Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MODUL 11 DAN 12

MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS

DISUSUN OLEH :
AGUS RIANTO NIM : 850318154
IIM HERMAWAN NIM : 850318082
RINA DWI SAPUTRI NIM : 850318147
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari Bapak Yusep Gunawan Selaku Pembimbing kami dengan
memberikan kesempatan dan dukungan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
modul 11 dan 12 konsep dasar IPS .

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                       Cibinong, 11 Nopember 2018

Penyusun

Kelompok 8
MODUL 11

Kegiatan Belajar 1

Hakikat dan Peranan Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS

Pada kegiatan belajar ini, kita akan diajak untuk mengidentifikasi salah satu desain
pembelajaran inkuiri (inquiry approach). Secara umum, istilah “inquiry” berkaitan dengan
masalah dan penelitian untuk menjawab suatu masalah. Berikut pernyataan beberapa ahli
tentang “inquiry” :

1) Menurut Rogers (1969) : Inkuiri merupakan suatu proses untuk mengajukan


pertanyaan dan mendorong semangat belajar para siswa pendidikan dasar dan
menengah.
2) Menurut Hagen (1969) : Metode belajar yang berorientasi pada latihan meneliti dan
mempertanyakan, hampir sama dengan metode pemecahan masalah, berpikir reflektif,
dan discovery(penemuan)
3) Menurut Beyer (1971) : Suatu proses mempertanyakan makna/arti tertentu yang
mengharuskan seseorang menampilkan kemampuan intelektual agar ide atau
pemikirannya dapat dipahami. Ia juga menyebut “inquiry is one way of knowing”
yaitu suatu cara untuk mengetahui.
Metode yang baik haruslah melibatkan partisipasi siswa dan guru. Menurut para ahli,
pendekatan inkuiri merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah kebosanan siswa
dalam belajar di kelas karena selama pembelajaran lebih terpusat pada guru (teacher centred
instruction) yang mendominasi kelas daripada pada siswa (student centred instruction). Di
Amerika Serikat dan Australia juga menerapkan pendekatan inkuiri karena pendekatan ini
menekankan pada belajar secara individual / mandiri sebagai alternatif untuk
mengembangkan kemampuan berpikir.

Salah satu komponen kurikulum yang lebih banyak mendapat perhatian dan pengujian
adalah metode pembelajaran, karena metode sebagai dari proses pendidikan yang sangat
penting. Wesley (1950) menyatakan bahwa guru yang baik haruslah memiliki metode yang
baik, dan guru yang terbaik ditentukan oleh metode yang dikuasainya untuk mencapai tujuan
pendidikan. Guru yang baik itu didukung oleh sikap guru yang akurat, artistik,
berkepribadian, dan selalu menyesuaikan dengan pengalaman siswa.

Banks mengemukakan langkah-langkah proses pembelajaran inkuiri untuk kelas IPS


sebagai berikut:

1) Pertama Merumuskan Masalah


Sebelum melakukan penelitian tentang suatu masalah, terlebih dahulu ia harus
memiliki ide atau permasalahan yang jelas, lengkap, tepat, dan dapat diteliti lebih
lanjut. Contoh rumusan masalah yang sesuia dengan syarat suatu masalah:
“Bagaimana kepedulian siswa untuk menjaga kebersihan dan keamanan
lingkungan sekita sekolahrnya?”
2) Kedua Merumuskan Hipotesis
Setelah merumuskan masalah atau pertanyaan yang tepat dan dapat diteliti lebih
lanjut, selanjutnya siswa merumuskan jawaban sementara menurut peneliti. Contoh
jawaban sementara dari rumusan masalah di atas adalah “Menurut peneliti bahwa
sikap siswa untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah masih
kurang atau rendah.”
3) Ketiga Definisi Istilah
Peneliti harus membuat definisi istilah penting atau asing yang jelas tentang masalah
penelitiannya.
4) Keempat Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data untuk dianalisis melalui eksperimen, survei sample, dan
studi kasus untuk menjawab pertanyaan dan menguji hipotesis.
5) Kelima Pengujian dan Analisis Data
Menguji dan mengevaluasi data dan instrumen yang sudah dikumpulkan dan diuji
validitasnya.
6) Keenam Menguji Hipotesis untuk Memperoleh Generalisasi dan Teori
Ketika data dikumpulkan dan dianalisis, peneliti berusaha menguji apakah
hipotesisnya dapat dibuktikan berdasarkan pada informasi yang telah terkumpul
7) Ketujuh Memulai Inkuiri Lagi

Model –model Pembelajaran Konsep Dasar IPS

Ada 2 fokus model desain pembelajaran untuk keterampilan berpikir adalah keterampilan
berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif.

Prinsip model pembelajaran berpikir kritis dan kreatif memiliki beberapa kesamaan dengan
inkuiri, ialah sama-sama untuk membantu anak berlatih dalam berpikir dan memecahkan
berbagai masalah kehidupan pribadi siswa maupun kemasyarakatan.

Pengertian kritikadalah perbuatan seorang yang mempertimbangkan, menghargai, dan


menaksir nilai sesuatu hal. Tujuan berpikir kritis adalah untuk menilai suatu pemikiran,
menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktik dari suatu pemikiran dan nilai
tersebut. Berpikir kritis mendorong munculnya pemikiran-pemikiran baru. Syarat memesuki
berpikir kritis adalah adanya sikap siswa memunculkan ide-ide atau pemikiran-pemikiran
baru. Selanjutnya siswa membuat pertimbangan atau penilaian atau taksiran berdasarkan
kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan.

Keterampilan berpikir kritis diantaranya;

1. Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat;


2. Menentukan reliabilitas sumber;
3. Menentukan akurasi fakta dari suatu pernyataan;
4. Membedakan informasi yang relevan dari yang tidak relevan;
5. Mendeteksi penyimpangan;
6. Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan;
7. Mengidentifikasi tuntutan dan argumen yang tidak jelas atau samar-samar;
8. Mengakui perbuatan yang keliru dan tidak konsisten;
9. Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat dipertanggungjawabkan;
10. Menentukan kekuatan argumen.
Langkah guru untuk mengembangkan berpikir kriris ;

1. Memperkenalkan keterampilan berpikir kritis;


2. Menjelaskan prosedur dan aturan keterampilan;
3. Menunjukkan bagaimana keterampilan itu digunakan dan kemudian siswa;
4. Menerapkan keterampilan tersebut mengikuti langkah dan aturan yang jelas;
5. Menggambarkan tentang apa yang terjadi dalam pikiran siswa ketika keterampilan itu
diterapkan.
Ada 3 persetujuan substansi dari kemampuan berpikir kritik;

1. Berpikir kritis memerlukan sejumlah kemampuan kognitif;


2. Berpikir kritis memerlukan sejumlah informasi dan pengetahuan;
3. Berpikir kritis mencakup dimensi afektif yang semuanya menjelaskan dan
menekankan secara berbeda-beda.

Implementasi model-model pembelajaran Konsep Dasar IPS

Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah baik masalah pribadi maupun masalah sosial
sangat diperlukan karena pada hakikatnya sisa hidup di tengah lingkungan masyarakat yang
penuh dengan benih-benih munculnya masalah.

Hal tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan – untuk mendewasakan siswa – maka salah
satu indikator dewasa adalah kemampuan akan kemandirian sebagai warga masyarakat.

Ada 4 tahapan proses pemecahan masalah menurut Savage dan Armstrong, yaitu;

1. Mengenal adanya masalah;


2. Mempertimbangkan pendekatan-pendekatan untuk pemecahannya;
3. Memilih dan menerapkan pendekatan-pendekatan tersebut;
4. Mencapai solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Wilkinsada 6 langkah model pembelajaran “problem solving “ yaitu ;

1. Mengklarifikasi dan mendefinisikan masalah;


2. Mencari alternatif solusi;
3. Menguji alternatif solusi;
4. Memilih solusi;
5. Bertindak sesuai dengan pilihan solusi;
6. Tindak lanjut.
Kesamaan antara ke 3 pembelajaran yaitu ; inquiry, berpikir kritis dan problem solving
adalah semuanya mensyaratkan adanya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar
melalui proses penelitian, yakni meneliti hubungan antarsejumlah data atu informasi
untuk tercapainya suatu solusi.

MODUL 12
MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Dalam hal ini Keterampilan dasar IPS memiliki beberapa Kompetensi khusus antara lain :
1. Menjelaskan arti penting dan peranan keterampilan IPS.
2. Memahami peranan guru dalam mengembangkan keterampilan dasar IPS.
3. Mampu merancang dan menerapkan Keterampilan IPS.
4. Mampu merancang dan Menerapkan Pembelajaran IPS terpadu.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Guru Sd dalam melaksanakan Tugasnya,
dalam Modul 12 akan dikaji beberapa bahasan sebagai berikut :
1. Keterampilan dasar IPS
2. Mengembangkan keterampilan dasar IPS
3. Pembelajaran Konsep Dasar IPS
Kegiatan Belajar 1
Keterampilan dasar IPS

A. Pengertian keterampilan dasar IPS


Keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial dapat diartikan sebagai
kemampuan dasar atau konsep dasar (Basic consepts) dari cara-cara berkehidupan
bersosialisasi yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam bersosialisasi dan mempelajari ilmu
pengetahuan sosial.

Dalam buku konsep dasar IPS karangan Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh
menerangkan bahwa keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial adalah ketangkasan
daya fikir manusia untuk memperoleh informasi yang menggunakan metode-metode ilmiah
untuk menjawab suatu pertanyaan. Tujuan pernyataan ini adalah untuk memudahkan
memperoleh informasi yang belum diketahui sipenanya.
Keterampilan IPS adalah keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi
pendidikan IPS.  Karena pendidikan IPS SD geografi, ekonomi, sejarah, maka keterampilan
yang dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi konsep dan sarana yang
diperlukan oleh ketiga pelajaran tersebut. Meskipun didalam prakteknya unsur-unsur
sosiologi dan antropologi pun tidak bisa dihindarkan.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep geografi, misalnya keterampilan
mengembangkan, membaca dan menafsirkan peta, termasuk kedalamnya membaca skala
berbagai peta (topografi, hidrologi, ata guna, lahan, dll). Keterampilan merealisasikan unsur-
unsur geografi fisis dengan berbagai segi-segi kehidupan dan aktifitas manusia.
Keterampilan yang erat hubungannya dengan konsep sejarah antara lain keterampilan
penelitian sejarah dengan berbagai pendekatan metode, keterampilan menganalisa data
sejarah. Keterampilan menginterpretasikan dengan masa kini dan masa yang akan datang.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep ekonomi antara lain keterampilan
survey pasar, keterampilan membaca data statistik, tabel grafik, melalui keterampilan
pendidikan meramalkan perkembangan ekonomi, keterampilan yang erat kaitannya dengan
jasa perbankan, bursa efek, membaca situasi ekonomi makro maupun mikro.
Selain ketiga mata pelajaran tersebut, materi IPS SD juga tidak lepas dari materi atau
konsep-konsep mata pelajaran sosial lainnya seperti sosiologi, antropologi, bahkan dengan
berbagai materi dan konsep yang bersumber dari IPA dan humaniora, (filsafat agama, seni),
karena itu didalam praktek KBM IPS terpadu konsep-konsepnya akan mewarnai berbagai
keterampilan IPS yang bobotnya kearah nilai moral etis, estetis dan religius.
Keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial ini kurang mempunyai satu tujuan
yaitu unuk memperoleh informasi sehingga dapat diolah, dianalisis dan dimanfaatkan.

Keterampilan-keterampilan dasar ilmu sosial diantaranya :


1.      Keterampilan Bertanya
Dalam berbagai kehidupan dimanapun selalu terjadi tanya jawab. Keterampilan bertanya
sangat diperlukan oleh banyak orang dalam berbagai bidang pekejaan. Misalnya : Pewancara,
wartawan, peneliti dan guru.
Dalam era modern ini orang yang memiliki keterampilan berkomunikasi biasanya disukai
dalam pergaulan karena memahami inti masalah dari hal yang dibicarakan melalui
penggunaan pertanyaan yang dimengerti oleh penerima pertanyaan.

a.      Penggunaan Keterampilan bertanya dasar


Tujuan yang ingin dicapai dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa antara lain :
         Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan .
         Mengembangkan CBSA
         Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
         Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
         Memberkan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi
         Mendorong siswa menggunakan pendapatnya dalam diskusi
         Menguji dan mengukur hasil belajar siswa

B. Klasifikasi Keterampilan Dasar IPS


Keterampilan dasar IPS dapat dikategorikan menjadi beberapa kategori. Namun
secara umum dapat terbagi atas :
1.        Work study skills
Contohnya adalah membaca , membuat outline , membaca peta dan
menginterpretasiakn grafik.
2.        Group – process skills
Contohnya adalah berpikir kritisdan pemecahan masalah.

3.        Social-living skills


Contohnya adalah berupa tanggung jawab , bekerja sama dengan orang lain, hidup
dan bekerja sama dalam sutau kelompok.

Oleh karena itu, keterampilan IPS merupakan dasar seseorang untuk dapat
berhubungan denganorang lain dalam kehidupan bermasyarakat, maka NCCS
( 1971) mengemukakan bahwa terdapat beberapa keterampilan yang seyogianya
dapat dimiliki , antara lain :
1.      Keterampilan Penelitian ( research skills)
2.      Keterampilan Berpikir ( thinking skills)
3.      Keterampilan Berpartisipasi Sosial ( social participant skills)
4.      Keterampilan Berkomunikasi Skills ( comunicationn skills)
Keterampilan peneltian diperlukan untuk mengumpulkan dan memproses data
sebagai berikut ini :
1.      Mengidentifikasi dan mengklasifikasi data
2.      Mengumpulkan data dan mengorganisasi data
3.      Menginterpretasi data
4.      Menganalisis data
5.      Mengevaluasi hasil
6.      Menggeneralisasi hasil
7.      Mengaplikasiskan dalam konteks yang lain

Keterampilan berpikir dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap


pemecahan masalah dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Untuk membantu
siswa memiliki keterampilan berfikir adalah membaginya menajdi berpikir kritis
dan juga berpikir kreatif. Berpikir kritis adalah melihat sesuatu dengan jelas
( seeing things clearly) , sedangkan berpikir kreatif adalah melihat sesuatu dengan
kreatif ( seeing things creatively). Beberapa hal yag termasuk dalam keterampilan
berpikir yang dapat dikembangkan guru dalam pembelajaran , antara lain sebagi
berikut :

1.      Menetapkan sebab akibat


2.      Mengevaluasi fakta
3.      Memprediksi
4.      Menyarankan konsekuensi-konsekuensi dari sutau fenomena
5.      Meramalkan masa depan
6.      Menyarankan alternatif pemecahan suatu permasalahan
7.      Mampu memandang sesuatu dari perpektif yang berbeda

Keterampilan dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan untuk dapat melatih


bagaimana seseorang dapat berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain.
Pengembangan keterampilan berkelompok sanagt penting dalam membentuk
keterampilan sosial , sebab sebagi fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat
luas merupakan manifestasi dari permasalahn-permasalahan dari kelompok sosial
yang lebih kecil. Beberapa keterampilan yang ternasuk dalam keterampilan
partisipasi sosial , antara lain sebagi berikut :
1.      Mengidentifikasi konsekuensi dari tindakan seseorang dan dampaknya
terhadap orang lain.
2.      Memperlihatkan kebaikan dan perhatian terhadap orang lain.
3.      Berbagi tugas dan membangun kerja sama dengan orang lain.
4.      Memfungsikan keanggotaan dan sebuah kelompok.
5.      Mengadopsi beberapa variasi dari peran dalam kelompok.
6.      Terbuka pada kritikan juga saran dari orang lain.

Keterampilan dalam berkomunikasi diperlukan agar siswa dapat mengembangkan


kemampuan untuk memahami orang lain melalui berkomunikasi. Didalamnya
mencakup kemampuan menggunakan bahsa secara efektif baik secar tertulis
maupun lisan. Komunikasi yang jelas dan tepat penting bagi terjadinya aktivitas
belajar dan partisipasi yang efektif dan bermasyrakat. Dalam hal ini siswa
memerlukan belajar bagaiman amengekpresikan kemampuanya dan berpikir secar
jelas, efektif danjuga kreatif. Meskipun berbicara dan menulis dengan sendirinya
berkomunikasi , namun siswa memerluan peningkatan untuk menyampaikan
gagasannya dalam bentuk yang lain, seperti film, drama, seni, fotografi, display,
grafik dan peta. Beberapa diantaranya yang termasuk kedalam keterampilan untuk
menunjang berkomunikasi adalah :
1.      Pemahaman tentang lambang dan sistem lambang, seperti warna dalam peta
dan lambang >, =.+ dalam matematika.
2.      Pemahaman tentang aturan ketentuan keterkaiatan dengan sarana
komunikasi.
3.      Pengungkapan gagasan secara jelas dan kreatif melalui berbagai bentuk
komunikasi.

4.        PERKEMBANGAN SISWA DALAM MENGEMBANGKAN


KETERAMPILAN DASAR

Piaget mengemukakan bahwa anak-anak berkembang sementara menjadi matang


dan memperoleh pengalaman baru dari sekitarnya. Mereka menempuh
serangkaian perkembangan intelektual yang memperlihatkan kualitas dengan
pengalaman yang diperoleh. Semakin bervariasi lingkunagn maka semain
bervariasi pengalaman yang diperoleh yang berarti juga akan baik kualitas
intelektualnya. Dampaknya terhadap perkembanagn konsep dasar IPS bahwa
fokus keterampilan akan diberikan pada siswa yang dimulai dari hal yang paling
sederhana menuju ke hal yang lebih rumit juga dalam penyajian pembelajaran
didalam kelas.
Anak yang berada dikelas rendah , seperti kelas satu dan dua sekolah dasar dilihat
dari usia menurut Bredekamp ( 1987:4) berada dalam rentanagnusia dini, yaitu
anak yang berusia dari usia emapat samapai dengan delapan tahun.
Tahapan perkembanagn anak kelas awal sekolah dasar berada pada tahap transisi
antara dua tahap perkembangan , yakni tahap perkembangan kanak-kanak dan
tahap perkembangan anak. Karakteristik perkembangan anak kelas satu, dua , dan
tiga ( Berdekamp, 1987; seifert & hoffnung,1991; Sunaryo & Nyoman, 1996;
Leeper et. al , 1979; vesta et.al , 1992) diidentifikasi pada setiap aspek
perkembangan sebagai berikut .

Perkembangan fisik-psikomotorik : pertumbuhan fisik telah mencapai pematanagn


, anak mampu mengontrol tubuh dan keseimbangan , melakukan berbagai aktifitas
dan keterampilan fisik yang berhubungna dengan berbagai variasi memegang
benda dan berjalan, membaca, duduk, dan mendengarkan dalam periode waktu
yang cukup lama. Pertumbuhan fisik berjalan lamban. Perkembangan motorik
anak lebih terkoordinasi.

Perkembangan kognitif - bahasa : kemampuna mental anak berada pada tahap


praoperasional menuju operasional konkret. Anak memiliki kemapuan mental
untuk berpikir tentang sesuatu dan menyelesaikan permasalhan dengan pemikiran
karena telah dapat untuk memanipulasi objek objek simbolik. Anak mampu
membedakan secara jelas antara fantasi dengan realitas. Anak mapu untu
menggunakan pemiiran untuk memberikan penilaian atau mengmbil keputusan.
Aktifitas terfokus pada hal yang nyata , objek objek yang mampu diukur serta
peristiwa-peristiwa. Gaya berfikir anak usia sekolah adalah convergent , divergent
, field pependence , field independence, reflectifity , impulsivity.

Perkembangan psikososial, emosianal, dan moral : ditandai denag pertanyaan


anak-anak yang terfokus pada “ apa yang saya dapat lkaukan sendiri ”. anak
mungkin sanagt berminat terhadap teman sebaya nya. Tantangan perkembangan
pada usia ini adalah perjuangan antara mengembangkan perasaan berkemampuan
dengan perasaan rendah diri. Penting bagi anak untuk mengembangkan hubungan
positif dengan teman sebaya dalam kelompok. Anak mulai mengembangkan
perasaan tentang diri dari pengalaman dan penegetahauan tentang keunikan diri
sebagai manusia , memiliki keyakinan dalam ketangguhan, memahami sifat diri
dan belajar membedakan pemikiran dan perasaan mereka dari orang lain.
Pengembangan perasaan diri yang positif mendorong anak mampu
menegembangkan konsep diri yang positif ,memahami peran dan posisi diri serta
melakukan penyesuaian diri. Pada usia enam tahun anak mulai uuntuk
meninternalisasi aturan aturan moral berperilaku dan memiliki kata hati.anak
belajar untuk memonitoring diri dan mengembangkan kontrol diri menggunakan
tentang benar atau salah serta keadilan dan kepatuhan pada peraturan.

KEGIATAN BELAJAR 2
MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR IPS

Pada dasarnya keterampilan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap


penguasaan pengetahuan dan pemebentukan sikap. Mengapa demikian ? ini
disebabkan keterampilan membuat seseorang untuk melakuakn sesuatu. Suatu
penelitian di Amerika mengemukakan bahwa waktu yang digunakan untuk
memahami apa yang di jelaskan oleh guru dengan cara sederhana 1% , sedangkan
dengan cara pemaparaalam kegiatn akan memakan waktu sekitar 36,8%
( Cameron 1998). Dalam hal ini siswa harus turut aktif dalam kegiatan
pembelajaran agar tujuan lebih aktif. Siswa turut menggunakannya untuk
meneyelesaiakn masalah. Semua itu memrlukan suatu keterampilan yang harus
dilatih sehingga siswa menajdi terampil  untuk melakuakan sesuatu yang berkaitan
denganhubungan antar persoanal dan sosial.

A.     Prinsip Pengembangan Keterampilan Dasar IPS

Sebelum kita mengembangkan keterampilan dalam pembelajaran IPS , terdapat


beberapa prinsip dasar yang seyogianya diperhatiakan , antara lain sebagai berikut
:
1.      Keterampilan dasar IPS harus diberikan sebagai bagian dari sebuah topik
pembelajran , bukan merupakan hal yang terpisah.
2.      Siswa sebaikanya diberikan pemahaman tentang arti dan tujauan
keterampilan tersebut agar termotivasi untuk mengembangkannya.
3.      Pemodelan berupa contoh yang baik sebaikanya diberikan , serta siswa
dipandu untuk menggunakan keterampilan dasar tersebut sehingga dapat
menegmbangkan kebiasaan yang baik sejak awal.
4.      Siswa mmemerlukan peluang yang berulang ulang untuk
mempraktikan keterampilan. Dalam hal itu guru memberikan koreksi dan
penguatn langsung atas kinerja sehingga mereka mengetahui apakah sudah berhasi
atau masih memerlukan beberapa perbaikan lagi.
5.      Siswa memerlukan bantuan individual karena tidak semua siswa memiliki
kecepatan yang sama dalam hal penguasaan keterampilan yang dipelajari.
6.      Siswa sebaikanya dibantu untuk menggenerelasasikan keterampilan yang
telah mereka peroleh dengan mempraktikannya pada berbagai keadaan.
7.      Program pembelajaran sebainya luwes atau sesuai agar memungkinkan
keterampilan dapat diajarkan sesuai dengan keperluan siswa.

B.     Merancang dan Menerapkan Keterampilan dasar IPS

Dalam merancang dan merencanakan keterampilan dasar IPS , beberapa model


pembelajaran yang mendukung dapat digunakan untuk mngembangkan
keterampilan. Jika keterampilan dasar IPS ingin tercapai dengan baik maka pada
pelaksanaanya harus memperhatikan faktor faktor berikut :
1.      Kebermaknaan : dalam hal ini keteampilan akan meningkat jika pemahaman
tentang informasi dan gagasan telah diperoleh siswa. Keterampilan dapat
diberikan melalui pengalaman siswa itu sendiri.
2.      Penguatan : terdiri atas pengulanagan oleh guru dan latihan oleh siswa.
Pengulangan dan latihan mampu meningkatkan keterampilan siswa.
3.      Umpan balik: kegiatan belajar siswa akan efektif jika siswa menerima
dengan cepat tentang hasil hasil belajar tersebut. Umpan balik sederhana misalnya
:memberikan koreksi atas pekerjaan yang dilakukan sehingga siswa mengetahui
kekurangannya atau telah berhasi melakukannya dengan baik.

C.     Model Pemebelajaran dalam Mengembangkan Keterampilan Dasar IPS

Beberapa model pemebelajaran untuk mengembangkan keterampilan dasar IPS ,


adalah sebagai berikut :
1.      Diskusi
Memiliki arti penting dalam mengembangkan pemahaman. Hal ini disebabkan
diskusi membawa siswa menggunakan konsep yang mereka pelajari serta
mengubahnya menjadi bentuk ekspresi yang cukup menyenagkan bagi siswa.
Kegiatan diskusi menyenangkandapat dipenuhi dengan :
a.       Pengelompokan arti istilah dan pernyataan
b.      Mengadakan pemahaman bersama dalam suatu kelompok
c.       Berbagi pengetahuan dan penglaman
d.      Membantu siswa memahami informasi baru
e.       Mengidentifikasi berbagai opini dan pandanagan
f.        Bekerja sama dalam pemecahan masalah

2.      Penyelidikan Terbimbing
Penyelidikan Terbimbing dalam mengembangkan keterampilan dasar sangatlah
relevan, selain menyenangkan juga merupakan peluang bagi siswa untuk meneliti
apa yang telah mereka pelajari dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Penyelididkan terbimbing dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, diantaranya
mencari tahu tentang keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Penyelidikan
terbimbing akan efektif apabila mengikuti serangkaian langkah berikut :
a.       Siswa memilih atau diberi topik yang perlu diselidiki atau diteliti
b.      Mengumpulkan informasi yang mereka perlukan
c.       Menganalisis informasi yang telah mereka perlukan
d.      Menyajikan sebuah laporan tentang temuan temuan penyelidikan tersebut
dalam bentuk presentasi di kelas, serangkaian gambar, diagram dan grafik dinding
atau laporan tertulis.

3.      Model Pemecahan Masalah


Model ini dapat digunakan dalam mengembangkan keterampilan dasar IPS karena
dapat menarik minat siswa untuk memecahkan masalah yang terdapat di
lingkungan sekitar siswa. Dalam model ini tahap tahap penyelesaian masalh
berbeda beda sesuai dengan permasalahan yang bersangkutan. Namun demikian
secara umum , tahapan tahapan dapat diurutkan sebagai berikut :
a.       Identifikasi masalah
Pengenalan masalah atau isu yang ada disekitar siswa. Siswa dapat dilibatkan
untuk mengemukakan masalah yang mereka lihat dan rasakan.
b.      Survei masalah
Pertimbangan tentang berbagai sudut pandang dan aspek yang terkait dengan
masalah guna meningkatkan  pengertian tentang  masalah tersebut.

c.       Definisi masalah
Pendefinisian masalah secara tepat akan membantu siswa untuk menyelesaikan
masalah.

d.      Fokus masalah
Ukuran masalah perlu dipertimbangkan untuk dipahami karena kan
memepengaruhi cara penyelesaian yang akan dilakuka, guru memiliki peran
penting dalam membantu siswa untuk mengarahkan pada persoalan yang utama.

e.       Analisis faktor-faktor penyebab


Faktor penyebab harus dicari begitu masalahnya diketahui dan ditentukan
ukurannya. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan pemahaman siswa tentang
masalah itu sendiri.

f.        Pemecahan masalah
Pemecahan maslah merupakan tahap terakhir dimana siswa dilatih untuk mencari
upaya untuk pemecahan masalah. Oleh karena upaya   untuk penyelesaian
masalah sering menimbulkan masalah lain maka siswa dalam hal ini sebaiknya
dilibatkan.

4.      Kerja kelompok
Melalui kerja kelompok siswa diberi peluang untuk menentukan tujuan,
mengajukan dan menyelidiki , menjelaskan konsep, dan membahas masalah.
Kerja sama dapat merangsang pemikiran mereka untuk berbagi gagasan. Menjadi
bagian dari suatu kelompok akan menumbuhkan rasa saling memilki, saling
menghormati, dan tanggung jawab. Sikap dan perilaku serta keterbukaan pikiran,
tanggung jawab kerja sama, dan perhatian pada orang lain juga dapat
dikengembangkan. Itu semua adalah keistimewaan penting perilaku kelompok
yang efektif. Kerja kelompok yang baik memerlukan persiapan yang cermat dan
dipakai hanya untuk berikut :
a.       Kegiatan yang memilki sasaran yang jelas yang dapat dilakukan dengan
lebih baik oleh suatu kelompok dibandingkan perseorangan.
b.      Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang bersangkutan dapat diberi
tugas berguna yang harus dilaksanakan.
c.       Apabila semua anggota kelompok tersebut memiliki keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada mereka.

Keterampilan tersebut perlu waktu untuk dikembangkan dan dipraktikan secara


terus menerus. Saran- saran berikut ini mungikn berguna ketika memulai.
a.       Mulailah kerja kelompok secara perlahan-lahan. Jaga agar kelompok yang
bersangkutan tetap kecil mungkin tidak lebih dari 5-8 siswa.
b.      Pilihlah tugas yang sederhana , singkat dan terdefinisi dengan baik, serta
mungkin dapat terselesaikan dengan baik oleh kelompk yang bersangkutan.
c.       Angkatlah seorang pemimpin dan seorang sekertaris untuk kelompok
tersebut. Pemimpin dan sekertaris tersebut sebaiknya dipilih oleh kelompok secara
demokratis. Jelaskan tanggung jawab pemimpin sekertaris dan anggota kelompok.
d.      Beri siswa tersebut bahan bahan dan sumber yang mereka perlukan untuk
menyelesaikan tugas. Apabila mereka sudah lebih berpengalaman maka mereka
dapat mengumpulkan sumber atau bahan sendiri.
e.       Gunakan sejumlah waktu dengan setiap kelompok pada awal dan akhir
setiap masa kerja. Beri mereka bantuan dan saran tertentu cara bekerja dan
melaporkan hasil. Hasil sebaikanya dipaparkan didepan kelas sehingga kelompok
lain dapat mengetahui.
f.        Pastikan bahwa laporan kelompok yang disajikan tersebut benar benar
ringkas.

Anda mungkin juga menyukai