Anda di halaman 1dari 50

PERANCANGAN SUMBER ARUS LISTRIK YANG AMAN BAGI

TUBUH MANUSIA UNTUK PENGAPLIKASIAN


METODE BIOELECTRICAL IMPEDANCE ANALYSIS

TUGAS AKHIR

Juli Faer
13115016

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN

2021
PERANCANGAN SUMBER ARUS LISTRIK YANG AMAN BAGI
TUBUH MANUSIA UNTUK PENGAPLIKASIAN
METODE BIOELECTRICAL IMPEDANCE ANALYSIS

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Juli Faer
13115016

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN

2021
ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir Sarjana dengan judul “Perancangan Sumber Arus Listrik yang Aman
Bagi Tubuh Manusia untuk Pengaplikasian Metode Bioelectrical Impedance
Analysis” adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan
diserahkan sebelumnya, baik sebagian ataupun seluruhnya, baik oleh saya ataupun
orang lain, baik di Institut Teknologi Sumatera maupun di institusi pendidikan
lainnya.
Lampung Selatan, - -2022
Penulis,

Juli Faer
NIM 13115016

Diperiksa dan disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Kiki Kananda, S.T., M.T. Muhammad Reza Kahar Aziz, S.T., M.T., Ph.D.
NIP 198809132019032011 NIP 198105192012121003
iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan benar.

Nama : Juli Faer

NIM : 13115016

Tanda Tangan :

Tanggal :
iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Institut Teknologi Sumatera, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:

Nama : Juli Faer


NIM : 13115016
Program Studi : Teknik Elektro
Jurusan : Teknologi Produksi dan Industri
Jenis karya : Produk
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Institut Teknologi Sumatera Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
PERANCANGAN SUMBER ARUS LISTRIK YANG AMAN BAGI TUBUH
MANUSIA UNTUK PENGAPLIKASIAN METODE BIOELECTRICAL
IMPEDANCE ANALYSIS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Institut Teknologi Sumatera berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Lampung Selatan


Pada tanggal ( )

Yang menyatakan (Juli Faer)


v

Perancangan Sumber Arus Listrik yang Aman bagi Tubuh Manusia untuk
Pengaplikasian Metode Bioelectrical Impedance Analysis
Juli Faer 13115016
Pembimbing I: Kiki Kananda, S.T., M.T.
Pembimbing II: Muhammad Reza Kahar Aziz, S.T., M.T., Ph.D.

ABSTRAK

Pada zaman berkembang ini, masyarakat sudah banyak menggunakan


teknologi dalam berbagai hal, termasuk juga dalam hal untuk mengukur berat badan.
Namun teknologi dalam pengukuran berat badan tersebut masih ada kekurangan,
seperti halnya fungsi setiap timbangan berbeda-beda, dimana semakin banyak fungsi
timbangan akan mempengaruhi harga jual. Salah satu contoh, timbangan yang dapat
berfungsi untuk mengukur kadar lemak, kadar air dan massa tulang memiliki harga
sangat tinggi, sehingga hanya sebagian masyarakat yang mampu untuk membelinya.
Oleh karena itu, masih banyak masyarakat menggunakan timbangan biasa yang hanya
dapat membaca indikator berat tubuh saja. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan sebuah sistem input arus listrik
yang aman pada tubuh manusia dengan tujuan aplikasi pengembangan pada
penelitian berikutnya yaitu timbangan Stability Detector for Weight Ideality dengan
menggunakan metode Biolectrical Impedance Analysis (BIA) dan bersifat portable.
Metode BIA merupakan metode pengukuran kadar lemak, kadar air dan masa tulang
dengan mengukur impedansi yang dimiliki tubuh dengan cara mengaliri arus ke
dalam tubuh dan mengukur tegangan yang dihasilkan tubuh tersebut. Perancangan
sistem ini menggunakan Modul ICL8038 Direct Digital Synthesizer (DDS) sine wave
signal generator sebagai pengubah sumber arus Direct Current (DC) menjadi
Alternating Current (AC) dan mengatur besar frekuensinya. Kemudian untuk
mengatur arus listrik konstan dan aman ketika dialirkan ke dalam tubuh manusia,
penelitian ini menggunakan modul Voltage Controlled Current Source (VCCS). Hasil
pengujian sistem menunjukkan bahwa perangkat sudah menghasilkan arus listrik
dengan frekuensi 50 kHz yang konstan sebesar 0.4 mA, dimana nilai tersebut sudah
aman untuk dialirkan ke dalam tubuh manusia.

Kata kunci: Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), Bandpass Filter, Elektroda,


Voltage Controlled Currrent Source (VCCS) dan Instrumentation Amplifier.
vi

Design of Safe Electric Current for Human Body for Application of


Bioelectrical Impedance Analysis Method
Juli Faer 13115016
Supervisor I: Kiki Kananda, S.T., M.T.
Supervisor II: Muhammad Reza Kahar Aziz, S.T., M.T., Ph.D.

ABSTRACT

In this developing era, people have used technology in various ways, including in
terms of measuring weight. However, the technology in measuring weight still has
shortcomings, such as the function of each scale is different, where the functions
being supported by the scales affect the selling price. For example, a scale that can
measure fat weight, water content and bone mass has a high price thus only some
people can afford to buy it. Therefore, many people still use ordinary scales that can
only read body weight indicators. For this reason, our research is carried out to
overcome this problem by developing an electric current input system that is safe in
the human body. Then the output of our research will be used for developing the
applications in the next research, which is the portable Stability Detector for Weight
Ideality scales using the Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Note that the BIA
is a method of calculation of the fat weight, water content and bone mass by
measuring the impedance of the body. It is performed with flowing the current into
the body and measuring the voltage generated by the body. The design of this system
utilizes the module of ICL8038 Direct Digital Synthesizer (DDS) sine wave signal
generator as a converter of Direct Current (DC) current source to Alternating Current
(AC) and adjusting the frequency. Then, to regulate a constant and safe electric
current when it is flowed into the human body is conducted using the Voltage
Controlled Current Source (VCCS) module. The system test results show that a
frequency of 50 kHz and a constant electric current of 0.4 mA are obtained, where
this value is safe to flow it into the human body.
Keywords: Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), Bandpass Filter, Electrode,
Voltage Controlled Currrent Source (VCCS) and Instrumentation Amplifier.
vii

KATA PENGANTAR

Kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis mengucapkan rasa syukur yang
sebesar-besarnya, karena berkat kasih dan karunia-Nya, tugas akhir bisa diselesaikan
oleh penulis dan sudah diimplementasikan menjadi sebuah produk yang berjudul
“PERANCANGAN SUMBER ARUS LISTRIK YANG AMAN BAGI TUBUH
MANUSIA UNTUK PENGAPLIKASIAN METODE BIOELECTRICAL
IMPEDANCE ANALYSIS“. Penulis selanjutnya pada kesempatan ini ini karena telah
menyelesaikan tugas akhir maka mengucapkan rasa terima kasih kepada beberapa
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian tersebut, diantaranya sebagai
berikut:

1. Kepada Ibu dan saudara tercinta yang selalu berdoa, memberi semangat yang tidak
pernah berhenti serta materi untuk penulis sehingga Tugas Akhir ini bisa
terselesaikan.

2. Ibu Kiki Kananda, S.T., M.T. dan Bapak Muhammad Reza Kahar Aziz, S.T., M.T.,
Ph.D., sebagai dosen pembimbing yang selalu semangat membimbing dan
mengingatkan agar segera menyelesaikan Tugas Akhir penulis.

3. Bapak Dean Corio, S.T., M.T. dan Ibu Uri Arta Ramadhani, S.T., M.Sc., sebagai
dosen penguji yang memberi arahan perbaikan untuk melengkapi kekurangan penulis.

4. Meylan Lorensia Pasaribu dan teman-teman dekat yang selalu memarahi ketika
lengah dalam pengerjaan dan memberikan support material dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.

5. Saudari Tirani Anarki, sebagai rekan satu tim dalam proses pembuatan tugas akhir
yang selalu setia menemani dan bekerja sama.

6. Saudara Dodi Kuswara, sebagai teman seperjuangan yang selalu ada dalam
membantu perbaikan revisi dan memberi semangat.
viii

7. Bapak M. Ridho Yoga Permono, S.Pd. sebagai laboran yang memberikan izin
penggunaan alat yang berada di laboratorium dan membantu dalam penggunaan yang
kurang dipahami.

Penulis kedepannya berharap masih bisa mendapatkan kesempurnaan dari


tugas akhir yang telah diselesaikan kan dari saran dan kritik yang membangun dari
semua kalangan. Hal ini dikarenakan penulis dalam penyusunan menyadari bahwa
karya ini masih jauh dari kata sempurna. Maka, saran dan yang diberikan akan
dijadikan sebagai penyempurna yang nantinya juga dapat bermanfaat bagi pembaca
lain sebagai memperluas wawasan.

Bandar Lampung,
Penulis,

(Juli Faer)
ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... ii


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................. 2
1.4 Metodologi .......................................................................................................... 3
1.5 Related Work ....................................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 6
2.1 Modul VCCS ....................................................................................................... 6
2.2 Generator Sinyal .................................................................................................. 6
2.3 Mikrokontroler .................................................................................................... 8
2.4 Elektroda............................................................................................................ 10
2.5 Prinsip Kerja Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)..................................... 11
2.5.1 Prinsip Kerja BIA ....................................................................................... 11
2.5.2 Instrumentation Amplifier ........................................................................... 12
2.5.3 Band Pass Filter (BPF)............................................................................... 13
2.5.4 AC to DC Converter ................................................................................... 14
BAB III PERANCANGAN SISTEM ...................................................................... 21
3.1 Desain Perancangan Sistem ............................................................................... 21
3.1.1 Perancangan Subsistem Identity Reader ..................................................... 22
x

3.1.2 Perancangan Subsistem Power Supply ....................................................... 23


3.2 Desain Perancangan Fisik.................................................................................. 23
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ......................................................... 27
4.1 Hasil Implementasi Subsistem Identity Reader................................................. 27
4.1.1 Implementasi Modul50 28 ICL DDS signal generator .............................. 27
4.1.2 Implementasi Modul VCCS........................................................................ 30
4.1.3 Implementasi Modul Amplifier AD623 ..................................................... 32
4.1.4 Implementasi Rangkaian Band Pass Filter (BPF) ...................................... 33
4.1.5 Implementasi Rangkaian AC to DC Converter .......................................... 34
4.1.6 Implementasi Elektroda .............................................................................. 35
4.2 Perancangan Subsistem Power Supply .............................................................. 37
4.2.1 Tegangan +12 V dan -12 V ........................................................................ 37
4.2.2 Tegangan 5 Volt ........................................................................................ 33
4.3 Future Work....................................................................................................... 39
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 34
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 34
5.2 Saran .................................................................................................................. 34
REFERENSI ............................................................................................................. xiii
xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi VCCS ........................................................................................ 7


Tabel 2.2 Spesifikasi Modul ICL8038 DDS signal generator .................................... 8
Tabel 2.3 Spesifikasi NodeMCU ESP8266 ................................................................. 9
Tabel 2.4 Spesifikasi Instrumentation Amplifier AD623 .......................................... 12
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 VCCS board ............................................................................................ 7


Gambar 2.2 Generator sinyal ICL8038 DDS .............................................................. 8
Gambar 2.3 NodeMCU ESP8266 ................................................................................ 9
Gambar 2.4 Elektroda ................................................................................................ 10
Gambar 2.5 Model sel fricke .................................................................................... 11
Gambar 2.6 Instrumentation amplifier AD623 ......................................................... 13
Gambar 2.7 BPF board .............................................................................................. 13
Gambar 2.8 AC to DC Converter .............................................................................. 14
Gambar 3.1 Blok diagram subsistem identity reader dan power supply .................. 15
Gambar 3.2 Tampilan tampak atas ............................................................................ 18
Gambar 3.3 Tampilan tampak samping ..................................................................... 18
Gambar 3.4 Tampilan tampak depan ......................................................................... 19
Gambar 3.5 Ilustrasi pemakaian produk (depan) ....................................................... 19
Gambar 3.6 Ilustrasi pemakaian produk (samping) ................................................... 20
Gambar 4.1 Bentuk peletakan komponen .................................................................. 21
Gambar 4.2 Hasil gelombang segitiga ....................................................................... 22
Gambar 4.3 Hasil gelombang kotak .......................................................................... 22
Gambar 4.4 Hasil gelombang sinus ........................................................................... 22
Gambar 4.5 Komponen pada Modul50 28 ICL DDS ................................................ 23
Gambar 4.6 Penjelasan fungsi penggunaan modul VCCS ........................................ 24
Gambar 4.7 Hasil pengukuran pada VCCS ............................................................... 25
Gambar 4.8 Hasil pengukuran pada elektroda ........................................................... 25
Gambar 4.9 Tegangan input untuk pengujian ............................................................ 26
Gambar 4.10 Hasil pengujian modul amplifier AD623 ............................................. 27
Gambar 4.11 Rangkaian simulasi BPF ...................................................................... 27
Gambar 4.12 Hasil pengujian implementasi rangkaian BPF ..................................... 28
Gambar 4.13 Rangkaian AC to DC converter ........................................................... 28
Gambar 4.14 Hasil pengujian simulasi AC to DC converter .................................... 29
Gambar 4.15 Implementasi elektroda ........................................................................ 30
Gambar 4.16 Hasil pengujian arus pada elektroda .................................................... 30
Gambar 4.17 Rangkaian implementasi pembagi tegangan ........................................ 32
Gambar 4.18 Hasil pengukuran nilai tegangan total baterai ...................................... 32
Gambar 4.19 Hasil pengukuran nilai pembagi tegangan ........................................... 33
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada awal sebelum mengenal teknologi dengan baik, masyarakat mengetahui
persentase kadar lemak tubuh dengan cara metode manual dan pengukuran di bawah
air. Metode manual yang dimaksud yaitu menggunakan sistem fat caliper atau
skinfold caliper yang menggunakan timbangan persentasi lemak atau alat ukur lemak
dengan cara digenggam [2]. Sedangkan metode pengukuran di dalam air dilakukan
dengan cara menempelkan elektroda pada tubuh, kemudian tubuh ditenggelamkan di
bak air khusus [3]. Kedua cara tersebut jauh dari kata aman untuk digunakan apalagi
untuk digunakan secara rutin, karena dapat berdampak buruk terhadap tubuh manusia
[1].

Untuk saat ini masyarakat sudah banyak menggunakan teknologi yang lebih
canggih untuk mengetahui kadar lemak tubuh. Seperti OMRON Kadara Handheld
Fat Body (HBF), yang dapat menampilkan indeks masa tubuh (BMI), berat tubuh dan
kadar lemak visceral [4]. Kemudian BEURER BG-21, dapat menampilkan persentase
otot, kadar air tubuh, lemak tubuh, berat badan, komsumsi kalori Active Metabolic
Rate (AMR) / Basal Metabolic Rate (BMR) dengan kalkulasi Body Mass Index
(BMI) [5]. Serta Dual-Energy X-Ray Absorptiometry (DEXA) Scan yang adalah cara
mengukur kadar lemak dengan memanfaatkan sinar-X yang dilakukan dengan cara
scanning pada bagian tubuh [6].

Diantara teknologi yang sudah beredar dimasyarakat, terdapat beberapa


kekurangan, seperti membutuhkan biaya yang mahal, metode yang berbahaya [2], [3]
dan persentase keakuratan yang kurang. Untuk saat ini nilai keakuratan tertinggi
didapatkan dengan menggunakan metode Bioelectrical Impedance Analysis (BIA).
Sehingga penelitian ini dilakukan sebagai tahap awal dari pengembangan metode
2

BIA yang merupakan pengukuran kadar lemak, kadar air dan massa tulang, serta
menjadi bagian dari produk yang diberi nama Stability Detector for Weight Ideality
[7]. Perlu diketahui bahwa produk kami ini menggunakan sistem pengukuran foot-to-
foot yang terdiri dari 4 elektroda, dengan 2 elektroda sebagai input arus dan 2
elektroda sebagai output pengukuran tegangan yang didukung sistem pengukuran
tinggi badan dan berat total tubuh serta ditampilkan pada monitor sebagai layar
dengan menggunakan website yang dibuat dalam satu produk [8]. Tugas Akhir ini
menghasilkan sumber arus yang aman bagi tubuh manusia yang diimplementasikan
pada sebuah produk berupa timbangan berat badan dengan fitur dapat mengukur
kadar lemak, kadar air dan massa tulang serta dapat melakukan pengukuran secara
otomatis baik dari sisi berat badan dan tinggi badan [8]. Hal ini berbeda dengan
produk yang lain [9], yang harus memasukkan informasi secara manual seperti berat
dan tinggi badan.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sumber arus listrik yang aman pada
tubuh manusia untuk kebutuhan mengukur berat kadar lemak, kadar air dan massa
tulang tubuh manusia dengan metode BIA. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan Voltage Controlled Current Source (VCCS) sebagai pengatur arus
konstan dan elektroda sebagai objek untuk input arus dan output tegangan yang aman
untuk tubuh manusia.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang terdapat pada penelitian ini yaitu:


1. Sinyal input yang digunakan dibatasi sampai dengan 50 kHz dan
menggunakan gelombang sinus.
2. Arus listrik yang digunakan untuk mengukur kadar lemak tubuh manusia
dipastikan tidak membahayakan pasien berdasarkan bagian kesehatan.
3. Tidak disarankan untuk pasien anak-anak umur <10 tahun.
3

4. Penelitian ini sampai dengan memastikan arus listrik yang digunakan aman
untuk tubuh manusia.

1.4 Metodologi
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan mencari materi referensi sebanyak mungkin yang
sesuai dengan topik yang berupa jurnal, artikel maupun skripsi yang dicari
melalui internet.

2. Eksplorasi
Tahap ini yaitu menentukan spesifikasi alat, komponen hardware dan
software yang digunakan pada proses penelitian.

3. Desain
Tahap desain ditandai dengan melakukan perancangan alat berdasarkan
spesifikasi yang ditentukan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan
penelitian.

4. Pengujian Komponen
Pada tahap ini yaitu melakukan pengujian nilai setiap komponen yang
digunakan agar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

5. Implementasi Alat
Implementasi alat merupakan implementasi perancangan alat berdasarkan
spesifikasi yang dibutuhkan menjadi seebuah produk jadi.

1.5 Related Work


VCCS merupakan suatu komponen elektronika yang digunakan untuk
mengontrol suatu arus listrik menjadi konstan dan bernilai sesuai kebutuhan. VCCS
4

dipakai untuk berbagai macam keperluan, seperti pengukuran kadar nilai impedansi
tubuh manusia dengan metoda BIA untuk mengetahui massa lemak dan massa non
lemak tubuh [10], penggunaan sensor spin quantum pada sistem resonansi nuklir-
magnetik yang membutuhkan sumber arus yang kecil [11], kemudian untuk
memisahkan komponen impedansi suatu jaringan yaitu antara resistansi dan reaktansi
kapasitif tubuh dari hasil pengukuran impedansi akan menghasilkan gambar nyata
dan imajiner dengan menggunakan metode citra Electric Impedance Tomograpy
(EIT) [12]. Pada umumnya VCCS lebih sering digunakan pada metode BIA untuk
mengetahui nilai massa lemak dan massa non lemak tubuh manusia [2], [3], [9].
Dalam penelitian ini, VCCS diimplementasikan untuk mendapatkan arus aman
yang pada penelitian kedepan akan diterapkan pada metode BIA untuk mengukur
nilai massa lemak, kadar air dan massa tulang tubuh manusia. Implementasi dari
penelitian ini dibuat dalam sebuah produk timbangan yang diharapkan akan dapat
menampilkan BMI, BIA, kadar air, dan massa tulang pada interface berupa personal
computer (PC) atau laptop melalui website yang dilengkapi dengan pengukuran berat
total tubuh dan tinggi tubuh otomatis [8]. Perangkat yang digunakan pada penelitian
di buku ini yaitu modul ICL8038 DDS sine wave signal generator untuk mengubah
frekuensi menjadi sinus dan menghasilkan nilai frekuensi sesuai kebutuhan dan
modul Voltage Controlled Current Source (VCCS) untuk menghasilkan arus yang
konstan, kemudian akan diimplementasikan kepada elektroda dengan bahan
aluminium [13]–[15]. Hasil penelitian berupa keluaran arus yang aman ini diharapkan
dapat dikembangkan pada penelitian berikutnya untuk mewujudkan sistem timbangan
BIA yang lebih sempurna sebagai kontribusi kami dalam perkembangan teknologi
BIA pada khususnya serta teknologi timbangan pada umumnya.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan akhir ini terdiri dari beberapa bagian sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
5

BAB I membahas mengenai latar belakang, tujuan penelitian, batasan masalah,


metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II membahas tentang dasar dan penjelasan teori pendukung mengenai
sistem yang menjadi acuan dalam penyusunan tugas akhir.

BAB III PERANCANGAN SISTEM


BAB III membahas mengenai perancangan alat yang akan dibuat berdasarkan
studi literatur, eksplorasi, desain, pengujian komponen dan implementasi alat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS


BAB IV membahas hasil implementasi, pengujian sistem, verifikasi dan analisis
dari sistem yang telah dirancang.

BAB V PENUTUP
BAB V membahas bagian akhir yang berisi kesimpulan dari pembahasan yang
dilakukan pada tugas akhir ini dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Modul VCCS

Modul ini merupakan perangkat yang dikontrol dengan tegangan kecil, terdapat
rangkaian op-amp yang digunakan untuk memaksa arus keluaran sebanding dengan
tegangan masukkan. VCCS ini digunakan untuk menghasilkan arus yang konstan
untuk dialirkan ke tubuh melalui elektroda aluminium. Pada modul VCCS, tegangan
kontrol harus dibatasi sedemikian rupa dengan rentang ±5V – ±15V sehingga arus
maksimum perangkat yang dikontrol tidak terlampaui. Hubungan arus keluar dengan
tegangan masukan terlihat dengan melakukan perhitungan
𝑉𝑖𝑛
𝐼𝑜𝑢𝑡 = 𝑅
, (2.1)

dimana 𝐼𝑜𝑢𝑡 menunjukkan arus keluaran dalam satuan ampere (A), 𝑉𝑖𝑛 menunjukkan
tegangan masukkan dengan satuan volt (V) dan 𝑅 menunjukkan hambatan dengan
satuan ampere (A). Hasil dari persamaan tersebut didapatkan setelah melakukan
perhitungan pada nilai 𝑉𝑖𝑛 dan 𝑅 dengan besar nilai sesuai dengan yang diperlukan.
Gambar 2.1 menunjukkan modul VCCS yang digunakan pada penelitian ini dan
Tabel 2.1 menunjukkan spesifikasi VCCS yang dapat memenuhi kebutuhan.

2.2 Generator Sinyal


Generator sinyal digunakan untuk menghasilkan frekuensi konstan bernilai ±50
kHz dan mengubah frekuensi kotak dari power supply Direct Current (DC) menjadi
frekuensi sinus. Untuk menghasilkan kebutuhan tersebut, digunakan modul ICL8038
DDS sine wave generator yang nilai dan bentuk sinyal dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan. Gambar 2.1 menunjukkan Modul ICL8038 DDS sine wave generator
yang digunakan pada penelitian ini. Gelombang sinyal yang dapat dihasilkan oleh
ICL8038 yaitu gelombang sinyal sinus, segitiga dan persegi dengan rentang 10 Hz
sampai 300 kHz. ICL8038 memiliki osilator internal, frekuensi yang dikendalikan
oleh kapasitor dan potensiometer dengan toleransi kapasitor sebesar 10% atau lebih.
7

Gambar 2.1 VCCS board.


Tabel 2.1 Spesifikasi VCCS

Nama Komponen VCCS

Untuk menghasilkan arus yang


Fungsi
konstan

Tegangan Alternating Current


(AC) yang dihasilkan oleh sine
Input
wave generator dengan
frekuensi

Arus yang konstan dengan


Output
rentang 0.1 – 0.5 mA

Untuk menghasilkan arus yang


Kebutuhan
konstan untuk dialirkan ke
Performansi
tubuh melalui dua elektroda
8

ICL8038 ini menghasilkan gelombang persegi terlebih dahulu, dari gelombang


persegi akan menghasilkan gelombang segitiga, kemudian gelombang segitiga ini
dibentuk untuk menghasilkan gelombang sinus seperti spesifikasi pada Tabel 2.2
[13].
Tabel 2.2 Spesifikasi Modul ICL8038 DDS signal generator
Nama Komponen Modul50 28 ICL DDS signal generator
Untuk mengubah gelombang DC dari power supply
Fungsi
menjadi gelombang sinus
Input Tegangan input 12 – 24 V DC
Gelombang segitiga, kotak dan sinus dengan range
Output
frekuensi 10 Hz – 300 KHz

2.3 Mikrokontroler
Definisi mikrometer yaitu chip yang berwujud Interated Circuit (IC), yang
fungsinya mendapatkan sinyal input, selanjutnya diolah dan memberikan sinyal
output sesuai dengan program yang ada di data. Mikrometer difungsikan sebagai otak
dari produk atau perangkat supaya bisa berinteraksi dengan sekitar lingkungan.
Penelitian ini menggunakan mikrokontroler Modul Wireless Fidelity (Wi-Fi)
NodeMCU ESP8266. Modul ini dapat mengitegrasikan General Purpose Input
Output (GPIO), Pulse Width Modulation (PWM), Industrial

Gambar 2.2 Generator sinyal Modul ICL8038 DDS.


9

Internet Consortium (IIC), 1-Wire, dan Analog to Digital Converter (ADC) semua
dalam satu board. NodeMCU dilengkapi Wi-Fi dan firmware yang bersifat open
source. Pada Gambar 2.3 dan Tabel 2.3 dapat dilihat gambar serta spesifikasi dari
NodeMCU ESP8266.

Tabel 2.3 Spesifikasi NodeMCU ESP8266

Nama Komponen NodeMCU 8266


Sebagai kendali atau otak dari keseluruhan sistem dan
Fungsi
modul Wi-Fi sebagai konektif ke website
Input Tegangan input 3.3 – 5 V
Output Hasil pengolahan data dari software Arduino IDE

Gambar 2.3 NodeMCU ESP8266.


10

2.4 Elektroda
Elektroda yang digunakan terdiri dari empat elektroda dengan fungsi yang
berbeda, yaitu dua elektroda sebagai konduktor untuk mengalirkan arus ke dalam
tubuh dan yang lain dipakai untuk mendapatkan hasil pengukuran setelah tubuh
dialiri arus seperti pada Gambar 2.4. Metode pengukuran elektroda terdiri dari
beberapa jenis, salah satunya metode hand-to-foot yang menggunakan hand grip
untuk tangan dan foot plates untuk kaki [10]. Metode yang digunakan pada penelitian
ini yaitu foot-to-foot atau kaki ke kaki, dengan menggunakan foot plates aluminium.
Tujuan dari penggunaan elektroda berbahan aluminium yaitu agar tingkat
penghantaran arusnya lebih tinggi dan bahannya lebih ringan tetapi kuat untuk
diinjak.

Gambar 2.4 Elektroda.


11

2.5 Prinsip Kerja BIA


2.5.1 Kerja BIA
BIA merupakan suatu cara yang dimanfaatkan untuk mengetahui kadar lemak
dan non lemak pada tubuh manusia dengan memanfaatkan susunan ekuivalen yang
terdiri dari kapasitor dan resistor. Dengan adanya kapasitor dan resistor dalam tubuh,
sehingga dimodelkan menjadi di masa non lemak, massa lemak, masa tulang dan
kadar air. Prinsip kerja dari metode BIA ini yaitu dengan memasukkan arus ke dalam
tubuh manusia, kemudian diukur tegangan yang diperoleh setelah arus listrik sudah
melalui tubuh manusia. Sehingga tegangan yang diperoleh untuk mendapatkan nilai
impedansi tubuh yaitu
𝑉
Z= , (2.2)
𝐼

dimana Z merupakan impedansi yang ada di dalam tubuh dalam satuan ohm (Ω), V
merupakan tegangan yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam tubuh dengan
satuan volt (V), dan I merupakan arus yang dialirkan ke dalam tubuh dengan satuan
ampere (A). Gambar 2.5 menunjukkan model sel fricke komposisi tubuh manusia
terdiri dari XC yaitu reaktansi pada bagian dalam membran sel, kemudian R(ICW) yaitu
resistansi di dalam membran sel yang terdiri dari unsur Dihidrogen Oksida (air) dan
Kalium dengan simbol H2O-K, dan R(ECW) yaitu resistansi yang berada di luar
membran sel yang terdiri dari unsur Dihidrogen Oksida (air) dan Natrium dengan
simbol H2O-Na.

Xc R(ICW)

R(ECW)

Gambar 2.5 Model sel fricke [9].


12

2.6 Instrumentation Amplifier

Modul ini menggunakan AD623 yang digunakan sebagai penguatan perbedaan


tegangan yang keluar dari tubuh manusia. AD623 merupakan penguat instrumentasi
terintegrasi satu atau dua supply yang memberikan swing output rail-to-rail
menggunakan tegangan supply dari 3 V sampai 12 V. Gambar 2.6 menunjukkan
instrumentation amplifier AD623, yang memiliki fleksibilitas untuk pengguna lebih
unggul dengan memungkinkan pemrograman resistor set penguatan tunggal dan
dengan menyesuaikan diri dengan konfigurasi pin out standar industri 8-lead serta
tanpa menggunakan resistor eksternal untuk mengatur penguatan. Modul AD623
dikonfigurasi untuk gain unity (G = 1) [16]. Tabel 2.4 menunjukkan spesifikasi
penguatan yang dapat mencukupi kebutuhan tersebut.

Tabel 2.4 Spesifikasi Instrumentation Amplifier AD623

Nama Komponen Instrumentation amplifier AD623

Fungsi Penguat tegangan keluaran

Perbedaan tegangan AC dari tubuh


Input
manusia

- Kisaran gain 1 sampai 1000

- Tegangan AC yang sudah


Output
dilakukan penguatan perbedaan
tegangan

Untuk menguatkan perbedaan


Kebutuhan
tegangan yang keluar dari tubuh
Performansi
manusia dan salurkan ke BPF
13

2.7 Band Pass Filter (BPF)

Gabungan Low Pass Filter (LPF) dan High Pass Filter (HPF) merupakan
rancangan rangkaian BPF. Fungsi dari BPF pada penelitian ini yaitu untuk
membersihkan frekuensi yang tidak diinginkan pada rentang tertentu. Bandwidth dari
rangkaian BPF terdapat pada rentang frekuensi 25 kHz hingga 80 kHz. Hasil
rangkaian dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.6 Instrumentation amplifier AD623.

Gambar 2.7 BPF board.


14

2.8 AC to DC Converter
AC to DC converter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk
mengubah arus analog menjadi arus digital. Tujuan dari perubahan yaitu mengubah
nilai AC hasil dari rangkaian BPF menjadi nilai DC agar dapat dibaca dan diolah oleh
mikrokontroler. Bentuk rangkaian AC to DC converter yang digunakan yaitu seperti
Gambar 2.8.

Gambar 2.8 AC to DC Converter.


BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Desain Perancangan Sistem


Penelitian ini melakukan perancangan dua subsistem yaitu subsistem identity
reader dan power supply. Subsistem identity reader berfungsi untuk mencari nilai
persentasi kadar lemak, kadar air dan masa tulang. Sedangkan subsistem power
supply berperan sebagai sumber utama seluruh komponen. Berikut blok diagram
perancangan sistem seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1 dimana garis putus-
putus merupakan garis penghubung antara komponen terhadap sumber tegangan yang
dibutuhkan untuk mengaktifkan komponen tersebut. Sedangkan untuk garis solid
merupakan hubungan antar komponen. Hubungan yang

Mikrokontroler
Pembagi Tegangan

12 V Generator Sinyal
Baterai

5V
VCCS

Elektroda

Instrumentation Amplifier

BPF

AC/DC Converter

Gambar 3.1. Blok diagram subsistem identity reader dan power supply.
22

dimaksud yaitu keluaran dari komponen pada posisi teratas akan menjadi masukan
kepada komponen lain.

3.1.1 Perancangan Subsistem Identity Reader


Subsistem identity reader merupakan subsistem yang akan mengukur massa
lemak dengan menggunakan metode BIA sistem pengambilan data massa lemak dan
massa non-lemak tubuh. Kemudian pengolahan data akan diolah oleh mikrokontroler
agar menampilkan persentasi kadar lemak, kadar air dan masa tulang. Komponen-
komponen yang digunakan pada pengukuran dengan metode BIA yaitu sebagai
berikut:
1. NodeMCU
NodeMCU yang digunakan pada pengukuran ini yaitu NodeMCU ESP8266
yang sudah dilengkapi dengan modul Wi-Fi ESP8266. Pemilihan NodeMCU
ESP8266 sebagai mikrokontroler seluruh sistem karena tidak membutuhkan
modul Wi-Fi eksternal untuk menghubungkan mikrokontroler dengan interface
berupa website seperti mikrokontroler yang lain.

2. Modul50 28 ICL DDS signal generator


Berikut subyek untuk mengaktifkan Modul50 28 ICL8038 DDS signal
generator dengan menggunakan input power supply DC.

3. VCCS
Modul yang digunakan untuk mencapai nilai yang dibutuhkan pada penelitian
ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.1 serta penjelasan lihat Subbab 2.1.

4. Instrumentation Amplifier AD623

Pemilihan Instrumentation Amplifier AD623 sebagai penguatan pada


penelitian ini karena dapat menghasilkan penguatan yang cukup besar yaitu
sekitar 1000 kali penguatan [16]. Dengan nilai penguatan ini sangat tepat
23

digunakan untuk mendukung hasil pengukuran tegangan elektroda yang sangat


kecil.
5. Band Pass Filter (BPF)
Perancangan rangkaian BPF dilakukan untuk menghilangkan derau dengan
cara meloloskan frekuensi diatas 25 kHz dan dibawah 80 kHz. Rangkaian yang
direalisasikan untuk mencapai nilai tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.5.5.1
dengan penjelasannya seperti pada Subbab 2.5.5.

6. AC to DC converter
Perancangan AC to DC converter dilakukan menggunakan op-amp LM358
untuk mengubah sinyal AC menjadi sinyal DC, sehingga hasil pengukuran dapat
dibaca mikrokontroler.

3.1.2 Perancangan Subsistem Power Supply


Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan tegangan sebagai sumber utama
keseluruhan produk yang mana terdiri dari tegangan +12 V, -12 V dan 5 V.
Sumber yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut yaitu dua buah baterai 9 V
yang diserikan sehingga menghasilkan nilai 18 V, kemudian dilakukan pembagi
tegangan.

3.2 Desain Perancangan Fisik


Perancangan fisik pada produk ini desain nya terbagi menjadi dua yaitu software
dan hardware. Hardware pada alat ini ini dijelaskan serupa dengan timbangan digital
yang dimensinya 𝑝 atau panjang 40 cm, 𝑙 atau lebar 40 cm dan 𝑡 atau tebal 5 cm.
Sebagai basis atas menggunakan plat besi dengan ketebalan 2 mm, dan ketinggian
maksimal diatur pada 200 cm di tiang yang dapat diatur ketinggiannya. Fungsi tiang
itu adalah mendukung pengukuran tinggi. Berat yang dimiliki produk ini antara 1 – 5
kg. Bentuk dimensi produk seperti pada Gambar 3.2 yang menunjukkan dimensi
panjang dan lebar, Gambar 3.3 menunjukkan dimensi tinggi produk serta tinggi tiang.
24

Gambar 3.5 dan 3.6 menunjukkan ilustrasi pemakaian produk. Berikut ini gambar
ilustrasi dari produk desain perancangan fisik untuk hardware [7].

Gambar 3.2 Tampilan tampak atas [7].

Gambar 3.3 Tampilan tampak samping [7].


25

Gambar 3.4 Tampilan tampak depan [7].

Gambar 3.5 Ilustrasi pemakaian produk (depan) [7].


26

Gambar 3.6 Ilustrasi pemakaian produk (samping) [7].


27

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS

4.1 Hasil Implementasi Subsistem Identity Reader


Bentuk peletakan seluruh komponen subsistem identity reader pada printed
circuit board (PCB) bolong ditunjukkan seperti pada Gambar 4.1. Hasil implementasi
subsistem identity reader dilakukan beberapa tahap, berikut penjelesannya:
4.1.1 Implementasi Modul50 28 ICL DDS signal generator
Hasil implementasi dari Modul50 28 ICL DDS signal generator yaitu
menampilkan gelombang sinus dengan nilai frekuensi ±50 KHz dengan sumber
tegangan DC. Hasil pengujian implementasi Modul50 28 ICL DDS signal
generator berupa sinyal segitiga, kotak dan sinus seperti pada Gambar 4.2 – 4. 4.

Gambar 4.1 Bentuk peletakan komponen.


28

Gambar 4.2 Hasil gelombang segitiga.

Gambar 4.3 Hasil gelombang kotak.

Gambar 4.4 Hasil gelombang sinus.


29

Pada pengujian Modul50 28 ICL DDS signal generator yaitu dengan


menguji frekuensi minimum dan maksimum berdasarkan jumper batas nilai
minimum dan maksimum frekuensi pada rentang 400 Hz – 10 KHz. Hasil dari
pengujian tersebut yaitu batas minimum 400 Hz dan batas maksimum 10 KHz
sehingga diputuskan jumper batas sesuai. Kemudian dilanjut dengan mencari
hasil output agar menghasilkan 50 KHz dan hasil yang diperoleh seperti gambar
di atas. Untuk memperoleh hasil tersebut dilakukan pengujian pada Modul50 28
ICL DDS signal generator dengan memahami fungsi-fungsi utama modul
tersebut. Berikut Gambar 4.1.1.4 penjelasan fungsi dari penggunaan Modul50 28
ICL DDS signal generator. Keterangan penomoran dari fungsi penggunaan pada
Gambar 4.5 yaitu sebagai berikut: (1) input sumber utama modul yaitu tegangan
DC 12 V, (2) output untuk keluaran gelombang segitiga, kotak dan sinus, (3)
switch untuk mengganti gelombang antara segitiga dan sinus, (4) kontrol
pengaturan nilai frekuensi sesuai dengan batas frekuensi berdasarkan jumper
nilai minimum dan maksimum yang dipilih, (5) kontrol pengaturan nilai
amplitude sesuai dengan yang dibutuhkan, (6) kontrol pengaturan kasar dan halus
frekuesnsi dan (7) jumper untuk memilih batas nilai minimum dan maksimum
frekuensi.

Gambar 4.5 Komponen pada Modul50 28 ICL DDS.


30

4.1.2 Implementasi Modul VCCS


Dalam pengimplementasian modul VCCS ini dilakukan pengujian nilai arus
yang dihasilkan modul tersebut dengan menggunakan sumber sebesar 12 – 15 V,
dimana arus yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebesar 0.1 – 0.5 mA.
Untuk mengaktifkan VCCS dibutuhkan sumber tegangan +12 V, -12 V dan
GND. Penjelasan fungsi untuk penggunaan modul VCCS dapat dilihat pada
Gambar 4.6. Input sumber utama modul VCCS diperoleh dari tegangan DC hasil
dari pembagi tegangan. Sedangkan untuk input sine yang dimaksud merupakan
hasil dari output Modul50 28 ICL DDS signal generator dan output dari VCCS
akan di–input kepada elektroda yang nantinya akan dialirkan ke tubuh manusia.
Hasil dari pengukuran dapat dilihat seperti pada Gambar 4.7 dan 4.8, dimana
hasil keluaran arus yang dihasilkan modul VCCS adalah sebesar 0.39 mA dan
0.4 mA, yang besar nilai arus sesuai dengan range yang dibutuhkan dalam
penelitian ini yaitu sebesar 0.1 − 0.5 mA. Rentang nilai tersebut adalah rentang
nilai arus yang aman untuk tubuh manusia karena nilai arus VCCS ini yang akan
dialirkan ke dalam tubuh manusia dengan menggunakan elektroda sebagai
parameter pendukung pengukuran komposisi tubuh pada manusia [1]. Hasil
pengujian VCCS yang diperoleh seperti pada Gambar 4.7 dan 4.8 merupakan
hasil pengujian pada elektroda.

Gambar 4.6 Penjelasan fungsi penggunaan modul VCCS.


31

Gambar 4.7 Hasil pengukuran pada VCCS.

Gambar 4.8 Hasil pengukuran pada elektroda.


32

4.1.3 Implementasi Modul Amplifier AD623


Dalam pengimplementasian modul amplifier AD623 ini dilakukan pengujian
penguatan dengan mengukur nilai keluaran modul tersebut dengan sumber dari
hasil pengukuran tegangan elektroda. Besar nilai penguatan diperoleh dari hasil
perbandingan antar keluaran dengan sumber tegangan seperti pada (4.1).
Implementasi modul amplifier AD623 dapat dilihat pada Gambar 2.6, sedangkan
Gambar 4.9 dan 4.10 menunjukkan hasil pengujian yang diperoleh.
Dari hasil pengujian Gambar 4.10 dapat diketahui bahwa terdapat penguatan
yang dihasilkan modul amplifier AD623. Besar dari penguatan yaitu
𝑉𝑖𝑛
𝑃 = , (4.1)
𝑉𝑜𝑢𝑡

dimana 𝑉𝑖𝑛 adalah 0,435 V dan 𝑉𝑜𝑢𝑡 0,054 V menghasilkan 𝑃 sebesar 8,056 V.
Untuk menghasilkan nilai yang terbaik yaitu hasil penguatan mencapai >1 V agar
lebih mudah terbaca oleh mikrokontroler.

Gambar 4.9 Tegangan input untuk pengujian.


33

4.1.4 Implementasi Rangkaian Band Pass Filter (BPF)


Pengimplementasian rangkaian BPF ini dilakukan dengan membuat modul
rangkaian BPF yang sebelumnya telah disimulasikan menggunakan Proteus.
Selanjutnya, BPF pada penelitian ini dimanfaatkan untuk menghilangkan noise
yang merusak sinyal frekuensi dari elektroda pada rentang 25 kHz hingga 80
kHz. Rangkaian simulasi BPF dapat dilihat pada Gambar 4.11, sedangkan
Gambar 2.7 menunjukkan rangkaian implementasi BPF dan hasil dari
implementasi rangkaian BPF seperti pada Gambar 4.12.

Gambar 4.10 Hasil pengujian modul amplifier AD623.

Gambar 4.11 Rangkaian simulasi BPF.


34

4.1.5 Implementasi Rangkaian AC to DC Converter


Dalam pengimplementasian rangkaian AC to DC converter ini dilakukan
pembuatan modul rangkaian AC to DC converter yang telah disimulasikan
menggunakan Proteus, AC to DC converter pada penelitian ini digunakan untuk
mengonversikan tegangan AC dari elektroda menjadi tegangan DC. Gambar 4.13
menunjukkan rangkaian AC to DC converter, Gambar 5.14 merupakan hasil
pengujian simulasi AC to DC converter dan Gambar 2.8 menunjukkan rangkaian
implementasi.

Gambar 4.12 Hasil pengujian implementasi rangkaian BPF.

Gambar 4.13 Rangkaian AC to DC Converter.


35

4.1.6 Implementasi Elektroda


Pada implementasi elektroda yaitu memastikan elektroda yang berbahan
aluminium teraliri arus yang diperoleh dari VCCS. Sehingga nilai arus yang
terukur pada elektroda sama dengan output VCCS. Implementasi elektroda dapat
dilihat pada Gambar 4.15 dan hasil pengujian pengukuran arus pada elektroda
ditunjukkan pada Gambar 4.16.
Untuk pengujian pada elektroda yaitu dengan mengukur besar arus yang
mengalir pada elektroda dan membandingkan dengan besar arus yang dihasilkan
VCCS. Hasil pengukuran pada VCCS diperoleh sebesar 0.39 mA sebelum
dialirkan ke elektroda, dan hasil pengukuran pada elektroda memiliki nilai arus
sebesar 0.4 mA. Dari pengukuran tersebut menunjukkan bahwa pada elektroda
berhasil, karena perbedaan dari kedua komponen hanya 0.01 mA dimana nilai
tersebut masuk ke dalam toleransi error pengukuran.

Gambar 4.14 Hasil pengujian simulasi rangkaian AC to DC Converter.


36

Gambar 4.15 Implementasi elektroda.

Gambar 4.16 Hasil pengujian arus pada elektroda.


37

4.2 Perancangan Subsistem Power Supply


Pada perancangan subsistem power supply yaitu untuk menghasilkan nilai
tegangan +12 V, -12 V dan +5 V yang digunakan sebagai sumber utama seluruh
komponen sistem. Untuk mendapat nilai tersebut dilakukan beberapa tahap sebagai
berikut:

4.2.1 Tegangan +12 V dan -12 V


Pada tahap ini bertujuan agar menghasilkan nilai tegangan +12 V dan -12 V
dengan cara membuat rangkaian pembagi tegangan dengan sumber baterai 9 V
dirangkai seri sejumlah 2 buah sehingga menghasilkan 18 V. Rangkaian
implementasi dan hasil pengukuran pembagi tegangan dapat dilihat pada Gambar
4.17 – 4.18. Rangkaian pembagi tegangan yang dibuat menggunakan 2 buah
resistor untuk masing-masing kebutuhan tegangan. Hasil dari pembagi tegangan
pada implementasi tidak menghasilkan 12 V karena tegangan total dari baterai
juga tidak bernilai 18 V. Untuk hasil perhitungan pembagi tegangan akan
dijelaskan sebagai berikut, dengan nilai 𝑅1 = 1 𝑘Ω , 𝑅2 = 2 𝑘Ω dan 𝑉𝑖𝑛 = 18 𝑉

𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑅2 = 𝑉𝐼𝑁 , (4.2)
𝑅1 +𝑅2

maka 𝑉𝑜𝑢𝑡 atau tegangan yang melewati 𝑅2 yang diperoleh dari rumus yaitu 12
V. dimana 𝑉𝑜𝑢𝑡 atau 𝑉𝑅2 merupakan tegangan yang ingin diperoleh dari hasil
rangkaian pembagi tegangan yaitu dari 18 V menjadi 12 V. 𝑅1 dan 𝑅2
merupakan resistansi yang berfungsi sebagai pembagi tegangan, dimana
tegangan yang digunakan yaitu nilai tegangan yang melewati 𝑅2 . 𝑉𝑖𝑛 merupakan
tegangan input dari baterai yang akan dibagi sesuai degan kebutuhan. Untuk
menghasilkan nilai -12 V yaitu dengan membalikkan hasil pembagi tegangan
+12 V menjadi tegangan input -12 V pada komponen yang membutuhkan,
sedangkan hasil pembagi tegangan -12 V menjadi tegangan input +12 V pada
komponen yang membutuhkan.
38

Gambar 4.17 Rangkaian implementasi pembagi tegangan.

Gambar 4.18 Hasil pengukuran nilai tegangan total baterai.


39

4.2.2 Tegangan 5 Volt


Tahap ini bertujuan untuk manghasilkan tegangan 5 V menggunakan
rangkaian IC regulator LM7805 dengan sumber input 12 V.

4.3 Future Work


Implementasi pengembangan dari penelitian ini yaitu mencari nilai
resistance pada tubuh manusia. Nilai resistance tersebut akan digunakan sebagai
input untuk menghitung nilai FFM atau berat masa non lemak pada tubuh. Dari
nilai FFM yang diperoleh akan dihitung mencari nilai kadar lemak, kadar air dan
massa tulang. Hasil perhitungan akan ditampilkan pada website sebagai interface
user.

Gambar 4.19 Hasil pengukuran nilai pembagi tegangan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Laporan Tugas Akhir ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengujian dan implementasi frekuensi dilakukan untuk menghasilkan sinyal
sinus dengan besar >50 kHz. Komponen yang dapat mencukupi kebutuhan
tersebut digunakan modul ICL8038 DDS signal generator, dimana modul
ICL8038 DDS signal generator dapat menghasilkan 3 bentuk sinyal berupa
sinyal sinus, segitiga dan kotak dengan rentang nilai 10 Hz – 300 kHz. Hasil
yang sudah diperoleh dari pengujian dan implementasi yaitu berupa sinya sinus
dengan besar 50 kHz, dimana hasil tersebut sesuai kebutuhan.
2. Pengujian arus listrik yang akan dialirkan kedalam tubuh manusia untuk
mencari resistansi tubuh yaitu pada rentang 0.1 mA - 0.5 mA, yang dilakukan
pada modul VCCS. Hasil dari pengujian diperoleh sebesar 0.4 mA, kemudian
setelah diimplementasikan terhadap elektroda diperoleh nilai arus sebesar 0.39
mA.
3. Pada penelitian selanjutnya, arus tersebut akan digunakan untuk implementasi
perhitungan mengukur BIA. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan
berikutnya untuk mewujudkan sistem timbangan BIA yang lebih sempurna
sebagai kontribusi kami dalam perkembangan teknologi BIA.

5.2 Saran

Adapun saran setelah melakukan pengujian dan implementasi arus VCCS yang
aman pada tubuh manusia untuk pengembang metode Bioelectrical Impedance
Analysis (BIA) yaitu :
1. Mengunakan elektroda yang bisa menempel pada konduktor elektroda berbahan
aluminum.
35

2. Pengukuran bentuk dan besar frekuensi pastikan mengikuti data sheet modul,
untuk menghindari kerusakan komponen modul tersebut.
xiii

REFERENSI

[1] “Bioelectrical impedance analysis in body composition measurement: National


Institutes of Health Technology Assessment Conference Statement,” The American
Journal of Clinical Nutrition, Vol. 64, Issue 3, Pages 524S–532S, September 1996.

[2] D. N. Wijayanti, H. Sukmaningtyas, dan D. Y. Fitranti, “Kesesuaian Metode


Pengukuran Persentase Lemak Tubuh Skinfold Caliper dengan Metode Biolectrical
Impedance Analysis,” Jurnal Kedokteran Diponegoro, vol. 7, no. 2, Mei 2018,
ISSN:2540-8844.

[3] S. Shakeryan, M. Nikbakht, dan H. B. Kashkoli, "Validation of Percent Body Fat


Using Skinfoldthickness, Bioelectrical Impedance Analysis and Standard Hydrostatic
Method in Male Wrestlers", Journal of Public Health and Epidemiology, vol.5(1), pp.
15–19, 2013.

[4] OMRON. “Intruction Manual Body Composition Monitor Model HBF-375


Karada Scan,” [Online]. Available: https://www.omronhealthcare-ap.com. [Diakses 1
Juni 2021].

[5] Irrtum dan Ä. vorbehalten. [Online]. “Manual Book Beurer BG 21,” Ulm
(Germany), ISSN:752.757-071, Available:
https://i6.cdscdn.com/imagesOK/notice/beurer-bg21-4211125764302.pdf . [Diakses 1
Juni 2021].

[6] National Health and Nutrition Examination Survei (NHANES). [Online]. “Duel
Energy X-Ray Absorptiometry (DXA) Procedures Manual,” January 2007, Available:
https://www.cdc.gov/nchs/data/nhanes/nhanes_07_08/manual_dexa.pdf . [Diakses 1
Juni 2021].

[7] T. Anarki dan J. Faer, “Stability Detector for Weight Ideality,” dalam B-Series,
Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, 2021.

[8] T. Anarki, “Perancangan Sistem Pengukuran Body Mass Index (BMI) &
Monitoring Stability Detector For Weight Ideality Berbasis Web,” dalam Tugas
Akhir, Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Februari 2021.

[9] G. Winasis, M. A. Riyadi, dan Darjat, “Perancangan Alat Pengukur Persentase


Lemak Tubuh dengan Metode Foot-to-Foot Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)
4 Elektroda Berbasis Mikrokontroler Arduino,” Journal of Public Health and
Epidemiology, vol.5(1), pp. 15–19, 2013.

[10] A. Nugraha, M. A. Riyadi, dan T. Prakoso, “Rancang Bangun Alat Pengukur


Persentase Lemak Tubuh dengan Metode Whole Body Measurement Bioelectrical
xiv

Impedance Analysis (BIA) Empat Elektroda Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 32,”


transient, vol. 5, no.2, Juni 2016, ISSN:2302-9927,163.

[11] D. S. Barker, A. Restelli, J. A. Fedchak, J. Scherschlight, dan S. Eckel, “A


Radiofrequency Voltage-Controlled Current Source for Quantum Spin
Manupulation,” Review of Scietific Instrumnets, vol. 91, no. 10, 2020, DOI:
10.1063/5.0011813.

[12] I. Sapuan, M. Yasin, K. Ain, dan R. Apsari, “Anomaly Detection Using Electric
Impedance Tomography Based on Real and Imaginary Images,” Jurnal Teknik
Biomedik, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlanggga, Surabaya, 30 maret
2020.

[13] Data sheet, "Controlled Oscillator. ICL8038 Datasheet," Intersil, September


1998. [Online]. Available: https://datasheetspdf.com/pdf/468079/Intersil/ICL8038/1.
[Accessed 13 September 2021].

[14] Data Sheet, "Texas Instruments," September 2015. [Online]. Available:


http://www.tainstruments.com. [Accessed 12 September 2021].

[15] W. Pramajaya, A. W. B. Santoso, dan U. Budiarto, "Analisa Pengaruh Variasi


Kampuh Las dan Arus Listrik Terhadap Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro
Sambungan Las TIG (Tungsten Intert Gas) pada Alumunium 6061," Jurnal Teknik
Perkapalan, vol. 7, pp. 286-293, 2019.

[16] Analog Devices, Inc. 1999, “AD623 Dataheet”.

Anda mungkin juga menyukai