________

Saya menyelesaikannya dengan


cara_______________________________
__________________________________
Refleksi B.1
Seorang guru bercerita tentang siswa mapel kimia yang
tidak mampu menerapkan pengetahuan di luar apa yang
telah dipelajari.
Guru tsb menyarankan, daripada terpatri pada cara-cara
yang ada pada buku, siswa seharusnya dapat mencari
jawaban dari pertanyaan seperti:
"Bagaimana kita bisa tahu?"
"Mengapa kita yakin?"
Refleksi B.2

Apakah ada kesamaan siswa tersebut dengan dirimu?

Apa pengaruh dari pendekatan yang guru sarankan


terhadap pembelajaran dan pemahamanmu?
Asesmen

1. Mengapa bernalar kritis penting?


2. Sebagai pelajar, bagaimana kamu dapat
mengembangkan keterampilan
bernalar kritis?
3. Apa yang kamu lakukan jika menghadapi
perbedaan pendapat?
Glosarium #1

akurasi: kecermatan; ketelitian; ketepatan


argumen: alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat
atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan
dedikasi: pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia.
implikasi: keterlibatan atau keadaan terlibat
Glosarium #2
konsekuensi: akibat (dari suatu perbuatan, pendirian,
dan sebagainya)
logis: sesuai dengan logika; benar menurut penalaran;
masuk akal
nalar: pertimbangan tentang baik buruk dsb; akal budi
penalaran: proses mental dalam mengembangkan
pikiran dari beberapa fakta atau prinsip
Glosarium #3

persuasi: ajakan kepada seseorang dengan cara


memberikan alasan dan prospek baik yang
meyakinkannya
presisi: ketepatan; ketelitian
skeptis: kurang percaya; ragu-ragu
Daftar Pustaka

Cottrel, S. (2005). Critical Thinking Skills: Developing


Effective Analysis and Argument. New York: Palgrave
Macmillan.

Anda mungkin juga menyukai