Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA

Muhammad Rizky Faradi.S1


1
Jurusan Teknik Electro, Universitas Tarumanagara Jakarta
E-mail: muhammad.525210010@stu.untar.ac.id

ABSTRAK

Instalasi listrik merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik, penerapannya terhadap bangunan dan
peralatan tenaga listrik. Instalsi listrik membantu menyalurkan energi listrik agar dapat digunakan oleh konsumen.
Pemasangan instalasi listrik yang sesuai standar harus menggunakan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL),
Standar Nasional Indonesia (SIN) serta estetika kerapihan pemasangan. Sehingga untuk sistem instalasi listrik pada
bangunan, khususnya Rumah Bertingkat diperlukan perencanaan yang matang supaya sistem tersebut mampu
bekerja dengan sangat efektif, efisien serta sistem tersebut mampu mengatasi gangguan yang terjadi dalam proses
penyaluran atau pendistribusian tenaga listrik di bangunan tersebut. Bangunan bertingkat ini terdiri dari 3 lantai dan
terdapat 7 kamar tidur , kenyamanan dalam bekerja atau beraktifitas tentunya tidak terlepas dari penyediaan
penerangan yang baik terutama dimalam hari atau di tempat yang tidak ada ventilasi cahayanya. Daya yang
terpasang di Rumah Bertingkat ini sebesar 4607 VA yang di back up oleh generator-set sebesar 5000 Watt, dan daya
yang diajukan ke PLN sebesar 5500 Watt. Pengaturan penggunaan daya dan penerangan serta beban listrik dalam
hal ini adalah dimaksudkan untuk menciptakan suatu ruangan yang nyaman dengan penggunaan daya yang efisien
serta tidak berlebihan.

Kata Kunci : Instalasi listrik, daya listrik, tegangan rendah.

ABSTRACT

The electrical installation is one part of the electric power system, its application to building and electric power
equipment. The installation of electricity helps distribute electrical energy for use by consumers. Electrical
installation must use the appropriate standard General requirements Electrical Installation (PUIL), the Indonesian
National Standard (SIN) and the aesthetics of the installation neatness. So for electrical installation systems in
buildings, in particular Terraced house required careful planning so that the system can work very effectively,
efficiently and the system is able to cope with a disorder that occurs in the process of distributing or distribution of
electric power in the building. Building storey consists of 3 floors and there are 7 bedrooms, Convenience in work
or activities must not be separated from the provision of good lighting, especially at night or in a place that no
ventilation light. Terraced house installed power of 4607 VA These are backed up by a generator-sets of 5000 Watt
and submitted to the PLN power of 5500 Watts. Regulating the use of power and lighting as well as electrical load
in this case is intended to create a space that is comfortable with efficient power usage and not excessive.

Keywords: Electrical installations, electrical power, low voltage.

1
1. PENDAHULUAN

Perlu diketahui listrik bukan untuk ditakuti tapi untuk ditemani, karena listrik memiliki fungsi
dan manfaat yang sangat vital dan strategi dalam kehidupan masyarakat dan merupakan
kebutuhan pokok sehari - hari dalam mendorong pembangunan nasional di segala bidang. Masih
banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang syarat - syarat sistem pemasangan instalasi
listrik dan daya tahan penggunaan peralatan / perlengkapannya, serta instalasi listrik yang sudah
terpasang lama pada rumah dan gedung, yang seharusnya memenuhi ketentuan dan peraturan
yang berlaku, dimana instalasi listrik yang sudah lama terpasang seharusnya dilakukan
pegecekan ulang pencurian yang tidak sesuai jalur terhadap pemanfaatan arus listrik yang
instalasinya tidak memenuhi standar. Instalasi Listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah
bangunan gedung maupun rumah tinggal yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari
instalasi pengusaha ketenagalistrikan hingga ke titik beban. Dimana semua pemasangannya
harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan yaitu Persyaratan Umum Intalasi Listrik
(PUIL 2000). Instalasi listrik bangunan seharusnya berdasarkan peraturan dan ketentuan yang
berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan Undang - Undang Ketenaga listrikan 2002. Untuk
menjamin keamanan dan keandalannya maka kualitas material yang dipasang harus memenuhi
standar PLN - LMK. Persyaratan Umum Instalasi Listrik bertujuan agar pengusahaan instalasi
listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik,
keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari
kebakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan. Oleh karena itu saya akan merancang
intalasi listrik pada bangunan rumah tinggal bertipe 70 / 135 melalui proposal yang saya buat.
2. METODE PENELITIAN
Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus mengetahui terlebih dahulu gambaran
secara umum keadaan dari suatu bangunan yang akan dipasang instalasi listriknya. Hal ini akan
lebih mudah dalam mengatur tata letak komponen dan peralatan serta penentuan titik-titik
cahaya sesuai dengan kebutuhan ruangan Gambar 1 memperlihatkan sketsa ruangan terlihat oleh
kita tata letak lampu, sakelar, kotak kontak, alur pipa dan kotak sambung. Untuk dapat
memasang instalasi rumah tersebut kita harus mengerti bagaimana sambungan - sambungan
kabelnya dari suplai KWH meter, panel daya ke sakelar dan terus ke beban lampu. Jika kita
sederhanakan kedalam bentuk gambar instalasi listrik yang ditetapkan oleh PLN akan menjadi
bentuk gambar alur pipa / kabel terhadap beban lampu dan.

Gambar 1. Skema Instalasi Listrik pada Rumah


sakelar serta kotak kontaknya, yang dilihat dari pandangan atas terhadap gambar sketsa ruangan
tersebut, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.Dari penyederhanaan gambar sketsa tersebut,
ilustrasi semacam ini akan banyak membantu kita dalam membuat perencanaan instalasi listrik,
dari yang sederhana sampai pada yang lebih komplit. Untuk sebuah bangunan dengan ruang -

2
ruang yang sangat komplit, jika dilakukan penggambarannya seperti Gambar 1 sudah pasti
sangat rumit dan tidak mungkin akan dapat digambarkan ke dalam bentuk dimensi seperti
Gambar 1. Oleh karena itu dengan sistem Gambar 2 perencanaan instalasi listrik tersebut akan
terjawab permasalahannya, lebih ringkas dan sederhana, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.
Dari Gambar 3 dapat dinyatakan bahwa instalasi listrik merupakan pengetahuan dan jenis
pekerjaan khusus yang cukup rumit, dan harus dipelajari, sehingga harus ditangani secara
khusus. Selanjutnya pada Gambar 4 dapat menjelaskan lebih rinci bentuk alur instalasi listrik
yang dibagi kedalam bentuk dua rangkaian akhir yang lebih komplit terhadap sakelar, lampu,
dan kotak kontak. Masing-masing harus diamankan oleh pengaman cabang MCB / fuse,
kemudian diberikan sakelar utama untuk disambungkan ke sumber listrik saluran tegangan
rendah ( KWH Meter milik PLN ).

Gambar 2. Perancangan Instalasi Listrik Sederhana

Gambar 3. Perancangan Instalasi Listrik Komplit


Pengaman instalasi listrik adalah salah satu jenis peralatan yang berfungsi mengamankan
peralatan listrik dari gangguan arus hubung singkat ( short circuit ) dan beban lebih ( over load )
[4]. Penggunaan peralatan pengaman ( proteksi ) pada instalasi listrik merupakan hal yang sangat
penting, karena berhubungan langsung terhadap keamanan dan keselamatan bagi pengguna
listrik dari bahaya sengatan listrik atau kerusakan instalasi dan peralatan listrik yang digunakan.
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian
instalasi listrik, dalam pemasangan instalasi listrik komponen instalasi listrik yang akan dipasang
pada instalasi listrik, harus memenuhi persyaratan dan ditata sehingga terpenuhi keperluannya.
Standarisasi peralatan listrik berfungsi untuk mengatur keseragaman, kemampuan dan keandalan
peralatan listrik dengan mengadopsi standar dari IEC ( International Electrotechnical
Commision ), yang anggotanya meliputi sejumlah negara termasuk Indonesia [5].

3
Gambar 4. Diagram Alur Instalasi Listrik

Gambar 5. MCB
Negara anggota IEC mempunyai lembaga pengujian sendiri untuk peralatan - peralatan listrik. Di
Indonesia, lembaga pengujian peralatan listrik adalah Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK), dan
mengacu pada standar nasional yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) [6].

Gambar 6. Stop Kontak


Sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan grounding pada
instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi
kontak antara listrik dan tubuh manusia. Stopkontak adalah komponen instalasi listrik yang
memiliki fungsi mendistribuskan energi listrik dari instalasi rumah ke beban. Beban yang
dimaksud yaitu televisi, radio, rice cooker, mesin cuci dan alat elektronik lainnya. Stopkontak ini
juga biasa disebut dengan kotak kontak. stopkontak memiliki pasangan yaitu tusuk kontak yang
biasa disebut juga dengan steker (colokan).[1]

4
Gambar 7. Saklar
Peralatan listrik yang baik adalah peralatan yang telah diuji dan diberi label sesuai dengan tanda
di negara tersebut, misal: SNI (Indonesia), tanda dari lembaga pengujian suatu negara disebut
Safety Marks. Pemilihan peralatan listrik sesuai dengan pengaruh luar perlu dipertimbangkan,
selama ini kita memilih peralatan listrik baru mencakup fungsinya saja. Untuk menjamin
keandalan dari peralatan / perlengkapan listrik, maka IEC telah mengatur dan mengelompokkan
dengan kode - kode yang terdiri dari sekumpulan huruf besar dan sebuah angka ( indek proteksi
sehingga mudah untuk dipahami.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan Rekapitulasi Daya

Prosedur perhitungan rekapitulasi daya Untuk perhitungan rekapitulasi daya. Prosedur yang dilakukan
dalam perhitungan Watt, dan jumlah total daya pada stop kontaknya 500 Watt. Pada perhitungan yang
didapat jumlah total daya pada stop kontak adalah 900 Watt. Pada perhitungan lampu pijar terdapat 4
buah lampu pijar yang dimana terdapat dayanya 10 Watt dan total dayanya dilantai lampu pijar 50 Watt.
Jadi jumlah daya pada keseluruhan pemakain terdapat 950 watt.

Ruangan Pembagian Daya


Lampu Stop Kontak Daya
Teras Lampu Pijar 10 watt - 10 watt
R. Tamu Lampu Pijar 10 watt Kipas ( 1 ) 100 watt 210 watt
TV (1) 100 watt
K. Tidur Lampu Pijar 10 watt AC 500 watt 510 watt
K. Mandi Lampu Pijar 10 watt - 10 watt
Dapur Lampu Pijar 10 watt Kulkas (1) 100 watt 210 watt
Rice Cooker (1) 100 watt
TOTAL 950 watt
Tabel 1. Pembagian Daya Instalasi Listrik Rumah Tangga

5
Perhitungan beban listrik
Pada perancangan instalasi listrik rumah tinggal tipe 70/135 beban total listrik yang
digunakan sebesar 950 watt maka :
I=P/V
I = 950 Watt / 220 Volt
I = 4.3 Ampere
Bila faktor kerja keseluruhan ialah 0.8 daya semu maka, 950 / 0.8 = 1187,5 VA. Jika faktor
kebersamaan adalah 0.6 VA yang diajukan untuk penyambungan maka : 0,6 VA x 1187,5 VA =
712,5 watt.
Dengan ini maka dapat diajukan permintaan daya untuk pemasangan MCB ke PT. PLN dengan
daya 1600 VA , 4 Ampere.

4. KESIMPULAN
Dari hasil analisa maka dapat disimpulkan bahwa instalasi listrik rumah dan pembagian daya 950
Watt pada rumah tangga. Dapat dilakukan dengan cara pembagian daya. Dengan menggunakan
MCB dalam perhitungan analisanya bisa lebih efektif dan efesien. Pada daya 950 Watt di bagi
dengan tegangan sebesar 220 volt akan menjadi arus sebesar 4 Ampere, beban yang dibutuhkan
berupa lampu pijar dengan total daya yang digunakan berupa 50 Watt. Pembagian daya
menggunakan MCB 4 ampere bekerja sesuai dengan yang diinginkan 950 Watt.

DAFTAR PUSTAKA
Panitia Revisi PUIL. 2000 ; PUIL 2000 ; BSN, Jakarta.
Scaddan Brian, 2003, Instalasi Listrik Rumah Tangga, Jakarta. Erlangga
Suryatmo,f, 1996, Teknik Listrik Instalasi Penerangan , Jakarta. Rineka Cip

Anda mungkin juga menyukai