Pd
NIM : 223157913419
Bidang Study : Teknik Ketenagalistrikan
BAHAN AJAR
PROSEDUR PENGOPERASIAN
PENERANGAN JALAN UMUM
1
PENDAHULUAN
ini.
(1) Bacalah secermat mungkin setiap kegiatan belajar pada bahan ajar ini hingga
Anda memahami semua informasi dan pengetahuan yang disajikan.
(2) Kuatkan pemahaman Anda dengan mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang ada pada bahan ajar ini.
2
1.1 KOMPETENSI INTI
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Instalasi
Tenaga Listrik. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukursesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
3
1.2 KOMPETENSI DASAR dan Indikator Pencapaian Kompetensi
4
2. PENERANGAN JALAN UMUM
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan atau dipasang di kiri atau kanan jalan dan atau di tengah
( di bagian median jalan ) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun
lingkungan di sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan
( intersection ), jalan layang ( interchange, overpass, fly over ), jembatan dan jalan
di bawah tanah ( underpass, terowongan )
Lampu penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang terdiri
dari sumber cahaya ( lampu / luminer ), elemen – elemen optic ( pemantul /
reflector, pembias / refractor, penyebar / diffuser ). Elemen – elemen elektrik
( konektor ke sumber tenaga / power supply dan lain - lain ), struktur penopang
yang terdiri dari lengan penopang, tiang penopang vertikal dan pondasi tiang
lampu[2].
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :
5
2. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;
malam hari;
6
b. Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal ( tikungan )
tajam;
c. Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat
parkir, dan lain – lain;
d. Jalan – jalan berpohon;
e. Jalan – jalan dengan lebar median yang sempit, terutama
untuk pemasangan lampu di bagian median;
f. Jembatan sempit / panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah
( terowongan );
g. Tempat – tempat lain dimana lingkungan jalan banyak
berinterferensi dengan jalannya.
7
15°. e. Warna dan perubahan warna
Warna cahaya lampu pelepasan gas tekanan tinggi ( khususnya
lampu merkuri ) berpengaruh terhadap warna tertentu, misalnya:
warna merah.
f. Lingkungan
Lingkungan yang berkabut maupun berdebu mempunyai faktor
absorbsi terhadap cahaya yang dipancarkan oleh lampu. Cahaya
kuning kehijauan mempunyai panjang gelombang paling sensitif
terhadap mata sehingga tepat digunakan pada daerah berkabut.
Lampu HPS tepat untuk penerangan jalan pada daerah berkabut.
8
Uniformity Ratio 3 : 1 berarti rata-rata nilai kuat penerangan /
luminasi adalah 3 ( tiga ) kali nilai kuat penerangan / luminasi pada suatu
titik dari penerangan minimum pada permukaan / perkerasan jalan.
jalan / jembatan[2].
b. Sistem Penempatan Parsial (setempat)
Sistem penempatan parsial adalah sistem penempatan
lampu penerangan jalan pada suatu daerah – daerah tertentu
atau pada suatu panjang jarak tertentu sesuai dengan
keperluannya[2].
2.2.6. Tiang Penopang Lampu
Jenis – jenis tiang penopang lampu penerangan ditinjau dari fungsi
9
dan penempatannya terbagi menjadi :
a. Tiang Penopang Lampu Kaku
10
Tabel 2.1 Jenis lampu penerangan jalan berdasar karakteristik
dan penggunaannya
11
Rumah lampu penerangan ( lantern ) dapat diklasifikasikan menurut tingkat
perlindungan terhadap debu / benda dan air. Hal ini dapat diindikasikan dengan
istilah IP ( Index of Protection ) atau indek perlindungan, yang memiliki 2 ( dua )
angka, angka pertama menyatakan indek perlindungan terhadap debu / benda, dan
angka kedua menyatakan indek perlindungan terhadap air. Sistem IP merupakan
penggolongan yang lebih awal terhadap penggunaan peralatan yang tahan hujan
dan sebagainya, dan ditandai dengan lambang. Semakin tinggi indek perlindungan
( IP ), semakin baik standar perlindungannya. Ringkasan pengkodean IP
mengikuti Tabel 2.2 ( A Manual of Road Lighting in Developing Countries ).
Pada umumnya, indek perlindungan ( IP ) yang sering dipakai untuk klasifikasi
lampu penerangan adalah : IP 23, IP 24, IP 25, IP 54, IP 55, IP 64, IP
65, dan IP 66.
Tabel 2.2 Kode Indek Perlindungan IP ( Index of Protection )
Jalan arteri :
- Primer 11 - 20 0,14 - 0,20 1,50 0,40 0,50- 5- 6 10 –
0,70 20
- Sekunder 11 - 20 0,14 - 0,20 1,50 0,40 5- 6
Jalan arteri dgn 0,50- 10 -
0,70 20
akses kontrol,
15 - 20 0,14 - 0,20 1,50 0,40 0,50- 5- 6 10 -
jalan bebas
0,70 20
hambatan
Jalan layang,
Simpang susun, 20 - 25 0,20 2,00 0,40 0,70 6 10
terowongan
Catatan :
Di daerah – daerah atau kondisi dimana median sangat lebar ( > 10 meter ) atau
pada jalan dimana jumlah lajur sangat banyak ( > 4 lajur setiap arah ) perlu di
pertimbangkan dengan pemilihan penempatan lampu penerangan jalan kombinasi dari
cara – cara tersebut di atas dan pada kondisi seperti ini, pemilihan penempatan Iampu
penerangan jalan direncanakan sendiri – sendiri untuk setiap arah lalu – lintas.
Badan Standardisasi Nasional ( SNI 7391:2008 ) memberikan gambaran umum
penataan letak lampu penerangan jalan umum, baik jalan satu arah maupun dua arah,
seperti pada gambar – gambar berikut ini.
DI KIRI/ KANAN DI KIRI & KANAN DI KIRI DI MEDIAN JALAN
JALAN BERSELANG-SELING
& KANAN
BERHADAPA
N
Gambar 2.5 Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berselang -
seling di Jalan Dua Arah
Sumber : Masterplan PJU Kab. Kutai Kartanegara
2008 hal. 156
Gambar 2.6 Penempatan Lampu PJU di Kiri dan Kanan Jalan Berhadapan
di
Jalan Dua Arah
Sumber : Masterplan PJU Kab. Kutai Kartanegara 2008
hlm. 156
Gambar 2.7 Penempatan Lampu PJU di Median Jalan di Jalan Dua Arah
Sumber : Masterplan PJU Kab. Kutai Kartanegara 2008
hlm. 156
J
A
R
A
K
=
e
LINE N Trafo
F BSN 250 W
IGNITO
R SN
Lampu SON T 58
250 Watt
JAWABAN LATIHAN
1. ……………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………..
3. ……………………………………………………………………..
4. ……………………………………………………………………..
5. ……………………………………………………………………..
3.1 RANGKUMAN
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat
diletakkan atau dipasang di kiri atau kanan jalan dan atau di tengah ( di bagian
median jalan ) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan, Ada beberapa
aspek yang perlu ananda ketahui dalam pengoperasian penerangan jalan umum
diantaranya