Salah satu pertanyaan penting yang selama ini mengusik kalangan bisnis adalah how to
maintain the succession? Apakah jawaban yang paling tepat? Jawabannya terletak pada
konsep Six Sigma. Tulisan ini mengajak Anda untuk mengenali konsep tersebut. Namun,
sebelum melangkah lebih jauh, simak dulu mutiara kata dari Peter Drucker yang
berbunyi:
"Bila kita melihat suatu bisnis sukses, seseorang pasti pernah mengambil keputusan yang
berani"
Isunya bukanlah, "Bagaimana kita sukses?" melainkan, "Bagaimana kita tetap sukses?"
Melakukan perbaikan dan pengembangan yang berkelanjutan adalah sebuah perjalanan
yang menuntut komitmen tinggi untuk menghindari kekeliruan yang menjadi sebuah
pemborosan. Kekeliruan dan pemborosan yang sebenarnya banyak terjadi pada proses
operational sering tersembunyi.
Mengenali dan mengetahui secara baik tentang kekeliruan dan pemborosan yang
tersembunyi adalah kekuatan dari manajemen yang disebut Konsep Six Sigma. Kekuatan
konsep terletak pada perbaikan proses, perancangan ulang proses dan mengolah ulang
proses, terhadap apa saja yang telah merugikan baik secara waktu, uang, peluang dan
terhadap pelanggan.
Sebuah metode teknis tingkat tinggi untuk menyelaraskan produk dan proses, ukuran dan
statitsik adalah materi kunci dari perbaikan atau peningkatan six sigma, tapi bukanlah
penentu keseluruhan. Jadi, apa itu Six Sigma? Sebuah sistim yang komprehensif dan
fleksibel untuk mencapai dan mempertahankan, serta memaksimalkan sukses bisnis, yang
dikendalikan oleh kekuatan pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan, melalui
penggunaan fakta dan data, untuk mengelola, memperbaiki dan menanamkan kembali ke
dalam proses bisnis.
Atau, secara lebih teknis dan rinci, Six Sigma adalah cara mengukur proses, yang
tujuannya mendekati sempurna, disajikan dengan 3,4 DPMO atau sama dengan 6 SIGMA
(Defect per Million Opportunities). Sebuah pendekatan mengubah budaya organisasi,
agar posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas dan daya saing yang
besar.
Fokus pada hal-hal yang mempengaruhi: biaya, ukuran, kecepatan potential dari Return
of Investment (ROI). tentukan skala dan urgensi. Nilai tentang kekuatan dan kelemahan
kompetensi inti (proses inti) atau apa yang menjadi aktivitas kritis serta struktur sistem
dari bisnis Anda.
Inisiatif menggunakan Six Sigma artinya sebuah keputusan bahwa organisasi akan
berubah.
Selanjutnya, tentukan apa yang Anda inginkan untuk dicapai dengan menggunakan Six
Sigma, dari tiga alternatif pilihan sasaran Six Sigma:
Sasaran transformasi bisnis: Perubahan utama dalam bagaimana organisasi berjalan, alias
perubahan kultur. Contoh: menciptakan sikap berfokus pada pelanggan; melepaskan
struktur lama atau cara menjalankan bisnis lama. Sasaran perbaikan strategis:
memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan peluang operational. Contoh: memacu
pengembangan produk; mempertinggi efisiensi rantau suplai. Sasaran pemecahan
masalah: memperbaiki area spesifik atau biaya tinggi, pekerjaaan ulang atau penundaan.
Contoh: memperpendek waktu pemrosesan aplikasi; menurunkan volume pengembalian.
sigma dalam statistik dikenal sebagai standar deviasi yang menyatakan nilai simpangan
terhadap nilai tengah. Suatu proses dikatakn baik apabila berjalan pada suatu rentang
yang disepakati. rentang tersebut memiliki batas, batas atas atau USL (Upper
Specification Limit) dan batas bawah atau LSL (Lower Specification Limit) proses yang
terjadi diluar rentang disebut cacat (defect). Proses Six Sigma adalah proses yang hanya
menghasilkan 3.4 DPMO (defect permillion opportunity).
Yield
DPMO
(probabilitas tanpa Sigma
(defect permillion opportunity)
cacat)
30.9 % 690.000 1
69.2 % 308.000 2
93.3 % 66.800 3
99.4 % 6.210 4
99.98 % 320 5
99.9997 3.4 6
[sunting] Perspektif Metodologi
[sunting] Sejarah
Adalah Carl Frederick Gauss (1777-1885) yang pertama kali memperkenalkan konsep
kurva normal dalam bidang statistik. Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Walter
Shewhart di tahun 1920 yang menjelaskan bahwa 3 sigma dari nilai rata-rata (mean)
mengindikasikan perlunya perbaikan dalam sebuah proses.
Pada akhir tahun 1970, Dr. Mikel Harry, seorang insinyur senior pada Motorola’s
Government Electronics Group (GEG) memulai percobaan untuk melakukan problem
solving dengan menggunakan analisa statistik. Dengan menggunakan cara tsb, GEG
mulai menunjukkan peningkatan yang dramatis: produk didisain dan diproduksi lebih
cepat dgn biaya yg lebih murah. Metoda tsb kemudian ia tuliskan dalam sebuah makalah
berjudul ”The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within Motorola”. Dr. Mikel
Harry kemudian dibantu oleh Richard Schroeder, seorang mantan executive Motorola,
menyusun suatu konsep change management yang didasarkan pada data. Hasil dari kerja
sama tersebut adalah sebuah alat pengukuran kualitas yg sederhana yg kemudian menjadi
filosofi kemajuan bisnis, yg dikenal dengan nama Six Sigma.
[sunting] DMAIC
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) merupakan tahapan/fase-fase
dalam proses six sigma.
[sunting] Define
Setelah semua varibel yang dipandang penting oleh pelanggan didapatkan dan diberi nilai
terukur (varibel terukur tersebut disebut CTQ). dengan kata lain CTQ adalah sebuah
karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan
(pelanggan internal atau eksternal)
[sunting] Measure
Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat ini, sebelum mengukur tingkat kinerja
biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan.
Masalah yang muncul dalam pengukuran adalah variabilitas pengukuran yang dinyatakan
dalam variance. varian total suatu pengukuran berasal dari varian yang ditimbulkan
produk (part to part) dan varian akibat kesalahan pengukuran (gage).
[sunting] Analyze
Fase analyze merupakan fasemencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah.
masalah-masalah yang timbul terkadang sangat kompleks sehingga membuat kita
bingung mana yang akan kita selesaikan.
Diagram pareto digunakan untuk memprioritaskan masalah yang harus ditangani dengan
aturan pengelompokan 80-20. 20% dari kecacatan akan menyebabkan 80% masalah.
Diagram Cause & Effect digunakan untuk mengorganisasi informasi hasil brainstorming
sebab-sebab suatu masalah. diagram ini sering disebut juga dengan diagram fishbone
karena bentuknya yang mirip dengan tulang ikan, atau diagram ishikawa untuk
menghormati sang penemu.
Umumnya uji hipotesis rata-rata digunakan untuk menetapkan faktor kausatif (x) dengan
cara menginformasikan sumber-sumber variasi. disamping itu juga untuk menunjukan
perbedaan yang signifikan antara data baseline dengan data yang diambil setelah
improvement dilakukan.
[sunting] Improve
Improve adalah fase meningkatkan proses(x) dan menghilangkan sebab-sebab cacat. pada
fase measure anda telah menetapkan variabelfaktor (x) untuk masing-masing variabel
respons(y). pada fase improve banyak melibatkan uji Design of Experiment (DoE). DoE
merupakan suatu uji dengan mengubah-ubah variabel faktor sehingga penyebab
perubahan pada variabel respon diketahui.
[sunting] Taguchi
Desain taguchi merupakan desain parameter robust, yaitu metode atau teknik mendesain
produk atau proses yang fokus pada minimalisasi variasi dan sensitivitas noise.
[sunting] Control
Control adalah fase mengendalikan kinerja proses (x) dan menjamin cacat tidak muncul
kembali. tool yang umum digunakan adalah diagram kontrol. fungsi umum diagram
kontrol adalah sebagai berikut :
Membantu mengurangi variabilitas
Memonitor kinerja satiap saat
Memungkinkan proses koreksi untuk mencegah penolakan