Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SOSIOLOGI

“Kurangnya berfikir kritis di kalangan SMA”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

o Bayu
o Dhella afifah
o Kevin maulana
o Nabiil rihhadatul aisy
o Siska Amanda
o Wardatul jannah
o Viona

KELAS X MIPA 5

SEMESTER GENAP
JL.SAPTA MARGA NO.70 TEMBILAHAN HULU
TP:2022/2023
DAFTAR ISI
KATA PENGTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI/KAJIAN PUSTAKA


A. Deskripsi Penelitian
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Berfikir

BAB III METODE PENELITAN


A. Lokasi Penelitian
B. Waktu Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Validitas Data
F. Teknik Analisis

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS


A. Deskripsi Lokasi Penelitian
B. Pokok-pokok Temuan Penelitian
C. Pembahasan Analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka
D. Lampiran
E. Daftar Gambar
Bab I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berpikir kritis adalah suatu kemampuan untuk berpikir secara


rasional dan tertata yang bertujuan untuk memahami hubungan antara ide
dan atau fakta. Pengertian berpikir kritis berikutnya adalah kemampuan
berpikir yang kompleks dengan menggunakan proses analisis dan juga
evaluasi terhadap suatu informasi yang diterima maupun dalam
menyelesaikan suatu masalah. Critical thinking juga bisa diartikan
sebagai berpikir untuk mencari suatu kebenaran terhadap informasi yang
diterima atau dalam menyelesaikan masalah. Beyer menawarkan definisi
paling sederhana: “Berpikir kritis berarti membuat penilaian-penilaian
yang masuk akal.”

Dalam beberapa tahun ini, telah dibuktikan bahwa ada sejumlah


siswa-siswi dengan kemampuan berpikir kritis yang berkurang.
Kemampuan berpikir kritis telah menjadi hal yang sangat diperhatikan
dalam perkembangan berpikir setiap siswa karena kemampuan ini
merupakan hal terpenting pada abad saat ini.

Pada abad ini, para siswa dituntut untuk mampu mengikuti


perkembangan zaman yang sesuai dan baik bagi dirinya. Namun yang
saat ini sering dijumpai adalah kemampuan berpikir kritis siswa-siswi
Indonesia masih terbilang rendah. Hal itu diketahui berdasarkan hasil
Program for International Student Assesment (PISA) 2012, skor literasi
Indonesia adalah 382 dengan peringkat 64 dari 65 negara. Pada data PISA
yang telah dipaparkan hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa
dalam menjawab soal yang mengacu pada kemampuan berpikir kritis
masih sangat rendah.

Menurut saya, kemampuan berpikir kritis mampu membantu diri


kita dalam banyak hal dari yang umum hingga khusus. Dapat diketahui
kemampuan berpikir kritis berdampak sangat besar terhadap seseorang
bahkan sebuah negara. Ini bisa dilihat dari kehidupan sehari-hari kita.
Banyak teman sebaya ataupun senior kita dan juga termasuk diri kita
sendiri, masih kesusahan menyelesaikan sebuah masalah yang
membutuhkan kemampuan berpikir kritis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa penyebabnya kurang berpikir kritis pada siswa?


2. Mengapa kemampuan berpikir kritis siswa bisa berkurang?
3. Kapan berpikir kritis digunakan dalam sebuah situasi?
4. Dimana saja bisa digunakan kemampuan berpikir kritis?
5. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis?
6. Siapa saja yang perlu kemampuan berpikir kritis?

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui apa penyebabnya kurang berpikir kritis para siswa.


2. Membuktikan mengapa siswa kemampuan berpikir kritis siswa bisa
berkurang.
3. Mengetahui kapan berpikir kritis digunakan dalam sebuah situasi.
4. Membuktikan dimana saja bisa digunakan kemampuan berpikir kritis.
5. Mencari tahu bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikir
kritis.
6. Mengetahui siapa saja yang perlu kemampuan berpikir kritis.

D. Manfaat Penelitian
Mengetahui apa penyebab kurangnya berpikir kritis di kalangan
siswa SMA dan solusi untuk masalah tersebut.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kuesioner
Kurangnya Berpikir Kritis di Kalangan Siswa SMA

NAMA

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, tidak ada jawaban yang


benar dan salah. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak mengosongkan jawaban.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda ()

KETERANGAN :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak


Setuju

Variabel X:

NO Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa kalau berpikir kritis itu penting.
2. Berpikir kritis mampu mengembangkan kualitas
otak.
3. Saya sering berpikir kritis.
4. Saya sering membaca.
5. Saya sering bertanya jika saya merasa asing dengan
topik tersebut.
6. Membaca membantu otak menjadi lebih baik.
7. Literasi penting bagi manusia dari setiap jenjang
usia.
8. Siswa perlu memiliki rasa penasaran untuk
perkembangan kemampuan berpikir kritisnya.
9. Membaca itu membuang waktu.
10. Berpikir kritis adalah kemampuan yang harus
dimiliki setiap siswa.
11. Membaca novel itu sama-sama pentingnya dengan
membaca buku pelajaran.
12. Saya suka membaca
13. Saya menganggap membaca itu kegiatan yang
membosankan.
14. Kualitas diri siswa bisa diukurkan berdasarkan
berapa banyak buku mereka telah baca.
15. Membaca bantu memperluas ilmu kita.
Bab II
KERANGKA TEORI/KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
Berpikir kritis adalah cara berpikir manusia untuk merespon
seseorang dengan menganalisis fakta untuk pembentuk penelitian.
Subjeknya komplek, dan ada beberapa definisi, yang berbeda mengenai
konsep ini, yang umumnya mencangkup analisir rasional, skeptis, tidak
biasa, atau evaluasi bukti factual, pada dasarnya, berpikir kritis adalah
pemikiran mandiri, pendisplinan, pemantauan diri, dan koneksi diri.
Berfikir kritis mengandaikan persetujuan terhadap standar keunggulan
yang ketat dan penggunaan yang benar. Ini memerlukan komunikasi yang
efektif dan kemampuan pemecahan masalah serta komitmen.

Rendahnya tingkat kemampuan berfiir kritis siswa disebabkan


karena proses pembelajaran yang dilakukan sehari-hari dinilai kurang
efektif dalam mengembangkan minat, bakat dan potensi yang ada di
dalam diri peserta didik. Oleh karena itu cara meningkatkan kemampuan
berfikir kritis sebagai berikut:
1. Banyak bertanya, rasa ingin tahu dan cara utama untuk melatih
kemampuan berfikir kritis.
2. Mendengarkan secara aktif.
3. Mempertimbangkan segala kemunkinan.
4. Sering berdiskusi.
5. Sering membaca buku.

Contoh berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari:


1. Saat membaca berita di internet, orang yang berfikir kritis tidak
percaya begitu saja sebelum mendapatkan kebenaran yang
sesunguhnya.
2. Saat guru menerangkan pelajaran, makamurid yang berpikir kritis
akan mengajukan pertanyaan terkait pelajaran tersebut, apa yang
mereka belum pahami.
3. Saat pemerintah mengesahkan undang-undang tertentu, orang yang
berfikir kritis tidak langsung menolak atau setuju. Mereka memahami
isi undang-undang tersebut apakah bermanfaat untuk masyarakat atau
merugikan masyarakat.
4. Seorang penuliskreatif yang mengaturide untuk alur cerita dan
memperhatikan motivasi dan kepribadian yang kompleks dari karakter
fiksi.
5. Seseorang dan keterampilan berfikir kritis akan mampu menyusun tim
yang efektifuntuk sebuah proyek dan mampu mengelola tim.

B. Penelitian Relevan
1. Rian priyadi melakukan penelitian tentang kemampuan berfikir kritis
siswa SMA kelas X MIPA dalam pembelajaran fisika dengan
memberikan tes kemampuan berfikir kritis.
2. Dewi novi ginanjar rahayu melakukan penelitian tentang kemampuan
berfikir kritis siswa SMA menggunakan instrument tes berbentuk
uraian.
3. Pratiwi purnaning wulandari melakukan penelitian tentang
peningkatan kemampuan dan keterampilan berfikir kritis siswa SMA
menggunakan model pembelajaran berbasis.

C. Kerangka Berfikir
Rendahnya kemampuan berfikir kritis disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu siswa cenderung menghafal materi dan rumus dari pada
memahami konsep. Hal tersebut sesuai dengan investigasi awal
penelitian.
Faktor yang menyebabkan kurangnya berfikir kritis.
1. Kondisi fisik seseorang.
2. Keyakinan diri / motivasi.
3. Kebiasaan atau rutinitas yang di kerjakan.
4. Perkembangan intelektual.
5. Konsistensi atau ketetapan.
6. Perasaan atau emosi.
Contoh kemampuan berfikir kritis pada siswa.
1. Membanding dan membedakan.
2. Membuat kategori.
3. Meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan.
4. Menerangkan sebab.
5. Menentukan sumber yang dipercayai.
6. Membuat sekuen / urutan.
Bab III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Vihara Prajna Maitreya.

B. Waktu Penelitian
Pada tanggal 25 Febuari - 4Maret 2023.

C. Sumber Data
Bapak Sri Hartono.

D. Teknik Pengumpulan Data


Cara memperoleh data menggunakan metode yaitu ebservasi,
wawancara, dan metode kuesioner dan cara pengumpulan data yang
dilakukan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden.

E. Validitas Data
Validitas atau disebut juga dengan instrumen tes. Instrumen dalam
penelitian berupa seperangkat tes atau hal sebagainya yang bertujua untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan dalam penelitian.
Insstrumen yag digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kurangnya berfikir kritis dikalangan remaja SMA
berbentuk sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada orang yang di
wawancarai dan berbentuk angket.
Tujuan atau sasaran penelitian ini yaitu untuk mengetahui factor
penyebab remaja SMA kurang berfikir kritis dalam belajar.

F. Teknik Analisis
Teknik kualitatif
Memberikan pertanyaan kenapa dan bagaimana menggukan beberapa
metode sebagai beribawa.
1. Metode wawancara, yaitu memberikan pertanyaan kepada nara
sumber.
2. Metode observasi, yaitu melakukan penelitian dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung dan melakukan survei lapangan.
Bab IV
PEMBAHASAN ANALISIS

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di Vihara Prajna Maireya dengan alamat
Jl.M.Boya No.35, Tembilahan Kota Kec.Tembilahan, Kabupaten
Indragiri Hilir, Riau.

B. Pokok-pokok Temuan Penelitian


Pokok-pokok temuan dalam penelitian ini meliputi, sebagai berikut.
1) Berfikir kritis dalam diri siswa SMA itu penting agar siswa tersebut bias
berfokir secara rasinal dan ternyata dalam memahami hubungan antara
ide dan fakta.
2) Salah satu solusi terbaik agar siswa dapat berfikir dengan cara banyak
membaca buku.
3) Siswa perlu memiliki rasa penasaran untuk perkembangan kemampuan
berfikir kritis dan meningkatkan berfikir kritis seorang siswa.
C. Pembahasan Analisis
Berfikir kritis adalah cara berfikir manusia untik merespon
seseorang sengan menganalisis fakta untuk membentyk penilaian.
Subjecnya komplek da nada beberapa definisi yang berbeda mengenai
konsep ini, umumnya mencakup analisis rasioanal, skeptis, tidak bias,
atau evaluasi bukti faktual.
Rendahnya kemampuan berfikir kritis disebabkan oleh beberapa
factor, yaitu siswa cendrung menghafal materi dan rumus dari pada
memahami konsep. Hal tersebut sesuai dengan investigasi awal penelitian
dari sianturi dkk (2018) dan siswa belum terlatih untuk menganalisis
suatu permasalahan serta fakta yang ditemukan sehingga akibatnya
produktivitas yang di peroleh siswa di sekolah tersebut sangat sedikit.
Cara mengatasi kemampuan berfikir kritis
- Banyak bertanya
- Banyak membaca
- Mendengarkan secara aktif
- Sering berdiskusi / brainstorming
- Observasi
- Melatih problem solving
- Belajar melalui aktovitas secara langsung
Bab V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Keimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah di lakukan dapat disimpulkan
bahwa factor yang menyebabkan siswa kurang berfikir kritis adalah
prosespembelajaran yang dilakukan sehari-hari kurang efektif untuk
siswa, dan banyak cara untuk meningkatkan siswa berfikir kritis salah
satunya dengan banyak baca buku membuat rasa penasaran siswa
meningkat dan membuat siswa memiliki pikiran yang kritis. Dalam
berfikir kritis juga memberikan beberapa manfaat untuk siswa, yaitu lebih
mudah memecahkan masalah. Oleh karena itu berpikir kritis perlu
dimiliki oleh semua orang agar mudah memecahkan masalah dan
menyesuaikan diri dalam segala hal.

B. Saran
Berdasarka hasil penelitian yang diperoleh dari data-data lapangan,
pada dasarnya penelitian ini berjalan baik. Namun bukan suatu kekeliruan
apabila peneliti ingin mengamukakan beberapa saran yang bermanfaat
bagi kemajuan pendidikan pda umunya. Berikut beberapa saran yang
peneliti anjurkan.
1) Sebaiknya siswa mulai berpikir bahwa membaca akan mengasah
kemampuan berpikir kritisnya.
2) Lebih baik jika siswa menjadikan membaca sebagai hobi.
3) Lebih baik jika siswa melatih otaknya dengan melakukan latihan soal
berdasarkanmatematika, fisika dan lain-lain.
4) Sebaiknya siswa menganggap bahwa membaca itu sangat penting bagi
perkembangan kemampuan berpikir kritisnya.
5) Semestinya siswa sering melakukan kagiatan membaca dan menulis
walau tidak berada di kawasan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai