Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk
mengganti TQM, sangat terfokus terhadap pengendalian mutu dengan
mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki
tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu
pembuatan produk, dan menghemat biaya.
1.Pendekatan Manajemen
Six sigma merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua
anggota perusahaan yang menjadi budaya dan sesuai dengan
visi dan misi perusahaan. Tujuannya meningkatkan efisiensi
proses bisnis dan memuaskan keiginan pelanggan, sehingga
meningkatkan nilai perusahaan.
• Six
Sigma juga dikatakan sebagai metode yang berfokus pada
proses dan pencegahan cacat (defect) (Snee,1999).
Pencegahan cacat dilakukan dengan cara mengurangi variasi
yang ada di dalam setiap proses dengan menggunakan teknik-
teknik statistik yang sudah dikenal secara umum.
• Keuntungan dari penerapan Six Sigma berbeda untuk tiap
perusahaan yang bersangkutan, tergantung pada usaha yang
dijalankannya.
d. Black Belts
Dipandang sebagai tulang punggung dan pusat keberhasilan six sigma,
mengingat mereka adalah orang-orang yang: memimpin proyek dengan
perbaikan kinerja perusahaan; dilatih untuk menemukan masalah,
penyebab beserta penyelesaiannya; bertugas mengubah teori ke dalam
tindakan; wajib memilah-milah data, opini dengan fakta, dan secara
kuantitatif menunjukkan faktor-faktor potensial yang menimbulkan
masalah produktivitas serta profitabilitas; bertanggung jawab
mewujudnyatakan six sigma.
Para calon anggota black belts wajib memenuhi syarat-syarat seperti:
memiliki disiplin pribadi; cakap memimpin; menguasai ketrampilan teknis
tertentu; mengenal prinsip-prinsip statistik; mampu berkomunikasi dengan
jelas; mempunyai motivasi kerja yang memadai.
3. Green Belts
Adalah orang-orang yang membantu black belts di wilayah fungsionalnya.
Pada umumnya green belts bertugas: secara paruh waktu di bidang yang
terbatas; mengaplikasikan alat-alat six sigma untuk menguji dan
menyelesaikan problema-problema kronis; mengumpulkan/menganalisis
data, dan melaksanakan percobaan-percobaan; menanamkan budaya six
sigma dari level atas ke bawah.
TAHAPAN IMPLEMENTASI DMAIC
3. Pareto Chart
Pareto adalah tipe diagram batang, diagram ini biasanya digunakan
untuk menggolongkan beberapa kategori dan dilengkapi dengan
persentase masing-masing kategori. Kategori tersebut dilambangkan
dengan batang-batang (bar) yang tersusun dari yang paling kecil ke
besar. Diagram Pareto sangat membantu untuk menentukan kategori
yang paling berpengaruh terhadap suatu masalah.
4. IMPROVE
Tujuan tahap Improve adalah menemukan solusi yang tepat
untuk mengatasi masalah. Tahapan yang dilakukan pada
Improve :
1) Mencari solusi potensial
2) Memilih dan menyusun prioritas terhadap solusi
3) Mengaplikasikan praktik Lean six sigma
4) Melakukan pengujian terhadap solusi
5) Melakukan implementasi solusi
6) Melakukan penjauan ulang terhadap tahapan yang
diperbaiki
5. CONTROL
Bertujuan untuk melengkapi semua kerja proyek dan
menyampaikan hasil proses perbaikan kepada top
management dan memastikan bahwa setiap orang bekerja
telah dilatih untuk melakukan prosedur perbaikan yang baru.
Tahapan pada Control :
1. Mengadakan pemantauan terhadap hasil implementasi
2. Mendokumentasikan standard operating procedure baru
3. Membuat rencana pengendalian proses
4. Membuat peta perjalanan/ histori proyek
5. Melakukan proses transisi dan pengalihan tanggung
jawab pada pemilik proses
6. Melakukan peninjauan ulang tahap control
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :