Anggota Kelompok :
Strategi Kewirausahaan
Strategi adalah cara terbaik untuk mencapai suatu sasaran atau untuk melaksanakan
suatu pekerjaan. Pada awalnya konsep strategi (strategy) didefinisikan sebagai cara untuk
mencapai tujuan (ways to achieve ends).
Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya
dengan strategi, yaitu:
Menurut Mintzberg, srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang selanjutnya disebut
sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan.
Atau disebut juga sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.
Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka
sebaliknya dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam
organisasi, dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan.
Dalan arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau
pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh
dan tidak tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan
merek kedua tadi.
Banyak teori yang membahas strategi yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan
manajemen dan digunakan baik dalam perusahaan besar oleh para manajer maupun
perusahaan kecil oleh wirausaha untuk mempertahankan perusahaannya. Teori-teori tersebut
dapat dilihat sebagai berikut:
Biaya rendah
Diferensiasi
Fokus
Pesaing meniru
Pesaing meniru
Strategi fokus ditiru
Teknologi berubah
Basis diferensiasi kurang penting bagi pembeli
Segmen sasaran menjadi tidak menarik
Keunggulan biaya tidak bertahan lama
Diferensiasi tidak berlaku lama
Struktur rusak, permintaan tidak muncul
Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah (low cost) dan
diferensiasi (differentiation). Semua keunggulan ini berasal dari struktur industri.
Perusahaan yang berhasil dengan strategi biaya rendah memiliki kemampuan
dalam mendesain, produk, dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing.
Sedangkan diferensiasi adalah kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa
unik dan memiliki nilai lebih (superior value) bagi pembeli balam bentuk kualitas
produk, sifat-sifat khusus, dan pelayanan lainnya.
Kedua jenis dasar keunggulan bersaing di atas, menghasilkan tiga strategi generik
(Porter, 1997), yaitu:
Fokus diferensiasi
Fokus biaya
Low cost strategy. Strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yang relatif rendah
dalam menghasilkan barang dan jasa. Keunggulan biaya berasal dari:
Pengerjaan berskala ekonomis
Teknologi milik sendiri
Akses preferensi ke bahan baku
Diferensiasi produk
Diferensiasi sistem penyerahan atau penyampaian produk
Diferensiasi dalam pendekatan pemasaran
Diferensiasi dalam peralatan dan kontruksi
Diferensiasi calam citra produk
Focus strategy. Strategi fokus berusaha mencari keunggulan dalam segmen sasaran
pasar tertentu, meskipun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan. Ada
dua fokus yaitu:
Fokus biaya
Fokus diferensiasi
Konsep “The New 7-S’s” ini meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut :
Strategi yang pertama dari New 7-S’s adalah member kepuasan yang istimewa
kepada stakeholder yaitu semua unsur yang memiliki kepentingan dalam perusahaan
dengan tanpa terkecuali seperti pemasok, karyawan, manajer, pemegang saham,
konsumen, pemerintah dan masyarakat sekitarnya.
Strategi kedua adalah strategi yang memfokuskan pada sasaran, artinya perusahaan
harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan.
Strategi ketiga adalah strategi dalam memposisikan perusahaan secara cepat di pasar.
Perusahaan harus segera mengkomunikasikan produk dan jasa-jasa tersebut ke pasar
supaya segera dikenal konsumen.
Strategi keempat adalah membuat posisi yang mencengangkan melalui barang dan
jasa-jasa baru yang lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru,
sehingga konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan.
D’Aveni, mengelompokkan New 7-S’s di atas menjadi tiga kelompok yang sangat
efektif untuk mengganggu pasar, yang meliputi visi (vision), kemampuan
(capabilities), dan kiat (tactics). Ketiga faktor tersebut saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja sama mengembangkan visi, kapabilitas dan taktik untuk menciptakan
gangguan pasar.
Tujuan dari New 7-S’s adalah menciptakan gangguan (disruption) dengan cara
menciptakan keunggulan-keunggulan baru yang berkesinambungan.
c. Strategi Berbasis Sumber Daya
Menurut Grant (1991) yang dikutip oleh Albert Wijaya (1994), terdapat beberapa
langkah yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi berbasis sumber daya,
diantaranya: Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber daya. Sumber daya
tersebut berupa :
1. Teknologi
2. Kapabilitas kkaryawa
3. Paten dan merek
4. Kemampuan keuangan
5. Kecanggihan pemasaran
6. Pelayanan pelanggan