Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH INSTALASI TENAGA

LISTRIK BANGUNAN
INDEKS (KOST)

Dosen Pengampu: Dr. Ir. Purwoharjono, S.T., M.T., IPM.

Disusun Oleh:

Vieri Dwi Maulidin_D1021211094

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2023
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Insalasi Tenaga
Listrik Bangunan Indeks (Kost)”
Penulis menyadari bahwa didalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan
dan pengarahan dari para dosen Universitas Tanjungpuram serta pihak-pihak yang telah
tulus ikhlas memberikan bantuan baik secara moril dan materi. Semoga amal kebaikan
serta keikhlasan mereka mendapat balasan setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang
membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
perkembangan teknologi kedepan.

i
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantari………………………………………………………………………………………………………..i
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................................................................2
1. Instalasi Tenaga Listrik....................................................................................................................................2
2. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).......................................................................................................3
3. Instalasi Penerangan Rumah Tinggal Sederhana.............................................................................................4
4. Keamanan dan Keselamatan Instalasi Listrik..................................................................................................5
5. Komponen Instalasi Listrik.............................................................................................................................6
BAB III HASIL PENGAMATAN..............................................................................................................................7
A. Perencanaan....................................................................................................................................................7
B. Gambar Rangkaian Bangunan Indekes (Kost)................................................................................................7
C. Perhitungan Bahan Dan Anggaran Yang Akan Dipakai..................................................................................8
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi,
manusia menghendaki kehidupan yang lebih nyaman. Salah satu cara yang
ditempuh adalah dengan memanfaatkan energi listrik. Listrik merupakan
kebutuhan primer dari masyarakat modern. Dengan adanya listrik manusia
menjadi lebih mudah dalam menjalankan kegiatan sehari hari.

Salah satu praktek langsung listrik dalam kehidupan sehari hari adalah
instalasi listrik di rumah tangga. Untuk memenuhi aspek keamanan dan
kenyamanan itu sudah seharusnya kita mengikuti standar dan aturan yang
berlaku. Hal ini bertujuan supaya baik dari pihak penyedia dan pemakai bisa
terhindar dari kecela kaan listrik atau hal lain yang merugikan.

Di indonesia sudah ditetapkan Peraturan Umum Instalasi Listrik yaitu PU


LI 2011, di mana segala aspek yang berhubungan dengan instalasi listrik seperti,
besarnya beban atau daya keseluruhan, jumlah titik beban, jenis peralatan atau
komponen, dan penghantar yang digunakan, sudah ada aturan dan cara
perhitungannya masing - masing. Oleh karena itu saat sedang membangun
sebuah ruma h instalasi listriknya perlu diperhatikan.

Semua hal diatas tidak lain bertujuan untuk untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan seperti kebakaran karena hubung singkat atau terjadinya
keru sakan pada peralatan listrik karena arus beban lebih.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara merencanakan instalasi listrik rumah tangga?

2. Bagaimana cara memasangan instalasi listrik yang aman dan nyaman?

C. Tujuan

3. Untuk mengetahui cara perencanaan instalasi listrik

4. Untuk mengetahui cara memasang instalasi listrik yang aman dan nyaman.

iii
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Instalasi Tenaga Listrik

Instalasi tenaga listrik adalah sistem yang menghubungkan peralatan


peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti motor listrik, lampu,
bus bar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran udara tegangan
menengah, saluran udara tegangan rendah serta saluran kabel bawah tanah serta
peralatan lainnya terhadap sumber tegangan listrik dari generator di
pembangkitan.

Konsep dasar yang melatarbelakangi dan menjadikan dasar pemikiran


instalasi tenaga listrik adalah karena tidak mungkin di dalam penyaluran tenaga
listrik dan pembangkitan langsung ke konsumen, baik yang melalui saluran
udara, maupun kabel bawah tanah ataupun kabel laut, dalam jarak yang cukup
jauh, sehingga perlu adanya pemasangan instalasi yang berada di lokasi tempat
tinggal konsumen.

Agar sistem pemasangan instalasi dapat dikatakan baik dan benar dalam
arti dapat sesuai dengan PUIL, maka perlu memperhatikan faktor faktor sebagai
berikut :

1) Jenis intalasi yang dipasang.

2) Tegangan kerja yang akan digunakan.

3) Besar daya terpasang.

4) Jenis beban yang harus dilayani.

4
2. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)

PULI adalah Kumpulan peraturan yang memuat segala hal tentang


ketenagaan listrik, dimana harus dipatuhi dan ditaati agar terhindar dari
kesalahan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. PULI memuat
persyaratan, spesifikasi teknik dan besaran listrik yang digunakan sebagai
pegangan pemasangan instalasi listrik, sehingga dapat memudahkan masyarakat
serta agar terhindar dari keraguan dalam hal pemilihan spesifikasi, jenis dan
cara pemasangan peralatan

listrik. Selan itu PULI juga dapat membantu lembaga inspeksi teknis dalam
pelaksanaan uji laik operasi.

PUIL sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 telah mengalami
beberapa kali perubahan yaitu PUIL 1977, PUIL 1987, PUIL 2000 dan terakhir
PUI L 2011. Sejak tahun 2000, PUIL sebagai Peraturan Umum Instalasi Listrik
berubah menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan diberlakukan secara
wajib. Terbitnya PUIL 2011 (SNI 0225:2011), akan menjadi acuan baru
pemasangan i nstalasi listrik, yang merevisi PUIL sebelumnya dalam rangka
mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan standar Internasional.

Tujuan dari Peraturan umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah:

5) Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.

6) Keamanan instalasi dan peralatan listrik.

7) Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.

8) Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.

PUIL tidak berlaku bagi beberapa sistem intalasi listrik tertentu seperti :

1) Bagian instalasi tegangan rendah untuk menyalurkan berita atau isyarat.

2) Instalasi untuk keperluan telekomunikasi dan instalasi kereta rel listrik.

3) Instalasi dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan
yang digerakan secara mekanis.
5
4) Instalasi listrik pertambangan di bawah tanah.

5) Instalasi tegangan rendah tidak melebihi 25 V dan daya kurang dari 100 W.

6) Instalasi khusus yang diawasi oleh instansi yang berwenang (misalnya :


instalasi untuk telekomunikasi, pengawasan, pembangkitan, transmisi,
distribusi tenaga listrik untuk daerah wewenang instansi kelistrikan
tersebut).

Suatu peralatan listrik boleh dipergunakan untuk instalasi apabila :

1. Memenuhi ketentuan-ketentuan PUIL 2011.

2. Telah mendapat pengesahan atau izin dari instansi yang berwenang (ayat
202 A2)
3. Instalasi Penerangan Rumah Tinggal Sederhana

Instalasi listrik untuk penerangan adalah instalasi listrik yang memberi


energi listrik untuk keperluan penerangan (lampu). Untuk memulai pemasangan
suatu insyalasi listrik terlebih dahulu harus melakukan perencanaan terlebih
dahulu. Perencaan berupa gambar-gambar berdasarkan denah bangunan, dimana
insta lasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang
diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan spesifikasi dan
syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong,
antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu
penyerahannya dan sebagainya.

Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu :

A) Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan


dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.

B) Gambar Instalasi, yang meliputi :

– Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan


sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak,
perlengkapan hubung lainnya

– Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya

6
misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan
sebagainya.

– Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan


perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.

– Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang

C) Diagram instalasi garis tunggal, yang meliputi :


– Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai
ukuran/daya nominal setiap komponen.

– Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.

– Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.

– System pentanahannya.

D) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :


– Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.

– Cara pemasangan alat-alat listriknya

– Cara pemasangan kabelnya.

– Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.

4. Keamanan dan Keselamatan Instalasi Listrik

Pengaman instalasi listrik adalah salah satu jenis peralatan yang


berfungsi mengamankan peralatan listrik dari gangguan arus hubung singkat
(short circ uit) dan beban lebih (over load) . Penggunaan peralatan proteksi
sangat lah penting, karena berhubungan langsung terhadap keamanan dan
keselamatan bagi pengguna listrik dari bahaya sengatan listrik atau kerusakan
instalasi dan peral atan listrik yang digunakan.

Pemasangan peralatan pengaman listrik harus memperhitungkan


besarnya arus listrik dari bebaninstalasi listrik atau besarnya arus dan tegangan
listrik yang masih mampu ditanggung dalam beberapa saat, apabila suatu
instalasi maupun peralatan listrik yang digunakan mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan yang terjadi pada instalasi listrik diantaranya :
7
A) Arus beban lebih,

B) Arus hubung singkat (arus hubung pendek),

C) Arus bocor ke bumi.

Dengan demikian, pemilihan dan penggunaan peralatan pengaman


listrik yang tepat akan mendukung didapatnya suatu sistem instalasi listrik yang
aman dan andal.

5. Komponen Instalasi Listrik


Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok
dalam suatu rangkaian instalasi listrik, dalam pemasangan instalasi listrik
komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik, harus
memenuhi persyaratan dan ditata sehingga terpenuhi keperluannya. Standarisasi
peralatan listrik berfungsi untuk mengatur keseragaman, kemampuan dan
keandalan peralatan listrik dengan mengadopsi standar dari IEC (International
Electrotechnical Com mision), yang anggotanya meliputi sejumlah Negara
termasuk Indonesia. Di Ind onesia, lembaga pengujian peralatan listrik adalah
Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK), dan mengacu pada standar nasional yaitu
Standar Nasional Indonesia (SNI).

Peralatan listrik yang baik adalah peralatan yang telah diuji dan diberi
label sesuai dengan tanda di Negara tersebut, misal: SNI (Indonesia), tanda dari
lembaga pengujian suatu negara disebut Safety Marks.

Pemilihan peralatan listrik sesuai dengan pengaruh luar perlu


dipertimbangkan, selama ini kita memilih peralatan listrik baru mencakup
fungsinya saja. Untuk menjamin keandalan dari peralatan/perlengkapan listrik,
maka IEC telah me ngatur dan mengelompokkan dengan kode-kode yang terdiri
dari sekumpulan h uruf besar dan sebuah angka (indek proteksi) sehingga
mudah untuk dipahami.

8
BAB III
HASIL PENGAMATAN

A. Perencanaan
Dalam perencanaan pembangunan rumah kost berdasarkan standar PUIL,
ada beberapa hal yang harus di perhatikan, seperti halnya pemilihan bahan yang
akan digunakan dan rangkaian listrik yang sudah memenuhi standar PUIL,
bangunan indeks (kost) yang akan dibangun merupakan bangunan yang
mempunyai 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang dapur, ruang keluarga, ruang
tamu dan garasi kendaraan.

B. Gambar Rangkaian Bangunan Indekes (Kost)

9
C. Perhitungan Bahan Dan Anggaran Yang Akan Dipakai

 Estimasi Anggaran

NO NAMA BARANG MERK JUMLAH HARGA JUMLAH


. SATUAN HARGA
1. KABEL NYM 3 ETERNA 1 Roll Rp460.000,00 Rp460.000,00
X
2,5 mm² ( 2 Kabel )
2. KABEL NYM 3 ETERNA 1 Roll Rp150.000,00 Rp150.000,00
X
2,5 mm² ( 1 Kabel )
3. PIPA PVC 5/8" - 60 M Rp7.500,00/4 M Rp112.500,00
4. SAKLAR - 11 PCS Rp15.000,00 Rp165.000,00
TUNGGAL
5. STOPKONTAK 8 PCS Rp15.000,00 Rp150.000,00
6. LAMPU LED HINOMAR 10 PCS Rp17.500,00 Rp192.500,00
20
U
WATT
7. PITING - 11 PCS Rp10.000,00 Rp110.000,00
8. T-DOS CABANG - 12 PCS Rp3000,00 Rp36.000,00
9. UPAH - 6 ORANG Rp90.000/HARI Rp540.000,00

TENAGA
KERJA
10. BIAYA LAIN-LAIN - Rp287.500,00
11. JUMLAH Rp2.203.500,00

 Bahan Akan Dipakai

10
KABEL NYM 3 X KABEL NYM 3 X
2,5 mm² ( 2 Kabel ) 2,5 mm² ( 1 Kabel )

PIPA PVC 5/8" SAKLAR TUNGGAL

STOP KONTAK LAMPU LED 20 WATT

11
PITING LAMPU T_DOS CABANG

Bahan – bahan yang tercantum dalam anggaran merupakan bahan yang


akan dibeli dan dipasang dalam instalasi bangunan tersebut.

12
Sedangkan bahan yang belum masih dalam proses survey atau menunggu dari
pihak PLN untuk memasang bahan tersebut, seperti KWH Meter, Kawat
Grounding, MCB, dan Box MCB. Dan bahan yang sekiranya bahan – bahan
pendukung seperti Klem, Isolasi, Las Dop masuk dalam Biaya Lain – Lain.
Untuk Upah Tenaga Kerja adalah biaya per orang dalam 1 hari karena
pemilik bangunan tidak menganggarkan pemasangan instalasi listrik per titik.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data perencanaan Instalasi Listrik
Bangunan Indeks (Kost) menyimpulkan hal-hal sebangai berikut :

• Untuk merencanakan suatu instalasi listrik bangunan indeks yang


pertama harus mempunyai suatu gambar rangkaian listrik agar
mempermudah untuk menempatkan dan menghitung berapa banyak
bahan yang akan digunakan.

• Menempatkan dan memasang sistem instalasi harus dipasang


sedemikian rupa agar terlihat rapih, aman, tidak berada ditempat
yang lembab dan dapat dioprasikan dengan mudah. Dan yang paling
penting adalah sudah sesuai dengan standar PUIL (Persyaratan
Umum Instalasi Listrik).

• Faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada instalasi listrik


antara lain: hubungan singkat, beban lebih dan peralatan yang tidak
memenuhi persyaratan keamanan baik yang disyaratkan dalam
standar maupun dalam PUIL.
B. Saran
• Dalam melakukan suatu perencanaan instalasi listrik wajib untuk
berpedoman pada PUIL.
• Dalam pelaksanaan perancangan instalasi listrik bangunan indeks
(kost), harus dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya..
• Perlunya dilakukan pemeriksaan dalam perencanaan instalasi listrik
secara berkala.

13
DAFTAR PUSTAKA

Penjelasan PUIL 2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011)


https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-medan/teknik-elektro/buku-puil-2011-
puil-2011/33041557

Download PUIL 2011, Persyaratan Umum Instalasi Listrik Terbaru


https://www.builder.id/download-puil-2011/

Teknik Perencanaan Instalasi Listrik .


https://lms.syam-ok.unm.ac.id/pluginfile.php/277216/course/summary/TEKNIK.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai