Anda di halaman 1dari 18

BAB 12

BENCHMARKING
(Patok Duga)

1
DEFINISI

Benchmarking dipadankan dengan patok duga. Ada berbagai


definisi mengenai patok duga yaitu:

1. David Kearns (CEO dari Xerox) mengatakan bahwa patok


duga adalah suatu proses pengukuran terus-menerus atas
produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang
terkuat atau badan usaha lain yang dikenal sebagai yang
terbaik.

2. Definisi yang diterapkan di IBM yaitu bahwa patok duga


merupakan suatu proses terus-menerus utk menganalisis tata
cara terbaik di dunia dengan maksud menciptakan dan
mencapai sasaran dari tujuan dengan prestasi kelas dunia.
2
3. Teddy Pawitra mendefinisikan patok duga sebagai suatu proses
belajar yang berlangsung secara sistematik dan terus-menerus
dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan
dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling
unggul

4. Goetsch dan Davis mendefinisikan patok duga sebagai proses


pembandingan dan pengukuran operasi atau proses internal
organisasi terhadap mereka yang terbaik dalam kelasnya, baik
dari dalam maupun dari luar industri

3
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa
benchmarking membutuhkan kesiapan “Fisik” dan
“Mental”.
Secara “Fisik”, karena dibutuhkan kesiapan
sumber daya manusia dan teknologi yang matang untuk
melakukan benchmarking secara akurat.
Sedangkan secara “Mental” Adalah bahwa pihak
manajemen perusahaan harus bersiap diri bila setelah
dibandingkan dengan pesaing, ternyata mereka
menemukan kesenjangan yang cukup tinggi.

4
JENIS – JENIS BENCHMARKING

• Benchmarking Internal
Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan operasi suatu bagian
dengan bagian internal lainnya dalam suatu organisasi
• Benchmarking kompetitif
Pedekatan ini dilakukan dengan mengadakan perbandingan dengan
berbagai pesaing
• Benchmarking Fungsional
Pendekatan ini dilakukan dengan mengadakan perbandingan fungsi atau
proses dari perusahaan-perusahaan yang berada di berbagai industri
• Benchmarking Generik
Melakukan perbandingan dengan proses bisnis fundamental yang
cenderung sama di setiap industri.

5
Proses Benchmarking
Tujuan benchmarking adalah mencari rahasia sukses perusahaan-
perusahaan yang unggul, khususnya di bidang pemasaran, proses,
distribusi, dan pelayanan. Oleh karena itu, tiap analisis
benchmarking yang baik akan menghasilkan dua jenis informasi,
yaitu

(1) data kuantitatif yang dipakai untuk mengukur kinerja dan


menentukan target yang akan datang.

(2) data kualitatif tentang faktor-faktor sukses yang membuat


perusahaan yang dijadikan sukses unggul dalam fungsi
tertentu.

6
Sebelum melakukan benchmarking perusahaan
hendaknya menjawab beberapa pertanyaan berikut ini,
yaitu:
1. Apa masalahnya
2. Dimana posisi kita sekarang
3. Apa yang akan di benchmark
4. Apa yang menjadi dasar benchmark
5. Apa yang akan terjadi sebagai akibat benchmark
6. Bagaimana kita mempertahankan benchmark
7. Apa masalah berikutnya yang perlu di
benchmark
7
Empat cara yang digunakan dalam melakukan
benchmarking, adalah :
1.   Riset in-house
Melakukan penilaian terhadap informasi dalam perusahaan sendiri
maupun informasi yang ada di publik
2.   Riset Pihak Ketiga
Membiayai kegiatan benchmarking yang akan dilakukan oleh perusahaan surveyor
3.   Pertukaran Langsung
Pertukaran informasi secara langsung dapat dilakukan melaui kuesioner, survei
melalui telepon, dll
4.   Kunjungan Langsung
Melakukan kunjungan ke lokasi mitra benchmarking (cara ini dianggap yang
paling efektif)

8
Secara umum manfaat yang diperoleh dari benchmarking
dapat dikelompokkan menjadi (Ross, 1994 pp.239-240) :
1.   Perubahan Budaya
Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target kinerja baru yang
realisitis berperan meyakinkan setiap orang dalam organisasi akan kredibilitas
target.
2.   Perbaikan Kinerja
Membantu perusahaan mengetahui adanya gap-gap tertentu dalam kinerja dan
untuk memilih proses yang akan diperbaiki.
3.   Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia

9
3. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia
Memberikan dasar bagi pelatihan.
Karyawan menyadari adanya gap antara yang mereka kerjakan dengan apa
yang dikerjakan karyawan lain diperusahaan lain.
Keterlibatan karyawan dalam memecahkan permasalahan sehingga
karyawan mengalami peningkatan kemampuan dan keterampilan.

10
EVOLUSI KONSEP BENCHMARKING

1.   Reverse Engineering
Dalam tahap ini dilakukan perbandingan karakteistik
produk, fungsi produk dan kinerja terhadap produk sejenis
dari pesaing.

2.   Competitive Benchmarking
Selain melakukan benchmarking terhadap karakteristik
produk, juga melakukan benchmarking terhadap proses
yang memungkinkan produk yang dihasilkan adalah
produk unggul

11
3.   Process Benchmarking
Memiliki lingkup yang lebih luas dengan anggapan dasar bahwa
beberap proses bisnis perusahaan terkemuka yang sukses memiliki
kemiripan dengan perusahaan yang akan melakukan benchmarking

4.   Strategic Benchmarking
Merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengevaluasi
alternatif, implementasi strategi bisnis dan memperbaiki kinerja
dengan memahami dan mengadaptasi strategi yang telah berhasil
dilakukan oleh mitra eksternal yang telah berpartisipasi dalam
aliansi bisnis , Membahas tentang hal-hal yang berkitan dengan arah
strategis jangka panjang

5.   Global Benchmarking
Mencakup semua generasi yang sebelumnya dengan tambahan
bahwa cakupan geografisnya sudah mengglobal dengan
membandingkan terhadap mitra global maupun pesaing global.
12
BENCHMARKING  ≠  ANALISIS
PERSAINGAN……!!!

Analisis Persaingan meliputi perbandingan


antara produk-produk pesaing dengan
produk yang dihasilkan Perusahaan.

Sedangkan Benchmarking lebih jauh


daripada itu, yaitu membandingkan
bagaimana suatu produk direkayasa,
diproduksi, didistribusikan dan didukung.

13
Perbedaan Benchmarking dengan Analisis
Persaingan
Benchmarking Analisis Persaingan
Melihat pada proses    Melihat pada hasil
Memeriksa apa yang telah terjadi dan
Memeriksa bagaimana sesuatu   
dikerjakan
Dapat membandingkan dengan
Perbandingan di dalam industri
industri lainnya   
Penelitian membagi hasil untuk Penelitian tanpa membagi hasil
manfaat bersama   
Dapat tidak kompetitif    Selalu kompetitif
Membagi informasi    Rahasia
Kemitraan    Tersendiri
Kerjasama/ Interdependen    Mandiri
Dipergunakan untuk mencapai tujuan Dipergunakn untuk memeriksa
perbaikan      persaingan
Tujuan berupa pengetahuan tentang
Tujuan berupa pengetahuan proses   
industri
Fokus pada kebutuhan pelanggan    Fokus pada kebutuhan perusahaan
14
Karlof dan Ostblom, 1993 mengemukakan lima langkah
yang harus dilakukan untuk menerapkan benchmarking. Kelima
langkah sebagai berikut:

Menentukan apa yang akan di benchmark, yaitu berkaitan


1.

dengan proses apa yang akan di benchmarking dengan


mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan proses perusahaan

Menentukan perusahaan yang akan di benchmark, yaitu


2.

perusahaan yang terbaik

15
3. Mengumpulkan informasi, yaitu data yang berkaitan
dengan apa yang akan di benchmark
4. Analisis data dan menentukan kesenjangan proses
perusahaan dengan proses perusahaan yang di
benchmark
5. Implementasi perubahan yang harus dilakukan dan
sekaligus melakukan pemantauan untuk memperbaiki
benchmark

16
AT&T, 12 langkah proses Xerox, 10 langkah proses
1 menentukan siapa pelanggan dan siapa 1 mengidentifikasikan apa yang di
yang menngunakan informasi untuk benchmarked
mengubah proses
2 2 menidentifikasi perusahaan yang akan di
menentukan pelanggan dari pelanggan yang
benchmark
terendah hingga pelanggan tertinggi
3 menguji lingkungan, apakah benchmarking 3 menentukan metode pengumpulan data dan
memberikan keyakinan pada karyawan melakuakan pengumpulan data
4 menentukan urgensi benchmark 4 mengukur kinerja sekarang dan menentukan
gap
5 menentukan lingkup dan tipe benchmark 5 menentukan kinerja yang akan datang
yang dibutuhkan
6 pembentukkan tim benchmark 6 mengkomunikasikan keputusan benchmark
agar dapat diterima
7 menjadikan rencana bisnis sebagai dasar 7 memantapkan tujuan yang ingin dicapai
proses benchmarking
8 mengembangkan rencana benchmarking 8 mengembangkan rencana tindakkan

9 analisis data 9 implementasi rencana benchmark dan


memonitor keberhasilannya
10 mengintegrasikan/memadukan 10 memperbaharui dan mengecek ulang
rekomendasi tindakkan perubahan benchmark apakah masih relavan atau tidak
11 melakukan tindakan perubahan    
12 perbaikan berkelanjutan (terus menerus)     17
18

Anda mungkin juga menyukai