Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN OPERASIONAL STRATEJIK

RESUME CHAPTER 1

OPERATIONS MANAGEMENT

(Slack, N., & Lewis,Operations strategy,Pearson, UK,2017)

DISUSUN OLEH:

ARIFIAN TRI LAKSITA S412202008

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022
Manajemen operasional merupakan bagian manajemen yang erat kaitannya dengan
mengawasi, merancang, dan mengendalikan kegiatan produksi. Selain itu, manajemen ini
bertugas mengendalikan kegiatan produksi dan proses perbaikan strategi kegiatan bisnis dalam
hal produksi barang dan jasa. Manajemen operasi berkaitan dengan pengelolaan proses. Dan
semua proses memiliki pelanggan dan pemasok internal. Tetapi semua fungsi manajemen juga
memiliki proses. Oleh karena itu, manajemen operasi memiliki relevansi bagi semua manajer.

Fungsi operasi merupakan pusat organisasi karena menghasilkan barang dan jasa yang
menjadi alasan keberadaannya, tetapi bukan satu-satunya fungsi. Namun, ini adalah salah satu
dari tiga fungsi inti organisasi mana pun. Hal ini meliputi:

1. Marketing
2. Perkembangan produk/jasa
3. Fungsi operasi

Ada beberapa alasan kenapa manajemen operasi sangat penting untuk semuai jenis
organisasi:

1. Manajemen operasi menggunakan sumber daya organisasi untuk menciptakan output


yang memenuhi persyaratan pasar yang ditentukan. Ini adalah aktivitas mendasar dari
semua jenis perusahaan.
2. Manajemen operasi semakin penting karena lingkungan bisnis saat ini membutuhkan
pemikiran baru dari manajer operasi.

Sederhananya, operasi adalah proses yang mengambil satu set sumber daya input yang
digunakan untuk mengubah sesuatu, atau diubah sendiri, menjadi output produk dan layanan.
Dan meskipun semua operasi sesuai dengan model input-transformasi-output umum ini,
mereka berbeda dalam sifat input dan output spesifiknya. Orang akan melihat bahwa semua
operasi terdiri dari kumpulan proses (meskipun proses ini dapat disebut 'unit' atau 'departemen')
yang saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk jaringan. Setiap proses bertindak
sebagai versi yang lebih kecil dari keseluruhan operasi yang merupakan bagiannya, dan
mengubah aliran sumber daya di antara mereka. Bahkan dalam operasi apapun, mekanisme
yang benar-benar mengubah input menjadi output adalah proses ini. Proses adalah 'pengaturan
sumber daya yang menghasilkan beberapa campuran produk dan layanan'. Mereka adalah 'blok
bangunan' dari semua operasi, dan mereka membentuk 'jaringan internal' dalam sebuah operasi.
Setiap proses, pada saat yang sama, merupakan pemasok internal dan pelanggan internal
untuk proses lainnya. Konsep 'pelanggan internal' ini menyediakan model untuk menganalisis
aktivitas internal suatu operasi. Ini juga merupakan pengingat yang berguna bahwa, dengan
memperlakukan pelanggan internal dengan tingkat perhatian yang sama seperti pelanggan
eksternal, efektivitas keseluruhan operasi dapat ditingkatkan.

Meskipun semua proses operasi serupa karena semuanya mengubah input, mereka
berbeda dalam beberapa hal, empat di antaranya:

● Volume output mereka;

● Berbagai output mereka;

● Variasi dalam permintaan output mereka;

● Tingkat visibilitas yang dimiliki pelanggan terhadap produksi output mereka

Manajer operasi memiliki beberapa tanggung jawab untuk semua aktivitas dalam
organisasi yang berkontribusi pada produksi produk dan layanan yang efektif.

- Memahami tujuan kinerja strategis operasi.


- Mengembangkan strategi operasi untuk organisasi.
- Merancang produk, layanan, dan proses operasi.
- Merencanakan dan mengendalikan operasi.
- Meningkatkan kinerja operasi.
- Tanggung jawab sosial dari manajemen operasi.

Tujuan manajemen operasional diterapkan dalam sebuah perusahaan adalah untuk


mencapai tingkat aktivitas yang lebih efisien. Manajemen ini memiliki beberapa fungsi untuk
memudahkan tujuan tersebut. Fungsi-fungsi yang dimaksud meliputi perencanaan,
pengorganisasian, serta pengawasan operasional usaha untuk hasil produksi yang lebih baik.
Kontrol terhadap operasional perusahaan juga bertujuan meminimalkan biaya produksi juga
menghindarkan pemakaian sumber daya secara berlebihan.

Manajemen operasional bertujuan mengatur penggunaan semua sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan (bahan mentah, tenaga kerja, mesin, dan perlengkapan) sehingga proses
produksi berlangsung efektif dan efisien. Berikut ini lima tujuan detail sistem operasional.

1. Meningkatkan efisiensi perusahaan (Efficiency).


2. Meningkatkan produktivitas perusahaan (Productivity).
3. Mengurangi biaya pengeluaran berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh
perusahaan (Economy).
4. Meningkatkan kualitas perusahaan (Quality).
5. Mengurangi waktu proses produksi suatu perusahaan (Reduced processing time).

Dalam perusahaan sendiri ada 3 permasalahan yang harus diatasi agar menghasilkan
sesuatu hal yang bermanfaat. 3 Permasalahan ini misalnya saja berkaitan dengan penentuan
posisi perusahaan, masalah desain dan ketiga ialah masalah operasional. Berikut adalah
penjelasan mengenai sejumlah masalah dalam manajemen operasional di dalam sebuah
perusahaan.

- Pemilihan strategi dalam produksi


Dimana permaslahan itu mengacu pada strategi-strategi yang akan dilakukan di
dalam sistem produksi. Agar barang atau jasa yang nantinya akan diproduksi dan
sesuai dengan kebutuhan konsumen maka biasanya perusahaan akan melalukan sebuah
penelitian dan pemasaran.
- Pemilihan produk prioritas
Pada point ini perusahaan perlu menentukan produk dari beragam alternatif ide. Bila
terdapat beberapa produk pilihan maka harus ada produk yang diprioristakan untuk
diproduksi terutama dalam jangka panjang. Dengan memperhatikan aspek
target market dan pemasaran serta keuangan.
- Perencanaan produk awal
Dalam masalah ini perencanaan awal bisa berupa pembuatan atau pencarian ide
desain produk. Dimana dalam produksi barang, desain awal terlihat lebih jelas bila
dibandingkan dengan produk jasa.Tetapi, perlu mempertimbangkan beberapa hal
penting seperti manfaat produk yang hendak dibuat, fungsi pendukung produk jasa atau
barang tersebut, bentuk desain, estetika dan seni dalam desain sesuai dengan produk
barang yang akan diproduksi. Karena desain produk awal ini nantinya akan menjadi
acuan dan ditindak lanjuti menjadi sebuah produk yang mana mendekati aslinya.
- Pembuatan prototipe untuk diuji
Masalah dalam pembuatan prototipe ini adalah apakah produk tersebut sudah sesuai
dengan standar yang ditetapkan atau belum. Yang akan terlihat setelah melakukan
pengujian prototipe tersebut.
- Impmentasi produk jadi
Masalah dalam point ini adalah dimana produk yang sudah mulai diproduksi dan
dipasarkan harus dinilai implementasinya. Penilaian bisa dilakukan dengan bermacam-
macam cara. Salah satunya yaitu preference matrix. Cara tersebut diimplementasikan
dengan melakukan penilaian berdasarkan kriteria-kriteria yang dianggap penting
berupa pemberian skor atau bobot kepentingannya. Apakah produk yang telah
dipasarkan memiliki bobot yang pas dalam skala minimal ordinal atau tidak. Lalu
mencari rata-rata skornya. Kemudian membandingkan rata-rata skor
dengan standar minimal yang sebelumnya sudah ditentukan oleh perusahaan.
Apabila nilai produk tersebut di atas standar maka produk bisa dianggap sukses pada
saat itu. Tapi kalau nilai di bawah minimal standar yang ditentukan berarti produk harus
diperbaiki hingga mencapai sasaran kualitasnya.

Anda mungkin juga menyukai