Nim : 220103004
Jenis Benchmark
1) Process Benchmarking, memulai perusahaan yang fokus mengamati
dan menginvestigasi proses bisnis dengan tujuan untuk
membandingkan biaya dan efisiensi guna menciptakan praktek yang
terbaik.
2) Fainancial Benchmarking, melakukan analisis keuangan dan
membandingkan hasil dalam upaya untuk menilai keseluruhan daya
saing dan produktivitas.
3) Benchmarking form an investor perspective, memperluas perspektif
dan pembandingan alam semesta untuk dibandingkan dengan
perusahaan rekan yang dianggap sebagai peluang investasi alternatif.
4) Performance Benchmarking, menilai posisi kompetitif dengan
membandingkan produk dan jasa dengan orang-orang dari target
perusahaan.
5) Product Benchmarking, merancang produk baru atau upgrade produk.
6) Strategic Benchmarking, mengamati industri lain bersaing.
7) Functional Benchmarking, fokus pada pembandingan pada satu fungsi
untuk meningkatkan pelaksanaan fungsi tertentu.
8) Best-in-class benchmarking, mempelajari perusahaan pesaing
terkemuka dalm melaksanakan fungsi tertentu.
9) Operastional benchmarking, merangkul mulai dari staf dan
produktivitas ke kantor analisis aliran dan prosedur dilakukan.
2. Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (BSC) adalah sebuah alat manajemen kinerja strategis
berupa laporan semi standar yang terstruktur dan didukung oleh metode desain yang
teruji beserta alat otomatisasi yang dapat digunakan oleh para manajer untuk
memmantau pelaksanaan kegiatan oleh staf didalm kendali mereka dan memonitor
konsekuensi yang timbul dari tindakan.
Balanced Scrorecard secara signifikan ditingkatkan menjadi lebih fleksibel
dan lebih efektif. Berikut empat langkah proses desain Balanced Scorecard :
1) Menerjemahkan visi kedalam tujuan operasional
2) Mengkomunikasikan visi dan menghubungkannya dengan kinerja
perorangan.
3) Perencenaan bisnis dan indeks pengaturan.
4) Umpan balik dan pembelajaran, serta menyesuaikan strategi yang
sesuai.
Metode desain
Metode desain yang diusulkan oleh Kaplan & Norton didasarkan
empat "perspektif' yaitu:
Finansial/ Keuangan
Pelanggan
Bisnis internal
Inovasi dan pembelajaran
"Perspektif finansial" mendorong identifikasi beberapa ukuran
finansial tingkat tinggi yang relevan. Secara khusus, desainer didorong
untuk memilih tindakan yang membantu menginformasikan jawaban
atas pertanyaan ''Bagaimana kita melihat para pemegang saham?"
"Perspektif pelanggan" mendorong identifikasi langkah-langkah yang
menjawab pertanyaan "Bagaimana pelanggan melihat kita?"
"Perspektif bisnis internal" mendorong identifikasi langkah-langkah
yang menjawab pertanyaan "Apa yang harus kita unggulkan?"
"Perspektif inovasi dan pembelajaran" mendorong identifikasi
langkah-langkah yang menjawab pertanyaan "Bisakah kita terns
meningkatkan dan menciptakan nilai?".
Tujuan akhir BSC adalah tentang memilih ukuran dan target. Desain
berbagai metode yang diusulkan ini dimaksudkan untuk membantu
dalam identifikasi langkah-langkah dan target, biasanya melalui proses
abstraksi yang mempersempit ruang pencarian untuk ukuran (misalnya
menemukan sebuah ukuran untuk menginformasikan tentang suatu
'tujuan' dalam perspektif Customer, bukan sekedar mencari ukuran
untuk Pelanggan.
Software tools
Dalam organisasi yang lebih kompleks, di mana ada beberapa
Balanced Scorecard untuk melaporkan dan / atau kebutuhan untuk
koordinasi hasil antara Balanced Scorecard (misalnya, jika satu tingkat
laporan Balanced Scorecard bergantung pada informasi yang
dikumpulkan dan dilaporkan di tingkat yang lebih rendah) yang
penggunaan Balanced Scorecard individu wartawan yang bermasalah.
Pada kondisi ini organisasi menggunakan Balanced Scorecard software
untuk mengotomatisasi pelaporan produksi dan distribusi laporan.
Sebuah survei terbaru ditemukan bahwa kira-kira 1 /3 dari
organisasi menggunakan perangkat lunak perkantoran untuk
melaporkan Balanced Scorecard, 1 /3 menggunakan perangkat lunak
yang dikembangkan secara khusus dipesan lebih dahulu untuk mereka
gunakan sendiri, dan 1/3 menggunakan salah satu dari sekian banyak
paket komersial yang tersedia. Saat ini ada lebih dari 100 vendor
perangkat lunak yang cocok untuk Balanced Scorecard pelaporan
(yaitu mendukung pengumpulan data, pelaporan dan analisis)
Six Sigma
Six Sigma bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses output
dengan mengidentifikasi dan menghapus penyebab cacat (kesalahan)
dan meminimalkan variabilitas di bidang manufaktur dan proses bisnis.
Diwujudkan dengan menggunakan seperangkat metode manajemen
mutu, termasuk metode-metode statistik, dan menciptakan infrastruktur
khusus yaitu orang-orang dalam organisasi ( "Black Belt", "Green
Belt", dll) yang ahli dalam metode ini. [2] Setiap proyek Six Sigma
dilakukan dalam sebuah organisasi yang ditetapkan berikut urutan
langkah-langkah dan telah membuat kalkulasi target. Target ini dapat
berupa finansial (pengurangan biaya atau kenaikan laba) atau apa pun
yang penting bagi pelanggan dari proses ( siklus waktu, keamanan,
pengiriman, dll).
Sekilas Sejarah
Six Sigma berasal sebagai seperangkat praktek yang dirancang untuk
meningkatkan proses manufaktur dan menghilangkan cacat, namun
aplikasinya telah diperpanjang untuk jenis proses bisnis juga.
Seperti pendahulunya, doktrin Six Sigma menegaskan bahwa:
Upaya berkelanjutan untuk mencapai hasil proses yang stabil
dan dapat diprediksi (yaitu proses mengurangi variasi) adalah
sangat penting untuk kesuksesan bisnis.
Manufaktur dan proses bisnis memiliki karakteristik yang dapat
diukur, dianalisis, diperbaiki dan dikendalikan.
Mencapai peningkatan kualitas yang berkelanjutan memerlukan
komitmen dari seluruh organisasi, terutama dari manajemen
tingkat atas.