Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok ke-3

Week 8/ Sesi 12

1. Perencanaan menejemen operasi banyak membantu menejemen dalam memecahkan


masalah dalam bisnis. Dengan perencanaan yang baik, menejemen dapat membuat proses
operasional menjadi efektif dan efisien. Jelaskan secara rinci apa saja yang termasuk dalam
perencanaan menejemen operasi. (35 point)
Jawaban:
a. Lokasi fasilitas - pemilihan lokasi secara geografis menentukan perusahaan atau bisnis
tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan tersebut sehingga
manajemen operasi berjalan dengan baik, menentukan lokasi yang tepat juga sangat
berpengaruh pada efek biaya produksi dan fleksibilitas, dengan penentuan lokasi yang
tepat, perusahaan dapat menghasilkan produk layanan yang murah sehingga memiliki
keunggulan dari pesaing lain,
b. Tata ruang fasilitas atau layout ruangan operasional menentukan bagaimana jalannya
prosedur dari pembuatan suatu produk yang akan dihasilkan sehingga memaksimalkan
kinerja sesuai dengan aturan dan susunan manajemen operasi yang ditetapkan.
Sehingga tata ruang diperuntukan terutama untuk karyawan agar merasa nyaman dalam
bekerja, selain itu layout tata letak produksi dan perlengkapan juga menentukan apakah
perusahaan dapat merespon secara efisien untuk permintaan yang lebih dan produk
yang berbeda untuk bersaing dengan kompetitor kita dalam hal kecepatan dan
kenyamanan.
c. Perencanaan persyaratan bahan (MRP) merencanakan secara computerize sehingga
dapat menganalisis penjualan terhadap target yang ditentukan sehingga pemenuhan
bahan baku terhadap produksi dan juga waktu produksi dapat digunakan secara
maksimal
d. Pembelian terhadap bahan baku secara manajemen operasional mendapatkan bahan
baku yang terbaik untuk produk yang dihasilkan dengan kualitas yang baik dengan
negosiasi harga terbaik terhadap pemasok dan hasil untuk produk dan jasa yang
dihasilkan, sehingga dapat bersaing dengan harga yang lebih murah.
e. Pengendalian inventaris dalam produk mengenai persediaan barang yang akan
diperjualkan sehingga ketersediaan produk di gudang tetap terjaga sehingga jika ada

Introduction to Management and Business-R6


permintaan dalam waktu dekat dapat terpenuhi dengan adanya inventarisasi gudang
terkendali terhadap stok barang
f. Kontrol kualitas memberikan produk yang memaksimalkan kualitas dan konsisten
memberikan kualitas yang baik agar kebutuhan konsumen terpenuhi, Kualitas dari
produk atau jasa yang menanggung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
dari konsumen. Dimana perusahaan dapat mencakup harga yang wajar dan kinerja yang
konsisten dalam memberikan manfaat yang menjanjikan. Perencanaan kualitas juga
merencanakan karyawan untuk terus meningkatkan produk perusahaan dan metode
yang baik.

Referensi :
Heriyanto, I.F. (2018) ‘Analisa Fungsi Manajemen Operasional PT. Cahaya Baru Abadi
Jaya’, AGORA, 6(2).

2. Berkaitan dengan standar kualitas, sebutkan dan jelaskan metode - metode yang digunakan
untuk mengukur standar kualitas? (30 point)

Jawaban:
Harga barang yang murah bukan lagi sebagai tolok ukur kepuasan konsumen. Di era yang
semakin maju, kesadaran konsumen terhadap kualitas suatu barang semakin meningkat.
Kemajuan ini membuat kualitas barang menjadi salah satu komponen kepuasan pelanggan.
Kualitas barang yang mencapai standar atau bahkan melampaui rata-rata standar yang
berlaku akan menghasilkan citra perusahaan yang baik. Untuk menghasilkan kualitas
barang yang baik, maka perlu dilakukan proses kontrol dari awal proses produksi. Semakin
baik dan teratur kontrol yang diterapkan oleh perusahaan, maka semakin sedikit juga tidak
sesuai standar yang dihasikan (reject). Kualitas produk yang memuaskan dapat menjadi
alat perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain yang memiliki produk serupa.
Kepuasan konsumen yang diraih melalui kualitas barang yang memuaskan akan
berdampak baik bagi penjualan perusahaan. Melalui kualitas yang baik, suatu produk
mungkin akan menjadi top of mind dari para pelanggan lama ataupun pelanggan baru yang
telah mencari-cari ulasan dari produk tersebut. Oleh karena itu, kualitas suatu produk harus

Introduction to Management and Business-R6


selalu dipelihara dan dikontrol. Banyak metode dan cara yang bisa digunakan untuk tujuan
menjaga kualitas produk. Metode yang digunakan dapat menyesuaikan kondisi
perusahaan. Metode tersebut diantaranya:

1. Metode Six Sigma (DMAIC)


Metode ini digunakan mulai dari proses produksi suatu produk. Tujuan penerapannya
adalah untuk mencapai tingkat produk rusak atau tidak layak edar serendah-rendahnya.
Dalam teorinya, penerapan six sigma menyatakan bahwa dalam 1.000.000 produk yang
diproduksi hanya boleh ada 3,4 produk yang cacat (3,4 Defect per Million Opportunities).
Hal ini dapat dicapai dengan bantuan metode DMAIC yaitu, Define, Measure, Analyze,
Improve dam Control. Define adalah proses penentuan masalah dan penyebab terjadinya
kecacatan berikut. Pada proses define perusahaan dapat mengidentifikasi permasalahan
apa saja yang terjadi pada produk mereka yang rusak. Measure adalah tahapan pengukuran
masalah. Melalui tahapan ini perusahaan bisa mengetahui hal apa saja yang perlu
improvement. Setelah berhasil menemukan masalah pada suatu produk, kemudian
dilakukan pengukuran terkait seberapa besar masalah yang telah terjadi. Selanjutnya tahap
analyze adalah tahapan untuk menjabarkan faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi
terjadinya masalah tersebut. Seberapa sering masalah ini terulang juga bisa dianalisa pada
tahap ini. Lalu, tahap improve adalah proses dari pengimplementasian dari kerusakan
produk yang telah ditemukan dan dianalisa sebelumnya. Tahap terakhir adalah control,
yaitu proses memelihara temuan kerusakan yang telah diperbaiki agar tidak terulang
kembali.
2. Statistical Quality Control (SQC)
Metode ini merupakan metode yang bertujuan untuk memperkecil hasil produksi cacat
menggunakan metode statistik. Untuk menggunakan metode ini maka langkah awalnya
adalah mengumpulkan terlebih dahulu data yang akan diolah. Pengolahan data dalam
metode ini menggunakan alat bantu berupa checksheet, histogram, diagram pareto dan
fishbone diagram. Melalui pengolahan data dengan alat bantu ini, dapat ditarik kesimpulan
yang menggambarkan titik kerusakan produk, berapa banyak produk yang rusak, dsb.
Penggambaran ini kemudian akan menjadi acuan bagi perusahaan untuk memperbaiki
proses produksi agar tingkat produk rusak dapat diperkecil.

Introduction to Management and Business-R6


3. Statistical Process Control (SPC)
Metode ini merupakan metode yang diterapkan dengan cara mengawasi proses produksi
secara rutin untuk mencegah terjadinya variasi produk. Semakin sedikit variasi yang ada
maka semakin terkontrol kualitas barang yang diproduksi. Saat proses
produksi sample produk diambil untuk kemudian diuji apakah kualitasnya memenuhi
standar yang telah diterapkan.
4. Standar Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence
Metode Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence atau yang disingkat
dengan MBCfPE adalah suatu alat untuk mengukur kinerja suatu perusahan. Untuk
mendapatkan hasil/score yang baik pada metode MBCfPE ini, perusahaan harus
memenuhi 7 kriteria, yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pasar,
analisis informasi, fokus pada SDM, proses manajemen, dan hasil bisnis. Penilaian
kualitas dengan standar ini dapat membantu perusahaan melihat kualitasnya dari setiap
stakeholder yang terlibat didalamnya (pimpinan, karyawan dan konsumen). Sebagai hasil
akhir, metode ini akan memberikan feedback kepada perusahaan terkait perbaikan apa saja
yang layak dilakukan oleh perusahaan.
5. Standar International Organization for Standardization (ISO)
Standar ISO adalah suatu cara pengukuran kualitas suatu perusahaan dengan cara
pemberian sertifikasi oleh pihak ISO yang diwakili oleh perusahaan-perusahaan sertifikasi
di negaranya. Suatu perusahaan yang akan mendapatkan sertifikasi ISO harus terlebih
dahulu melewati audit internal dan eksternal. Berbagai standar yang dikeluarkan oleh ISO
ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan operasional
perusahaan secara tepat .

Referensi:
Caesaron, Dino and Tandianto. 2020. Penerapan Metode Six Sigma dengan Pendekatan
DMAIC pada Proses Handling Painted Body BMW X3 (Studi Kasus: PT. Tjahja Sakti
Motor. Jurnal PASTI. 9(3), p. 248 – 256. Available at:
https://media.neliti.com/media/publications/182846-ID-penerapan-metode-six-sigma-
dengan-pendek.pdf (Accessed: 23 July 2023)

Sugesti, Hesti and Anggraeni, Angga Dewi. 2020. Implementasi Pengukuran Kinerja
Model Malcolm Baldrige untuk Kinerja Unggul dalam Meningkatkan Keunggulan

Introduction to Management and Business-R6


Bersaing di PT Pos Indonesia. Jurnal Sosio E-Kons. 12(1), p. 1 – 9. doi:
10.30998/sosioekons.v12i1.5672

Suhartini, Nanih. 2020. Penerapan Metode Statistical Proses Control (SPC) dalam
Mengidentfikasi Faktor Penyebab Utama Kecacatan pada Proses Produksi Produk ABC.
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa. 25(1), p. 10 – 23. doi:
doi.org/10.35760/tr.2020.v25i1.2565

Qonita, Najiyatul, et all. 2022. Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Statistical


Quality Control (SQC) pada Produk Kerupuk Ikan UD. Zahra Barokah. Jurnal
Optimalisasi. 8 (1), p. 67 – 75. doi: https://doi.org/10.35308/jopt.v8i1.5285

Riadoh, Siti and Yuliyanti, Erlina. 2021. Manajemen ISO (International Organization for
Standardization) di SMK Muhammadiyah Prambanan. Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam. 6(1), p. 93 – 104. Available at:
https://journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.php/eduvis/article/view/294/238
(Accessed: 23 July 2023)

3. Pilihlah dan lakukan analisis pada sebuah perusahaan manufaktur, dari hasil analisa yang
anda lakukan, sebutkan dan jelaskan bagaimana prosedur pembuatan produknya. Buat pula
tahapannya dengan menggunakan PERT atau Bahan Gantt. (35 Point)
Jawaban:

Perusahaan manufaktur yang kami bahas yaitu PT Enkei Indonesia, merupakan


perusahaan yang berfokus pada produksi dan distribusi velg kendaraan roda empat maupun
roda dua. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Enkei Corporation di
Hammatsu, Jepang. PT Enkei Indonesia terdiri dari kantor pusat dan pabrik yang berlokasi
di Kompleks Bekasi Industrial Estate, Lippo Cikarang,
Proses produksi merupakan kegiatan untuk menghasilkan suatu output berupa produk
yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Pada area produksi di PT Enkei Indonesia terdiri
60 lini produksi dengan produk yang berbeda-beda. Proses produksi velg secara umum
dapat dilihat pada Gambar dibawah ini (Wiguna et al. 2022). Uraian proses produksi velg:
1) Melting adalah proses pencairan bahan baku dari aluminum ingot ke bentuk cair
dengan setting suhu 730°C.
2) Filtrasion adalah proses penyaringan bahan dari sistem melting sebelum dibentuk
atau cetak.
3) Casting adalah proses penuangan bahan cair ke dalam cetak yang sudah disediakan
sesuai kebutuhan pabrik.

Introduction to Management and Business-R6


4) Cutting adalah proses pembuatan pola bahan setengah jadi untuk menjadi barang
yang di inginkan.
5) Heat Treatment Solution (T4) adalah proses melunakan velg work in process untuk
mengubah sifat fisik yang terkandung bahan kimia dari suatu material hingga mencapai
hasil yang diinginkan. Setelah mencapai hasil yang diinginkan, lalu di dinginkan secara
mendadak dengan metode quencing tank untuk mendapatkan sifat material tertentu.
6) Heat Treatment Solution (T5) adalah proses mengubah sifat fisik yang terkandung
bahan kimia dari suatu material bertujuan untuk hardness check pada velg dengan cara
dipanaskan dalam proses tersebut.
7) Shoot Blast adalah proses blasting dengan menggunakan pasir besi, untuk
membentuk permukaan kasar yang diinginkan (kekasaran dengan ukuran tertentu).
8) Inspection Casting adalah proses pemeriksaan atau pengecekan work in process
tentang hasil casting dan cutting sesuai dengan yang diinginkan sebelum melanjutkan ke
proses machining.
9) Machininng OP 1 adalah proses pembuatan benda kerja dengan perautan bagian atas
(menghilangkan material yang tidak di inginkan dari benda kerja dalam bentuk residu).
10) Machining OP 2 adalah proses pembuatan benda kerja dengan perautan bagian bawah
(menghilangkan material yang tidak di inginkan dari benda kerja dalam bentuk residu).
11) Machining Center adalah proses pembuatan lubang tengah untuk posisi bearing dan
besi AS pada roda dua dengan ukuran yang diinginkan.
12) Leak Process adalah proses pemeriksaan dan pengecekan pada velg tipe tubles.
13) Broacing adalah proses pembuatan ulir pada center wheel (posisi lubang AS)
14) Air Leak Test adalah proses pemeriksaan atau pengecekan barang dari kebocoran
dengan menggunakan tekanan udara dan media air.
15) Balancing / Inspection adalah proses pemeriksaan atau pengecekan Velg tentang
keseimbangan posisi bulat yang diinginkan sempurna.
16) Pre-Treatment merupakan proses pencucian velg kendaraan roda dua dengan
tambahan bahan kimia untuk membersihkan dari kotoran dan kandungan oli coolant yang
menempel di body velg tersebut.
17) Dry Off Oven merupakan proses pengeringan dengan memasukan velg yang sudah
melalui proses pre-treatment kedalam ruang oven dengan suhu 180°C.

Introduction to Management and Business-R6


18) Painting merupakan proses pengecetan dan proses pengeringan cat. Sebagai tahap
akhir pengecetan material velg dilakukan proses paint clear sebagai anti gores material cat
selanjutnya dilakukan pengeringan dan dikirim ke plant delapan untuk dilakukan final
inspection menggunakan hanger.
19) Final inspection dan packaging adalah proses pemeriksaan atau pengecekan velg
tentang adhesion, thicness, dan pencil hardness setelah itu dilakukan proses pengemasan
Velg menggunakan tray dan disimpan terlebih dahulu sebelum dikirim ke customer di
warehouse.
Untuk menjelaskan tahapan produksinya kami memilih menggunakan PERT. PERT
itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk memetakan, mengatur, dan
penjadwalan suatu proses yang direncanakan dalam suatu perusahaan. PERT (Program
Evaluation and Review Technique) menjabarkan secara visual keterkaitan satu aktivitas
proses ke proses lain dan saling terhubung, membentuk rangkaian kerja yang dapat
dipresentasikan dan kalkulasi terkait penjadwalan dan lamanya waktu proses diperlukan.
Adanya PERT ini memberikan dampak yang signifikan terhadap proses produksi, selain
pemetaan yang dilakukan kemudahan dalam menentukan jumlah kebutuhan SDM dalam
suatu proses, hal ini dikarenakan didalam PERT yang dibuat terdapat masing-masing
proses, waktu proses yang dibutuhkan, serta berapa banyak kapasitas produksi yang
diproses. Hal ini saling terkait dengan tahap perecanaan dalam sebuah produksi. Peran
PERT juga dapat menjadi kesimpulan yang di presentasikan didepan para pemangku
kepentingan yang juga dalam beberapa konsep perlu mengetahui suatu proses produksi
berjalan di perusahaan (Asana, 2021)

Introduction to Management and Business-R6


Berikut tahapan proses produksi dengan menggunakan PERT di PT Enkei Indonesia:

Referensi:
Wiguna AA, Hadi AP, Rydhoni, Syifa Khofifah. 2022. PENERAPAN PERANCANGAN,
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI VELQ DI PT ENKEI
INDONESIA. SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR.
Heriyanto, I.F. (2018) ‘Analisa Fungsi Manajemen Operasional PT. Cahaya Baru Abadi
Jaya’, AGORA, 6(2).

Introduction to Management and Business-R6


Asana, T. (2021, October 14). resources/pert-chart. Retrieved July 21, 2023, from
asana.com: https://asana.com/id/resources/pert-chart

Anggota Kelompok

1. 2602341220 - Abi Ahmad Wiguna


2. 2602340792 - Kania Yosevin Sipahutar
3. 2602341025 - Kholilur Rachman
4. 2602339260 - Malony Tamber
5. 2602339286 - Tantra Prayoga Ramanda

Introduction to Management and Business-R6

Anda mungkin juga menyukai