Anda di halaman 1dari 17

VISI,MISI DAN SASARAN, TUJUAN

DAN TIPOLAGI STRATEGI


Hj. Diah Permata Sari S.Ak.,M.Ak.,Ak
 Bagian paling awal dalam penerapan sistem adalah
menerjemahkan cita-cita organisasi ke dalam sebuah pernyataan
Visi dan Misi
 Visi dari perusahaan atau organisasi menggambarkan kondisi
paling ideal atau cita cita tertunggi yang ingin dicapai.
 Misi dari perusahaan atau organisasi menggambarkan tujuan akhir

VISI DAN jangka Panjang yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi
 Wheelen dan Hunger (1998) membedakan pernyataan misi dari 2
MISI golongan yaitu “Luas” dan “Sempit”. “Luas” adalah pernyataan
umum organisasi tentang alasan organisasi didirikan untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada para pemegang
kepentingan termasuk pemilik, pelanggan, dan karyawan.
“Sempit” menyebutkan kategori bisnis utama yang organisasi
jalankan.
Visi Dan Misi
PT.
PERTAMINA
Tbk
Visi dan Misi
Bank Central
Asia
 Strategi adalah panduan Langkah yang diambil
perusahan untuk memastikan adanya keunggulan
kompetitif yang bertahan lama.

Startegi  Untuk mencapai kondisi ideal yang diinginkan, perlu


adanya strategi yang diimplementasikan.
Organisasi  Strategi yang diterapkan perlu memperhatikan
lingkungan kompetisi serta mempertimbangkan
keketatan persaingan di industry tempat beroperasi.
 Goal diartikan sebagai sasaran perusahaan yang masih bersifat
Goal dan abstrak (tidak tegas dieksplisitkan).

Objectives  Objectives merupakan tujuan perusahaan yang lebih konkrit


dan umumnya mengandung kuantifikasi dari tujuan tersebut.
 Ada tiga keputusan strategis yang perlu diambil yaitu :
1. Pada area bisnis apa organisasi akan beroperasi ?
2. Bagaimana organisasi akan bersaing dalam area bisnis tersebut ?
3. Sistem apa yang perlu dimiliki oleh organisasi untuk mendukung
strategi kompetitifnya ?
Keputusan  Tahapan pengambilan keputusan strategi :
Strategis 1. Dimulai dengan merumuskan strategi bisnis yang akan diterapkan
2. Mengkomunikasikan strategi bisnis yang akan diterapkan
3. Mengembangkan dan menerapkan strategi yang telah diterapkan
4. Mengembangkan sebuah sistem pengendalian manajemen yang
mampu memonitor keberhasilan dari strategi yang diterapkan.
 Menurut Hoque (2003), unit bisnis strategi merupakan sub unit
organisasi yang memiliki sekumpulan produk atau jasa yang

Unit Bisnis ditawarkan kepada seorang (atau sekelompok) pelanggan,


memiliki sekumpulan pesaing yang dapat ditentukan, dan
Strategi misinya secara khusus berbeda dari subunit lain yang

( Strategic beroperasi pada suatu perusahaan.

Business Unit)  Menurut Govindarajan (1993) menyatakan bahwa strategi


mengikuti SBU, karena itu teori kontigensi berperan dalam
mengukur efektifitas SBU
1. Strategi di tingkat korporasi
Tingkatan 2. Strategi di tingkat Bisnis
Strategi 3. Strategi Operasional
 Strategi menurut Simons (1990)

Tipologi  Strategi menurut Miles dan Snow (1978)

Strategi  Strategi menurut Porter (1980)


 Strategi menurut Mintzberg
1. Strategi sebagai proses. : Menggambarkan aktivitas manajerial
yang melekat dalam pembentukan tujuan dan menolong
organisasi dalam mencapai tujuan tersebut.
2. Strategi sebagai posisi kompetitif : Cara dimana perusahaan
berusaha menciptakan produk atau jasa dengan menyesuaikan

Strategi pasar yang dipilih dan membedakan diri dengan pesaingnya.


3. Strategi pada level bisnis : Strategi yang diterapkan pada
menurut lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi dan

Simons (1990) memosisikan diri di antara pesaingnya.


4. Strategi pada level korporasi : Berkaitan dengan pemilihan
area bisnis atau industri oleh perusahaan secara keseluruhan
dan membagi sumber daya yang terbatas kepada berbagai unit
bisnis (misal pada level grup perusahaan dimana terdapat
perusahaan induk dan anak perusahaan).
Miles dan Snow mengelompokkan berbagai strategi berdasarkan pola prilaku
1. Pola Strategi pertama adalah Defender : yaitu perusahaan menetapkan jenis produk
dan pasar yang ditawarkan dan berusaha mempertahankan posisinya. Ciri strategi ini
adalah memiliki jangkauan produk yang relative sempit, kurang berusaha
menciptakan produk baru dan bersaing secara agresif dari segi harga, kualitas dan
layanan, serta jarang menyesuaikan teknologi atau struktur operasinya secata drastis.
Perhatian utamanya adalah efisiensi, stabilitas dan menghasikan profit sebesar
mungkin.
2. Pola Strategi kedua adalah Prospector : tipe perusahaan ini adalah mencari peluang
Strategi menurut melalui produk atau pasar baru dan berinovasi terhadap dua hal tersebut. Perusahaan
lebih mengutamakan kreatifitas dan fleksibilitas dibandingkan kondisi yang stagnan.
Miles dan Snow 3. Pola strategi ketiga adalah Analyses atau strategi campuran : biasanya perusahaan

(1978) memiliki dua atau lebih jenis produk sehingga perusahaan menerapkan trategi yang
berbeda. Kategori yang pertama relative stabil dan membutuhkan strategi yang
mengutamakan efisiensi. Dan kategori kedua mengedepankan dinamis sehingga
membuka peluang terhadap adanya celah untuk memenangkan persaingan dengan
menciptakan produk baru yang belum di rilis oleh pesaing.
4. Pola Strategis keempat adalah Reatcor : Strategi ini merupakan strategi residual atau
pilihan terkakhir Ketika perusahaan sudah tidak sanggup untuk bertumbuh maupun
bertahan. Biasanya perusahaan menyadari adanya ketidakpastian di lingkungannya
tetapi kurang berhasil dalam merespon secara efektif. Hal ini karena tidak adanya
strategi yang mengarah secara spesifik terhadap tujuan organisasi yang lambat laun
terpaksa bereaksi terhadap tekanan lingkungannya.
1. Lower Cost Strategic ( atau cost leadership ) : Strategi yang dipilih
oleh perusahaan yang memilih untuk berusaha menawarkan
produk atau jasa dengan harga lebih murah dibandingkan
kompetitornya. Strategi ini berfokus pada penghematan biaya,
penguasaan pasar, menetapkan standar pada produknya dan
mengedepankan economies of scale. Strategi ini lebih pada
Strategi melayani kelompok pelanggan yang sensitive terhadap harga

menurut Porter 2. Strategi Differentiation Strategic : Strategi dimana perusahaan


mencoba menawarkan produk atau jasa yang memiliki nilai
(1980) keunikan atau superior terhadap produk atau sejenis milik pesaing.
Strategi ini memprioritaskan segi kualitas merek, inovasi produk
dan layanan pasca-penjualan.
3. Focus Strategic : Strategi ini dicirikan dengan focus perusahaan
pada kelompok pelanggan khusus, area geografis tertentu dan
meresponsnya secara tepat (niche strategy)
Konsep analisis industri yang dikemukakan oleh Porter adalah five basic competitive forces
yaitu kekuatan dalam industri yang mempengaruhi intensitas persaingan. Antara lain :
1. Ancaman Pendatang Baru
2. Tekanan dari Produk Pengganti
3. Kekuatan Penawaran dari Pembeli :
 Melakukan pembelian dalam jumlah besar
 Membeli lini produk yang mengambil porsi biaya signifikan

Five Basic  Produknya terstandarisasi


 Menghadapi switching cost(biaya berpindah penjual) yang rendah

Competitive  Memberikan profit yang rendah

Forces menurut
 Adanya potensi ancaman backward integration (akuisisi pada rantai pasokan)
 Produk yang ditawarkan tidak penting terhadap “kualitas” dari produk atau jasa milik

Porter pembeli
4. Kekuatan Penawaran dari Pemasok :
 Pemasok mendominasi industry
 Pemasok tidak diwajibkan untuk bersaing dengan produk pengganti lain di industri tersebut
 Perusahaan merupakan pelanggan yang dianggap kurang penting oleh pemasok
 Adanya biaya berpindah penjual yang tinggi
 Adanya potensi ancaman forward integration (akuisisi pada rantai pasokan)
5. Persaingan antara Pemain Aktif di Industri
Strategi memiliki 5 fungsi :
1. Plan : yaitu strategi sebagai rencana aktivitas dan panduan
dalam menghadapi berbagai situasi

2. Ploy : yaitu Ketika strategi secara spesifik ditujukan untuk

Strategi mengalahkan competitor


3. Pattern, yaitu strategi sebagai sekumpulan aksi berpola
menurut tertentu

Mintzberg 4. Position : yaitu strategi sebagai alat untuk memosisikan


perusahaan dalam lingkungan bisnisnya
5. Prespective; yaitu strategi sebagai sudut pandang dalam
memahami segala sesuatu yang berada dalam pikiran pihak
yang berkepentingan.
 Manajer selalu menghadapi ketidakpastian Ketika memprediksi
dampak yang terjadi Ketika terdapat perubahan factor eksternal.
 Semakin tinggi ketidakpastian dalam suatu lingkungan, maka
semakin sulit bagi manajer untuk memprediksi apa yang akan
terjadi dimasa depan.

Strategi dan  Globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat merupakan


Sebagian dari aspek yang memaksa perusahaan untuk
Ketidakpastian menyesuaikan strategi, struktur (termasuk upaya berekspansi

Lingkungan atau justru mengecilkan skala perusahaan), dan sistem yang


digunakan (salah satunya sistem pengukuran kinerja), agar lebih
fleksibel dan cepat dalam merespon perubahan.
 Untuk mengatasi ketidakpastian lingkungan dibutuhkan desain
yang matang mengenai Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif.
PILIH SALAH SATU PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI
BEI. TENTUKAN VISI, MISI, DAN STRATEGI YANG

TUGAS DIGUNAKAN SERTA ANALSIS SWOT NYA.


TULIS TANGAN DIKERTAS FOLIO DAN DIKUMPULKAN
MINGGU DEPAN DIPERTEMUAN KE TIGA

Anda mungkin juga menyukai