Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iman Sianturi

NIM : 118130035
Resume Etika Profesi dan Rekayasa

1. Sistem Manajemen Produksi

Fungsi Manajemen Produksi

• Penentuan Produk & Design


• Penentuan Proses Produksi
• Penentuan Kapasitas Produksi
• Perencanaan Produksi
• Memilih produk yang tepat untuk diproduksi dengan mempertimbangkan kebutuhan
pelanggan.
• Untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh pelanggan, terdapat beberapa hal yang
harus ditentukan seperti: teknologi, mesin, penanganan material dan lain-lain.
• Kurang atau lebihnya kapasitas produksi dapat menimbulkan masalah sehingga untuk
menghindari permasalahan yang terjadi perlu adanya penentuan kapasitas produksi.
• Bertujuan untuk menentukan urutan operasi yang paling ekonomis yang harus diikuti dalam
proses manufaktur.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

• Perancangan Desain Produk


Dalam ruang lingkup ini, manajemen produksi berperan dalam proses analisis dan penetapan
keputusan terhadap tindakan atau langkah yang akan diambil dalam proses penentuan desain
produk. Keputusan manajemen produksi dalam hal ini berpengaruh terhadap capaian strategi
perusahaan melalui produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, perancangan produk perlu
didasari oleh strategi bisnis tertentu.
• Transformasi Perusahaan
Ruang lingkup ini memberi tanggung jawab bagi manajemen produksi untuk dapat
memberikan masukan terhadap pembaharuan perusahaan. Sistem kerja ini meliputi strategi
dan tugas perusahaan terhadap pelaksanaan produksi dan administrasi secara organisasional.
Manajemen produksi penting berada dalam pengambilan keputusan umum karena bagian ini
yang tahu seluk-beluk pengelolaan produk dari suatu perusahaan.

Perkembangan Manajemen Produksi

• Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah
(scientific methods) dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya
tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengelolaan yang baik.
• Pada dasarnya revolusi industri merupakan peristiwa penggantian tenaga manusia dengan
tenaga mesin. Dampak perkembangan industrinya terlihat pada pengusaha yang memiliki
modal besar. Industrialisasi ini berhasil meningkatkan pengolahan hasil produksi yang
melebihi kebutuhan sendiri, sehingga membutuhkan aktivitas pemasaran.

Aspek Manajemen Produksi


• 1. Strategi operasional dan kebijakan produksi
• Aspek perencanaan produksi adalah terkait dengan strategi operasional dan kebijakan
produksi. Oleh karena keterlibatannya dalam strategi umum perusahaan, maka sudah pasti
manajemen produksi juga memiliki andil besar terhadap terbentuknya strategi operasional
serta kebijakan produksi.
• 2. Workflow layouting
• Aspek selanjutnya adalah pengendalian produksi barang atau jasa. Dalam hal ini, manajemen
produksi juga bertanggung jawab atas rancangan alur kerja atau workflow.
• 3. Pengawasan dan evaluasi
• Aspek terakhir setelah memastikan adanya pengendalian terhadap produksi barang atau jasa
melalui workflow layouting maka manajemen produksi juga harus mengawasi proses
produksi serta mengevaluasi output produksi. Pengawasan dan evaluasi merupakan aspek
penting dari manajemen produksi karena berpengaruh terhadap kualitas produk di pasaran.

2. Six Sigma
Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang
difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variences) sekaligus mengurangi
cacat (produk/ jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem
solving tools secara intensif, atau lebih sederhananya Six Sigma adalah sebuah tool atau cara
perusahaan dapat mengembangkan kapasitas proses bisnis dengan tujuan untuk meningkatkan
performa dan menurunkan kemungkinan kesalahan.

Six Sigma dimulai oleh Motorola di era tahun 1980-an oleh salah seorang engineer bernama
Bill Smith atas dukungan penuh dari CEO Bob galvin. Hal ini dilatarbelakangi oleh hilangnya
market Motorola karena perbedaan kualitas dibandingkan dengan perusahaan Jepang. Pada
tahun 1981 Motorola menghadapi tantangan tersebut dengan mengevaluasi kualitasnya
hingga 5 kali dalam 5 tahun namun tetap saja tidak berhasil. Kemudian Motorola
menggunakan statistical tools yang dipadukan dengan ilmu manajemen financial metrics yaitu
Return on Investment (ROI) sebagai salah satu alat ukur (metrics) dari quality improvement
process. Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Dr. Mikel Harry dan Richard Schroeder
secara lebih mendalam sehingga metode ini mendapat sambutan luas dari jajaran manajement
Motorola dan perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan selain Motorola yang juga
mengembangkan six sigma salah satunya yakni General electric (GE). Pada tahun 1995, GE
menggulirkan six sigma disegala aspek bisnisnya guna menghadapi tantangan kualitas
sebagai perusahaan kelas dunia. GE memperbaharui prosesnya seperti produktivitas,
Inventory Return namun improvement tersebut tertunda karena adanya defect di prosesnya.

Strategi six sigma


• proses improvement : Menemukan solusi untuk mencapai target, meliputi strategi
untuk mengembangkan solusi yang menghilangkan akar penyebab masalah pada
kinerja usaha.
• Proses design/redesign : Membangun bisnis yang lebih baik, tujuan dari design atau
redesign bukan untuk menyesuaikan suatu proses , tetapi cenderung menempatkan
suatu proses atau sebagian proses dengan proses yang baru
• Proses management : infrastruktur kepemimpinan six sigma, strategi ketiga ini
merupakan strategi yang paling evolusioner, karena melibatkan perusahaan dari
kesalahan dan arah fungsi hingga pemahaman dan pemudahan proses, yang
merupakan aliran kerja yang melibatkan nilai pelanggaran dan pemegang saham
Teknik six sigma :
1. Brainstorming, merupakan Langkah pertama untuk menggunakan sig sixma, dimana
harus membuat ide dan cara
kreatif untuk menyelesaikan masalah.
2. Root cause analysis, merupakan analisis masalah yang mengacu pada 5W agar
mengenali dan menemukan akar
permasalahan yang ada.
3. Suara konsumen, merupakan tahapan untuk mendengarkan kritik dan saran baik secara
internal maupun
eksternal.
4. System 5R, merupakan singkatan dari ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. 5R ini
merupakan Langkah untuk
menghilangkan hal yang dapat menyebabkan potensi hambatan.
5. Kaizen,kaizen adalah strategi untuk meningkatkan bisnis secara terus menerus dengan
cara memantau,
mengidentifikasi dan melakukan pengembangan berkelanjutan.
6. Benchmarking, merupakan proses untuk menentukan standar pengukuran agar sebagai
pembanding terhadap
competitor.
7. Poka-Yoke, merupakan Teknik yang dilakukan untuk menghindari berbagai potensi
kesalahan dan strategi yang
identifikasi dan membuang hal yang dapat menyebabkan inefisiensi.
8. Value stream mapping,merupakan Teknik yang bisa digunakan untuk mengukur arus
material dan informasi terkait
penyusunan proyek dimasa depan untuk memaksimalkan pengurangan inefisiensi

Metode Six sigma:


Dalam proses aplikasinya, perusahaan akan memilih salah satu dari dua
metode six sigma, yaitu metode

• DMAIC (Define, Measure, Analyst, Improvement, Control) dan DMADV


(Define, Measure, Analyst, Design,
Validate)

• DMAIC (Define, Measure, Analyst, Improvement, Control)


• DMAIC adalah salah satu metode dari Six sigma yang paling banyak perusahaan
gunakan. Yang mana
metodologi ini membantu menyempurnakan proses manufaktur dengan 5 langkah:
1. Mendefinisikan (Define) – Menguraikan masalah dengan proses pembuatan yang
diberikan. Tentukan
sasaran peningkatan & alat atau sumber daya apa yang akan digunakan.
2. Mengukur (Measure) – Ukur kinerjanya. Setelah tahu data yang didapatkan,
perusahaan akan memiliki
ide yang lebih baik tentang cara memperbaikinya.
3. Analisis (Analyst) – Temukan akar penyebab masalah dari data yang telah didapatkan.
4. Peningkatan (Improvement) – Setelah mengidentifikasi masalah, coba cari solusi
potensial dan lakukan
peningkatan.
5. Kontrol (control) – Menerapkan proses baru dalam skala kecil dan membandingkan
hasil baru dengan
yang lama atau standar.

3. Standar Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSA 18001

OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment Series) 18001 sebagai standar
International dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja. Implementasi dan
sertifikasi OHSAS 18001 digunakan dalam meningkatkan citra perusahaan, membuka akses
pasar yang lebih luas, dan mendorong perusahaan untuk memenuhi peraturan perundangan
yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

OHSAS 18001:2007 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) ialah penilaian
untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan yang bertujuan membantu sebuah
organisasi untuk mengontrol resiko kesehatan dan keselamatan kerja. OHSAS 18001
memberikan unsur-unsur sistem manajemen keselamatan yang efektif yang dapat
diintegrasikan dengan sistem manajemen lainnya dan organisasi mampu mencapai kesehatan
kerja dan kinerja keselamatan dan tujuan ekonomi yang lebih baik.

OHSAS 18001:2007 menetapkan persyaratan untuk membantu organisasi mengembangkan


dan menerapkan kebijakan dan tujuan,membantu memperhitungkan persyaratan hukum dan
informasi tentang resiko keselamatan dan kesehatan kerja. Standar ini berlaku untuk semua
jenis dan ukuran organisasi yang memuat kondisi geografis, budaya dan sosial yang beragam.
OHSAS 18001:2007 dapat disejajarkan dengan ISO 9001, ISO 14001.

Manfaat OHSAS 18001 :


• Melindungi pekerja dari segala macam bahaya kerja dan juga bisa mengganggu kesehatan
saat bekerja. Dengan melindungi pekerja maka perusahaan otomatis akan mendapat
manfaat lebih karena meningkatkan produktivitas pekerja.
• Mematuhi peraturan pemerintah Indonesia. Perusahaan yang tidak menerapkan OHSAS
18001 akan diberikan sanksi oleh pemerintah karena dianggap lalai dalam melindungi
pekerja.
• Membuat kepercayaan konsumen. Ketika perusahaan sudah menerapkan OHSAS 18001 :
2007 dalam memproduksi suatu produk, konsumen bisa meyakini prosedur produksi telah
bagus dan dapat menjamin proses yang aman, tertib, dan bersih sehingga bisa
meningkatkan kualitas dan mengurangi produk cacat.
• Semua tindakan terdokumentasi dengan baik, dengan adanya dokumen yang lengkap
memudahkan manajemen untuk melakukan tindakan perbaikan jika ada alur kerja yang
tidak sesuai.

4. Standar Manajemen Mutu ISO 9001;2015

Standar Manjemen Mutu adalah “Suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan
sasaran - sasaran mutu yang direncanakan. Jadi sistem manajemen mutu adalah tatanan yang
menjamin kualitas input, proses dan output dari pelayanan/produksi”. Maka dari itu sangat
penting bagi perusahaan untuk memiliki standar manajemen mutu.

ISO 9001:2015 merupakan standar manajemen mutu yang dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization dikenal juga dengan ISO yang berisikan persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi sebuah perusahaan / organisasi dalam membentuk suatu
quality management system. Standar Ini membantu bisnis dan organisasi untuk menjadi lebih
efisien dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Sebuah versi baru dari Sertifikasi ISO 9001:
2015 baru saja diluncurkan menggantikan versi sebelumnya (ISO 9001: 2008).

Manfaat Sertifikasi ISO 9001 :

● Adanya sistem ISO 9001 ini adalah bukti terjaminnya mutu atau kualitas suatu
barang dan jasa. Terlepas proses produksinya dilakukan oleh pihak perusahaan,
organisasi maupun UMKM sekalipun.
● Tingkat kepercayaan calon konsumen atau pengguna jasa akan semakin meningkat
● Reputasi menjadi lebih baik dari pihak konsumen maupun rekan bisnis
● ISO 9001 akan membuat sistem manajemen menjadi lebih baku Membuat kinerja
perusahaan menjadi semakin meningkat
● Bisnis lebih termonitoring sehingga perkembangannya akan lebih bisa terpantau
● Adanya perbaikan yang terjadi secara berkesinambungan pada perusahaan dan
produk yang dihasilkannya
● Tujuan dari sebuah organisasi atau perusahaan akan lebih terarah apabila
menerapkan sistem ini
● Penerapan ISO 9001 akan membuat brand produk atau jasa tertentu semakin kuat di
mata konsumen.

Anda mungkin juga menyukai