DOSEN PEMBIMBING
Dr. Solekhan, ST. MT.
Budi Gunawan, S.T., M. T.
Menyetujui,
Mengetahui
Ketua Program Studi ....... Koordinator Skripsi/Tugas Akhir
C. RINGKASAN
Di era modern kebutuhan kehidupan bergantung pada
energi listrik dimana semua orang tidak akan bisa hidup secara mudah
tanpa energi listrik. Perlu diketahui energi listrik juga membutuhkan
instalasi listrik untuk menyalurkan energi listrik dari sumber listrik ke
beban atau peralatan listrik, dimana instalasi listrik harus sesuai dengan
PUIL 2011.
1
D. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di kehidupan modern saat ini energi listrik merupakan suatu energi
yang memiliki manfaat besar bagi banyak orang di dunia ini, tanpa adanya
energi listrik dunia ini akan terasa sulit dalam menjalani kehidupan sehari
hari. energy listrik merupakan suatu energi yang tersimpan pada arus listrik
untuk menjalankan atau menggerakkan peralatan listrik”. (Marsudi Djiteng.
2005. “Pembangkit Energi Listrik”).
Selain bermanfaat bagi kehidupan, tenaga listrik memiliki potensi
berbahaya bagi keselamatan jika salah dalam penanganan dan pemanfaatan.
Akibat dari kesalahan yang sering terjadi adalah kebakaran salah satu contoh
yang diduga diakibatkan oleh arus bocor atau arus hubung pendek listrik
ataupun kecelakaan akibat terkena/tersentuh arus listrik sehingga
menyebabkan luka bahkan korban jiwa. Oleh sebab itu, untuk menghindar
dari kejadian yang tidak diinginkan, penyelenggaraan ketenagalistrikan wajib
memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan, yang bertujuan untuk
mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, aman dari bahaya
terhadap manusia dan makhluk hidup lain, serta ramah lingkungan sesuai
amanah Undang-Undang no 30 tahun 2009, Pasal 44 Ayat 1.(May, 2016)
Instalasi listrik itu sendiri dalam kehidupan manusia sangat
dibutuhkan untuk mengalirkan dan memakai energi listrik. Akan tetapi
instalasi listrik harus sesuai dengan PUIL(persyratan umum instalasi listrik)
2011 agar terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan energi
listrik dalam instalasi voltase rendah yang di tetapkan melalui Permen ESDM
Nomor 36 Tahun 2014 menjadi standar wajib. (May, 2016)
Mengingat bahwa penelitian yang saya lakukan ada pada
laboratorium teknik elektro gedung K Universitas Muria Kudus yang mana
digunakan untuk praktikum teknik elektro . Maka untuk parameter yang saya
tinjau yaitu : Beban total, kapasitas pengaman, sistem pentanahan, iluminasi
atau pencahayaan agar nantinya memberikan suatu keamanan dan
keselamatan pengguna laboratorium teknik elektro. Oleh karena itu, saya
sebagai penulis mengadakan studi dan analisa sistem instalasi listrik di
2
gedung K Universitas Muria Kudus sebagai skripsi dalam menyelesaikan
studi perguruan tinggi.
2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana sistem kelistrikan yang berada pada laboratorium teknik
elektro gedung K Universitas Muria Kudus?
2. Bagaimanakah perbandingan sistem instalasi listrik laboratorium
teknik elektro gedung K dengan PUIL 2011 yang berlaku?
3. Batasan Masalah
Karena luasnya dari sistem instalasi listrik itu sendiri, maka pada studi
penelitian ini hanya akan membahas mengenai;
1. Perhitungan Beban Total.
2. Kapasitas pengaman serta sistem pentanahan (Grounding dan Petir)
3. Perhitungan Iluminasi.
4. Hanya laboratorium teknik elektro yang dibuat untuk studi dan analisa
4. Tujuan
Tujuan dari studi penelitian yang saya lakukan nanti antara lain :
1. Menganalisa sistem instalasi listrik pada laboratorium teknik elektro
gedung K Universitas Muria Kudus.
2. Membandingkan hasil pengukuran dan analisa sistem instalasi listrik
Gedung K Universitas Muria Kudus dengan PUIL 2011 untuk
memberikan suatu rekomendasi jika ada peralatan yang belum sesuai
dengan PUIL 2011.
5. Manfaat
Tugas akhir/Skripsi ini nantinya memberikan sebuah hasil penelitian
bahwa gedung K universitas Muria kudus khususnya di ruang laboratorium
teknik elektro dikatakan baik dalam sitem instalasi listriknya agar nantinya
memberikan sebuah keamanan dan keselamatan selama kegiatan perkuliahan
praktikum listrik. Jika ada kekurangan maka nantinya ada rekomendasi untuk
anjuran perbaikan agar sesuai dengan PUIL 2011.
3
E. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu yang berjudul “ANALISIS KELAYAKAN
INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL DIATAS 15 TAHUN
BERDASARKAN PUIL 2011 DI KECAMATAN TANJUNG PANDAN
Instalasi listrik merupakani bagian penting dalam fungsinya sebagai media
untuk mengalirkan listrik khususnya dirumah tinggal. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kinerja instalasi listrik haruslah menjadi perhatian
pengguna. Merujuk pada PERMEN ESDM Nomor 00045 Tahun 2005,
pengujian kelayakan instalasi listrik lebih dari 15 Tahun penting untuk
dilakukan demi keselamatan. Terdapat empat parameter tinjauan yang
diambil dari PUIL 2011 yaitu: tahanan isolasi, resistansi pentanahan, luas
penampang penghantar, dan pengaman instalasi (MCB). Hasil analisis data
menunjukkan persentase faktor kelayakan tahanan isolasi sebesar 93%,
resistansi pentanahan instalasi sebesar 0%, luas penampang penghantar
sebesar 85% dan pengaman instalasi (MCB) ditinjau dari kondisi fisiknya
sebesar 89%, maka secara keseluruhan installasi rumah tinggal di
kecamatan Tanjungpandan 100% tidak laik pakai”. (Mikdar., 2011)
a) Instalasi Listrik
Instalasi listrik merupakan perlengkapan yang digunakan untuk
menyalurkan energi listrik dari sumber ke beban peralatan listrik. Di
indonesia Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) adalah dokumen
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang wajib digunakan untuk standar
acuan dalam pemasangan instalasi tenaga listrik tegangan rendah. PUIL
2011 memuat berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan instalasi
tenaga listrik antara lain jenis dan persyaratan peralatan, tata cara dan
kondisi pemasangan, spesifikasi teknis, besaran listrik, dan
sebagainya.(Khasanah et al., 1970)
4
Beban listrik merupakan tenaga listrik yang didistribusikan ke
konsumen yang digunakan sebagai sumber daya peralatan yang
membutuhkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Peralatan tersebut
umumnya bisa berupa lampu (penerangan), beban daya (untuk motor
listrik), pemanas, dan sumber daya peralatan elektronik. Berdasarkan jenis
konsumen energi listrik dibagi beberapa yaitu, beban rumah tangga, beban
komersial, beban industri, dan beban fasilitas.(Muhsin, 2020)
Perhitungan beban total pada suatu instalasi listrik sangat di
perlukan untuk mengetahui berapa beban totalnya apakah telah sesuai
dengan daya pada rumah atau sebuah gedung. Untuk perhitungan beban
total itu sendiri yang di hitungang adalah Daya Nyata nya, untuk itu
dibawah ini adalah rumus sebagai dasar untuk perhitungan secara manual.
1. Daya aktif
Rumus perhitungan daya aktif bersumber dari trafo ataupun ganset
terdapat pada persamaan sebagai berikut : (Akbar et al., 2017)
P = V x I x Cos 𝜑
Keterangan :
P Daya Nyata (Watt)
V Tegangan (Volt)
I Arus (Ampere)
2. Daya semu
Daya semu untuk fasa tunggal, sirkit dua kawat adalah hasil
perkalian sakelar arus efektif dan beda tegangan efektif. Jadi daya
semu S dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut : (Akbar et al.,
2017)
Ps = V x I
Keteranagan :
Ps Daya Semu (Volt Ampere)
5
V Tegangan (Volt)
I Arus (Ampere)
3. Daya reaktif
Persamaan daya reaktif dibawah ini merupakan suatu daya yang
diperlukan rangkaian megnetisasi untuk suatu peralatan listrik, sebagai
berikut : (Akbar et al., 2017)
1 phasa Q = V x I x Sin Ø
Keterangan :
Q Daya Reaktif (VAR)
V Tegangan (V)
I Arus (Ampere)
Sin Ø Faktor Daya
6
Gambar Karakteristik MCB Sumber: (Feriyanto, 2010)
7
Tangga dan Sejenisnya - Bagian 1: Pemutus Sirkit untuk Operasi Arus
Bolak-balik, sebagai Standar Wajlb. (May, 2016)
8
220 27500 125
Untuk beban lebih: MCB akan mulai bekerja jika arus beban mencapai
1,45 In , dan akan trip setelah waktu selama: (May, 2016)
t ≤ 1 jam (utk In ≤ 63 A).
t ≤ 2 jam (utk In > 63 A).
Jenis B, C dan D adalah jenis MCB yang biasa digunakan oleh
pelanggan, sedangkan jenis CL adalah MCB yang digunakan PLN sebagai
pembatas arus/beban (current limiter) pelanggan. (May, 2016)
Inilah gamabar tabel standarisasi daya :
9
Sumber : (Feriyanto, 2010)
10
mengakibatkan turunnya konsentrasi kerja, meningkatkan tingkat
kecelakaan kerja dan mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan,(Khasanah et al., 1970)
Dimana :
CU = Coofesien of utilization
11
F. METODOLOGI
Metode penelitian yang akan saya gunakan adalah metode
pengamatan di lapangan dimana saya melakukan dengan cara assesment,
menggambar instalasi listrik existing, dan melakukan pengambilan data
pengukuran, setelah itu di bndingkan dengan teori dan acuan PUIL 2011
hingga akhirnya mendapat kesimpulan jika kondisi instalasi baik maka
tidak ada rekomendasi perbaikan, namun jika ada yang sesuai dengan
aturan nanti ada rekomendasi perbaikan.
MULAI
ASSESMENT
MENGGAMBARINSTALASI LISTRIK
DI BANDINGKAN DENGAN
PUIL 2011
TIDAK
SESUAI?
REKOMENDASI
OPTIMALISASI
YA
SELESAI
12
A. Tempat Penelitian
Tempat untuk penelitian berada pada laboratorium teknik elektro gedung K
Universitas Muria Kudus
B. Tahap Persiapan :
1. Mempersiapkan semua alat penelitian yang akan digunakan.
2. Memakai APD
C. Tabel pengambilan data pengukuran :
1. Beban total :
Lampu
Jumlah Beban
Komputer
Jumlah beban
AC
13
Jumlah beban
Proyektor
Jumlah beban
Grounding
Petir
Laboran
Lab Analog
Workshop
Lab Robotika
Lab Digital
Kamar Mandi 1
Kamar mandi 2
Lobi
14
Tabel 2. Jadwal Kegiatan (nomer tabel menyesuaikan urutan nomor tabel sebelumnya)
2. Gambar Teknik
4. Analisa Perbandingan
5. Pembuatan Laporan
15
G. DAFTAR PUSTAKA
Akbar, J., Notosudjono, D., & Machdi, A. R. (2017). Studi Evaluasi Perencanaan
Kebutuhan Daya pada Instalasi Listrik di Gedung Harco Glodok Jakarta.
Jurnal Online Mahasiswa (Jom) Bidang Teknik Elektro, 1, 1–10.
https://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/view/505
Diatas, T., Berdasarkan, T., & Di, P. (2011). ANALISIS KELAYAKAN INSTALASI
LISTRIK RUMAH. 1–4.
Khasanah, N., Elektro, T., Semarang, U., Instalasi, E., & Voltage, D. (1970).
Gedung Produksi Fashion Teknologi. 1–6.
16