DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
o Bayu
o Dhella afifah
o Kevin maulana
o Nabiil rihhadatul aisy
o Siska Amanda
o Wardatul jannah
o Viona
KELAS X MIPA 5
SEMESTER GENAP
JL.SAPTA MARGA NO.70 TEMBILAHAN HULU
TP:2022/2023
DAFTAR ISI
KATA PENGTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
Mengetahui apa penyebab kurangnya berpikir kritis di kalangan
siswa SMA dan solusi untuk masalah tersebut.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kuesioner
Kurangnya Berpikir Kritis di Kalangan Siswa SMA
NAMA
KETERANGAN :
Variabel X:
NO Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa kalau berpikir kritis itu penting.
2. Berpikir kritis mampu mengembangkan kualitas
otak.
3. Saya sering berpikir kritis.
4. Saya sering membaca.
5. Saya sering bertanya jika saya merasa asing dengan
topik tersebut.
6. Membaca membantu otak menjadi lebih baik.
7. Literasi penting bagi manusia dari setiap jenjang
usia.
8. Siswa perlu memiliki rasa penasaran untuk
perkembangan kemampuan berpikir kritisnya.
9. Membaca itu membuang waktu.
10. Berpikir kritis adalah kemampuan yang harus
dimiliki setiap siswa.
11. Membaca novel itu sama-sama pentingnya dengan
membaca buku pelajaran.
12. Saya suka membaca
13. Saya menganggap membaca itu kegiatan yang
membosankan.
14. Kualitas diri siswa bisa diukurkan berdasarkan
berapa banyak buku mereka telah baca.
15. Membaca bantu memperluas ilmu kita.
Bab II
KERANGKA TEORI/KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Berpikir kritis adalah cara berpikir manusia untuk merespon
seseorang dengan menganalisis fakta untuk pembentuk penelitian.
Subjeknya komplek, dan ada beberapa definisi, yang berbeda mengenai
konsep ini, yang umumnya mencangkup analisir rasional, skeptis, tidak
biasa, atau evaluasi bukti factual, pada dasarnya, berpikir kritis adalah
pemikiran mandiri, pendisplinan, pemantauan diri, dan koneksi diri.
Berfikir kritis mengandaikan persetujuan terhadap standar keunggulan
yang ketat dan penggunaan yang benar. Ini memerlukan komunikasi yang
efektif dan kemampuan pemecahan masalah serta komitmen.
B. Penelitian Relevan
1. Rian priyadi melakukan penelitian tentang kemampuan berfikir kritis
siswa SMA kelas X MIPA dalam pembelajaran fisika dengan
memberikan tes kemampuan berfikir kritis.
2. Dewi novi ginanjar rahayu melakukan penelitian tentang kemampuan
berfikir kritis siswa SMA menggunakan instrument tes berbentuk
uraian.
3. Pratiwi purnaning wulandari melakukan penelitian tentang
peningkatan kemampuan dan keterampilan berfikir kritis siswa SMA
menggunakan model pembelajaran berbasis.
C. Kerangka Berfikir
Rendahnya kemampuan berfikir kritis disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu siswa cenderung menghafal materi dan rumus dari pada
memahami konsep. Hal tersebut sesuai dengan investigasi awal
penelitian.
Faktor yang menyebabkan kurangnya berfikir kritis.
1. Kondisi fisik seseorang.
2. Keyakinan diri / motivasi.
3. Kebiasaan atau rutinitas yang di kerjakan.
4. Perkembangan intelektual.
5. Konsistensi atau ketetapan.
6. Perasaan atau emosi.
Contoh kemampuan berfikir kritis pada siswa.
1. Membanding dan membedakan.
2. Membuat kategori.
3. Meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan.
4. Menerangkan sebab.
5. Menentukan sumber yang dipercayai.
6. Membuat sekuen / urutan.
Bab III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Vihara Prajna Maitreya.
B. Waktu Penelitian
Pada tanggal 25 Febuari - 4Maret 2023.
C. Sumber Data
Bapak Sri Hartono.
E. Validitas Data
Validitas atau disebut juga dengan instrumen tes. Instrumen dalam
penelitian berupa seperangkat tes atau hal sebagainya yang bertujua untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan dalam penelitian.
Insstrumen yag digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kurangnya berfikir kritis dikalangan remaja SMA
berbentuk sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada orang yang di
wawancarai dan berbentuk angket.
Tujuan atau sasaran penelitian ini yaitu untuk mengetahui factor
penyebab remaja SMA kurang berfikir kritis dalam belajar.
F. Teknik Analisis
Teknik kualitatif
Memberikan pertanyaan kenapa dan bagaimana menggukan beberapa
metode sebagai beribawa.
1. Metode wawancara, yaitu memberikan pertanyaan kepada nara
sumber.
2. Metode observasi, yaitu melakukan penelitian dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung dan melakukan survei lapangan.
Bab IV
PEMBAHASAN ANALISIS
B. Saran
Berdasarka hasil penelitian yang diperoleh dari data-data lapangan,
pada dasarnya penelitian ini berjalan baik. Namun bukan suatu kekeliruan
apabila peneliti ingin mengamukakan beberapa saran yang bermanfaat
bagi kemajuan pendidikan pda umunya. Berikut beberapa saran yang
peneliti anjurkan.
1) Sebaiknya siswa mulai berpikir bahwa membaca akan mengasah
kemampuan berpikir kritisnya.
2) Lebih baik jika siswa menjadikan membaca sebagai hobi.
3) Lebih baik jika siswa melatih otaknya dengan melakukan latihan soal
berdasarkanmatematika, fisika dan lain-lain.
4) Sebaiknya siswa menganggap bahwa membaca itu sangat penting bagi
perkembangan kemampuan berpikir kritisnya.
5) Semestinya siswa sering melakukan kagiatan membaca dan menulis
walau tidak berada di kawasan sekolah.