menggantikan TQM, jelaskan jawaban saudara dengan contoh kaus yang ada!
Jawab:
Six sigma merupakan metode peningkatan proses bisnis yang bertujuan untuk menemukan dan
mengurangi faktor-faktor penyebab kecacatan dan kesalahan, mengurangi waktu siklus dan biaya
operasi, meningkatkan produktivitas, memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, mencapai
tingkat penggunaan aset yang lebih tinggi, serta mendapatkan hasil dari investasi yang lebih baik dari
segi produksi dan pemasaran. Six sigma juga bertujuan untuk menemukan dan mengurangi faktor-
faktor penyebab kecacatan dalam sebuah produk dan kesalahan, mengurangi waktu siklus dan biaya
operasi, meningkatkan produktivitas, memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan
proses melalui fase DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). DMAIC merupakan jantung
analisis six sigma yang menjamin voice of costumer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga
produk yang dihasilkan memuaskan pelanggan. Tujuan utama pada proses DMAIC dalam six sigma
adalah menemukan permasalahan, megidentifikasi penyebab masalah hingga akhirnya menemukan
solusi atau cara untuk memperbaiki permasalahan.
Contoh kasus
Penerapan TQM pada PT Mustika Ratu
Pihak manajemen PT Mustika Ratu telah menerapkan prinsip TQM, yang pada dasarnya adalah
untuk meningkatkan mutu produk agar para konsumen merasa puas dengan produk yang mereka
beli. Berpatokan pada hal inilah, PT Mustika Ratu selalu berusaha untuk meningkatkan mutu produk,
melakukan inovasi-inovasi, melakukan penelitian-penelitian tentang keinginan konsumen dan hal-hal
lain yang turut mendukung terciptanya kepuasan pelanggan. PT Mustika Ratu menerapkan tiga
prinsip dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan, yaitu:
1. Fokus utama ada pelanggan (customer focus)
Dengan banyaknya produsen-produsen yang bergerak di bidang kosmetik dan jamu tradisional,
maka konsumen memiliki banyak sekali pilihan dan sudah tentu pilihan konsumen jatuh kepada
produk yang bermutu tinggi, harganya bersaing, kemasannya menarik, dan faktor-faktor
pendukung lainnya. Dengan dasar itulah PT Mustika Ratu melakuan penelitian terhadap
keinginan konsumen dengan cara melalui kuesioner, konsultasi melalui beauty advisor
(mempromosikan dan menjual produk), serta menilai keluhan pelanggan yang masuk. Untuk
meningkatkan pelayanan kepada para konsumen, maka perusahaan melaksanakan pelatihan
khusus bagi para beauty advisor maupun beauty consultant yang diselengarakan setiap
bulannya, yang berupa:
a. Kemampuan berkomunikasi dengan konsumen.
b. Cara menata rias dan perawatan wajah serta tubuh.
c. Bersikap ramah dan sopan dalam berpakaian dan melayani pelanggan.
2. Proses perbaikan dan peningkatan produksi (process improvement)
Prinsip TQM yang berkaitan dengan proses produksi berorientasi pada pencegahan agar proses
dapat berlangsung tanpa hambatan dapat menghasilkan produk sesuai dengan yang
diharapkan.Berdasarkan hal tersebut diatas, maka PT Mustika Ratu selalu melakukan
perubahan maupun modifikasi yang dianggap dapat mendukung peningkatan mutu produk.
Manajemen PT Mustika Ratu menetapkan beberapa syarat untuk mendukung hal tersebut
diatas, yaitu:
a. Mendokumentasikan hasil kegiatan.
b. Meningkatkan pelatihan dan pendidikan kepada setiap karyawan.
c. Menetapkan suatu ukuran kinerja bagi perusahaan yang berfungsi untuk memonitor
kinerja proses dan setiap karyawan harus mengerti hal ini dengan baik.
Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses tesebut, ada enam langkah yang diterapkan oleh
PT Mustika Ratu, yaitu mendefinisikan masalah, mendefinisikan dan mendokumentasikan
proses, mengukur hasil kerja, memahai latar belakang dari penyimpangan yang ada, membuat
ide-ide baru, dan menerapkan dan membuat pemecahan terhadap masalah yang timbul.
3. Keterlibatan seluruh karyawan dalam usaha untuk meningkatkan mutu produk (total
involvement)
Dalam menerapkan prinsip ini, pihak manajemen perusaaan menerapkan suatu komitmen
bersama agar seluruh kayawan ikut merasa terlibat dalam kegiatann perusahaan. Para karyawan
PT Mustika Ratu diberika kebebasan untuk mnerima suatu tantangan untuk mengerjakan sesuatu
dengan baik, memecahkan masalah yang dihadapi, mengajukan usul serta memberikan saran
yang berguna bagi perusahaan. Dengan demikian, para karyawan mempunyai rasa percaya diri
dan saling memiliki. Hal ini dapat dilihat pada departemen produksi dalam mengatasi
masalahketidaksesuaian mutu produk dengan melaksanakan Gugus Kendal Mutu (GKM).
2. Measure
Pengukuran dilakukan pada setiap tipe waste. Tahap pengukuran dengan pengambilan
sampel pada PT Prime Line International dilakukan sebagai berikut:
a. Melakukan perhitungan DPMO
Measure merupakan tahap kedua dari siklus DMAIC yang berkaitan dengan beberapa
aktivitas pengukuran dan perhitungan pada waste yang telah diidentifikasi pada tahap
define. Adapun waste yang ada dalam tahap measure, yaitu waiting, defect, dan
overproduction.
b. Pengukuran Defective product dilakukan melaluidiagram kontrol (P-Chart)
Dari perhitungan ini, nantinya akan diketahui bahwa masih ada nilai defect yang berada
diluar batas atas dan bawah sehingga masih perlu untuk dilakukannya suatu tinjauan
ulang dan perbaikan proses produksi guna untuk mengurangi defect produk.
3. Analyze
Mengidentifikasikan penyebab masalah kualitas dan memberikan rekomendasi perbaikan
pada permasalahan yang ada dengan menggunakan root cause analysis. Root cause analysis
digunakan sebagai pedoman teknis dari fungsi-fungsi operasional proses produksi untuk
memaksimalkan nilai-nilai kesuksesan tingkat kualitas produk sebuah perusahaan pada
waktu bersamaan dengan memperkecil risiko kegagalan.
4. Improve
Merupakan tahap peningkatan kualitas Six Sigma dengan memberikan rekomendasi
perbaikan dengan menggunakan FMEA. FMEA disini adalah FMEA process untuk mendeteksi
resiko yang teridentifikasi pada saat proses sekaligus memberikan rekomendasi perbaikan.