Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI SEBAGAI MEDIA

UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING

Andina Hidayati 186020200111003


Citra Putri Nurani 186020200111011
Fikta Novia Ayu S. 186020200111015
Pada setiap situasi kompetitif, pemenang adalah mereka yang memiliki
strategi yang lebih baik. Secara umum, strategi merupakan serangkaian
tindakan yang terencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Pada intinya, strategi diperlukan dalam mencapai
kinerja yang unggul.

Suatu perusahaan yang merumuskan dan mengimplementasikan suatu


strategi yang mengarah pada kinerja unggul dibandingkan pesaing lainnya
dalam industri yang sama atau rata-rata industri memiliki suatu keunggulan
kompetitif (competitive advantage). 
Contoh

Google memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan Microsoft, Yahoo, dan


pesaing lainnya, misalnya.  Suatu perusahaan yang mampu mengungguli
pesaingnya atau rata-rata industri selama beberapa periode tertentu
memiliki suatu sustainable competitive advantage (keunggulan kompetitif
berkelanjutan).  Tampaknya Google memiliki suatu keunggulan kompetitif
berkelanjutan, karena dapat mengungguli lawannya secara konsisten dalam
jangka waktu yang lama.  
Suatu strategi dibutuhkan karena adanya persaingan dan strategi yang tepat
adalah bagaimana memenangkan persaingan. Porter (1980) menyatakan
bahwa perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan
dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas,
meliputi kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan
ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri atau
industry-industri dalam mana perusahaan tersebut bersaing.
Strategi bersaing adalah upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam
memenangkan sebuah pasar sasaran dengan cara memberikan keunggulan-
keunggulan dalam bersaing, menganalisis pesaing serta melaksanakan
strategi pemasaran bersaing efektif

Strategi bersaing sangat diperlukan untuk membantu perusahaan dalam


mencapai sasaran dan tujuan tertentu
Lingkungan Persaingan

Suatu perusahaan dapat survive dalam jangka panjang jika berhasil


mengembangkan strategi untuk menghadapi lima tekanan persaingan yang
umumnya dihadapi dalam lingkungan bisnis
Dasar Strategi Persaingan
(Lima Strategi Kompetitif Dasar)

Strategi Kepemimpinan Biaya

Strategi Diverensiasi

Strategi Inovasi

Strategi Pertumbuhan

Strategi Persekutuan
Menurut Michael Porter, keunggulan bersaing dapat dikembangkan dengan
mengikuti satu dari beberapa strategi dibawah ini :

•Strategi Kepemimpinan dalam biaya. Menjadi produsen produk dan jasa


dengan biaya yang lebih rendah didalam suatu industri memungkinkan
sebuah perusahaan untuk menurunkan harga jual produknya kepada para
pelanggan.

•Strategi Diferensiasi (Pembedaan). Hal ini dapat memungkinkan sebuah


perusahaan untuk berfokus pada produk atau jasa agar mendapatkan
keunggulan dalam segmen atau ceruk (niche) tertentu suatu pasar

•Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis.


Hal ini dapat mengembangkan berbagai produk dan jasa yang unik, atau
masuk kedalam pasar yang unik
• Strategi Pertumbuhan. Secara Signifikan memperluas kemampuan
perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar
global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi ke
dalam produk dan jasa yang berhubungan

• Strategi Persekutuan/Aliansi. Membuat hubungan dan persekutuan


bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan-perusahaan lainnya. Hubungan ini dapat meliputi merger,
akuisisi, joint venture, membentuk “perusahaan virtual”, atau
kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis
dengan mitra dagangnya
Ada 4 perspektif dasar yang perlu digunakan para perancang strategi dalam
mengevaluasi faktor-faktor strategi intern, yaitu :
•Perbandingan dengan kinerja masa lalu perusahaan

•Tahap dalam evolusi industri

•Perbandingan dengan pesaing

•Perbandingan dengan faktor-faktor penentu keberhasilan (key success


factors) dalam industri yang diterjuni perusahaan
Strategi Bersaing Generik
Strategi bersaing generik menyebutkan bahwa perusahaan selalu
menempatkan diri pada salah satu aspek utama, yaitu : Strategi keunggulan
biaya menyeluruh atau strategi diferensiasi. Dan jika target yang dituju
relative sempit maka strategi akan berkembang menjadi strategi focus.
Strategi generic ini dibedakan sesuai dengan keunggulan bersaing yang
dimiliki dan target pasar yang dituju, yaitu :
•Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh (Cost Leadership)
digunakan apabila organisasi ingin menjadi pemimpin pasar berbasis biaya
rendah dengan basis pelanggan luas

•Strategi Diferensiasi (Differentiation)


digunakan apabila perusahaan ingin bersaing dengan pesaingnya dalam hal
keunikan produk dan jasa yang ditawarkan

•Startegi fokus (focus)


digunakan apabila perusahaan ingin melayani kebutuhan spesifik ceruk pasar
(market niche)
Perusahaan mampu bersaing bukanlah satu-satunya kunci keberhasilan,
karena ada tiga faktor yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu keunggulan
bersaing yang dapat dipertahankan, yaitu:

Di pasar mana perusahaan


Dasar Persaingan
bersaing (where you compete)
(basic of competition) Dengan siapa perusahaan
Dalam hal ini, penting bagi
Strategi harus didasarkan bersaing (who you compete
perusahaan memilih pasar
pada seperangkat asset, skill against) Selanjutnya
sasaran yang sesuai dengan
dan kemampuan. Ketiga hal perusahaan harus mampu
strategi yang dijalankan atau
tersebut akan mendukung mengidentifikasi pesaingnya,
dengan kata lain asset, skill dan
strategi yang dijalankan apakah pesaing tersebut
kemampuan harus mampu
sehingga keunggulan dapat lemah, sedang, atau kuat. 
mendukung strategi dalam
bertahan.
memberikan sesuatu yang
bernilai bagi pasar.
Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan
untuk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya.
Keunggulan bersaing berasal dari banyak aktifitas berlainan yang dilakukan
perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan
dan mendukung produknya. Masing-masing aktifitas dapat mendukung posisi
biaya relatif perusahaan dan menciptakan diferensiasi.
Strategi lebih berkaitan dengan memutuskan apa yang tidak dilakukan, juga
berkaitan dengan memutuskan apa yang dilakukan.  Karena pasokan sumber
daya itu terbatas, manajer harus mempertimbangkan pilihan strategi bisnis
dalam mencapai keunggulan kompetitif.

Strategi sebagai suatu teori mengenai cara bersaing memberikan manajer


suatu peta yang digunakan sebagai pemandu arah di wilayah persaingan. 
Semakin akurat peta tersebut, semakin strategis pembuatan keputusan yang
dilakukan manajer.  Dalam dunia persaingan, manajer menguji teori mereka
di pasar. 
Review Jurnal
CEO power, product market competition and firm value
Shahbaz Sheikh, 2018

Abstrak

Power yang dimiliki oleh CEO, telah menarik minat para peniliti dari berbagai
bidang ekonomi, keuangan, manajemen serta psikologi, karena Ceo
merupakan sumber daya ( Hamori dan Kkarika, 2009). CEO yang kuat dapat
menciptakan nilai perusahaan dengan pengambilan keputusan cepat dan
merespon dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar. CEO yang kuat
cenderung percaya diri dan lebih optimis mengenai hasil keputusan yang
telah dibuatnya.
Tujuan

Dalam studi ini, peneliti memeriksa apakah persaingan di pasar produk dapat
membantu dalam menjelaskan kapan kekuatan CEO dikaitkan dengan
penciptaan nilai. Persaingan di pasar produk bertindak sebagai perangkat
pendisiplinan dan memotivasi para manajer agar efisien dalam melakukan
bisnis
Model Konseptual

Company
Value

Power CEO

PMC and CG

*note : product market competition dan


corpotare governance
Hipotesis

•H1 : Power CEO berhubungan positif dengan nilai perusahaan ketika


kompetisi pasar produk tinggi.

•H2 : Power CEO berhubungan positif dengan nilai perusahaan ketika


kompetisi pasar produk tinggi dan tata kelola perusahaan yang kuat
Metode Penelitian

•Data didapatkan dari pengumpulan sample prusahaan dengan melakukan


kombinasi data dari tahun 1992 hingga 2015. Sample diambil dari tahun 1992
dikarena sebelum tahun tersebut tidak terdapat data mengenai kompesasi
CEO.

•Firm value dihitung dengan menggunakan Tobin’s Q namun pada penelitian


ini peneliti subtract median industry Tobin’s Q using two-digits SIC industry
classification.
Hasil Penelitian

•Koefisien pada power CEO berhubungan positif dan signifikan baik dalam OLS
maupun regresi efek tetap industri yang mengindikasikan bahwa peningkatan
kekuatan CEO dikaitkan dengan nilai perusahaan yang lebih tinggi yang diukur
oleh industri disesuaikan dengan Q. Tobin. Tampaknya bahwa CEO yang kuat
cenderung membuat nilai investasi meningkat

•CEO power and firm value, market competition and extreme performance
menunjukkan bahwa kekuatan CEO tidak berpengaruh pada nilai perusahaan
ketika persaingan pasar rendah dan berhubungan positif dengan nilai
perusahaan ketika kompetisi tinggi.

•Secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan CEO bermanfaat


bagi pemegang saham ketika persaingan tinggi dan tata kelola perusahaan
kuat dan persaingan pasar produk memotivasi kuat CEO menggunakan
kekuatan mereka untuk membuat keputusan yang meningkatkan nilai
Kesimpulan

Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa persaingan pasar bertindak


sebagai perangkat pendisiplinan dan memaksa CEO yang kuat untuk
membuat keputusan yang meningkatkan nilai dikarenakan Kekuatan CEO
mengarah ke nilai yang lebih tinggi pasar persaingan tinggi hanya ketika tata
kelola perusahaan kuat dan tidak terkait dengan perusahaan nilai jika tata
kelola perusahaan lemah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai