Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vania Chalista

Nim : 042366807

Tugas 3 Manajemen Kualitas

1. Bagaimana Six Sigma berpengaruh pada penciptaan kualitas produk dan layanan?

Jawab:

Sig sigma didefinisikan sebagai strategi perbaikan bisnis untuk menghilangkan pemborosan, mengurangi
biaya karena menghasilkan kualitas yang buruk, dan memperbaiki efektivitas dan efiseiensi semua
kegiatan operasi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pada dasarnya
pelanggan akan puas apabila menerima produk dengan nilai sebagaimana yang mereka harapkan. Apabila
produk diproses pada tingkat kualitas Six Sigma, perusahaan boleh mengharapkan terjadinya 3,4
kegagalan per satu juta kesempatan (DPMO) atau mengharapkan 99,99966% dari apa yang diharapkan
pelanggan dalam produk tersebut. Dengan demikian Six Sigma dapat dijadikan ukuran target kinerja
sistem industri tentang bagaimana baiknya suatu proses transaksi produk antara pemasok dan pelanggan.
Semakin tinggi target sigma yang dicapai, kinerja sistem industri akan semakin baik (Gaspersz, 2002).

2. Bagaimana Lean Management berpengaruh pada penciptaan kualitas produk dan layanan?

Jawab:

Lean management yaitu harus menata semua yang dibutuhkan dalam proses produksi atau layanan dan
menghilangkan semua yang diperlukan dalam proses produksi atau layanan agar tidak mengganggu
proses tersebut. Perusahaan juga harus selalu mengidentifikasi semua yang tidak menghasilkan nilai
tambah. Proses harus selalu dianalisis untuk memperbaiki aliran proses atau aliran kerja dan mengurangi
atau menghilangkan gerakan yang tidak perlu. Perusahaan juga bertanggung jawab untuk mewujudkan
kebersihan lingkungan perusahaan. Perusahaan juga harus melakukan tinjauan secara periodic terhadap
terlaksananya semua kegiatan dalam perusahaan untuk mencapai kualitas produk, proses dan layanan.

3. Bagaimana membuat perencanaan kualitas produk/ layanan menggunakan QFD & HOQ?

Jawab:

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN OFD DAN HOQ

Perencanaan yang baik dalam proyek FD merupakan kunci kesuksesan dalam pengembangan The House
of Quality yang memerlukan informasi dari para pelanggan dan melibatkan antara 8 - 15 orang anggota
tim pelaksana OFD. Untuk melaksanakan proyek ini memerlukan beberapa langkah. Menurut Sullivan
(1986), langkah-langkah yang diperlukan di sini antara lain:

Menyusun dukungan organisasiDukungan organisasi merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan OFD.


Elemen kunci yang menunjukkan dukungan organisasi ini seperti berikut.
- Dukungan manajemen, yang menunjukkan komitmen oleh top management dalam organisasi
yang menyediakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan FD.
- Dukungan funsional, yang menunjukkan komitmen dari kelompok fungsional untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan QFD dan menghormati semua keputusan tim QFD.
- Dukungan teknik, yang menunjukkan sumbangan keahlian yang penting dalam menerapkan QFD.

b. Menentukan tujuan atau sasaran pelaksanaan FD

QFD memberikan petunjuk mengenai keuntungan yang dapat diperoleh anggota tim yang
menggunakannya

c. Menentukan pelanggan mana yang akan diuji

Selama proses pelaksanaan QFD, tim akan membuat berbagai pertimbangan. Mereka akan
memperkirakan hubungan antara kemampuan produk dan jasa dengan kebutuhan pelanggan. Beberapa
orang beranggapan bahwa pelanggan adalah orang yang membuat keputusan untuk membeli atau tidak
membeli. Namun, ada beberapa orang yang beranggapan bahwa pelanggan adalah orang yang
menyebarkan isu mengenai produk atau jasa yang ditawarkan dan yang akan memengaruhi pelanggan lain
untuk membeli atau tidak membeli. Oleh karena itu, tim QFD harus jeli dalam menilai, pelanggan mana
yang perlu dijadikan responden dan mana yang tidak.

d. Menentukan waktu atau penjadwalan

Penentuan waktu atau jadwal pelaksanaan QFD akan membantu perencanaan proses tersebut lebih baik
dan mampu membantu mengomunikasikan hasilnya dengan baik pula.

e. Menentukan lingkup produk atau lingkup pengujian

Sebelum pelaksanaan QFD, harus ditentukan lebih dahulu sampai seberapa jauh kebutuhan dan harapan
pelanggan terhadap produk atau jas yang ditawarkan tersebut akan diketahui. Apakah hanya produk atau
jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, atau sampai dengan pelayanannya atau
sampai dengan purna jualnya.

f. Menentukan tim proyek pelaksanaan QFD

Tim yang akan mengembangkan matriks QFD ini akan membuat keputusan strategik mengenai
bagaimana produk atau jasa yang seharusnya yang akan ditawarkan. Tim QFD yang ideal harus mampu
menggambarkan semua fungi penting yang meliputi perancangan, pengembangan, pembuatan,
penampaian atau penyerahan, dan reparasi atau perbaikan bagi produk yang ditawarkan.

g. Melatih tim proyek QFD

Sebelum memulai pelaksanaan QFD, terlabih dahulu seluruh anggota tim diberi penjelasan dan pelatihan
mengenai asas-asas atau dasar QFD. Anggota tim juga harus mengetahui berbagai alat atau teknik yang
digunakan dalam membantu pelaksanaan QFD ini serta cara kerja QFD.
4. Bagaimana diagram Pareto sebagai alat pengendalian kualitas tersebut berperan dalam
mewujudkan produk/ layanan berkualitas?

Jawab:

Diagram pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Vilfredo Pareto (1848-1923). Diagram ini
merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan rangking
tertinggi hingga terendah. Hal ini juga dapat membantu menemukan permasalahan yang penting untuk
segera diselesaikan sampai dengan masalah yang tidak harus segera diselesaikan. Diagram pareto juga
mengidentifikasi masalah yang paling penting yang mempengaruhi usaha perbaikan kualitas dan
memberikan petunjuk dalam mengalokasi sumber daya yang terbatas untuk menyelesaikan masalah.

5. Bagaimana fish bone diagram sebagai alat pengendalian kualitas tersebut berperan dalam
mewujudkan produk/ layanan berkualitas?

Jawab :

diagram sebab-akibat mirip seperti tulang ikan, sehingga sering disebut dengan diagram tulang ikan
(fishbone diagram). Manfaat diagram sebab-akibat tersebut antara lain:

a. Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk atau
jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan dapat mengurangi biaya.
b. Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau
jasa dan keluhan pelanggan.
c. Dapat membuat suatu standardisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan.
d. Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bag karyawan dalam kegiatan pembuatan keputusan
dan melakukan tindakan perbaikan.

Selain digunakan untuk mencari penyebab utama suatu masalah, diagram sebab-akibat juga dapat
digunakan untuk mencari penyebab minor yang merupakan bagian dari penyebab utamanya.
Penerapan diagram sebab-akibat lainnya misalnya dalam menghitung banyaknya penyebab kesalahan
yang mengakibatkan terjadinya suatu masala, menganalisis penyebaran pada masing-masing
penyebab masalah, dan menganalisis proses. Untuk menghitung penyebab kesalahan dilakukan
dengan mencari akibat terbesar dari suatu masalah, dari akibat tersebut dijabarkan dalam beberapa
penyebab utama, lalu dicari masing-masing penyebabnya secara mendetail. Selanjutnya, untuk
menganalisis penyebaran dari masing-masing penyebab masalah, terlebih dahulu dicari akibat dari
permasalahan yang ada. Langkah selanjutnya adalah mencari pada masing-masing penyebab (orang,
mesin, bahan baku, pengukuran, metode kerja, atau lingkungan) yang mempunyai penyebab
terbanyak. Sementara itu, untuk menganalisis proses atau analisis setiap tahapan proses, terlebih
dahulu dicari langkah-langkah pemrosesan. Masing-masing langkah didentifikasi penyebab
utamanya, lalu dijabarkan ke dalam penyebab-penyebab masalah secara lebih mendetail.

Anda mungkin juga menyukai