DISUSUN OLEH :
AGUS RIANTO NIM : 850318154
IIM HERMAWAN NIM : 850318082
RINA DWI SAPUTRI NIM : 850318147
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari Bapak Yusep Gunawan Selaku Pembimbing kami dengan
memberikan kesempatan dan dukungan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
modul 11 dan 12 konsep dasar IPS .
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 8
MODUL 11
Kegiatan Belajar 1
Pada kegiatan belajar ini, kita akan diajak untuk mengidentifikasi salah satu desain
pembelajaran inkuiri (inquiry approach). Secara umum, istilah “inquiry” berkaitan dengan
masalah dan penelitian untuk menjawab suatu masalah. Berikut pernyataan beberapa ahli
tentang “inquiry” :
Salah satu komponen kurikulum yang lebih banyak mendapat perhatian dan pengujian
adalah metode pembelajaran, karena metode sebagai dari proses pendidikan yang sangat
penting. Wesley (1950) menyatakan bahwa guru yang baik haruslah memiliki metode yang
baik, dan guru yang terbaik ditentukan oleh metode yang dikuasainya untuk mencapai tujuan
pendidikan. Guru yang baik itu didukung oleh sikap guru yang akurat, artistik,
berkepribadian, dan selalu menyesuaikan dengan pengalaman siswa.
Ada 2 fokus model desain pembelajaran untuk keterampilan berpikir adalah keterampilan
berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif.
Prinsip model pembelajaran berpikir kritis dan kreatif memiliki beberapa kesamaan dengan
inkuiri, ialah sama-sama untuk membantu anak berlatih dalam berpikir dan memecahkan
berbagai masalah kehidupan pribadi siswa maupun kemasyarakatan.
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah baik masalah pribadi maupun masalah sosial
sangat diperlukan karena pada hakikatnya sisa hidup di tengah lingkungan masyarakat yang
penuh dengan benih-benih munculnya masalah.
Hal tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan – untuk mendewasakan siswa – maka salah
satu indikator dewasa adalah kemampuan akan kemandirian sebagai warga masyarakat.
Ada 4 tahapan proses pemecahan masalah menurut Savage dan Armstrong, yaitu;
MODUL 12
MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Dalam hal ini Keterampilan dasar IPS memiliki beberapa Kompetensi khusus antara lain :
1. Menjelaskan arti penting dan peranan keterampilan IPS.
2. Memahami peranan guru dalam mengembangkan keterampilan dasar IPS.
3. Mampu merancang dan menerapkan Keterampilan IPS.
4. Mampu merancang dan Menerapkan Pembelajaran IPS terpadu.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Guru Sd dalam melaksanakan Tugasnya,
dalam Modul 12 akan dikaji beberapa bahasan sebagai berikut :
1. Keterampilan dasar IPS
2. Mengembangkan keterampilan dasar IPS
3. Pembelajaran Konsep Dasar IPS
Kegiatan Belajar 1
Keterampilan dasar IPS
Dalam buku konsep dasar IPS karangan Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh
menerangkan bahwa keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial adalah ketangkasan
daya fikir manusia untuk memperoleh informasi yang menggunakan metode-metode ilmiah
untuk menjawab suatu pertanyaan. Tujuan pernyataan ini adalah untuk memudahkan
memperoleh informasi yang belum diketahui sipenanya.
Keterampilan IPS adalah keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi
pendidikan IPS. Karena pendidikan IPS SD geografi, ekonomi, sejarah, maka keterampilan
yang dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi konsep dan sarana yang
diperlukan oleh ketiga pelajaran tersebut. Meskipun didalam prakteknya unsur-unsur
sosiologi dan antropologi pun tidak bisa dihindarkan.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep geografi, misalnya keterampilan
mengembangkan, membaca dan menafsirkan peta, termasuk kedalamnya membaca skala
berbagai peta (topografi, hidrologi, ata guna, lahan, dll). Keterampilan merealisasikan unsur-
unsur geografi fisis dengan berbagai segi-segi kehidupan dan aktifitas manusia.
Keterampilan yang erat hubungannya dengan konsep sejarah antara lain keterampilan
penelitian sejarah dengan berbagai pendekatan metode, keterampilan menganalisa data
sejarah. Keterampilan menginterpretasikan dengan masa kini dan masa yang akan datang.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep ekonomi antara lain keterampilan
survey pasar, keterampilan membaca data statistik, tabel grafik, melalui keterampilan
pendidikan meramalkan perkembangan ekonomi, keterampilan yang erat kaitannya dengan
jasa perbankan, bursa efek, membaca situasi ekonomi makro maupun mikro.
Selain ketiga mata pelajaran tersebut, materi IPS SD juga tidak lepas dari materi atau
konsep-konsep mata pelajaran sosial lainnya seperti sosiologi, antropologi, bahkan dengan
berbagai materi dan konsep yang bersumber dari IPA dan humaniora, (filsafat agama, seni),
karena itu didalam praktek KBM IPS terpadu konsep-konsepnya akan mewarnai berbagai
keterampilan IPS yang bobotnya kearah nilai moral etis, estetis dan religius.
Keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial ini kurang mempunyai satu tujuan
yaitu unuk memperoleh informasi sehingga dapat diolah, dianalisis dan dimanfaatkan.
Oleh karena itu, keterampilan IPS merupakan dasar seseorang untuk dapat
berhubungan denganorang lain dalam kehidupan bermasyarakat, maka NCCS
( 1971) mengemukakan bahwa terdapat beberapa keterampilan yang seyogianya
dapat dimiliki , antara lain :
1. Keterampilan Penelitian ( research skills)
2. Keterampilan Berpikir ( thinking skills)
3. Keterampilan Berpartisipasi Sosial ( social participant skills)
4. Keterampilan Berkomunikasi Skills ( comunicationn skills)
Keterampilan peneltian diperlukan untuk mengumpulkan dan memproses data
sebagai berikut ini :
1. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi data
2. Mengumpulkan data dan mengorganisasi data
3. Menginterpretasi data
4. Menganalisis data
5. Mengevaluasi hasil
6. Menggeneralisasi hasil
7. Mengaplikasiskan dalam konteks yang lain
KEGIATAN BELAJAR 2
MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR IPS
2. Penyelidikan Terbimbing
Penyelidikan Terbimbing dalam mengembangkan keterampilan dasar sangatlah
relevan, selain menyenangkan juga merupakan peluang bagi siswa untuk meneliti
apa yang telah mereka pelajari dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Penyelididkan terbimbing dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, diantaranya
mencari tahu tentang keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Penyelidikan
terbimbing akan efektif apabila mengikuti serangkaian langkah berikut :
a. Siswa memilih atau diberi topik yang perlu diselidiki atau diteliti
b. Mengumpulkan informasi yang mereka perlukan
c. Menganalisis informasi yang telah mereka perlukan
d. Menyajikan sebuah laporan tentang temuan temuan penyelidikan tersebut
dalam bentuk presentasi di kelas, serangkaian gambar, diagram dan grafik dinding
atau laporan tertulis.
c. Definisi masalah
Pendefinisian masalah secara tepat akan membantu siswa untuk menyelesaikan
masalah.
d. Fokus masalah
Ukuran masalah perlu dipertimbangkan untuk dipahami karena kan
memepengaruhi cara penyelesaian yang akan dilakuka, guru memiliki peran
penting dalam membantu siswa untuk mengarahkan pada persoalan yang utama.
f. Pemecahan masalah
Pemecahan maslah merupakan tahap terakhir dimana siswa dilatih untuk mencari
upaya untuk pemecahan masalah. Oleh karena upaya untuk penyelesaian
masalah sering menimbulkan masalah lain maka siswa dalam hal ini sebaiknya
dilibatkan.
4. Kerja kelompok
Melalui kerja kelompok siswa diberi peluang untuk menentukan tujuan,
mengajukan dan menyelidiki , menjelaskan konsep, dan membahas masalah.
Kerja sama dapat merangsang pemikiran mereka untuk berbagi gagasan. Menjadi
bagian dari suatu kelompok akan menumbuhkan rasa saling memilki, saling
menghormati, dan tanggung jawab. Sikap dan perilaku serta keterbukaan pikiran,
tanggung jawab kerja sama, dan perhatian pada orang lain juga dapat
dikengembangkan. Itu semua adalah keistimewaan penting perilaku kelompok
yang efektif. Kerja kelompok yang baik memerlukan persiapan yang cermat dan
dipakai hanya untuk berikut :
a. Kegiatan yang memilki sasaran yang jelas yang dapat dilakukan dengan
lebih baik oleh suatu kelompok dibandingkan perseorangan.
b. Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang bersangkutan dapat diberi
tugas berguna yang harus dilaksanakan.
c. Apabila semua anggota kelompok tersebut memiliki keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada mereka.